WOC SEPSIS NEONATORUM Bakteri dan virus
Penyakit infeksi yang diderita ibu
Masuk ke neonatus Antenatal
Natal
Postnatal
Ketuban pacah dini > 18 jam,
Bayi yang mendapatkan prosedur invasif
bulan, dan infeksi kuman pada ibu yang dapat
maternal, tertundanya kontak kulit ke kulit,
(ventilator, alat infus, akses vena sentral,
mencapai aliran darah janin seperti infeksi
prematuritas/BBLR, dan persalinan dengan
Infeksi saluran kemih ibu, persalinan kurang
TORCH, Tirponema palidum, atau Listeria.
Melewati plasenta dan umbilicus
kateter urine, kateter intratorakal),
tindakan invasif, dan demam
terjadinya infeksi silang, dan tidak
pada saat persalinan
diberikan ASI
kuman dari vagina dan servik
infeksi nosocomial dari luar rahim
Naik mencapi amnion Masuk kedalam tubuh bayi
amnionitis dan korionitis
Melalui sirkulasi darah janin Kuman melalui umbilicus masuk ke janin Infeksi bakteri Respon imun Aktivasi berbagai mediator kimiawi
SEPSIS
kuman masuk melalui berbagai tindakan invasif
MK : Ansietas
Ante, intra, postnatal,
Orang tua
Anak tampak
kurang
lemah, sakit,
terpapar
terjadi penurunan
informasi
kesadaran
hipertermi, aktivitas
Endotoksin basil gram negatif
lemah, tampak sakit,
B3
Ketdkmampuan sel utk
B2
O2 dlm drh <
Gg metabolisme oksidatif cerebral
CO
Pernafasan cepat/ RR Ketidakefektifan pola nafas
Demand
Gg ion
Hypoxia &
glukosa
pump
iskemi pd otak
Aliran darah perifer
MK :
GFR
Pemecahan
terganggu
Apnea
Oliguria,
Penggunaa
Cyanosis,
nalat bantu
akral dingin
Gg syaraf simpatis &
Pasokan O2 ke jar.otot
parasimpatis
skelet tdk mencukupi
anuria
glikogen menjadi
Peristaltic usus
MK :
Distended abd,
Potensi
gg absorbsi
Ventilator
Ketdk.efektifan bersihn jalan nafas. Gg pertukarn gas
PK :
hiperglikemia
hipoglikemia
Demand
usus
glukosa
diare
Anaerob glukosa
MK :
glukosa
MK :
MK : Gangguan perfusi jaringan Hipotermi
Peristaltic
ke an
pernafasan
MK :
B6
B4
jantung
O2 paru <
darah
B5
menggunakan O2 Kontraktilitas
leukosit
menyusu buruk,
B1
Mk: Problem kolaborasi : sepsis
peningkatan
Gg perfusi jar. serebral
As.lactat
Ketidakseimbanga n cairan elektrolit Resiko kekurangan volume cairan
Tonus otot
mobilitas fisik terganggu MK :
Bakteriemi dalam
MK :
dalam
Gg pola eliminasi urin
Ketidakseimbangan nutrisi < dr kebutuhan tbh Gg rasa nyaman
MK :
Intoleransi aktifitas Risiko cidera
Kerusakan sel Mual, muntah
darah merah
Perubahan turgor kulit, Hb dalam darah menurun
MK :
Tidak mau menetek dan reflek hisap
kelemahan umum
