STANDARDISASI Oleh: Sarni Maniar Berliana SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK Jakarta, T. A. 2011/2012
STANDARDISASI Merupakan suatu prosedur untuk menghilangkan perbedaan dalam komposisi umur. Menghasilkan ukuran tunggal (summary index) untuk perbandingan populasi. Biasanya yang perlu di-adjust : umur dan jenis kelamin.
10/11/2011
2
STANDARDISASI Diperlukan karena membaca/meneliti angka kasar dapat menyesatkan jika populasi yang diamati berbeda dalam struktur penduduk
10/11/2011
3
STANDARDISASI UKURAN KEMATIAN Standardisasi ukuran kematian dilakukan agar dapat melakukan perbandingan angka-angka kematian dengan lebih akurat, terutama untuk angka-angka ukuran kasar. Biasanya Angka Kematian Kasar (CDR) di
standardisasi menurut struktur umur untuk mengurangi efek dari perbedaan dalam struktur umur antar penduduk dalam 2 (atau lebih) wilayah/negara. 10/11/2011
4
METODE STANDARDISASI Ada 2 cara standardisasi: Standardisasi Langsung (Direct Standardization) Standardisasi Tidak Langsung (Indirect Standardization)
10/11/2011
5
STANDARDISASI LANGSUNG Adalah standardisasi angka kematian dengan menggunakan suatu penduduk standar untuk mengaplikasikan Angka Kematian Spesifik menurut Umur (ASDR) dari masing-masing penduduk yang akan dibandingkan.
Direct ASDR penduduk yang dibandingkan diaplikasikan pada distribusi penduduk standar
10/11/2011
6
STANDARDISASI LANGSUNG Rumus Direct Standardized Death Rate: Expected Deaths
𝐒𝐃𝐑 𝐃 =
𝐌𝐢 𝐏𝐢𝐬 𝐱 𝟏. 𝟎𝟎𝟎 𝐬 𝐏
SDRD = Angka Kematian Kasar (CDR) hasil standardisasi Mi
= ASDR penduduk yang akan dibandingkan
Pis
= Jumlah penduduk standar pada kelompok umur i
Ps
= Jumlah penduduk standar
10/11/2011
7
CONTOH STANDARDISASI LANGSUNG Annual AgeAnnual Specific Death Number of Population Rate per 1.000 Deaths Number Proportion (6)/(3)*1.000 (3) (4) (5) (6)
Examples taken from Mausner & Bahn (1974) Population
Age (Years)
(1)
(2)
A
< 15 15-44 45 + All Ages
1.500 2.000 1.500 5.000
0,3 0,4 0,3 1,0
Crude Death Rate per 1.000 B
< 15 15-44 45 + All Ages
2.000 2.500 500 5.000
Crude Death Rate per 1.000
10/11/2011
2 6 20
3 12 30 45
45/5.000 = 9,0 0,4 0,5 0,1 1,0
2 6 20
4 15 10 29
29/5.000 = 5,8
8
CONTOH STANDARDISASI LANGSUNG Pada contoh di atas, jumlah kematian dan crude death rate (CDR) Pop A dan Pop B berbeda cukup besar (45 vs. 29; 9,0 per 1.000 vs. 5,8 per 1.000). Meskipun demikian, age-specific death rates (ASDR)-nya sama. Standardisasi rate tsb akan menyesuaikan perbedaan dalam struktur penduduk. Contoh penghitungan standardisasi CDR secara langsung di bawah ini menggunakan ASDR identik (seperti contoh di atas). 10/11/2011
9
CONTOH STANDARDISASI LANGSUNG: ASDR SAMA
Age (Years)
Standard Population (A & B Combined)
Population A Age-specific Death Rates per 1.000
Expected Deaths (2) * (3)
Population B Age-specific Death Rates per 1.000
Expected Deaths (2) * (5)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
< 15
3.500
2
7
2
7
15-44
4.500
6
27
6
27
45 +
2.000
20
40
20
40
All Ages
10.000
CDR per 1.000
10/11/2011
74 74/10.000 = 7,4/1.000
74 74/10.000 = 7,4/1.000
10
CONTOH STANDARDISASI LANGSUNG: ASDR BERBEDA Age (Years)
Standard Population A AgeExpected Population specific Death Deaths (A & B Rates (2) * (3) Combined) per 1.000
Population B Age-specific Death Rates per 1.000
Expected Deaths (2) * (5) (6)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
< 15
3.500
2
7
2
7
15-44
4.500
6
27
10
45
45 +
2.000
20
40
20
40
All Ages
10.000
CDR per 1.000
10/11/2011
74
92
74/10.000 = 7,4/1.000
92/10.000 = 9,2/1.000
11
STANDARDISASI TIDAK LANGSUNG Adalah standardisasi angka kematian dengan menggunakan suatu himpunan Angka Kematian Spesifik menurut Umur (ASDR) standar yang kemudian diaplikasikan pada masing-masing penduduk yang akan dibandingkan, untuk memperoleh angka kematian yang diperkirakan.
10/11/2011
12
STANDARDISASI TIDAK LANGSUNG Rumus Indirect Standardized Death Rate:
𝐒𝐃𝐑 𝐈 =
𝐝 𝐬 𝐱 𝐌 𝐌𝐢𝐬 𝐏𝐢 Standardized Mortality Ratio (SMR)
SDRI = Angka Kematian Kasar (CDR) hasil standardisasi d
= Jumlah kematian pada penduduk yang akan dibandingkan
Mis
= ASDR penduduk standar pada kelompok umur i
Pi
= Jumlah penduduk yang akan dibandingkan pada kelompok umur i
Ms
= Angka kematian kasar penduduk standar
10/11/2011
13
CONTOH STANDARDISASI TIDAK LANGSUNG
Umur
< 15 15 - 44 45+
mis (per 1.000)
mis (unit basis)
Penduduk C di
Pi
mis * Pi
2 6 20
0,002 0,006 0,020
4 25 10
2.000 2.500 500
4 15 10
Jumlah CDR = 9
0,009
39
5.000
29
Catatan:
SMR = 39 29
= 1,345
SDRI = 1,345 = 12,103
x 9
ASDR standar adalah ASDR Penduduk A ASDR yang ingin distandarkan adalah ASDR Penduduk C
10/11/2011
14
LANGSUNG VS. TIDAK LANGSUNG Direct
ASDR penduduk yang akan dibandingkan diaplikasikan pada distribusi penduduk standar
Indirect ASDR penduduk standar digunakan untuk memperoleh jumlah kejadian pada suatu penduduk
10/11/2011
15
MENENTUKAN PENDUDUK STANDAR Pemilihan penduduk rujukan perlu dipertimbangkan secara cermat dan harus terkait secara alamiah dengan penduduk yang tengah dipelajari Contoh: Membandingkan 2 penduduk kabupaten
dengan menggunakan struktur umur penduduk provinsi
10/11/2011
16
MENENTUKAN JUMLAH KELOMPOK UMUR Banyak (kelompok umur rinci) Kontrol pengaruh perbedaan dalam distribusi umur lebih baik, tetapi Kelompok umur lebih banyak berarti lebih sedikit event paling tidak harus ada 25 kasus pengamatan dalam setiap stratum
Sedikit (kelompok umur lebih luas)
Akan menghasilkan adjustment kurang tepat Broad group (i.e. 65+) tidak sensitif terhadap perubahan age specific rate dalam kelompok tsb
Pertimbangan lain Ketersediaan data 10/11/2011
17
KAPAN STANDARDISASI TIDAK DIPERLUKAN?
Jika dua penduduk yang ingin dibandingkan memiliki struktur umur yang relatif sama. Contoh: Penduduk Kab. Bandung dan Kota Bandung tidak perlu standardisasi
10/11/2011
18
STANDARDISASI TINGKAT FERTILITAS(1) Tinggi rendahnya tingkat fertilitas di suatu negara di pengaruhi oleh beberapa variabel misalnya umur, status perkawinan, atau karakteristik yang lain. Seperti halnya dengan mortalitas, kalau kita ingin memperbandingkan tingkat fertilitas di beberapa negara, maka pengaruh variabel-variabel tsb perlu dinetralisir dengan menggunakan teknik standardisasi yang digunakan untuk pengukuran mortalitas.
10/11/2011
19
STANDARDISASI TINGKAT FERTILITAS(2) Jika diketahui tingkat fertilitas menurut umur di Negara A dan B, dan ingin dibandingkan tingkat kelahiran umum di kedua negara tersebut, maka tingkat fertilitas menurut umur dikalikan dengan jumlah penduduk standar dari masing-masing kelompok umur. Sebagai contoh di bawah ini dibuat penghitungan Tingkat Fertilitas Umum untuk Negara India, Swedia, dan Philipina dengan menggunakan penduduk perempuan di Swedia tahun 1960 sebagai standar. 10/11/2011
20
STANDARDISASI TINGKAT FERTILITAS(3) Direct Age Standardized Birth Rate
𝐀𝐒𝐅𝐑 𝐢 . 𝐖𝐢𝐬 𝐱 𝟏. 𝟎𝟎𝟎 𝐬 𝐏 Indirect Age Standardized Birth Rate 𝐁 𝐬 𝐂𝐁𝐑 𝐀𝐒𝐅𝐑𝐬𝐢 . 𝐖𝐢 10/11/2011
21
General Fertility Rate (GFR) dapat juga distandardisasi sebagai berikut: a) Direct Age Standardized GFR ∑ ASFRi . Wis ∑
Wis
x 1.000
b) Indirect Age Standardized GFR B ∑ ASFRis . Wi
x GFRs
CONTOH STANDARDISASI TINGKAT FERTILITAS: LANGSUNG Kelompok Umur
Penduduk Perempuan Swedia
Tingkat Fertilitas menurut Umur
India
Swedia
Philipina
Angka Fertilitas yang Distandarisasi
India
Swedia
Philipina
15-19
164,788
151.6
32.5
69.1
24,981,861
5,350,666
11,391,794
20-24
130,496
275.7
127.2
346.6
35,977,747
16,599,091
45,228,609
25-29
122,088
255.5
138.0
377.9
31,193,484
16,849,365
46,138,276
30-34
132,429
197.0
83.5
315.1
26,088,513
11,051,200
41,727,054
35-39
149,895
149.9
133.8
11.9
22,469,261
20,055,951
1,789,746
40-44
150,342
150.3
51.9
103.6
22,596,403
7,802,750
15,578,438
45-49
149,962
19.2
0.9
27.6
2,879,270
127,468
4,131,453
Jumlah
GFR =
10/11/2011
1,000,000
B Pf(15-49)
166,186,539
x 1.000
166.19
77,836,491 165,985,370 77.84
165.99
23
SEX-AGE ADJUSTED BIRTH RATE(1) United Nation telah menemukan metode lain standardisasi tidak langsung tingkat kelahiran untuk umur dan jenis kelamin dimana hanya jumlah kelahiran dan distribusi umur wanita dalam kelompok umur 15-44 (lima tahunan masa reproduksi) yang tersedia. SAABR adalah jumlah kelahiran per 1.000 wanita tertimbang dalam kelompok umur 15-44 tahun.
Standar penimbang telah terseleksi berdasarkan distribusi rata-rata persentase ASFR dari 52 negara yang mewakili tingkat fertilitas rendah (37 negara) maupun tinggi (15 negara). 10/11/2011
24
SEX-AGE ADJUSTED BIRTH RATE(2) Formulasi Sex-Age Adjusted Birth Rate (SAABR) oleh UN adalah sebagai berikut:
𝐒𝐀𝐀𝐁𝐑 =
𝐁 𝐱 𝟏. 𝟎𝟎𝟎 𝐰𝐢 . 𝐖𝐢
wi = untuk kelompok umur i (i = 1, 2, ...6, dimulai dari kelompok umur 15-19) dalam masa reproduksi. Nilai penimbang tsb adalah 1, 7, 7, 6, 4, 1 berturut-turut untuk kelompok umur 15-19, 20-24, 25-29, 30-34, 3539, dan 40-44 Wi = jumlah wanita dalam kelompok umur i 10/11/2011
25
CONTOH: SAABR(1) Kelompok Umur
Penduduk Wanita (dalam ribuan)
Kelahiran 1971 (dalam ribuan)
Negara A
Negara B
Negara A
Negara B
WXA
WXB
BXA
BXB
1
2
3
4
5
15-19
17.263.000
1.271.000
1.683.000
20-24
16.799.000
1.312.000
25-29
16.343.000
30-34
ASFR B 5fX .
WXA
A 5fX .
WXB
Negara A
Negara B
6
7
107.000
0,097
0,084
1.453.297
123.912
4.595.000
358.000
0,274
0,273
4.583.873
358.869
1.337.000
4.632.000
361.000
0,283
0,270
4.412.732
378.938
14.453.000
1.170.000
3.284.000
221.000
0,227
0,189
2.730.011
265.847
35-39
12.622.000
1.055.000
1.908.000
134.000
0,151
0,127
1.603.173
159.479
40-44
10.795.000
876.000
892.000
42.000
0,083
0,048
517.568
72.385
45-49
8.584.000
721.000
281.000
16.000
0,033
0,022
190.491
23.602
Σ
96.859.000
7.742.000 17.275.000
1.239.000
1,148
1,013
15.491.147
1.383.031
8
9
Jumlah penduduk Negara A = 439 juta dan jumlah penduduk Negara B = 34,7 juta pada tahun 1971. 10/11/2011
26
CONTOH: SAABR(2) CBR(A)
CBR(B)
GFR(A)
GFR(B)
10/11/2011
=
=
=
=
17.275.000 439.000.000 1.239.000
34.700.000 17.275.000 96.859.000
1.239.000 7.742.000
x 1.000 = 39,35
x 1.000 = 35,71
x 1.000 = 178,35
x 1.000 = 160,04
27
CONTOH: SAABR(3) SAABR
=
SAABR(A)
SAABR(B)
=
=
Jumlah Kelahiran ∑ wi . W i
17.275.000 397.258.000 1.239.000 31.930.000
x 1.000
x 1.000 = 43,49
x 1.000 = 38,80
Contoh: ∑ wi . WiA = (1 x 17.263) + (7 x 16.799) + … + (1 x 8.584.000) 10/11/2011
28
CONTOH: SAABR(4) TFR(A) = 5
x 1,148
= 5,741
TFR(B) = 5
x 1,013
= 5,065
Hitung: CBR hasil standardisasi langsung dan tidak langsung untuk Penduduk A dan B?
10/11/2011
29
LATIHAN: STANDARDIZED DEATH RATE(1) Lakukan standardisasi langsung untuk CDR Penduduk Kerala dan Uttar Pradesh berdasarkan Penduduk Standar India.
10/11/2011
30
LATIHAN: STANDARDIZED DEATH RATE(2) Umur 1 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70+ Total 10/11/2011
Penduduk Standar India (ribuan) 2 88.632 77.265 65.046 53.817 46.120 40.659 35.922 31.387 26.684 22.233 17.891 14.258 10.925 7.444 9.877 548.160
ASDR (per 1.000) Kerala Uttar Pradesh 3 4 24,5 83,7 2,3 5,4 1,1 2,3 1,4 2,4 2,2 3,9 1,6 3,7 3,5 4,1 3,7 4,8 5,3 6,0 7,3 9,8 8,8 17,9 16,3 18,7 23,6 36,7 43,5 48,1 108,8 94,1 9,59 20,79 31
LATIHAN: STANDARDIZED DEATH RATE(3) Lakukan standardisasi tidak langsung untuk CDR Penduduk Kerala dan Uttar Pradesh berdasarkan ASDR Standar India.
10/11/2011
32
LATIHAN: STANDARDIZED DEATH RATE(4) ASDR Penduduk Standar India (per 1.000) 1 2 0-4 51,9 5-9 4,7 10-14 2,0 15-19 2,4 20-24 3,6 25-29 3,7 30-34 4,6 35-39 5,7 40-44 6,7 45-49 9,5 50-54 16,8 55-59 21,2 60-64 34,0 65-69 48,4 70+ 100,3 Total CDR = 15,0 Total Death Actually Registered SMR Indirect Standardized Death Rate Umur
10/11/2011
Jumlah Penduduk Kerala 3 3.151 2.836 2.648 2.345 1.930 1.608 1.352 1.148 997 866 697 558 438 318 454 21.346 192.126 0,586 8,794
Uttar Pradesh 4 14.315 12.389 10.349 8.317 7.167 6.311 5.615 5.005 4.333 3.706 3.038 2.483 1.981 1.408 1.924 88.341 1.775.657 1,232 18,474
33
End Part 5
Thank You All! 10/11/2011
34