RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/Semester Tahun Pelajaran Alokasi Waktu
: SMP/MTs : Matematika : Kesebangunan dan Kekongruenan : IX/Ganjil : 2018/2019 : 13 x 40 menit (5 Pertemuan)
A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaan. KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI 4 : Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.6 3.6 Menjelaskan dan menentukan 3.6.1 Menyelidiki kesebangunan antarbangun kesebangunan dan kekongruenan datar. antarbangun datar. 3.6.2 Menentukan panjang sisi atau besar sudut suatu bangun datar yang sebangun. 3.6.3 Menyelidiki kesebangunan dua segitiga. 3.6.4 Menentukan panjang sisi atau besar sudut suatu segitiga yang sebangun. 3.6.5 Menyelidiki kekongruenan antarbangun datar. 3.6.6 Menyelidiki kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sisi-sisi-sisi. sisi-sisi-si si. 3.6.7 Menyelidiki kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sisi-sudut-sisi. 3.6.8 Menyelidiki kekongruenan dua segitiga dengan kriteria sudut-sisi-sudut. 3.6.9 Menyelidiki kekongruenan dua segitiga dengan kriteria sudut-sudut-sisi. 4.6 Menyelesaikan masalah yang 4.6.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan berkaitan dengan kesebangunan dengan kesebangunan antarbangun datar. dan kekongruenan antarbangun 4.6.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan datar. kesebangunan dua segitiga. 4.6.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan kekongruenan antarbangun datar.
4.6.4
4.6.5
4.6.6
4.6.7
Menyelesaikan masalah yang berkaitan kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sisi-sisi-sisi. Menyelesaikan masalah yang berkaitan kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sisi-sudut-sisi. Menyelesaikan masalah yang berkaitan kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sudut-sisi-sudut. Menyelesaikan masalah yang berkaitan kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sudut-sudut-sisi.
C. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui pendekatan saintifik dan pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat menyelidiki kesebangunan antarbangun datar dengan teliti. 2. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi, peserta didik dapat menentukan panjang sisi atau besar sudut suatu bangun datar yang sebangun dengan rasa peduli dan tanggung jawab. 3. Melalui pendekatan saintifik dan pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat menyelidiki kesebangunan dua segitiga dengan teliti. 4. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi, peserta didik dapat menentukan panjang sisi atau besar sudut suatu segitiga yang sebangun dengan rasa peduli dan tanggung jawab. 5. Melalui pendekatan saintifik dan pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat menyelidiki kekongruenan antarbangun datar dengan teliti. 6. Melalui pendekatan saintifik dan pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat menyelidiki kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sisi-sisi-sisi dengan teliti. 7. Melalui pendekatan saintifik dan pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat menyelidiki kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sisi-sudut-sisi dengan teliti. 8. Melalui pendekatan saintifik dan pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat menyelidiki kekongruenan dua segitiga dengan kriteria sudut-sisi-sudut dengan teliti. 9. Melalui pendekatan saintifik dan pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat menyelidiki kekongruenan dua segitiga dengan kriteria sudut-sudut-sisi dengan teliti. 10. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi, peserta didik dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kesebangunan antarbangun datar dengan rasa percaya diri. 11. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi, peserta didik dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kesebangunan dua segitiga dengan rasa perca ya diri. 12. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi, peserta didik dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kekongruenan antarbangun datar dengan rasa percaya diri. 13. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sisisisi-sisi dengan rasa percaya diri dan tanggung jawab. 14. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sisisudut-sisi dengan rasa percaya diri dan tanggung jawab. 15. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sudutsisi-sudut dengan rasa percaya diri dan tanggung jawab.
16. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sudutsudut-sisi dengan rasa percaya diri dan tanggung jawab. D. Materi Pembelajaran 1. Kesebangunan Bangun Datar Dua bangun datar yang mempunyai bentuk yang sama disebut sebangun. Tidak perlu ukurannya sama, tetapi sisi-sisi yang bersesuaian sebanding ( proportional ) dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Perubahan bangun satu menjadi bangun lain yang sebangun melibatkan perbesaran atau pengecilan. Dengan kata lain dua bangun dikatakan sebangun jika memenuhi syarat: I. perbandingan panjang sisi yang bersesuaian senilai = = = II. sudut yang bersesuaian besarnya sama m∠ A = m∠ E m∠ B = m∠ F m∠C = m∠G m∠ D = m∠ H
Jika bangun ABCD dan EFGH memenuhi kedua syarat tersebut, maka bangun ABCD dan EFGH sebangun, dinotasikan dengan ABCD ∼ EFGH . Jika bangun ABCD dan EFGH tidak memenuhi kedua syarat tersebut maka bangun ABCD dan EFGH tidak sebangun, dinotasikan dengan ABCD ≁ EFGH. 2.
Kesebangunan Dua Segitiga Perhatikan gambar berikut ini.
Segitiga ABC sebangun dengan segitiga PQR ditulis ∆ ABC ~ ∆ PQR jika: a. Sudut-sudut yang seletak sama besar. b. Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama atau sebanding. Sehingga: a. ∠ A = ∠ P, ∠ B = ∠ Q, dan ∠ C = ∠ R b.
=
=
Pada ∆ABC dibuat garis DE sejajar BC seperti pada gambar di bawah ini. Pada ∆ABC berlaku rumus
=
Segitiga ABC siku-siku di B. Dari titik B dibuat garis tinggi BD seperti pada gambar di bawah ini. Pada ∆ABC berlaku rumus berikut. AB2 = AD × AC BC2 = CD × AC BD2 = AD × CD
3.
Syarat Dua Bangun Datar Kongruen
Dua bnagun yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama dinamakan kongruen. Dua bangun segi banyak (poligon) dikatakan kongruen jika memenuhi dua syarat, yaitu: (i) Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang, dan (ii) Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Sudut-sudut yang bersesuaian : ∠ dan ∠
∠ = ∠
∠ dan ∠
∠ = ∠
∠ dan ∠
∠ = ∠
∠ dan ∠ ∠ = ∠
Sisi-sisi yang bersesuaian:
AB dan JK
AB
= JK
BC dan KL
BC
= KL
CD dan LM
CD
= LM
DA dan MJ
DA
= MJ
Jika bangun ABCD dan JKLM memenuhi kedua syarat tersebut, maka bangun ABCD dan JKLM kongruen, dinotasikan dengan ABCD ≅ JKLM.
Jika bangun ABCD dan JKLM tidak memenuhi kedua syarat tersebut maka bangun ABCD dan JKLM tidak kongruen, dinotasikan dengan ABCD ≇ JKLM. Catatan:
Ketika menyatakan dua bangun kongruen sebaiknya dinyatakan berdasarkan titik titik sudut yang bersesuaian dan berurutan, contohnya:
4.
Kekongruenan Segitiga Dua segitiga yang kongruen mempunyai sifat-sifat sebagai berikut. a. Sudut-Sudut yang Bersesuaian Sama Besar Pada gambar disamping : C
∠ = ∠ ∠ = ∠ ∠ = ∠
F
A
B
D b.
E
Sisi-Sisi yang Bersesuaian Sama Panjang C
AB = DE AC = DF BC = EF
A
D
F
B
E
Syarat Cukup Kekongruenan Segitiga Untuk menunjukkan bahwa dua segitiga kongruen tidak perlu ditunjukkan semua sisinya sama panjang dan ketiga sudutnya sama besar. Berikut ini syarat cukup dari dua segitiga kongruen. a. Ketiga pasang sisi yang bersesuaian sama panjang. Biasa disebut dengan kriteria sisi-sisi-sisi.
b.
Dua pasang sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang diapitnya sama besar. Biasa disebut dengan kriteria sisi-sudut-sisi.
c.
Dua pasang sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang menghubungkan kedua sudut tersebut sama panjang. Biasa disebut dengan kriteria sudut-sisi-sudut .
d.
Dua pasang sudut yang bersesuaian sama besar dan sepasang sisi yang bersesuaian sama panjang. Biasa disebut dengan kriteria sudut-sudut-sisi.
E. Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Discovery Learning 2. Pendekatan : Saintifik 3. Metode : Ekspositori, Penugasan, Penemuan Terbimbing dan Diskusi. F.
Alat/Media/Bahan Pembelajaran
1. 2. 3.
Alat : Spidol, Penghapus, Penggaris, Pensil, Pulpen, Papan tulis Media : Laptop, Proyektor Sumber : LKPD Subchan, dkk. 2018. Buku Guru Matematika Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Subchan, dkk. 2018. Buku Siswa Matematika Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Djumanta, Wahyudin dan Susanti Dwi. 2008. Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk SMP/MTs Kelas IX . Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Masduki dan Utomo, Ichwan Budi. 2007. Buku Sekolah Elektronik Matematika untuk Kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Sulaiman, dkk. 2008. Buku Sekolah Elektronik Contextual Teaching and Learning Matematika SMP Kelas IX . Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 (3 x 40 menit) Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat: Menyelidiki syarat kesebangunan antarbangun datar. Menentukan panjang sisi atau besar sudut suatu bangun datar yang sebangun. Menerapkan prosedur kesebangunan antarbangun datar dalam menyelesaikan masalah. Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
Orientasi - Guru memasuki ruang kelas dan mengucapkan salam. - Guru meminta salah seorang peserta didik (ketua kelas) untuk memimpin doa bersama - Guru mengecek kehadiran peserta didik. - Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar. Fase 1- Stimulation (stimulasi/pemberi rangsangan) Apersepsi Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi yang telah diperoleh peserta didik sebelumnya yaitu tentang bangun datar dengan mengajukan pertanyaan, misalnya: Sebutkan contoh bangun datar yang kalian ketahui? Perhatikan bangun datar berikut - Apakah nama bangun datar berikut?
Alokasi Waktu 15 menit
-
15 Berapa panjang sisi CD? Berapa besar ∠, ∠ ∠? Perhatikan bangun datar berikut
15
15
Apkah kedua jajar genjang ini sebangun? Guru memberitahukan topik atau sub materi yang akan dibahas pada pertemuan saat itu. Guru menyampaikan gambaran tentang manfaat mempelajari ini dalam kehidupan sehari-hari, seperti: Bidang Percetakan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan mekanisme pelaksanaan pembelajaran Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok sesuai dengan pembagian kelompok pada pertemuan sebelumnya dan guru membagikan LKPD 1 Fase 2- Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah) - Peserta didik diminta untuk memusatkan perhatian pada LKPD 1 dengan cara: membaca petunjuk dan langkah-langkah pada LKPD 1 serta mengamati masalah pada LKPD 1(mengamati). - Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang dimengerti dari petunjuk dan langkah-langkah pada Kegiatan 1 dan 2 (menanya) - Guru memberikan penjelasan singkat terkait petunjuk dan langkahlangkah dalam mengerjakan Kegiatan 1 dan 2 pada LKPD 1.
-
Inti
15 menit
Fase 3- Data collection (pengumpulan data) - Sebelum melakukan kegiatan Kegiatan 1 dan 2 pada LKPD 1 peserta didik diminta untuk membaca buku paket (buku siswa) atau sumber lainnya yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari (mengumpulkan informasi).
5 menit
Fase 4- Data processing (pengolahan data) - Peserta didik diajak untuk menemukan syarat kesebangunan antar bangun datar melalui Kegiatan 1 dan 2 dengan saling berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompoknya (mencoba dan menalar) - Guru membimbing peserta didik pada setiap kelompoknya.
30 menit
Fase 5- Verification (pembuktian) Setelah waktu diskusi kelompok selesai selanjutnya:
30 menit
Guru meminta salah satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas serta menuliskannya di papan tulis (mengkomunikasikan). - Peserta didik lain diminta menanggapi secara aktif dengan mengajukan pertanyaan atau pendapat dengan sopan dan santun. - Peserta didik yang mengalami kekeliruan konsep dibimbing oleh guru sebagai proses konfirmasi. Fase 6- Generalization (menarik kesimpulan) - Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini. - Selanjutnya peserta didik diberikan tes formatif (Lampiran 2). - Setelah waktu mengerjakan tes berakhir, guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan lembar jawaban. - Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. - Guru bersama peserta didik mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan doa dan salam.
-
Penutup
25 menit
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat: Menyelidiki syarat kesebangunan dua segitiga. Menentukan panjang sisi atau besar sudut suatu segitiga yang sebangun. Menerapkan prosedur kesebangunan dua segitiga dalam menyelesaikan masalah.
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
Orientasi - Guru memasuki ruang kelas dan mengucapkan salam. - Guru meminta salah seorang peserta didik (ketua kelas) untuk memimpin doa bersama - Guru mengecek kehadiran peserta didik. - Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar. Fase 1- Stimulation (stimulasi/pemberi rangsangan) Apersepsi Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi yang telah diperoleh peserta didik sebelumnya dengan mengajukan pertanyaan, misalnya: Berapakah panjang PQ?
Berapakah besar sudut C?
Alokasi Waktu 10 menit
Sebutkan syarat-syarat dua bangun datar dikatakan sebangun? Apakah ∆ABC dan ∆PQR sebangun ?
-
Guru memberitahukan topik atau sub materi yang akan dibahas pada pertemuan saat itu. Guru menyampaikan gambaran tentang penerapan materi kesebangunan dalam kehidupan sehari-hari, seperti: Bidang percetakan Membuat replika atau miniatur Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan mekanisme pelaksanaan pembelajaran Gru membagikan LKPD 2 Fase 2- Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah) 10 menit - Peserta didik diminta untuk memusatkan perhatian pada LKPD 2 dengan cara: membaca petunjuk dan langkah-langkah pada Kegiatan 1 dan 2 (mengamati). - Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang dimengerti dari petunjuk dan langkah-langkah pada Kegiatan 1 dan 2 (menanya) - Guru memberikan penjelasan singkat terkait petunjuk dan langkahlangkah pada Kegiatan 1 dan 2 pada LKPD 2.
Inti
Fase 3- Data collection (pengumpulan data) - Sebelum melakukan kegiatan Kegiatan 1 dan 2 pada LKPD 2 peserta didik diminta untuk membaca buku paket (buku siswa) atau sumber lainnya yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari (mengumpulkan informasi).
5 menit
Fase 4- Data processing (pengolahan data) - Peserta didik diajak untuk menemukan syarat kesebangunan dua segitiga melalui Kegiatan 1 dan 2 dengan saling berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompoknya (mencoba dan menalar) - Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam melakukan Kegiatan 1 dan 2 .
20 menit
Fase 5- Verification (pembuktian) Setelah waktu diskusi kelompok selesai selanjutnya: - Guru meminta salah satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas serta menuliskannya di papan tulis (mengkomunikasikan). - Peserta didik lain diminta menanggapi secara aktif dengan mengajukan pertanyaan atau pendapat dengan sopan dan santun.
20 menit
Peserta didik yang mengalami kekeliruan konsep dibimbing oleh guru sebagai proses konfirmasi. Fase 6- Generalization (menarik kesimpulan) - Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini. - Selanjutnya peserta didik diberikan tes formatif (Lampiran 2). - Setelah waktu mengerjakan tes berakhir, guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan lembar jawaban. - Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. - Guru bersama peserta didik mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan doa dan salam.
-
Penutup
15 menit
Pertemuan 3 (3 x 40 menit) Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat: Menyelidiki syarat kekongruenan antarbangun datar. Menerapkan prosedur kekongruenan antarbangun datar dalam menyelesaikan masalah. Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
Orientasi - Guru memasuki ruang kelas dan mengucapkan salam. - Guru meminta salah seorang peserta didik (ketua kelas) untuk memimpin doa bersama. - Guru mengecek kehadiran peserta didik - Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar Fase 1- Stimulation (stimulasi/pemberi rangsangan) Apersepsi Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi yang telah diperoleh peserta didik sebelumnya yaitu tentang kesebangunan dua bangun datar dengan mengajukan pertanyaan, misalnya: Apa syarat dua bangun dikatakan sebangun ? Bagaimana jika semua panjang sisi dan sudutnya sama ? Coba amatilah pigura foto presiden RI dan wakilnya yang ada dikelasmu. Apakah bentuknya sama ? Bagaimana dengan pigura tersebut dibandingkan pigura lukisan atau dibanding dengan papan tulis yang ada dikelasmu, apakah kongruen ? Guru memberitahukan topik atau sub materi yang akan dibahas pada pertemuan saat itu. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pernahkah siswa membayangkan bagaimana memperkirakan ukuran tinggi pohon, tinggi bendera, atau gedung tanpa harus mengukurnya secara langsung ? Bagaimana mengukur lebar sungai atau danau tanpa harus mengukurnya secara langsung? Semua itu merupakan beberapa contoh manfaat konsep kekongruenan dan kesebangunan geometri dalam kehidupan sehari-hari. Nah, masalah-masalah tersebut di atas dapat diselesaikan dengan konsep kekongruenan dan kesebangunan. Guru menyampaikan mekanisme pelaksanaan pembelajaran Guru membagikan LKPD-3
Alokasi Waktu 15 menit
Inti
Fase 2- Problem statement (pernyataan /identifikasi masalah) - Peserta didik diminta untuk memusatkan perhatian pada LKPD-3 dengan cara: Membaca petunjuk untuk menyelesaikan Kegiatan 1 dan 2
15 menit
(mengamati). -
-
Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang dimengerti dari petunjuk untuk menyelesaikan Kegiatan 1 dan 2 (menanya) Guru memberikan penjelasan singkat terkait petunjuk untuk menyelesaikan Kegiatan 1 dan 2 pada LKPD-3.
Fase 3- Data collection (pengumpulan data) Sebelum melakukan kegiatan Kegiatan 1 dan 2 pada LKPD-3 peserta didik diminta untuk membaca buku paket (buku siswa) atau sumber lainnya yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari (mengumpulkan informasi) . Fase 4- Data processing (pengolahan data) - Peserta didik diajak untuk menemukan syarat kekongruenan antar bangun datar melalui Kegiatan 1 dan 2 dengan saling berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompoknya (mencoba dan menalar) - Guru membimbing peserta didik pada setiap kelompoknya dalam proses pengolahan informasi
Penutup
Fase 5- Verification (pembuktian) Setelah waktu diskusi kelompok selesai selanjutnya: - Guru meminta salah satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas serta menuliskannya di papan tulis (mengkomunikasikan). - Peserta didik lain diminta menanggapi secara aktif dengan mengajukan pertanyaan atau pendapat dengan sopan dan santun. Peserta didik yang mengalami kekeliruan konsep dibimbing oleh guru sebagai proses konfirmasi. Fase 6- Generalization (menarik kesimpulan) - Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini. - Selanjutnya peserta didik diberikan tes formatif (Lampiran 2). - Setelah waktu mengerjakan tes berakhir, guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan lembar jawaban. - Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. - Guru bersama peserta didik mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan doa dan salam.
10 menit
30 menit
25 menit
25 menit
Pertemuan 4 (2 x 40 menit) Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat: Menyelidiki syarat kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sisi-sisi-sisi. Menyelidiki syarat kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sisi-sudut-sisi. Menerapkan prosedur kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sisi-sisi-sisi dalam menyelesaikan masalah. Menerapkan prosedur kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sisi-sudut-sisi dalam menyelesaikan masalah. Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
Orientasi - Guru memasuki ruang kelas dan mengucapkan salam. - Guru meminta salah seorang peserta didik (ketua kelas) untuk memimpin doa bersama. - Guru mengecek kehadiran peserta didik. - Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar
Alokasi Waktu 10 menit
Fase 1 Stimulation (stimulasi/pemberi rangsangan) Apersepsi - Guru mengingatkan secara singkat materi pembelajaran sebelumnya tentang Kesebangunan Dua Segitiga dan mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan Perhatikan gambar berikut.
Inti
Dari kedua gambar tersebut apa yang dapat kamu simpulkan? Apakah kalian sudah yakin dengan jawaban yang kalian berikan? - Guru memberitahukan topik atau sub materi yang akan dibahas pada pertemuan saat itu - Guru menyampaikan mekanisme pelaksanaan pembelajaran. - Guru membagikan LKPD-4 Fase 2- Problem Statement (pernyataan/identifikasi masalah) - Peserta didik diminta untuk memusatkan perhatian pada LKPD-4 dengan cara Membaca petunjuk serta langkah-langkah untuk menyelesaikan Kegi atan 1, 2 dan 3. (Mengamati) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang dimengerti dari petunjuk untuk menyelesaikan Kegiatan 1, 2 dan 3. (M enanya) Guru memberikan penjelasan singkat terkait petunjuk untuk menyelesaikan Kegiatan 1, 2 dan 3 pada LKPD-4.
10 menit
Fase 3- Data Collection (pengumpulan data) Sebelum menyelesaikan masalah pada Kegiatan 1, 2 dan 3 pada LKPD-4 peserta didik diminta untuk membaca buku paket (buku siswa) atau sumber lainnya yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari. (Mengumpulkan informasi)
5 menit
Fase 4- Data Processing (pengolahan data) - Peserta didik diajak untuk menemukan syarat kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sisi-sisi-sisi dan sisi-sudut-sisi melalui Kegiatan 1, 2 dan 3 dengan saling berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompoknya. (Mencoba dan Menalar) . - Guru membimbing peserta didik pada setiap kelompoknya dalam proses pengolahan informasi.
Penutup
Fase 5- Verification (pembuktian) Setelah waktu diskusi kelompok selesai, selanjutnya: - Guru meminta salah satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas serta menuliskannya di papan tuli s. (Mengkomunikasikan) - Peserta didik lain diminta menanggapi secara aktif dengan mengajukan pertanyaan atau pendapat dengan sopan dan santun. - Peserta didik yang mengalami kekeliruan konsep dibimbing oleh guru sebagai proses konfirmasi. Fase 6- Generalization (menarik kesimpulan) - Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini. - Selanjutnya peserta didik diberikan tes formatif (Lampiran 2). - Setelah waktu mengerjakan tes berakhir, guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan lembar jawaban. - Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. - Guru bersama peserta didik mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan doa dan salam.
20 menit
20 menit
15 menit
Pertemuan 5 (3 x 40 menit) Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat: Menyelidiki syarat kekongruenan dua segitiga dengan kriteria sudut-sisi-sudut. Menyelidiki syarat kekongruenan dua segitiga dengan kriteria sudut-sudut-sisi. Menerapkan prosedur kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sudut-sisisudut dalam menyelesaikan masalah. Menerapkan prosedur kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sudut-sudutsisi dalam menyelesaikan masalah. Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan Orientasi - Guru memasuki ruang kelas dan mengucapkan salam. - Salah seorang peserta didik memimpin doa bersama - Peserta didik melaporkan kehadiran teman-temannya - Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar. Fase 1- Stimulation (stimulasi/pemberi rangsangan) Apersepsi Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi yang telah diperoleh peserta didik sebelumnya yaitu tentang kekongruenan 2 segitiga dengan mengajukan pertanyaan, misalnya: Sebutkan kriteria untuk menentukan kekongruenan 2 segitiga? Guru memberitahukan topik atau sub materi yang akan dibahas pada pertemuan saat itu. Guru menyampaikan gambaran tentang manfaat mempelajari ini dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
Alokasi Waktu 15 menit
Mendirikan tenda perkemahan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan mekanisme pelaksanaan pembelajaran Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok sesuai dengan pembagian kelompok pada pertemuan sebelumnya dan guru membagikan LKPD 5 Fase 2- Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah) - Peserta didik diminta untuk memusatkan perhatian pada LKPD 5 dengan cara: membaca petunjuk dan langkah-langkah pada Kegiatan 1 dan 2 serta mengamati masalah (mengamati). - Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang dimengerti dari petunjuk dan langkah-langkah pada Kegiatan 1 dan 2 (menanya) - Guru memberikan penjelasan singkat terkait petunjuk dan langkahlangkah pada Kegiatan 1 dan 2 serta masalah 1 pada LKPD 5.
Inti
15 menit
Fase 3- Data collection (pengumpulan data) - Sebelum melakukan kegiatan Kegiatan 1 dan 2 serta menyelesaikan masalah 1 pada LKPD 1 peserta didik diminta untuk membaca buku paket (buku siswa) atau sumber lainnya yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari (mengumpulkan informasi).
5 menit
30 menit
30 menit Fase 4- Data processing (pengolahan data) - Peserta didik diajak untuk menemukan syarat kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sudut-sisi-sudut dan sudut-sudut-sisi melalui Kegiatan 1 dan 2 serta menyelesaikan masalah dengan saling berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompoknya (mencoba dan menalar) - Guru membimbing peserta didik pada setiap kelompoknya.
Penutup
Fase 5- Verification (pembuktian) Setelah waktu diskusi kelompok selesai selanjutnya: - Guru meminta salah satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas serta menuliskannya di papan tulis (mengkomunikasikan). - Peserta didik lain diminta menanggapi secara aktif dengan mengajukan pertanyaan atau pendapat dengan sopan dan santun. - Peserta didik yang mengalami kekeliruan konsep dibimbing oleh guru sebagai proses konfirmasi. Fase 6- Generalization (menarik kesimpulan) - Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini. - Selanjutnya peserta didik diberikan tes formatif (Lampiran 2). - Setelah waktu mengerjakan tes berakhir, guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan lembar jawaban. - Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. - Guru bersama peserta didik mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan doa dan salam.
25 menit
H. Penilaian Pertemuan ke-1: 1. Penilaian Proses No
1. 2. 3.
Aspek
Tanggung Jawab Peduli Percaya diri
Teknik Penilaian Pengamatan
Waktu Penilaian Proses
Instrumen Penilaian Lembar Pengamatan Sikap (Lampiran 1)
Keterangan
2. Penilaian Hasil Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
3.6.1 Menyelidiki kesebangunan Tes Tertulis antarbangun datar. 3.6.2 Menentukan panjang sisi atau besar sudut suatu bangun Tes Tertulis datar yang sebangun. 4.6.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Tes Tertulis kesebangunan antarbangun datar.
Bentuk Penilaian
Nomor Soal
Uraian
1
Uraian
2
Uraian
3
Instrumen
Lampiran 2 – Penilaian Hasil Pertemuan 1
Pertemuan ke-2: 1. Penilaian Proses No
1. 2. 3.
Aspek
Tanggung Jawab Peduli Percaya diri
Teknik Penilaian Pengamatan
Waktu Penilaian Proses
Instrumen Penilaian Lembar Pengamatan Sikap (Lampiran 1)
Keterangan
2. Penilaian Hasil Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
3.6.3 Menyelidiki kesebangunan Tes Tertulis dua segitiga. 3.6.4 Menentukan panjang sisi atau besar sudut suatu segitiga Tes Tertulis yang sebangun. 4.6.2 Menyelesaikan masalah yang Tes Tertulis berkaitan kesebangunan dua segitiga.
Bentuk Penilaian
Nomor Soal
Uraian
1
Uraian
2
Uraian
3
Instrumen
Lampiran 2 – Penilaian Hasil Pertemuan 2
Pertemuan ke-3: 1. Penilaian Proses No
1.
Aspek
Tanggung Jawab Peduli Percaya diri
2. 3.
Teknik Penilaian Pengamatan
Waktu Penilaian Proses
Instrumen Penilaian Lembar Pengamatan Sikap (Lampiran 1)
Keterangan
2. Penilaian Hasil Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
3.6.5
Menyelidiki kekongruenan Tes Tertulis antarbangun datar. 4.6.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan kekongruenan Tes Tertulis antarbangun datar.
Bentuk Penilaian
Nomor Soal
Uraian
1 dan 2
Uraian
3
Instrumen
Lampiran 2 – Penilaian Hasil Pertemuan 3
Pertemuan ke-4: 1. Penilaian Proses No
1. 2. 3.
Aspek
Tanggung Jawab Peduli Percaya diri
Teknik Penilaian Pengamatan
Waktu Penilaian Proses
Instrumen Penilaian Lembar Pengamatan Sikap (Lampiran 1)
Keterangan
2. Penilaian Hasil Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
3.6.6 Menyelidiki kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria Tes Tertulis sisi-sisi-sisi. 3.6.7 Menyelidiki kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria Tes Tertulis sisi-sudut-sisi. 4.6.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sisi-sisi-sisi. Tes Tertulis 4.6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan kekongruenan dua segitiga berdasarkan kriteria sisi-sudut-sisi.
Bentuk Penilaian
Nomor Soal
Uraian
1
Uraian
2
Instrumen
Lampiran 2 – Penilaian Hasil Pertemuan 4 Uraian
3
Pertemuan ke-5: 1. Penilaian Proses No
1.
Aspek
Tanggung Jawab Peduli Percaya diri
2. 3.
Teknik Penilaian Pengamatan
Waktu Penilaian Proses
Instrumen Penilaian Lembar Pengamatan Sikap (Lampiran 1)
Keterangan
2. Penilaian Hasil Indikator Pencapaian Kompetensi
4.6.6 4.6.7 4.6.8 4.6.9
I.
Teknik Penilaian
Tes Tertulis Tes Tertulis Tes Tertulis Tes Tertulis
Bentuk Penilaian
Nomor Soal
Uraian
1
Uraian
2
Uraian
3
Uraian
4
Instrumen
Lampiran 2 – Penilaian Hasil Pertemuan 5
Kegiatan Remedial dan Pengayaan 1.
Remedial Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan ke
bagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk memberikan pemahaman kepada siswa yang belum mencapai kompetensi dasar dengan cara memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum tuntas (Lampiran 6). 2.
Pengayaan Pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai atau
melampaui Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) dengan cara belaja r mandiri, yaitu siswa diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan sendiri/ individual (lampiran 7).
Pontianak, ……………..2018
Mengetahui Dosen 1
Mahasiswa PPG
Dr. H. Bistari, M.Pd
…………………………..
NIP.196603131991021001 Dosen2
Drs. Edy Yusmin, M.Pd NIP.196011301987031003
NIM.