VERUKA VULGARIS (Restika Basri, Nur Farmawati H.H)
A. DEFINISI
Veruka vulgaris merupakan kelainan kulit berupa hiperplasia epidermis yang diseb isebab abka kan n oleh leh Human Papilloma Virus (HPV) (HPV) tipe tipe tertent tertentu. u. Virus Virus ini bereplikasi pada sel-sel epidermis dan ditularkan dari orang-orang. Penyakit ini juga menular dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh pasien yang sama dengan cara cara auto autoin inok okul ulasi asi.. Viru Viruss ini ini akan akan menu menula larr pada pada oran orang g tert terten entu tu yang ang tida tidak k memiliki imunitas spesifik terhadap virus ini pada kulitnya. Imunitas pada veruka vulgaris ini belum jelas dimengerti. Virus ini biasanya menyerang daerah kaki dan tangan. B. EPID EPIDE EMIOL OLOG OGII
Veruka dapat terjadi pada semua usia. eningkat pada masa sekolah dan puncaknya terjadi pada saat de!asa muda. "erdasarkan penelitian #$ sampai %&$ anak sekolah memiliki veruka. 'ari &&& anak yang berusia di ba!ah tahun yang mendatangi rumah sakit di *ambrige+ ,nited ingdom pada tahun /&an terdapat 0&$ anak yang menderita veruka vulgaris+ %1$ veruka plantaris+ #+/$ veruka plana+ %$ veruka filiform dan genitalia &./$. asa inkubasi dapat bervariasi dari beberapa minggu hingga lebih dari satu tahun. 2imbulnya veruka dapat terjadi setelah %& bulan terinfeksi. C. ETIOLOGI
Veru Veruka ka vulg vulgar aris is adal adalah ah pert pertum umbu buha han n jina jinak k yang ang dise diseba babk bkan an Human Papilloma Virus Virus (HPV)+ ini terjadi di berbagai permukaan kulit yang dilapisi epite epitel. l. Human Papilloma Virus Virus (HPV) adalah sebuah virus '34 rantai ganda dengan kapsul ikosahedral yang terdiri dari 0% kapsomer dan memiliki ukuran /& 5 // nm. HPV termasuk ke dalam famili Papovaviridae+ kelompok Papova dan subgrup dari Papilloma.
1
Veruka vulgaris telah dikelompokkan berdasarkan lokasi lesinya. Veruka vulgaris adalah jenis kutil yang banyak ditemukan dan disebabkan terbanyak oleh HPV serotip % dan 1. Human Papilloma Virus (HPV) dibagi menjadi genotip yang berbeda berdasarkan struktur dasar '34nya. Infeksi HPV tidak hanya umum ditemukan tetapi juga sulit untuk diobati dan dicegah. 6ering ada periode laten yang panjang dan infeksi subklinis+ dan '34 HPV dapat ditemukan pada jaringan normal orang de!asa. D. PATOGENESIS
Infeksi HPV terjadi melalui inokulasi virus pada lapisan epidermis melalui defek pada epitel. aserasi kulit mungkin merupakan faktor predisposisi yang penting+ seperti yang ditunjukkan dengan meningkatnya insidens veruka plantar pada perenang yang sering menggunakan kolam renang umum. eskipun reseptor seluler untuk HPV belum diidentifikasi+ permukaan sel heparan sulfat+ yang dikode oleh proteoglikan dan berikatan dengan partikel HPV dengan afinitas tinggi+ dibutuhkan sebagai jalan masuknya. ,ntuk mendapat infeksi yang persisten+ mungkin penting untuk memasuki sel basal epidermis yang juga sel induk ( stem cell ) atau diubah oleh virus menjadi sesuatu dengan kemampuan atau karakter seperti sel induk. 'ipercayai bah!a single copy atau sebagian besar sedikit copygenom virus dipertahankan sebagai suatu plasmid ekstrakromosom dalam sel basal epitel yang terinfeksi. etika sel-sel ini membelah+ genom virus juga
bereplikasi
dan
berpartisi
menjadi
tiap
sel
progeni+
kemudian
ditransportasikan dalam sel yang bereplikasi saat mereka bermigrasi ke atas untuk membentuk lapisan yang berdiferensiasi. Human Papilloma Virus tidak mampu bereplikasi dari nukleus atau membran plasma+ seperti halnya banyak virus seperti virus herpes simpleks atau Human Immnoe!iciency Virus (HIV). 7leh karena itu+ mereka tidak memiliki selubung lipoprotein yang menyebabkan kerentanan terhadap inaktivasi yang cepat oleh kondisi lingkungan seperti pembekuan+ pemanasan+ atau dehidrasi dengan
2
alkohol. Human Papilloma Virus dapat tetap infeksius selama bertahun-tahun ketika disimpan di gliserol dalam temperatur ruangan. 8eplikasi virus terjadi pada tingkatan yang lebih tinggi dari epitel dan yang terdiri dari keratinosit yang tidak bereplikasi+ HPV harus memblok differensiasi akhir dan menstimulasi pembelahan sel untuk memungkinkan en9im-en9im dan kofaktor yang penting untuk replikasi '34 virus. E. GEJALA KLINIS
4da beberapa jenis veruka vulgaris yang memiliki karakteristik klinis diagnostik nama sesuai dengan gejala klinis+ jenis virus dan daerah yang terkena: •
Veruka Plantar Veruka vulgaris terjadi pada telapak kaki. 6ebuah bentuk lesi keratotik tanpa elevasi yang berbeda. enyerupai tylosis dan clavus+ tetapi dapat dibedakan dengan cara dikorek. ;ika permukaan dari lesi pecah menyebabkan keratotik petechiae+ diagnosis veruka plantar.
3
Veruka Plana Human Papilloma Virus (HPV) tipe #+tipe &+ tipe %= dan tipe 1 merupakan penyebab yang paling sering menimbulkan veruka plana. 4nakanak dan de!asa muda adalah yang paling sering terkena. Veruka plana paling banyak ditemukan berbentul papul berukuran %-1 milimeter. Veruka plana biasanya multipel dan terkumpul di daerah !ajah+ leher+ dorsal tangan+ lengan+ siku dan lutut.
4
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
6ebagian besar infeksi HPV simtomatik+ yaitu yang menimbulkan kutil genital+ dapat didiagnosis secara klinis. HPV asimtomatik dicurigai apabila terdapat perubahan-perubahan koilositotik khas pada pap smear dan biopsi serviks. Hibridisasi '34 mendeteksi '34 HPV pada apusan endoserviks atau uretra dan jaringan pada sebagian besar kasus kutil genital dan HPV yang menyebabkan kanker serviks. "i#ui$%ase cytology merupakan cara yang lebih mahal namun akurat untuk mendeteksi displasia serviks dibandingkan dengan pap smear biasa. Pemerikasaan penyaring rutin untuk HPV pada saat pap smear akan mengurangi keharusan tindakan kolposkopi dan biopsi+ serta kecemasan dan ketidakpastian pasien yang berkaitan dengan dijumpainya kelainan serviks yang maknanya belum diketahui. Histopatologi
5
padat granul-granul keratohialin basofilik. 1 (>->1) dan tidak menunjukkan banyaknya partikel-partikel virus. Veruka yang datar kurang memiliki akantosis dan hiperkeratosis dan tidak memiliki parakeratosis atau papillomastosis. 6el koilositotik biasanya sangat banyak+ menunjukkan sumber lesi virus.
Proses ini adalah salah satu contoh
hiperplasia yang ekstensif+ dan sel
hiperplastik mengandung intranuklear dan %aan inklusi intrasitoplasmik. G. DIAGNOSIS
6
pada daerah-daerah yang mengalami trauma+ di tangan+ regio periungual+ dan permukaan plantar. Veruka biasanya sembuh+ mereda secara spontan dalam bulan hingga % tahun. ?esi ini dapat tumbuh dimana saja tetapi paling sering tumbuh di tangan+ terutama permukaan dorsal dan daerah peringual+ dan lesi tampak papul putih abu-abu hingga cokelat+ datar hingga konveks+ berukuran &+- cm+ dan berpermukaan kasar seperti kerikil. H. DIAGNOSIS BANDING a. Keratosis Seboroi
?esi berukuran kecil hingga membentuk papul bahkan plak dengan permukaan kasar. ?okasi lesi biasa terletak di dada dan punggung+ tapi pada umumnya di bagian leher+ pundak+ !ajah dan ekstremitas dan biasanya disertai dengan rasa gatal.
7
b. A!ti"i! Keratosis
?esi merupakan lesi tunggal atau berkelompok+ terpisah+ kering+ kasar+ dan biasanya pada orang de!asa terjadi karena paparan sinar matahari. ?okasi lesi biasanya terletak pada !ajah+ telinga+ bagian punggung tangan+ dan telapak tangan. Pasien biasanya datang dengan keluhan rasa tidak enak jika lesi disentuh.
!. Mo#$s$% Ko"ta&ios
%$Pada oluskum kontagiosum terlihat lesi solid dan tersebar berupa papul berdiameter sampai % milimeter. Pada bagian tengahnya terdapat kubah disebut ele berisi badan moluskum.
8
I.
PENATALAKSANAAN
6ebagian veruka dapat mengalami involusi (sembuh) spontan dalam masa atau % tahun. Pengobatan dapat berupa tindakan bedah atau non bedah. 2indakan bedah antara lain bedah beku nitrogen cair (*ryoteraphy)+ bedah listrik+ dan bedah laser. *ara non bedah antara lain dengan bahan keratolitik+ misalnya asam salisilat@ bahan kaustik misalnya asam triklorasetat. a.
Asa% Sa#isi#at
Veruka dapat
diterapi dengan menggunakan asam salisilat
yang
merupakan terapi yang sangat baik dan efektif serta aman. Produk yang mengandung asam salisilat dengan atau tanpa asam laktak sangat efektif untuk pengobatan veruka vulgaris yang dimana efikasinya sebanding dengan cryotheraphy (bedah beku). >fek keratolitik asam salisilat membantu untuk mengurangi ketebalan kutil dan dapat merangsang inflamasi respon. 6ebuah persiapan yang mengandung %-% $ asam salisilat+ mungkin dengan tambahan asam laktat+ dalam kolodion dasar atau akrilat+ pengobatannya pilihan pertama untuk veruka vulgaris dan veruka plantar. 'alam studi banding penggunaan harian selama # bulan mencapai angka kesembuhan dari 0 $ untuk veruka pada tangan+ =1$ untuk veruka plantar sederhana dan 1/ $ untuk veruka mosaik
9
plantar+ membandingkan baik dengan metode lain. 7klusi dapat meningkatkan tingkat respon untuk pengobatan dengan asam salisilat. 3amun dapat sangat iritasi pada kulit !ajah+ meskipun sangat berhati-hati aplikasi atau penggunaan formulasi lemah+ seperti asam salisilat 1$ dicollodion fleksibel+ mungkin bisa berhasil. 4sam retinoat pula sering digunakan terutamanya untuk veruka plana+ dan kemungkinan memiliki mekanisme kerja yang sama. b.
G#$tara#'e(i'a
6ifat virusidal dari glutaraldehida dapat digunakan dala m pengobatan veruka. 6ediaannya berupa glutaraldehid dalam et anol & $ dalam formulasi cair. 6ebuah sediaan
Po'o)i#i"
Podofilin resin topikal juga merupakan antara pengobatan yang sering digunakan+ terutamanya untuk veruka pada mukosa. 3amun Podofilin tidak diberikan pada !anita yang hamil karena karena dapat menyebabkan keratogenik.. '.
B#eo%isi" I"tra#esi
"leomisin intralesi bisa menghilangkan virus HPV sekaligus tetapi harus digunakan dengan berhati-hati karena bisa menyebabkan nekrosis jaringan yang berlebihan. "leomisin memiliki efikasi yang tinggi dan penting untuk pengobatan veruka vulgaris terutama yang kronik. "leomisin yang digunakan memiliki konsentrasi ,Am? yang diinjeksikan di dekat bagian ba!ah veruka hingga terlihat memucat. Protokol bervariasi+ tetapi biasanya bleomisin sulfat &.%/- mgAm? disuntikkan sampai tiga kali untuk maksimum dosis total 1 mg@ atau &&& unitAm? sampai dua suntikan dan total dosis maksimum %&&& unit. 6eorang yang lebih rendah konsentrasi /&& unitAm? tampak efektif. 6untikan ke dalam veruka itu sendiri+ dikonfirmasi dengan mengamati blanching dalam lesi+ volume per lesi disuntikkan berkisar antara &+% dan +& m?. suntikan sangat menyakitkan dan anastesi lokal sebelumnya atau bersamaan harus dipertimbangkan+ terutama untuk
10
daerah-daerah sensitif seperti jari-jari dan telapak. omplikasi lokal suntikan kuku termasuk kehilangan kuku atau distropi periungual+ seperti pada Benomena 8aynaud. 8isiko penyerapan sistemik merupakan kontraindikasi untuk bleomisin intralesi dalam kehamilan. e.
Cr*ot(era+*
Pengobatan ini merupakan lini pertama yang selalu digunakan pada kasus veruka vulgaris. *ryotherapy merupakan nitrogen cair umum digunakan di praktek rumah sakit. 8espon terhadap pengobatan dengan cryotherapy sebanding dengan yang dicapai dengan asam salisilat. Pengobatan diulang setiap # minggu memberikan angka kesembuhan #&-0&$ untuk kutil tangan setelah # bulan. ?ebih sering pengobatan dapat meningkatkan respon tetapi akan menyebabkan rasa sakit+ dan interval yang lebih panjang. erugian utama dari pembekuan adalah nyeri. Hal ini tak terduga dan mengejutkan pasien+ tetapi dalam beberapa kasus+ terutama dengan !aktu pembekuan lebih lama+ itu bisa berat dan menetap selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari. 4spirin oral dan steroid topikal yang kuat dapat membantu. ulit melepuh+ kadang-kadang berdarah+ mungkin terjadi dalam satu atau dua hari namun tidak prasyarat untuk resolusi veruka+ dan biasanya mengikuti over treatment . 6etelah !aktu pembekuan biasa singkat+ reaksi akan cenderung diselesaikan dala m !aktu %-# minggu. adang-kadang+ kerusakan jaringan diba!ahnya bisa terjadi+ misa lnya untuk tendon atau matriks kuku+ dan berlebihan kali pembekuan harus dihindari. 'epigmentasi mungkin terjadi+ dan bisa menjadi kelemahan kosmetik yang signifikan pada pasien dengan kulit gelap berpigmen. ).
Laser
?aser karbondioksida telah digunakan untuk mengobati berbagai bentuk yang berbeda dari veruka+ baik kulit dan mukosa. Hal ini dapat efektif dalam memberantas beberapa veruka + seperti veruka periungual dan subungual+ yang telah tidak responsif terhadap pengobatan lainnya. ;arak pada % bulan hingga 0&$ dari veruka individu dilaporkan. 3amun+ sebagai metode yang
11
merusak+ karbondioksida terapi laser dapat menyebabkan rasa sakit pasca-operasi yang signifikan+ jaringan parut dan hilangnya fungsi sementara. J.
PROGNOSIS
,mumnya+ veruka vulgaris /$ sembuh spontan+ meskipun ada beberapa yang tetap berlangsung sampai satu tahun. pengobatan dengan kombinasi seringkali dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
.
4ndrophy >;+ ?o!y '8. Carts. In: Colff +
%.
Harvey <6. 2opical 2reatments for *utaneous Carts (8evie!). 'ermatology. %&&:-#.
#.
"urns 2+ "raethnach 6+ *oF 3+
12
1.
4renas 8. Viral CartsABocal >pithelial Hyperplasia. In: 4renas 8+ >strada 8+ editors. 2ropical 'ermatology: ?andes "ioscience@ %&&. p. %0#-.
/.
6terling ;*+ Handfield-;ones 6+ Hudson P.
.
;ames C'+ "erger 2<+ >lston '. Viral 'isease: Papovarirus l6evier@ %&&. p. 1-%.
0.
Villiers >-d. Heterogeneity of 2he Human Papilloma Virus
=.
irnbauer 8+ ?en9 P+ 7kun . Human Papilloma Virus. In: "olognia ;+ ;ori99o ;+ 8apini 8+ editors. 'ermatology. % ed. ,: osby >l6evier@ %&&=.
.
Colff + ;ohnson 84. Viral Infection of 6kin and ucosa. Bit9patrickDs *olor 4tlas G 6ynopsis of *linical 'ermatology. ed: c
&.
Prince 3. Infeksi 6aluran <*@ %&&. p. #1/-.
.
allory 6"+ "ree 4+ *hern P. 'ermatology
'iagnosis
and
Illustrated anual of Pediatric anagement.
,nited
ingdom:
2aylorGBrancis@ %&&/. p. #0-. %.
Habif 2P.
*linical 'ermatology: 4 *olor
2herapy. 1 ed. 2oronto: osby@ %&&1. p. #%#-1. #.
Colff + ;ohnson 84. Bit9patricksD *olor 4tlas G 6ynopsis of *linical 'ermatology. ed. 3e! Eork: c
1.
+ ngland of edicine. %&&1:%.
/.
"uFton P. 4"* of 'ermatology. 1 ed. ?ondon: ";@ %&. p. 1-/.
13
14