Sulfonamida adalah suatu kemoterapi antimikroba yang diturunkan dari sulfanilamida (p – aminobenzenasulfonamida). Sulfonamida pertama digunakan secara sistemik untuk pengobatan dan pencegahan penyakit infeksi pada manusia. Sulfonamida merupakan kelompok obat penting pada penanganan infeksi saluran kemih (ISK).
Gambar: Rumus Kimia Senyawa Sulfa
Berupa kristal putih yang sukar larut dalam air, tetapi garam natriumnya mudah larut. Rumus dasarnya adalah sulfanilamida. Perbedaan radikal R pada gugus amida (-SO2NHR) dan substitusi gugus amino (NH2) menyebabkan perubahan sifat fisik, kimia dan daya antimikroba sulfonamida. Beberapa sulfonamida dimungkinkan diturunkan dari asam sulfonat dengan menggantikan gugus hidroksil dengan gugus amina. Dalam kedokteran, istilah ―sulfonamida sulfonamida‖ ‖ kadang-kadang dijadikan sinonim untuk obat sulfa, yang merupakan turunan sulfanilamida.
Sulfa bersifat amfoter, sehingga sulit dipindahkan dgn cara pengocokkan digunakan dalam analisa organik. 1.
2. 3.
Umumnya tidak larut dalam air, namun larut dalam air panas. Elksin biasanya larut dalam air panas dan dingin. Tidak larut dalam eter, kloroform, petroleum eter. Larut baik dalam aseton, kecuali Sulfasuksidin, Ftalazol dan Elkosin
4.
5.
6.
Sulfa – sulfa yang mempunyai gugus amin aromatik tidak bebas akan mudah larut dalam HCl encer. Irgamid dan Irgafen tidak larut dalam HCl encer. Sulfa – sulfa dengan gugusan aromatik sekunder sukar larut dalam HCl, misalnya septazin, soluseptazin, sulfasuksidin larut dalam HCl, akan tetapi larut dalam NaOH Sulfa dengan gugusan – SO2NHR akan terhidrolisis bila dimasak dengan asam kuat HCl atau HNO3.
Senyawa golongan sulfa digunakan untuk pengobatan atau terapi dalam berbagai penyakit, yang memiliki efek sebagai berikut: Kemoterapeutikum : Sulfadiazin, Sulfathiazol Antidiabetikum : Nadisa, Restinon Desinfektan saluran air kencing : Thidiour Diuretikum : Diamox
1. Larut dalam air • Garam-garam natriumnya • Sulfasetamud • Sulfa tidak larut dalam air kecuali elkosin. Sufa hanya larut dalam eter. Bila ditambahkan air akan mengkristal.
2. Diasamkan dengan asam cuka 3% • Larut : sulfanilamid, sulfasetamid, dan soluseptazin • Tidak larut : sulfadiazin, sulfamorazin, sulfametazin, sulfatiazol, sulfapyridin, irgafen, irgamid.
3. Larut dalam alkohol 96% • Sulfasetamid, Irgamid, Igafen, Sulfathiazol Na
4. Tidak larut dalam alkohol 96 % • Sulfadiazin Na, Sulfamerazin Na, Sulfametazin Na, Sulfapyridin Na, Sulfathiazol Na.
5. Larut dalam asam cuka 7% • Sulfanalamid, Sulfasetamid, Soluseptazin
6. Tidak larut dalam air; larut dalam air panas • sulfanalamid, sulfasetamid, marfenil
7. Larut dalam NaOH 10% dan HCl 1% • Sulfaciazin, sulfamerazin, elkosin, sulfa piridin, sulfamezatin
8. Tidak larut dalam NaOH 10 % • Irgafen, Septazin, Radilon, Sulfaguanidin
9. Tidak larut dalam HCl 1% Tidak larut dalam HCl 1%
1. Reaksi elementer terhadap C, N, S : positif 2. Reaksi terhadap gugus-gugus amin : • reaksi diazotasi, reaksi dengan p-DAB- HCl , reaksi korek api, dan reaksi indofenol. Positif untuk aminamin bebas.
3. Reaksi terhadap gugus sulfon • Zat + H2O2 30% + 1 tetes FeCl3 + HNO3 dan BaCl2 atau Barium Nitrat → endapan BaSO4 putih
4. Reaksi furfural : terhadap gugus amin bebas: •1 tetes pereaksi ( furfural 2% dalam asam asetat glasial ) + zat memberi warna merah tua segerah berubah menjadi ungu. •Semua sulfa memberikan hasil positif, kecuali sulfasuksidin, pthalazol, Septazin
5. Reaksi Vanilin : Huckhal dan Turftiti •Terhadap derivat metil piridin , diatas kaca arloji atau objek : 1 tetes H 2SO4 + beberapa kristal vanilin, tambahkan zat uji, panaskan diatas nyala api kecil kuning atau hijau muda, kecuali : •Sulfamerazin Na : merah tua, •Sulfamezathin Na : merah tua •Irgamid : hijau tua – hitam dengan tepi merah
5. Reaksi Korek Api
• Zat kemudian dicelupkan korek api yang sudah dibasahi dgn HCl encer di bagian putihnya, maka timbul warna jingga sampai jingga kuning. • Asam sulfanilat : Kuning
7. Reaksi diazotasi untuk amin aromatik primer • Zat + 2 tetes HCl 2 N + 1 ml air + NaOH/NaNO 2 dan teteskan larutan 0,1 g beta-naftol dalam 2 ml NaOH, endapan jingga kemudian merah darah. • Bila penggunaan beta-naftol diganti dengan alfa naftol, maka endapan akan berwarna merah ungu. • Gratisin : kekeruhan jingga kuning • Negatif : sulfasuksidin, thalazol, septazin
8. Reaksi Erlich dengan p-DAB-HCl : reaksi yang umum untuk menunjukkan amin aromatik. • Amin aromatik primer bebas : jingga • Amin aromatik terikat: kuning lemah • Pereaksi : 1 gram pDAB, 10 ml HCl, tambahkan aquades hingga 100 ml • Cara melakukan reaksi: • Zat padat pada plat tetes + 2 tetes pereaksi kuning jingga • Kuning sitrun : Sulfametazin, Sulfadiazin, Sulfamerazin, Gratisin • Kuning : Elkosin • Kuning tua : Thazalol, Sulfanalamid Jingga : Sulfaguanidin
.
9. Reaksi dengan CuSO4 • Larutan CuSO4 dalam air yang encer • Reaksi ini diberikan oleh sulfa yang heterosiklik dalam NaOH dengan CuSO4 → endapan dan warna • Cara melakukan reaksi: • Zat dalam tabung reaksi + 2 ml air dipanaskan sampai mendidih + NaOH 2 tetes, setelah dingin + 1 tetes HCl encer sampai netral atau asam lemah lihat warna yang terjadi • Hijau : Elkosin, Globuoid, Eucacil, Sulfapyridin • Ungu : Sulfadiazin, Sulfasuksidin, Sulfatiazol • Putih : Irgafen, Sulfanalamid
3
• Jika sediaannya berupa tablet, maka harus diisolasi dahulu. Cara melakukan reaksi: • Dalam tabung reaksi kecil 10 mg zat + 1 cc H2SO4 + 1 tetes KBrO3 jenuh. Amati perubahan yang terjadi. • As. Sulfanilat : ungu coklat Sulfanalamid :ungu,merah lama lama keruh • Gratisin : coklat Sulfasuksidin : ungu coklat • Marfanil : keruh putih kuning Thiadicur : kuning coklat • Nadisan : coklat-ungu – coklat • Ftalazol : tidak berwarna • Sulfadiazin : kuning jingga coklat merah
11. Reaksi Indofenol
12. Pereaksi Roux
• Khusus untuk gugus amin aromatik dengan posisi para yang kosong. • Cara melakukan reaksi: • Panaskan zat 100 mg dalam tabung reaksi + 2 cc air sampai mendidih lalu segera + 2 tetes NaOH dan 2 ml kaporit + 1 tetes fenol liquafectum segera. Amati perubahan warna yang terjadi. • Albusid : hijau tua • Sulfadiazin : merah rosa • Elkosin : coklat • Sulfaguanidin : kuning • Cantrisin : merah coklat • Sulfamerazin : merah rosa • Irgafen : hijau • Sulfametazin : merah rosa • Lucosil : coklat merah • Sulfanalamid : biru • Sulfapyridin : coklat • Sulfasuksidin : kuning lemah • Sulfa thiazol : kuning jingga • Thalazol : tak berwarna
• pereaksi : Na Nitroprusida 10 ml, aquadest 100 ml, NaOH 2 ml, dan KMnO4 5 ml • Cara melakukan reaksi: • Zat padat diletakkan diatas plat tetes lalu + 1 tts perekasi lalu diaduk dengan batang penguluk. Dilihat perubahan warna yang terjadi. • Albuoid : Coklat hijau – hijau • Sulfapyridin : ungu • Elkosin : ungu coklat-ungu • Sulfasuksidin : hijau kuning • Sulfadiazin : ungu-hijau biru • Sulfathiazol : hijau kining • Sulfaquanidin : ungu- coklat • Sulfatiooreum: merah biru • Sulfamezatinus : ungu – hijau tua • Irgafen : hijau kuning • Lucosil : hijau kuning hiaju • Thazalol : (-0)
14. Reaksi Kristal
13. Reaksi Sublimasi
•Untuk beberapa sulfa yakni: Sulfadiazin, Sulfamerazin, Sulfamezatin, Thalazol, Elkosin.
• Aseton – air • Alkohol – air • Dragendorf • Bouchardat • Eder • Asam pikrat 1 % dalam air • Asam pikrolon • Mayer • Fe kompleks • Cu kompleks • P-DAB-HCl • Asam sikikowolframat • AuBr 3 • PtCl • Asam dliitur • Cara aseton-air • Dalam tabung reaksi zat dilarutkan dengan aseton lalu disaring filtratnya, tambahkan air secukupnya. Larutan ditetesklan di
Semua sulfida bila dipanaskan diatas titik leburnya akan terurai dan timbul warna dari residu.
Sulfonamid Sinonim: Sulfamid, Streptocid, Sulfamimum Nama Dagang: Astreptine;AVC;Azol;Pro ntosil album, Prontylin Nama Kimia: Streptozid4-Aminobenzensulfa BM C6H8N2O2S=172.2
Gambar . Rumus bangun Sulfonamida
Pemerian: Serbuk kristal putih. Pada pemanasan serbuk kering dapat berubah menjadi ungu-biru dan kadang memproduksi anilin dan amonia. Titik didih sekitar 165°.
Kelarutan: 1:170 dalam air, 1:37 dalam etanol dan 1:5 dalam aseton, praktis tidak larut dalam kloroform dan eter, larut dalam HCl dan larutan hidroksida alkali
Konstanta disosiasi: pKa10.6 (20°). Koefisien Partisi: Log P(oktanol/air), −0.6.
Reaksi Warna Koniferil Alkohol oranye; Tembaga Sulfat (Metode 1) biru; Koppanyi – Zwikker Test biru-ungu; Merkuri Nitrat hitam
Sinonim:Sulfa – isodimerazin; Sulfaisodimidin; Sulfasomidin. Sulfadimetilpirimidin yang biasa digunakan yaitu sulfasomidin dan terkadang digunakan sulfadimidin. Nama Dagang: Aristamid; Domain; Elkosin; Elkosil; Elkosin(e). Nama Kimia: 4-Amino-N(2,6 – dimetil – 4 – pirimidinil)benzensulfa BM C12H14N4O2S=278.3
Pemerian: kristal atau hablur putih atau krem-putih yang lambat laun menjadi gelap jika terpapar cahaya. Titik Lebur: 243°C Kelarutan: larut dalam air, kloroform dan eter, sukar larut dalam etanol dan aseton, larut dan asam mineral encer dan larutan hidroksi alkali. Konstanta Disosiasi: pKa 7,5 (27°). Koefisien Partisi: Log P (oktanol/air) −0.3
A. Reaksi B. Reaksi Roux Pereaksi: Na-Nitroprusid Warna dilarutkan dalam air lalu
›
›
›
› ›
Koniferil alkohol: oranye Tembaga (Metode 1): hijau Koppanyi – Zwikker Test: biru-violet (transient) Merkuri nitrat: hitam Asam Nitrat: kuning
tambahkan NaOH kemudian tambahkan KmnO4, terjadi endapan. Saring ke dalam botol berwarna coklat. Cara melakukan reaksi Zat padat diletakkan di atas plat tetes + 1 tetes pereaksi kemudian aduk dengan batang pengaduk ungu coklat hitam – hitam kotor
C. Reaksi Erlich
Reaksi Erlich dengan pDAB-HCl : reaksi umum pada amin aromatik Pereaksi : p-DAB-HCl : 1 gram dalam 10 ml + air ad 100 ml zat + pereaksi 1-2 tetes diatas plat tetes : warna yang timbul adalah kuning jingga Kuning : Elkosin
D. Reaksi korek api atau p-DABHCl (umum pada amin aromatik)
Zat + HCl encer lalu kedalamnya dicelupkan korek api, maka timbul warna jingga sampai jingga kuning. Asam sulfanilat : Kuning Pereaksi : p-DAB-HCl : 1 gram dalam 10 ml + air ad 100 ml zat + pereaksi 1-2 tetes diatas plat tetes : warna yang timbul adalah kuning jingga.
E. Indofenol
Khusus untuk gugus amin aromatik dengan tempat para yang kosong Panaskan zat 100 mg dalam tabung reaksi + 2 cc air sampai mendidih lalu segera + 2 tts NaOH dan 2 ml kaporit + 1 tetes fenol liquafectum segera. Amati perubahan warna yang terjadi. Elkosin : Coklat
F. Reaksi Vanilin
Reaksi Vanilin : Huckhal dan Turftiti Terhadap derivat metil piridin, diatas kaca arloji atau objek : 1 tetes +H2SO4 + beberapa kristal vanilin, campurkan + zat panaskan diatas nyala api kecil : kuning atau hijau muda
G. Reaksi dengan CuSO4 Zat dalam tabung reaksi + 2 ml air dipanaskan sampai mendidih + NaOH 2 tetes, setelah dingin + 1 tetes CuSO4 + 1 tetes HCl encer hingga netral atau asam lemah hijau (terang).
H. Reaksi Kristal
Sublimasi Mayer Etanol-air Dragendorf Aceton-air
Sinonim: Sulfametilthiadiazol. Nama Dagang : Famet; Luco-Oph; Lucosil; Methazol; Renisul; Rufol; Salimol; Sulfapyelon; Thidicur; Thiosulfil; Urolex; Urolucosil. Nama Kimia: 4-Amino-N-(5 – metil – 1,3,4 – thiadiazol – 2 – yl)benzenesulfae BM C9H10N4O2S2=270.3
Pemerian: Kristal tak berwarna atau putih hingga krem-serbuk kristal putih. Titik lebur 208° C. Kelarutan: larut 1:2000 air, 1:30 etanol, 1:40 metanol, 1: 10 hingga 1:13 dari aseton, 1:1370 eter, dan 1:2800 kloroform, larut dalam larutan alkali hidroksida dan larut dalam asam mineral. Konstanta Disosiasi: pKa5.5 (25°). Koefisien Partisi: Log P(oktanol/pH 7.5), – 1.1; (oktanol/air), 0.5.
A. Reaksi Warna
Koniferil alkohol: oranye Tembaga: hijau Koppanyi - Zwikker Test : merah-violet (transient) Merkuri nitrat — hitam Asam Nitrat — kuning
B. Reaksi Roux
Pereaksi Na-Nitroprusid dilarutkan dalam air lalu tambahkan NaOH kemudian tambahkan KmnO4, terjadi endapan. Saring ke dalam botol berwarna coklat. Cara melakukan reaksi Zat padat diletakkan di atas plat tetes + 1 tetes pereaksi kemudian aduk dengan batang pengaduk hijau lemah-hijau coklat
C. p-DABHCl
Pereaksi : p-DABHCl : 1 gram dalam 10 ml + air ad 100 ml zat + pereaksi 1-2 tetes diatas plat tetes : warna yang timbul adalah kuning jingga
D. Indofenol
Khusus untuk gugus amin aromatik dengan tempat para yang kosong Panaskan zat 100 mg dalam tabung reaksi + 2 cc air sampai mendidih lalu segera + 2 tts NaoH dan 2 ml kaporit + 1 tetes fenol liquafectum segera. Amati perubahan warna yang terjadi. Thidicur : hijau mudakuning
E. Reaksi KBrO3 F. Reaksi
Tablet harus diisolasi dahulu Caranya:Dalam tabung reaksi kecil 10 mg zat + 1 cc H2SO4 + 1 tetes KBr jenuh. Amati perubahan yang terjadi. Thiadicur : kuning coklat
Diazotasi
Zat + 2 tts HCl 2 N dan air : + NaOH dan teteskan larutan 0,1 g beta-naftol dalam 2 ml NaOH, endapan jingga kemudian merah darah. Kalau yang dipakai alfa naftol : merah ungu.
G. Pirolisa
H. Zat + NaOH + air + CuSO4
Memberikan warna coklat kemudian di tambahkan gas SO2
hijau-hitam
I. Reaksi Kristal
pDAB-HCl Aseton-air Dragendorf
Koniferil alkohol
Tembaga sulfat
Tes Koppanyi – Zwikker
Merkuri nitrat
Reagen Panaskan 0,1 g koniferil alkohol sampai melebur (T.L. 74oC) larutkan dalam 3 mL etanol dan diencerkan dengan etanol ad 10 mL. Metode Teteskan larutan sampel pada kertas saring, tambahkan 1 tetes reagen dan diberi uap HCl. Indikasi Warna jingga mengindikasikan adanya amin aromatik primer yang terikat secara langsung pada cincin benzen.
Metode 1 Larutkan sampel dalam 0,1 M NaOH dan tambahkan 1% (b/v) larutan tembaga sulfat sampai larutan berubah sempurna. Indikasi Timbul warna hijau, biru atau cokelat mengindikasikan adanya sulfa.
Larutan 1% (b/v) kobalt nitrat dalam etanol. Metode Larutkan sampel dalam 1 mL etanol, tambahkan 1 tetes reagen diikuti dengan 10 mikroL larutan pirolidin dan campuran diaduk. Indikasi Warna ungu diberikan oleh senyawa yang mengandung struktur berikut: Imida, dimana C=O dan NH terikat dalam cincin (misalnya barbiturat, glutetimida, oksipenisatin, dan sakarin) Sulfa dan senyawa lain dengan gugus sulfamil (-SO 2NH2) bebas dalam cincin (misalnya klopamida, furosemida, sulfanilamida, thiazida) atau dengan (-SO2NH2) yang terikat pada cincin benzen dengan cincin yang lain seperti pirazin, piradazin, piridin, atau pirimidin (misalnya sulfafurazol, dan sulfametoksazol) struktur sulfadiazin dan sulfadimetoksin memberikan warna pink atau merah-violet.
Reagen Untuk menjenuhkan larutan merkuri nitrat, tambahkan serbuk natrium bikarbonat sampai menghasilkan gas dan endapan terbentuk berwarna kuning. Endapan kemudian berubah warna menjadi cokelat muda. Reagen harus dibuat segar, kocok sebelum digunakan dan jangan disimpan melebihi 1 jam. Metode Larutkan sampel dalam etanol, tambahkan 1 tetes reagen yang keruh, kocok dan amati selama 2 menit. Blanko negatif yang hanya mengandung etanol dan reagen harus disertai.
Indikasi Warna abu-abu gelap atau hitam mengindikasikan adanya cincin imida atau sulfa dengan cincin tambahan. Kecepatan dan intensitas reaksi bervariasi antarsenyawa. Intensitas reaksi imida berikut menurun dengan urutan: barbiturat,bemegrid,fenitoin>beneperidol,sikloserin,pi mozid>glutetimida,oksifensatin>sakarin, sulfinpirazon.
Dalam hal sulfa: suksinil sulfatiazol, sulfamoksol, sulfanilamida, sulfasomidin, dan sulfatiazol. Klorpropamid dan tolbutamind memberikan respon lemah.
Sulfadiazin
Sulfametoksazol
Sulfafenazol
Sulfamerazine
Sulfadiazin
Sinonim. Solfadiazina; Solfapirimidina; Sulfadiazine. Nama Dagang. Adiazine; Balin; Diazyl; Labdiazina; Sulfolex. Geatrim-Boli, Norodine, Scorprin, Synutrim, Tribrissen, Triglobe, and Vesuprim. Nama Kimia. 4-Amino-N-2– pyrimidinylbenzenesulfonamide BM C10H10N4O2S=250.3
Pemerian Putih, putih kekuningan, atau pink hampir putih berbentuk kristal atau hablur, lambat laun menjadi gelap jika terpapar cahaya. o Titik Lebur. Sekitar 225 C dengan dekomposisi. Kelarutan. Praktis tidak larut dalam air, kloroform, dan eter; sangat larut dalam etanol; larut 1:300 dalam aseton; larut dalam asam mineral encer dan larutan hidroksi alkali dan karbonat. o Konstanta Disosiasi. pKa 6,5 (25 C) Koefisien Partisi. Log P (oktanol/pH 7,5) -1,3
Reaksi Warna •Koniferil alkohol Jingga •Cuprum sulfat (metode 1) Violet-Coklat •Reaksi Koppanyi-Zwikker Violet-Pink •Merkuri nitrat Hitam Reaksi Kristal •Asam Pikrat, bouchardat, dragendorf, aseton air
Sulfamethoksazol
Sinonim. Sinonim. Ro–4–2130;Sulfametho 2130;Sulfamethoxazole; xazole; Sulfisomezole. Nama Dagang. Gantanol; Urobak Urobak.. Kimia. 4-Amino4-Amino-N N-(5–methyl–3– Nama Kimia. isoxazolyl)benzenesulfonamide BM C10H11N3O3S=253.3
Pemerian Kristal putih sampai putih-kekuningan. o Titik Lebur. 167 C Kelarutan. Sangat terlarut dalam air, larut 1:50 dalam etanol, 1:3 dalam aseton; praktis tidak larut dalam kloroform dan eter; larut dalam basa alkali. o Konstanta Dissosiasi. pKa 5,6 (25 C) Koefisien Partisi. Log P (oktanol/air) 0,9
Reaksi Warna • Koniferil alkohol jingga • tembaga sulfat hijau • Tes Koppanyi-Zwikker biru-violet • merkuri nitrat hitam Reaksi Kristal • Fe complex, • sublimasi , • aseton-air, • asam pikrat
Sulfafenazole
Sinonim. Sulphaphenazole; Sulphaphenylpyrazol. Nama Dagang. Isarol V; Orisul; Orisulf. Kimia. 4-Amino-N-(1–phenyl–1H Nama pyrazol–5–yl)benzenesulfonamide BM C15H14N4O2S=314.4
Pemerian Serbuk kristal putih. Ketika dipanaskan bubuk menjadi cokelat; ketika dipanaskan lebih jauh, akan menghasilkan asap kekuningan yang berbau sulfur dioksida. o Titik Lebur . 179-183 CA Konstanta Dissosiasi. pKa 6,5 Koefisien Partisi. Log (oktanol/air) 1,5
Reaksi Warna • Koniferil alkohol jingga • tembaga sulfat biru • tes Koppanyi-zwikker biru-violet • merkuri nitrat hitam • asam nitrat kuning. Reaksi Kristal • Fe complex, • sublimasi , • aseton-air, • asam pikrat
Sulfamerazin
Sinonim.Solfamerazina; Sulfamethyldiazine; Sulfamethylpyrimidine; Sulfamerazine. Nama Dagang.Berlocombin, Sulfatril, and Trisulfaminic. Nama Kimia. 4-Amino-N-(4–methyl–2– pyrimidinyl)benzenesulfonamide BM C11H12N4O2S=264.3
Pemeriaan. Putih atau putih kekuningan serbuk kristal yang lambat laun akan menjadi gelap jika terpapar cahaya. Titik Lebur . 234oC sampai 238oC, dengan dekomposisi. Kelarutan. Larut 1:6250 dalam air; 1:550 dalam etanol, dan 1:60 dalam aseton; sangat larut dalam eter dan kloroform; larut dalam asam mineral encer dan larutan hidroksi alkali dan karbonat. Konstanta Dissosiasi. pKa 7,1 (20oC) Koefisien Partisi. Log P(oktanol/pH 7,5) -0,1
Reaksi Warna Koniferil alkohol Jingga Cuprum sulfat (metode 1) Hijau lalu menjadi Coklat Reaksi Koppanyi-Zwikker Pink Merkuri nitrat Hitam Reaksi Kristal Sublimasi, aseton-air, asam pikrat, dragendorf, bouchardat, Fe complex.
Sulfamethoksi piridazin
Sulfadoksin
Sulfametoprazin
Sulfadimethoxine
Sulfamethoksipiridazin
Rumus Molekul C11H12N4O3S Sinonim : Solfametossipiridazina; Sulfamethoxypyridazinum; 4-Amino-N-(6– methoxy–3–pyridazinyl)benzenesulfonamide BM : 280,3
Pemerian Serbuk Kristal putih sampai kekuningan, tidak berbau, tidak berasa. Titik lebur: 180° -183° C Kelarutan: sangat sukar larut dalam air, sukar larut dalam etanol, larut dalam 1:25 bagian aseton, larut dalam 1:400 bagian kloroform,praktis tidak larut dalam eter, larut dalam asam mineral dan basa hidroksida.
Reaksi warna : 1. Reaksi dengan CuSO4 Caranya: zat dalam tabung reaksi +2ml air dipanaskan sampai mendidih + NaOH 2 tetes, setelah dingin + 1 tetes CuSO 4 + 1 tetes HCl encer ad netral atau asam lemah (indicator congored, tetap warna merah) coklat kehijauan 2. Reaksi dengan AgNO3 hitam 3. Reaksi dengan HNO3kuning
Sulfadoksin
Rumus Molekul C12H14N4O4S Sinonim : Sulfadoxinum; Sulformethoxine; Sulforthomidine; Sulphormethoxine; Sulphorthodimethoxine; N1-(5,6Dimethoxypyrimidin-4-yl)sulphanilamide; 4Amino-N-(5,6–dimethoxy–4– pyrimidinyl)benzenesulfonamide BM : 310.3
Serbuk kristal putih. o Titik lebur: 190°-194 C Kelarutan: sangat sukar larut dalam air, sukar larut dalam metanol dan etanol, praktis tidak larut dalam eter, larut dalam larutan asam mineral dan basa hidroksida.
Reaksi warna : 1. Reaksi dengan CuSO4 Caranya: zat dalam tabung reaksi +2ml air dipanaskan sampai mendidih + NaOH 2 tetes, setelah dingin + 1 tetes CuSO4 + 1 tetes HCl encer ad netral atau asam lemah (indicator congored, tetap warna merah) hijau 2. Reaksi p-DAB-HCl (p-DAB 1gram+ HCl encer 10 ml+ aqua ad 100 ml) (+) Caranya: zat padat pada plat tetes + 2 tetes pereaksi jingga merah 3. Reaksi dengan AgNO3 hitam 4. Reaksi dengan HNO3kuning
Sulfametoprazine
Rumus Molekul C11H12N4O3S Sinonim : Sulfalenum; Sulfamethoxypyrazine; Sulfapirazinmetossina; Sulfapyrazin Methoxyne; Sulphalene; N1-(3-Methoxypyrazin-2yl)sulphanilamide; Solfametopirazina; Sulfalene; 4-Amino-N-(3– methoxypyrazinyl)benzenesulfonamide; Solfametossipirazina. BM : 280,3
Pemerian Serbuk kristal putih sampai kekuningan,. o Titik lebur: 175 °-178 C Kelarutan: praktis tidak larut dalam air, sukar larut dalam etanol dan kloroform, larut dalam aseton dan larutan asam mineral dan basa hidroksida.
Reaksi warna 1. Reaksi dengan CuSO 4 Caranya: zat dalam tabung reaksi +2ml air dipanaskan sampai mendidih + NaOH 2 tetes, setelah dingin + 1 tetes CuSO 4 + 1 tetes HCl encer ad netral atau asam lemah (indicator congored, tetap warna merah) hijau 2. Reaksi dengan AgNO 3 hitam 3. Reaksi dengan HNO3kuning
Sulfadimethoxine
Rumus Molekul C12H14N4O4S Sinonim : Solfadimetossina; Sulfadimethoxinum; Sulfadimetoksiini; Sulfadimetoxin; Sulfadimetoxina; Sulphadimethoxine. N1-(2,6Dimethoxypyrimidin-4-yl)sulphanilamide. BM : 310,3
Pemerian Serbuk kristal putih sampai kekuningan. o Titik lebur: 201°-204 C Kelarutan: sangat sukar larut dalam air, larut dalam1:200 bagian etanol, larut dalam 1:800 kloroform, larut dalam 1:2000 bagian eter, larut dalam asam mineral dan larutan basa hidroksida dan karbonat.
Reaksi warna 1. Reaksi dengan CuSO4 Caranya: zat dalam tabung reaksi +2ml air dipanaskan sampai mendidih + NaOH 2 tetes, setelah dingin + 1 tetes CuSO4 + 1 tetes HCl encer ad netral atau asam lemah (indicator congored, tetap warna merah) hijau 2. Reaksi dengan AgNO3 hitam 3. Reaksi dengan HNO3kuning
Pemerian Bubuk kristal putih atau putih kekuningan, tak berbau, memiliki rasa asam dan asin yang lemah
Titik leleh: 182-1840C Kelarutan:
Sinonim : Albucid, NSulfanililasetamida, N-[(4-aminophenyl)
air (1:200), alkohol (1:60), aseton (1:10), sukar larut dalam eter, mudah larut dalam asam mineral encer, larutan KOH, dan larutan NaOH. Sangat sukar larut dalam kloroform, praktis tidak larut dalam benzena
Reaksi Roux Pereaksi: Na nitroprusida 10 ml Aquadest 100 ml NaOH 2 ml KMnO4 5 ml Cara membuat pereaksi: Na nitroprusida dilarutkan dalam aquadest, + NaOH + KMnO4 endapan, saring.
Cara melalukan reaksi: Sulfasetamid (pada plat tetes) + 1 tetes pereaksi, aduk Timbul warna. Hasil positif untuk sulfasetamid jika terbentuk warna
hijau zamrud.
Reaksi Erlich dengan p-DAB-HCl 1 gram zat dilarutkan dalam 10 ml aquadest, + aquadest ad 100 ml. Larutan zat, teteskan di atas plat tetes, + 1-2 tetes pereaksi timbul warna. Hasil positif untuk sulfasetamid jika terbentuk warna
jingga merah.
Reaksi Indofenol 100 mg zat dipanaskan dalam tabung reaksi, + 2 ml aquadest hingga mendidih, + 2 tetes NaOH + 2 ml Kaporit, + 1 tetes fenol liquefactum segar timbul warna. Hasil positif untuk sulfasetamid jika terbentuk warna
hijau tua segera.
Reaksi dengan KBrO3 10 mg zat + 1 ml H 2SO4 + 1 tetes KBrO3 jenuh. Hasil positif jika terbentuk warna
kuning jingga-coklat tua Esterifikasi
Zat + etanol + H2SO4 pekat timbul bau etil asetat (seperti bau cutex remover )
Reaksi dengan CuSO4 Zat + 2 mL air, dipanaskan hingga mendidih, + 2 tetes NaOH, dinginkan, + 1 tetes CuSO4 + 1 tetes HCl encer sampai netral atau asam lemah. Hasil positif untuk sulfasetamid jika
tidak terbentuk endapan. Pyrolisa
Zat dipanaskan hingga di atas titik leburnya. Hasil positif jika residu berwarna kuning dengan bau aniline + NH3 Zat + HCl, dipanaskan hingga di atas titik leburnya. Sulfasetamid sulfanilamid, lakukan tes untuk sulfanilamid
10mg zat + 1ml HCL 0,5 N +CuO ammoniak
Zat dilarutkan dengan aseton, kemudian saring, filtrat + air aa kristal.
kristal.
Zat + larutan 1% asam pikrat dalam air
kristal.
Pemerian Serbuk putih, tidak berbau, tidak berasa
NH 2
Titik leleh: 177-1800C
O 2S
O
NH
CH 3
C
C C H
CH 3
Kelarutan: sedikit larut dalam air, aseton dan eter
Sinonim : Irgamid, Dimethylacroylsulfanilamida
Reaksi 10 mg zat + 2 tetes NaOH 0,1N + 1 tetes KMnO 4. Hasil positif untuk sulfadikramid jika warna
hilang.
Reaksi Erlich dengan p-DAB-HCl Larutkan 1 gram zat dalam 10 ml aquadest, + aquadest ad 100 ml. Larutan zat teteskan di plat tetes, + tambahkan 1-2 tetes pereaksi Hasil positif untuk sulfadikramid jika terbentuk warna jingga
Reaksi Kristal Zat dilarutkan dengan aseton, saring filtrat + air aa kristal. Zat + larutan 1% asam pikrat dalam air kristal.
Pemerian Bubuk putih atau putih kekuningan, tak berbau, rasa agak pahit, dibakar bau menusuk, jika terkena cahaya akan warna akan menjadi gelap.
Titik leleh: 185-1950C Kelarutan: Sinonim : Sulfasuksidin, Sulfasuksitiazol
Sebanyak 1 gr larut dalam 4800 ml air, larut dalam alkohol dan basa, tidak larut dalam eter dan kloroform
Reaksi Erlich dengan p-DAB HCl Zat dilarutkan dalam HCl, masak. Larutan zat diteteskan di atas plat tetes, + 1-2 tetes pereaksi. Hasil positif jika terbentuk warna jingga.
Reaksi Diazo (untuk amin aromatis primer) Zat + 2 tetes HCl 2N + 1 ml air + 2 tetes NaNO2 + 0,1 g β-Naftol β-Naftol dalam 2 ml NaOH. Hasil positif jika tidak terbentuk warna jingga kemudian kemudian merah merah darah. darah.
Reaksi Roux Pereaksi: Na nitroprusida 10 ml Aquadest 100 ml NaOH 2 ml KMnO4 5 ml Cara membuat pereaksi: Na nitroprusida dilarutkan dalam aquadest, + NaOH + KMnO4 endapan, saring.
Cara melalukan reaksi: Sulfasetamid (pada plat tetes) + 1 tetes pereaksi, aduk Timbul warna. suksinilsulfatiazol jika jika terbentuk Hasil positif untuk suksinilsulfatiazol warna hijau kuning.
Reaksi dengan KBrO3 10 mg zat + 1 ml H2SO4 + 1 tetes KBrO3 jenuh. Hasil positif jika terbentuk warna
ungu coklat
Reaksi Umbelliferon Zat + resorcin + H2SO4 pekat, dipanaskan +NaOH + air. Hasil positif jika terbentuk warna jingga
dengan
fluoresensi hijau. Reaksi Kristal Zat dilarutkan dengan aseton, saring kristal. Zat + NH4OH + HCl 25 % kristal.
filtrat + air aa
Pemerian Bubuk putih atau kekuningan, tidak berbau, rasa pahit lemah
Titik leleh: 260-2700C Kelarutan:
Sinonim : Phthalazol, Thalazol
tidak larut dalam kloroform dan air; larut sedikit dalam alkohol dan eter, larut baik dalam basa dan asam HCl pekat
Reaksi dengan KBrO3 10 mg zat + 1 ml H2SO4 + 1 tetes KBrO3 jenuh. Hasil positif untuk ftalilsulfatiazol jika tidak terbentuk warna.
Reaksi Diazo (untuk amin aromatis primer) Zat + 2 tetes HCl 2N + 1 ml air + 2 tetes NaNO2 + 0,1 g β-Naftol dalam 2 ml NaOH. Hasil positif jika tidak terbentuk warna jingga kemudian merah darah.
Reaksi Roux Pereaksi: Na nitroprusida 10 ml Aquadest 100 ml NaOH 2 ml KMnO4 5 ml Cara membuat pereaksi: Na nitroprusida dilarutkan dalam aquadest, + NaOH + KMnO4 endapan, saring.
Cara melalukan reaksi: Sulfasetamid (pada plat tetes) + 1 tetes pereaksi, aduk Timbul warna. Hasil positif untuk ftalilsulfatiazol jika terbentuk warna hijau kuning kotor.
Reaksi Erlich dengan p-DAB-HCl 1 gram zat dalam 10 ml aquadest, + aquadest ad 100 ml. Larutan zat, teteskan di atas plat tetes + 1-2 tetes pereaksi. Hasil positif jika terbentuk warna jingga
kuning.
Reaksi Umbelliferon Zat + resorcin + H2SO4 pekat, panaskan, + NaOH + air. Hasil positif jika timbul warna
kuning yang
berfluoresensi hijau. Bila ditambah asam, warna akan hilang. Bila kemudian ditambah basa, warna akan timbul kembali. Reaksi Indofenol 100 mg zat dipanaskan dalam tabung reaksi, + 2 ml aquadest hingga mendidih, + 2 tetes NaOH + 2 ml kaporit, + 1 tetes fenol liquefactum segar. Hasil positif jika tidak terbentuk warna.