Upaya pencegahan pasien menerima obat yang kadaluarsa sehingga tersedia jaminan mutu dan kualitas obat Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menjaga tidak terjadinya pemberian obat kadaluarsa, pelaksanaan FIFO dan FEFO dan kartu stok 1. Pengelolaan obat satu pintu di Puskesmas 2. Pelayanan Informasi Obat 3. Penggunaan Obat Secara Rasional (POSR) 4. Manajemen Pengelolaan Obat di Puskesmas 1. KMK No. 30 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas 2. KMK No. 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat 3. KMK No. 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi 4. Depkes RI Tahun 2006 tentang Pedoman Informasi Obat Di Puskesmas 5. Depkes RI Tahun 2006 tentang Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas Petugas pengelola obat harus memperhatikan hal-hal yang terkait pengelolaan obat kadaluarsa pada saat: 1. Penerimaan Obat: melihat waktu kadaluarsa serta ada/tidak kerusakan obat. 2. Penyimpanan obat: melakukan stok opname setiap bulan dengan memperhatikan waktu kadaluarsa dan kerusakan obat serta pengawasan terhadap kehilangan/pencurian obat. 3. Penyimpanan obat menggunakan sistem FIFO/FEFO dan kartu stok. 4. Peyerahan obat: menyerahkan obat dengan memperhatikan waktu kadaluarsa dan ada/tidak kerusakan obat serta menginformasikannya kepada pasien 5. Jika terdapat obat kadaluarsa/rusak, petugas farmasi membuat berita acara pemusnahan dan didokumentasikan. 1. Poliklinik/Unit Pelayanan 2. Logistik 3. Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur
SOP Nomor Terbit ke No.Revisi Tgl.Diberlaku Halaman