LAPORAN PRAKTIKUM PWM (PULSE WIDTH DEMODULATION) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Tugas Praktikum Telekomunikasi Digital
Dosen Pembimbing : Waluyo, MT, IR.
Disusun Oleh, Kelompok !D"TT # $%& '. (isy (isyah ah Rahm Rahmaa Kho Kholi li)ah )ah !*' !*' # '+ '+' ''** '**-&& $. abib /ur Rohman !'* # '+''**'& '+''**'&
PO0IT%K/IK /%1%RI M(0(/1 PRO1R(M 2TUDI T%K/IK T%0%KOMU/IK(2I $*'3 4l. 2oekarno atta 5 Malang +'-' Telp. !*-'&-*--$-"-*--$ !*-'&-*--$-"-*--$ 6a7. !*-'&-*--$* ! *-'&-*--$* 888.polinema.a9.i
LAPORAN 2 PWM DEMODULATOR 1.1.
1.2.
1..
Tujuan Mengetahui teori pengoperasian PWD Untuk memahami teori pengoperasian PWM untuk P(M PWD Untuk memahami teori pengoperasian PWM untuk PWM PWD Untuk mengimplementasikan prouk peneteksi PWD Alat dan Bahan Power Supply 1enerator 6ungsi Osiloskop Digital Moul PWM 4umper ;anana to ;anana ;/< to alligator
T!"#$ Da%a# A. PWM (Pul%! W$dth D!&"dulat$"n) Dalam bab , kita menggunakan
osilator
gelombang
persegi
an
monostablemulti=ibrator untuk menghasilkan sinyal PWM. sinyal termoulasi ini igunakan untuk mengirimkan ata igital an analog. (mplituo sinyal PWM mempertahankan konstan, tetapi lebar pulsa akan i=ariasikan engan amplituo sinyal input auio. ;ab ini terutama memperkenalkan metoe emoulasi sinyal PWM an sinyal PWM yang ihasilkan aalah sesuai engan monostablemulti=ibrator alam bab . (a banyak >enis lebar pulsa emoulator, kami akan memperkenalkan emoulasi PWM umum i bab ini. Tipe pertama aalah membiarkan sinyal ikon=ersi ke P(M !pulsa moulasi amplituo& sinyal, kemuian melalui )ilter lo8"pass an emoulasi. 4ika aa tiga PWM berturut"turut pulses9lose satu sama lain seperti yang itun>ukkan paa gambar -"' !a&, kemuian masukan pulsa ini ke alam integrator an tegangan rangkaian ambang batas. Ketika pulsa mun9ul, maka akan mulai untuk mengintegrasikan an menghasilkan >alan sampai pulsa terakhir mun9ul. 4ai, ketinggian >alan sebaning engan lebar pulsa, >alan ipertahankan paa saat pun9ak maksimum, setelah 8aktu yang tetap, tegangan akan kembali ke nol tegangan. Maka akan menghasilkan ?bas sinyal yang itun>ukkan paa gambar -"' !b&. emoulator perlu menghasilkan amplituo tetap an lebar sinyal pulsa yang sama, maka >umlah sinyal pulsa ini engan sinyal ?bo) angka -"' !b&, akhirnya kita menapatkan ?< sinyal seperti paa gambar -"' !9&. ;iarkan sinyal ?< mele8ati rangkaian limiter >ika sinyal lebih tinggi ari tegangan re)erensi ?Th. asilnya itun>ukkan paa gambar -"' !&, yang merupakan sinyal P(M. (khirnya membiarkan sinyal P(M mele8ati lo8"pass )ilter untuk menapatkan sinyal PWM emoulasi. 2|Page
Tipe keua aalah membiarkan sinyal PWM mengkon=ersi ke PPM !posisi pulsa moulasi& sinyal, seperti yang itun>ukkan paa gambar -"$. Paa gambar -"$, kita bisa memperoleh sinyal PPM engan membeakan sinyal PWM. 2etelah itu, maka akan menghasilkan pulsa tepi PPM negati) paa tepi positi) ari pulsa PWM sampai akhir negati) tepi PWM pulsa. Paa saat yang sama, ulang tepi pulsa positi) sampai perioe pulsa ihentikan, yang aalah PPM !'& sinyal paa 1ambar -"$. ;erikutnya kami menggunakan ioe untuk menghilangkan pulsa tepi negati) ari PPM !'& sinyal, maka kita memperoleh PPM !$& sinyal. 4ika kita membiarkan sinyal ini mele8ati monostablemulti=ibrator, yang apat memberikan ban8ith tetap engan sinyal gelombang persegi, maka kita apat memperoleh sinyal PPM khas seperti yang itun>ukkan alam PPM !& paa 1ambar -"$. (khirnya, membiarkan sinyal PPM mele8ati timer sempit an R"2 )lip")lop engan e)ek tepi memi9u, maka paa port output, kita apat memperoleh sinyal PWM iemoulasi. Tipe lain ari PWM emoulator aalah etektor prouk. ;lok iagram an sinyal gelombang etektor prouk PWM emoulator itun>ukkan paa 1ambar -". 4ika kita membiarkan sinyal PWM an pemba8a sinyal input ke etektor prouk, i 2ementara itu, membiarkan sinyal PWM an sinyal pemba8a men>ai positi) atau negati) se9ara bersamaan, maka terminal output ari etektor prouk akan menerima sinyal pulsa ?a, an mengirim sinyal ?a ke lo8"pass )ilter untuk menapatkan sinyal PWM iemoulasi. 1ambar -"- aalah iagram sirkuit internal ari M<'-5+. Transistor @an @+ aalah pembea. Mereka igunakan untuk mengakti)kan penguat i)erensial gana, yang ibentuk oleh @', @$, @ an @-. @ an @+ >uga apat igunakan untuk mengontrol kapasitas saat ampli)ier i)erensial gana. Transistor @A an @3 aalah sumber arus. Mereka menyeiakan arus konstan untuk @ an @+. Kita bisa menghubungkan resistor antara pin $ an pin untuk mengontrol gain ari seluruh rangkaian.
Figure 1 Gelombang Sinyal PWM
3|Page
Figure 2 Gelombang Tersebut Setelah Diproses oleh I ntegrator dan Ambang Tegangan Rangaian
Figure ! Sinyal "eluaran dari #b dengan Sinyal Pulsa
Figure $ Gelombang Sinyal PWM
Figure % Diagram &alur PWM e PPM
4|Page
Figure ' Gelombang PWM e PPM
Figure ( )lo Diagram dari Sinyal Gelombang dari *asil Demodulator PWM
5|Page
PWM sinyal termoulasi iinput melalui pin ' an pin -. sinyal pemba8a iinput melalui pin 3 an pin '*. (rus bias penguat itentukan oleh resistor eksternal, yang biasanya menghubungkan ke basis @A an @3 i aalah pin . al ini karena etektor memiliki ua terminal output !pin + an pin '$&, sehingga kita apat membiarkan salah satu terminal output men>ai output ari etektor. Maka output yang lain apat igunakan sebagai kontrol gain otomatis !(1<&.
1ambar -"aalah iagram sirkuit
PWM
emoulator engan menggunakan etektor prouk M<'-5+,
yang
sebelumnya iperkenalkan i ;ab . (a ua
Figure + Diagram &alur M,1$-'
op"amp U' an U$ i sirkuit, tu>uannya aalah untuk menyesuaikan tingkat tegangan ari sinyal PWM an sinyal pemba8a sehingga M<'-5+ apat beroperasi engan baik. 2inyal input yang sebenarnya biasanya antara ** m?ppto '-** m?pp.I) sinyal PWM lebih tinggi ari ** m?pp, maka etektor prouk beroperasi i aerah linier. RA igunakan untuk mengontrol gain ari M<'-5+. Kapasitor <', <$, <-, <an <5 aalah kapasitor kopling, yang igunakan untuk memblokir sinyal D< an membiarkan sinyal (< mele8atinya. ?R' an ?R$ igunakan untuk mengatur gain ari U' an U$. ?R igunakan untuk 9hangethe berbagai masukan sinyal PWM. Dalam per9obaan ini, sinyal output ari M<'-5+ aalah sinyal pulsa, biarkan sinyal pulsa ini mele8ati U-, <'', <'$, R'', R'$ an R' yang merupakan urutan $ lo8"pass )ilter untuk menapatkan sinyal PWM emoulasi. 1ambar -" aalah iagram sirkuit ari prouk tereteksi emoulator PWM atau sinkron PWM emoulator. Implementasi ini sangat seerhana, yang hanya perlu penggana I< an beberapa ari op"amp. Praktis, sulit untuk menapatkan sinyal pemba8a sinkronB Oleh karena itu, kita perlu beberapa rangkaian tambahan sinkron atau )ase" 6|Page
terkun9i. 1ambar -"' menun>ukkan metoe PWM untuk P(M emoulasi atau isebut asyn9hronous PWM .Moulator. 2e>ak sirkuit ini membutuhkan tiak sinyal sinkron, oleh karena itu, kita apat menghemat sirkuit )ase"terkun9i, ini aalah teknik emoulasi lain.
Figure 9 Diagram jalur Demodulator PWM menggunakan MC1496
1.'. P#"%!du# P!#"aan 1.'.1. *a&a# Ran+,a$an P#a,t$,u&
1ambar - Rangkaian Praktikum Demoulasi PWM
7|Page
1.-. Lan+,ah P!#"aan '. 0ihat men9ari -" atau men9ari D
i titik TP& menghubungkan ke terminal masukan sinyal pemba8a !i titik TP'&, keluaran U$ sinyal !u>i titik TP$&, sinyal output ari M<'-5+ pin '* !u>i titik TP&, sinyal output ari M<'-5+ pin ' !u>i titik TP-&, sinyal output ari M<'-5+ pin '$ !TP titik u>i&, sinyal input ari lo8"pass )ilter !u>i titik TP+& an sinyal emoulasi PWM !(uio O # P&. (khirnya men9atat hasil yang iukur alam tabel '.' " '.-. 3. Ru>uk untuk men9ari "3, mengubah input )rekuensi sinyal auio ke ** C an yang lainnya tetap sama. 5. Ulangi langkah hingga langkah A an men9atat hasil yang iukur alam tabel '.' " '.-. 1.. Ha%$l P!#"aan Tabel ' Praktikum emoulasi PWM '.' asil pengukuran PWM emoulasi engan menggunakan 0M !?m E ',? an
6m E ** C, 1elombang 2inusoia ) T!%t P"$nt
Ha%$l P!#"aan
TP'
|Page
TP$
TP
TP-
TP
TP+
9|Page
2inyal paa Tp + mulai menyerupai sinyal in)ormasi tetapi masih kasar
Output
2inyal output menyerupai sinyal in)ormasi tetapi masih kurang sempurna karena terkena noise noise alat instrumen
'.$ asil pengukuran PWM emoulasi engan menggunakan 0M !?m E ',? an 6m E 'k !"# $elom%ang &inu'oida) T!%t P"$nt
Ha%$l P!#"aan
TP'
1( | P a g e
TP$
TP
TP-
TP
TP+
11 | P a g e
Paa Tp + sinyalnya masih tiak teratur hal ini akan berakibat paa sinyal output, semakin rusak sinyal paa Tp + maka output tiak bisa sempurna seperti sinyal in)ormasi
Output
2inyal output hampir seperti sinyal in)ormasi akan tetapi isebabkan paa Tp + sinyalnya tiak teratur, sehingga berampat paa sinyal output yang tiak sempurna '. asil pengukuran PWM emoulasi engan menggunakan 0M !?m E $,? an 6m E ** C, 1elombang 2inusoia ) T!%t P"$nt
Ha%$l P!#"aan
TP'
12 | P a g e
TP$
TP
TP-
TP
TP+
13 | P a g e
Paa Tp + sinyal mulai terlihat menekati sinyal in)ormasi
Output
2inyal output menyerupai sinyal in)ormasi akan tetapi berbea )asa isebabkan oleh pemba9aan alat instrumen karena sinyal output telah mele8ati banyak TP '.- asil pengukuran PWM emoulasi engan menggunakan 0M !?m E $,? an 6m E 'kC, 1elombang 2inusoia ) T!%t P"$nt
Ha%$l P!#"aan
TP'
TP$
14 | P a g e
TP
TP-
TP
TP+
Tp + masih kasar an akan berampak paa sinyal output semakin rusak sinyal Tp + maka semakin sulit menekati sinyal in)ormasi
15 | P a g e
Output
Paa sinyal output sinyal suah berbentuk seperti sinyal in)ormasi tetapi sinyal masih belum halus !teratur&
1./. Anal$%a P!&aha%an 2inyal
yang memiliki bentuk gelombang kotak. TP ' Paa hasil TP' hasil sinyal 9arrier telah mele8ati <' imana paa 9apasitor hanya mele8atkan sinyal (<, kemuian mele8ati op"amp yang berguna menguatkan )rekuensi inputan an menyesuaikan tingkat tegangan ari sinyal 9arrier. Paa proses ini ?R' i atur agar hasil sinyal keluaran tiak mengalami
istorsi. TP $ Paa hasil TP$ hasil sinyal moulasi PWM telah mele8ati <$ imana paa 9apasitor hanya mele8atkan sinyal (<, kemuian mele8ati op"amp yang berguna menguatkan )rekuensi inputan an menyesuaikan tingkat tegangan ari sinyal 9arrier. Paa proses ini ?R$ i atur agar hasil sinyal keluaran tiak mengalami
istorsi. TP Paa hasil TP bentuk sinyal kotak namun tiak )lat!atar&. 2inyal ari TP' merupakan sinyal (< karena telah mele8ati <-. 2inyal ini ber)ungsi sebagai
inputan 9arrier paa I< M<'-5+. TP Paa hasil TP- ini bentuk sinyalnya kotak an telah mele8ati < sengga menghasilkan sinyal (<. Paa TP- ini telah ipengaruhi oleh ?R yang ber)ungsi
untuk merubah"ubah sinyal inputan untuk I< M<'-5+. TP Paa TP ini mulai terlihat tinggi amplituonya karena sinyal ini hasil keluaran ari I< M<'-5+. (rus bias penguat itentukan oleh RA. al ini karena etektor memiliki ua terminal output, sehingga kita apat membiarkan salah satu terminal 16 | P a g e
output men>ai output ari etektor. Maka output yang lain apat igunakan
sebagai kontrol gain otomatis !(1<&. TP + Paa hasil TP+ bentuk sinyal mulai membentuk sinusoia namun masi memiliki noise. 2inyal ini telah mele8ati 0P6!0o8 Pass 6ilter& imana tersusun ari komponen kapasitor an resistor, sehingga mengakibatkan pelemahan paa
)rekuensi. O#P PWM Paa hasil keluaran sinyal emoulasi PWM mulai terlihat, bentuk sinyal emoulasi sama engan in)ormasi, namun amplitoonya lebih renah karena telah mele8ati banyak proses an )asanya seikit bergeser kita"kira sebesar $*F.
1.0. K!%$&ulan Proses emoulasi aalah mengembalikan hasil sinyal moulasi men>ai seperti sinya
in)ormasi engan 9ara memisahkan ari sinyal 9arriernya Paa hasil emoulasi PWM hasilnya sama engan sinyal in)ormasi namun amplituonya mengalami pelemahan an )asanya seikit bergeser kira"kira sebesar $*F
17 | P a g e