Create: by_iCank’89
Teknik’09
MAKALAH ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER “Pengertian dan Fungsi DHCP Server”
Oleh : Isran
552 01 09 035
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER K OMPUTER STMIK ADHI GUNA PALU 2012
STMIK Adhi Guna Palu
Teknik’09
Create: by_iCank’89
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa berkat Rahmat dan Hidayah-Nya. Sehingga Makalah yang berjudul Pengertian dan
Fungsi DHCP Server” dapat terselesaikan sebagaimana mestinya sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah tersebut. Isi makalah ini membahas sebuah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Penulis sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan dari Makalah ini. Penulis juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembina mata kuliah Administrasi Jaringan Komputer yang telah mengajarkan kita mengenai apa itu DHCP Server dan Fungsinya. Demikian Makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi para pembaca. Amin.
Palu,
Oktober 2012
Penulis
STMIK Adhi Guna Palu
ii
Create: by_iCank’89
Daftar Isi Halaman Judul ............................................................................................. i Kata pengantar ............................................................................................ ii Daftar Isi ..................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A.
Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
B.
Pengertian DHCP Server dan fungsi DHCP Server ............................ 2
C.
Instalasi DHCP Server....................................................................... 4
D.
Cara Kerja DHCP Server ................................................................... 10
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 15
A.
Kesimpulan ...................................................................................... 15
B.
Saran ................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 16
STMIK Adhi Guna Palu
iii
Teknik’09
Create: by_iCank’89
Teknik’09
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server. Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) no mor IP yang ada ke DHCClient dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool.Nomor IP diberika n bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika t idak ada lagi no mor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP /IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
STMIK Adhi Guna Palu
1
Create: by_iCank’89
Teknik’09
BAB II PEMBAHASAN B. Pengertian DHCP Server dan fungsi DHCP Server
1. Pengertian DHCP Server
DHCP merupakan singkatan dari Dinamyc Host Configuration Protocol adalah sebuah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. komputer yang memberikan nomor IP inilah yang disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang melakukan request disebut DHCP Client. 2. fungsi DHCP Server
fungsi DHCP Seperti yang sudah diterangkan. fungsi DHCP ini adalah dapat memberikan nomor IP secara otomatis kepada komputer. 3. Setting IP
berikut adalah langkah-langkah kerja untuk men setting IP pada DHCP
masuk ke K Menu system terminal console ketikkan perintah dibawah ini pada console
STMIK Adhi Guna Palu
2
Create: by_iCank’89
Teknik’09
jika keterangan diatas telah muncul maka setting IP kita telah berhasil.
4. setting DHCP Conf
langkah-langkah setting DHCP Conf adalah :
masuk K Menu Klik Home Ketikkan /etc pada address cari file DHCP Conf
STMIK Adhi Guna Palu
3
Create: by_iCank’89
Teknik’09
setelah DHCP diatas telah selesai dimodifikasi, maka langkah selanjutnya adalah :
Masuk K Menu system terminal console ketikkan perintah berikut :
jika muncul keterangan Yes maka DHCP Server telah berhasil kita setting. C. Instalasi DHCP Server Cara Melakukan Setup Dan Konfigurasi DHCP Server, Konfigurasi Scope IP Address, Dan Authorisasi DHCP Server Pada Suatu Infrastruktur Jaringan Pada artikel sebelumnya sudah dibahas tentang
pentingnya peran DHCP server dalam infrastruktur jaringan windows 2003, begitu juga studi kasus dalam implementasi jaringan windows 2003 juga telah disinggung tentang kebutuhan sebuah DHCP server pada site Guinea Smelter dengan konfigurasi sebagai ber ikut:
STMIK Adhi Guna Palu
4
Create: by_iCank’89
Teknik’09
Server Name: GUISML-HR-DHCP1IP Address: 192.168.101.240/23 DNS servers: 192.168.101.253 dan 192.168.101.252Scope IP Address: 192.168.100.1 – 192.168.101.254 Subnet mask: 255.255.254.0 Default Gateway: 192.168.101.254 Exclusion: 192.168.101.200 – 192.168.101.254
Perhatikan notasi /23 pada penulisan IP address diatas yang telah dibahas pada design IP address yang berarti jumlah bit “1” untuk subnet mask 255.255.254.0 sebanyak = 23. Setup DHCP server Windows server dima -na anda akan fungsikan sebagai DHCP server harus diberikan IP address statis yang juga berada pada subnet yang sama dengan konfigurasi Scope DHCP server. Sebelum sebuah server windows bisa difungsikan sebagai DHCP server, maka pertama kali yang harus dilakukan adalah instalasi ‘DHCP server role’ terlebih dahulu. Bagaimana caranya? Anda harus logon sebagai administrator – misal sebagai member dari domain local security group ‘DHCP Administrator’ atau member dari global group ‘Domain admin’ untuk bisa install dan me-manaje DHCP server. DHCP server role tidak diinstall by default dalam windows, maka kita harus install terlebih dahul role ini. Klik Start => pilih ‘Manage Your Server’ => klik ‘Add Or remove a role’ => pilih ‘DHCP role’ => kemudian klik ‘Next’ untuk memulai instalasi role DHCP server, biarkan instalasi sampai selesai. Atau anda juga bisa menggunakan ‘Windows component wizard’, buka ‘Control panel’ dan dobel klik ‘Add and Remove Programs’ => ‘Add / Remove Windows Component’ => di dalam Networking Services, component DHCP ada dalam sini bersama component DNS. Setelah selesainya installation wizard anda bisa melakukan verifikasi kalau services DHCP server sudah terinstall dengan benar, dengan jalan
STMIK Adhi Guna Palu
5
Create: by_iCank’89
Teknik’09
membuka tool console administrative DHCP. Untuk mengakses console DHCP, Klik Start => Administrative Tools => DHCP Dari console DHCP ini anda bisa melakukan konfigurasi DHCP dan memanagenya secara virtual semua fitur yang berhubungan dengan konfigurasi DHCP server anda termasuk Scope, Exclusion,Reservat ion, dan juga Options. Authorisasi Server DH Jika DHCP server ini akan di integrasikan
kedalam jaringan Active Directory, maka harus di Authorisasi. Yang bisa di Authorized hanyalah domain controller dan member server yang berpartisipasi kedalam active directory. Dan DHCP server pertama kali yang ada dalam suatu system active directory haruslah yang authorized. DHCP server yang ada pada stand-alone server atau workgroup (tidak di Join domain) yang menggunakan Windows server 2000 atau Windows server 2003, tidak bisa diauthorized dalam jaringan active directory. Akan tetapi bisa coexist dalam jaringan ini selama tidak di deploy pada suatu subnet yang ada DHCP server yang sudah authorized, DHCP server ini biasa disebut rogue server. Akan tetapi konfigurasi seperti ini tidak direkomendasikan. Dan jika rogue DHCP server mendeteksi adanya DHCP server yang authorized pada subnet yang sama, maka secara automatis DHCP server ini akan berhenti melayani pemberian IP address kepada clients. Untuk melakukan authorisasi DHCP server cukup klik kanan pada node DHCP server ini dan pilih Authorize. Akan anda harus menjadi member global security group Enterprise Admins untuk bisa melakukan authorisasi server DHCP. Konfigurasi Scope. Scope dalam DHCP server adalah pool IP address didalam suatu logical subnet yang bisa diberikan / dipinjamkan kepada clients, seperti 192.168.100.1 sampai 192.168.101.254. suatu IP address yang ditawarkan kepada suatu clients disebut sebagai suatu ‘lease’, dan lease ini akan menjadi active dengan periode waktu tertentu. Clients harus melakukan pembaharuan ‘lease’ jika sudah mencapai 50% periode masa pinjam IP (defaultnya adalah 8 hari). Anda juga bisa secara manual memperbaharui lease IP address ini dengan menggunakan command: ipconfig /renew pada
STMIK Adhi Guna Palu
6
Create: by_iCank’89
Teknik’09
windows prompt. Untuk membuat scope lakukan klik kanan pada node DHCP server dan pilih ‘new scope’ pada menu Action. Sekaligus anda juga bisa configure fitur-fitur lainnya yaitu:
Scope Name Page, anda bisa memberikan nama sco pe
IP Address range page, anda bisa memberikan mulai dan akhir dari cakupan IP address dalam scope ini.
Instalasi DHCP – New Scope Range
Add Exclusions page, anda bisa memberikan range IP address exclusive yang tidak dipinjamkan kepada clients didalam range scope IP address. misalkan dicadangkan untuk piranti dengan MAC address tertentu.
STMIK Adhi Guna Palu
7
Create: by_iCank’89
Teknik’09
Instalasi DHCP Server – Exclusion range
Lease duration page, anda bisa menyetel lamanya masa pinjam pakai IP address kepada clients. Selain konfigurasi Scope diatas, anda juga bisa melakukan
konfigurasi Option berikut ini pada page-2 berikutnya dalam wizard instalasi scope ini atau anda bisa melakukannya nanti (setelah selesai instalasi wizaed ini). Catatan: Jika anda memilih untuk melakukan setting Option setelah selesai wizard, maka anda tidak diberikan kesempatan untuk mengaktif kan scope ini, jadi anda harus melakukan pengaktifan secara manual sebelum scope ini bias berfungsi.
Apa saja scope option yang bisa di isi?
Router (Default Gateway) page, ini adalah opsional untuk memberikan default Gateway Address kepada clients.
Domain Name and DNS Servers page (opsional), anda bisa memberikan parent domain dan juga DNS server kepada c lients.
STMIK Adhi Guna Palu
8
Create: by_iCank’89
Teknik’09
Instalasi DHCP server – DNS Server Option
WINS server page (opsional), untuk memberikan IP address WINS server. Clients menggunakan WINS server untuk resolusi NetBIOS name kepada IP address.
Activate Scope page (opsional), pilihan apakah anda menghendaki scope IP ini akan diaktifkan begitu wizard ini selesai.
Semua scope option ini bisa di modifikasi nantinya setelah selesai instalasi wizard melalui console DHCP. IP Address Range Anda bisa memasukkan semua IP address dalam scope pada subnet dimana anda mengaktifkan DHCP server, akan tetapi anda juga harus segera mengexclusion kan semua IP address yang dipakai secara statis kepada semua server atau piranti jaringan lainnya. Anda juga bisa memilih untuk membatasi IP address scope sampai pada batas dimana IP address dipakai untuk keperluan pemberian IP address statis kepada servers. Misalkan anda akan mencadangkan semua pemakaian IP address statis dari 192.168.101.200 sampai 192.168.101.254, maka scope anda harus berakhir sampai pada 192.168.101.199 saja. Jadi anda tidak perlu repot-2 membuat IP address exclusion.
STMIK Adhi Guna Palu
9
Create: by_iCank’89
Teknik’09
D. Cara Kerja DHCP Server
Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan
yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat
lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini. DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari
DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya. DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan”
alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut: 1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara
broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
STMIK Adhi Guna Palu
10
Create: by_iCank’89
Teknik’09
2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari
DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client. 3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewaka
n alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan. 4. DHCPACK : DHCP server akan merespons permintaan dari klien
dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan. Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya. Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa
DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama. Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu. STMIK Adhi Guna Palu
11
Create: by_iCank’89
Teknik’09
Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.
5. DHCP Scope DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan
kepada DHCP client . Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server . Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu
tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.
6. DHCP Lease DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang
diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.
7. DHCP Options DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang
diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat
STMIK Adhi Guna Palu
12
Teknik’09
Create: by_iCank’89
dikonfigurasikan
sedemikian
rupa
agar
memberikan
tambahan
informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan. Dalam jaringan berbasis Windows NT , terdapat beberapa DHCP Option yang sering digunakan, yang dapat disusun dalam tabel berikut.
Nomor DHCP Option
Nama DHCP Option
Apa yang dikonfigurasikannya
Mengonfigurasikan default gateway dala 003
m konfigurasi alamat IP. Default gateway
Router
merujuk kepada alamat router . 006
015
Mengonfigurasikan alamat IP untuk DNS
DNS Servers
DNS
server Mengonfigurasikan alamat IP untuk DNS
Domain
server yang menjadi “induk” dari DNS Se
Name
rver yang bersangkutan.
NetBIOS over 044
TCP/IP Name Server
Mengonfigurasikan alamat IP dari WINS Server
NetBIOS over Mengonfigurasikan cara yang digunakan 046
TCP/IP Node oleh klien untuk melakukan resolusi nama Type
047
NetBIOS.
NetBIOS over Membatasi klien klien NetBIOS agar han TCP/IP Scope ya dapat
STMIK Adhi Guna Palu
13
berkomunikasi dengan
klien
Create: by_iCank’89
Teknik’09
lainnya yang memiliki alamat DHCP Scope yang sama.
STMIK Adhi Guna Palu
14
Create: by_iCank’89
Teknik’09
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Dengan berakhirnya penyusunan Laporan Akhir ini maka penulis mengambil beberapa kesimpulan, yaitu :
DHCP ( Dinamyc Host Configuration Protocol ) adalah sebuah layanan
yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya.
Dapat Mengetahui Cara Kerja DHCP Server
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Poo
B. Saran
Dengan tersusunnya Makalah ini, maka penulis sangat mengharapkan bimbingan dari Pembina mata kuliah Administrasi Jaringan Komputer agar bisa menjadi pelajaran bagi diri pribadi penulis demi pengembangan isi Makalah ini.
Penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran dari setiap pembaca, yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Makalah ini.
Jika penulisan Makalah ini belum sesuai dengan metode penulisan dalam pembuatan karya ilmiah maka penulis sangat mengharapkan saran dan bimbingan dari set iap pembaca, agar Makalah ini bisa sempurna seperti apa yang kita inginkan bersama.
STMIK Adhi Guna Palu
15
Create: by_iCank’89
DAFTAR PUSTAKA
www.ilmujaringan.com www.ilmukomputer.com http://uc1n-klik.blogspot.com/search/label/tips-internet http://www.belajarpc.info/owp-content/uploads/2010/04/dhcpbagan.jpg
STMIK Adhi Guna Palu
16
Teknik’09