DAFTAR ISI
PENGANTAR PENERBIT ......................................... ix DAFTAR ISI ................................................................. xiii PENGANTAR CETAKAN KESEPULUH ................ 1 PENGANTAR CETAKAN PERTAMA ..................... 9 BAB I: DEFINISI SIHIR .......................................................... 17
A. Sihir Menurut Bahasa ............................................... 18 B. Sihir dalam Istilah Syari’at ........................................ 18 C. Beberapa Sarana Tukang Sihir untuk Mendekati Syaitan ...................................................................... 19 BAB II: SIHIR DALAM PANDANGAN AL-QUR-AN DAN AS-SUNNAH ...................................................... 23
A. Dalil-Dalil yang Menunjukkan adanya Jin dan Syaitan ...................................................................... 23 B. Dalil-Dalil yang Menunjukkan adanya Sihir ............ 31 BAB III: PEMBAGIAN SIHIR ................................................... 53
A. Pembagian Sihir Menurut ar-Razi ............................ 53 B. Pembagian Sihir Menurut ar-Raghib ........................ 56 C. Tahqiq dan Penjelasan tentang Beberapa Macam Sihir .......................................................................... 57 Sihir & Guna-Guna, serta Tata Cara Mengobatinya
xiii
BAB IV: BAGAIMANA TUKANG SIHIR MENGHADIRKAN JIN ........................................................................ 63
A. Kesepakatan antara Penyihir dan Syaitan ................. 63 B. Bagaimana Tukang Sihir Menghadirkan Jin? ........... 66 C. Beberapa Tanda yang dapat Dijadikan Barometer untuk Mengenali Tukang Sihir ................................ 75 BAB V: HUKUM SIHIR DALAM SYARI’AT ISLAM ........... 79
A. B. C. D. E.
Hukum Tukang Sihir dalam Syari’at Islam .............. Hukum Tukang Sihir dari Kalangan Ahlul Kitab .... Bolehkah Menghilangkan Sihir dengan Sihir? .......... Bolehkah Mempelajari Sihir? .................................... Perbedaan antara Sihir, Karamah dan Mukjizat .......
79 83 84 86 90
BAB VI: PENANGKALAN SIHIR ............................................ 95
A. Sihir Pemisah ............................................................ 97 a. Definisi Sihir Pemisah .......................................... 99 b. Macam-Macam Sihir Pemisah .............................. 99 c. Gejala-Gejala Sihir Pemisah ................................. 100 d. Bagaimana Sihir Pemisah itu Terjadi? .................. 101 e. Pengobatan ........................................................... 101 f. Beberapa Contoh Aplikatif dalam Mengobati Sihir Pemisah ........................................................ 128 B. Sihir Mahabbah (Penarik Cinta/Pelet) ..................... 140 a. Gejala-Gejala Sihir Mahabbah (Penarik Cinta/ Pelet) .................................................................... 141 b. Bagaimana Sihir Mahabbah itu Terjadi? ............... 142 c. Beberapa Pengaruh Balik dari Sihir Mahabbah .... 142 xiv
Daftar Isi
C.
D.
E.
F.
G.
d. Sebab-Sebab Sihir Mahabbah ................................ 143 e. Sihir yang Dihalalkan ........................................... 144 f. Pengobatan Sihir Mahabbah ................................ 145 g. Contoh Aplikatif dalam Mengobati Sihir Mahabbah ............................................................. 149 Sihir Takhyil (Mengelabui Pandangan) .................... 150 a. Beberapa Gejala Sihir Takhyil .............................. 151 b. Bagaimana Proses Sihir Takhyil itu Terjadi? ....... 151 c. Cara Menghilangkan Sihir Takhyil ...................... 152 d. Contoh Aplikatif dalam Menghilangkan Sihir Takhyil ................................................................. 152 Sihir Pembuat Gila ................................................... 154 a. Gejala-Gejala Sihir Pembuat Gila ......................... 155 b. Bagaimana Terjadinya Sihir Pembuat Gila? ......... 155 c. Pengobatan Sihir Pembuat Gila ........................... 155 d. Contoh Aplikatif dalam Mengobati Sihir Pembuat Gila ........................................................ 157 e. Contoh Lain dari Sihir Pembuat Gila .................. 158 Sihir Pembuat Kelesuan ............................................ 158 a. Gejala-Gejala Sihir Pembuat Kelesuan ................. 158 b. Bagaimana Sihir Pembuat Kelesuan ini Terjadi? ... 159 c. Pengobatan Sihir Pembuat Kelesuan .................... 159 Sihir Suara Panggilan ................................................ 160 a. Gejala-Gejala Sihir Suara Panggilan ...................... 160 b. Bagaimana Sihir Suara Panggilan Terjadi? ............ 160 c. Cara Pengobatan Sihir Suara Panggilan ............... 161 Sihir Pembawa Penyakit .......................................... 162 a. Gejala-Gejala Sihir Pembawa Penyakit ................ 162 b. Bagaimana Sihir Pembawa Penyakit ini Terjadi? ... 163
Sihir & Guna-Guna, serta Tata Cara Mengobatinya
xv
c. Pengobatan Sihir Pembawa Penyakit ................... 165 d. Contoh Pengobatan Sihir Pembawa Penyakit ..... 167 H. Sihir Pendarahan ...................................................... 170 a. Bagaimana Sihir Pendarahan ini Terjadi? ............. 170 b. Apakah Sihir Pendarahan itu? .............................. 171 c. Pengobatan Sihir Pendarahan .............................. 172 d. Contoh Pengobatan Sihir Pendarahan ................. 172 I. Sihir Penghalang Pernikahan .................................... 172 a. Bagaimana Sihir Penghalang Pernikahan itu Ter jadi? ................................................................. 172 b. Gejala-Gejala Sihir Penghalang Pernikahan ......... 174 c. Pengobatan Sihir Penghalang Pernikahan ............ 174 d. Contoh Pengobatan Sihir Penghalang Pernikahan ........................................................... 175 e. Beberapa Catatan Penting Mengenai Sihir ........... 177 BAB VII : PENYEMBUHAN TERHADAP SUAMI YANG TIDAK DAPAT MENCAMPURI ISTERINYA ........ 183
A. B. C. D. E. F. G. H. I.
xvi
Definisi ar-Rabath ..................................................... 183 Bagaimana ar-Rabath Terjadi pada Laki-Laki? .......... 184 Ar-Rabath pada Wanita ............................................. 185 Beberapa Cara Pengobatan ar-Rabath ....................... 187 Perbedaan antara ar-Rabath, Impoten dan Lemah Syahwat ........................................................ 192 Pengobatan ............................................................... 193 Beberapa Macam Kemandulan ................................. 193 Pengobatan Ejakulasi Dini ....................................... 196 Memberikan Beberapa Benteng/Penjagaan kepada Pasangan Pengantin Sebelum Melakukan Hubungan Badan ...................................................... 198 Daftar Isi
J. Contoh Aplikatif Pengobatan Sihir ar-Rabath ......... 209 K. Sihir ar-Rabath Berubah Menjadi Gila .................... 210 BAB VIII : PENGOBATAN PENYAKIT AL-‘AIN ...................... 215
A. Beberapa Dalil dari al-Qur-an Mengenai Pengaruh al-‘Ain ....................................................................... 215 B. Beberapa Dalil dari Sunnah an-Nabawiyyah Mengenai Pengaruh al-‘Ain ...................................... 218 C. Beberapa Pendapat para Ulama Mengenai Hakikat al-‘Ain ....................................................................... 222 D. Perbedaan antara al-‘Ain dengan Hasad (Dengki) .... 225 E. Jin Memandang Manusia dengan Mata al-‘Ain ......... 227 F. Pengobatan al-‘Ain ................................................... 228 G. Beberapa Contoh Aplikatif Pengobatan al-‘Ain ....... 232 JKLJ
Sihir & Guna-Guna, serta Tata Cara Mengobatinya
xvii
4.
Ibnu Qudamah t mengemukakan: “Adapun tukang sihir dari kalangan Ahlul Kitab, dia tidak harus dibunuh karena sihirnya kecuali jika dengannya dia membunuh orang. Sebagaimana yang biasa berlaku, dia harus dibunuh karena sihirnya sebagai hukuman qishash baginya. Hal itu sebagaimana telah ditegaskan bahwa Labid bin alA'sham pernah menyihir Nabi n, tetapi beliau tidak membunuhnya, dan karena kesyirikan itu lebih besar dari sihirnya maka dia pun tidak dibunuh.” Lebih lanjut, Ibnu Qudamah mengungkapkan: “Hadits-hadits itu diriwayatkan berkenaan dengan tukang sihir dari kalangan kaum Muslimin, sebab dia dapat dikafirkan karena sihir tersebut. Adapun dzimmi, sesungguhnya dia memang orang kafir yang sebenarnya, sehingga qiyas mereka dianggap batal karena keyakinan kufur memang ada pada mereka serta orang yang mengucapkannya. Juga menjadi batal karena perzinaan orang yang sudah menikah dari kalangan dzimmi tidak dibunuh, sedangkan seorang Muslim harus dibunuh karenanya. Wallaahu a’lam.”12
C. Bolehkah Menghilangkan Sihir dengan Sihir? 1.
12 13
84
Ibnu Qudamah t mengatakan: “Adapun orang yang mengobati sihir, jika dilakukan dengan menggunakan beberapa ayat al-Qur-an atau beberapa dzikir, sumpah, ucapan yang tidak dilarang (oleh agama -ed ), maka hal itu diperbolehkan. Sedangkan jika pengobatan itu dilakukan dengan beberapa hal yang mengandung sihir, maka sesungguhnya Imam Ahmad bin Hanbal bersikap diam atasnya.”13 Al-Mughni (X/115). Al-Mughni (X/114). Bab V: Hukum Sihir dalam Syari’at Islam
2.
Al-Hafizh Ibnu Hajar t berkata: “Mengenai sabda Nabi n:
‘ An-nusyrah (pengobatan terhadap sihir dengan mantra dan jampi) termasuk perbuatan syaitan.’ 14 Dapat dijawab bahwa perbuatan itu merupakan isyarat kepada aslinya. Barang siapa yang bermaksud dengan pengobatan itu memberikan kebaikan, maka hal itu akan menjadi kebaikan dan jika tidak, maka ia merupakan suatu keburukan.” Lebih lanjut, Ibnu Hajar mengungkapkan: “Tetapi, bisa jadi nusyrah itu ada dua macam.”15 Saya katakan bahwa inilah yang benar, karena pengobatan dengan nusyrah ini terdiri dua macam: 1)
2)
Nusyrah yang dibolehkan adalah yang menghilangkan sihir dengan al-Qur-an, do’a-do’a dan dzikir yang disyari’atkan. Nusyrah yang diharamkan, yaitu pengobatan sihir dengan sihir, dengan meminta pertolongan kepada syaitan dan mendekati mereka serta mencari keridhaan mereka.16
Dan mungkin, inilah jenis pengobatan nusyrah yang dimaksudkan di dalam sabda Nabi n:
14
15 16
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Dawud. Al-Hafizh menghasankan sanad hadits ini di dalam Fat-hul Baari (X/233). Fat-hul Baari (X/233). Lihat kembali pembahasan tentang macam-macam permintaan pertolongan kepada syaitan di dalam kitab saya: Wiqaayatul Insaan, (hal. 115).
Sihir & Guna-Guna, serta Tata Cara Mengobatinya
85
“ An-nusyrah (pengobatan terhadap sihir dengan mantra dan jampi) termasuk perbuatan syaitan.” Bagaimana cara pengobatan seperti itu akan dibolehkan, sedangkan Nabi n sendiri telah memberikan larangan mendatangi tukang sihir serta dukun dalam banyak hadits, seraya menjelaskan bahwa orang yang membenarkan mereka, maka dia telah kufur kepada apa yang telah diturunkan kepadanya (Muhammad n ). 3.
Ibnul Qayyim t berkata: “ Nusyrah berarti mengobati sihir dari orang yang tersihir, yang terdiri dari dua macam: 1)
2)
Mengobati sihir dengan sihir yang sama, dan inilah yang termasuk perbuatan syaitan, dan kepada hal tersebut pula diarahkan pendapat Hasan alBashri. Sehingga dengan demikian, orang yang mengobati dengan cara itu dan yang diobati telah mendekati syaitan dengan apa yang disukai oleh syaitan, sehingga akan dibatalkan (oleh syaitan -ed ) perbuatannya dari orang yang tersihir. Pengobatan nusyrah dengan menggunakan ruqyah, ta’awudzaat (memohon perlindungan) dan do’ado’a yang dibolehkan. Maka yang terakhir ini dibolehkan.”
D. Bolehkah Mempelajari Sihir? 1.
Al-Hafizh Ibnu Hajar t mengungkapkan: “Firman Allah Ta’ala:
“… Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), karena itu janganlah kamu kafir …” (QS. Al-Baqarah: 102)
86
Bab V: Hukum Sihir dalam Syari’at Islam
Di dalam firman-Nya ini terdapat isyarat yang menunjukkan bahwa mempelajari sihir adalah kufur.”17 2.
Ibnu Qudamah t mengatakan: “Belajar dan mengajarkan sihir adalah haram. Dalam hal itu, kami tidak melihat adanya perbedaan pendapat diantara para ulama. Para sahabat kami18 mengatakan, ‘Dikafirkan bagi tukang sihir untuk mempelajari dan mengerjakannya, baik dia yakin akan keharamannya atau kebolehannya.’”19
3.
Abu ‘Abdillah ar-Razi mengatakan: “Mengetahui sihir itu bukan suatu hal yang buruk dan tidak juga dilarang. Para muhaqqiq telah bersepakat dalam masalah tersebut, karena ilmu pengetahuan itu sendiri pada hakikatnya adalah mulia. Dan karena adanya keumuman firman Allah l:
“… Katakanlah (hai Muhammad), ‘Apakah sama orangorang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui?’…” (QS. Az-Zumar: 9)
Dan karena sihir, jika tidak diketahui, maka ia tidak mungkin dibedakan dari mukjizat. Sedangkan pengetahuan tentang Pemberi mukjizat (Allah) adalah suatu hal yang wajib, apabila suatu kewajiban bergantung kepada sesuatu, maka sesuatu itu adalah wajib. Dan hal itu berarti bahwa mendapatkan ilmu pengetahuan tentang sihir adalah wajib. Sesuatu yang berhukum wajib, bagaimana akan bisa dikatakan haram dan buruk?”20
17 18 19 20
Fat-hul Baari (X/225). Yakni, para penganut madzhab Hambali. Al-Mughni (X/106). Dinukil dari Tafsiir Ibni Katsiir (I/145).
Sihir & Guna-Guna, serta Tata Cara Mengobatinya
87
c.
Gejala-Gejala Sihir Pemisah:
1.
Membalikkan keadaan secara tiba-tiba dari cinta menjadi benci. Munculnya keraguan yang sangat banyak di antara kedua belah pihak. Tidak ada yang bisa menerima alasan. Memperbesar sebab-sebab perselisihan, meski sebenarnya hanya sebab kecil. Membalikkan atau merubah rupa wajah suami di mata isterinya dan rupa wajah isteri di mata suaminya. Dalam hal ini, seorang suami akan melihat isterinya tampak begitu buruk—meski sebenarnya isterinya itu termasuk wanita yang cantik—. Pada hakikatnya, syaitanlah yang ditugasi untuk melakukan sihir itu yang telah merubah rupa wajah isterinya dalam wujud yang sangat buruk. Demikian juga dengan isterinya, dia melihat rupa wajah suaminya tampak begitu menakutkan dan menyeramkan. Kebencian kedua belah pihak yang disihir terhadap apa saja yang dikerjakan oleh masing-masing pihak. Kebencian kedua belah pihak yang disihir kepada tempat yang didiami oleh masing-masing pihak. Karenanya, seorang isteri akan merasa jika suaminya di luar rumah, maka ia tampak dalam kondisi psikologis yang sangat baik, tetapi jika masuk rumah, jiwanya akan merasa sangat tertekan.
2. 3. 4. 5.
6. 7.
Al-Hafizh Ibnu Katsir t mengatakan: “Sebab pemisahan antara suami isteri akibat sihir adalah bayangan suami atau isteri terhadap masing-masing pihak dari keduanya, berupa pemandangan atau akhlak yang sangat buruk dan sebab-sebab lain semisalnya yang menyeret kepada perceraian.”4 4
Tafsiir Ibni Katsiir (I/144).
100
Bab VI: Penangkalan Sihir
d.
Bagaimana Sihir Pemisah itu Terjadi?
Ada seseorang pergi ke tukang sihir dan meminta kepadanya agar si fulan dipisahkan dari isterinya. Kemudian tukang sihir tersebut meminta kepada orang itu agar memberikan nama orang yang akan disihir, juga nama ibunya. Selanjutnya, tukang sihir itu meminta benda-benda yang pernah dipakai orang yang akan disihir (baik itu rambut, pakaian, maupun topi). Jika dia tidak bisa memperoleh benda-benda bekas pakai yang dimaksud, maka tukang sihir itu mengerjakan sihirnya dengan menggunakan air, misalnya, dan memerintahkannya untuk menuangkan air tersebut di jalan yang biasa dilalui oleh orang yang akan disihir. Jika orang yang akan disihir itu melangkahinya, maka dia akan terkena sihir,5 atau bisa juga sihir itu diletakkan pada makanan atau minuman. e.
Pengobatan.6
Pengobatan ini melalui tiga tahap, yaitu: Tahap pertama: Tahap sebelum pengobatan, yaitu dengan proses sebagai berikut:
1.
2. 3. 4. 5
6
Membuat ‘suasana keimanan’ yang benar, yaitu dengan mengeluarkan gambar-gambar dari rumah orang yang akan diobati sehingga Malaikat tidak segan masuk ke rumah itu. Mengeluarkan atau membakar penghalang atau jimat yang ada pada orang yang akan diobati. Mengosongkan ruangan dari nyanyian maupun suara seruling. Mengosongkan tempat dari hal-hal yang bertolak belakang dengan syari’at, misalnya dari laki-laki yang mePenulis berkata: “Ia akan terkena sihir itu apabila ia tidak membentengi dirinya dengan dzikir pagi dan sore dan do’a-do’a dari Nabi n yang keseluruhannya itu pada hakikatnya dapat menangkal sihir.” Untuk menambah penjelasan lebih rinci, silahkan merujuk kembali ke kitab yang berjudul: Wiqaayatul Insaan minal Jinni wasy Syaithaan (hal. 79).
Sihir & Guna-Guna, serta Tata Cara Mengobatinya
101
5.
6.
ngenakan emas, wanita yang bertabarruj atau orang yang merokok. Memberi pelajaran tentang ‘aqidah kepada orang yang akan diobati dan keluarganya sehingga ketergantungan hati mereka kepada selain Allah terlepas. Menganalisa keadaan, yaitu dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada pasien untuk mengetahui gejala-gejala penyakitnya, misalnya dengan mengajukan pertanyaan: a) Apakah Anda terkadang melihat isteri Anda tampak begitu buruk? b) Apakah terjadi perselisihan di antara kalian mengenai hal-hal yang sepele? c) Apakah jika Anda berada di luar rumah merasa senang dan lega, tetapi ketika masuk rumah merasa jiwa tertekan? d) Apakah salah satu dari kalian (suami isteri) ada yang merasa keberatan pada saat melakukan hubungan badan? e) Apakah salah seorang dari kalian (suami isteri) ada yang merasa gundah pada saat tidur atau bermimpi buruk? Selanjutnya, Anda bisa melanjutkan pertanyaan. Jika sudah ditemukan dua gejala atau lebih, maka silahkan lanjutkan dengan proses pengobatan:
7.
Berwudhu’lah sebelum memulai pengobatan, dan menyuruh orang yang bersama Anda untuk berwudhu’ juga.
8.
Jika yang terkena sihir ini wanita, maka hendaklah Anda tidak memulai pengobatan sampai benar-benar wanita itu menutup auratnya, sehingga tidak ada yang terbuka pada saat melakukan pengobatan.
102
Bab VI: Penangkalan Sihir
9.
Janganlah Anda mengobati wanita yang memakai pakaian yang bertentangan dengan syari’at, misalnya wanita yang mengenakan pakaian terbuka, wanita yang memakai wangi-wangian atau wanita yang memakai kutek di kukunya yang menyerupai wanita-wanita kafir. 10. Janganlah Anda mengobati seorang wanita kecuali ia ditemani oleh mahramnya. 11. Jangan pula dia memasuki ruangan bersama Anda tanpa disertai oleh mahramnya. 12. Berlepas dirilah Anda dari segala macam daya dan ke kuatan (dengan membaca: (tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah) -pent ) dan memohon pertolongan kepada Allah Jalla wa ‘Alaa. Tahap kedua: Pengobatan.
Letakkanlah tangan Anda di atas kepala orang yang sakit dan kemudian bacakan ruqyah 7 ke telinganya dengan membacakan: 1.
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk, dari kegilaannya, kesombongannya dan sya’ir buruknya.”
7
Perhatikanlah ruqyah (jampi) ini, karena saya (penulis) akan banyak mengulanginya.
Sihir & Guna-Guna, serta Tata Cara Mengobatinya
103
“Dengan menyebut Nama Allah Yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang. Yang menguasai hari Pembalasan. Hanya kepada Engkau-lah kami beribadah dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-Faatihah: 1-7)
2. “Dengan menyebut Nama Allah Yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang.”
“Alif laam miim. Kitab (al-Qur-an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (al-Qur-an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab Kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap 104
Bab VI: Penangkalan Sihir
mendapat petunjuk dari Rabbnya, dan merekalah orangorang yang beruntung.” (QS. Al-Baqarah: 1-5)
3. “Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang Malaikat di negeri Babil, yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: ‘Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.’ Sihir & Guna-Guna, serta Tata Cara Mengobatinya
105
b.
Bagaimana Sihir Pembawa Penyakit ini Terjadi?
Sebagaimana diketahui bahwa otak merupakan pengendali utama terhadap tubuh. Dengan pengertian bahwa setiap dari indera manusia pasti mempunyai pusat di otak, yang darinya berbagai isyarat diperoleh. Misalnya, seandainya Anda mendekatkan jari Anda ke api, maka jari itu akan segera mengirim isyarat ke pusat indera di dalam otak, lalu otak itu akan segera mengirimkan perintah agar segera menjauh dari tempat yang berbahaya, sehingga tangannya pun akan menjauh dari api. Semuanya itu berlangsung dalam hitungan sepersekian detik:
“Demikian itulah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah kepada-Ku apa yang telah diciptakan oleh selain-Nya …” (QS. Luqman: 11)
Jika ada seseorang terkena sihir penyakit, maka jin itu telah bersemayam di dalam otaknya, di tempat di mana dia diperintahkan oleh tukang sihir untuk tinggal. Lalu, dia menetap di pusat pendengaran, penglihatan atau indera tangan atau kaki. Pada saat itu, anggota tubuhnya akan mengalami tiga keadaan, yaitu: 1.
2.
Jin itu—dengan kekuasaan Allah —akan menghalangi sepenuhnya pengiriman isyarat, sehingga tidak bisa sampai pada anggota tubuh yang dituju, sehingga anggota tubuh itu tidak berfungsi, dan akhirnya si penderita itu akan mengalami kebutaan, ketulian, kebisuan atau lumpuh. Jin itu—dengan kekuasaan Allah—terkadang akan menghalangi berbagai isyarat, dan pada kesempatan yang lain dia akan membiarkan isyarat-isyarat itu sampai kepada anggota tubuh yang dituju, sehingga sesekali anggota
Sihir & Guna-Guna, serta Tata Cara Mengobatinya
163
3.
tubuh itu tidak berfungsi, tetapi pada kesempatan lain bisa berfungsi. Jin itu akan membuat otak memberi berbagai isyarat secara berturut-turut dengan cepat tanpa sebab, sehingga anggota tubuh menjadi kaku dan tidak dapat bergerak meski tidak terjadi kelumpuhan. Allah Ta’ala berfirman tentang sihir:
“… Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah …” (QS. Al-Baqarah: 102)
Dengan demikian, Allah l telah menetapkan bahwa mudharat yang mengenai orang yang tersihir itu berasal dari para tukang sihir tetapi terjadi atau tidak, itu semua tergantung pada kehendak-Nya. Oleh karena itu, Anda tidak perlu heran. Cukup banyak para dokter yang tidak mengetahui hal tersebut dan tidak membenarkannya. Tetapi setelah mereka menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri terhadap berbagai keadaan, maka tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak membenarkan dan menolak perintah Allah Yang Mahatinggi lagi Mahakuasa. Suatu ketika, ada seorang dokter yang datang kepada saya seraya berkata, “Saya datang dengan suatu hal yang telah membuat saya tercengang.” “Baiklah, apa yang telah terjadi?” tanyaku. Dia menjawab, “Ada seseorang yang datang kepada saya dengan membawa anaknya yang lumpuh yang tidak bisa bergerak. Setelah saya lakukan diagnosa padanya, saya baru tahu bahwa dia terkena penyakit di tulang punggungnya. Menurut 164
Bab VI: Penangkalan Sihir
prediksi para dokter, penyakit ini tidak dapat disembuhkan, baik dengan operasi maupun yang lainnya.” Lebih lanjut, sang dokter itu bercerita: “Setelah beberapa minggu kemudian, orang tersebut mendatangi saya dan menanyakan tentang anaknya yang mengalami kelumpuhan itu. Maka dia pun berkata, ‘ alhamdulillaah, sekarang dia sudah bisa duduk dan berjalan di atas pagar tembok.’ Kutanyakan, “Kepada siapa engkau bawa dia berobat?’ Dia pun menjawab, ‘Saya bawa kepada Wahid.’” Sang dokter berkata, “Lalu, saya datang untuk mengetahui bagaimana engkau mengobati penyakit tersebut.” Maka, saya (penulis) katakan kepadanya, “Saya bacakan padanya beberapa ayat dari Kitabullah, lalu saya bacakan padanya ruqyah pada minyak habbatus sawda (jintan hitam), lalu saya perintahkan kepadanya untuk melumuri tubuhnya yang lumpuh itu dengan minyak tersebut, dan alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah (segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, dan tiada daya dan kekuatan melainkan hanya milik Allah). c.
Pengobatan Sihir Pembawa Penyakit.
1.
Bacakanlah padanya ruqyah tiga kali. Jika kesurupan, maka obatilah dia seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Jika tidak kesurupan tetapi dia merasakan adanya beberapa perubahan ringan, maka terapkanlah beberapa hal berikut ini:
2.
a)
b)
Rekamkan di satu kaset beberapa surat al-Qur-an, yaitu: al-Faatihah, ayat Kursi, ad-Dukhaan, al-Jinn, surat-surat pendek, dan al-Mu’awwidzaat . Hendaklah dia mendengarkan kaset ini tiga kali sehari. Bacakanlah ruqyah di bawah ini pada minyak jintan hitam dan perintahkan kepadanya agar dia memijatkannya pada dahinya dan bagian yang sakit pada pagi dan sore hari.
Sihir & Guna-Guna, serta Tata Cara Mengobatinya
165
Ruqyah yang dimaksudkan adalah: 1. 2. 3.
Al-Faatihah. Al-Mu’awwidzaat (al-Ikhlash, al-Falaq dan an-Naas). Membaca ayat:
“Dan Kami menurunkan dari al-Qur-an sesuatu yang menjadi penawar sekaligus rahmat bagi orang-orang yang beriman, …” (QS. Al-Israa’: 82)
4.
Berdo’a dengan bacaan:
“Dengan menyebut nama Allah aku meruqyahmu, dan Allah yang menyembuhkanmu dari segala macam penyakit yang menyakitimu, dan dari segala jiwa dan mata yang dengki, mudah-mudahan Allah menyembuhkanmu.” 5.
Berdo’a dengan bacaan:
“Ya Allah, Rabb manusia, lenyapkanlah penyakit, dan sembuhkanlah, Engkau Mahapenyembuh, tidak ada kesembuhan kecuali hanya penyembuhan-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan satu penyakit pun.” 166
Bab VI: Penangkalan Sihir