KARYA TULIS ILMIAH TINJAUAN KEPUSTAKAAN
PPOK (PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK)
Oleh: Andea Riesa Darmansis %e&&' Mara
(!"!""#"!""!$") (!"!""#"!""!*)
Pem+im+in,: - Dr- Rahma Tri Yana
.AKULT AKULTAS KEDOKTER KEDO KTERAN AN UNI/ERSITAS BAITURAHMAH 0"!$
1
Kaa Pen,anar Dengan mengucapakan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah telah setelah dievaluasi oleh pembimbing skill lab C1 tepat pada waktunya. Shalawat serta salam juga kami tuturkan kepada junjungan besar bes ar abi !uhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari "aman jahiliyah menuju "aman yang penuh dengan ilmu pengetahua pengetahuan n bagi umat yang berta#wa kepada $ya . %arya tulis ilmiah yang berjudul &''(% )'enyakit 'aru (bstruksi %ronik* & ini penulis buat sebagai tugas akhir Skill+ab semester ,- !odul Diagnostik isik dan sebagai wadah untuk menambah wawasan mengenai pemeriksaan terhadap pasien yang menderita penyakit paru obstrukti/ kronik. %ami tim penulis amat sadar karena keterbatasan yang kami miliki saat menulis karya tulis ini. 0ntuk itu para pembaca dipersilahkan dipersilahkan menelusuri menelusuri kepustakaan kepustakaan yang telah dicantumkan sebagai bacaan anjuran di akhir karya tulis ilmiah dengan memegang asas medicine is a life-long study. 2asa terima kasih yang begitu dalam kami sampaikan kepada pembimbing terbaik kami dr. 2ahma Tri 3ana yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk simpatik telaten sabar dan penuh bijaksana sehingga karya tulis ilmiah ini menjadi baik dan terarah dalam pengerjaannya. %ami sangat menyadari karya tulis ilmiah ini pasti tidak luput dari kesalahan$ kesal kesalah ahan an baik baik dalam dalam baha bahasa sa maup maupun un tata tata letak letak.. 'ada 'ada kesem kesempa pata tan n ini ini tim penu penuli liss memoho memohon n maa/ maa/ kepada kepada para para pembac pembaca. a. !asuka !asukan n kritik kritik dan saran saran akan akan kami kami jadika jadikan n cambuk supaya kami dapat menyusun karya tulis yang lebih baik lagi. ,nsya Allah.
'adang 4anuari 5617
Tim penulis
A8ST2ACT 2
Chronic (bstructive 'ulmonary Disease )C('D* is a chronic lung disease characteri"ed by air/low resistance in the airway that is progressive nonreversibel or partially reversible. C('D consists o/ chronic bronchitis and emphysema or both. Chronic (bstructive 'ulmonary Disease )C('D* is a disease characteri"ed by the presence o/ air/low resistance in chronic and pathological changes in the lungs lungs where where the the respi respira rator tory y air air /low /low resis resista tanc ncee is progr progres essiv sivee and and not /ully /ully reversible and is associated with an abnormal in/lammatory response o/ the lungs against harm/ul gases or particles. Chronic obstructive pulmonary disease )C('D* is a chronic lung disease with characteristics o/ the air /low resistance o/ the airways that is progressive nonreversibel or partially reversible and the pulmonary in/lammatory response to no9ious particles or gases ):(+D 566;*. Accor Accordin ding g to the the ATS < =2S =2S )Ame )Ameri rica can n Thor Thorac acic ic Socie Society ty < 2espi 2espira ratr try y =uropen Society* de/ines C('D as a disease characteri"ed by airway obstruction is generally progressive associated with chronic bronchitis or emphysema and may be accompanied by hyperactivity o/ reversible airway. airway. C('D is a speci/ic abnormality abnormality with slowing ma9imal ma9imal e9piratory air /low caused by a combination combination o/ airway airway disease disease and emphys emphysema ema genera generally lly travel travel progre progressiv ssivee and irreve irreversib rsible le chronic disease and not show any signi/icant change in the observation o/ a /ew months. Chronic Chronic (bstruc (bstructive tive 'ulmon 'ulmonary ary Diseas Diseasee )C('D* )C('D* is compri comprised sed o/ three three related conditions $ chronic bronchitis chronic asthma and emphysema. ,n each condition there is chronic obstruction o/ the /low o/ air through the airways and out o/ the lungs and the obstruction generally is permanent and may be progressive over time.
ABSTRAK 3
'enyakit 'aru (bstrukti/ %ronik )''(%* adalah penyakit paru kronik yang ditanda ditandaii oleh oleh hambat hambatan an aliran aliran udara udara di saluran saluran napas napas yang bersi/ bersi/at at progre progressi/ ssi/ nonre nonreve vers rsibe ibell atau atau reve revers rsibe ibell pars parsia ial. l. ''(% ''(% terd terdir irii dari dari bronk bronkit itis is kroni kronik k dan em/isema atau gabungan keduanya. 'enya 'enyakit kit 'aru 'aru (bstr (bstruk uksi si %ron %ronis is )''( )''(%* %* adal adalah ah suatu suatu peny penyaki akitt yang yang dikarakteristikkan oleh adanya hambatan aliran udara secara kronis dan perubahan$ perubahan patologi pada paru p aru dimana hambatan aliran udara saluran na/as bersi/at progresi/ dan tidak sepenuhnya reversibel dan berhubungan dengan respon in/lamasi yang abnormal dari paru$paru terhadap gas atau partikel yang berbahaya. 'enyakit paru obstrukti/ kronik )''(%* adalah penyakit paru kronik dengan karakteristik adanya hambatan aliran udara di saluran napas yang bersi/at progresi/ nonreversibe nonreversibell atau reversibel parsial serta adanya adanya respons respons in/lamasi in/lamasi paru terhadap partikel atau gas yang berbahaya ):(+D 566;*. !enurut ATS<=2S ) American American Thoracic Society/ Euroen !esiratry Society" mend mende/ e/in inisi isika kan n ''(% ''(% seba sebaga gaii suat suatu u penya penyaki kitt yang yang dita ditand ndai ai denga dengan n adan adanya ya obstruk obstruksi si salura saluran n napas napas yang yang umumny umumnyaa bersi/ bersi/at at progre progresi/ si/ berhubu berhubungan ngan dengan dengan bronkitis kronis atau em/isema dan dapat disertai dengan hiperaktivitas dari saluran s aluran napas yang reversibel. ''(% adalah kelainan spesi/ik dengan perlambatan arus udara ekspirasi maksimal yang terjadi akibat kombinasi penyakit jalan napas dan em/isema umumnya perjalanan penyakit kronik progesi/ dan irreversibel serta tidak menunjukan perubahan yang berarti dalam pengamatan beberapa bulan. 'enyakit 'enyakit 'aru (bstrukti/ %ronik )''(%* terdiri dari tiga kondisi terkait $ bronkitis kronis asma kronis dan em/isema. Dalam setiap kondisi ada obstruksi kronis pada aliran udara melalui saluran udara dan keluar dari paru$paru dan obstruksi obstruksi pada umumnya adalah permanen dan mungkin progresi/ progresi/ dari waktu ke waktu.
Da&ar Isi %ata pengantar
i
Abstract
ii
Abstrak
iii 4
Da/tar isi
iv
8ab 1. 'endahuluan 1.1. +atar 8elakang 1.5. Tujuan Tujuan
> ?
8ab 5. Tinjauan %epustakaan 5.1. =tiologi dan 'embagian Derajat
@
5.5. =pidemiologi
16
5.7. aktor 2esiko
11
5.. 'atogenesis
17
5.B. 'atologi
1
5.>. 'ato/isiologi
1B
5.?. !ani/estasi %linis
1>
5.@. %omplikasi %omplikasi
1?
5.;. 'emeriksaan Diagnostik
1@
5.16. 'enatalaksanaan
56
5.16. 1 Chest 'hysiotherapy
5?
5.11. Diagnosa 8anding
77
8ab 7. Diskusi dan 'embahasan 7.1. Anamnesa
7>
7.5. 'emeriksaan isik
7@
7.7. 'emeriksaan 'enunjang
5
7.. 'enatalaksanaan
7
8ab . %esimpulan
>
8ab B. Da/tar pustaka
?
BAB I PENDAHULUAN !-!-
Laar Bela1an,
5
Telah lama diketahui bahwa penyakit pada saluran perna/asan atas dan bawah yang sebelumnya diperlakukan berbeda ternyata memiliki hubungan yang sangat erat satu sama lain. 8erbagai penelitian mengenai hubungan antara penyakit$penyakit saluran perna/asan atas dan bawah bawah telah telah dilaku dilakukan kan namun namun peneli penelitia tian n mendal mendalam am baru baru dilaku dilakukan kan dalam dalam beberapa tahun terakhir. terakhir. 8erbagai konsep dan istilah pun digunakan untuk menggambarkan menggambarkan hubungan erat antara penyakit yang melibatkan saluran perna/asan atas dan bawah. Asma merupakan mani/estasi alergi berat yang melibatkan saluran perna/asan bawah. 'revalensi asma terus meningkat dari tahun ke tahun. Asma menimbulkan masalah biaya dan dapat mengganggu mengganggu tumbuh kembang kembang anak. Asma Asma juga dapat merusak merusak /ungsi /ungsi sistem sara/ pusat dan menurunkan menurunkan kualitas hidup penderitanya. penderitanya. Sebagaimana Sebagaimana mani/estasi mani/estasi alergi alergi lainnya lainnya asma juga dapat diderita seumur hidup dan tidak dapat disembuhkan secara total. 0paya terbaik yang dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalahan asma hingga saat ini masih berupa upaya penurunan /rekuensi dan derajat serangan sedangkan penatalaksanaan utama adalah menghindari /aktor penyebab. 'eng 'enger ertia tian n asma asma adal adalah ah suatu suatu gang ganggu guan an yang yang komp komple lek k dari dari bron bronki kial al yang yang dikarak dikarakteri teristik stikan an oleh oleh period periodee bronko bronkospas spasme me )kontr )kontraksi aksi spasme spasme yang yang lama lama pada pada jalan jalan na/a na/as*. s*. )'ol )'olas aski ki 1;;> 1;;>*. *. Asma Asma adal adalah ah gang ganggu guan an pada pada jala jalan n na/as na/as bron bronki kial al yang yang dikateristik dikateristikan an dengan bronkospasm bronkospasmee yang reversibel. reversibel. )4oyce !. 8lack 1;;>*. 1;;>*. Asma adalah penyakit jalan na/as obstrukti/ intermiten reversibel dimana trakea dan bronkhi berespon secara hiperakti/ terhadap stimulasi tertentu. )Smel"er Su"anne 5661*. Dari ketiga pendapat tersebut dapat diketahui bahwa asma adalah suatu penyakit gangguan jalan na/as obstrukti/ intermiten yang bersi/at reversibel ditandai dengan adanya periode bronkospasme peningkatan respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan yang menyebabkan penyempitan jalan na/as. Asma merupakan suatu keadaan di mana saluran na/as mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu yang menyebabkan peradangan penyempitan ini bersi/at sementara. %ata asma )asthma* berasal dari bahasa 3unani yang berarti &terengah$engah. +ebih dari 566 tahun yang yang lalu lalu Eippoc Eippocrate ratess menggu menggunak nakan an istilah istilah asma asma untuk untuk mengga menggamba mbarkan rkan kejadi kejadian an pernapasan yang pendek$pendek )shortness o/ breath*. Sejak itu istilah asma sering diguna digunakan kan untuk untuk mengga menggamba mbarka rkan n ganggu gangguan an apa saja saja yang yang terkait terkait dengan dengan kesulit kesulitan an berna/as termasuk ada istilah asma kardial dan asma bronkial. !enurut ational Asthma =ducat =ducation ion and 'revet 'revetion ion 'rogra 'rogram m )A='' )A=''** pada pada ation ational al ,nstit ,nstitute ute o/ Eealth Eealth ),E* ),E*
6
Amerika asma )dalam hal ini asma bronkial* dide/inisikan sebagai penyakit in/lamasi kronik pada paru. Seda Sedang ngka kan n ''(% ''(% !eru !eruju juk k pada pada sejum sejumla lah h gang ganggu guan an yang yang memp mempen enga garu ruhi hi pergerakan udara dari dan keluar 'aru. :angguan yang penting adalah 8ronkhitis (bstru (bstrukti kti/ / =mphys =mphysema ema dan Asthma Asthma 8ronki 8ronkiale ale.. Di ,ndone ,ndonesia sia menuru menurutt Departe Departemen men %esehatan 566@ Angka penderita ''(% !encapai 15 F dengan angka kematian 5 F hal itu menjadi suatu perhatian tersendiri dimana penyakit ''(% ) 'enyakit 'aru (bstruksi %ronik * merupakan suatu penyakit yang cukup tinggi menyerang masyarakat di ,ndonesia. (leh %arena itu peningkatan pelayanan kesehatan mengenai penyakit tersebut perlu di tingkat baik dalam bentuk preventi/kurati/ maupun rehabilitative. 'enyakit (bstruksi %ronik )''(% * merupakan suatu penyakit dimana merupakan suatu kondisi dimana aliran udara pada paru tersumbat secara terus menerus. 'roses penyakit ini adalah seringkali kombinasi dari 5 atau 7 kondisi berikut ini )8ronkhitis (bstrukti/ %ronis =mphysema dan Asthma 8ronkiale* dengan suatu penyebab primer dan yang lain adalah komplikasi dari penyakit primer. primer. )=nggram 8. 566>*. 'enyakit 'aru (bstruksi %ronik )''(%* mermpunyai tanda dan gejala yakni 8atuk )mungkin produkti/ atau non produkti/* dan perasaan dada seperti terikat !engi saat inspirasi maupun ekspirasi yang dapat terdengar tanpa stetoskop 'erna/asan cuping hidung %etakutan dan dia/oresis 8atuk produkti/ dengan sputum berwarna putih keabu$abuan yang biasanya terjadi pada pagi hari hari ,nspirasi ronkhi kasar dan whe""ing Sesak na/as. )4aapCATrappenb )4aapCATrappenburg566@* urg566@*
!-0-
T2an
Tujuan pembuatan laporan kasus yang berjudul Chronic (bstructive 'ulmonary Disea Disease se )C(' )C('D* D* ini ini adal adalah ah untu untuk k memb membah ahas as pato pato/i /isi siol olog ogi i gejal gejala$g a$geja ejala la klin klinis is pemeriksaan /isik pemeriksaan penunjang penatalaksanaan dan prognosis bagi penderita penyakit ini mengingat kasus C('D semakin meningkat setiap tahunnya. Dengan begitu diharapkan kita mampu menekan angka morbiditas dan mortalitas C('D BAB II TIN%AUAN KEPUSTAKAAN
7
!- ETIOLO3I ETIOLO3I dan PEMBA3IA PEMBA3IAN N DERA%A DERA%AT T PPOK
=tiologi penyakit ini belum diketahui. 'enyakit ini dikaitkan dengan /aktor$/aktor risiko yang terdapat pada penderita antara lain 1* !eroko !erokok k sigaret sigaret yang yang berl berlang angsun sung g lama lama 5* 'olu olusi udara dara 7* ,n/ek ,n/eksi si peru peru beru berulan lang g * 0mur B* 4eni 4eniss kel kelam amin in >* 2as ?* De/isie De/isiensi nsi al/a$1 al/a$1 antitri antitripsi psin n @* De/i De/isie siens nsii anti anti oks oksid idan an 'engaruh dari masing$masing /aktor risiko terhadap terjadinya ''(% adalah saling memper memperkua kuatt dan /aktor /aktor meroko merokok k diangg dianggap ap yang yang paling paling domina dominan. n. 'andua 'anduan n mengen mengenai ai derajat derajat
):(+D*. %eempat panduan tersebut hanya mempunyai perbedaan sedikit kesemuanya berdasarkan rasio -='1<%-' dan nilai -=' 1.
0- EPID EPIDEM EMIO IOLO LO3I 3I PPOK PPOK 'revalensi ''(% berdasarkan S%2T S%2T 1;;B adalah 17 per 1666 penduduk
dengan perbandingan antara laki$laki dan perempuan adalah 7 banding 1. 'enderita ''(% umumnya berusia minimal 6 tahun akan tetapi tidak tertutup kemungkinan ''(% terjadi pada usia kurang dari 6 tahun.
9
%ebanyakan pasien ''(% adalah laki$laki. Eal ini disebabkan lebih banyak
ditemukan perokok pada laki$laki dibandingkan pada wanita. Easil Susenas )Survei Sosial =konomi asional* tahun 5661 menunjukkan bahwa sebanyak >55F penduduk laki$laki merupakan perokok dan hanya 17F perempuan yang merokok. Sebanyak Sebanyak ;56F dari perokok menyatakan menyatakan kebiasaannya merokok di dalam rumah ketika bersama anggota rumah tangga lainnya dengan demikian sebagian besar anggota rumah tangga merupakan perokok pasi/. Studi prevalensi ''(% pada tahun 1;@? di ,nggris dari 5@ pria dan 76>7
wanita yang berumur 1@$> tahun dengan nilai -=' 1 berada 5 simpang baku di bawah -=' prediksi dimana jumlahnya meningkat seiring usia khususnya pada perokok. 8adan %esehatan Dunia )WE(* memperkirakan bahwa menjelang tahun
5656 prevalensi ''(% akan meningkat sehingga se bagai penyebab penyakit tersering peringkatnya meningkat dari ke$15 menjadi ke$B dan sebagai penyebab kematian tersering peringkatnya juga meningkat meningkat dari ke$> menjadi ke$7. 'ada 15 negara Asia 'asi/ik WE( menyatakan angka prevalensi ''(% sedang$berat pada usia 76 tahun keatas dengan rerata sebesar >7F dimana Eongkong dan Singapura dengan angka prevalensi terkecil yaitu 7BF dan -ietnam sebesar >?F.
10
$- .AKT AKTOR RES RESIK IKO O PPO PPOK K
,den ,denti ti/ik /ikasi asi /akto /aktorr risik risiko o meru merupa paka kan n lang langka kah h pent pentin ing g dala dalam m penc penceg egah ahan an dan dan penatalaksanaan ''(%. 'ada dasarnya semua risiko ''(% merupakan hasil dari interaksi lingkungan dan gen. 8erikut yang rentan terkena ''(% dilihat dari besar kecilnya risiko. a- R4141
!erokok merupakan /aktor utama penyebab ''(%. 2isiko ''(% pada perokok tergan tergantun tung g dari dari dosis dosis rokok rokok yang yang dihisap dihisap usia usia mulai mulai merok merokok ok jumlah jumlah batang batang rokok rokok pertahun dan lamanya merokok. amun begitu tidak semua perokok berkembang menjadi ''(% secara klinis karena dipengaruhi oleh /aktor risiko genetik setiap individu. Tidak hanya perokok akti/ perokok pasi/ pun tak luput dari ancaman ''(%. Eal itu terjadi peningkatan jumlah inhalasi partikel dan gas. Eubungan antara rokok dengan ''(% merupakan merupakan hubungan hubungan dose resonse resonse lebih banyak batang rokok yang dihisap setiap hari dan lebih lama kebiasaan merokok tersebut maka risiko penyakit yang ditimbulkan akan lebih besar. +- P4lsi lsi d da ara
'olu 'olusi si udara udara terb terbag agii menj menjad adii polu polusi si di dala dalam m ruan ruanga gan n )asap )asap roko rokok k dan dan asap asap kompor* polusi di luar ruangan )aas buang kendaraan bermotor dan debu jalanan* polusi tempat kerja )bahan kimia "at iritasi gas beracun*. %ayu serbuk gergaji batu bara dan minyak tanah yang merupakan bahan bakar kompor menjadi penyebab tertinggi polusi di dalam ruangan. %ejadian polusi di dalam ruangan dari asap kompor dan pemanas ruangan dengan dengan ventil ventilasi asi kurang kurang baik baik merupa merupakan kan /aktor /aktor risiko risiko terpent terpenting ing timbul timbulnya nya ''(% ''(% terutama pada perempuan di negara berkembang. 'olusi di dalam ruangan memberikan risiko lebih besar terjadinya ''(% dibandingkan dengan polusi sul/at atau gas buang kendar kendaraan aan.. 8ahan 8ahan bakar bakar biomas biomasss yang yang diguna digunakan kan oleh oleh peremp perempuan uan untuk untuk memasak memasak sehingga meningkatkan prevalensi ''(% pada perempuan bukan perokok di Asia dan A/rika. 5- Sr Sres 41si 41sida dai i& &
'aru selalu terpajan oleh oksidan endogen dan eksogen. (ksidan endogen timbul dari sel /agosit dan tipe sel lainnya sedangkan oksidan eksogen dari polutan dan asap rokok. %etika keseimbangan antara oksidan dan antioksidan berubah bentuk misalnya 11
ekses ekses oksida oksidan n dan atau atau deples deplesii antiok antioksid sidan an akan akan menimb menimbulk ulkan an stress stress oksida oksidati/ ti/.. Stress Stress oksidati/ tidak hanya menimbulkan e/ek kerusakan pada paru tetapi juga menimbulkan e/ek kerusa kerusakan kan pada pada paru paru tetapi tetapi juga juga menimb menimbulk ulkan an akti/i akti/itas tas moleku molekuler ler sebagai sebagai awal awal in/lam in/lamasi asi paru. paru. 4adi 4adi ketida ketidakse kseimb imbang angan an antara antara oksid oksidan an dan anti anti oksid oksidan an memega memegang ng peranan penting pada patogenesi ''(%. d- In&e1si In&e1si salran salran na6as na6as +a7ah +a7ah +er +erlan, lan,
,n/eksi virus dan bakteri berperan dalam pathogenesis dan progresi/itas ''(%. %olo %oloni nisas sasii bakt bakter erii meny menyeb ebab abka kan n in/la in/lama masi si jalan jalan napa napas s berp berpera eran n secar secaraa berm bermak akna na menimb menimbulk ulkan an eksaser eksaserbasi basi.. ,n/eks ,n/eksii saluran saluran napas napas berat berat pada pada anak anak akan akan menyeb menyebabk abkan an penurunan /ungsi paru dan meningkatkan gejala respirasi pada saat dewasa. Terdapat beberapa kemungkinan yang dapat menjelaskan penyebab keadaan ini karena seringnya kejadian in/eksi berat pada anak sebagai penyebab dasar timbulnya hiperesponsi/ jalan napas yang merupakan /aktor risiko pada ''(%. e- Tm+ m+h h 1em 1em+a +an, n, 6ar 6ar
'ertumbuhan paru ini berhubungan dengan proses selama kehamilan kelahiran dan pajanan waktu kecil. %ecepatan maksimal penurunan /ungsi paru seseorang adalah risik risiko o untu untuk k terj terjad adin inya ya ''(% ''(%.. Stud Studii meta metaan anal alias ias meny menyat atak akan an bahw bahwaa bera beratt lahi lahir r mempengaruhi nilai -=' -=' pada masa anak. &-
Asma
Asma kemungkinan sebagai /aktor risiko terjadinya ''(% walaupun belum dapat disimpulkan. 'ada laporan &The Tucson =pidemiological Study didapatkan bahwa orang dengan asma 15 kali lebih tinggi risiko terkena ''(% daripada bukan asma meskipun telah berhenti merokok. 'enelitian lain 56F dari asma akan berkembang menjadi menjadi ''(%. ,- 3enei1
Easil penelitian penelitian menunjukka menunjukkan n keterkaitan keterkaitan bahwa /aktor genetik genetik mempengaru mempengaruhi hi kerentanan timbulnya ''(%. ''(% merupakan suatu penyakit yang poligenik disertai interaksi lingkungan genetik yang sederhana. aktor risiko genetik yang paling besar dan telah telah di telit telitii lama lama adal adalah ah de/is de/isie iens nsii +, anti antitr tri isi sin n yang yang meru merupa paka kan n rotease serin inhi%itor . 8iasanya jenis ''(% yang merupakan merupakan contoh de/isiensi de/isiensi +, antitri antitrisin sin adalah 12
em/isem em/isemaa paru paru yang yang dapat dapat muncul muncul baik baik pada pada peroko perokok k maupun maupun bukan bukan peroko perokok k tetapi tetapi memang memang akan akan diperb diperbera eratt oleh oleh paparan paparan rokok. rokok. 8ahkan 8ahkan pada pada beberap beberapaa studi studi geneti genetika ka dikaitkan bahwa patogenesis ''(% itu dengan gen yang terdapat pada kromosom 5#. 0- PATO3ENESIS
Eambatan aliran udara merupakan perubahan /isiologi utama pada ''(% yang diakibatkan oleh adanya adanya perubaha perubahan n yang yang khas khas pada pada salura saluran n na/as na/as bagian bagian
proksi proksimal mal peri/er peri/er parenk parenkim im dan
vaskularisasi paru yang dikarenakan adanya suatu in/lamasi yang kronik dan perubahan struktural pada paru. Terjadinya peningkatan penebalan pada saluran na/as kecil dengan peningkatan /ormasi /olikel lim/oid dan deposisi kolagen dalam dinding luar saluran na/as mengakibatkan restriksi pembukaan jalan na/as. +umen saluran na/as kecil berkurang akibat penebalan mukosa yang mengandung eksudat in/lamasi yang meningkat sesuai berat sakit. Dalam keadaan normal radikal bebas dan antioksidan berada dalam keadaan seimbang. Apabila terjadi gangguan keseimbangan maka akan terjadi kerusakan di paru. 2adikal bebas mempunyai peranan besar menimbulkan kerusakan sel dan menjadi dasar dari berbagai macam penyakit penyakit paru. 'engaruh gas polutan dapat menyebabkan stress oksidan selanjutnya akan menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid. 'eroksidasi lipid selanjutnya akan menimbulkan kerusakan sel dan in/lamasi. 'roses in/lamasi akan mengakti/kan sel makro/ag alveolar aktivasi sel tersebut akan menyebabkan dilepa dilepaska skanny nnyaa /aktor /aktor kemota kemotatakt taktik ik neutro neutro/il /il sepert sepertii interl interleuk eukin in @ dan leukot leukotrie rien n 8 tumuor necrosis factor )T* monocyte chemotactic etide )!C'*$1 dan reacti&e oygen secies )2(S*. aktor$/aktor tersebut akan merangsang neutro/il melepaskan protease yang akan merusak jaringan ikat ikat parenk parenkim im paru paru sehing sehingga ga timbul timbul kerusa kerusakan kan dindin dinding g alveol alveolar ar dan hipers hipersekr ekresi esi mukus. mukus. 2angsan 2angsangan gan sel epitel epitel akan akan menyeb menyebabk abkan an dilepa dilepaska skanny nnyaa lim/os lim/osit it CD@ CD@ selanj selanjutn utnya ya terjad terjadii kerusakan seperti proses in/lamasi. 'ada keadaan normal terdapat keseimbangan antara oksidan dan antioksidan. =n"im AD'E yang ada dipermukaan makro/ag dan neutro/il akan mentrans/er satu elektron ke molekul oksigen menjadi anion superoksida dengan bantuan en"im superoksid dismutase. Gat hidrogen peroksida )E5(5* yang toksik akan diubah menjadi (E dengan menerima elektr elektron on dari dari ion /eri /eri menjad menjadii ion /ero /ero ion /ero /ero dengan dengan halida akan diubah diubah menjadi menjadi anion anion hipohalida )E(Cl *. 'engaruh radikal bebas yang berasal dari polusi udara dapat menginduksi batuk kronis sehingga percabangan bronkus lebih mudah terin/eksi. 'enurunan /ungsi paru terjadi sekunder setelah perubahan struktur saluran napas. %erusakan struktur berupa destruksi alveol yang menuju ke arah em/isema karena produksi radikal bebas yang berlebihan oleh leukosit dan polusi dan asap rokok.
13
'ada perokok yang menderita ''(% produksi antiprotease mungkin tidak cukup untuk menetralisir e/ek berbagai protease dan mungkin juga karena /aktor genetik yang berperan dalam terganggunya /ungsi dan produksi protein ini. 8eberapa studi mendapatkan adanya peningkatan stres oksidati/ yang berperan penting pada ''(% melalui melalui mekanisme mekanisme aktivasi transkripsi transkripsi nuclea nuclearr factor factor H8 )/H8* dan activator protein$1)A'$1* yang menginduksi neutrophilic in/lammation melalui peningkatan ekspresi ,+$@ T$I dan !!'$ ; serta merusak antiprotease seperti I$1 AT yang meningkatkan terjadinya in/lamsi dan proses proteolitik. Terjadinya erjadinya proses proses in/lamasi in/lamasi akan merusak metriks metriks ekstraselule ekstraseluler r berakibat pada kematian kematian sel dimana dimana kemampuan kemampuan memperbaiki memperbaiki dan memulihkan memulihkan kerusakan terebut tidak adekuat sehingga sehingga terjadilah hambatan jalan udara yang progresi/ dan ireversibel. 0-8 PATOLO3I
'erubahan patologi yang khas pada ''(% melibatkan saluran na/as besar saluran na/as kecil parenkim paru dan vaskular pulmonal. pulmonal. 1. Salu Salura ran n na/ na/as as besa besar r Terjadi in/iltrasi sel$sel radang pada permukaan epitel. %elenjar$kelenjar yang mensekresi mukus membesar dan jumlah sel :oblet meningkat. 5. Salu Salura ran n na/ na/as as keci kecill ,n/lam ,n/lamasi asi kronis kronis menyeb menyebabk abkan an siklus siklus injury injury dan repair repair dindin dinding g saluran saluran na/as na/as yang yang berulang.Terjadi berulang.Terjadi
structural
remodelling dimana terjadi
peningkatan kolagen dan
pembentukan jaringan ikat /ibrous sehinggan terjadi penyempitan lumen dan obstruksi saluran na/as yang permanen. 7. 'arenkim 'a 'aru Terjadi destruksi dinding alveoli. Dimana kasus tersering adalah dalam bentuk em/isema sentrilobuler. sentrilobuler. Selain itu terjadi juga destruksi pulmonary capillary bed. . 'eru 'eruba baha han n vasku vaskule lerr pulmo pulmona nall 'erubahan 'erubahan yang pertama pertama terjadi terjadi adalah adalah penebalan penebalan intima diikuti diikuti oleh in/iltrasi sel$sel radang ke dalam pembuluh darah. Semakin lama tunica intima semakin menebal dan selain itu juga terjadi terjadi peningkatan peningkatan otot polos. Easilnya Easilnya adalah adalah meningkatn meningkatnya ya resistance resistance dari pembuluh darah paru.
0-9- PATO.ISIOLO3I PPOK 14
'olusi bahan iritan )asap* )as ap* atau rokok riwayat kesehatan ,S'A ,S'A
,ritasi jalan na/as
Eiperekskresi endir dan in/lamasi peradangan
'eningkatan sel$sel goblet
'enurunan silia
'eningkatan produksi sputum
8ronkiolus men$ yempit J tersumbat
na/su makan PPOK
8atuk tidak e/ekti/ a/as pendek
drastic
obstruksi alveoli
:ang.'ola a/as alveoli kolaps
P4la na&as ida1 e&e1i&
AD+ di bantu
88
Keida1e&e1i&an +ersihan 2alan na6as
'e ventilasi paru
kelemahan
%erusakan camp. :as
In4leransi a1iias
Nrisi 1ran, dari 1e+han +h
Eipoksemia
3an,,an, 6er1aran ,as
0-#- MANI.ESTASI KLINIS
:ejala dan tanda ''(% sangat bervariasi mulai dari tanpa gejala gejala ringan hingga berat. 'ada pemeriksaan /isis tidak ditemukan kelainan sampai kelainan jelas dan tanda in/lamasi paru. :ejala dan tanda ''(% di antaranya adalah
Sesak napas
15
8atuk kronik produksi sputum dengan riwayat pajanan gas
hee0ing dan peningkatan produksi sputum.
:ejala bisa tidak tampak sampai kira$kira 16 tahun sejak awal merokok. Dimulai dengan sesak napas ringan dan batuk sesekali. Sejalan dengan progresi/itas penyakit gejala semakin lama semakin berat. :ambaran ''(% dapat dilihat dengan adanya obstruksi saluran napas yang disebabkan oleh penyempitan saluran napas kecil dan destruksi alveoli.
'ada penderita dini pemeriksaan /isik umumnya tidak dijumpai kelainan sedangkan pada inspeksi biasanya terdapat kelainan berupa
1* Pursed-lis %reathing )mulut setengah terkatup
* 8ila telah telah terjadi terjadi gagal jantung jantung kanan terlihat terlihat denyu denyutt vena jugularis jugularis di di leher dan edema tungkai
'ada palpasi biasanya ditemukan /remitus melemah
'ada perkusi hipersonor dan letak dia/ragma rendah auskultasi suara pernapasan vesikuler melemah normal atau ekspirasi memanjang yang dapat disertai dengan ronkhi atau mengi pada waktu bernapas biasa atau pada ekspirasi paksa.
%elemahan badan
8atuk
=kspirasi yang memanjang 16
8entuk dada tong )8arrel Chest* pada penyakit lanjut
'enggunaan otot bantu pernapasan
Suara napas melemah
%adang ditemukan pernapasan paradoksal
=dema kaki asites dan jari tabuh
0-*- KOMPLIKASI
a. Eipo9emia Eipo9emia dide/inisikan sebagai penurunan nilai 'a(5 kurang dari BB mmEg dengan nilai saturasi (ksigen K@BF. 'ada awalnya klien akan mengalami perubahan mood penurunan penurunan konsentrasi dan pelupa. 'ada tahap lanjut timbul timbul cyanosis. b. Asidosis 2espiratory Timbul Timbul akibat dari peningkatan nilai 'aC( 5 )hiperkapnia*. Tanda Tanda yang muncul antara lain nyeri kepala /ati#ue lethargi di""ines tachipnea. c. ,n/e ,n/eks ksii 2es 2espi pira rato tory ry ,n/eksi perna/asan akut disebabkan disebabkan karena peningkatan peningkatan produksi mukus peningkata peningkatan n rangsan rangsangan gan otot otot polos polos bronch bronchial ial dan edema edema mukosa. mukosa. Terbata erbatasny snyaa aliran aliran udara udara akan akan meningkatkan kerja na/as dan timbulnya dyspnea. d. :agal agal jant jantu ung Terutama erutama kor$pulmo kor$pulmonal nal )gagal jantung kanan akibat penyakit penyakit paru* harus diobservasi diobservasi terutama pada klien dengan dyspnea berat. %omplikasi ini sering kali berhubungan dengan bronchitis kronis tetapi klien dengan em/isema berat juga dapat mengalami masalah ini. e. Card Cardia iacc Disr Disrit itmi miaa Timbul Timbul akibat dari hipo9emia penyakit jantung lain e/ek obat atau asidosis respiratory re spiratory.. /. Statu tatuss Asma Asmati tiku kuss 17
!erupakan komplikasi mayor yang berhubungan dengan asthma bronchial. 'enyakit ini sangat sangat berat berat potens potensial ial mengan mengancam cam kehidu kehidupan pan dan seringk seringkali ali tidak tidak beresp berespon on terhada terhadap p therapi yang biasa diberikan. 'enggunaan otot bantu perna/asan dan distensi vena leher seringkali terlihat. 0-;- PEMERIKSAAN DIA3NOSTIK a- S6ir4meri (/EP!< /EP! 6redi1si< K/P< /EP!=K/P)
(bstruksi ditentukan oleh nilai -='1 prediksi ) F* dan atau -='1<%-' )F*. -='1 merupakan parameter yang paling umum dipakai untuk menilai beratnya ''(% dan memantau perjalanan penyakit. Apabila spirometri tidak tersedia atau tidak mungkin dilakukan A'= A'= meter walaupun kurang tepat dapat dipakai sebagai alternati/ a lternati/ dengan memantau variabilitas harian pagi dan sore tidak lebih dari 56F. +- Radi4l4,i (&44 4ra1s)
Easil pemeriksaan radiologis dapat ditemukan kelainan paru berupa hiperin/lasi atau hiperlusen dia/ragma mendatar corakan bronkovaskuler mmeningkat jantung pendulum dan ruang retrosternal melebar. !eskipun kadang$kadang hasil pemeriksaan radiologis masih normal pada ''(% ringan tetapi pemeriksaan radiologis ini ber/ungsi juga untuk menyingkirkan diagnosis penyakit paru lainnya atau menyingkirkan diagnosis banding dari keluhan pasien ):(+D 566;*. 5- La+4ra4rim La+4ra4rim darah rin d- Analisa ,as darah
'ada bronchitis 'aC( 5 naik saturasi hemoglobin menurun timbul sianosis terjadi vasokonstriksi vaskuler paru dan penambahan eritropoesis. Eipoksia yang kronik merangsang pembentukan eritropoetin sehingga menimbulkan polisitemia. 'ada kondisi umur BB$>6 tahun polisitemia menyebabkan jantung kanan harus bekerja lebih berat dan merupakan salah satu penyebab payah jantung kanan. e- Mi1r4+i4l4,i Mi1r4+i4l4,i s6m &-
Ele1r41ardi4,ra&i
18
!engetahui komplikasi pada jantung yang ditandai oleh 'ulmonal dan hipertro/i ventrikel kanan. ,- E141ardi4,ra&i
!enilai /un/si jantung kanan h- Ba1eri4l4,i
'emerikasaan bakteriologi sputum pewarnaan :ram dan kultur resistensi diperlukan untuk mengetahui pola kuman dan untuk memilih antibiotik yang tepat. ,n/eksi saluran napas berulang merupakan penyebab utama eksaserbasi akut pada penderita ''(% ''(% di ,ndonesia. i-
Kadar al&a>! aniri6sin
%adar antitripsin al/a$1 rendah pada em/isema herediter )em/isema pada usia muda* de/isiensi antitripsin al/a$1 jarang ditemukan di ,ndonesia. 8erdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan spirometri dapat ditentukan klasi/ikasi )derajat* ''(% yaitu ):(+D 566;*
0-!"- PENAT PENATALAKSANAAN 19
Adapun tujuan dari penatalaksanaan C('D ini adalah 1 !encegah progesi/itas penyakit !engurangi gejala !eningkatkan toleransi latihan !encegah dan mengobati komplikasi !encegah dan mengobati eksaserbasi berulang !encegah atau meminimalkan e/ek samping obat !emperbaiki dan mencegah penurunan /aal paru !eningkatkan kualitas hidup penderita !enurunkan angka kematian
'rogram berhenti merokok sebaiknya dimasukkan sebagai salah satu tujuan selama tatalaksana C('D.B Tujuan tersebut dapat dicapai melalui komponen program tatalaksana yaitu 1 !-
Ealasi dan m4ni4r 6en'a1i
''(% merupakan penyakit yang progresi/ artinya /ungsi paru akan menurun seiring berjalannya waktu. (leh karena itu monitor merupakan hal yang sangat penting dalam penatalaksanaan penyakit ini. !onitor penting yang harus dilakukan adalah ,e2ala 1linis dan &n,si 6ar2iwayat penyakit yang rinci pada pasien yang dicurigai ''(% atau pasien yang telah di diagnosis ''(% digunakan untuk evaluasi dan monitoring penyakit
'ajanan /aktor resiko jenis "at dan lamanya terpajan
2iwayat timbulnya gejala atau penyakit
2iwayat keluarga ''(% atau penyakit paru lain misalnya asma tb paru
2iwayat eksaserbasi atau perawatan di rumah sakit akibat penyakit paru kronik lainnya
'enyakit komorbid yang ada misal penyakit jantung rematik atau penyakit$ penyakit yang menyebabkan keterbattasan akti/itas
2encanakan pengobatan terkini yang sesuai dengan derajat ''(%
'engaruh penyakit terhadap kehidupan pasien seperti keterbatasan akti/itas kehilangan waktu kerja dan pengaruh ekonomi perasaan depresi < cemas
%emungkinan untuk mengurangi /aktor resiko terutama berhenti merokok 20
0-
Dukungan dari keluarga
Menrn1an &a14r resi14
8erhenti merokok merupakan satu$satunya intervensi yang paling e/ekti/ dalam mengurang mengurangii resiko berkembangnya berkembangnya ''(% dan memperlamb memperlambat at progresi/ita progresi/itass penyakit. Strategi untuk membantu pasien berhenti merokok L B A 1*.
As1 )Tanyakan*
Eal Eal ini ini bertu bertuju juan an untu untuk k meng mengid iden enti/ ti/ik ikas asii semu semuaa pero peroko kok k pada pada seti setiap ap kunjungan 5*.
Adise )asehati*
!emberikan dorongan kuat untuk semua perokok untuk berhenti merokok 7*.
Assess )ilai*
!emberikan penilaian untuk usaha berhenti merokok *.
Assis )8antu*
!emb !emban antu tu pasie pasien n deng dengan an renc rencan anaa berh berhen enti ti mero meroko kok k meny menyed edia iakan kan konseling praktis merekomendasikan penggunaan /armakoterapi B*.
Arran,e )Atur*
4adwal kontak lebih lanjut
$-
Taala1sana PPOK sa+il
Terapi armakologis a.
8ronkodilator
Secara inhalasi )!D,* kecuali preparat tak tersedia < tak terjangkau
2utin 2utin )bila )bila gejala gejala meneta menetap* p* atau atau hanya hanya bila bila diperl diperluka ukan n )gejala )gejala intermitten*
7 golongan Agonis $5 /enopterol salbutamol albuterol terbutalin
o
/ormoterol salmeterol Anti Antiko koli line nerg rgik ik
o
iprat ipratro ropi pium um
brom bromid id
oksit oksitro ropr priu ium m
bromid o
!etil9 !etil9ant antin in teo/il teo/ilin in lepas lepas lambat lambat bila bila kombin kombinasi asi $5 dan steroid belum memuaskan 21
Dianjurkan bronkodilator kombinasi daripada meningkatkan dosis bronkodilator monoterapi
b.
Steroid $
''(% yang menunjukkan respon pada uji steroid
$
''(% dengan -=' 1 K B6F prediksi )derajat ,,, dan ,-*
$
=ksaserbasi akut
c.
(bat$obat tambahan lain
!ukolitik
)mukokinetik
mukoregulator* ambroksol karbosistein gliserol iodida
Antioksidan $Asetil$sistein
,munor ,munoregu egulato latorr
)imuno )imunosti stimul mulato atorr
imunomodulator* tidak rutin
Antitusi/ tidak rutin
-aksinasi in/luen"a pneumokokus
Terapi on$armakologis a.
2ehabilitasi latihan /isik latihan endurance endurance latihan pernapasan rehabilitasi psikososial
b.
Terapi oksigen jangka panjang )M1B jam sehari* pada ''(% derajat ,- A:DN
'a(5 K BB mmEg atau S( 5 K @@F dengan atau tanpa hiperkapnia
'a(5 BB$> BB$>6 6 mmEg mmEg atau atau Sa( Sa( 5 K @@F @@F diser diserta taii hipe hipert rten ensi si pulm pulmon onal al edem edemaa peri/ peri/er er karen karenaa gaga gagall jantung polisitemia
'ada pasien ''(% harus di ingat bahwa pemberian oksigen harus dipa dipant ntau au hipe hiperk rkap apni niaa
secar secaraa keta ketat. t. (leh (leh karena karena pada pada pasien pasien ''(% ''(% terja terjadi di kron kronik ik
yang yang
meny menyeb ebab abka kan n
adap adapta tasi si
kemo kemores resep epto tor$ r$
kemoreseptor central yang dalam keadaan normal berespons terhadap karbon dioksida. !aka yang menyebabkan pasien terus bernapas adalah 22
renda rendahn hnya ya kons konsen entr trasi asi oksi oksige gen n di dala dalam m dara darah h arter arterii yang yang teru teruss merang merangsan sang g kemore kemoresep septor tor$kem $kemore oresep septor tor peri/er peri/er yang yang relati/ relati/ kurang kurang peka. %emoreseptor peri/er ini hanya akti/ melepaskan muatan apabila '(5 lebih dari B6 mmEg maka dorongan untuk bernapas yang tersisa ini akan hilang. 'engidap ''(% biasanya memiliki kadar oksigen yang sangat rendah dan tidak dapat diberi terapi dengan oksigen tinggi. Eal ini sangat mempengaruhi koalitas hidup. -entimask adalah cara paling e/ekti/ untuk memberikan oksigen pada pasien ''(%.
c.
utrisi
d.
'embedahan
pada
''(%
berat
)bila
dapat
memperbaiki /ungOs paru atau gerakan mekanik paru*
DERA%AT Semua
'enatalaksanaan menurut derajat ''(% 1
KARAKTERISTIK
REKOMENDASI PEN3OBATAN Eindari /aktor pencetus
derajat
Derajat ,
-='1 < %-' K ?6 F
)''(%
-='1 @6F 'rediksi
-aksinasi in/luen"a 8ronkodilator kerja singkat )SA8A
a.
antikolinergik kerja pendek* bila perlu
2ingan*
b.
Derajat ,,
-='1 < %-' K ?6 F
sebagai terapi pemeliharaan 'engob 'engobatan atan regule reguler r %ortikosteroid 1.
)''(%
B6F -='1 @6F
dengan bronkodilator
sedang*
'red 'redik iksi si
a.
deng dengan an
'emberian antikolinergik kerja lama
atau atau
inha inhala lasi si bila bila uji uji
Antikolinergi steroid positi/ k kerja lama sebagai
tanpa gejala
terapi pemeliharaan b.
+A8A
c.
Simptomatik 2ehabilitasi 'engob 'engobatan atan regule reguler r %ortikosteroid
5.
Derajat ,,,
-='1 < %-' K ?6FP
)''(%
76F -='1
8erat*
prediksi Dengan
B6F
1.
dengan 1 atau lebih inha inhala lasi si bila bila uji uji bronkodilator
atau
tanpa
a.
23
ster steroi oid d
posi positi ti/ /
Antikolinergi atau atau eksase eksaserba rbasi si
gejala
k kerja lama sebagai berulang terapi pemeliharaan b.
+A8A
c.
Simptomatik 2ehabilitasi 'eng 'engob obat atan an regu regule lerr deng dengan an 1 atau atau
5.
Derajat ,-
-='1 < %-' K ?6FP
)''(%
-='1 K 76F 76F pred predik iksi si
lebih bronkodilator
sangat berat*
atau atau gaga gagall na/a na/ass atau atau
a.
1.
gagal jantung kanan
Anti Antiko koli line nerrgik gik
kerj kerjaa
lama lama
sebagai terapi pemeliharaan b.
+A8A
c.
'engobatan komplikasi
d.
%ort %ortik ikos oste tero roid id membe emberi rika kan n
resp respo ons
inha inhala lasi si
bila bila
klini liniss
atau atau
eksaserbasi berulang 5.
2ehabilitasi
7.
Terapi oksigen jangka panjang bila gagal na/as
pertimbangkan terapi bedah -
Taala1sana PP PPOK e1 e1saser+asi
'enatalaksanaan ''(% eksaserbasi akut di rujmah bronkodilator seperti pada ''(% stabil dosis $> kali 5$ hirup sehari. Steroid oral dapat diberikan selama 16$1 16$1 ahri ahri.. 8ila 8ila in/e in/eks ksi i dibe diberi rika kan n anti antibi biot otik ikaa spek spektru trum m luas luas )ter )terma masu suk k S.neumonie 2 influen0ae 3 catarrhalis*. catarrhalis*. Terapi eksaserbasi akut di rumah sakit
Terapi oksigen terkontrol melalui kanul nasal atau venturi mask
8ronko 8ronkodil dilato ator r inhala inhalasi si agonis agonis 5 )dos )dosis is J /rekw /rekwen ensi si diti diting ngkat katka kan* n* Q antikolinergik. 'ada eksaserbasi akut berat Q amino/ilin )6B mg
Steroid prednisolon 76$6 mg '( selama 16$1 hari. Steroid intravena pada keadaan berat
Antibiotika terhadap S neumonie 2 influen0a 3 catarrhalis. catarrhalis .
-entilasi mekanik pada gagal akut atau kronik
24
,ndikasi rawat inap
=ksaserbasi sedang dan berat
Terdapat komplikasi
,n/eksi saluran napas berat
:agal napas akut pada gagal napas kronik
:agal jantung kanan
,ndikasi rawat ,C0 Sesak Sesak berat berat setela setelah h penang penangana anan n adekua adekuatt di ruang ruang gawat gawat darura daruratt atau ruang ruang rawat. %esadaran menurun letargi atau kelemahan otot$otot respirasi Setelah pemberian oksigen tetapi terjadi hipoksemia atau perburukan 'a( 5 M
B6 mmEg memerlukan ventilasi mekanik )invasi/ atau non invasi/*
8- Tera6i O0 Terapi oksigen merupakan hal yang pertama dan utama bertujuan untuk memperbaiki hipoksemia dan mencegah keadaan yang mengancam jiwa dapat dilakukan di ruang gawat darurat ruang rawat atau a tau di ,C0. Tingkat oksigenasi yang adekuat )'a( 5M@6 k'a >6 mmEg atau Sa( 5M;6F* mudah tercapai pada pasien ''(% yang tidak ada komplikasi tetapi retensi C(5 dapat terjadi secara perlahan$lahan dengan perubahan gejala yang sedikit sehingga perlu evaluasi ketat hiperkapnia. :unakan sungkup dengan kadar yang sudah ditentukan )&entury )&entury mas4 * 5F 5@F atau 75F. 'erhatikan apakah sungkup re%reathing atau non-re%reathing non-re%reathing tergantung kadar 'aC( 5 dan 'a(5. 8ila terapi oksigen tidak dapat mencapai kondisi oksigenasi adekuat harus digunakan ventilasi mekanik )'D', 5667*.
9- Reha+iliasi 1* ches chestt /is /isio iote tera rapi pi a* Perna6asan Dia&ra,ma tenik ini melibatkan pelatihan pasien tersebut untuk menggunakan menggunakan dia/ragman dia/ragmanya ya saat merelaksasi merelaksasi otot abdominaln abdominalnya ya selama selama inspiras inspirasi. i. 'asien 'asien terseb tersebut ut dapat dapat merasak merasakan an naikny naiknyaa abdome abdomen n sementara dinding toraksnya masih diam. dis414n,)< bibir pasien b* Prsed Li6 Breahin, (6erna6asan +i+ir 'an, dis414n,)<
diso disoko kong ng saat saat eksp ekspir iras asii untu untuk k menc menceg egah ah terj terjeb ebak akny nyaa udar udaraa akib akibat at kolapsnya jalan udara yang kecil. 25
c* Drainase P4sral< 'enggunaan posisi yang terbantu oleh gravitasi dapat memperbaiki mobilitas sekret. d* Per1 Per1si si Manal Manal<< perkusi atau vibrasi dinding toraks dapat membantu mobilisasi sekret. e* Ba1 Ter1endali< 'asien duduk bersandar kedepan dan mulai batuk yang diseng disengaja aja pada pada waktu waktu yang yang tepat tepat dengan dengan kekuat kekuatan an yang yang cukup cukup untuk untuk mobilisasi mukus tanpa memyebabkan kolapsnya jalan napas. /*
Ba1 'an, di+an< tekanan diberikan pada abdomen selama ekshalasi.
5* 'si 'sikoter terapi !emb !ember erik ikan an moti motiva vasi si
untu untuk k
meng mengat atas asii
beba beban n
piki pikira ran n
kare karena na
keterbatasan melakukan aktivitas sehari$hari. 7* 2ehabi 2ehabilita litasi si pekerja pekerjaan an )(kupas )(kupasii Terap Terapi* i* a* ilai ilai dan berikan berikan program program latihan latihan untuk untuk jangkau jangkauan an gerak gerak dan pengua penguatan tan ekstremitas superior s uperior.. b* Anjurkan perlengkapan adapti/ untuk meningkatkan kemandirian dan meminimalkan penggunaan energi. c* =valua =valuasi si lingk lingkung ungan an ruma rumah h dan dan kerj kerja. a. d* 8erika 8erikan n saran$ saran$sar saran an untuk untuk mening meningkat katkan kan kemandir kemandirian ian dan pening peningkat katan an energi ):arisson 5661*.
0- !"- ! ?HEST PHYSIOTHERAPY !ukus merupakan suatu lapisan protekti/ yang melapisi bagian dalam paru dan jalan napas napas yang yang menang menangkap kap debu dan kotor kotoran an yang yang terdap terdapat at pada pada udara udara yang yang kita kita hirup hirup dan mencegah iritasi pada paru. %etika terdapat in/eksi dan iritasi maka tubuh akan memproduksi mukus yang kental untuk membantu paru$paru melepaskan diri dari in/eksi. 8ila mukus yang kental kental ini menyumbat jalan napas maka akan terjadi terjadi kesulitan kesulitan bernapas. Sehingga untuk membantu membuang ekstra mukus ini dilakukanlah Chest 'hysiotherapy. 'hysiotherapy. Chest 'hysiotherapy terdiri dari 'ostural Drainage perkusi dada dan vibrasi dada. 8iasanya ketiga metode ini digunakan pada posisi drainase paru yang berbeda diikuti dengan latihan napas dalam dan batuk.
A- P4s P4sral ral Draina Draina,e ,e 'enumpukan sekresi saluran napas bila dibiarkan akan menimbulkan akibat yang serius. serius. Dapat timbul serangan serangan batuk spasmodik spasmodik akibat akibat iritasi lokal obstruksi bronkus atelektasis in/eksi paru dan gangguan ventilasi per/usi.
26
'ostur 'ostural al Draina Drainage ge merupa merupakan kan pember pemberian ian posisi posisi terape terapeuti utik k pada pada pasien pasien yang yang memungkinkan sekresi paru mengalir berdasarkan gravitasi ke dalam bronkus mayor dan trakea dimana selanjutnya dapat dibatukkan. ,ndikasi
%ondisi %ondisi yang berkaitan dengan dengan paru$paru paru$paru bronkitis bronkitis /ibrosis kistik kistik pneumonia pneumonia asma abses paru penyakit paru$paru obstrukti/. 'ro/ilaksis post$operati/ torakotomi stasis pneumonia 'ro/ilaksis pada penggunaan ventilasi buatan jangka lama kelumpuhan dan pada pasien dalam kondisi tak sadar %ontra indikasi
'eningkatan T,% Segera setelah makan 2e/leks batuk )$* 'enyakit jantung akut :angguan sistem pembekuan 'ostural Drainage juga merupakan suatu rangkaian latihan non invasi/ yang
digunakan bersamaan dengan humidi/ikasi dan pengobatan. !anipu !anipulasi lasi ini dibent dibentuk uk oleh oleh kombin kombinasi asi mekani mekaniss )perku )perkusi si dan vibrasi vibrasi* * gravitasi dan mekanisme batuk. 'asien diletakkan dalam berbagai posisi sesuai dengan segmen paru yang terlibat. Segmen paru yang akan didrainase ditempatkan setinggi mungkin dan bronkus utama severtikal mungkin. Selanjutnya perhatikan gambar$gambar berikut ini untuk membantu pengaturan posisi drainase paru. 'asien 'asien harus harus dimonit dimonitor or dengan dengan cermat cermat pada pada saat saat posisi posisi kepala kepala lebih lebih rendah rendah terhadap adanya aspirasi dispnea atau aritmia. 'ada pasien abses paru hindari posisi pasien dengan lokasi abses di sebelah atas karena akan menyebabkan pengaliran abses ke sisi paru lainnya. Waktu yang diperlukan diperlukan untuk tindakan tindakan ini bervariasi bervariasi tergantung tergantung pada kondisi pasien )sekitar 56$76 menit*. Selama pemberian posisi pasien dianjurkan napas dalam B L ? kali diselingi napas biasa selama 1$5 menit. Tindakan ini dapat dilakukan sampai > kali sehari atau setiap 5 jam pada kasus sputum banyak dan kental dan dilakukan sebelum pemberian makanan. 0ntuk mem/asilitasi drainase agar konsistensi sekresi paru yang kental menjadi lebih encer perlu dipertahank dipertahankan an pemberian pemberian cairan yang adekuat adekuat )oral atau intravena* intravena* dan pemberian medikasi mukolitik.
8erikut macam$macam posisi postural drainage 27
+obus atas kanan $ segmen anterior
+obus atas kiri $ segmen anterior
+obus atas kanan L s egmen posterior )dipandang dari depan*
28
+obus atas kanan L segmen posterior )dipandang dari belakang*
+obus atas kiri L segmen posterior
lobus atas kiri $ segmen posterior )posisi lain*
29
+ingula )dipandang dari belakang*
%edua lobus bawah L segmen anterior
+obus bawah kanan L segmen lateral
30
+obus bawah kiri L segmen lateral dan +obus bawah kanan L segmen kardiak )medial*
%edua lobus bawah L segmen posterior 'erhatikan bantal di bawah perut dan lutut kepala tanpa bantal
+obus bawah kanan L segmen posterior posteri or
31
)'osisi dimodi/ikasi untuk penekanan khusus*
%edua lobus bawah L segmen posterior
B- Per1si 'erkusi dada meliputi pengetokan dada dengan tangan saat pasien berada pada posisi drainase. Tujuannya adalah untuk membantu melepaskan sekret yang melengket pada dinding alveoli sehingga dapat dapat mengalir ke percabangan bronkus dan trakea. :allon )dikutip dalam Eudak J :allo 1;;@* menemukan bahwa perkusi yang dimasukkan ke dalam program pengobatan secara bermakna akan meningkatkan kecepatan produksi sekret. 0ntuk melakukan perkusi dada tangan dibentuk seperti mangkuk dengan mem$ /leksikan jari dan meletakkan ibu jari bersentuhan dengan telunjuk atau posisi telapak tangan seperti saat menampung air atau tepung kemudian dibalikkan. 'osisi pasien tergantung pada segmen paru yang akan diperkusi. Selanjutnya pada area yang akan diperkusi dialas dengan handuk atau biarkan baju pasien tetap terpasang agar tangan tidak menyentuh kulit secara langsung. 'erkusi dilakukan selama 7 sampai B menit untuk setiap posisi. 4angan melakukan perkusi pada area spinal sternum atau di bawah rongga toraks. 8ila perkusi dilakukan dengan benar maka perkusi tidak akan menimbulkan rasa sakit pada pasien atau membuat kulit menjadi merah. 8unyi tepukan menimbulkan suara yang khas menunjukkan posisi tangan yang benar %ontra indikasi perkusi dada
$ $ $ $ $
raktur iga Cedera dad dadaa tr traum aumatik 'erd 'erdara araha han n ata atau u emb embol olii paru paru !ast !astek ekto tomi mi 'neumotoraks +esi esi meta metast stat atik ik pada ada iga iga 32
?-
$ (steoporosis $ Trau rauma medul edulla la serv servik ikal al $ Trauma ab abdomen /i+rasi -ibrasi ibrasi mening meningkat katkan kan kecepa kecepatan tan dan turbul turbulens ensii udara udara ekshal ekshalasi asi untuk untuk mendorong sekret dan merupakan tindakan mekanik kedua setelah perkusi atau dapat digunakan
sebagai
ganti
perkusi
bila
dinding
dada
nyeri
sekali.
Tujuan vibrasi adalah untuk membantu mengeluarkan sekret dan merangsang terj terjad adin inya ya batu batuk. k. :etar :etaran an pada pada kuli kulitt akan akan sampa sampaii pada pada paru paru akan akan memb memban antu tu menghilangkan mukus. Stiller et al )dikutip dalam Eudak J :allo 1;;@* menemukan bahwa pasien$ pasien yang diterapi pemberian posisi vibrasi hiperventilasi dan penghisapan menunj menunjukk ukkan an resolus resolusii dari dari atelekt atelektasis asis yang yang lebih lebih berart berartii dari dari pada pada yang yang ditera diterapi pi dengan penghisapan dan hiperventilasi saja. Tekni eknik k vibr vibras asii ini ini dila dilaku kuka kan n deng dengan an cara cara mele meleta takk kkan an tang tangan an seca secara ra berdampingan dengan jari$jari ekstensi di atas area dada segmen yang akan didrainase. Selanjutnya pasien diminta untuk melakukan inhalasi dalam dan ekshalasi secara perlahan. Selama pasien ekshalasi dada divibrasi dengan cara kontraksi dan relaksasi cepat pada otot lengan dan bahu. Dapat juga digunakan electric vibrator jika tersedia. %ontra indikasi vibrasi dada sama dengan kontraindikasi perkusi dada.
0-!!- Dia,n4sis Bandin, R R
Asma S('T S('T )Sindr )Sindroma oma (bstru (bstruksi ksi 'ascatu 'ascatuber bercul culoso ososis* sis* Adalah Adalah penyak penyakit it obstru obstruksi ksi saluran saluran napas napas yang yang ditemu ditemukan kan pada pada penderita pascatu berculosis dengan lesi paru yang minimal.
'neumotoraks :agal jantung kronik 'eny 'enyak akit it paru paru deng dengan an obst obstru ruks ksii salu salura ran n napa napass lain lain misa misall bronkiektasis destroyed lung.
Asma dan PPOK adalah penyakit obst!ksi sal!an napas yan" sein" ditem!kan di #ndonesia$ kaena it! dia"nosis yan" tepat ha!s dite"akkan dite"akkan kaena teapi dan po"nosisnya po"nosisnya bebeda%
Tim+l 6ada sia mda Sa1i mendada1 Ri7a'a Mer4141 Ri7a'a a46i Sesa1 dan Men,i +erlan, Ba1 1r4ni1 +erdaha1
Asma QQ QQ Q<$ QQ QQ Q Q 33
PPOK $ $ QQQ Q Q QQ
SPOT Q $ $ $ Q Q
Hi6erea1iii +r4n1s Reersi+ilii 4+sr1si /aria+ilii harian E4sin4&il s6m Ner4&il s6m Ma1r4&a, s6m
QQ Q QQ QQ Q $ Q
34
Q Q $ Q
Q<$ $ $
BAB III DISKUSI DAN PEMBAHASAN STATUS PASIEN I- ANAMNESIS I-
II-
Idenias Pasien
ama
Tn. T(( T((
0mur
B5 tahun
4enis %elamin
+aki$laki
'ekerjaan
8uruh 8angunan
Agama
,slam
Alamat
!ojosongo 4ebres Surakarta
Tanggal !asuk
5; September 5611
Tanggal 'e 'eriksa
> (ktober 5611
o 2!
61.6@.@5.@@
Kelhan Uama
Sesak na/as III-
Ri7a Ri7a' 'a Pen'a1 n'a1i i Se1a Se1arran, an,
'enderita datang dengan keluhan sesak na/as yang telah diderita sejak 7 hari sebelum masuk rumah sakit sesak na/as dirasa memberat terutama setelah beraktivitas akan sedikit berkurang bila pasien beristirahat. dan pasien sering terbangun pada malam hari hari karena karena sesak. sesak. 'asien 'asien tidur tidur lebih lebih nyaman nyaman dengan dengan 7 bantal bantal.. Sesak Sesak na/as na/as diikut diikutii dengan keluhan batuk dengan dahak yang sulit dikeluarkan dan jika keluar dahak berwarna kuning demam sumer$sumer sumer$sumer nggreges penurunan berat badan drastis na/su makan menurun keringat malam )Q* nyeri dada )Q* saat batuk. 8A% dan 8A8 tidak ada kelainan. Dalam Dalam 1 bula bulan n ini ini sesak sesak dira dirasak sakan an oleh oleh pasie pasien n suda sudah h 79 kuma kumat. t. amu amun n sekarang sesak na/as penderita mulai berkurang penderita sudah bisa bicara perkalimat tidak seperti pada awal masuk yang terengah$engah ketika berbicara. 8atuk juga sudah 35
berkurang. Sebelumnya pasien rajin kontrol di 8'%'!. Satu bulan ini pasien diberi obat kapsul dan diuap bila sesak. %eadaan Sosial =konomi 'enderita adalah suami dari 1 istri dan ayah dari 7 anak bekerja sebagai buruh bangunan dan menjadi tulang punggung punggung keluarga. keluarga. 'asien berobat dengan menggunakan 4amkesmas. I/-
Ri7a Ri7a'a 'a Ke Ke+ia +iasaan saan dan 3i@ 3i@ii
'asien makan 7 kali sehari sebanyak U porsi dengan nasi lauk pauk )tahu tempe telurikan* dan sayur. 'asien jarang makan buah dan minum susu. 'asien minum air putih sebanyak B$? gelas belimbing pehari.
Kelhan Uama sesak
Ri7a'a Pen'a1i Se1aran, :
$
1 minggu sebelum masuk 2S0D %artini penderita batuk )Q* dahak warna putih
panas )$*. $
7 hari sebelum masuk 2S penderita mengeluh batuk )Q* dahak kental warna
kekuningan panas )$*. 'enderita merasa tubuh lemas. $
1 hari sebelum masuk 2S penderita mengeluh sesak terus$menerus namun tidak
mengganggu aktivitas. Dahak semakin banyak kental warna kuning. 'anas )Q*. %eringat malam hari )$* batuk darah )$* nyeri dada )$* dada berdebar$debar )$* mual )$* muntah )$* 8A% dan 8A8 tidak ada keluhan. $
V @ jam sebelum masuk 2S0D %artini penderita mengeluh sesak na/as dirasakan
makin bertambah dan mengganggu aktivitas. Sesak makin berat dengan aktivitas. $
2iwayat kaki bengkak )$* terbangun di malam hari karena sesak )$*.
$
2iwayat kontak dengan penderita dengan batuk lama )Q* yaitu adik penderita.
$
2iwayat merokok )Q* 1 pak tahun yang lalu.
Ri7a'a Pen'a1i Dahl
36
o
2iwayat dirawat di 2S )Q* tahun 566? karena sesak. 'enderita dirawat kurang lebih 1 minggu pulang dengan keadaan membaik.
o
2iwayat Eipertensi )Q* tidak kontrol teratur
o
2iwayat Diabetes !elitus disangkal
o
2iwayat penyakit jantung disangkal
o
2iwayat asma disangkal
o
2iwayat pengobatan T8 sebelumnya disangkal
Ri7a'a Pen'a1i Kelar,a
Adik penderita yang tinggal 1 rumah menderita batuk M 7 minggu.
Ri7a'a S4sial E14n4mi
'enderita tidak bekerja. !emiliki orang anak yang sudah mandiri. 'enderita tinggal 1 rumah dengan adiknya. 8iaya pengobatan ditanggung AS%=S%,. %esan sosial ekonomi kurang. II- PEMERIKSAAN .ISIK A. Kead eadaan aan Um Umum
& sakit sedan"$ 'ompos men(s$ "i)i '!k!p
B. Tanda anda Vital ital *ekanan daah
& 120+80 mm,"
adi
& 96 .+menit
Penapasan
& 30 .+menit
/!h!
& 36$7
C. Kepala
& meso'hepal$ simetis%
D. Mata
& on!n"(a anemis -+-$ s'lea ikteik -+- P!pil isoko 3 mm+3mm$ eek 'ahaya +%
E. Hidung
& aas '!pin" hid!n" -$ daah -$ se'et -%
F.
& daah -$ se'et -%
Telinga
G. Mulut
& m!kosa basah $ sianosis -$ lidah koto -%
H. Leher
& :;P menin"kat 4 'm$ limonodi (dak membesa% membesa%
.
& etaksi -%
Th!ra"
37
#.
#antung #nspeksi
& i't!s 'odis (dak tampak
Palpasi
& i't!s 'odis (dak k!at an"kat
Pek!si
& batas ant!n" kesan dalam batas nomal
A!sk A!sk!l !lta tasi si
&
K- Par
,nspeksi
'engembangan dada kanan N kiri
Palpasi
& =emit!s aba kanan > kii
Pek!si
& /ono+sono
A!sk!ltasi
& /!aa dasa esik!le + /!aa tambahan
L- A+d4men #nspeksi& indin" pe!t seaa den"an dindin" dada A!sk!ltasi
& Peistal(k nomal
Pek!si
& *ympani
Palpasi
& /!pel$ nyei tekan -$ hepa+lien (dak teaba
M- Trn1 rn1 #nspeksi
& /k /koliosis -$ ki kiosis -$ lodosis -
Palpasi
& yei tekan -$ massa -
Pek!si
& yei ketok -
N- E1 E1s srremi emias as Oedem
Akal din"in
O. $tatu% $tatu% P%i&i P%i&iat atri ri '. De%&r e%&riip%i Umum Umum a% Penampil Penampilan an & Pia$ tampak tampak ses!a ses!aii !m!$ !m!$ peaBa peaBatan tan dii dii '!k!p '!k!p b% Kesa Kesada daa an n & omp ompos os men( men(ss '%
Peil eilak ak! ! dan dan Ak( Ak(it itas as Cot Cotoik oik & o omo moak ak( (
d% Pemb Pembi' i'a aaa aan n & om omal al e% /ikap /ikap tehadap tehadap Peme Pemeiksa iksa & Koope Koopea( a($$ kontak kontak mata mata '!k!p '!k!p
(. A)e& da dan M! M!!d 38
Aek
& Appopiate
Cood
& @!(mik
*. Gang Ganggu guan an Per Per%e %ep% p%ii ,al!s al!sin inas asii & - #l!si
& -
+. Pr!%e% Pi Pi&ir
& ealis(k
#si
& Baham -
A!s
& koheen
,. $en% $en%!r !riu ium m dan dan K!gn K!gnii-) ) ay aya kons onsentas tasii
& baik baik
Oientasi
& Oan" & baik ?akt! ?akt! & baik *empat
aya #n"at
& baik
& :an"ka panan"
& baik
:an"ka :an"ka pendek pendek & baik baik aya ilai
& aya nilai ealitas dan sosial baik
#nsi"ht
6
P. $tatu% /eur!l!gi% Kesadaan
& D/ @4;5C6
=!n"si E!h!
& dalam batas nomal
=!n"si ;e"eta( ;e"eta( & dalam batas nomal e!s anialis& dalam batas nomal =!n"si /ensoik 39
0. asa @ksteosep( ep(k
& s!h!$ nyei$ dan aba dalam batas nomal
1. asa Popiosep(k
& "eta$ posisi$ dan tekan dalam batas nomal
2. asa Ko(kal
& steeo"nosis$ bao"nosis dalam batas nomal
Fung%i M!t!ri& dan 3e4e& Kek!atan
*on!s
%=isiolo"is
%patolo"is
5
5
2
2
5
5
5
5
2
2
-
-
40
III- PEMERIKSAAN PENUN%AN3 A. La6!rat! La6!rat!rium rium darah darah 7'' 7'' O&t!6er O&t!6er (8''9 (8''9 ,b
& 13 " +dE
,'t
& 37 F
<
& 3$92% 106 + !l
:BC
'*. '8* ;ul
PE*
& 330% 103 +!l
GD$
',, mg;Dl
Pr! Pr!tein T!t T!tal al
,< ,<08 g;d g;dl
Al6umin
*<' g;dl
Kea(nin
& 0$7 m" +dl
Ge!m
& 49 m"+dl
ati!m
& 136 mmol+E
Kali!m
& 3$5 mmol+E
Cal%ium i!n
8<=0 mm!l;L
B. Anali% Anali%i% i% Ga% Ga% Darah Darah 7, O&t O&t!6e !6err (8''9 (8''9 p,
& 7$47
pO2
& 36 mm,"
pO2
& 75 mm,"
, 't
& 29$8 F
',O3
& 25$8 mmol+E
<@
& 1$9 mmol+E
Kesimp!lan & "a"al napas (pe ##
41
C. F!t! F!t! 3!ntgen 3!ntgen Th!r Th!ra" a" PA PA 7* O&t!6 O&t!6er er (8''9 (8''9 Kesan& 1% =ibo-i =ibo-inHl nHlt tat at ked! ked!a a lapan" lapan" pa! pa! 2% *< lesi lesi l!as l!as den"an den"an ple!al ple!al ea'(on ea'(on bilatea bilateall
D. La6!rat! La6!rat!rium rium Mi&r! Mi&r!6i!l! 6i!l!gi gi 7' O&t!6e O&t!6err (8''9 (8''9
& sp!t!m
Easil Easil 'em 'emer erik iksa saan an
Tid Tidak ak dit ditem emuk ukan an :ram :ram )Q* )Q* cocc coccus us dan dan :ra :ram m )$* )$* batang dan tidak ditemukan 8TA 8TA
IIII- ASSE ASSESS SSME MENT NT Penyakit Penyakit Pa! Obst!k( Konis PPOK eksasebasi ak!t
DAFTA3 MA$ALAH MA $ALAH . DAFTA3 Poblem Cedis
& /e /esak na naas
Poblem ehabilitasi Cedik /pee'h *eapi
& -
Ok!p Ok!pas asii *e *eap apii
& ket kete eba bata tasa san n mela melak! k!ka kan n ke" ke"ia iata tan n seha sehai i-h -ha aii kaena sesak naas dan bat!k
/osi /osiom omed edik ik
& tekad kadan an" " memb!t mb!t! !hkan hkan bant! ant!an an !nt! !nt!k k mela melak k!kan !kan ke"iatan ke"iatan sehai-hai sehai-hai
Otesa-potesa
& -
Psikolo"i
& be beban pi pikian ka kaena ke ketebatasan me melak!kan ak(itas sehai-hai
=isioteapi
& sesak napas$ etensi sp!t!m
I/I/- PENAT PENATALAKSANAAN
A. Terapi Paru 1% O2 2E+mnt 2% eb! <&A > 0$8&0$2+8 am 3% #n% E 1 amp aminophilin 16 tpm 4% in eIia.on 2"+24 am 5% in de.ametason 1 amp!l+8am 6% O<, sy 3 J 1 42
Terapi Rehabilitasi Medik 1%=isioteapi hest physi'al theapy&
a% beathin" 'ontol b% deep beathin" '% la(han bat!k d% 'hest e.pansion e.e'ise e% post!al daina"e 2% /pee'h *eapi
& -
3% Ok!p Ok!pas asii *eap eapii
& la(h la(han an dala dalam m mela melak k!kan !kan ak( ak(it itas as seha sehai i-h -ha aii
4% /osiomedik
& membei ed!kasi kepada pasien dan kel!a"a
men"enai
penyakit pasien 5% Otesa-potesa
& -
6% Psikolo"i
& Psikoteapi s!po( $ men"!an"i ke'emasan pasien
V.
V.
mpa mpair irme ment nt<< Di% Di%a6 a6il ilit ita% a%<< dan dan Hand Handi> i>ap ap A% #mpaiment
& PP PPOK ek eksasebasi ak ak!t
<% isabilitas
& /e /esak na naas da dan ba bat!k
% ,an ,andi'a di'ap p
& Ke Keteba ebattasan asan ak( ak(it itas seha ehaii- hai ai ka kae ena m!da m!dah h ses sesak ak
Planning A% Plannin" ia"nos(k
& spiometi bila stabil
<% Plannin" *eapi
& (dak ada
% Plannin" @d!kasi
&
Penelasan Penelasan penyakit dan komplikasi komplikasi yan" bisa teadi
Penelasan t!!an pemeiksaan dan (ndakan yan" dilak!kan @d!kasi !nt!k home e.e'ise dan ketaatan !nt!k melak!kan teapi % Plannin" Conitoin"
&
@al!asi hasil teapi%
V. G!al A% Pebaika Pebaikan n keadaan keadaan !m!m$ !m!m$ sehin""a sehin""a mempesin mempesin"ka "katt lama peaBa peaBatan tan <% Cinimalisa Cinimalisasi si impaimen impaiment$ t$ disabilit disabilitas$ as$ dan handi'a handi'ap p pada pasien pasien % Cen'e" Cen'e"ah ah kompl komplik ikasi asi yan" lebih b!!k yan" yan" dapat dapat mempeb! mempeb!!k !k keadaa keadaan n pende pendeita ita sepe( "a"al naas$ ineksi be!lan"$ P P % Cen"ata Cen"atasi si masalah psiko psikolo"is lo"is yan" yan" (mb!l akibat akibat penyakit penyakit yan" dideit dideita a pasien 43
V.
P3OG/O$$
Ad itam
& baik
Ad sanam
& d!bia et malam
Ad !n"sionam
& d!bia et bonam
44
BAB I/ KESIMPULAN
C('D atau 'enyakit 'aru (bstruksi %ronis merupakan penyakit yang dapat dicegah dan dan diraw dirawat at deng dengan an bebe beberap rapaa geja gejala la ekst ekstrap rapul ulmo mona nari ri yang yang signi signi/i /ika kan n yang yang dapa dapatt mengakibatkan tingkat keparahan yang berbeda pada tiap individual. Asap rokok merupakan satu$satunya penyebab terpenting jauh lebih penting dari /akto /aktorr peny penyeb ebab ab lain lainny nya. a. akt aktor or resik resiko o gene geneti tik k yang yang pali paling ng serin sering g diju dijump mpai ai adal adalah ah de/isiensi al/a$1 antitripsin yang merupakan inhibitor sirkulasi utama dari protease serin. 8erdasarkan :lobal ,nitiative /or Chronic (bstructive +ung Disease ):(+D* 566? dibagi atas derajat yaitu derajat 1 )C('D ringan* derajat 5 )C('D sedang* derajat 7 )C('D berat* derajat )C('D sangat berat*. 'enderita C('D akan datang ke dokter dan mengeluhkan sesak na/as batuk$batuk kronis sputum yang produkti/ /aktor resiko )Q*. Sedangkan C('D ringan dapat tanpa keluha keluhan n atau atau gejala gejala.. Dan baku baku emas emas untuk untuk menega menegakka kkan n C('D C('D adalah adalah uji spirom spirometr etri. i. 'rognosa C('D tergantung dari stage < derajat penyakit paru komorbid penyakit komorbid lain.
45
DA.TAR PUSTAKA
1. Aditama Tjandra 3oga. 566B. Patofisiologi #atu4 . 8agian 'ulmonologi akultas 5. 7. . B. >.
%edokteran 0niversitas ,ndonesia 0nit 'aru 2S 'ersahabatan. 4akarta. Alsagga/ Eood dkk. 566. #u4u 566. #u4u A5ar Ilmu Penya4it Paru. Paru. 8agian ,lmu 'enyakit 'aru % 0nair. 0nair. Surabaya. Corwin =4. 8uku Saku 'ato/isiologi. 4akarta =:C 5661. p. 7?$@. :arisson Susan 4. 5661. *asar-*asar 5661. *asar-*asar Terai Terai dan !eha%ilitasi 6isi4 . Departement o/ 'hysical !edicine and 2ehabilitation. Te9as Sat Sharma. 566>. (%structi&e )ung *isease. *isease. Division o/ 'ulmonary !edicine Department o/ ,nternal !edicine 0niversity o/ !anitoba. 'D',. ''(% 'edoman 'raktis Diagnosis J 'enatalaksanaan di ,ndonesia. 4akarta 566>. p. 1$1@.
?. 'erh 'erhim impu puna nan n Dokt Dokter er 'aru aru ,nd ,ndones onesia ia.. 566 566.. Penya4it Paru (%stru4tif Kroni4 1PP(K" Pedoman *iagnosis 7 Penatala4sanaan di Indonesia. pd/. Diakses tanggal 5> ebruari 5615 @. http< ebruari 5615 ;. Doen Doenge ges s !ari !arily lynn nn = = dkk. dkk. 566 5666. 6. !encana Asuhan Keeraatan Pedoman untu4 Pendo4umentasian Peraatan Peraatan Pasien. 4akarta Pasien. 4akarta =:C 16. NAN*A 16. NAN*A Internasional.*iagnosis Keeraatan8 *efinisi dan Klasifi4asi 9::;-9:,, 9::;-9:,, )! =ster =d*. Alih bahasa !ade Sumarwati Dwi Widiarti dan =stu Tiar. 4akarta =:C. 11. 8runner 8runner J Suddarth. Suddarth. 5665. #u4u 5665. #u4u A5ar Keeraatan 3edi4al-#edah. 3edi4al-#edah. 4akarta =:C 15. 'rice 'rice Sylvia Sylvia A +orrain +orrainee !. Wilson Wilson.. 1;;B. 1;;B. Patofisiologi Konse Klinis Proses Proses Penya4it. 4akarta =:C 17. 2iyanto 8S Eisyam 8. 8uku Ajar ,lmu 'enyakit Dalam =disi . (bstruksi Saluran 'erna/asan Akut. 4akarta 'usat 'enerbitan Departemen ,'D %0, 566>. p. ;@$B. 1. :(+D. 'ocket :uide to C('D Diagnosis !anagement and 'revention. 0SA 566?. p. >. serial onlineX 566?. CitedX 56 4uni 566@. Didapat dari http<$1;. serial onlineX 566?. CitedX 56 4uni 566@. Didapat dari http< 11> 'A'D,. 'anduan 'elayanan !edik. 4akarta 4 akarta 'usat 'enerbitan Departemen ,'D %0, 1>. '8 'A'D,. 566>. p. 16B$@
46