Kelas I
Karies pada permukaan occlusal yaitu pada 2/3 occlusal, baik pada permukaan labial/lingual/palatal dari gigi-geligi dan juga karies yang terdapat pada permukaan lingual gigi-geligi depan.
Kelas V
Karies yang terdapat pada 1/3 cervical dari permukaan buccal/labial atau lingual palatinal dari seluruh gigi-gelig
Kelas IV
Karies pada permukaan proximal gigi-geligi depan dan telah mengenai incisal edge.
Kelas III
Karies yang terdapat pada permukaan proximal dari gigi-geligi depan dan belum mengenai incisal edge.
Kelas II
Karies yang terdapat pada permukaan proximal dari gigi-geligi belakang temasuk karies yang menjalar ke permukan occlusalnya.
Kelas VI
Karies yang terdapat pada daerah incisal edge gigi depan atau pada ujung cups dari gigi belakang.
KEGUNAAN
Melihat permukaan gigi yang tidak dapat dilihat langsung mata
Membantu memperluas daerah pekerjaan yaitu dengan menahan pipi, lidah dan ,bibir.
Mengetahui adanya debris, karang gigi, lubang gigi.
Melihat hasil preparasi, tumpatan.
Melihat kelainan di dalam rongga mulut, lidah, gusi, palatum
PEMELIHARAAN :
Setelah selesai dipakai, cuci bersih dan sterilkan. Disimpan/digunakan sesuai dengan fungsinya. Bila kaca pecah/sdh buram kaca baru dpt diganti tanpa
mengganti handle baru.
KETERANGAN :
Kurang atau semi kritis
CIRI-CIRI :
Alat yang tangkainya dari logam / non logamdengan diujungnya terdapat kaca berbentuk bulat.
Macam permukaan kaca :
Datar
Cembung Diameter kaca ada beberapa macam mulai dari nomor 3 sampai nomor 6.
KACA MULUT/MOUTHMIRROR/SPIEGEL
ALAT ORAL DIAGNOSTIK
KACA MULUT/MOUTHMIRROR/SPIEGEL
PINSET (DENTAL PINSET)
EXCAVATOR
SONDE / PROBE / EXPLORER
2.Tujuan Ilmu Konservasi
Ilmu konservasi bertujuan untuk mencegah, merawat dan merestorasi penyakit, kerusakan, dan kelainan yang mengenai jaringan keras dan lunak gigi untuk mengembalikan fungsi, bentuk, estetik dan perlindungan jaringan pendukung gigi serta mempertahankan gigi selama mungkin di dalam rongga mulut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.ALAT-ALAT KONSERVASI
Definisi ilmu konservasi
Ilmu konservasi gigi merupakan cabang ilmu Kedokteran Gigi yang mempelajari tentang cara menanggulangi kelainan (penyakit) jaringan keras gigi, pulpa dan periapical untuk mempertahankan gigi di dalam mulut melalui restorasi dan perawatan endodontic baik secara konvensional maupun bedah. Ilmu ini bertujuan untuk melakukan perawatan gigi serta mempertahankan gigi selama mungkin di dalam mulut agar estetik dan fungsi kunyah kembali normal .
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pada dasarnya restorasi adalah penggantian jaringan keras gigi yang telah rusak dengan bahan yang diletakkan pada gigi tersebut untuk waktu yang tidak terbatas. Untuk mencegah kerusakan gigi maka sedapat mungkin dipertahankan dengan suatu restorasi. Restorasi terdiri dari beberapa jenis antara lain restorasi plastis seperti amalgam, resin komposit, dan GIC,dan restorasi jenis nonplastis yaitu inlay. Oleh karena itu diperlukan instrument-instrumen untuk mendukung kerja dari restorasi maupun preparasi suatu kavitas untuk mencapai hasil yang maksimum. Sebelum mempertimbangkan pembuatan suatu kavitas, instrument yang diperlukan hendaknya Disiapkan lebih dahulu sehingga pada pelaksanaan nantinya sudah tersedia alat yang sesuai.
2.PINSET (DENTAL PINSET)
CIRI-CIRI :
Alat penjepit dari stainless steel dengan ujung jepitan melengkung/membentuk sudut.
KEGUNAAN :
Untuk menjepit kapas, kasa, tampon, cotton roll, cotton pellet, mata bur gigi.
PEMELIHARAAN :
Setelah selesai dipakai dicuci bersih dan disterilkan.
Disimpan
KETERANGAN :
Alat kritis
3.SONDE / PROBE / EXPLORER
CIRI-CIRI :
-Alat dari stainless steel/logam dengan bagian ujung yang runcing.
-Ujung yang runcing hanya pada satu sisi ( single end atau di kedua sisi ( double end )
-Macam: Sonde bengkok/melengkung ½ lingkaran. Sonde lurus
KEGUNAAN :
Mencari caries & mengukur kedalamannya. Memeriksa adanya debris dan calculus. Memeriksa adanya ferforasi atap pulpa. Tankainya bisa untuk tes perkusi Mengetahui tumpatan atau tepi tumpatan sudah rata/belum.
PEMELIHARAAN :
Setelah selesai dipakai dicuci bersih dan disterilkan.Disimpan
KETERANGAN :
Alat kritis
4.EXCAVATOR
CIRI-CIRI :
-Alat dari stainlees steel dengan bagian ujungnya menyerupai sendok kecil.
-Bentuk ujungnya mempunyai berbagai ukuran, mulai dari nomor nol s/d no. 6.
KEGUNAAN :
-Membersihkan jaringan karies yang lunak dan kotoran- kotorannya atau sisa makanan -yang terdapat di dalam kavitas.
-Membongkaran tumpatan sementara.
-Mengambil kelebihan fletcher, cement, amalgam.
Klasifikasi Karies Gigi G.V BLACK
Pada kesempatan ini saya akan memberikan pembagian / Klasifikasi Karies Gigi G.V. Black. Klasifikasi Karies Gigi G.V. Black ini digunakan untuk menentukan perawatan pasien.
6.THE CORRECTION OF ENAMEL MARGINS
Meneliti dinding dan pinggiran enamel (membundar dan melicinkan). Proses ini membutuhkan tingakt ketelitian yang lebih dominant, agar hasil preparasi lebih baik:
Enamel tanpa dentin harus dibuang
Tepian enamel harus licin, sudutnya siku.
7.THE TOILET OF THE CAVITY
Menyelesaikan preparasi kavita, kita menghaluskan bagian yang belum atau kurang halus, lalu kavita disterilkan. Tahap akhir dimana operator harus dituntut untuk lebih teliti, dan kompleks dalam bekerja. Seperti; menghaluskan bagian-bagian yang masih kasar dan melakukan proses sterilisasi pada kavita.
kavitas harus bersih dari reruntuhan sisa pengeboran.
kavita harus dikeringkan sesudah dibersihkan.
kavita harus di cek ulang jika terdapat sisa-sisa kotoran atau hal lainnya.
memeriksa kavita , apakah terdapat pulpa yang terbuka.
sterilisaisi kavita
3.GAIN RESISTANCE FORM
Membuat bentuk sedemikian rupa sehingga dapat tahan terhadap tekanan kunyah dengan bor fissure.;Harus diperhatikan bahwa gigi yang sudah di tambal harrus dengan pertimbangan kekuatan yang cukup jika dipakai untuk mengunyah.;Begitu pun tumpatan, harus melekat dan kuat agar tidak mudah hancur dan lepas.;Tumpatan tidak boleh membentuk mangkok, karena mudah lepas;Tumpatan pada tahap ini harus dengan bur fissure, dengan posisi yang tegak lurus.;Dinding enamel harus terlapis dentin yang sehat Oleh karena itu tumpatan ini memerlukan ektensi dan resistensi yang kuat untuk menghindari lepasnya tumpatan.;Bentuk resisten ada bermacam-macam;Box preparation untuk tumpatan amalgam;Undercut untuk tumpatan silikat;Dove tail untuk keduanya.
4.GAIN RETENTION FORM
Membuat pegangan untuk tambalan supaya tidak mudah lepas dengan menggunakan bor inverted cone.
5.REMOVE REMAINING DECAY
Trearment of residual caries = mengambil jaringan caries yang masih ketinggalan menggunakan bor bundar. Mengambil jaringan rusak yang tertinggal dengan menggunakan round bur atau dikorek dengan menggunakan ekskavator. Tahap ini dilakukan dengan perlahan dan dengan perasaan agar menjaga tahap agar aman. Misalnya, jika menggunakan bur harus menggantung pada saat membersihkannya dan kalau dengan ekskavator maka harus dengan perlahan akan tetapi harus teliti.
1.GRAIN ACCES FORM
Membuat tempat masuk, dengan menggunakan bor bundar. Menggunakan round bor (bur bundar) yang bertujuan untuk membuat tempat masuk pada permukaan enamel. Mengambil enamel yang tidak ditunjang oleh dentin yang sehat.
Tujuan :
Agar kavitas lebih jelas
Jika kavitas dapat dijangkau oleh pandangan maka tahap pengerjaan akan lebih mudah.
Dapat lebih mudah
2.GAIN OUTLINE FORM
Membuat bentuk yang dapat dilihat diluar dengan menggunakan bor fissure. Membentuk kavitas dengan bur fissure dan membersihkan batasan terluar yang berdekatan dengan karies; Tempat yang terinfeksi karies harus ikut serta dibersihkan, kecuali cuspid jika perlu; Jangan menyisakan email terlalu tipis;Kavita harus agak dilebarkan agar mengantisipasi kerusakan lebih lanjut; Pit dan fissure harus ikut serta; Batas kavita tidak boleh terlalu lebih dari pit dan fissure; Outline harus lebih halus, tidak boleh tajam.
TAHAP-TAHAP PREPARASI KAVITA MENURUT G.V BLACK
Pengertian Preparasi Kavita
Preparasi kavita ialah semua pekerjaan yang dilakukan untuk menghilangkan jaringan gigi yang rusak disebabkan karena karies dengan maksud untuk dibuat suatu tumpatan supaya didapatkan kembali bentuk anatominya, kekuatannya dan untuk mencegah terjadinya caries gigi.
TINGKATAN PREPARASI KAVITA MENURUT G.V BLACK
Grain Acces Form
Gain Outline Form
Gain Resistance Form
Gain Retention Form
Remove Remaining Decay
The Correction of Enamel Margins
The Toilet of The Cavity
Contoh dari Konservasi Gigi
Penelitian dengan intervensi berupa pemberian NaF 0,2% secara kumur-kumur untuk mencegah karies gigi anak sekolah dasar, seberapa efektif dalam menurunkan insidens karies gigi anak ?. Disini perlu diperhatikan faktor lain yang mempengaruhi efektivitas kumur-kumur larutan flour tersebut, antara lain kebersihan gigi, anatomi gigi, intensitas kumur-kumur, diet makanan, asupan air minum cukup flour atau tidak.
Dokter gigi ini menurut saya cukup ideal. Ia menunjukkan apa dan bagaimana yang terjadi pada gigi saya dan juga menyampaikan apa yang akan dikerjakan untuk merawat gigi saya. Namun demikian, meski saya memandang dokter ini lebih baik dari dokter yang lain, tetap saja saya mengalami kekecewaan pada dokter konservasi gigi saya ini. Suatu kali terjadi kesalahan kecil tetapi berdampak fatal. Salah satu rangkaian penanganan gigi saya adalah akan dibuatkan mahkota untuk menutup akar-akar gigi yang tersisa yang masih mungkin dipertahankan. Setelah akar gigi dirawat, kemudian dibuatkan mal untuk membuat crown, dan saya diminta datang sewaktu-waktu bila crown-nya sudah siap.
KELOMPOK 2
ANDI SUKMAWATI ATPAS
ANITA WULANDARI
ASTRIE UTAMI
AYU ASHARI
ALAT ALAT KONSERVASI & TAHAP-TAHAP PREPARASI KAVITA MENURUT G.V. BLACK
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Ilmu konservasi gigi adalah ilmu yang paling tertua di bidang Kedokteran Gigi yang berkembang sejak abad ke-18 sebagai sebuah solusi bagi masyarakat yang mengalami kerusakan gigi dan mempertahankan gigi mereka selama mungkin di dalam mulut. Ilmu Konservasi Gigi mempelajari tentang fenomena abnormalitas jaringan gigi yang terdiri dari palatum keras, pulpa, periapikal, dan pencegahan terhadap gejala abnormal melalui tindakan preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif untuk mendapatkan kembali fungsi sistem stomatignatik.
Preparasi kavita ialah semua pekerjaan yang dilakukan untuk menghilangkan jaringan gigi yang rusak disebabkan karena karies dengan maksud untuk dibuat suatu tumpatan supaya didapatkan kembali bentuk anatominya, kekuatannya dan untuk mencegah terjadinya caries gigi.
SARAN
Bila kavita lebih besar maka tidak dapat dibuat preparasi yang sempurna, sebab ini berarti menghilangkan atau mengurangi retensi dari tambalan.
Semua jaringan karies harus dibuang. Kalau ternyata kemungkinan besar untuk pulpa terbuka, maka jaringan caries tadi dibuang pada bagian yang dapat merusak pulpa dan bagian ini untuk beberapa hari ditutup dengan eugenol dan tymol supaya steril.
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
5/10/2017
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
5/10/2017
#
Click to edit Master title style
Click icon to add picture
Edit Master text styles
5/10/2017
#
Click to edit Master title style
Click icon to add picture
Edit Master text styles
5/10/2017
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
5/10/2017
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
5/10/2017
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
5/10/2017
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Edit Master text styles
5/10/2017
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Edit Master text styles
5/10/2017
#
"
"
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Edit Master text styles
5/10/2017
#
"
"
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Edit Master text styles
5/10/2017
#
Click to edit Master title style
5/10/2017
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
5/10/2017
#
5/10/2017
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
5/10/2017
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
5/10/2017
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
5/10/2017
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Edit Master text styles
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
5/10/2017
#