PEMBEKALAN UKDI
SOAL MATA
1. Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dibawa ke dokter dengan keluhan kedua mata merah dan gatal sejak 4 hari yang lalu. Keluhan muncul setiap sore hari setelah bermain di luar rumah dan selalu berulang setiap musim kemarau. Dari pemeriksaan ophtalmologi didapatkan, visus ODS 5/5, kedua mata injeksi konjungtiva (+), giant papillae di konjungtiva palpebra superior, Trantas dots di tepi limbus dan terdapat discharge yang mulur (mukoid). Apakah diagnosis yang paling mungkin: A. Keratokonjungtivitis sicca = mata kering, usia >40 tahun B. Konjungtivitis bakterial akut C. Konjungtivitis vernal D. Keratitis viral E. Keratitis bacterial Pembahasan: Mata merah dibagi menjadi: 1. Mata merah sebagian, misalhnya perdarahan subkonjungtiva 2. Mata merah seluruhnya Klasifikasi pembagian mata dapat dibdakan menjadi: 1. Mata merah visus normal Misalnya: Konjungtivitis, pingekuelitis, pterigium, blefaritis 2. Mata merah visus turun mendadak Misalnya: keratitis, uveitis, glaukoma akut, ulkus kornea, 3. Mata normal visus turun perlahan Misalnya: katarak, glaukoma kronik 4. Mata normal visus turun mendadak Misalnya ablasio retina Pada kasus ini didapatkan faktor predisposisi: a. Anak laki-laki, 7 tahun, muncul setelah bermain di luar rumah saat sor hari: bisa kemungkinan karen alergi b. Munculnya sejak 4 hari dan mrah pada kdua bola mata, menunjukkan adanya suatu proses peradangan yang akut c. Pada pemriksaan visus didapatkan visus normal, terdapat injeksi kornea, giant papile/coble stone yang merupakan ciri pada konjungtivitis alergika, dan mukusnya bersifat mukoid, berarti dapat disingkirkan konjungtivitis bacterial. k.bakterialis k.viral k.alergika etiologi Bakteri Virus Sistem imun/atopi Epidemiologi Semua orang, lebih Pada orang yang Lebih sering mengenai sering pada orang tua, sering kontak anak2 dipengaruhi faktor imun dengan orang yg tertular Gejala klinis Mata merah, nyeri, saat Mata merah, berair Mata merah, gatal, timbul bangun tidur susah dan sangat gatal, terutama saat terpapar mmbuka mata karena biasanya diikuti yang bersifat alergen kotoran gejala sistemik misal matahari atau seperti demam bunga. P.Oftalmologi Visus normal, injeksi Visus normal, mata Visus normal, injeksi konjungtiva, sekret berair, injeksi konjungtiva, Giant papile, purulen konjungtiva, sekret pada k.tarsalis banyak mukoid papil, sekret mukoid Penatalaksanaan Antibiotik topikal+oral Sembuh sendiri, tapi Antihistamin bisa digunakan topikal+kompres dingin antiviral topikal Sehingga jawaban yang sesuai adalah konjungtivitas vernal/alergika (C) 2. Seorang perempuan berusia 63 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan mata kiri penglihatan turun mendadak disertai rasa nyeri sejak 30 menit yang lalu. Pada pemeriksaan Pembekalan UKDI-UA0213
opthalmologi didapatkan mata kiri didapatkan visus 1/∞, udem palpebra, hiperemi konjungtiva CI PCI, sekret konjungtiva, udem kornea, bilik mata berkabut penuh dengan flare, cell, dan hipopion. Pada pemeriksaan USG didapatkan vitritis. Pada mata kanan visus 6/7.5, dalam batas normal. Pasien mempunyai riwayat OS pseudofakos post operasi ECCE 5 hari yang lalu. Apakah diagnosis yang mungkin pada pasien ini: A. Uveitis anterior B. Panuveitis C. Endoftalmitis D. Selulitis E. Vitritis Pembahasan: Mata kiri turun mendadak disertai mata merah sejak 30 mnit : 1. Sifat akut 2. Lokalisir unilateral 3. DD: mata merah visus turun mendadak: keratitis, ulkus kornea, uveitis anterior (iridosiklitis), glaukoma akut, panoftalmitis, endoftalmitis, panuveitis, vitrisis. a) Keratitis: peradangan pada kornea sehingga kornea menjadi keruh. Gejala klinis: mata mrah, berair, nyeri, silau. Klasifikasi: keratitis pungtata,(gejala klinis sama) Pemeriksaan oftalmologi (PO): bintik-bintik pada fluroscein. Kratitis marginal, keratitis baktri, keratitis virus dan jamur. b) Ulkus kornea: hilangnya jaringan kornea sampai bagian stroma. Etiologi: trauma, pemakaian lensa mata, penggunaan kortikosteroid topikal, imunodefisiensi. Klasifikasi: ulkus kornea tipe sentral dan ulkus kornea marginal. Gejala klinis: mata merah ditempat lokasi, c) Endoftalmitis: pradangan pada seluruh bola mata d) Uveitis: peradangan pada badan uvea. Uveitis dibedakan menjadi uveitis anterior (iris dan badan siliaris/ iridosiklitis) dan uvitis anterior mengenai koroid. Klasifikasi uvitis anterior dibedakan menjadi: 1) Berdasarkan penybab: uveitis ndogen dan eksogen 2) Berdasarkan patologi anatomi: uvitis granulomatosa (epitel dan makrofag, mutton fat) dan uvitis non-granulomatosa ( limfosit dan sel plasma) Gejala klinis: bisa bersifat akut dan kronik, lokalisis hanya satu mata, mata merah, lakrimasi, mata nyeri, fotofobia dan penglihatan menurun P.O: visus turun,efek tyndall + sel flare, hipopion jarang. Pengobatan: 1. Stroid topikal (tappering off) 3. Seorang laki-laki berusia 19 th datang ke Puskesmas dengan keluhan benjolan di kelopak mata kanan atas sejak 3 hari yang lalu. Tidak disertai demam. Pemeriksaan ophtalmologi didapatkan edema dengan bentuk nodul di daerah tarsus merah dan nyeri. Visus tidak menurun. Apakah diagnosis yang mungkin pada pasien ini: A. Blepharitis B. Hordeolum eksterna C. Hordeolum interna D. Chalazion E. Selulitis orbita Pembahasan: a. Blefaritis : peradangan pada tarsal atau tepi kelopak mata. Etiologi: produksi kalenjer minyak yg berlebihan Gejala klinis: mata merah, lengket, eksudat, epiforia. Penatalaksanaan: dapat diberikan antibiotik oral (ex: tetrasiklin oral), antibiotika topikal (geritromicin salep) b. Hordeolum adalah peradangan pada kalenjer mata. Apabila peradangan pada kalenjer meibom dapat memberikan manifstasi hordeoulum internum. Apabila peradangan pada kalenjer zeiss and moll dapat menimbulkan hordeolum eksternum. Gjala klinis, mata kelopak mata bengkak, merah, nyeri tekan seperti rasa terbakar
Pembekalan UKDI-UA0213
Penatalaksanaa: 1. Kompres hangat selama 4-6 kali perhari selama 15 menit dalam 24 jam. Apabila dalam 24 jam tidak ada perbaikan dapat diberikan antibiotik oral dan antibiotik salep seperti tobramicin salep. c. Kalazion adalah peradangan kronik pada kalenjer mata. 4. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata merah pada kedua mata sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan kelopak mata melekat, udema, terasa ada benda asing dan tidak ada penurunan penglihatan. Apakah diagnosis yang mungkin pada pasien ini: A. Konjungtivitis B. Keratitis C. Episkleratitis D. Skleratitis E. Iridosiklitis 5. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan pandangannya kabur pada saat melihat dekat dan jauh sejak 3 tahun.(gambar). Apakah diagnosis yang mungkin pada pasien ini: A. Simple miopi astigmat B. Simple hipermetrop astigmat C. Composit miopi astigmat D. Composit hipermetrop astigmat E. Mixed astigmat 6. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kedua mata merah. Sudah diberi cendoxitrol tetapi keluhan masih sama, selain itu dirasakan juga seperti ada benda asing. Apakah diagnosis yang mungkin pada pasien ini: A. Uveitis B. Glaukoma C. Keratitis 7. Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke poli mata RS mengeluh Mata tertusuk duri. Tes apakah yang harus dilakukan: A. Fluorescein test B. Tonometri C. Anel test D. Gonometri 8. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poli mata RS mengeluh mata melihat ganda dan ada riwayat trauma, Pada pemeriksaan opthalmologi didapatkan diplopia dan esotropia. Nervus manakah yang paling mungkin terkena: A. N 2 B. N 3 C. N4 D. N6 9. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun di bawa ke poli mata RS mengeluh tidak bisa membaca dengan jelas. Pada anamnesis didapatkan bahwa pasien tersebut disarankan untuk memakai kacamata sejak pemeriksaan pertama, tetapi orang tua tidak mampu membelikan. Pada pemeriksaan opthalmologi didapatkan S+8.00 OD. OS normal. Apakah kelainan mata yang terjadi pada pasien tersebut: A. Esotropia B. Exotropia C. Hipermetrop D. Miop 10. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa ke poli mata RS dengan keluhan mata juling dan oleh RS akan dilakukan operasi. Apakah tujuan dilakukan operasi ini: Pembekalan UKDI-UA0213
A. Penglihatan tunggal binokuler B. Pengembalian fusi C. Indikasi kosmetik 11. Seorang perempuan berusia 70 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan tidak bisa memasukkan benang kedalam lubang jarum. Apakah penyebab keluhan diatas: A. Degenerasi macula lutea B. Pengerasan lensa C. Keruhnya vitreous body D. Lemahnya otot cillier 12. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke unit gawat darurat RS dengan keluhan mata kanan terbentur tembok. Pada pemeriksaan opthalmologi kanan didapatkan hifema dan TIO meningkat OD. Apakah yang menyebabkan permasalahan tersebut: A. Trombus menyumbat trabekula 13. Visus 1/300, lensa keruh. Apakah pemeriksaan yang diharapkan: A. Shadow test (+) B. Shadow test (-) C. Anel test (+) D. Anel test (-) 14. Apakah terapi pada pasien glaukoma: A. Trabekulektomi B. Iridektomi C. Pilocarpin D. Steroid 15. Apakah diagnosis dari adanya bercak kecoklatan pada konjungtiva dan kelopak mata sejak lahir: A. Nevus conjungtiva dan palpebra B. Hemangioma C. Tumor 16. Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan mata kanan merah, berair, seperti ada benda asing, merasa tidak enak, dan berpasir. Dan ada teman sekolah yang menderita penyakit yang sama Pada pemeriksaan opthalmologi kanan didapatkan sekret mukopurulen, injeksi konjungtiva (+), tidak ada penurunan penglihatan. Apakah penyebab dari permasalahan diatas: A. Conjungtivitis bakteri B. Conjungtivitis viral C. Keratitis 17. Seorang anak laki-laki berusia 10 bulan dibawa ke puskesmas dengan keluhan pengelihatan kabur terutama pada malam hari. Pada pemeriksaan opthalmologi didapatkan bintik putih dan ulkus pada kornea. Apakah terapi pada pasien ini: A. Vitamin a 100.000 u, diberikan pada hari 1,2,12 18. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa ke poli mata dengan keluhan mata merah terutama saat bermain laying-layang sejak kecil dan dirasakan keluhan saat ini lebih parah. Pada pemeriksaan opthalmologi didapatkan kedua mata merah, gatal, keluar secret mukoid, injeksi konjungtiva, bentukkan cobblestone. Diagnosis apakah yang paling mungkin: A. Konjungtivitis viral B. Konjungtivitis bakterial C. Kunjungtivitis jamur D. Kunjungtivitis vernal E. Keratitis 19. Seorang anak laki-laki dibawa ke dokter praktik umum dengan keluhan mata sebelah kiri keluar cairan berwarna kehijauan, lengket, merah dan gatal. Pasien sudah berobat dan diberi Pembekalan UKDI-UA0213
obat steroid dan antibiotic. Diagnosis apakah yang paling mungkin: A. Konjungtivitis gonorhoe B. Konjungtivitis viral C. Kunjungtivitis alergi D. Kunjungtivitis chlamydia E. Kunjungtivitis vernal 20. Seorang anak perempuan berusia 7 tahun dibawa ke poli mata RS dengan keluhan kedua mata ada cairan bening dan kental, sering kambuhan tapi belum mendapat pengobatan. Pada pemeriksaan opthalmologi didapatkan kornea bening, injeksi konjungtiva, papiler cobblestone. Diagnosis apakah yang paling mungkin: A. Konjungtivitis akut B. Konjungtivitis veneral C. Kunjungtivitis atopic D. Kunjungtivitis virus E. Kunjungtivitis…….. 21. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan kedua mata merah, ada secret jernih dan lengket. Keluhan ini sering berulang tetapi belum mendapat pengobatan. Dari pemeriksaan opthalmologi didapatkan injeksi konjungtiva, papiler cobblestone (giant papillary). Diagnosis apakah yang paling mungkin: A. Konjungtivitis bakteri B. Konjungtivitis vernall C. Kunjungtivitis viral D. Kunjungtivitis septik E. Kunjungtivitis…….. 22. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhanh kedua matanya terasa nyeri dan panas serta mengeluarkan secret lengket berwarna hijau sejak 2 minggu yang lalu. Pasien belum menikah dan bekerja sebagai bartender di sebuah klub malam. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan konjungtiva hiperemi pada kedua mata dengan secret dan reaksi folikuler, kornea jernih, visus ODS 20/30 m. Apakah diagnosis yang paling mungkin: A. Konjungtivitis gonorhoe B. Konjungtivitis viral C. Kunjungtivitis alergi D. Kunjungtivitis chlamydia E. Kunjungtivitis vernal 23. Seorang anak berusia 9 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan mata berair, silau. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan blepharospasme, konjungtiva terdapat gambaran Coblestone. Apakah terapi pada pasien tersebut: A. Antibiotik topikal B. antihistamin topikal C. anti Jamur D. Antihistamin E. Steroid 24. Seorang laki-laki berusia 22 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata merah sejak 2 hari yang lalu, mata terasa gatal, berair. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan visus ODS 6/6, injeksi konjungtiva (+), secret serous. Sebelumnya pernah ditetesi obat tetes mata yang dibeli di warung tapi keluhan tidak berkurang. Teman sekantornya ada yang menderita keluhan serupa. Apakah terapi yang sesuai untuk pasien ini: A. Antibiotik topikal B. Antihistamin topikal C. Anti Jamur topical D. Kortikosteroid topical 25. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata merah berair Pembekalan UKDI-UA0213
dan gatal. Ayah mempunyai riwayat alergi dan asma. Pemeriksaan menggunakan slit lamp menunjukkan ada gambaran……..(apa gitu)….pada bagian superior dan inferior. Apakah diagnosis pada pasien ini: A. Vernal konjunctiva B. Allergic konjunctiva C. Viral konjunctiva D. Bakterial konjunctiva E. Athopy konjunctivitis 26. Seorang laki-laki berusia 70 tahun datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan kedua mata mendadak buta, tekanan darah: 180/100 mmHg. Pada pemeriksaan ophtalmoskop tidak ditemukan kelainan. Apakah diagnosis pada pasien tersebut: A. Stroke opthalmia B. Glaukoma absolut C. Ablatio retina 27. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang dengan keluhan mata merah, berair, terdapat keropeng. Keluhan tersebut muncul setelah perempuan tersebut menggunakan soft lens. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut: A. Vernal konjunctiva B. Allergic konjunctiva C. Viral konjunctiva D. Bakterial konjunctiva E. Athopy konjunctivitis 28. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata kiri kabur, mata merah. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan epifora, fotofobi, infiltrat (+), mixed injection (+), visus ODS 6/40. Apakah diagnosis yang sesuai pada pasien ini: A. Konjungtivitis B. Ablasio retina C. Uveitis D. Keratokonjungtivitis E. Keratitis 29. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata kabur, seperti melihat bayang-bayang. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan mata merah (-), epifora (-), ODS 1/300, riwayat keluarga memakai kacamata tebal. Apakah diagnosis pada pasien tersebut: A. Episkleritis B. Uveitis C. Konjungtivitis D. Neuritis Pigmentasi E. Abalasio retina 30. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata merah. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan Injeksi kojunctiva, didapatkan papil pada tarsal superior dan inferior. Apakah diagnosis pada pasien ini: A. Vernal konjungtivitis B. Viral konjungtivitis C. Bacterial konjungtiv D. Follicular konjtivits 31. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan benjolan di kelopak mata atas, tidak nyeri, tidak ada tanda radang. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan pseudoptosis. Apakah diagnosis yang paling mungkin: A. Hordeolum B. Blefaritis C. Kalazion D. Entropion. Pembekalan UKDI-UA0213
32. Seorang perempuan berusia 31 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata merah sejak 1 hari yang lalu disertai gatal, nyeri, berair, pandangan kabur, terbentuk keropeng pada kelopak mata saat bangun pagi disertai keluar kotoran kental dan berwarna putih, tidak ada penurunan penglihatan. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan injeksi konjungtiva, sekret mukopurulen di konjungtiva fornik, papil di konjungtiva tarsal. Apakah diagnosis pada pasien ini: A. Ulkus kornea B. Abrasi kornea C. Konjungtivitis virus D. Konjungtivitis bkteri E. Uveitis 33. Seorang anak perempuan berusia 10 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan mata merah sejak 1 bulan. Penglihatan tidak menurun. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan folikel di limbus kornea. Diagnosis yang paling mungkin adalah: A. Konjungtivitis bakterial kronis B. Konjungtivitis virus C. Konjung trakoma D. Pingukulum 34. Seorang perempuan berusia 59 tahun datang ke puskesmas ingin memeriksakan matanya oleh karena ibu pasien menderita glaukoma dan sudah di operasi beberapa tahun lalu. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan AVOD 5/5 C S-2, 50D, AVDS 5/5 C S-2, 50D. TIOD 21,9, TIOS 18,5. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus ini: A. Pemeriksaan lapangan pandang B. Pemeriksaan foto C. Mulai terapi pilokarpin 2% D. Pemeriksaan tonometri aplanasi 35. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang dengan keluhan mata gatal, merah, sekret seperti susu pada konjungtiva. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan visus normal. Di keluarga ditemukan riwayat alergi. Pada pemeriksaan menggunakan slit lamp ditemukan papila pada konjungtiva tarsal superior dan inferior. Apakah diagnosis pada pasien ini: A. Vernal konjungtivitis B. Atopic konjungtivitis C. Viral konjungtivitis D. Flictenular konjungtivitis 36. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan pandangan kadang-kadang kabur. Pada pemeriksaan funduskopi ditemukan tepi papil kabur, perdarahan superfiscial, infiltrat di sekitar papil. Pemeriksaan lapang pandang bintik buta melebar. Apakah diagnosis pada pasien ini: A. Edema papil B. Neuritis retrobulbar C. Neuritis optic D. Neuropati optik E. Atrofi papil 37. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata merah sejak 5 hari visus 6/60 (↓). Fotosensitif Floresensi (+). Apakah penyebab kelainan mata pada pasien ini: A. Bakteri B. Jamur C. Virus D. Autoimun 38. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke unit gawat darurat RS dengan keluhan mata kanan terkena shuttle khock. Pada pemeriksaan opthalmologi kanan didapatkan hifema 3 mm OD dan penurunan penglihatan mendadak serta blefarospasme. Apakah yang menyebabkan penurunan penglihatan pada pasien tersebut: A. Blefarospasme Pembekalan UKDI-UA0213
B. Kerusakan nervus optikus C. Gangguan masuknya cahaya 39. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan tiba-tiba mata kiri buram setelah 3 hari yang lalu kena shuttle cock. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan hematom palpebra, perdarahan subkonjungtiva, kornea jernih, bilik mata depan hifema penuh, iris dan lensa sulit dinilai, pupil berbayang. Apakah penyebab penurunan penglihatan pada pasien ini: A. Hematom palpebra B. Perdarahan subkonjungtiva C. Hifema penuh D. Katarak E. Sikatriks kornea 40. Seorang laki-laki berusia 70 tahun datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan mendadak buta pada kedua mata. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 180/100 mmHg, tidak ada lateralisasi. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan pupil edema tidak terlihat, tidak tampak kelainan pada lainnya. Apakah diagnosis pada pasien ini: A. Papilitis B. Papiledema C. Uveitis D. Lesi chiasma E. Stroke occipital 41. Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata merah. Pada pemeriksaan ophtalmologi ditemukan tonjolan pada limbus kornea. Pemeriksaan lain dalam batas normal. Apakah diagnosis pada pasien ini: A. B. C. D.
Konj virus Konj vernal Konj bakterial Konj sicca
42. Sorang laki-laki berusia 50 tahun, petani, datang ke puskesmas dengan keluhan mata kiri terkena padi 1 bulan yang lalu, ada bercak putih 1 minggu ini, mata agak bengkak, merah dan kabur, berair. Mata kanan tidak ada keluhan dan normal. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan mata kiri VOS 1/~, presipitat (+), infiltrat (+), konjungtiva hiperemis, palpebra hiperemis dan oedema. Apakah diagnosis yang paling mungkin: A. Uveitis B. Konjungtivitis et causa bakteri C. Konjungtivitis et causa jamur D. Keratitis et causa bakteri E. Keratitis et causa jamur 43. Pada pemeriksaan opthalmologi didapatkan ada benjolan pada mata kanan. Pseudoptosis (+). Apakah diagnosis yang sesuai: A. Hordeolum B. Khalazion C. Tumor mata 44. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan mendadak pandangan kabur, nyeri, pusing. Pada riwayat pemeriksaan sebelumnya telah didiagnosis menderita katarak immature. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan pupil dilatasi, BMD dangkal, reflex lambat. Apakah pemeriksaan lanjutan yang dibutuhkan: A. Slit lamp B. Gonioskop C. Tonometri D. Perimetri E. Funduskopi Pembekalan UKDI-UA0213
45. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke klinik endokrin, kemudian dirujuk ke klinik mata. Ia menderita Diabetes Mellitus sejak 10 tahun. Hasil pemeriksaan visus maupun luar mata normal. Pemeriksaan funduskopi didapatkan media jernih, papil normal, retina datar, tidak ada neurovascularisation, dot hemorrhage (+), hard exudates (+), macula edema (-), reflex fovea normal. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut: A. Proliferatve diabetic retinopathy B. Non-Proliferatve diabetic retinopathy C. Central retinal vein occlution D. Central retinal artery occlution E. Retinal detachment 46. Seorang anak berusia 5 tahun dibawa ke poli mata RS dengan keluhan sering melihat TV dalam jarak dekat. Ibunya sudah mengingatkan agar menjauh tetapi si anak mendekat lagi. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada anak tersebut: A. Presbiopia B. Astigmatisma C. Miopia D. Ambliopia E. Hypermetropia 47. Seorang laki-laki berusia 37 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kanan merah sejak 1 hari sebelumnya. disertai dengan mata mengeluarkan kotoran tanpa disertai kabur dan nrocoh. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini: A. Keratitis B. Glaukoma Akut C. Konjungtivitis Akut D. Panoftalmitis E. Uveitis 48. Seorang laki-laki berusia 31 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kanan merah sejak 2 hari disertai lengket kedua kelopak mata pada pagi hari serta mengeluarkan kotoran mata seperti nanah, warna kekuningan. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini: A. Konjungtivitis alergi B. Konjungtivitis bakterial C. Konjungtivitis viral D. Konjungtivitis trachomatis E. Konjungtivitis vernalis 49. Seorang perempuan berusia 16 tahun datang ke tempat praktek dokter umum dengan keluhan kedua mata terasa ngeres, gatal dan berair sejak beberapa minggu terakhir. Dan banyak teman asrama penderita yang menderita sakit yang serupa. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan hiperemia konjungtiva, folikel pada konjungtiva palpebra superior, dan pannus pada limbus superior. Apakah diagnosis pada pasien ini: A. Konjungtivitis alergi B. Konjungtivitis bakterial C. Konjungtivitis viral D. Konjungtivitis trachomatis E. Konjungtivitis vernalis 50. Seorang perempuan berusia 50 tahun menderita mata kanan merah disertai cekot-cekot mendadak, pandangan kabur, pusing dan mual muntah. Riwayat diabetes melitus disangkal, riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan tekanan mata kanan 50,1 mmHg, mata kiri 17.3 mmHg. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini: A. Keratitis Akut B. Glaukoma Akut C. Konjungtivitis Akut D. Hipertensi Okuli E. Uveitis Akut Pembekalan UKDI-UA0213
51. Seorang perempuan berusia 56 tahun mengeluh penglihatan kabur sejak beberapa bulan terakhir ini. Kondisi mata pada saat ini tidak nyeri, tidak merah. Riwayat pemakaian kaca mata hanya kaca mata baca. Riwayat pemeriksaan ophtalmologi dua tahun yang lalu didapatkan tekanan bola mata kanan 23,1 mmHg dan mata kiri 27,2 mmHg. Pada pemeriksaan funduskopi saat ini, papil N II dalam batas Normal. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini: A. Glaukoma Akut B. Glaukoma sekunder C. Glaukoma Kronis D. Glaukoma neovaskuler E. Hipertensi Okuli 52. Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kedua mata kabur perlahan sejak 6 bulan yang lalu. Pada anamnesis didapatkan tidak ada riwayat trauma, diabetes maupun hipertensi. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan tajam penglihatan mata kanan 3/60 pinhole tetap, mata kiri 5/60 pinhole tetap. Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan fundus refleks warna oranye kemerahan di tepi dengan warna kehitaman di tengah. Apakah diagnosis pada pasien ini: A. Katarak Imatur B. Katarak komplikata C. Katarak Insipien D. Katarak Matur E. Katarak traumatika 53. Seorang perempuan berusia 46 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kedua mata kabur sejak 1 bulan yang lalu. Pada anamnesis didapatkan bahwa pasien menderita kencing manis sejak 10 tahun yang lalu, gula darah puasa selalu diatas 200mg/dL. Pada pemeriksaan ophtalomologi didapatkan visus OD 5/30 pinhole tetap, OS 3/60. Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan fundus refleks positif warna jingga (oranye kemerahan). Apakah penyebab terjadinya penurunan tajam penglihatan pada pasien ini: A. Kelainan refraksi B. Ablasio retina C. Diabetik retinopati D. Makula kornea E. Katarak matur 54. Seorang bayi berusia 2 hari dibawa ke Puskesmas dengan keluhan kedua mata lengket, sulit membuka, kelopak mata bengkak, dan kemosis dengan sekret mucopurulent serta ada sedikit darah. Bayi tersebut dilahirkan normal pervaginam. Dilakukan pemeriksaan sekret dengan berbagai pewarnaan. Kuman apakah yang paling mungkin ditemukan pada pemeriksaan di bawah mikroskop pada pasien ini: A. Kuman batang gram positif B. Kokus gram positif C. Kuman batang gram negatif D. Kokus gram negatif E. Diplokokus gram negatif 55. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke dokter umum dengan keluhan mata kiri merah sejak 1 hari yang lalu, berair, silau, sulit membuka mata dan kabur, terasa seperti ada benda asing. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan VOD 5/60 S-1.75 => 5/5, VOS 3/60, hiperemia perikornea, hipertrofi papil. Pada pemeriksaan tes fluorescein didapatkan positif berupa punctat pada kornea bagian superior. Riwayat menggunakan lensa kontak sejak 6 bulan yang lalu. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini: A. Konjungtivitis bakterial B. Konjungtivitis vernal C. Contact lens-related keratitis D. Blefarokonjungtivitis E. Konjungtivitis viral
Pembekalan UKDI-UA0213
56. Seorang laki-laki berusia 50 tahun bekerja sebagai tukang kebun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kiri merasa kabur dan sedikit mengganjal sejak 2 minggu yang lalu setelah kelilipan sesuatu saat bekerja dan timbul bercak putih di manik mata sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan VOD 5/5, VOS 1/60, hiperemi perikornea, dan tampak warna putih di tengah kornea dengan fluorescein test positif. Mikroorganisme apakah yang paling mungkin sebagai penyebab pada keluahan pasien ini: A. Staphylococcus B. Streptococcus C. Pseudomonas D. Fungi E. Haemophillus 57. Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dibawa ke poliklinik dengan keluhan mata sangat gatal, berair, dan terasa berpasir. Keluhan ini sudah berulang kali dialami. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan kemerahan pada mata, visus normal, cobble stone di konjunctiva tarsalis superior. Apakah diagnosa yang paling mungkin pada pasien ini: A. Konjunctivitis flictenularis B. Konjunctivitis vernal C. Konjunctivitis folikularis D. Keratitis herpes E. Keratitis jamur 58. Seorang bayi berusia 3 hari dibawa ibu ke PKM dengan keluhan sejak 1 hari ini mata bayi keluar kotoran dan nanah dikedua matanya. Riwayat persalinan normal ditolong dukun. Riwayat ibu dulu pernah keluar cairan / sekret dari kemaluannya dan berbau. Pada pemeriksaan ofatamologi tampak sekret mukopurulen kuning. Kuman apakah yang paling mungkin sebagai penyebab sekret tersebut: A. Neisseria Gonorhoe B. Candida albicans C. Chlamydia trachomatis D. Trichomonas vaginalis E. Bacterial vaginosis 59. Seorang laki-laki berusia 24 tahun datang dengan keluhan mata merah, nyeri, penurunan tajam penglihatan. Pasien pengguna lensa kontak selama 2 tahun. Pasien merasa ada bintik putih yang membesar dengan cepat. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan visus 2/60, Pada pemeriksaan slit lamp nampak ulkus kornea sentral 3 x 4 mm, bilik mata terdapat nanah warna putih kekuningan setebal 2 mm. Apakah bakteri yang paling mungkin sebagai penyebab pada pasien ini: A. Bakteri gram (+). B. Bakteri gram (-). C. Bakteri anaerob. D. Jamur E. Parasit 60. Seorang anak laki-laki berusia 7 bulan dibawa ke Puskesmas dengan keluhan mata kanan agak juling, sering merah kumat-kumatan, dan kadang-kadang tampak bersinar seperti mata kucing. Dari riwayat kehamilan normal 9 bulan dan persalinan dibantu bidan. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini: A. Uveitis anterior B. Strabismus C. Katarak kongenital D. Retinoblastoma E. Retinopathy of Prematurity 61. Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dibawa ke Puskesmas dengan keluhan mata juling. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan tajam penglihatan OD 5/5, OS 5/5. Pemeriksaan apakah yang bisa dikerjakan oleh seorang dokter umum untuk mendiagnosis kelainan diatas: A. Hirscberg test B. Kimsky test Pembekalan UKDI-UA0213
C. Maddox Rod test D. Worth Four Dots Test E. Cover uncover test 62. Seorang lakilaki berusia 15 tahun datang dengan keluhan mata kiri kabur mendadak. Dua minggu sebelumnya ia melihat bayangan hitam bergerak dan melihat garis seperti bengkok. Riwayat tidak ada mata merah dan tidak nyeri. Riwayat memakai kaca mata S-6.00 kedua mata. Apakah daignosis yang paling mungkin pada pasien ini: A. Katarak traumatika B. Neuritis optik C. Papil Edema D. Retinal Detachment E. Uveitis posterior 63. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kanan terasa nyeri, merah, nrocoh dan kabur. Riwayat operasi katarak pada mata kanannya satu minggu yang lalu dan merasa terang setelah dioperasi. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan VOD 1/60, hiperemia konjungtiva dan perikornea, edema kornea, dan hypopion. Apakah diagnosis pada pasien ini: A. Uveitis anterior B. Glaukoma sekunder C. Ulkus kornea D. Endoftalmitis E. Keratokonjungtivitis 64. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan melihat objek selalu ganda, terutama pada siang hari setelah melakukan aktivitas. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan ptosis mata kiri dan kanan, kedua kelopak mata sulit membuka lebar. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini: A. Neuropati. B. Myastenia gravis. C. GBS. D. Paralisis hipokalemia. E. Krisis kolinergik. 65. Seorang perempuan berusia 70 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan penglihatan menurun sejak 3 bulan ini. Keluhan tanpa disertai nyeri dan mata merah. Pada pemeriksaan visus didapatkan mata kanan penderita hanya dapat melihat lambaian tangan. Berapakah tajam pengelihatan pada kasus ini: A. 1/~ B. 1/300 C. 1/60 D. 6/40 E. 6/6 66. Seorang perempuan berusia 38 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kedua mata kabur sejak 3 minggu yang lalu, pengelihatan kabur timbul perlahan-lahan, tidak nyeri, mata tidak merah. Riwayat pengoabatan TBC selama 4 bulan. Pada pemeriksaan oftamologi didapatkan visus setelah dikoreksi OD 5/60, OS 6/60. Penglihatan pasien tidak akan seburuk sekarang, jika dilakukan pemeriksaan opthalmologi pada 2 bulan pertama pengobatan. Pemeriksaan apakah yang bisa dilakukan untuk mengetahui kelainan paling awal: A. Pemeriksaan lapang pandang. B. Tajam penglihatan. C. Kontrol sensitivity. D. Ishihara. E. Tonometri. 67. Seorang perempuan berusia 60 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mendadak buta. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan visus turun 1/300. Pada pemeriksaan Pembekalan UKDI-UA0213
laboratorium didapatkan reduksi urin (+++) , GDP 250 mg/dl, 2 jam pp 450 mg/dl. Apakah kemungkinan penyebab buta mendadak tersebut: A. Retinopati. B. Katarak. C. Uveitis posterior. D. Perdarahan vitreus. E. Kekeruhan kornea. 68. Seorang laki-laki berusia 36 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kedua mata kena cairan asam saat bekerja. Pasien mengeluhkan mata merah. Pada pemeriksaan tajam pengelihatan didapatkan 5/10. Pada pemeriksaan slit lamp didapatkan konjungtiva hiperemi dan terdapat kelainan kornea di sekitar limbus. Berapakah gradasi kelainan pada pasein tersebut: A. Thoft grade I. B. Thoft grade II. C. Thoft grade III. D. Thoft grade IV. E. Thoft grade V. 69. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kanan terkena cipratan bahan pembersih porselen 2 jam yang lalu. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan VOD 5/30, VOS 5/5, hiperemi konjungtiva dan perikornea. Fluorescein tes positif pada 1/3 bagian kornea. Detail iris masih tampak jelas. Berapakah gradasi kelainan pada pasien tersebut sesuai kriteria trauma kimia: A. Thoft grade I. B. Thoft grade II. C. Thoft grade III. D. Thoft grade IV. E. Thoft grade V. 70. Seorang perempuan berusia 24 tahun bekerja sebagai karyawati pabrik datang ke Puskesmas dengan keluhan mata tersiram zat kimia basa di tempat kerjanya. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan konjungtiva hiperemi, lesi mengenai seluruh ketebalan kornea, kornea tampak keruh sehingga sulit melihat detail iris. Berapakah gradasi kelainan tersebut: A. Thoft grade I. B. Thoft grade II. C. Thoft grade III. D. Thoft grade IV. E. Thoft grade V. 71. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kiri terasa seperti ada pasir. Keluhan itu disertai pandangan silau, agak kabur dan mata berair terutama jika kelelahan. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan injeksi siliar dan infiltrat berbentuk akar tanaman. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini: A. Uveitis B. Keratitis C. Konjungtivitis D. Blepharitis E. Iriditis 72. Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata berair, merah, terasa ada pasir. Pada pemeriksaan ophtolmologi didapatkan injeksi siliar (+). Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini: A. Konjungtivitis B. Iriditis C. Keratitis D. Galukoma E. Uveitis Pembekalan UKDI-UA0213
73. Seorang perempuan berusia 39 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata merah dan nyeri. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan hiperemia konjungtiva (+), defek kornea (-), keratitic precipitate (+), flare (+), silier Injection (+). Obat apakah yang paling tepat untuk pasien ini: A. Antibiotik dan steroid tetes B. Antihistamin tetes C. Antibiotik oral 74. Seorang bayi lahir di Puskesmas. Pada pemeriksaan didapatkan pada mata bayi tampak sekret yang bernanah. Pada anamnesis didapatkan ibu bayi bekerja sebgai pekerja seks koomersial. Pada pemeriksaan opthalmologi tampak mukus yang mukopurulen. Organisme apakah yang paling mungkin sebagai penyebab penyakit ini: A. Toxoplasma B. Shipilis C. Candida D. Gonococcus E. Chlamidia 75. Seorang anak perempuan berusia 3 tahun di bawa ke Puskesmas dengan keluhan sering tebentur dan tersandung di sore hari. Keluhan tersebut disertai sering mengucek mata. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan keratnisasi pada konungtiva bagian interpalpebra. Terapi apakah yang paling mungkin untuk diberikan pada kasus ini: A. Tetes mata ciprofloxacim B. Tetes mata asam fusidat C. Suplemen vitamin A D. Salep mata eritromicin E. Salep mata tetrasiklin 76. Pasien laki-laki berusia 50 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan penglihatan kedua mata menurun. Riwayat diabetes melitus sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksan oftalmologi didapatkan gambaran ???????awal pada kedua lensa. Apakah patogeenesis yang paling mungkin terjadi: A. Peningkatan produksi sorbitol B. Peningkatan konsetrasi glukosa darah C. Peningkatan oksidasi kristalin D. Penurunan aktivitas aldose reduktase E. Penurunan aldose dehidrogenase 77. Seorang laki-laki berusia 41 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan buram ketika melihat benda dengan jarak dekat tetapi ketika melihat jarak jauh tidak ada keluhan. Riwayat tidak pernah menggunakan kacamata. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut: A. Miopi B. Hypermetropi C. Ambliopia D. Astigmatisme E. Presbiopi 78. Seorang bayi laki-laki berusia baru lahir dibawa dengan keluhan mata keluar sekret kuning. Bagaimanakah cara terjadinya penularan tersebut: A. Lewat udara B. Lewat air C. Jalan lahir D. Pasca setelah lahir 79. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan pengelihatan ganda sejak 2 hari yang lalu. pasien terkena...pada mata kanan.pemeriksaan fisik dan tanda vital sign baik. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan perdarahan sub konjungtiva,dislokasi...? Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini: A. Ablatio retina Pembekalan UKDI-UA0213
B. Oedema kornea C. Luksasi retina D. Katara traumatika 80. Seorang bayi laki-laki berusia 4 hari dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan kedua mata mengeluarkan banyak kotoran dan bengkak sejak 1 hari yang lalu. Pada pemeriksaan oftalmologik didapatkan oculi dekstra dan sinistra: palpebra edem, hiperemis, sekret banyak dan purulen. Pada pemeriksaan laboratorium sekret ditemukan diplokokus intraseluler gram negatif. Apakah penyebab yang paling mungkin: A. Chlamidia trachomatis B. Pneumokokus sp. C. Neisseria gonorrhea D. Pseudomonas aeroginosa E. Stafilokokus aureus 81. Seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata merah. Keluhan disertai dengan rasa panas pada mata, bengkak, gatal dan berair. Keluhan terutama muncul bila pasien memakai lensa kontak. Pada pemeriksaan oftalmologik didapatkan injeksi konjungtiva bulbi. Pada pemeriksaan laboratorium dari sekret mata ditemukan banyak sel-sel eosinofil. Apakah diagnosis yang paling mungkin: A. Blefaritis B. Skleritis C. Episkleritis D. Konjungtivitis E. Keratitis 82. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke dokter praktik umum dengan keluhan kedua mata merah lengket dan berpasir sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai rasanyeri, bengkak dan berair pada kedua kelopak mata. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan inflamasi kelopak mata dan sekret mucopurulent, tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening preaurikular. Obat tetes mata apakah yang paling tepat diberikan: A. Acyclovir B. Gentamycin C. Apraclonidin D. Brimonidin E. Dorzolamide hydrochloride 83. [soal tidak lengkap] Seorang pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan benjolan sebesar biji jeruk dan tidak terasa nyeri. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan konsistensi keras, tidak nyeri tekan, tidak hiperemi dan terdapat pseudoptosis. Apakah diagnosis yang paling mungkin: A. Hordeolum B. Kalazion C. Blefaritis D. Eritropion E. Tumor kelopak mata 84. Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun diantar oleh ibunya ke Puskesmas dengan keluhan mata merah sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai rasa gatal, kotoran mata warna bening keputihan, dan lengket. Keluhan ini sering berulang dan belum pernah diobati. Pasien mempunyai riwayat asma bronkiale. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan: Visus ODS 20/20, injeksi konjungtiva (+), reaksi papiler dan cobble stone (Giant papillary) pada tarsus konjungtiva atas, kornea jernih. Apakah diagnosis yang paling mungkin: A. Konjungtivitis bakteri B. Konjungtivitis viral C. Konjungtivitis vernal D. Konjungtivitis atopic E. Keratokonjungtivitis
Pembekalan UKDI-UA0213
85. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kedua mata merah, lengket, dan berpasir. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan kedua kelopak mata merah, bengkak. (Soal tidak lengkap). Terapi tetes mata apakah yang paling sesuai untuk kasus ini: A. Acyclovir B. Gentamycin C. Benza... D. hydrochloride 86. Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mual muntah dan mata kiri berdenyut sejak 12 jam yang lalu, Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan PCVI +, CVI +, edema kornea, pupil midriasis, reflek cahaya -, BMD dangkal, VOS4/60 tidak dapat diperbaiki, TIO palpasi keras. Apakah diagnosis yang paling mungkin: A. Retinitis Pigmentosa totalis B. Glaukoma akut C. Uveitis anterior akut D. Ablasio retina E. Keratitis 87. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan keluar sekret kehijauan dan lengket pada kedua mata. Pandangan kabur, OD:OS 20:20. injeksi konjunctival +. Apaka diagnosis yang paling mungkin: A. Konjunctivtis trakomatis B. Konjunctivitis bakterial C. Konjunctivitis vernal D. Konjunctivityis gonnorhea E. Konjunctivitis viral 88. Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dibawa ayahnya ke Puskesmas dengan keluhan pandangan kabur tiap sore hari. Anak tidak suka makan sayur, susu dan buah-buahan. Apakah diagnosis yang paling mungkin: A. Myopia B. Presbiopia C. Xerophtalmia D. Hipermetropi E. Ablasio retina 89. Seorang laki-laki berusia 54 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan pandangan kabur sejak 2 bulan yang lalu dan dirasakan bertambah buruk. Pada pemeriksaan ophtalmologi tidak didapatkan mata merah, pemeriksaan visus didapatkan 6/60 kedua mata, koreksi tidak memperbaiki visus. Pemeriksaan apakah dari pemeriksaan berikut yang tepat untuk pasien tersebut: A. Kampimetri B. retinometri C. Keratometri D. Tonometri E. Oftalmoskopi 90. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun datang ke poli mata untuk kontrol mata. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan VODS = 5/15, koreksi S-o,50=5/7, S -1,00=5/5, S 1,25= 5/6, S -0,75=5/5, S-1,50=5/7. Jadi koreksi yang tepat adalah: A. S -0,50 B. S -0,75 C. S -1,00 D. S -1,25 E. S -1,50 91. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan penglihatan kabur, OD 5/60, dikoreksi dengan S-1,25 menjadi 5/7, S-1 menjadi 5/5, S-0,5 menjadi 5/7, S-0,75 menjadi 5/5, koreksi kacamata yangdiberikan adalah: Pembekalan UKDI-UA0213
A. S-1,00 B. S-0,75 92. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang dengan keluhan kedua mata kabur melihat papan tulis di sekolah. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan VOD 5/40 dengan koreksi S-0.75C-0.75X180°=> 5/5. VOS 5/30 dengan koreksi S-0.75C-0.50X0°=> 5/5. Diagnosis yang tepat untuk kasus diatas adalah: A. Astigmatisma Myopia Simplex B. Astigmatisma Myopia Compositus C. Astigmatisma Hypermetropia Mixtus D. Astigmatisma Hypermetropia Compositus E. Astigmatisma Hypermetropia Simplex 93. Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan diplopia, visus OD/OS 5/5 ,ada ptosis dan kelemahan melihat kesegala arah. Nervus kranialis yang paling mungkin terganggu adalah: A. N 2 dan3 B. N 3 dan 4 C. N 2,3,4,7
Pembekalan UKDI-UA0213