BAB – 7 7 METODA PELAKSANAAN Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
7.1
URUTAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BENDUNG
Sebelum dilaksanakannya konstruksi suatu bendung, biasanya perlu diselesaikan terlebih dahulu bangunan-bangunan pelengkap bendung tersebut, baik berupa bangunan sementara yang diperlukan hanya untuk membantu pelaksanaan konstruksi bendung, maupun bangunan-bangunan tetap yang termasuk dalam komposisi bendung yang yang bersangkutan. Bangunan-bangunan pelengkap pada suatu bendung yang terpenting adalah :
Jaringan jalan-jalan pelaksanaan konstruksi dan jalan-jalan masuk,
Saluran pengelak (Diversion Channel) baik berupa saluran terbuka ataupun saluran tertutup,
Bendungan Pengelak (Cofferdam), yang dibangun di sebelah udik dan sebelah hilir calon tubuh bendung,
Mercu Bendung,Kolam Olak
Bangunan Intake dan Saluran Primer
Rencana pelaksanaan konstruksi dipersiapkan sedemikian rupa, agar diperoleh suatu urutan-urutan pelaksanaan yang efektif dan efisien dan pelaksanaan konstruksi antara masing-masing komponen tidak saling mengganggu.
VII -1
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
Urutan pelaksanaan konstruksi suatu bendung, umumnya adalah sebagai berikut : 1. Pembuatan jaringan jalan-jalan pengangkutan bahan-bahan untuk calon bendung dan jaringan jalan-jalan masuk lainnya. 2. Pembuatan base-camp, pool-pool pool-pool kendaraan dan alat-alat besar, jaringan distribusi tenaga dan fasilitas pelaksanaan konstruksi lainnya. 3. Pembuatan saluran pengelak baik berupa saluran terbuka maupun saluran tertutup. 4. Pembuatan jaringan jalan-jalan pengangkutan bahan yang diperoleh setempat, untuk untuk pembuatan bendungan pengelak. pengelak. 5. Pembuatan bendungan. bendungan. pengelak pengelak dan persiapan tempat-tempat penggalian bahan tanah, pasir dan kerikil (borrow-pits) dan tempat-tempat penggalian batu (quarries). 6. Penggalian-penggalian pondasi pondasi bendung dan pekerjaan-pekerjaan perbaikan pondasi tersebut. 7. Pembuatan jalan-jalan untuk pelaksanaan penutupan alur sungai agar alirannya pindah pindah ke saluran pengelak. 8. Penutupan saluran pengelak, setelah pelaksanaan konstruksi konstruksi bendung selesai. Urutan pelaksanaan konstruksi tersebut di atas, merupakan pelaksanaan konstruksi untuk bendung yang umum, sedangkan pada konstruksi bendung tertentu, mungkin terjadi tambahan-tambahan atau pengurangan-pengurangan jenis pekerjaan tersebut di atas, disesuaikan dengan type bendungnya. Dalam mernpersiapkan dan menentukan urutan pelaksanaan konstruksi bendung, supaya diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Antara pekerjaan-pekerjaan persiapan dan pelaksanaan konstruksi suatu bendung agar diberi jarak waktu yang memadai, sehingga kemungkinan keterlambatan pelaksanaan pekerjaan persiapan tidak akan mempengaruhi pelaksanaan konstruksinya. konstruksinya. 1. Pemindahan aliran sungai supaya dilaksanakan pada saat sungai mengalirkan debit yang paling minimum. Karena itu supaya pelaksanaan penutupan alur sungai direncanakan sedemikian rupa, sehingga penimbunan bendungan pengelak dapat diselesaikan bersamaan dengan terjadinya debit paling minimum tersebut.
VII -2
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
b.
Periode-periode penggalian pondasi, perbaikan pondasi (fondation treatment) dilaksanakan berurutan sedemikian rupa, supaya tidak saling mengganggu dan tidak saling menghambat satu dengan lainnya.
c.
Agar alat-alat besar dapat dipilih yang tinggi efisiensinya, maka disamping hasil-hasil perhitungan supaya pemilihan tersebut dilakukan pula dengan pengujian-pengujian pada lapangan pelaksanaan setempat terhadap kernampuan setiap type alat-alat besar tersebut.
Penentuan Fasilitas
Penyusunan program
Ikhtisar Kondisi
Perencanaan Teknis Bendun
Perbandingan dan Konfirmasi
Kegiatan Lapangan
Gambar 7.1 Kerangka Pikir Pelaksanaan Konstruksi Bendung
Pada Gambar 7.1 bisa dilihat bahwa langkah awal pelaksanaan konstruksi bendung adalah dengan menentukan semua fasilitas yang akan berkaitan dengan konstruksi. Penentuan fasilitas ini kemudian harus dibangun sebelum pekerjaan bendung dilaksanakan. Langkah yang lebih tepat lagi adalah dengan membuat suatu program kerja mengenai tahapan mana saja yang harus dilalui untuk membuat suatu bendung. Semua tahapan tersebut diatas harus dilaksanakan sesudah melalui suatu proses perencanaan teknis dan penyelidikan dilapangan.
VII -3
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
Proses perencanaan teknis bendung pada saat konstruksi dapat diuraikan sebagai berikut, yaitu :
1.
Melakukan pengawasan ketat terhadap kondisi teknis yang akan terjadi selama masa konstruksi,
2.
Menegaskan kembali tentang tujuan proyek konstruksi bendung sehingga semua elemen terpacu untuk melakukan pekerjaan sebaik-baiknya,
3.
Membuat suatu jadwal pekerjaan beserta alat kontrolnya, sehingga pekerjaan bisa dimulai pada saat yang tepat dan selesai pada p ada waktunya,
4.
Mengkaji kembali hasil perhitungan stabilitas konstruksi bendung,
5.
Selama masa konstruksi semua pihak harus memperhatikan dan mengacu spesifikasi teknis yang telah ditetapkan sehingga hasil konstruksi merupakan hasil konstruksi yang terbaik.
Sedangkan aspek-aspek pekerjaan lapangan pada saat konstruksi juga dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
Mengkaji kembali kondisi topografi calon as bendung dan melakukan kajian terhadap kondisi tersebut,
2.
Menentukan tempat calon bahan dan mempersiapkan cara pengangkutannya secara efisien,
3.
Melakukan quality control terhadap sernua bahan untuk mencegah terjadinya kerusakan bendung,
4.
Melakukan kernbali pengujian-pengujian tanah termasuk boring dan lain-lain,
5.
Menentukan survey untuk menentukan jalan akses bendung dan jalan yang akan dipakai oleh alat berat untuk memasuki lokasi konstruksi.
7.2
PEMBUATAN PROGRAM KERJA
Program dan penjadwalan pelaksanaan serta jenis dan kapasitas pekerjaan supaya disusun secara teliti yang didasarkan pada karakteristik masing-masing pekerjaan dari setiap bagian bendung dan dikaitkan pula dengan pertimbangan-pertimbangan yang didasarkan pada kondisi medan pelaksanaannya.
VII -4
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
Faktor-faktor utama yang sangat mempengaruhi kondisi medan pelaksanaan adalah sebagai berikut :
Faktor topografi berpengaruh pada kelancaran pengangkutan bahan-bahan buangan hasil galian pondasi, kebebasan pergerakan alat-alat besar dan lain-lain,
Faktor geologi berpengaruh pada kelancaran pekerjaan-pekerjaan penggalian penggalian, perbaikan pondasi-pondasi pondasi-pondasi bendung dan bangunan bangunan pelengkapnya,
Faktor
meteorology
berpengaruh
pada
kelancaran
pekerjaan-pekerjaan
yang
dilaksanakan di udara terbuka dan hal-hal seperti intensitas, durasi serta banyaknya waktu hujan, temperatur, radiasi sinar matahari, kelernbaban, kabut dan lain-lain, sangat mempengaruhi kelancaran serta kualitas pekerjaan,
Faktor hidrologi, berupa karakteristik debit sungai dan karakteristik debit banjir akan berpengaruh pada kelancaran pekerjaan yang dilaksanakan di dalam alur sungai.
7.3
PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN AKSES
7.3.1. Umum
Umumnya jalan akses adalah ditempatkan menuju lokasi proyek, oleh karena itu pekerjaan tanah telah menjadi bagian dari aktivitas proyek. Ketika jalan akses tidak ditempatkan disamping jaringan, tetapi kadang-kadang diterapkan pada alignment baru, maka spesifikasi pekerjaan tanah dan spesifikasi pekerjaan adalah seperti dibawah ini, 7.3.2. Pekerjaan Pekerjaan Timbunan Ti mbunan Jalan
Pekerjaan timbunan untuk jalan inspeksi permanen dilaksanakan pada lokasi mengikuti trase dan dimensi yang sesuai dengan gambar atau menurut petunjuk Direksi. Material timbunan untuk jalan inspeksi, sedapat mungkin harus berasal dari hasil galian jaringan pipa ditempat lain atau kemungkinan dari borrow area sesuai dengan perintah Direksi.
VII -5
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
Material timbunan jalan inspeksi harus merupakan campuran bahan dengan batas-batas gradasi sebagai berikut :
Diameter butir maksimum 30 (tiga puluh) centimeter
Material harus mengandung bahan halus dengan batasan minus ayakan No. 4 (4.76 mm) mencapai tidak kurang dari 50% (lima puluh persen).
Fraksi butiran lebih kecil dari lolos ayakan No. 200 (0.074 mm) tidak kurang dari 10% (sepuluh persen) dan tidak lebih dari 50% (lima puluh persen).
7.3.3. Timbunan Pilihan Sele (Select cte ed M ater ial)
Timbunan hanya boleh diklasifikasikan sebagai “Timbunan Pilihan” bila digunakan pada lokasi atau untuk maksud dimana timbunan pilihan telah ditentukan atau disetujui secara tertulis oleh Direksi. Seluruh timbunan lain yang digunakan harus dipandang sebagai urugan biasa. Timbunan yang diklasifikasikan sebagai Timbunan Pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau padas yang memiliki persyaratan untuk timbunan biasa dan sebagai tambahan harus memiliki sifat tertentu tergantung dari maksud penggunaannya sesuai perintah Direksi. Bila digunakan dalam keadaan dimana pemadatan dalam keadaan jenuh atau banjir tidak dapat dihindari, material timbunan pilihan haruslah pasir atau kerikil atau bahan berbutir bersih lainnya dengan Indeks plastisitas maksimum 6%. Bila digunakan pada lereng atau pekerjaan stabilisasi timbunan atau pada situasi lainnya dimana kuat geser penting tetapi dijumpai kondisi pemadatan normal dan kering, timbunan pilihan dapat berupa pada (weathered rock) atau kerikil berlempung bergradasi baik atau lempung berpasir atau lempung dengan plastisitas rendah. Tepi dari bahan yang dipilih dan disetujui oleh Direksi akan tergantung pada kecuraman dari lereng yang akan dibangun atau dibuang, atau pada tekanan yang akan dipikul.
VII -6
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
7.3.4. Lapis Pondasi Bawah (Subbase Coarse) Material
Diameter butir maksimum material pondasi bawah (subbase) adalah 10 cm (sepuluh centimeter), bergradasi baik seperti ditentukan dalam batas gradasi sebagai berikut : Tabel 7. 1 Batas Gradasi Saringan Ayakan U.S. Standard 76 mm (3 in)
4.76 mm (No. 4) 0.074 (No. 200)
Persentase Berat Lolos Ayakan 90 s/d 100
35 s/d 70 1
s/d 20
Penghamparan Penghamparan dan Pemadatan
Spesifikasi untuk penghamparan dan pemadatan termasuk pemeriksaan material lapisan pondasi bawah adalah sama dengan klausal 3.3.4 kecuali tebal timbunan material yang dibatasi sebesar 15 cm (lima belas centimeter).
7.3.5. Lapis Pondasi Atas ( B ase C ourse ur se) Material
Diameter butir maksimum material pondasi atas adalah 4 cm (empat centimeter), memiliki gradasi baik yang dibatasi oleh persyaratan batas gradasi sebagai berikut : Tabel 7. 2 Persyaratan Batas Gradasi Saringan Ayakan Persentase Berat Lolos U.S. Standard Ayakan 25.4 mm (1 in) 70 s/d 100 19.1 mm (3/4 in.)
60 s/d 90
4.76 mm (No. 4)
30 s/d 60
2.0 mm (No. 10)
20 s/d 50
0.42 mm (No. 40)
10 s/d 30
0.074 mm (No. 200)
2 s/d 10
VII -7
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
Material pondasi atas haruslah berkualitas yaitu memiliki tingkat keausan maksimum 40% pada pengujian dengan mesin abrasi Los Angeles. Proporsi material yang lebih halus dari 0.2 milimeter (ayakan No. 70) tidak boleh terlalu plastis dengan batas cair (liquid limit) tidak boleh melebihi 25% (dua puluh lima persen) dan index plastis (plasticit y index) kurang dari 6% (enam persen). Apabila material pondasi atas tidak mengandung sejumlah bahan perekat alami agar bahan tetap terikat baik pada saat pemadatan terkena hujan, maka perlu ditambahkan bahan pengikat seperti debu batu, soil binder atau bahan perekat lainnya yang disetujui Direksi. Banyaknya bahan bahan pengikat yang akan ditambahkan harus menurut persetujuan Direksi dan dibatasi maksimum 20% (dua puluh persen). Setelah penambahan itu, gradasi material harus tetap dipertahankan di dalam batas-batas gradasi yang disyaratkan. Bahan pengikat harus ditambahkan di tempat pengambilan material pondasi atas secara merata.
Penempatan, Penempatan, Pencampuran dan Pemadatan
Kontraktor harus membawa material base course dari classifying plant dan menghamparkannya dengan lapis tipis diatas lapisan pondasi bawah (subbase course) sedemikian sehingga tebal lapisan setelah dipadatkan tidak melebihi 10 cm (sepulu centimeter). Setelah dihamparkan secara sembarangan, material base course ini harus diratakan sambil dicampur dengan menggunakan motor grader pada kondisi kadar air yang telah ditetapkan sehingga diperoleh tebal lapisan yang seragam. Pengadukan dan penghamparan material dikerjakan sedemikian rupa agar tidak terjadi pemisahan (segregasi). Bagian material yang mengalami segregasi harus diambil, diganti dengan material baru dan diratakan dengan garu atau blade motor grader. Apabila pengangkutan material harus melewati lapis hamparan material sebelumnya, maka Kontraktor harus mengatur lalu lintas kendaraan tersebut sedemikian agar lintasannya merata di seluruh lebar hamparan. Setelah material base course selesai dihamparkan merata di setiap seksi, maka lapis pondasi atas ini harus segera dipadatkan sampai mencapai kepadatan yang VII -8
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
dikehendaki dengan menggunakan pemadat getar (self propelled vibratory drum roller), pemadat ban (pneumatic-tired roller) atau jenis pemadat lain yang disetujui Direksi. Seluruh metoda pemadatan dan rencana penggunaan alat harus atas seijin Direksi sebelum pekerjaan dilaksanakan. Cara kerja alat pemadat, kontrol kadar air dan penyiapan permukaan lapisan sebelum penempatan lapisan berikutnya pada dasarnya sama dengan metode pemadatan material timbunan yang disebutkan di dalam klausus 3.3.4. Penggalian hamparan material harus diawali dari bagian tepi berangsur-angsur ke tengah, searah dengan as jalan dan dilaksanakan secara menerus. Apabila terdapat bagian yang tidak rata, menonjol atau cekungan, maka bagian ini harus digemburkan dan diganti bahan timbunan sampai rata. Tempat-tempat yang berdekatan dengan bangunan yang dimana alat pemadat besar sulit beroperasi maka pemadatan harus menggunakan stamper (hand operated mechanical compactor/hand tamper). Lapisan base course setelah pemadatan harus mencapai kepadatan yang diminta, diratakan dengan motor grader, tidak bergelombang sesuai dengan garis dan ketinggian rencana sesuai gambar dengan toleransi 3 cm (tiga centimeter) dalam 5 m (lima meter).
7.3.6. Metode dan Tahapan Pelaksanaan
Metode dan tahap pelaksanaan pekerjaan lapis penutup jalan dengan penetrasi macadam secara umum adalah sebagai berikut :
Pelaburan Pondasi Atas (Base Course Priming) Sebelum pekerjaan lapis penutup dimulai, seluruh lapis pondasi atas (base course) harus dipadatkan secara sempurna sesuai desain, merata ketebalannya dan sesuai dengan dimensi yang ditunjukkan dalam gambar penampang melintang. Material lepas dan bahan-bahan asing lain yang ada dipermukaan pondasi atas harus bersih. Berikutnya permukaan base course co urse dilabur dil abur dengan bahan aspal. Pelaburan primer hanya dapat dilaksanakan apabila permukaan base course kering..
VII -9
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
Penghamparan Agregat Kasar - Lapis Pertama Setelah dilabur dengan prime coat dengan asphalt sprayer, diatas permukaan dihamparkan material agregat kasar dalam jumlah sesuai, dengan ketebalan merata mengikuti alinyemen, kemiringan samping dan profil melintang rencana dengan menggunakan mesin penghampar agregat yang dapat dilengkapi dengan sekop, garpu dan garu. Partikel agregat yang tipis, pipih terlalu besar ataupun yang terlalu kecil yang nampak di permukaan hamparan harus dibuang dan diganti dengan yang sesuai sebelum digilas. Koreksi seperti ini harus dilakukan secara manual dan dipungut satu persatu.
Penggilasan Agregat Kasar - Lapisan Pertama Setelah lapis agregat dihamparkan seluruhnya permukaannya kemudian digilas. Penggilasan dilaksanakan secara memanjang, diawali dari tepi luar ke arah tengah, tiap jalur penggilasan harus bertumpang tindih selebar paling tidak 30 cm (tiga puluh centimeter). Pada ruas jalan yang curam penggilasan dimulai dari ujung bawah bawah ke arah ujung atas seuai dengan
persetujuan
Direksi. Sepanjang batu kanstin atau bangunan lainnya yang tidak dapat dijangkau mesin gilas, maka pemadatan lapis agregat kasar harus menggunakan stamper atau peralatan lain sehingga kepadatan yang dicapai sama dengan kepadatan bagian lain.
VII -10
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
7.4
PELAKSANAAN KONSTRUKSI SALURAN PENGELAK
Pada pelaksanaan konstruksi bendung selalu diperlukan suatu saluran pengelak, untuk menampung aliran sungai yang dialihkan dari alur yang asli, serta bendungan-bendungan pengelak untuk melindungi pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan pada pondasi terhadap gangguan aliran sungai yang bersangkutan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada usaha pengalihan aliran sungai untuk pernbangunan suatu bendung bendung adalah :
Karakteristik daerah pengaliran sungai dan karakteristik banjir-banjir yang terjadi pada tempat kedudukan calon bendung, bendung,
Kondisi-kondisi topografi dan geologi sekitar tempat tem pat kedudukan calon bendung,
Type, tinggi dan urgensi calon bendung,
Pengaruh-pengaruh pemindahan aliran sungai terhadap pemakai-pemakai air sungai yang bersangkutan serta terhadap bangunan-bangunan lain yang terletak pada sungai tersebut,
Besarnya kerugian-kerugian yang mungkin akan diderita, apabila terjadi banjir-banjir besar pada periode pelaksanaan konstruksi bendung. bendung.
7.4.1
Debit Banjir Rencana Untuk Sistem Pengelak Banjir
Untuk menentukan debit banjir rencana untuk saluran pengelak banjir pada periode pelaksanaan konstruksi bendung biasanya didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : 1. Frekuensi banjir yang terjadi pada ternpat kedudukan calon bendung, 2. Karakteristik banjir yang terjadi pada tempat kedudukan calon bendung (tinggi puncak banjir, durasi banjir, musim kedatangan banjir dan lain-lain). 3. Rencana laju pelaksanaan tubuh bendung, 4. Tingkat bahaya yang mungkin akan timbul, apabila terjadi kerusakan-kerusakan pada bendungan pengelak atau bendung bendung yang sedang dibangun, dibangun, 5. Biasanya debit banjir dengan kemungkinan periode perulangan antara 10 sampai 20 tahun dapat dipergunakan sebagai debit banjir rencana pada periode pelaksanaan VII -11
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
konstruksi bendung, yang selanjutnya dapat dipergunakan untuk menentukan kapasitas rencana saluran pengelak. Sebagaimana yang telah diuraikan pada Laporan Hidrologi, bahwa debit banjir rencana diperoleh dari data-data curah hujan yang turun di daerah pengaliran tempat kedudukan calon bendung dan data-data debit sungai yang dikumpulkan dan stasiun pencatat debit yang terdapat pada sungai yang bersangkutan. Akan tetapi apabila tidak diperoleh data-data tersebut di atas, maka penentuan debit banjir-rencana dapat ditetapkan dengan survey lapangan guna mendapatkan tanda-tanda banjir yang terjadi pada sungai tersebut atau dengan menggunakan data-data d ata-data curah hujan atau data-data debit yang terdapat pada sungai-sungai yang berdekatan. Selanjutnya apabila kerusakan-kerusakan suatu bendungan pengelak diperkirakan akan dapat
menimbulkan
kemungkinan-kemungkinan
kerugian-kerugian membawa
yang
korban
jiwa,
cukup
besar,
sehingga
termasuk
mengakibatkan
pernbangunannya tidak mungkin dilanjutkan lagi atau terjadi kelambatan-kelambatan kelambatan- kelambatan yang serius, maka dapat diambil probabilitas debit banjir-rencana yang melebihi 20 tahun.
7.4.2
Metoda Pembuatan Saluran Pengelak
Pada hakekatnya, saluran pengelak mempunyai peranan yang sangat penting, terutama pada bendung, terhadap aliran-aliran atau limpasan air sungai di atas mercu bendungan pengelak tersebut. Oleh Karena itu merencanakan suatu saluran pengelak dengan kapasitas yang memadai dan dengan konstruksi yang aman, rnerupakan syarat terpenting bagi keamanan pelaksanaan konstruksi bendung. bendung. Saluran pengelak yang tidak memadai, selain akan mengancam bendung yang sedang dibangun, juga dapat mengancam daerah-daerah yang terletak di hilirnya. Selain itu kemungkinan-kemungkinan limpasan-limpasan yang terjadi pada bendung yang sedang dibangun, akan meninggalkan kelemahan-kelemahan yang mengkhawatirkan, walaupun bendung tersebut berhasil dilanjutkan dan diselesaikan.
VII -12
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
Sesudah fungsinya sebagai penyalur debit banjir dalam periode pelaksanaan konstruksi tubuh bendung, saluran pengelak tersebut biasanya untuk seterusnya ditutup kembali dengan urugan urugan tanah yang telah disediakan sebelumnya. Pada hakekatnya pemindahan aliran sungai dapat dilakukan dengan berbagai cara, disesuaikan dengan kondisi tempat kedudukan calon bendung. Berikut ini adalah beberapa metode pemindahan alur sungai yang biasa dilaksanakan, yaitu: 1.
Dengan pembuatan saluran pengelak Biasanya saluran pengelak diternpatkan disamping sejajar dengan sungai yang akan dibangun calon bendung. Sesudah aliran sungai dialihkan melalui saluran tersebut, maka bangunan utama bendung sudah dapat dimulai pernbangunannya.
2.
Dengan metode penutupan sebagian alur sungai Metode ini umumnya dilakukan pada sungai yang lebar, sehingga walaupun alur sungai diperkecil hingga setengahnya, akan tetapi alur tersebut masih mampu rnengalirkan debit banjir rencana periode pelaksanaan konstruksi dengan aman. Pada bagian
alur
sungai
yang
telah
ditutup
langsung
dapat
dilaksanakan
pekerjaan-pekerjaan penggalian pondasi, perbaikan pondasi dan penimbunan tubuh bendung. Bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas, rnaka dibuat suatu saluran pengelak diluar dil uar daerah ternpat kedudukan calon bendung. 3. Dengan metode pembuatan terowongan pengelak Umumnya metode ini biasanya dapat diterapkan pada pembuatan bendungan urugan. Dengan metode tersebut, maka bendungan dapat dikerjakan seluruhnya secara serentak dan biasanya merupakan metode yang paling efektif dan efisien.
Mengingat, bahwa saluran pengelak dan bendungan pengelak merupakan dua komponen terpenting dalam sistem pengelak banjir periode pelaksanaan konstruksi suatu bendung, maka keduanya mempunyai hubungan timbal balik yang sangat erat. Demikianlah, apabila bendung pengelak dipertinggi, berarti tinggi tekanan pada saluran pengelak akan meningkat pula, sehingga ukuran saluran pengelak dapat diperkecil, dengan demikian biaya pernbuatannya akan menjadi rendah.
VII -13
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
Akan tetapi, agar diperhatikan hendaknya, bahwa dengan peningkatan ketinggian bendungan pengelak, maka volume penimbunannya akan meningkat pula, sehingga timbulah problem, apakah pelaksanaan penimbunan tersebut dapat dipercepat sedemikian rupa, sehingga tidak melampaui batas suatu musim kering, di saat penutupan sungai akan mudah dilangsungkan. Dengan demikian, dapat kiranya ditarik kesimpulan, bahwa untuk merencanakan suatu sistem pengelak banjir periode pelaksanaan konstruksi suatu bendung yang paling ekonomis adalah dengan mengusahakan suatu kombinasi dengan ukuran yang paling optimal untuk saluran pengelak dan bendungan pengelak dengan tidak melupakan saat penyelesaian dan pembuatannya yang bertepatan dengan musim kering, sehingga kontinuitas kegiatan pelaksanaan selanjutnya dapat terjamin. Sebagaimana yang telah diuraikan di atas, bahwa saluran pengelak supaya dibuat seekonomis mungkin dan dengan konstruksi yang aman tetapi dengan tidak meninggalkan perhatian pada syarat-syarat teknis bendungan pengelaknya. Adapun faktor-faktor yang sangat menentukan pada penempatan saluran pengelak antara lain adalah kondisi-kondisi topografi, geologi, hydrologi, geografi dan konfigurasi alur sungainya sendiri. Untuk saluran pengelak yang berbentuk terowongan, biasanya ditempatkan pada suatu lintasan yang berjarak 3 (tiga) kali diameter terowongan atau sekurang-kurangnya 15 meter dari garis-garis terdekat pada penggalian pondasi bendung. 7.4.3
Penentuan Lokasi Penempatan Ujung Udik Saluran Pengelak
Penentuan lokasi penempatan titik permulaan ujung udik saluran pengelak umumnya didasarkan pada beberapa faktor, antara lain adalah :
Jangkauan penimbunan tubuh bendungan pengelak,
Karakteristik dan bahan timbunan serta konstruksi-konstruksi pelindung tubuh bendungan pengelak tersebut,
Kondisi geologi di daerah tempat kedudukan calon bendung,
Penempatan dan formasi bangunan penyadap,
Dengan mempelajari semua faktor-faktor tersebut di atas, maka titik permulaan saluran pengelak biasanya ditempatkan pada daerah di dasar waduk penampung banjir sementara VII -14
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
yang terendah. Kapasitas pelumpuran pada waduk tersebut dibuat sekecil mungkin, agar memudahkan pengamatan-pengamatan, penyelidikan-penyelidikan dan pengeringannya kembali apabila pada sistern pengelak banjir yang bersangkutan terjadi kerusakan atau kebocoran-kebocoran.
7.4.4
Penentuan Lokasi Penempatan Penempatan Ujung Hilir Hil ir Saluran Pengelak
Ujung hilir saluran pengelak, supaya ditempatkan sedemikian rupa, sehingga aliran yang keluar dari saluran tersebut, tidak menimbulkan penggerusan-penggerusan yang membahayakan bendungan pengelak hilir. Kadang-kadang bendungan pengelak hilir tersebut dimasukkan sebagai bagian hilir dari bendung Pada pernbuatan rencana teknis saluran pengelak, dipertimbangkan pula hal-hal yang berhubungan dengan konfigurasi serta stabilitas alur sungai dan elevasi permukaan air sungai pada-ujung hilir saluran pengelak tersebut.
7.4.5
Pelaksanaan Konstruksi Bendungan Pengelak
Dalam membangun bendungan pengelak banjir terdapat hal-hal yang harus diperhatikan oleh pihak kontraktor, yaitu :
1.
Sebagaimana yang telah diuraikan terdahulu, bahwa bendungan pengelak dan saluran pengelak merupakan dua komponen utama pada sistem pengelak banjir dan keduanya mempunyai hubungan timbal balik yang amat erat. Dengan demikian untuk memperoleh sistem pengelak banjir yang paling ekonomis dilakukan dengan mengusahakan suatu kombinasi yang paling murah tetapi efektif, yang biasanya dihitung dengan sistem coba banding dari berbagai alternatif yang dipilih sebelumnya,
2.
Penetapan tinggi mercu bendungan pengelak udik, biasanya didasarkan pada elevasi permukaan air yang terdapat di upstream bendungan pengelak ditambah tinggi jagaan yang diperlukan untuk keamanan bendungan pengelak tersebut,
3.
Bendungan
pengelak
disamping
sebagai
pencegah
genangan-genangan
(gangguan-gangguan) banjir pada pondasi dan bagian bawah bendung yang sedang dikerjakan, mempunyai fungsi yang penting lainnya, yaitu untuk menurunkan garis depresi aliran air filtrasi pada lapisan pondasi tersebut dan untuk memberikan tinggi VII -15
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
tekanan yang memadai, agar saluran pengelaknya dapat mencapai kapasitas yang dikehendaki. Apabila lapisan pondasi pendukung bendungan pengelak terdiri dari pasir atau kerikil dengan permeabilitas yang tinggi, maka untuk meningkatkan kekedapan pondasi tersebut, biasanya dipergunakan berbagai dinding pencegah rembesan, antara lain dinding turap baja, dinding turap beton bertulang, tirai sementasi, dan lain-lain, Suatu bendung yang dalam periode pelaksanaan konstruksinya dilindungi oleh suatu
4.
bendungan pengelak, selalu ada kekhawatiran timbulnya banjir-banjir besar yang melimpasi bendungan pengelak dan dapat rnenyebabkan kerusakan-kerusakan pada bendung yang sedang dibangun. Untuk mempersiapkan kemungkinan terjadinya hal-hal tersebut, kadang-kadang disediakan pelat-pelat beton atau lembaran kawat jaring yang ditempatkan di lereng hilir bendungan bendungan tersebut, Bendungan pengelak sebaiknya dibangun pada satu periode musim kemarau saja.
5.
Akan tetapi apabila dengan metode pelaksanaan yang biasa, dalam satu periode musim kernarau tersebut bendungan pengelak tidak dapat diselesaikan, maka dapat diusahakan dengan cara mengangkut dan mempersiapkan bahan timbunan di dekat tempat kedudukan calon bendungan pengelak. Sehingga dengan jarak pengangkutan yang lebih pendek, maka bendungan pengelak dapat dibangun dengan kecepatan penimbunan yang lebih besar dan pekerjaan penimbunan tersebut dapat dikerjakan dalam periode musim kemarau.
7.5 7.5.1
PEKERJAAN TANAH Lingkup Pekerjaan Pekerjaan
Semua penggalian dan pekerjaan tanah yang diperlukan harus dilaksanakan menurut Dokumen Kontrak dan semua hal-hal yang bersangkutan dengan hal tersebut, harus dilaksanakan sesuai dengan syarat-syarat dan petunjuk-petunjuk yang diberikan disini. Syarat-syarat dan petunjuk-petunjuk yang diberikan disini harus diterapkan, kecuali bila syarat dan petunjuk tersebut dirubah secara tertulis oleh Engineer untuk bagian-bagian pekerjaan tertentu.
VII -16
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
7.5.2
Pembersihan
Semua daerah disekitar jalur yang perlu dibersihkan seperti yang ditentukan oleh Engineer, harus dibersihkan dari segala pohon-pohon, semak-semak, sampah dan bahan-bahan lain yang menggangu bangunan yang dimaksudkan harus dibuang kecuali bila ada ketentuan lain yang disetujui oleh Engineer. Umumnya hanya pohon-pohon yang menggangu bangunan b angunan yang dimaksudkan di maksudkan dalam spesifikasi ini yang harus dibuang, sedang pohon-pohon disepanjang jalan tetap dibiarkan di suatu tempat selama tidak mengganggu, dan atau ditumpuk di tempat-tempat yang ditunjuk Engineer disepanjang tepi jalan atau batas tanah (right of way) dan tetap menjadi milik Employer. Pagar-pagar, dinding-dinding, bangunan-bangunan reruntuhan dari tempat pekerjaan-pekerjaan harus dibuang menurut persetujuan Engineer. Pekerjaan dianggap disetujui sesudah semua bahan-bahan yang tak berguna
dan
peralatan
dikumpulkan
Kontraktor
diminta
untuk
memulai
pembersihan jauh sebelum pekerjaan pembangunan dimulai,
Semua kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan milik umum atau perseorangan yang diakibatkan pekerjaan pembersihan yang dilaksanakan oleh kontraktor harus diperbaiki atau diganti atas biaya Kontraktor.
7.5.3
Penggosrekan
Tanah permukaan dibawah tanggul-tanggul yang dipadatkan untuk saluran-saluran i rigasi, drainase, jalan-jalan saluran dan dibawah jalan-jalan yang dibangun kembali atau dipindahkan harus dikosrek dengan maksud untuk menghilangkan tunggak-tunggak, akarakar dan humas atau bahan lain yang merusak, seperti yang ditentukan Engineer. Bahan bahan yang dibersihkan harus dibuang dibuang dalam tempat penimbunan atau di lain-lain tempat pembuangan yang ditujukan oleh Engineer. Penggosrekan permukaan permukaan tanah di bawah tempat penimbunan tanggul buangan (spoil bank) dan daerah-daer ah yang ditentukan tidak perlu.
7.5.4
Penggalian
Semua penggalian harus dikerjakan menurut syarat-syarat dalam bab ini dan garis-garis serta tingkatan-tingkatan seperti yang ditunjukan pada pada gambar atau ditentukan oleh Engineer, VII -17
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
Selama pekerjaan berjalan mungkin perlu atau diinginkan adanya perubahan oleh Engineer mengenai lereng-lereng atau dimensi-dimensi penggalian sebagai perbaikan atau perubahan sesuai dengan spesifikasi ini,
Dimana penggalian tidak akan ditutupi oleh bangunan atau konstruksi lain yang diperlukan, mereka harus sepenuhnya dibuat menurut dimensi yang dimaksudkan dan harus diselesaikan menurut gairs-garis dan tingkatantingkatan yang telah ditunjukan. Penjagaan yang perlu harus dilaksanakan terhadap barang-barang yang berada diatas atau dibawah garis penggalian agar keadaannya tetap baik. Semua penggalian atas kehendak Kontraktor untuk semua maksud selain yang ditunjukan disini, harus ditutup kembali oleh Kontraktor atas biayanya sendiri, jika diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
7.5.5
Penggalian Dengan Hydroulic Dredging
Penggalian semua bagian dari pekerjaan dengan hydraulic dredging harus dilaksanakan sebaik-baiknya seperti kalau dikerjakan dengan tangan dengan memakai ahli-ahli mesin yang qualified effisien dan hati-hati sesuai dengan spesifikasi ini dan gambar-gambar,
Sebelum pelaksanaan penggalian dengan hydraulic dredging semua tanggultanggul, sekat-sekat dan bendungan pembuang atau fasilitas-fasilitas lainnya yang perlu untuk membatasi tanah galian dengan hydraulic dredging tersebut, di daerah yang telah ditentukan, harus dibangun dahulu,
Bangunan pengalihan air harus dibangun sedemikian rupa sehingga aliran air yang ada tidak akan mengikis dan menghancurkan bangunan yang ada seperti jalan-jalan, tebing-tebing, lereng-lereng dan harus dikontrol sedemikian rupa agar jumlah material yang tertinggal sesuai dengan rencana,
Kontraktor harus melaksanakan semua operasi-operasi yang perlu untuk membatasi material-material yang digali dengan hydraulic dedraging pada tempat-tempat yang ditunjuk atau yang telah ditunjuk oleh Engineer dan atas biayanya sendiri. Kontraktor harus melaksanakan penggalian ulangan atau operasi-operasi lainnya yang perlu untuk menampung tanah-tanah tersebut yang telah diijinkan untuk dibuang, VII -18
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
Untuk keperluan Engineer, jika penggalian dilaksanakan dengan hydraulic dredging, Kontraktor harus menyediakan perahu-perahu, tukang-tukang perahu, kuli-kuli dan bahan-bahan lainnya dimana semua ini perlu mengangkut Engineer atau wakilnya ke tempat pekerjaan untuk melaksanakannya pengontrolan hasil penggalian yang dilaksanakan, semua tiang-tiang template, platforms, peralatan, target, alat-alat pengukur, pelampung dan tanda-tanda ukuran ditambah lagi pemasangan titik-titik, garis-garis dan juga reference yang dibuat oleh Engineer yang perlu untuk pekerjaan lay out untuk pekerjaan penggalian dengan hydraulic derdging harus disediakan, dan dibuat serta dipelihara oleh Kontraktor,
Semua perembesan air ke saluran yang sedang digali, untuk pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan dapat digunakan oleh Kontraktor untuk pengapungan dan operasi peralatan dredging, namun jika besarnya perembesan air tidak cukup untuk memungkinkan penggalian dengan alat dredging. Kontraktor harus membuat pengaturan dan membayar semua biaya dalam mendapatkan air yang cukup dari saluran-saluran irigasi, sungai-sungai atau sumber-sumber lainnya. Kegagalan dalam mendapatkan air yang cukup untuk mengadakan penggalian dengan hydraulic dredging tidak akan membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya seperti yang disebutkan dalam surat kontrak.
7.5.6
Pondasi Bangunan
Dasar dan sisi galian dimana akan didirikan bangunan harus selesai dengan rapih menurut duga/tingkat dan dimensi yang dikehendaki dan jika dikehendaki Engineer, tempat tersebut harus dibasahi dengan air dan ditumbuk atau digilas dengan alat yang cocok dengan maksud supaya terbentuk suatu pondasi yang kuat,
Jika waktu penggalian material yang digali melampaui garis dan tingkat yang telah ditentukan, galian yang dilampaui batas tadi harus ditimbuni lagi seluruhnya dengan material yang terpilih kemudian ditumbuk atau digiling lapis demi lapis yang tebalnya tidak kurang dari 15 cm. Jika tanah pondasi asli (natural fondation) terganggu atau longgar karena pekerjaan-pekerjaan penggalian-penggalian Kontraktor, K ontraktor, ia harus dipadatkan dengan menumbuknya
VII -19
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
atau menggilasnya atau jika Engineer menghendakinya ia harus dipindahkan atau diganti dengan bahan yang terpilih yang seluruhnya harus dipadatkan,
Jika pada suatu tempat penggalian bangunan atau penggalian untuk bangunan lainnya yang dikehendaki dipakai bahan yang tidak cocok untuk pondasi menurut ketentuan Engineer, maka Engineer akan memerintahkan secara tertulis untuk memindahkan barang-barang yang tidak cocok tersebut dan mengisinya kembali dengan bahan yang terpilih dan dipadatkan seluruhnya dengan menumbuk atau menggilasnya atau lapis demi lapis yang tebalnya tidak lebih dari 15 cm.
7.5.7
Tanggul-Tanggul
Kontraktor harus membangun tanggul-tanggul yang diperlukan menurut spesifikasi-spesifikasi ini menurut garis-garis dan tingkatan-tingkatan seperti yang ditunjukan pada gambar-gambar atau yang dibuat oleh Engineer termasuk (tetapi tidak terbatas pada tanggul-tanggul yang membentuk tebing-tebing saluran dan jalan inspeksi, tempat penimbunan untuk pembuangan bahan bahan terbuang, penanggulangan-penanggulangan untuk penempatan kembali atau
pembuangan
kembali
jalan-jalan,
saluran-saluran
dan
semua
penanggulangan-penanggulangan penanggulangan-penangg ulangan lainnya seperti yang ditujukan pada gambar atau menurut petunjuk Engineer. Hal ini tidak dimaksudkan bahwa jarak antara kaki tempat penimbunan (spoil bank) dan jalur batas (reight of way) dibatasi kecuali bila dianggap perlu oleh Engineer,
Tanggul-tanggul termasuk tempat penimbunan harus dibangun dengan lapisan yang hampir horizontal pada seluruh lebar tanggul sampai lereng-lereng yang dimaksudkan. Tanggul tidak boleh diperlebar dengan melongsorkan bahan yang terbuang dari puncak tanggul,
Tanggul dapat dibuang dengan mesin penggali dan pengangkut (mechanical excavating), atau dengan mesin penggali dan pengangkut harus dijaga sedemikian rupa agar tetap mendatar dan perjalanan alat-alat diatas tanggul selama operasi harus mempunyai route sedemikian rupa sehingga penataan dengan alat tersebut dapat terbagi rata. Tanggul yang dibangun dengan mesin VII -20
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
penggali, yang mengangkut material langsung dari penggalian (kecuali untuk tanggul-tanggul yang dipadatkan) harus dibuat horizontal dengan lapisanlapisan yang lebarnya mendekati kedalaman material yang diangkut dengan mesin penggali, kecuali untuk tanggul yang membentuk jalan-jalan saluran (inspeksi) maka tebal lapisan-lapisan horizontal tersebut harus maksimum 75 cm,
Bahan-bahan basah dari penggalian saluran, kecuali bila ditentukan oleh Engineer bahwa tidak sesuai akan digunakan dalam pembuatan tanggul, tetapi bahan yang kebasahannya melebihi batas, dapat menyebabkan adanya penolakan. Kontraktor harus merencanakan me rencanakan operasi-operasi pembuatan tanggul dengan mempertimbangkan mungkin perlunya penundaan penimbuna dan penempatan lebih lambat, penyampuran dengan bahan-bahan kering atau prosedur-prosedur lain atau kombinasi seperti yang diperlukan untuk memungkinkan penempatan material di tanggul yang diperinci dengan kelebihan yang sesuai.
7.5.8
Pemadatan
Tanggul-tanggul dan timbunan-timbunan (urugan-urugan) yang direncanakan pada gambar-gambar atau oleh Engineer untuk dipadatkan harus menurut garis-garis, tingkatan-tingkatan, dan lereng-lereng seperti yang ditunjukan pada gambar-gambar atau ditentukan oleh Engineer,
Operasi-operasi Kontraktor dalam penggalian material yang direncanakan untuk digunakan pada tanggul-tanggul atau urugan-urugan yang dipadatkan harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga material tersebut berada dalam keadaan baik waktu ditempatkan. Bagian dari tanggul saluran yang pada gambar direncanakan untuk dipadatkan harus dibangun dari material yang baik dan paling cocok utnuk memberikan kekedapan (impermeabilitas) dan stabilitas waktu dipadatkan,
Sebelum dan selama operasi penempatan berjalan, material harus mempunyai kelembaban optimum – optimum optimum yang yang praktis yang diperlukan untuk untuk maksudmaksudmaksud pemadatan, seperti yang ditentukan oleh Engineer dan kelembaban tersebut harus merata pada setiap lapisan, VII -21
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
Selama dapat dilaksanakan seperti yang ditentukan Engineer, material harus dibuat agar mengandung kelembaban yang cocok ditempat penggalian. Jika kelembaban kurang dari ukuran optimum umum, pemadatan tidak boleh dilanjutkan, kecuali ada persetujuan khusus dari Engineer dan kelembaban ditambah dengan memerciki air dan pengolahannya di tempat pemadatan,
Jika kelembaban melebihi dari ukuran optimum, yang diperlukan untuk pemadatan, pekerjaan pemadatan tidak boleh dilanjutkan, (kecuali ada persetujuan khusus dari Engineer), sampai material tersebut mempunyai kelembaban yang yang optimum optimum atau material tersebut harus harus dikeringkan dengan mengolahnya, mencampurnya dengan bahan-bahan yang kering atau cara lain yang disetujui,
Material yang dipadatkan harus ditimbun dengan lapisan stebal tidak lebih dari 15 cm, setelah dipadatkan dan pengamparan maretial tersebut harus dibuat sedemikian rupa sehingga tanah yang dipadatkan homogen, bebas dari kantong-kantong kosong dan cacat-cacat lainnya,
Operasi-operasi penggalian dan penempatan harus dibuat sedemikian rupa sehingga material yang dipadatkan akan cukup bercampur/berpadu dengan baik untuk menjamin adanya tingkatan-tingkatan pemadatan yang baik sehubungan dengan kekedapannya dan stabilitasnya,
Segala jenis roller
pemadatan harus dilengkapi dilengkapi dengan dengan batang pembersih
(cleanerbar). Bila alat penggilas (sheet foot tamping) digunakan tombol penumbuk (tamping knop) dan batang pembersih harus dipelihara baik-baik dan ruangan antara tamping feet harus dijaga tetap bersih dan bahan-bahan yang mengurangi keefektifan tamping roller,
Untuk bagian-bagian dari tanggul-tanggul yang berbatasan dengan bangunan, termasuk pipa-pipa beton, dimana pemadatan tanggul-tanggul atau uruganurugan yang diperlukan tidak mungkin dilakukan dengan alat penggilas untuk mendapatkan pemadatan yang cukup, maka tanggul atau urugan harus dipadatkan dengan mesin penumbuk (mechanical tamper) dengan berat dan design cukup untuk mencapai kepadatan yang setingkat dengan tanggul atau urugan yang dipadatkan di dekatnya,
VII -22
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
Dalam lapisan-lapisan pemadatan tanah dan kelembaban bahan-bahan tersebut akan ditimbun pada bagian – bagian yang berbatasan dengan bangunan bangunan harus seperti spesifikasi diatas dan pemeliharaannya khusus harus dilakukan untuk menjamin agar ada ikatan yang yang cukup dengan tanggul-tanggul tanggul-tanggul yang dipadatkan didekatnya,
Kontraktor harus bertanggung jawab atas kerusakan bangunan-bangunan disebebkan oleh operasi penempatan atau pemadatan bahan tanggul dan urugan yang berdampingan dengan bangunan-bangunan dan segala kerusakan bangunan-bangunan harus harus diperbaiki atas biaya Kontraktor,
Dalam penempatan dan pemadatan urugan-urugan dari tanggul yang berdampingan dengan pipa beton, material yang cukup harus ditempatkan dengan hati-hati pada semua sisi-sisi pipa tersebut, harus ditumbuk sehingga melekat erat-erat pada pipa untuk menjaga garis arah dan tingkat yang sesuai dari pipa. Material yang ditempatkan dan dipadatkan harus menurut spesifikasi ini dengan cara bersamaan pada kedua sisi pipa untuk mencegah adanya pergeseran pipa-pipa selama penempatan dan Pemadatan material tanah tersebut,
Materila pada tanggul yang dipadatkan dan urugan (back fill) yang dipadatkan, harus dipadatkan sampai kepadatan yang kering (dry desity) tidak kurang dari 95% dari dry desity maximum di Laboratorium sebagai pada standar Procter Compaction Test, untuk material-material yang sedang dipadatkan, kecuali yang terperinci dalam item 5, pemadatan urugan (backfill) Engineer akan mengambil contoh-contoh material yang sedang dipadatkan dan akan melaksanakan test-test yang diperlukan untuk menentukan bahwa pemadatan sesuai dengan maksud spesifikasi-spesifikasi ini,
Kontraktor harus membantu Engineer dalam mendapatkan contoh-contoh yang representative untuk pengujian (testing).
VII -23
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
7.5.9
Overhaul (Pengangkutan) (Pengangkutan)
Pengangkutan bahan galian dan ambilan (borrow material) selain bahan yang digali dengan bahan hydraulic dredging yang diangkut lebih jauh dari jarak freehaul (angkutan bebas) harus dimasukan sebagai overhaul. Perhitungan overhaul dibuat hanya untuk material-material yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dan diangkut menurut petunjuk Engineer serta digali dan ditempatkan sesuai dengan spesifikasi
7.6
PEKERJAAN BETON
7.6.1
Lingkup Pekerjaan Pekerjaan
Semua beton yang dikehendaki untuk digunakan bagi semua bangunan yang akan dikerjakan dengan spesifikasi ini dan untuk semua maksud yang berhubungan dan sebagaimana yang diminta oleh Direksi harus terdiri dari bahan-bahan yang diperinci disnini dan harus dicampur dengan perbandingan yang sesuai, dicor dan dituang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tersebut disini. Peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang disebutkan disnini akan berlaku kecuali bila secara khusus diubah oleh Direksi. Setiap syarat ketentuan yang tidak termasuk harus sesuai dengan standar Indonesia untuk beton N.I.2 – N.I.2 – PBI. PBI. 1971.
7.6.2
Bahan
Semen Portland harus sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentua yang ditetapkan sebelumnya untuk semen portland dalam bahan umum.
Semua besi beton harus sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam bahan umum.
Semua pasir dan agregat yang digunakan dalam beton, spesi/mortel dan spesi injeksi dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh Kontraktor sesuai dengan syarat-syarat dalam ketentuan untuk pasir dan agregat kasar yang terperinci dalam bahan umum.
Air yang dipakai harus sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan sebelumnya untuk bahan umum
.
VII -24
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
7.6.3
Kelas Dan Mutu Beton
Kelas dan mutu dari beton harus sesuai dengan standar Indonesia N.1.2 – PBI. 1971, menurut tabel di bawah ini :
Tabel 7.3 Kelas dan Mutu Beton I
BO
-
-
II
BI
-
-
Non struktural Strukturil
K 125
125
200
Strukturil
K 175
175
250
Strukturil
K 225
225
300
Strukturil
K> 225
> 225
> 300
Strukturil
III
bk
Pemeriksaan dengan mata Pemeriksaan dengan teliti Pengujian mendetail dengan analisis ayakan Pengujian mendetail dengan analisa ayakan Pengujian mendetail dengan analisa ayakan
Tidak ada pengujian Tidak ada pengujian Pengujian akan diadakan
Pengujian mendetail dengan analisa ayakan
Pengujian akan diadakan
Pengujian akan diadakan Pengujian akan diadakan
: adalah kekuatan tekan karakteristik yang ditentukan dari dari hasil-hasil
sejumlah besar percobaan benda-benda uji hasil diperkenankan hanya 5% dari padanya mungkin berada di bawah harga tersebut. bm
: adalah harga kekuatan tekan rata-rata
Bilamana tidak ditentukan lain kekuatan tekan dari beton adalah selalu kekuatan takan hancur dari contoh kubus yang berisi 15 (+ 0,60) cm, diuji pada umur 28 hari. Rumus untuk kalkulasi sbk adalah sebagai berikut :
bk
bm
N S
bm
1,64 S
1(
b
bm )
2
N 1 N
1
b
N
VII -25
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
Dimana : N
=
Jumlah contoh yang harus diuji minimum 20
b
=
Daya permukaan tiap contoh (Kg/cm (Kg/cm 2)
bm
=
Daya permukaan rata-rata (Kg/cm2)
S
=
Standar devisi (Kg/cm2)
Kriteria yang umumnya diterima oleh Bereau of Recklamation USA. Untuk menentukan kelas kekuatan tekan ialah persyaratan bahwa 80% dari hasil pengujian sejumlah besar benda-benda uji harus lebih besar dari kelas kekuatan tekan yang ditentukan tersebut : “ Kelas kekuatan yang ditentukan” ialah : -
Kelas : I
=
160 Kg/cm2 dengan benda uji silinder 15 x 30 cm pada umur
=
200 Kg/cm2 dengan benda uji silinder 15 x 30 cm pada umur
=
225 Kg/cm2 dengan benda uji silinder 15 x 30 cm pada umur
28 hari, -
Kelas : II 28 hari,
-
Kelas : III 28 hari
7.6.4
Komposisi Campuran Beton
Beton harus dibentuk dari semen Portland, pasir, kerikil/batu pecah, air yang seperti ditentukan sebelumnya, semuanya dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diolah sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang baik/tepat
Spesi Injeksi (grout) yang terdiri dari semen Portland, pasir, air dan suatu bahan yang tidak menyusut yang disetujui oleh Direksi, semua dicampur dengan perbandingan yang sesuai dan kekentalan yang disetujui oleh Direksi.
Untuk beton mutu “b” campuran c ampuran yang biasa untuk pekerjaan ini non strukturil dipakai perbandingan dari semen portland, terhadap pasir dan agregat kasar tidak boleh kurang dari 1 : 8
Untuk beton mutu B1 dan K125, campuran nominal dari semen portland, pasir dan kerikil/batu pecahan harus digunakan dengan perbandingan volume 1 : 2 : 3 atau 1 : 11/2 : 21/2. Banyaknya semen untuk tiap m3 beton harus antara 300 sampai 325 Kg.
Untuk mutu K 175 dan mutu- mutu lainnya yang lebih tinggi harus dipakai “Campuran yang direncanakan” (designed mix). Campuran yang direncanakan ditemukan dari VII -26
LAPORAN AKHIR
Detail Desain Bendung, Bangunan Utama Dan Jaringan Utama Daerah Irigasi Batang Asai Kabupaten Sarolangun
percobaan-percobaan
campuran
yang memenuhi
kekuatan
karakteristik
yang
disyaratkan. Banyaknya semen untuk tiap m3 beton paling tidak harus 325 Kg.
Ukuran maximal dari agregat kasar dalam beton untuk bagian-bagian dari pekerjaan tidak boleh melampaui ukuran yang ditetapkan oleh Engineer. Ukuran mana ditetapkan sepraktis mungkin sehingga tercapai pengecoran yang tepat dan memuaskan.
Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakau untuk berbagai pekerjaan (sesuai klas mutu) harus ditetapkan dari waktu ke waktu selama berjalannya pekerjaan, demikian juga pemeriksaan terhadap agregat dan beton yang dihasilkan. Perbandingan campuran dan faktor air semen yang tepat akan ditetapkan atas dasar beton yang dihasilkan, yang mempunyai kepadatan awet dan kekuatan yang dikehendaki, dengan tidak memakai semen terlalu banyak. Faktor air semen dari beton (tidak terhitung air dihisap oleh agregat) tidak boleh melampaui 0,55 (dari beratnya) untuk kelas III dan jangan melampaui 0,60 (dari beratnya) untuk kelas lain-lain. Pengujian dari beton akan dilakukan oleh Engineer dan perbandingan-perbandingan campuran harus diubah jika perlu untuk tujuan atau penghematan yang dikehendaki, kegairahan bekerja, kepadatan, kekedapan awet atau kekuatan dan Kontraktor tidak berhak atas penambahan kompensasi disebabkan perubahan perubahan yang demikian
VII -27