FISIOLOGI SISTEM SARAF PADA KATAK Lela Juwita Sari (3415080205), Riski Sulistyani (3415080207), Eka Puspita Sari (341508020) !an Lia "n!rianita (341508325#)1 $%S&R$' Siste sara a!ala* suatu siste tu+u* yan erupakan a!aptasi tu+u* ter*a!ap ransanan yan !iteria !ari luar tu+u*tu+u*- &u.uan &u.uan penelit penelitian ian ini a!ala* a!ala* untuk untuk enet eneta*u a*uii isi/l/ isi/l/i i siste siste sara sara pa!a pa!a katakkatak- Penelit Penelitian ian ini !ilaksanakan pa!a *ari Senin, # ese+er 2010 yan +ertepat !i La+/rat/riu isi/l/i "P$ J- Pa!a penaatan erak releks pa!a katak !iper/le* *asil y akni e!ulla spinalis erupakan pusat erak releks k atak, karena saat e!ulla spinalis !irusak !irusak aka katak ti!ak !apat e+erikan e+erikan resp/n ter*a!ap ter*a!ap ransanan ransanan yan !i+erika !i+erikann- Se!an Se!ankan kan pa!a pa!a pena penaata atan n +i/list +i/listrik rik pa!a pa!a katak katak !iper/ !iper/le* le* *asil *asil +erupa +erupa arus arus listrik listrik yan yan !apat !apat en*asilkan p/tensial aksi yan keu!ian +eraki+at pa!a resp/n ter*a!ap ipuls- 'etika sara !i+l/kir !enan enunakan alk/*/l 70 aka alk/*/l +er!iusi ke!ala aks/n sara !an +er6apur !enan 6airan intraseluler !i!ala sel sara yan enan!un i/n i/n neati p/siti !an enanu pr/ses pera+atan se*ina ipuls yan era+at !ala aks/n *arus 9+eker.a keras: untuk elewatinya'ata 'un6i ; %i/listrik,
a*asiswa Pen!i!ikan %i/l/i Reuler 2008
A.
PEND ENDAHU AHULUA LUAN
Pemberian nama otot rangka disebabkan karena otot ini menempel pada system rangka (Seeley, 2002). Berdasarkan Tobin (2005), otot terd terdir irii atas atas bund bundel el-b -bun unde dell sel sel otot otot.. Seti Setiap ap bundel berada di dalam lembaran jaringan ikat yang yang memba membaa a pembul pembulu! u! dara! dara! dan sara" sara" yang mensuplai mensuplai kebutu!an kebutu!an otot tersebut. tersebut. #i setiap ujung otot, lapisan luar dan dalam dari jaringan ikat bersatu menjadi tendon yang biasanya menempel pada tulang. $tot $tot rang rangka ka memi memili liki ki empa empatt kara karakt kter eris isti tik k "ungsional sebagai berikut% &. kontr ontrak akti tili lita tas s' kemam emampu puan an untu untuk k memendek karena adanya gaya eksitab ilitas' as' kapasi kapasitas tas otot otot untuk untuk 2. eksitabilit merespon sebua! rangsang . eksten ekstensib sibilit ilitas' as' kemam kemampua puan n otot otot untu untuk k memanjang elastisit sitas' as' kemamp kemampuan uan otot otot untuk untuk 4. elasti kembal kembalii ke panjan panjang g normal normal setela setela! ! mengal mengalami ami pemanj pemanjang angan. an. (Seele (Seeley, y, 2002). e"lek gerak pada ektremitas (tungkai) berpusat di sumsum tulang bela belaka kang ng.. *ala *alann nnya ya impu impuls ls pada pada gera gerak k re" re"lek lek menu enurut rut Bell Bell dan dan +agend +agendie ie adala! adala! % resept reseptor orsar sara" a" sensoris sensoris (melalui (melalui lengkung lengkung dorsal) dorsal) medu medull lla a spin spinal alis iss sar ara" a" moto motori ris s (melalui lengkung entral)e"ektor. Potensial aksi merupakan depolarisasi dan repolarisasi membran sel yang terjadi seara epat (Seeley, 2002). Pada sel otot (serabutserabut otot), potensial aksi menyebabkan otot berkon berkontra traks ksii (Seele (Seeley, y, 2002). 2002). Berdas Berdasark arkan an /amp /ampbe bell ll (200 (200) ),, sebu sebua! a! pote potens nsia iall aksi aksi tung tungga gall akan akan meng meng!a !asi silk lkan an peni pening ngka kata tan n tegangan tegangan otot yang berlangsun berlangsung g sekitar sekitar &00 milide milidetik tik atau atau kurang kurang yang yang disebu disebutt sebua! sebua! kontraksi kontraksi tunggal. *ika potensial aksi kedua tiba sebelum sebelum respon respon ter!adap ter!adap potensial potensial aksi pert pertam ama a sele selesa sai, i, tega tegang ngan an ters terseb ebut ut akan akan menjumla!kan dan meng!asilkan respon yang lebi! besar. *ika otot menerima suatu rentetan potens potensial ial aksi aksi yang yang saling saling tumpan tumpang g tindi! tindi!,, maka akan terjadi sumasi yang lebi! besar lagi dengan dengan tingka tingkatt tegang tegangan an yang yang bergan bergantun tung g pada laju perangsangan. *ika laju
perangsangan ukup epat, sentakan tersebut akan lepas menjadi kontraksi yang !alus dan berta!an lama yang disebut tetanus. Pada Pada saat saat sel sel sara sara"" dala dalam m kead keadaa aan n istira!at (reseptor tidak dirangsang), membran sel dalam keadaan impermeable ter!adap ion. *ika sel sara" dirangsang, dirangsang, maka saluran saluran ion akan akan terb terbuk uka. a. 1on 1on natr natriu ium m akan akan masu masuk k ke dalam sel dan ion kalium bersama ion /l akan keluar keluar dari dalam sel. +uatan ion di dalam sel menjadi lebi! positi" dan muatan ion di dalam sel menjadi lebi! negati". eadaan ini disebut depola depolaris risasi asi.. +embra +embran n sel dalam dalam keadaa keadaan n permea permeable ble ter!ad ter!adap ap ion. ion. Perjala Perjalanan nan impuls impuls sara sara"" dapa dapatt dibl diblok okir ir ole! ole! rang rangsa sang ng dingin dingin,, pana panas, s, atau atau teka tekana nan n pada pada sera serabu butt sara sara". ". Pemblokir Pemblokiran an yang sempurna sempurna diapai diapai dengan dengan memberikan 3at anastetik. B.
METO ME TODO DOLO LOGI GI PENEL PENELIT ITIA IAN N
Pene Peneli liti tian an ini ini dila dilaks ksan anak akan an pada pada !ari !ari senin, tanggal 4 #esember 20&0 di labora laborator torium ium "isiol "isiologi ogi +1P6 +1P6 78*. 78*. 6lat-a 6lat-alat lat yang yang diguna digunakan kan antara antara lain % papan papan beda!, beda!, pinset, jarum, tali, batre (kotak), kabel dengan ukuran keil, 2 bua! gelas kimia. Ba!an-ba!an yang digunakan antara lain % uka, air ledeng, alko!ol 90 :, dan katak. ; Pengamatan
;
C.
keadaan tiarap, terlentang, diubit dengan pinset, dijepit dengan pinset, menelup kaki kanan di air uka, dan menelup kaki kiri di air ledeng. +enusuk otak katak bagian belakang (suda! dalam keadaan tanpa spinal) +eli!at sikap katak ketika katak dalam keadaan tiarap, terlentang, diubit dengan pinset, dijepit dengan pinset, menelup kaki kanan di air uka, dan menelup kaki kiri di air ledeng. +embandingkan perbedaan sikap katak dari ketiga perlakuan yaitu ketika katak dalam keadaan normal, masi! dengan spinal, dan tanpa spinal. Pengamatan Biolistrik pada atak (Rana 6an6i=/ra) - Beda! katak dan keluarkan seluru! organ katak se!ingga terli!at tulang belakang katak dan sumsum tulangnya - +emberi perangsangan listrik dengan meng!ubungkan pada kutub positi" dan negati" baterai pada dua sara" yang berbeda, yaitu sara" tungkai depan dan tungkai belakang. +engamati apa yang teradi dan atat !asilnya emudian melakukan pemblokiran pada serabut sara" dengan memberikan alko!ol 90:. 6mati apa ang terjadi dan atat !asilnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
;
Gerak Reflek
Sikap Tubu! atak
8ormal
Spinal
Tanpa Spinal
Tiarap
Tubu! posisi sempurna,
epala, menunduk ke
Badan = perut menempel di
kepala tegak, melompatlompat
baa!, badan berputar-putar
papan beda!, kepala menunduk ke baa!
Terlentang
+embalikkan tubu! seara epat
Berusa!a membalikkan badan, tetapi gerakan sangat lambat
Tidak ada respon (mati)
/ubit kaki dengan pinset
Terkejut, menggerakkan kaki, segera melompat
aki bergerak terkejut seara lambat
Tidak ada respon (mati)
*epit kaki dengan pinset
aki gemetar seara epat, re"leks lompat lambat
aki gemetar seara lambat
Tidak ada respon (mati)
/elup kaki kanan di air asam = uka
+enolak, kaki naik seara epat
aki naik ke atas = menolak seara lambat
Tidak ada respon (mati)
/elup kaki kiri di air ledeng
aki menyelam di dalam air
aki ikut menyelam ke dalam air
Tidak ada respon (mati)
&.
e"leks Tungkai Belakang dan #epan pada atak Pada perobaan ini untuk membuktikan gerak re"leks diberikan perlakuan yaitu dengan merusak otak katak dan merusak sumsum tulang belakang. a. Posisi tubu! #alam keadaan normal, sebelum otak katak dan sumsum tulang belakang dirusak posisi katak yang tertelungkup, menunjukkan posisi tubu! katak dengan kepala yang tegak, posisi tubu! sempurna dan terkadang melompat-lompat. Pada saat tubu! di balikkan atau dalam posisi terlentang, katak segera membalikkan tubu!nya dengan epat. >al ini terjadi karena, katak mas! dalam keadaan normal yaitu masi! memiliki alat keseimbangan dan sumsum tulang belakang. Pada perlakuan kedua setela! otak katak dirusak dengan ara ditusuk, posisi tubu! katak menelungkup dengan posisi kepala menunduk ke baa! dan badan berputar-putar dengan posisi perut yang menempel ke baa!. etika tubu! katak dibalikkan atau dalam posisi terlentang, katak berusa!a membalikkan tubu!nya, namun gerakannya lambat. >al ini
terjadi, karena tela! terputusnya !ubungan antara labirin (sebagai alat keseimbangan) dan sunsum tulang belakang, se!ingga re"lek koreksi sikap suda! !ilang (>entral er=/us Syste) !anya tinggal medulla spinalisnya saja. Pada perlakuan ketiga, medulla spinalis katak dirusak, menunjukkan posisi tubu! katak menjadi menelungkup dengan berbaring lema! diatas papan beda!, dengan posisi kepala menunduk ke baa!, dan badan= perut menempel di atas papan beda!. Saat dibalikkan atau dalam posisi terlentang, katak tidak melakukan reaksi apapun. >al ini terjadi karena, katak suda! benarbenar tidak memiliki sistem sara" pusat, se!ingga katak suda! tidak dapat mengkoordinasikan tubu!nya lagi (S!erood, 200&).
Posisi tubu! saat medulla spinalis dirusak
b.
.
e"leks saat dijepit dengan pinset seara keras #alam keadaan normal, sebelum otak dan sumsum tulang belakang dirusak, reaksi katak saat tungkai belakangnya dijepit dengan menggunakan pinset seara keras menimbulkan reaksi kaki katak gemetar seara epat, kaki bergerak dan segera melompat untuk meng!indari jepitan pada tungkai belakang. >al ini terjadi karena, katak masi! memiliki alat keseimbangan dan sumsum tulang belakang, se!ingga terjadi re"leks pergerakan kaki seara epat. Pada perobaan kedua setela! bagian otak katak dirusak se!ingga !anya mempunyai sumsum tulang belakang sebagai pusat sara", emudian tungkai belakang dijepit keras maka terjadi re"lek pada kaki katak dengan menimbulkan tanggapan berupa kaki gemetar dan pergerakan kaki seara lambat. >al ini menunjukkan ba!a katak tersebut masi! mengalami gerak re"lek. e"lek gerak pada tungkai katak berpusat di sumsum tulang belakang, se!ingga alaupun otak katak tela! dirusak, tetap saja katak tersebut masi! dapat melakukan gerak re"lek. *alannya impuls pada gerak re"lek menurut Bell dan +agendie adala!% reseptor - sara" sensoris (melalui lengkung dorsal) medulla spinalis (sumsum tulang belakang) sara" motoris (melalui lengkung entral) e"ektor. Sara"-sara" spinalis berkaitan dengan tiap-tiap sisi korda spinalis melalui akar dorsal dan akar entral . Serat-serat a"eren membaa sinyal datang masuk ke korda spinalis melalui akar dorsal sedangkan serat-serat e"eren membaa sinyal meninggalkan korda melalui akar entral. 6kar entral dan dorsal di setiap tingkat menyatu membentuk sebua! sara" spinalis yang keluar dari kolumna ertebralis. Pada perobaan ketiga dimana medulla spinalisnya dirusak dan diberi perlakuan dengan dijepit keras, katak tidak merespon. >al ini terjadi karena medulla spinalis yang merupakan pusat sara" juga tela! dirusak maka seara langsung tidak akan terjadi gerakan re"lek. #an menyebabkan impuls ter!ambat karena seluru! sara"nya yang se!arusnya dapat meng!antarkan impuls tela! rusak (S!erood, 200&).
d.
e"leks saat diberi larutan asam uka #alam keadaan normal, sebelum otak dan sumsum tulang belakang dirusak, saat kaki kanan katak dielupkan ke dalam air asam= uka, terjadi re"leks kaki katak menolak ketika tersentu! air tersebut, dan pergerakan kaki katak naik ke atas sangat epat. >al ini disebabkan karena, katak masi! memiliki alat keseimbangan dan sumsum tulang belakang sebagai pusat sara", se!ingga terjadi re"leks yang sangat epat. Pada perobaan kedua, setela!
posisi tubu! saat otak dirusak
e"leks saat diubit dengan pinset seara pelan #alam keadaan normal, sebelum otak dan sumsum tulang belakang dirusak, reaksi katak saat tungkai belakangnya diubit perla!an dengan pinset, terjadi gerak re"leks sangat epat atau terkejut, dan melompat untuk meng!indari ubitan. >al ini terjadi karena katak masi! memiliki alat keseimbangan dan sumsum tulang belakang, se!ingga katak masi! dapat melakukan gerak re"leks. Pada perlakuan kedua setela! otak katak dirusak dengan ara ditusuk, reaksi katak saat diubit tungkai belakangnya seara perla!an dengan menggunakan pinset yaitu terjadi gerak re"leks seara lambat. >al ini dikarenakan pusat gerak re"leks adala! medulla spinalis bukan otak, jadi katak masi! bisa melakukan gerak re"leks. Pada perlakuan ketiga, medulla spinalis katak juga dirusak. Saat diubit perla!an katak tidak menimbulkan re"leks apapun. +edulla spinalis yang tela! mati membuat katak tidak dapat memberikan gerak respon karena koordinasinya suda! terputus. e"leks merupakan respon baa! sadar ter!adap adanya suatu stimulus internal ataupun eksternal untuk memperta!ankan keadaan seimbang dari tubu!. *alannya impuls pada gerak re"leks menurut Bell dan +agendie adala!% reseptor sara" sensoris (melalui lengkung dorsal) medulla spinalis sara" motoris (melalui lengkung entral) e"ektor (S!erood, 200&).
bagian otak katak dirusak se!ingga !anya mempunyai sumsum tulang belakang sebagai pusat sara". emudian kaki kanan katak dielupkan ke dalam larutan asam uka, maka terjadi re"lek pada katak dengan menimbulkan tanggapan berupa gerakan kaki seara lambat. >al ini menunjukkan ba!a katak tersebut mengalami gerak re"lek yang berpusat di sumsum tulang belakang, se!ingga alaupun otak katak tela! dirusak, tetapi, katak tersebut masi! dapat melakukan gerak re"lek. *alannya impuls pada gerak re"lek menurut Bell dan +agendie adala!% reseptor - sara" sensoris (melalui lengkung dorsal) medulla spinalis (sumsum tulang belakang) sara" motoris (melalui lengkung entral) e"ektor. Sara"-sara" spinalis berkaitan dengan tiap-tiap sisi korda spinalis melalui akar dorsal dan akar entral . Serat-serat a"eren membaa sinyal datang masuk ke korda spinalis melalui akar dorsal sedangkan serat-serat e"eren membaa sinyal meninggalkan korda melalui akar entral. 6kar entral dan dorsal di setiap tingkat menyatu membentuk sebua! sara" spinalis yang keluar dari kolumna ertebralis . e"leks pada katak yang dielupkan ke dalam larutan asam uka lebi! epat dari rangsangan yang lain karena pada rangsangan ubit dan jepit keras bersi"at rangsangan lokal se!ingga !anya sel sara" peri"er saja yang dirangsang. Sedangkan rangsangan pada larutan uka bersi"at di"usi dan mengenai seluru! bagian tubu! katak tersebut se!ingga menimbulkan kontraksi dari otot rangka. ?arutan asam uka dalam air merupakan sebua! asam lema!, artinya !anya terdisosiasi sebagian menjadi ion >@ dan />/$$-. 6sam uka ener (/>/$$>) menginduksi mitokondria yang terdapat di otot rangka untuk meng!asilkan /a2@. Peningkatan konsentrasi /a2@ di otot rangka digunakan untuk kontraksi otot polos. Pada perobaan ketiga dimana medulla spinalisnya dirusak dan kemudian diberi perlakuan dengan menelupkan kaki kanan katak ke dalam larutan asam uka, maka katak tersebut tidak merespon. >al ini terjadi karena medulla spinalis yang merupakan pusat sara" juga tela! dirusak maka seara langsung tidak akan terjadi gerakan re"lek. usaknya medulla spinalis menyebabkan impuls ter!ambat karena seluru! sara"nya yang se!arusnya dapat meng!antarkan impuls tela! rusak (S!erood, 200&). e.
e"leks saat diberi air ledeng #alam kedaan normal, sebelum otak dan sumsum tulang belakang katak dirusak, dan kaki kiri katak dielupkan ke dalam air ledeng, kaki katak tidak melakukan gerak re"leks untuk meng!indari air atau kaki ikut menyelam di
dalam air ledeng. Sedangkan pada perobaan kedua, setela! otak katak dirusak, se!ingga !anya memiliki sumsum tulang belakang sebagai pusat sara", tidak terjadi gerak re"leks pada kaki katak seperti di air uka atau kaki katak ikut menyelam di dalam air ledeng. #an pada perobaan ketiga, setela! medulla spinalis katak juga dirusak dan kaki kiri katak dielupkan kedalam air ledeng, katak tersebut tidak memberi respon atau katak suda! mati. >al ini terjadi, karena medulla spinalis yang merupakan pusat sara" juga tela! rusak maka seara langsung tidak akan terjadi gerakan re"lek yang menyebabkan impuls ter!ambat karena, seluru! sara"nya yang se!arusnya dapat meng!antarkan impuls tela! rusak dan koordinasinya tela! terputus (S!erood, 200&). •
Biolistrik
6al
Blokir dengan alko!ol 90:
8ere Siati = Bra!ialis Akstremitas atas dan baa! bergerak Akstremitas atas dan baa! bergerak lebi! lambat
8ere
anya ekstremitas baa! yang bergerak >anya ekstremitas bagian baa! yang bergerak namun lebi! lambat
Berdasarkan !asil perobaan diperole! data ba!a saat bagian positi" (@) dan negati" (-) baterai disentu!kan pada 8ere Siati = Bra!ialis tungkai atas dan baa! katak respon yang ditunjukkan adala! bergerak dengan epat ke ara! dalam dan pada 8ere gastronemius tungkai baa! bergerak ke ara! luar. Pergerakan tersebut disebut sebagai biolistrik, listrik yang di!asilkan adala! bentuk dari reaksi ion positi" (kation) dan ion negati" (anion) dari baterai dan membran di dalam tubu! katak. +enurut Budi *atmiko (200), dua jenis muatan yang menyebabkan adanya arus listrik adala! muatan positi" dan muatan negati", sedangkan menurut /ampbell, (200), membran plasma mengandung airan intraseluler dan ekstraseluler yang mengandung berbagai 3at terlarut yang meliputi beragam 3at yang bermuatan listrik (ion), di dalam sel kation (ion positi") adala! @ meskipun terdapat 8a@ dan juga terdapat anion utama yakni protein, asam amino, sul"at, "os"at , onto!nya adala! /l. Pada saat sel sara" (8ere Siati = Bra!ialis) dirangsang dengan aliran energi dari baterai saluran ion akan terbuka dan terjadi depolarisasi dengan melibatkan 8a@ , @ dan /l- , ion 8atrium akan masuk kedalam sel sedangkan kalium dan klorida akan keluar dari sel, se!ingga muatan ion didalam sel menjadi lebi! negati" dan di luar sel menjadi lebi!
positi", perbedaan muatan ini akan membentuk potensial aksi dan potensial aksi yang merambat ini disebut sebagai impuls. 1mpuls merambat sepanjang akson nere siati dan bra!ialis dan impuls tersebut ak!irnya tiba pada neurit yang ber!ubungan dengan otot, se!ingga tungkai atas dan baa! katak bergerak, gerakan ke ara! dalam disebabkan karena adaptasi katak yang bergerak menggunakan tungkai atas dengan posisi agak kedalam, se!ingga respon yang di!asilkanpun demikian. #emikian pada nere gastronemius, perambatan impuls menuju !anya pada sara" yang mempersara"i bagian nere gastronemius, se!ingga !anya bagian tungkai baa! yang bergerak sedangkan tungkai atas tidak, ara! keluar menunjukkan adaptasi katak yang menggunakan tungkai baa! untuk melonat, se!ingga saat dirangsang ara! pergerakannya ke ara! luar (pergerakan melonat adala! pergerakan ke ara! luar). Perlakuan selanjutnya adala! pemblokiran dengan alko!ol 90:, seluru! pergerakan pada nere siati, bra!ialis dan gastronemius menjadi lebi! lambat (meskipun kami tidak mengukur tepat berapa aktunya). Saat listrik merangsang potensial membran kemudian terjadi depolarisasi lalu terjadi potensial aksi, impuls merambat sepanjang akson nere tersebut dan berusa!a menyampaikan sinyal menuju otot atau indera yang akan beruba! menjadi respon, tetapi karena adanya alko!ol, impuls bergerak menjadi lebi! lambat, se!ingga penyampaian sinyal menuju e"ektor menjadi lebi! lambat dan respon yang di!asilkanpun demikian, itu sebabnya pergerakan tungkai atas dan baa! menjadi lebi! lambat dari sebelum diberi alko!ol 90:. 6lko!ol adala! senyaa kimia yang kurang bersi"at polar. 6lko!ol yang berdi"usi kedalam akson sara" akan berampur dengan airan intraseluler didalam sel sara" yang mengandung ion ion negati"- positi" dan mengganggu proses perambatan se!ingga impuls yang merambat dalam akson !arus bekerja kerasC untuk meleatinya. D.
&.
KESIMPULAN
Pusat gerak re"leks pada katak adala! medulla spinalis. 2. Saat medulla spinalis dirusak, katak tidak dapat lagi merespon rangsangan yang diberikan karena tidak ada lagi pusat gerak re"leks. 3. 6rus listrik dapat meng!asilkan potensial aksi pada sara" se!ingga terjadi depolarisasi ion-ion dan menyebabkan katak merespon impuls dari arus listrik tersebut.
4. Blokir alko!ol 90: ter!adap sara" katak dapat memperlambat peng!antaran impuls akibat si"at alko!ol yang kurang polar yang kemudian berdi"usi ke dalam akson sara" dan berampur dengan airan intraseluler di dalam sel sara". E.
1.
A!ABAN PERTAN"AAN
angsangan mana yang ditanggapi lebi! epatD (angsangan kimiai atau rangsangan dari larutan asam uka). +engapaD *aab % e"leks pada katak yang dielupkan ke dalam larutan asam uka lebi! epat dari rangsangan yang lain karena pada rangsangan ubit dan jepit keras bersi"at rangsangan lokal se!ingga !anya sel sara" peri"er saja yang dirangsang. Sedangkan rangsangan pada larutan uka bersi"at di"usi dan mengenai seluru! bagian tubu! katak tersebut se!ingga menimbulkan kontraksi dari otot rangka. ?arutan asam uka dalam air merupakan sebua! asam lema!, artinya !anya terdisosiasi sebagian menjadi ion >@ dan />/$$-. 6sam uka ener (/>/$$>) menginduksi mitokondria yang terdapat di otot rangka untuk meng!asilkan /a2@. Peningkatan konsentrasi /a2@ di otot rangka digunakan untuk kontraksi otot polos. 2. 6pa beda sinapsis yang APSP (e?6itat/ry p/st sinaps p/tential ) dan 1PSP (in*i+it/ry p/st sinaps p/tential ) dili!at dari biolistrik di neuron post sinapsD *aab % berdasarkan peruba!an permeabiltas membran sel sara" pasasinaps akibat interaksi neurotransmiter dengan reseptor pada membran pasasinaps, dikenal dua tipe sinaps. edua tipe sinaps tersebut adala! sinaps pembangkit (sinaps eksitat/ri ) dan sinaps peng!ambat (sinaps in*i+it/ri ). Pada sinaps pembangkit, respon ter!adap interaksi reseptor-neurotransmiter adala! terbukanya saluran 8a@ dan @ pada membran subsinaps, se!ingga meningkatkan permeabilitas ter!adap dua ion tersebut. Baik gradien konsentrasi maupun gradien kelistrikan untuk 8a@ menyebabkan perpinda!an ion ini ke dalam sel sara" pasasinaps pada potensial istira!at, sedangkan perpinda!an @ ke luar !anya disebabkan ole! gradien konsentrasinya saja. Se!ingga peruba!an permeabilitas mengakibatkan suatu @ perpinda!an simultan%sedikit ke luar sel sara" pasasinaps dan lebi! banyak 8a@ masuk. ejadian ini meng!asilkan suatu kelebi!an perpinda!an ion positi" masuk sel sara", membuat bagian sebela! dalam membran kurang negati" daripada saat istira!at, membran sel sara" pasasinaps mengalami depolarisasi keil (membran dibangkitkan). #epolarisasi keil ini bagaimanapun juga dapat membaa neuron pasasinaps lebi! dekat ke potensial ambang. 6pabila potensial ambang terapai maka potensial aksi akan terjadi. Peruba!an suatu potensial pasasinaps yang terjadi pada sinaps pembangkit disebut potensial
pasasinaps pembangkit (e?6itat/ry p/stsynapti6 p/tential@EPSP ). Pada sinaps peng!ambat (sinaps in!ibitori), interaksi antara neurotransmitter dengan reseptor subsinaps akan meningkatkan permeabilitas membrane subsinaps ter!adap @ dan /l- dengan menguba! kon"ormasi dari masing-masing saluran tersebut. #alam kasus ini !asil gerakan ion menyebabkan suatu !iperpolarisasi keil dari sel sara" pasasinaps (bagian dalam sel lebi! negati" dari saat istira!at). >iperpolarisasi keil ini menggerakkan potensial membran menjau!i potensial ambang, merupakan pengurangan kemampuan sel sara" pasasinaps itu disebut di!ambat, dan !iperpolarisasi keil dari sel pasasinaps disebut suatu potensial peng!ambat pasasinaps (in*i+it/ry p/stsynapti6 p/tential@"PSP ).
DAFTAR PUSTAKA
/ampbell, 8eil 6., *ane B. eee dan ?arene <. +it!ell. 200. %i/l/i E!isi 'elia Jili! 3. *akarta%Penerbit Arlangga. all. 2002. isi/l/i 'e!/kteran. *akarta % A Penerbit Buku edokteran *atmiko, Budi. 200. Listrik Statis- /!ul Pe+ela.aran isika. *akarta% #epdiknas S!erood, ?auralee. 200&. isi/l/i anusia; !ari Sel ke Siste. *akarta% Aill /ompanies. Soeolo, dkk. 2005. isi/l/i anusia. +alang%7niersitas +alang Press.