Pelaporan efek samping obat adalah kegiatan pemantauan dan pendokumentasian setiap respon pasien terhadap obat yang merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis, dan terapi Sebagai pedoman dalam pemantauan efek samping obat sedini mungkin, terutama berat, tidak dikenal dan frekuensinya jarang serta mengidentifikasi semua faktor yang mungkin dapat menimbulkan efek samping obat SK Kepala Puskesmas 1. Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas, DEPKES RI 2004 2. Permenkes No 30 Tahun 2014 tentang Standar Kefarmasian di Puskesmas
Alat dan Bahan Unit Terkait
1. Bagian farmasi 2. BPU 3. BPA 4. BPG 5. KIA
Dokumen Terkait Langkah-langkah/ Prosedur
1. Petugas mengidentifikasi obat-obatan dan pasien yang mempunyai risiko tinggi atau sudah mengalami efek samping obat tertentu 2. Petugas mencatat identitas pasien yang kembali ke unit Puskesmas Naringgul karena mempunyai keluhan kemungkinan efek samping obat secara lengkap 3. Petugas menganalisis laporan efek samping obat 4. Petugas membuat RTL dan TL dengan cara memberi tanda pada rekam medis pasien terkait 5. Petugas mendokumentasikan laporan tersebut 6. Petugas melaporkan ke Kepala Puskesmas