JARINGAN TUMBUHAN
(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)
Oleh :
Agus Tri Handayani
E1D314238
Kelompok I
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2014
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk serta fungsi yang
sama, fungsi yang sama tetapi struktur yang berbeda atau fungsi yang sama
dengan struktur yang sama. Bagian-bagian dari suatu tumbuhan sebagai suatu
individu biasanya terdiri dari kumpulan jaringan yang kompleks kemudian
bergabung membentuk organ, dan organ-organ tersebut akan berkumpul
membentuk sistem yang disebut sistem organ yang pada akhirnya menjadi tubuh
tumbuhan. Tumbuhan memiliki jaringan dan ada pula yang tidak memiliki
jaringan. Pada tumbuhan yang uniseluler atau terdiri dari satu sel saja,
dapat dipastikan bahwa tumbuhan tersebut tidak memiliki jaringan. Jaringan
pada umumnya hanya terdapat pada organisme tingkat tinggi (Pratiwi, 2000).
Jaringan tumbuhan merupakan komponen sel-sel yang mempunyai bentuk
berbeda tetapi mempunyai fungsi yang sama, atau bentuk yang sama fungsi
berbeda. Semua jaringan tumbuhan umumnya dibagi menjadi dua tipe jaitu
jaringan meristematik dan jaringan permanen yang bersama-sama membentuk
organ-organ tumbuhan yaitu akar, batang, daun, dan organ reproduksi (bunga,
buah, dan biji) yang keseluruhannya merupakan tumbuh-tumbuhan. Jaringan
pada tumbuhan dikategorikan menjadi tiga jaringan, antara lain (Amin,
1994) :
1. Jaringan epidermis adalah jaringan yang melapisi daun dan bagian
tumbuhan yang masih muda.
2. Jaringan pengangkut. Komponen utama jaringan pengangkut adalah xilem dan
floem.
2
3. Jaringan penyokong meliputi tiga jaringan dasar, yaitu parenkim,
kolenkim dan sklerenkim.
Pada proses pembelahan, pembesaran dan diferensial sel-sel
terorganisasi menjadi jaringan dan kumpulan jaringan membentuk organ-organ,
selanjutnya kumpulan organ membentuk sistem organ dan menjadi tubuh
tumbuhan atau hewan bersel banyak (multiseluler). Sifat dari tumbuhan
bersel banyak adalah adanya tingkatan koordinasi dan korelasi yang tinggi
antara komponen organ, jaringan dan sel-sel. Jaringan tumbuhan dapat dibagi
menjadi beberapa macam berdasarkan struktur, fungsi dan lokasi dari
jaringan tersebut. Secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
jaringan meristematis dan jaringan dewasa (jaringan permanen) (Amin, 1994).
).
Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengenal beberapa jaringan pada
tumbuhan angiospermae.
TINJAUAN PUSTAKA
Seperti layaknya makhluk hidup yang lain, tumbuhan dan hewan pun
memiliki organ-organ penyusun tubuh. Pada proses pembelahan, pembesaran dan
diferensiasi, sel-sel terorganisasi menjadi jaringan dan kumpulan jaringan
membentuk organ-organ, selanjutnya kumpulan organ membentuk sistem organ
dan menjadi tubuh tumbuhan dan hewan bersel banyak (multiseluler) (Amin,
1994).
Jaringan pada tumbuhan terdiri dari jaringan muda (meristematik) dan
jaringan dewasa (permanen). Jaringan muda atau jaringan meristem memiliki
ciri-ciri yaitu terdiri dari sel-sel embrional, memiliki dinding yang
tipis, kaya akan plasma, vakuola-vakuola yang kecil, memiliki bentuk yang
isodiametris dan terletak di ujung akar, batang dan tunas.
Sedangkanjaringan dewasa memiliki ciri-ciri bentuk sudah tetap, tidak
mengalami pembelahan, vakuola besar, mengalami penebalan dan plasma sedikit
(Parlan, 1995).
Cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan adalah histologi.
Sedangkan cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan dalam hubungannya
dengan penyakit adalah histopatologi. (Wahyu, 2008).
Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan, dan cara
perkembangannya (Brotowidjoyo, 1989).
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dibedakan atas dua bagian yaitu
jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem dan jaringan
dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang masih muda dan selalu aktif
membelah atau bersifat embrional, sedangkan jaringan dewasa adlah jaringan
yang tidak lagi
4
berdiferensiasi terdiri dari : jaringan pengangkut, jaringan pelindung,
jaringan parenkim dan jaringan gabus (Hamka, 2006).
Macam-macam jaringan, yaitu (Pratiwi, 2000) :
a. Jaringan pelindung (jaringan epidermis)
Jaringan pelindung merupakan jaringan yang menutupi permukaan organ
tubuh tumbuhan. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan yang ada
disebelah dalamnya, selain itu jaringan epidermis juga mengalami
differensiasi membentuk bulu akar pada akar yang berfungsi sebagai jalan
masuk larutan atau zat-zat dalam tanah menuju jaringan pengangkut pada
akar. Pada jaringan ini tidak terdapat kloropil kecuali pada daerah sekitar
stomata.
b. Jaringan dasar
Jaringan dasar tersusun atas sel-sel parenkim yang membentuk suatu
jaringan yang sederhana pada tumbuhan yang menempati tempat disebelah dalam
jaringan epidermis. Jaringan parenkin terdiri atas sel-sel hidup, letak
selnya renggang sehingga terdapat rongga antar interseluler. Rongga ini
memungkinkan untuk memperlancar pertukaran gas. Jaringan parenkim yang
terdiri atas jaringan tiang dan jaringan spon berfungsi sebagai tempat
terjadinya proses fotosintesis dan tempat menyimpan cadangan makanan.
c. Jaringan penunjang (sklerenkim dan kolenkim)
Jaringan penunjang terdiri atas sel-sel yang mengalami penebalan
dinding dari lignin dan selolusa sehingga menjadi kuat. Berfungsi menyokong
atau memperkokoh tubuh tumbuhan.
d. Jaringan pengangkut (Floem dan Xilem)
5
Jaringan pengangkut ini terdiri atas sel-sel berstruktur deret memanjang
membentuk buluh atau saluran yang berfungsi sebagai alat pengangkut.
Jaringan pengangkut Xilem berfungsi mengangkut air dan zat-zat hara dari
akar menuju daun dan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Mikroskop, kaca benda dan kaca penutup, berfungsi untuk mengamati
preparat.
2. Silet/cutter, berfungsi untuk memotong tipis objek yang akan diamati.
3. Kain planel, berfungsi untuk mengeringkan kaca benda.
4. Buku gambar, alat tulis dan pensil warna, berfungsi untuk menggambar
preparat.
5. Pinset, berfungsi untuk meletakkan objek ke kaca benda.
6. Tisu, berfungsi sebagai alat untuk membersihkan kaca benda dan menaruh
objek.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Air
2. Tanaman kacang hijau (Vigna radiates)
3. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
4. Tanaman kacang nagara/tunggak (Vigna unguiculata (L.) Walp)
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 14 Oktober 2014
pada pukul 14.00-16.00 WITA di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas
Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
7
Prosedur Kerja
1. Menyiapkan mikroskop, kaca benda, kaca penutup pada posisi yang tepat.
2. Menyiapkan masing-masing preparat yang akan diamati dibawah mikroskop.
3. Mengamati bentuk dan gambarkan hasil pengamatan dan lengkapi gambar
dengan keterangan yang jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Amin. 1994. Fisiologi Hewan dan Tumbuhan. Karunika : Jakarta.
Brotowidjoyo. 1989. Zoologi Dasar. Erlangga : Jakarta.
Hamka. Dkk. 2006. Biologi umum. UNM : Makasar.
Parlan, V. F.1995. Panduan Belajar Biologi. Yudistira : Jakarta.
Pratiwi, A. D. 2000. Penuntun Biologi. Erlangga : Jakarta.
Wahyu, Guntur. 2008. Sel, Jaringan, Organ, Sistem Organ dan Anatomi. PT.
Mandiri Berjaya : Bandung.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI i
DAFTAR GAMBAR
.......................................................................
ii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 2
TINJAUAN PUSTAKA 3
BAHAN DAN METODE 6
Alat dan bahan 6
Waktu dan Tempat 6
ProsedurKerja 7
HASIL DAN PEMBAHASAN 8
Hasil 8
Pembahasan 11
KESIMPULAN DAN SARAN 14
Kesimpulan 14
Saran 14
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
1. Gambar 1. Batang kacang hijau (Vigna
radiatus)................................ 8
2. Gambar 2. Daun kacang hijau (Vigna
radiatus).................................. 8
3. Gambar 3. Akar kacang hijau (Vigna
radiatus)................................... 8
4. Gambar 4. Batang kacang tanah (Arachis hypogaea
L.)...................... 9
5. Gambar 5. Batang meristem kacang tanah (Arachis hypogaea L.).....
9 6. Gambar 6. Daun kacang tanah (Arachis hypogaea
L.)....................... 9
7. Gambar 7. Akar primer kacang tanah (Arachis hypogaea L.).............
9
8. Gambar 8. Batang kacang nagara (Vigna unguiculata (L.) Walp)......
10
9. Gambar 9. Daun kacang nagara (Vigna unguiculata (L.) Walp).........
10
10. Gambar 5. Akar kacang nagara (Vigna unguiculata (L.) Walp).........
10
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil yang didapat dari praktikum yang telah dilakukan, di peroleh
gambar sebagai berikut:
Gambar 1. Batang kacang hijau (Vigna radiatus)
Keterangan Gambar :
1. Xilem
2. Floem
Gambar 2. Daun kacang hijau (Vigna radiatus)
Keterangan Gambar:
1. Ibu tulang daun
2. Tulang daun
3. Epidermis
4. Stomata
Gambar 3. Akar kacang hijau (Vigna radiatus)
Keterangan Gambar:
1. Leher akar
2. Meristem apikal
Epidermis
9
Gambar 4. Batang kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
Keterangan Gambar :
1. Xilem
2. Floem
Gambar 5. Batang meristem kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
Keterangan Gambar:
1. Xilem
2. Floem
Gambar 6. Daun kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
Keterangan Gambar :
1. Ibu tulang daun
2. Tulang daun
3. Stomata
4. Epidermis
Gambar 7. Akar primer kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
Keterangan Gambar :
1. Xilem
2. Floem
10
Gambar 8. Daun kacang nagara (Vigna unguiculata (L.) Walp)
Keterangan Gambar :
1. Xilem
2. Floem
Gambar 9. Daun kacang nagara (Vigna unguiculata (L.) Walp)
Keterangan Gambar :
1. Ibu tulang daun
2. Tulang daun
3. Stomata
Gambar 10. Akar kacang nagara (Vigna unguiculata (L.) Walp)
Keterangan Gambar:
1. Leher akar
2. Meristem apikal
Epidermis
11
Pembahasan
Dalam praktikum kali ini membahas tentang jaringan. Jaringan merupakan
sejumlah sel yang memiliki bentuk, struktur dan fungsi yang sama. Jenis-
jenis jaringan pada tumbuhan antara lain : Jaringan meristem, jaringan
parenkim, jaringan epidermis, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim,
jaringan xilem dan jaringan floem. Jaringan yang diamati dalam praktikum
kali ini adalah jaringan pada bagian batang, daun, akar pada kacang-
kacangan.
Yang pertama pengamatan pada kacang hijau (Vigna radiatus), Kacang
hijau merupakan tanaman pangan semusim berupa semak yang tumbuh tegak.
Tanaman kacang hijau adalah tanaman berumur pendek (60 hari). Panen kacang
hijau dilakukan beberapa kali dan berakhir pada hari 84 setelah tanam.
Susunan tubuh tanaman kacang hijau terdiri atas akar, batang dan daun.
Perakaran tanaman kacang hijau bercabang. Akar tanaman kacang hijau
memiliki meristem apikal yang memanjang dan berada di ujung akar. Daun
kacang hijau memiliki ibu tulang daun, tulang daun yang bercabang, stomata
merupakan mulut daun yang berbentuk bulat dan epidermis. Batang kacang
hijau memanjang dan pertumbuhan batangnya mengikuti cahaya matahari. Batang
kacang hijau terdapat xilem dan floem. Xilem merupakan jaringan pengangkut
yang mengangkut unsur hara dan mineral dari akar ke daun. Floem mengangkut
hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Pertumbuhan kacang
hijau sangat cepat daripada kacang yang lain.
12
Yang kedua pengamatan terhadap kacang tanah. Kacang tanah (Arachis
hypogaea L.) adalah tanaman polong-polongan atau legum. Serta menjadi
kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman yang
berasal dari benua Amerika ini tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm
(1 hingga 1½ kaki). Akar kacang tanah berserabut. Akar tanaman kacang tanah
memiliki meristem apikal yang memanjang dan berada di ujung akar. Daun
kacang tanah memiliki ibu tulang daun, tulang daun yang bercabang, stomata
merupakan mulut daun yang berbentuk bulat dan epidermis. Batang kacang
tanah terdapat xilem dan floem. Xilem merupakan jaringan pengangkut yang
mengangkut unsur hara dan mineral dari akar ke daun. Floem mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan Pertumbuhan batang kacang
tanah lebih lama dari kacang yang lain. Pertumbuhan batang kacang tanah
yang digunakan dalam praktikum adalah selama dua minggu. Bentuk meristem
kacang tanah dan akar primer hampir sama persis.
Yang ketiga kacang nagara/tunggak (Vigna unguiculata (L.) Walp),
sejenis tanaman legum yang polong muda dan bijinya biasa disayur,
seperti sayur lodeh atau brongkos. Tumbuhan ini relatif tahan kering.
Kacang nagara/tunggak banyak variasi bentuknya. Kacang nagara/tunggak masih
satu jenis dengan kacang panjang namun berbeda subspesies atau kelompok
kultivar. Akar kacang nagara/tunggak memiliki meristem apikal yang
memanjang dan berada di ujung akar. Batang kacang nagara/tunggak terdapat
xilem dan floem. Xilem merupakan jaringan pengangkut yang mengangkut unsur
hara dan mineral dari akar ke daun. Floem mengangkut hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
13
Pertumbuhan batang kacang nagara/tunggak tidak terlalu cepat ataupun
terlalu lambat dari kacang yang lain. Daun kacang nagara/tunggak memiliki
ibu tulang daun, tulang daun yang bercabang, stomata merupakan mulut daun
yang berbentuk bulat dan epidermis.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan sebagai
berikut:
1. Tumbuhan memiliki tiga organ pokok, yaitu : akar, batang dan daun
2. Akar merupakan tongkat bagi tanaman dan penyerap nutrisi bagi tanaman
3. Setiap jaringan memiliki sel-sel yang aktif membelah atau tidak
membelah.
Saran
Sebaiknya dalam mengamati preparat lebih teliti agar laporan lebih
akurat. Kemudian dalam praktikum agar lebih berhati-hati menggunakan alat
praktikum.