Alasan Penambahan : 1. MCC (Avicel PH 101)
- Avicel pH 101 digunakan sebagai bahan pengisi dan antiadheren yang digunakan dalam sediaan ini adalah avicel pH 101 karena, pertma, avicel pH 101 dapat mempercepat proses pengeringan granul serta dapat mempercepat proses pengeringan granul serta dapat mengurangi resiko overwelting pada granulasi basah. Jika dibandingkan dengan jenis lainnya (Avicel pH 102), avicel tipe ini lebih baik karena avicel pH 102 lebih banyak digunakan sebagai pembawa pada cetak langsung. Avicel pH 101 diketahui memilki sifat aliran kompresibilitas yang sangat baik (pengembangan pati singkong avicel pH 101 menjadi bahan menjadi pengisi co-proses tablet cetak langsung). - Avicel yang disebut sebagai selulosa mikrokristal memiliki sifat mengalir yang baik dan sifatsifat pencetakan langsungnya bagus sekali. Avicel bersifat unik, karena pada saat menghasilkan kohesi gumpalan, zat ini juga bertindak sebagai zat penghancur. Avicel merupakan bahanpengisi yang banyak digunakan (Lachman, 1994). - Konsetrasi avicel sebagai pengisi adalah 20-90% dan sebagai antiadheren adalah 5-20% (excipient 6th, 2009).
2. Etil Selulosa
- Etilselulosa dalam formulasi obat oral adalah sebagai hydrophobic coating agent pada tablet dan granul. Lapisan etilselulosa itu digunakan untuk memodifikasi pelepasan obat, untuk menutupi rasa yang tidak enak atau meningkatkan stabilitas. Formulasi tablet modified release dapat menggunakan etilselulosa sebagai matrik. Konsentrasi etilselulosa sebagai matrik pada tablet sustained release adalah 3,0-20,0(%). Formulasi menggunakan etilselulosa dapat menghasilkan tablet yang lebih keras dengan kompesibilitas yang lebih baik dan pelepasan obat yang lambat (Optimasi Tablet Sustained Releaseteofilin dengan Kombinasi Matriks Etil Selulosa 22 cP dan Hidroksipropil Metil Celulosa). - Etil selulosa sudah digunakan secara luas sebagai bahan tambahan dalam sediaan oral dan topikal pada produk farmasi, sifatnya stabil, cost effectiveness, mengurangi resiko terjadinya dose dumping. Etil selulosa merupakan polimer netral yang tidak larut dalam air, sehingga dapat menghalangi lepasnya obat dalam sediaan (Penggunaan Etil Selulosa Sebagai Matriks Tablet Lepas Lambat Tramadol HCl).
3. Magnesium Stearat
- Magnesium Stearat merupakan lubrikan yang paling efektif dan digunakan secara luas. Bahan berasal dari hewani yang merupakan campuran bervariasi dari stearate dan palmitat yang menunjukkan morfologi terbaik sebagai lubrikan jika dibuat melalui proses presipitasi. Konsentrasi efektif Magnesium Stearat antara 0,2-2 %. Biasa dicampur dengan serbuk atau campuran granul untuk waktu relatif singkat (Pengembangan Sediaan Farmasi, 191). - Magnesium stearate adalah pencampuran antara garam magnesium dengan kandungan asam lemak yang berbeda dengan mayoritas mengandung asam stearate dan asam palmitat. Magnesium stearate sangat halus, putih terang, kelarutan rendah, bau khas. Sebagai lubrikan magnesium stearate didalam kapsul dan tablet digunakan dengan konsentrasi 0,25-2% (Pembuatan Obat Antiinflamasi dari Bahan Aktif Ketoprofen dalam Bentuk Mikropartikel dengan Bentuk Sediaan Kapsul Untuk Sediaan Sustained Release Mengendalikan Pelepasan Obat). - Magnesium Stearat umunya dipakai sebagai pelincir pada pembuatan sediaan padat untuk memudahkan mengalirnya bahan obat masuk kedalam mesin pencetak. Sifat magnesium yang hidrofobik dapat memperlambat disolusi pada obat dengan bentuk sediaan padat, sedapat mungkin digunakan kosentrasi yang kecil dalam formulasi (Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, hal 227) - Konsentrasi Magnesium stearate sebagai pelincir adalah 0,25-2 % (Handbook of th
Pharmaceutical Excipient 6 Edition, hal 404).