Akuntansi Keuangan Lanjutan SAP8

AKUNTANSI AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN AKUNTANSI MULTINASIONAL : TRANSAKSI MATA UANG ASING DAN INSTRUMEN KEUANGAN

KELOMPOK 12 :

1.

Putu Indah Widyasari

1415351046

2.

Gusti Agung Putu Dian Yunita

1415351054

3.

Gusti Ayu Putu Yasinta Darmawan

1415351056

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2016

The world’s largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.







A. Latar

Belakang

Lahirnya

Ketentuan

Akuntansi

Untuk

Kegiatan

Bisnis

Internasional

Standar akuntansi untuk bisnis luar negeri serta transaksi pertukaran dalam mata uang asing dimulai tahun 1939 dengan dikeluarkannya Accounting Research Bulletin (ARB) NO. 4. Kemudian diperbarui dengan ARB No. 43 tahun 1953, Bab 12. Prosedur utama

akuntansi untuk bisnis luar negeri tidak berubah sampai dibentuknya FASB (Financial Accounting Standard Board) pada tahun 1973.

Di Indonesia sendiri perkembangan standar akuntansi untuk bisnis internasional berjalan seiring dengan dikeluarkannya PSAK tahun 1994. Dalam PSAK PS AK No. 10 dan 11 dijelaskan standar yang digunakan oleh perusahaan dalam mencatat transaksi dalam mata uang asing dan dalam menjabarkan laporan keuangan mata uang a sing. Sejumlah pendekatan untuk menjabarkan laporan keuangan dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik (Rupiah), meliputi : 1.

Metode lancar-tak lancar (current- noncurrent), yang menjabarkan akun-akun lancar (current account) pada kurs sekarang, serta akun-akun tidak lancar (noncurrent account) pada kurs histories.

2.

Metode moneter – nonmoneter, yang mengubah aktiva dan kewajiban moneter pada kurs sekarang (current exchange rate) serta aktiva dan kewajiban nonmoneter pada kurs historis. historis.

3.

Metode temporal, yang mengubah aktiva dan kewajiban yang dinilai pada harga masa lalu, sekarang, dan masa depan sedemikian rupa sehingga mereka bias dinila i dengan prinsip akuntansi yang sama. Misalnya, akun kas, hutang dan piutang, serta aktiva dan kewajiban dinilai dengan harga sekarang atau masa depan dijabarkan ke dalam kurs sekarang. Demikian juga aktiva dan kewajiban yang dinilai pada harga masa lalu dijabarkan ke dalam kurs historis yang yang layak.







B. Kurs Mata Uang Asing

Kurs mata uang asing ( foreign currency exchange rates) ditentukan setiap hari oleh pedagang mata uang asing yang bertindak sebagai agen untuk individu atau Negara yang memperdagangkan mata uang asing.

Penentuan Kurs

Kurs berubah karena adanya sejumlah factor ekonomi yang mempengaruhi permintaan dan penawaran terhadap mata uang. Fluktuasi kur disebabkan oleh tingkat inflasi yang tinggi, neraca pembayaran, perubahan suku bunga, dan tingkat investasi Negara tersebut, serta stabilitas, stabilitas, dan proses tata kelola ( government ). ).

Kurs Langsung dan Tidak Langsung Ku rs langsun langsun g (direct exchange rate-DER) adalah banyaknya unit mata uang local

(local currency units-LCUs) yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing ( foreign -FCU). Rasio dari kurs langsung dinyatakan sebagai foreign currency unit -FCU). berikut dengan LCU, yaitu rupiah : DER 

    

Kurs tidak Langsung (indirect exchange rate-IER) adalah kebalikan dari kurs

langsung. Dari sudut pandang entitas Indonesia, kurs tidak tidak langsung adalah : IER 

    

Beberapa pihak mengindetifikasi kurs langsung sebagai terminology Indonesia, untuk menunjukan kurs berdasarkan rupiah dan mencerminkan kurs dari perspektif orang di Indonesia. Kurs tidak langsung diidentifikasikan sebagai terminology Amerika, untuk menunjukan kurs langsung dari perspektif Amerika, yang menyatakan banyaknya mata







Perubahan Kurs M enguatnya Rupiah-Penu Rupiah-Penu ru nan Ku rs Langsun Langsun g

Contoh : asumsi perusahaan manufaktur Indonesia menjual mesin buatan Indonesia seharga Rp.100.000.000. Untuk menentukan nilai setara mata uang asing (dolar) dari Rp100.000.000 pada tanggal 1 Januari, digunakan perhitungan sebagai berikut :

Nilai setara mata uang asing = Unit rupiah Indonesia x Kurs tidak langsung

$10.700

=

Rp100.000.000

x

$ 0,0001070

Pada tanggal 1 Juli, setelah penguatan dolar, mesin akan membebankan pelanggan Amerika sebesar $10.870 dengan perhitungan sebagai berikut :

Nilai setara mata uang asing = Unit rupiah Indonesia

$10.700

=

Rp100.000.000

x

Kurs tidak langsung

x $ 0,0001087

Peningkatan biaya perolehan yang besar dapat menyebabkan pelanggan Amerika memutuskan untuk tidak membeli mesin tersebut dari perusahaan Indonesia. Oleh karenanya, penjualan internasional perusahaan Indonesia dapat sangat dipengaruhi oleh perunbahan kurs mata uang asing.

M elemahnya Rupiah -Peni -Peni ngkatan Kur s L angsung angsung

Antara tanggal 1 Juli 2005 dan 1 Juli 2006, kurs langsung meningkat dari Rp9.200 = $1 menjadi Rp.9.280 = $1, ini menunjukan bahwa lebih banyak mata uang Indonesia yang diperlukan untuk memperoleh 1 dolar AS. Pada tanggal 1 Juli 2005, nilai relative 1 dolar AS adalah Rp.9.200, namun pada tanggal 1 Juli 2006, biaya untuk 1 dolar AS meningkat menjadi Rp.9.280. ini berarti bahwa nilai mata uang Indonesia turun







dolar dibandingkan 1 Juli 2005. Pada tanggal 1 Juli 2005, 1 rupiah Indonesia dapat memperoleh $0,0001087. Namun pada tanggal 1 Juli 2006, 1 rupiah memperoleh lebih sedikit dolar AS yaitu sebesar $0,0001078, ini menunjukan bahwa nilai relative rupiah turun di antara tanggal 1 Juli 2005 dan 1 Juli 2006.

FIGUR 11-2. Hubungan antara Mata Uang dan Kurs 1 Januari 2005

1 Juli 2005

1 Juli 2006

Kurs langsung (Rp/$)

Rp 9.350

Rp 9.200

Rp 9.280

Kurs tidak langsung ($/Rp)

$0,0001070

$0,0001087

$0,0001078

Antara 1 Januari 2005 dan 1 Juli 2005-menguatnya rupiah: Kurs langsung turun Rupiah menguat (perlu lebih sedikit mata uang rupiah untuk memperoleh 1 dolar) Kurs tidak langsung meningkat meningkat Dolar melemah (perlu lebih banyak dolar AS untuk memperoleh 1 rupiah) Impor Impor ke Indonesia umumnya m meningkat eningkat secara kuantit kuantitas as Barang luar negeri yang diimpor ke Indonesia lebih murah murah dalam rupiah Ekspor dari Indonesia umumnya turun secara kuantitas Barang ekspor Indonesia lebih mahal (perlu lebih banayk dolar untuk memperoleh barang) Antara 1 Juli Jul i 2005 dan 1 Juli 2006-melemahnya 2006-melemahnya rupiah: Kurs langsung meningkat Rupiah melemah melemah (perlu lebih l ebih banyak mata uang rupiah untuk memperoleh 1 dolar) Kurs tidak langsung turun Dolar menguat (perlu lebih sedikit dolar AS untuk memperoleh 1 rupiah) Impor Impor ke Indonesia umumnya turun secara kuantitas Barang luar negeri yang diimpor ke Indonesia lebih

hal dalam dala m rupiah







Kurs Tunai (Spot Rate ) dan Kurs Sekarang ( Cur rent Rate ) Rate

PSAK 10 mengacu pada penggunaan kurs tunai maupun kurs sekarang untuk mengukur operasi luar negeri. Kurs tunai adalah kurs yang digunakan dalam penyerahan segera suatu mata uang. Kurs sekarang didefinisikan secara sederhana sebagai kurs tunai pada tanggal neraca suatu entitas.

Kurs Masa Depan ( F orward E xchange Rate ) Rate

Kurs masa depan adalah kurs untuk pertukaran mata uang di masa mendatang. Kurs mendatang pada suatu tanggal tertentu tidak sama dengan kurs tunai pada tanggal yang sama. Ekspektasi yang berbeda terhadap nilai kurs di masa depan menentukan tingkat kurs tersebut. Selisih antara kurs masa depan dengan dengan kurs tunai pada suatu tanggal tertentu dinamakan spread.

C. Transaksi Mata Uang Asing

Transaksi mata uang asing ( foreign foreign currency transactions) adalah aktivitas ekonomi yang dinyatakan dalam mata uang selain dari mata uang pencatatan entitas. Transaksi itu meliputi:

1. Pembelian atau penjualan barang/jasa (eksport atau import ), ), dimana harganya dinyatakan dalam mata uang asing. 2. Utang atau piutang pinjaman dalam mata uang asing. 3. Pembelian atau penjualan kontrak kurs masa depan. 4. Pembelian atau penjualan unit mata uang asing.

Untuk laporan tujuan keuangan, transaksi dalam mata uang asing harus ditranslasika ke









perubahan kurs selama periode tersebut sejak tanggal transaksi mata asing jika transaksi tersebut tersebut pada periode yang bersangkutan. Penyesuaian dalam nilai setara dolar AS ini merupakan keuntungan atau kerugian mata uang asing ( fereign fereign currency transaction gain or loss) untuk entitas tersebut pada saat kurs berubah.

Sebagai contoh, asumsikan bahwa satu perusahaan indonesia memperoleh €5.000 dari

bank pada pad a tanggal 1 januari 20X1, untuk digunakan d igunakan dalam pembelian b arang di masa depan suatau perusahaan di Jerman. Kurs langsung sebesar Rp14.200 = €1; sehingga perusahaan membayar bank sebesar Rp71.000.000 untuk €5.000, dengan perhitungan

sebagai berikut : Nilai setara setara dolar AS Rp71.000.000

=

Unit mata uang asing x Kurs langsung langsung

=

€5.000

x

Rp14.200

Jurnal berikut mencatat pertukaran mata uang. 1 Januari 20X1 (1)

Unit mata uang asing (€)

Kas

71.000.000 71.000.000

Tanda dalam kurung (€) digunakan setelah akun debit untuk menunjukkan bahwa nilai

aset tersebut adalah dalam euro Eropa, namum dicatat dan dilaporkan dalam nilai setara rupiah untuk tujuan akuntansi. Translasi dalam nilai setara rupiah diperlukan







neraca dalam setara rupiah menggunakan kurs sekarang (current rate) pada tanggal neraca. Proses penyesuaian ini diperlukan sebab PSAK mengadopsi apa yang di sebut ), yang memandang bahwa ), action approach approach pendekatan dua transaksi ( two-tran saction pembelian atau at au penjualan barang sebagai suatu transaksi yang terpisah t erpisah dari dar i komitmen mata uang asing. Dengan mengadopsi pendekatan dua transaksi atau transaksi dalam mata uang asing, PSAK menetapkan suatu aturan umum bahwa keuntungan atau kerugian dari relevansi aset atau kewajiban dalam mata uang asing harus diakui pada saat periode berjalan dalam laporan laba rugi, pada periode ini dimana kurs tersebut berubah.

I lustrasi lustrasi Tr ansaks ansaksii Pembe Pembeli li an dari L uar Nege Negeri

Figur 11-3 mengilustrasikan ayat jurnal yang digunakan untuk mengukur dan mencatat pembelian barang dar i pemasok luar negeri baik dalam mata uang uan g lokal maupun asing. Pada sisi kiri figur 11-3, transaksi dilakukan dalam rupiah; mata uang yang digunakan dalam pencatatan dan pelaporan perusahaan; sedangkan pada sisi kanan, transaksi dinyatakan dalam yen Jepang (¥). Perusahaan Indonesia akan mengalami keuntungan atau kerugian mata uang asing hanya jika transaksi tersebut dinyatakan dalam rupiah, maka tidak ada perlakuan akuntansi khusus ataupun penyesuaian kurs yang diperlukan. Informasi berikut ini mengambarkan kasus tersebut.







31 Desember 20X1 (tanggal neraca)

90

1 April 20X2 (tanggal pelunasan)

86

Akun yang berkaitan dengan transaksi dalam yen diberikan catatan dalam tanda kurung yen (¥) setelah nama akun. Dalam contoh nanti, anda akan melihat bahwa aset dan kewajiban

dalam

mata

uang

asing

dan

penyesuaiannya

diperlukan

untuk

menggambarkan nilai saat ini dari akun tersebut dengan menggunakan kurs setara dolar AS.

D. Mengelola Resiko Mata Uang Internasional dengan Instrumen Keuangan Pertukaran Mata Uang Masa Depan

Perussahaan yang beroperasi secara internasional bukan saja mengalami resiko bisnis normal namun umumnya juga mengalami resiko tambahan dari peubahan kurs mata uang asing, karena perusahaan melakukan transaksi menggunakan lebih dari satu mata uang. Entitas multinasional mengelola resiko mata uang asing mereka dengan menggunakan beberapa jenis instrument keuangan seperti : (1) kontrak masa depan dalam mata uang asing, (2) operasi mata uang asing, dan (3) mata uang asing berjangka. Akuntansi untuk derivative dan aktivitas lindung nilai berpedoman pada dua standar.







1. Memiliki satu atau lebih variabel pokok yang mendasarinya dan satu atau lebih jumlah nosional. 2. Tidak memerlukan investasi awal bersih atau kalaupun memerlukan investasi, maka niatnya lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh jenis perjanjianlainnya yang diperkirakan akan menghasilkan efek yang sama terhadap perubahan dalam factor-faktor pasar. 3. Persyaratan perjanjian mengharuskan adanya settlement (pelunasan) pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.

E. Kontrak Pertukaran Masa Depan

Perusahaan yang beroperasi di mancanegara sering kali menggunakan kontrak masa depan ( forward forward exchange contract ) dengan pedagang mata uang asing untuk menukarkan berbagai mata uang pada kurs dan tanggal tertentu dimasa depan. Pada umumnya berlaku jangka waktu berapa pun hingga 12 bulan kedepan, namun kebanyakan lebih singkat, antara 30 sampai 180 hari. Kontrak pertukaran masa depan ini dapat berupa perolehan mata uang asing atau penyerahan mata uang asing pada tanggal tertentu dimasa depan atau yang disebut dengan tanggal kedaluarsa (expiration date).

Untuk transaksi lindung nilai, jika kurs masa depan lebih tinggi dari pada kurs tunai, maka selisih antara kurs ini disebut premi atas kontrak pertukaran masa depan







depan, aturan dasarnya adalah menggunakan kurs masa depan untuk mencatat kontrak masa depan.

Kasus 1. Mengelola posisi asset atau kewajiban bersih yang terkena eksposur mata

uang asing: bukan instrument lindung nilai Penggunaan yang paling umum dari kontrak pertukaran mata uang asing adalah untuk mengelola posisi mata uang asing, baik posisi asset bersih yang terkena eksposur maupun kewajiban bersih. Kontrak pertukaran mata uang asing akan menyeimbangkan antara kewajiban dalam suatu mata uang asing dengan piutang dalam mata uang asing yang sama, sehingga akan menghapuskan risiko fluktuasi mata uang asing.

PSAK 55 menjelaskan aturan umum bahwa kurs yang relevan untuk menilai kontrak pertukaran mata uang asing adalah kontrak masa depan pada tiap tanggal penilaian. PSAK 10 menjelaskan bahwa piutang usaha atau utang usaha yang dideniminasi dalam mata uang asing dinilai menggunakan kurs tunai pada tanggal penilaian. Kontrak pertukaran harus disesuaikan atas perubahan nilai wajarnya. Karena dua kurs yang digunakan berbeda-kurs tunai dan kurs masa depan-umumnya akan timbul perbedaan antara jumlah keuntungan atau kerugian. Perbedaan ini tidak terlalu besar namun akan menimbulkan sedikit sedikit volatilitas dalam arus laba.









DAFTAR PUSTAKA

1. Husnah, Nurul,. dan Abdullah, Wasilah (Penterjemah). 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan (Perspektif Indonesia) Advance Financial Financial Accounting : Salemba Empat. 2. http://dokumen.tips/documents/transaksi-mata-uang-asing-55c8192f019bb.html

Akuntansi Keuangan Lanjutan SAP8

Recommend Documents