Sk Penerapan Manajemen Risiko KlinisFull description
sk penerapan manajemen risikoFull description
Semoga bisa bermanfaat.
sk penerapan manajemen risikoDeskripsi lengkap
SK Penerapan Manajemen ResikoDeskripsi lengkap
resikoFull description
manajemen
Ffgghjj
FfgghjjDeskripsi lengkap
fefefFull description
SOP PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO
NBHUYKFull description
kesehatanFull description
Full description
risiko
risikoDeskripsi lengkap
Manajemen resikoDeskripsi lengkap
AkreditasiFull description
Manajemen resiko
risikoFull description
contoh sk manajemen risikoFull description
risikoDeskripsi lengkap
SK penetapan pedoman manajemen risikoFull description
PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
UPT. PUSKESMAS SINGKAWANG TENGAH I Jl. Salam Diman No.01 Singkawang Tengah Telp. (0562) 631647 KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS SINGKAWANG TENGAH I Nomor : 800/ /ADMEN/2017 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KEPALA UPT. PUSKESMAS SINGKAWANG TENGAH I, Menimbang
Mengingat
: a. bahwa dalam penyelenggaraan pelayanan Puskesmas kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses kegiatan perlu diantisipasi, sehingga upaya pencegahan dapat dilakukan agar tidak terjadi kesalahan ataupun risiko dalam penyelenggaraan proses kegiatan; b. bahwa dalam pelaksanaan program dan kegiatan Puskesmas diupayakan agar tidak berdampak negatif terhadap lingkungan; c. bahwa sehububungan dengan hal tersebut di atas maka ditetapkan keputusan kepala Puskesmas tentang Penerapan Manajemen Risiko; : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tetang Pelayanan Publik; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1436/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Standar Pelayanan kedokteran; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; MEMUTUSKAN Menetapkan
: KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS SINGKAWANG TENGAH I TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO.
Kesatu
: Menerapkan Manajemen Risiko sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. : Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu dipergunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan program maupun pelayanan di Puskesmas SINGKAWANG TENGAH I. : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terjadi perubahan dan atau terdapat kesalahan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Kedua
Ketiga
Ditetapkan di Pada tanggal
: Singkawang : 02 Februari 2017
KEPALA UPT. PUSKESMAS SINGKAWANG TENGAH I,
R.HENDRI APRIYANTO
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS SINGKAWANG TENGAH I NOMOR : 800/ /ADMEN/2017 TANGGAL : 02 Februari 2017 TENTANG : MANAJEMEN RISIKO KLINIS
MANAJEMEN RISIKO KLINIS A. Pendahuluan Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan baik di rumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medic. Resiko Klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klsik yang diberikan kepadanya. B. Tujuan 1. Meminimumkan terjadinya ‘medical error’,’ adverse events’, dan ‘harms’ pada pasien (membuat asuhan pasien lebih aman). 2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (Mencegah kerugian finansial bagi Puskesmas) dan dokter. C. SASARAN 1. Puskesmas 2. Puskesmas Pembantu 3. Poskesdes/PKD 4. Posyandu D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis 1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medic. 2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang Program. 3. Kesimpulan : RCA: Tipe Medical Error, Sumber Medical Error, FMEA: perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan dll. 4. Tindak Lanjut. E. Incident Report 1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien ( Patient Care and Ptient Safety) 2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan beresiko. 3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hokum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga kejadian yg potensial menyebabkan cedera. 5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk meneliminasi atau menurunkan resiko. 6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies. F. Sumber Medical Report 1. Manusia: a. Kelelahan b. Kurang terlatih c. Komunikasi yang buruk d. Kekuasaan/pengendalian e. Keterbatasan waktu f. Poor judgment g. Keragu-raguan h. Logic error i. Over confidence 2. Organisasi a. Rancang bangun kerja b. Perencanaan kebijakan c. Adminidtrasi/ pembiayaan d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan e. Manajemen supplai f. Supervisi/umpan balik g. Ketidakjelasan tugas h. Salah menempatkan personil 3. Teknikal a. Poor automation b. Peralatan yang buruk c. Keterbatasan peralatan d. Tidak memiliki decision support e. Kompleksitas f. Kurang integrasi g. Terlalu banyak informasi h. Tidakmenggunakan checklist G. TIPE MEDICAL ERROR 1. KEKELIRUAN KONSEP a. Wrong Concept of Disease b. Wrong Concept of Treatment 2. KEKELIRUAN DIAGNOSTIK a. Misdiagnosis b. Late diagnosis
c. d. e. f.
Gagal melakukan prosedur diagnosis Menggunakan prosedur yang usang Gagal melakukan pemantauan dan follow-up hasil pemeriksaan penunjang.
3. KEKELIRUAN TERAPI a. Error melakukan tindakan medic b. Error memberikan terapi c. Error menetapkan dosis d. Error menetapkan jenis obat e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostic sudah jelas f. Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi g. Teknik yang keliru 4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan. b. tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi 5. Lainnya a. Gagal dalam berkomunikasi : 1) komukasi dengan pasien 2) komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya. b. Equipment failure c. kegagalan system lainnya H. Penutup Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan Manajemen Resiko Klinis di Puskesmas Singkawang Tengah I.