STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
NAMA MAHASISWA NAMA PASIEN / RUANG NO MEDREK HARI / TANGGAL HARI KE / PERTEMUAN KE FASE
I.
: Ners.Lina : Nn.Indah :: Rabu, 17 Oktober 2018 :1 :1
PROSES KEPERAWATAN 1.
KONDISI KLIEN
DS
:
-
Klien mengatakan bahwa dirinya datang ke RSJ untuk menyebarkan kebaikan
-
Klien menginginkan umat di bumi mendapatkan kesejahteraan
-
Klien mengatakan bahwa dirinya harus menginap di RSJ untuk mendapatkan agen baru dalam menyebarkan kebaikan
-
Klien mengatakan tidak ingin disentuh perawat karena kesuciannya akan hilang
-
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang Nabi
DO
2.
:
-
Klien bersemedi di atas kasur
-
Klien sesekali mondar-mandir
-
Klien tampak komat-kamit
-
Klien menghindar pada saat diberi sentuhan
-
Klien mendominasi pembicaraan
-
Klien terus mengulang pembicaraan bahwa klien adalah seorang Nabi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Waham Kebesaran 3.
TUJUAN KEPERAWATAN
( Tuliskan tujuan khusus keperawatan, yang akan dicapai pada pertemuan ini sesuai dengan diagnosa dan SP yang dimaksud ) Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x30 menit, klien mampu
1) 2) 3)
Membina hubungan saling percaya Membantu orientasi realita. Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan.
4)
Mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi.
4.
TINDAKAN KEPERAWATAN
( Tuliskan tindakan keperawatan secara teoritis dari tujuan keperawatan di atas yang akan diselesaikan pada pertemuan ini) 1. Bina hubungan saling percaya Ucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil klien sesuai nama panggilan yang disukai Jelasakan tujuan interaksi: melatih pengendalian ansietas agar proses penyembuhan lebih cepat 2. Buat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan pengendalian ansietas
3. Membantu orientasi realita. 4. Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan. 5. II.
Mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi
STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK
(Penjabaran dari semua tindakan keperawatan, buat semua dalam bentu kalimat langsung) 1.
ORIENTASI
2.
Salam terapeutik “Selamat sore, Assalammualaikum, teh.” Memperkenalkan diri “Perkenalkan nama saya Ners Widhi, saya perawat yang bertugas di ruang Nuri. Membuka pembicaraan dengan topic umum “Siapa nama teteh? Biasa dipanggil dengan sebutan apa yang teteh sukai? Bagaimana kabar teteh? Apakah ada yang ingin dibicarakan?” Evaluasi / validasi kontrak (topic, waktu, tempat) Sesuai dengan keluhan yang teteh rasakan, bagaimana jika kita membahas tentang keluhan teteh, bagaimana kalau kita lakukan dalam 30 menit, di ruang konsultasi pera wat?
KERJA
(Penjabaran tindakan keperawatan yang akan dilakukan pada pertemuan dengan kalimat langsung) Nurse: “Teh, teteh tau sekarang sedang ada dimana?” Pasien: iya tahu, ini Rumah Sakit Jiwa Nurse : Teteh tahu, orang-orang yang ada di RSJ itu kenapa?’’ Pasien : “Iya tahu, orang yang suka ngamuk-ngamuk ga jelas kan?” Nurse : “Kalo teteh kenapa bisa ada disini?’ Pasien : “karena saya ingin menyembuhkan orang -orang yang di rawat di sini, karena kan saya adalah Nabi, punya kekuatan dan doa”
Perawat : (af ek datar), “saya mengerti bahwa teteh merasa sebagai seorang Nabi tetapi sulit bagi saya mempercayainya karena setau saya, semua nabi sudah tidak ada lagi Nurse : “ tadi, saat saya masuk ruangan, teteh sedang apa?” Pasien : “iya sus, saya tadi sedang berdoa untuk mendapatlan wahyu sebagai jimat penyembuh pasien-pasien disini, saya bersemedi dari kemarin non stop” Nurse :”Lalu bagaimana dengan tidur teteh?” Pasien: “saya tidak tidur karena wahyu itu datang tidak di duga sehingga saya harus standby semedi terus menerus” Nurse: “kalau begitu, teteh tidak tidur, apa yang teteh rasakan bebrapa hari tidak tidur?” Pasien: “ ngantuk sih terus agak pusing juga” Nurse: “nah bagus, teteh tahu dampak dari kurang tidur jadinya teteh pusing. Oleh karena itu, bagaimana kalau kita buat jadwal harian untuk tidur?” (pasien dan perawat membuat jadwal harian) 3.
TERMINASI
Evaluasi perasaan klien setelah berbincang – bincang ”Bagaimana perasaan teteh setelah kita ngobrol tadi ?” Tindak lanjut ( dalam bentuk kalimat langsung) Tadi kan kita sudah buat jadwal harian, bagaimana kalau jadwal ini teteh lakukan setuju teh?”
Kontrak untuk pertemuan yang akan datang ( topic, waktu, tempat)
Kontrak yang akan datang a. Topik : “Ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi mengenai hal-hal yang senang ibu lakukan ? Ibu bersedia ?” b. Waktu : “mau berapa lama bu kita berbincang-bincang ? bagaimana kalau 15 menit ?” c. Tempat :“ibu mau kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau disini lagi ?”