ABSISI
Oleh RINA SAILIFA (0813024044)
PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2011
KATA PENGANTAR
Alha Al hamd mdul ulil illa lah, h, se sega gala la pu puji ji han hanya ya bag bagii Al Alla lah h Su Subh bhan anah ahu u wa Ta Ta’a ’ala la. Shal Sh alaw awat at
beri be riri ring ng
sala sa lam m
terc te rcur urah ah
kepa ke pada da
Rasul Ra sulull ullah ah
Muham Mu hammad mad
Shalallahu’alaihi Shalallahu’al aihi wa Salam.
Atas limpahan rahmat dari Allah, penulis dapat menyelesaikan makalah absisi dengan lancar dan tepat waktu. Makalah absisi ini merupakan ujian tertulis mata kuliah fisiologi tumbuhan. Makal Ma kalah ah in inii me memb mbah ahas as me meng ngen enai ai me mekan kanis isme me da dan n fa fakt ktor or – fa fakt ktor or ya yang ng mempengaruhi absisi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Bandar Lampung, 11 Juni 2011
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Bab 1
PENDAHULUAN PENDAHULU AN
1.1 Latar Belakang
…………………………………………………………………………………………………. 1 1.2 Rumusan Masalah
…………………………………………………………………………………………………. .
2
1.3 Tujuan
…………………………………………………………………………………………………. .
3
Bab II
PEMBAHASAN
2.1 Absisi
…………………………………………………………………………………………………… ………….
4
2.2 Mekanisme Absisi
…………………………………………………………………………………………………... 5 2.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi absisi 2.3.1 Kehidupan sel tumbuhan………………………………………………… tumbuhan……………………… ……………………………………………………… ……………………………….. ….. 8 2.3.2 Nutrisi dalam tumbuhan………………………………………………… tumbuhan……………………… ……………………………………………………… ………………………………… …… 8-10 2.3. 2. 3.3 3 Ai Airr dal dalam am tumbuhan………………………………………………… tumbuhan……………………… ……………………………………………………… …………………………………….. ……….. 10 2.3.4 2.3 .4 Hor Hormon mon dal dalam am tumbuhan………………………………………………… tumbuhan……………………… ……………………………………………………… …………………………….. .. 10-12 2.3. 2. 3.5 5 Ge Gera rak k pada pada tumbuhan………………………………………………… tumbuhan……………………… ……………………………………………………… …………………………………… ……… 12 Bab III
KESIMPULAN
…………………………………………………………………………………………….. 13 DAFTAR PUSTAKA
I.
PENDAHULUAN
I.1 Latar Bela Belakang kang
Pada Pad a saa saat-s t-saat aat ter terten tentu, tu, mun mungki gkin n kit kita a sec secara ara tid tidak ak sen sengaj gaja a mel meliha ihatt daun da un ya yang ng ma masi sih h hi hija jau u at atau aupu pun n da daun un ya yang ng su suda dah h mu mula laii ke keri ring ng menguning jatuh dari pohonnya. Mungkin hal ini sering kita lihat. Kita mengira bahwa ini adalah hal yang biasa terjadi. Peristiwa gugurnya deda de daun unan an tu tumb mbuh uhan an ta tamp mpak ak se sepe pert rtii ke keja jadi dian an al alam am bi biasa asa.. Nam Namun un ternyata tidak demikian bagi para ilmuwan, yang meneliti sungguhsungguh fenomena yang dinamakan dengan “abscission” ini.
Daun yang kering menguning wajar saja bila lepas dari tangkainya dan jatu jatuh h ke ta tana nah. h. Pe Pend ndap apat at aw awal al ki kita ta mu mung ngki kin n ha hall in inii di dikar karen enaka akan n tangkainya yang sudah rapuh. Muncul pertanyaan dibenak kita, apa sebena seb enarny rnya a yan yang g ter terjad jadii seh sehing ingga ga tan tangkai gkai dau daun n men menjad jadii rap rapuh uh dan menyebabkan daun jatuh.
Pengguguran daun ini memiliki kausalitas. Dengan menggali informasi lebih leb ih dal dalam am me menge ngenai nai pen penggu ggugur guran an dau daun, n, mak maka a dih diharap arapkan kan aka akan n tergambar jelas secara penuh mengenai pengguguran daun (absisi), mekanisme penggugurannya serta kausalitasnya.
1
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri dan Dia mengetahui apa yang ada di da dara ratan tan dan di la laut utan an,, da dan n ti tiad ada a se sehe hela laii dau daunp npun un ya yang ng gu gugu gurr melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam dal am ke kege gela lapan pan bu bumi mi da dan n ti tida dak k se sesu suat atu u ya yang ng ba basah sah at atau au ya yang ng kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. 6:59).
ALLA AL LAHU HU KA KABA BAR, R, SU SUBH BHAN ANAL ALLA LAH. H. Se Semo moga ga ki kita ta ma maki kin n be beri rima man n dan bersyukur kepada Allah Ta’ala, Rabbul’alamin dengan mempelajari dan mengambil hikmah dibalik semua peristiwa yang terjadi di sekitar kita.
I.2 Rumu Rumusan san Masal Masalah ah Rumusan masalah dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Apa yang diart diartikan ikan sebag sebagai ai absisi absisi ? 2. Bagaim Bagaimana ana mekan mekanisme isme dari absisi ? 3. Apa sajakah sajakah faktor yang yang mempengaruh mempengaruhii absisi dan bagaiman bagaimana a cara kerjanya ?
1.3 Tujuan Tujuan dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Dapat menge mengetahui tahui penge pengertian rtian absisi 2. Dapat menj menjelask elaskan an mekanis mekanisme me absisi 3. Dapat mengetah mengetahui ui faktor yang yang mempengaru mempengaruhi hi absisi dan dan cara kerja kerja dari faktor tersebut dalam mempengaruhi absisi
2
I.
PEMBAHASAN
3
I.1 I. 1 Ab Absi sisi si Absisi yang terjadi pada daun merupakan contoh senesen (penuaan) yang jelas. Selam Selama a masa pertumbuhan, pertumbuhan, dengan bert bertambahn ambahnya ya umur suatu tumbuhan, akan diikuti pula dengan proses penurunan kondisi yang mengarah kepada kematian organ atau organisme. Bagian akhir dar arii
proses
perkembangan an,,
dari
dewasa
sam amp pai
hilan ang gnya
pengorganisasian dan fungsi disebut senesen atau penuaan. Sel-sel yang yan g tel telah ah ber berdif difere erensi nsiasi asi pad pada a das dasarn arnya ya mem mempun punyai yai mas masa a hid hidup up terbatas, sehingga penuaan akan dialami oleh semua sel pada saat yang
berbedaa-b beda.
Selama
proses
penuaa pen uaan, n, pad pada a tin tingkat gkat sel ter terjad jadii pen penyus yusuta utan n stru st rukt ktur ur dan ru rusa sakn knya ya membran seluler. Absisi merupak aka an
1. Daun ya yang
yan ang g
meli lipu putti
hany ha nya a
daun da un–d –dau aunn nny ya
(Decid (De ciduou uous s
senesen
senesc sen escenc ence) e)..
Menggugurka Mengg ugurkan n daun-d daun-daunnya aunnya,, seme sementara ntara organ tanaman lain tetap hidup.
Pros Pr oses es
yang ya ng
dila di laku kuka kan n
tumb tu mbuh uhan an
unt ntuk uk
memi me misa sahk hkan an
dan da n
‘membuan ‘mem buang’ g’ orga organ n tumb tumbuhan uhan seper seperti ti deda dedaunan unan,, kelop kelopak ak bung bunga, a, mahk mahkota ota
4
bunga dan buah yang tidak lagi diperlukan tumbuhan atau yang terserang penyakit dinamakan dengan absisi.
I.1 Mekani Mekanisme sme Absis Absisii
Petiol Acer Petiol Acer sp yang memperlihatkan zona
Di
dala da lam m
pros pr oses es
absi ab sisi si,,
akan ak an
terj te rjad adii
peru pe ruba baha hann-pe peru ruba baha han n
metabolisme dalam dinding sel dan perubahan secara kimia dari pekt pe ktin in
dala da lam m
(abs (a bsci ciss ssio ion n
lame la mell lla a
zone zo ne))
diik di ikut utii
teng te ngah ah..
Pemb Pe mben entu tuka kan n
lapi la pisa san n
absi ab sisi si
oleh ol eh pe pemb mben entu tukan kan la lapi pisan san pe pemi misah sah
(separation layer) dan lapisan pelindung (protective layer). Karena banyaknya etilen dan sedikitnya auksin maka sel-sel tumbuh pada sep se par arat atiion
lay ayer er..
Kese Ke seim imba bang ngan an
darri da
dua du a
jen eniis
horrmon ho
ini
menghasil meng hasilkan kan mekan mekanisme isme pengat pengaturan uran untuk meng mengontro ontroll ukuran dan da n be bent ntuk uk se sell pa pada da se sepa para rati tion on la laye yer. r. Pe Pemi misa saha han n da daun un da dari ri tanaman merupakan proses hilangnya adhesi (perlekatan) antar sel 5
yang yan g dis diseba ebabka bkan n ole oleh h me melar larutn utnya ya lam lamell ella a ten tengah gah ole oleh h akti aktivit vitas as enzim hidrolitik seperti pektinase, polygalacturonase and cellulose. Pada waktu yang sama, dinding sel primer mulai berkurang kekakuannya dan membengkak akiba aki batt pe peru rubah bahan an ko komp mpon onen en ki kimi mia a da dala lam m se sel. l. Di Dita tamb mbah ah la lagi gi dengan den gan hil hilang angnya nya kal kalsiu sium m pada per permuk mukaan aan mem membra bran n sel yan yang g berf be rfun ungsi gsi
untu un tuk k
meng mengat atur ur
sele selekt ktiv ivit itas as
peny penyer erap apan an
ion ion
dan dan
mencegah mencegah kebocoran dari sitoplasma sitoplasma yang dapat menyebabkan menyebabkan senesen lebih awal. Interkoneksi antar dinding sel melemah (tipis), tekanan air dinding sel yang menipis (tekanan turgor di parenkim) menyebabkan sel mengembang. Saat itu, sel menekan dan menarik dinding sekitar yang yang lema lemah h dan dan tipi tipis s tadi tadi.. Akib Akibat atny nya a munc muncul ul gari garis s pata pataha han n di
sekitar dinding sel, faktor internal seperti gravitasi dan sentakan angin angin memba membantu ntu pertum pertumbuh buhan an garis garis patahan patahan.. Saat Saat sel menar menarik ik bagian lainnya, daerah yang terluka dari patahan tadi ditutup oleh endapan endapan material material dan komponen komponen pelindung. pelindung. Tyloses, Tyloses, suberin dan lignin gnin
adal adalah ah
komp kompo onen nen
pel pelindun ndung g
pada pada
daer daerah ah
absi absisi si..
Terbentuknya patahan-patahan tadi menyebabkan daun jatuh. Tahapan ringkas mekanisme absisi : 1. Sel-s Sel-sel el parenkim parenkim mulai mulai terbagi menjadi menjadi lapisan lapisan pemisah pemisah dan lapisan pelindung 2. lamella tengah, dinding sel dan sel di daerah absisi saling larut
(degradasi enzim) hingga terbentuk garis-garis patahan 3. Lapisan pelindung mensekresi suberin di dinding yang dekat dengan
batang untuk menghindari patogen 4. absisi daun
6
a. Diagram yang menggambarkan zona
b. Diagram yang menunjukkan menunjukkan
absisi pada daun Bagian median median
pemisahan batang dan daun
longitudinal. Zona absisi memanjang
dari tanaman berkayu.
melalui pembuluh angkut di sel –sel
7
(a)) Se (a Sell di la lapi pisan san da dasa sarr pe peti tiol ol be berp rpis isah ah da dari ri la lain inny nya a kar karen ena a me mela laru rutn tnya ya lamella tengah (b)Lapisan pelindung dari sel dengan wax di dindingnya dibentuk di daerah absisi untuk mencegah infeksi dan kehilangan air, di tanaman berkayu lapisan ini menyumbat dinding sel dengan suberin yang membatasi. (c) Jaringan pengangkut tertutup (d)Daun jatuh akibat tenaga mekanik misalnya sentakan angin
2.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi absisi 2.3.1 Kehidupan sel tumbuhan Ketika daun pada musim gugur rontok, maka titik tempat terlepasnya daun meru me rupa paka kan n su suat atu u la lapi pisa san n ab absi sisi si yan ang g be berl rlok okas asii de deka katt de deng ngan an pa pang ngka kall tangka tan gkaii daun daun.. Sel par parenk enkim im ber berukur ukuran an kec kecil il dar darii lap lapisa isan n ini mem mempun punyai yai
dinding sel yang sangat tipis dan tidak mengandung sel serat di sekeliling jari jaringan ngan pem pembul buluhn uhnya. ya. Lap Lapisa isan n absi absisi si sel selanj anjutn utnya ya mel melem emah. ah. Saat abs absisi isi,, akibat etilen yang berlebih, lamella tengah terlarut ke daerah absisi. Pada wakt wa ktu u ya yang ng sam sama a di dind ndin ing g pr prim imer er me meni nipi pis s ak akib ibat at ke kekur kuran angan gan Ca ya yang ng menim men imbul bulkan kan gar garisis-gar garis is pat pataha ahan. n. Sen Senese esen n (pe (penua nuaan) an) me menga ngawal walii abs absisi isi daun da un.. Da Daun un yan ang g ke keri ring ng me meng ngun unin ing g de deng ngan an ta tang ngka kaii ya yang ng ra rapu puh h bi bila la tersentak angin akan mudah jatuh.
2.3.2 Nutrisi dalam tumbuhan 1. Kalsium 8
Senese Sen esen n dia diakib kibatk atkan an ole oleh h adan adanya ya defisien defisiensi si Ca. Senesen Senesen
dapat dap at dit ditund unda a
dengan penambahan penambahan Ca2+ atau sitokinin. Absisi daun yang disebabkan oleh senesen dapat ditunda dengan memberikan Ca 2+ konsen konsentrasi trasi tinggi pada medi me dium um.. Un Untu tuk k me meme menu nuhi hi fu fung ngsi siny nya, a, Ca ha haru rus s se sellal alu u ad ada a di la laru ruta tan n eksternal di mana ia mengatur selektivitas penyerapan ion dan mencegah kebo ke boco cora ran n da dari ri si sito topl plasm asma. a. Ca me memb mbra ran n te teri rikat kat ol oleh eh gu gugu gus s fo fosfa sfatt dan karbok kar boksil sil,, fos fosfol folipi ipida da dan pro protei tein n pad pada a per permuk mukaan aan mem membra bran n sel sel.. Dap Dapat at dipertukark diper tukarkan an oleh K +, Na+ dan H+, me meski skipun pun tid tidak ak dap dapat at me mengg nggant antika ikan n posisi Ca sebagai stabilisasi termasuk divalen Mg2+. 2. Klorida Chlori Chl orida da dal dalam am tan tanah ah tid tidak ak dia diadso dsorbs rbsii ole oleh h mi miner neral al dan ber bersif sifat at mob mobil il.. Tanaman cepat menyerap Cl- percepatan penyerapannya tergantung pada
9
konsentrasi nutrien dalam tanah atau larutan tanah. Penyerapan Cl- dapat melawan mela wan perbe perbedaan daan konse konsentras ntrasi. i. Perg Pergeraka erakan/ali n/aliran ran Cl- ke dal dalam am jar jaring ingan an melewati plasmalemma yang permeabel terhadap Cl - dan hal ini berbeda deng de ngan an
tono to nopl plas as
tern te rnya yata ta
dapa da patt
bert be rtin inda dak k
seba se baga gaii
barr ba rrie ierr
terh te rhad adap ap
pergerakan Cl-, oleh karenanya transport melewati korteks menuju silinder pusat secara simplas dan dapat terjadi akumulasi Cl- di dalam sitoplasma manakala penyerapannya tinggi. Cl tidak hanya diserap melewati akar tetapi juga dapat oleh bagian tanaman di atas tanah sebagai chlorida atau gas clor cl orin ine. e. Ju Juml mlah ah Cl di at atmo mosf sfer er sa sang ngat at di dipe peng ngar aruh uhii ol oleh eh ja jauh uhny nya a da dari ri pant pa ntai ai/l /lau aut. t. Ka Kand ndun unga gan n Cl pad pada a ta tana nama man n um umum umny nya a cu cuku kup p ti ting nggi gi bi bila la dibanding elemen lain yaitu 2-20 mg Cl/gr bahan kering. Pada kultur in vitro menunjukkan bahwa Cl- diper diperlukan lukan untuk menghasilkan menghasilkan O2 pada fotosistem II. Defi De fisi sien ensi si
Cl-
sang sa ngat at
jara ja rang ng di diju jump mpai ai,,
seba se bali likn knya ya ke kele lebi biha han n
Cl ak akan an
menunjukkan gejala : terbakar pucuk daun dan pinggiran daun, “bronzing “bronzing“, “, kuning prematur dan absisi daun. 3. Fosfor Fosfor Fos for seb sebagai agai bag bagian ian dar darii mem membra bran n pla plasma sma (fo (fosfo sfoli lipid pid). ). Jik Jika a kek kekura uranga ngan n fosfor fos for mak maka a tr transp anspor or mel melewa ewati ti me membr mbran an akan ter tergan ganggu ggu jug juga. a. Mi Misal salnya nya transport hormon. Terganggunya transpor hormon etilen dan auksin akan menghambat absisi daun. 2.3.3 2.3 .3 Air dala dalam m tumbuh tumbuhan an
Komponen
sel
meta me tabo boli lism smen enya ya
–
sel
deng de ngan an
parenkim tekan te kanan an
yang
berdinding
turg tu rgor or kar karen ena a
tipis
mengatur
keku ke kuat atan an
dind di ndin ingn gnya ya
melemah akibat enzim hidrolitik yang menghidrolisis polisakarida di dalam dinding sel. 2.3.4 2.3 .4 Hor Hormon mon dalam dalam tumbuha tumbuhan n 1. Auksin (IAA) Addico Add icott et al (1 (195 955) 5) men mengem gemuka ukakan kan : Abs Absisi isi akan ter terjad jadii apab apabila ila jum jumlah lah auksin yang ada di daerah proksimal (proximal region) region) sama atau lebih lebih dari jumlah juml ah auksin yang terda terdapat pat di daerah dista distall (dist (distal al regi region). on). Tetapi apabil apabila a jum jumla lah h au auksi ksin n ya yang ng be bera rada da di dae daera rah h di dista stall le lebi bih h be besa sarr da dari ri dae daera rah h proximal, prox imal, maka tidak akan terj terjadi adi absisi. Dengan kata lain proses absisi ini akan terlambat. Teori lain (Biggs dan Leopold 1957, 1958) menerangkan bahwa pengaruh auksi au ksin n te terh rhad adap ap ab absi sisi si di dite tent ntuka ukan n ol oleh eh kon konse sent ntra rasi si au auks ksin in it itu u se send ndir iri. i. Kons Ko nsen entr tras asii au auks ksin in ya yang ng ti ting nggi gi ak akan an me meng ngha hamb mbat at te terj rjad adin inya ya ab absi sisi si,, seda se dang ngka kan n
auks au ksin in
deng de ngan an
kons ko nsen entr tras asii
rend re ndah ah
akan ak an
10t memp me mper erce cepa pat
terjadinya absisi.
2. Etilen Pembentukan etilen dalam jaringan tanaman dapat dirangsang oleh adanya kerusakan-ke kerus akan-kerusak rusakan an mekan mekanis is dan infe infeksi. ksi. Au Auks ksin in do dosi sis s ti ting nggi gi ju juga ga da dapa patt mera me rang ngsa sang ng
prod pr oduk uksi si
etil et ilen en..
Kele Ke lebi biha han n
etil et ilen en
mala ma lah h
dapa da patt
meng me ngha hala lang ngii
pert pe rtum umbu buha han, n,
meny me nyeb ebab abka kan n
gugu gu gurr
daun da un
(abs (a bsis isi) i)
dan da n
bahk ba hkan an
memb me mbun unuh uh
tanaman. Daun yang tua menghasilkan semakin sedikit auksin yang menyebabkan sel lapisan absisi lebih sensitif terhadap etilen. Pada saat pengaruh etilen terhadap lapisan absisi kuat, maka sel itu memproduksi enzim, yang mencerna sellulose dan komponen komp onen dind dinding ing sel lain lainnya. nya. Adan Adanya ya peng penghamb hambatan atan tran transpor sportasi tasi auks auksin in oleh endogenous etilen yang menyebabkan terjadinya absisi pada daun.
3. Asam absisat (ABA) ABA adalah sinyal internal utama, yang memungkinkan tumbuhan untuk menahan kekeringan. Apabila suatu tumbuhan memulai layu, maka ABA berakumulasi di dalam daun dan menyebabkan stomata menutup dengan cepa ce pat, t,
untu un tuk k
meng me ngur uran angi gi tr tran ansp spir iras asii
dan da n
menc me nceg egah ah
kehi ke hila lang ngan an
airr ai
beri be rikut kutny nya. a. AB ABA A me mela lalu luii pe peng ngar aruh uhny nya a te terh rhad adap ap me mese senj njer er ke ke-2 -2,, ya yait itu u terhadap Ca (kalsium), menyebabkan peningkatan pembukaan saluran K (kal (k aliu ium) m) se sebe bela lah h lu luar ar se seca cara ra la lang ngsun sung g di da dala lam m me memb mbra ran n pl plasm asma a se sell penutup. Hal ini mendorong kehilangan kalium dalam bentuk ben tuk mas massif sif dar dariny inya, a, yan yang g jik jika a dis diser ertai tai den dengan gan keh kehil ilanga angan n air sec secara ara osm os mot otiis
akan ak an
men end dor oron ong g
peng pe ngur uran anga gan n
turrgo tu gorr
sell se
penu pe nuttup
yan ang g
mengecilkan celah stomata. 11
Dalam Dal am beb bebera erapa pa kas kasus, us, kek kekura uranga ngan n air ter terleb lebih ih dahu dahulu lu aka akan n me mence ncekam kam system
perakaran
sebelum
mencekam
sistem
tajuk.
ABA
akan
ditransportasi dari akar ke daun, yang berfungsi sebagai sistem peringatan
dini di ni (ear early ly war warnin ning g sys system tem). ). AB ABA A me mens nsti timu mula lasi si pr prod oduks uksii et etil ilen en.. Et Etil ilen en menstimulasi absisi. 2.3.5 2.3 .5 Ger Gerak ak pada pada tumbuha tumbuhan n Fototr Fot otropi opisme sme me mempe mpenga ngaruh ruhii absi absisi. si. Seb Sebagai agaiman mana a yan yang g kit kita a tau bahw bahwa a fototropisme adalah arah gerak tumbuhan yang mengikuti arah datangnya stimulus berupa cahaya. Bila cahaya mengenai ujung batang maka cahaya akan ditangkap oleh pigmen. Dari percobaan Went, apabila koleoptil disinari pada satu sisi maka auksin akan terakumulasi pada sisi lain yang gelap sehingga auksin menumpuk di sisi gelap itu, hal inilah yang menyebabkan koleop kol eoptil til me membe mbengk ngkok ok kea kearah rah cah cahaya aya.. Lal Lalu u apa hub hubung unganny annya a den dengan gan absisi? Tidak Tidak sam samany anya a res respon pon fot fototr otropi opisme sme ant antara ara dau daun n yan yang g men mengha ghadap dap dan menjauhi cahaya mengakibatkan tidak samanya sintesis dan ekspor auksin. Akan lebih banyak auksin yang diekspor ke daerah yang gelap. Bila daerah yang ya ng ge gela lap p it itu u ad adal alah ah dae daera rah h pr prok oksi sima mall ma maka ka ab absi sisi si aka akan n te terj rjad adi. i. Bi Bila la daerah gelap itu adalah daerah distal maka tidak akan terjadi absisi. Hal ini sesua se suaii de deng ngan an pe pern rnya yata taan an Ad Addi dico cott et al (1 (195 955) 5) ya yang ng me meng ngem emuk ukak akan an : Absisi Abs isi akan terjad terjadii apabila apabila jum jumlah lah auksin auksin yang ada di
daerah daer ah proksima proksimall
(proxi (pr oximal mal re regio gion) n) sam sama a ata atau u leb lebih ih dar darii jum jumlah lah auk auksin sin yan yang g ter terdap dapat at di daerah distal (distal region). Tetapi apabila jumlah auksin yang berada di daerah dae rah dis distal tal leb lebih ih bes besar ar dar darii dae daerah rah pro proxim ximal, al, mak maka a tid tidak ak akan ter terjad jadii absisi. Dengan kata lain proses absisi ini akan ak an terlambat.
12
I.
KESIMPULAN
1. Absisi daun daun merupakan merupakan penggugur pengguguran an daun yang diawali diawali oleh oleh senesen senesen (penuaan) 2. Gugur Gugurnya nya daun diakibatk diakibatkan an oleh munculny munculnya a lapisan absisi absisi di dasar petiol, sel-sel parenkim dengan dinding yang tipis melakukan tekanan turgor karena dinding selnya menipis akibat lamella tengah yang melarut ke daerah absisi akibat dari aktivitas enzim hidrolitik. Terbentuk lapisan pelindung yang nantinya akan menutup patahanpatahan pada daerah absisi dan pada akhirnya daun terjatuh dengan sentakan angin serta gravitasi 3. Sel di dasar petiol petiol kekurang kekurangan an Ca, Cl dan P hingga hingga menimbulkan menimbulkan absisi absisi daun 4. Auksi Auksin n yang tinggi merangsan merangsang g produksi etilen, etilen, etilen etilen menstimu menstimulasi lasi asam absisat, kemudian asam absisat menstimulasi daun untuk gugur
13
DAFTAR PUSTAKA
Beck, Charles. 2010. An 2010. An Introduction to Plant Structure and Development. University of Michigan : Cambridge University Press
Coder, Kim. Falling Tree Leaves. Leaves . University of Georgia. Diunduh tanggal 11 juni 2011
Hasnunidah, Neni. 2010. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Tumbuhan. Universitas Lampung : Bandar Lampung
Ratna, Intan. 2008. Makalah peranan dan fungsi fitohormon bagi pertumbuhan tanaman. tanaman. Universitas Padjajaran : Bandung
Setiawan, Wawan. Zat Wawan. Zat Pengatur Tubuh. Tubuh . Diunduh tanggal 11 juni 2011