AMDAL PABRIK TAHU
Diajukan untuk memenuhi tugas Analisis dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Teknik Kimia Politeknik TEDC Bandung
Disusun Oleh : Suci Robiatul Khasanah E61151009
JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK TEDC BANDUNG 2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Analisis dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan dengan harapan dapat menambah wawasan bagi penulis khususnya dan para pembaca makalah ini pada umumnya. Penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing Mata Kuliah Analisis dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan atas bantuan dan dukungannya dalam mengerjakan makalah ini. Terima kasih juga kepada rekan-rekan lainnya yang tak mungkin penulis ucapkan satu per satu karena telah menghibur dan membangkitkan semangat penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini memuat tentangAmdal Pabrik Tahu. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan kontribusi pemikiran dari pembaca sehingga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Cimahi, November 2017
Penyusun,
BAB I PENDAHULUAN
Perkembangan industri saat ini telah memberikan sumbangan besar terhadap perekonomian Indonesia. Operasi industry secara keseluruhan harus menjamin sistem lingkungan alam berfungsi sebagaimana mestinya dalam batasan ekosistem local hingga biosfer. Efisiensi bahan dan energy dalam pemanfaatan, pemrosesan, dan daur ulang, akan menghasilkan keunggulan kompetitif dan manfaat ekonomi (Hambali, 2003). Berdasarkan hal diatas pembangunan industri harus imbangi dengan upaya penelolaan lingkungan dalam bentuk penanganan limbah yang dilepaskan. Hal tersebut harus disertai dengan kegiatan penilaian terhadap resiko lingkungan akibat kegiatan maupun hasil buangan industry untuk mendapatkan tingkat resiko dan bahaya dari kegiatan industry tersebut. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena alam maupun aktivitas manusia. Kegiatan manusia mengubah lingkungan dilakukan karena adanya kebutuhan hidup. Kebutuhan ini akan menjadi semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Berbagai industri selain menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia juga menghasilkan buangan atau limbah. Limbah adalah suatu benda atau zat yang dapat mengandung berbagai bahan yang dapat membahayakan kehidupan manusia, hewan, serta makhluk hidup lainnya. Industri tahu sebagai salah
satu
industri
primer
(pertanian),
dalam
proses
pengolahannya
menghasilkan limbah baik limbah padat maupun cair. Limbah padat ( Whey) dihasilkan dari proses penyaringan dan penggumpalan, limbah ini kebanyakan oleh pengrajin dijual dan diolah menjadi tempe gembus, kerupuk ampas tahu, pakan ternak, dan diolah menjadi tepung ampas tahu yang akan dijadikan bahan dasar pembuatan roti kering dan cake. Sedangkan limbah cairnya dihasilkan dari proses pencucian, perebusan, pengepresan dan pencetakan tahu, oleh karena itu limbah cair yang dihasilkan sangat tinggi. Limbah cair tahu umumnya memiliki karakteristik kandungan bahan organik tinggi sehingga kadar BOD, COD yang dimilikinya juga relatif tinggi cukup tinggi.
Limbah tersebut jika langsung
dibuang ke badan air, jelas sekali akan menurunkan daya dukung lingkungan.
Sehingga industri tahu memerlukan suatu pengolahan limbah yang bertujuan untuk mengurangi resiko beban pencemaran yang ada. Oleh
karena
itu
munculnya
aktivitas
industri
disuatu
kawasan
mengundang kritik dan sorotan masyarakat. Yang dipermasalahkan adalah dampak negatif limbahnya yang diantisipasikan mengganggu kesehatan lingkungan. Dalam tulisan ini akan dibahas pencemaran dari limbah industri pertanian yaitu pabrik tahu. A. Profil Pemilik Perusahaan
a. Nama pemilik
: Hasan
b. Umur
: 45 tahun
c. Alamat Sekarang
: Jln. Wannabdurrahman, Kel. Simpang 3,
Kec.
Bukit Raya, RT 2, RW 17 d. Status Tempat Tinggal
: Menetap
e. Jumlah/data keluarga
: 1 istri dan 4 anak
B. Profil Usaha
a. Jenis Usaha
: Home Industri Tahu
b. Bidang Usaha
: Kewirausahaan
c. Mulai Usaha
: Awal Tahun 1998
d. Modal Awal Usaha
: 10.000.000.00
e. Jumlah Karyawan
: 8 Karyawan
f.
: Borongan 3.5-4 rb/masak perbulan 200-900an rb.
Upah Karyawan
900-1,2 juta+makan+kesehatan. g. Jumlah Produksi Barang : tidak terhitung (ada yang besar dan ada yang kecil) h. Metode Pemasaran
: Sektor ke cabang-cabang pasar, took dll.
C. Deskripsi Kegiatan
1. Bahan baku Kacang kedelai, tapi karna sulitnya mendapatkan bahan baku sehingga menyebabkan terhambatnya dalam memproduksi tahu sedangkan permintaan tahu sangat banyak. 2. Resep Gula merah/asam jawa
D. Proses Pembuatan
Kacang kedelai dicuci dan setelah itu direndam 2 jam agar memudahkan untuk proses penggilingan dan lunak, lalu setelah itu direbus dan selanjutnya disaring untuk memisahkan antara ampasnya dengan sari, setelah itu proses pemberian resep, dan selanjutnya ditiriskan di atas meja dan langsung masuk ke proses pencetakan. 1. Kedelai dicuci untuk pemisahan yang masih bagus dan tidak kedelainya. 2. Kedelai direndam terlebih dahulu selama 15 menit. 3. Setelah direndam kedelai direbus 4. Selanjutnya proses penyaringan dan pemberian resep. 5. Proses pencetakan E. Dampaknya
1. Dampak negatifnya, rusaknya kualitas lingkungan terutama perairan sebagai salah satu kebutuhan yang penting bagi dan makhluk hidup lainnya. 2. Dampak positifnya dari limbah yang dihasilkan pabrik tahu yaitu berupa kulit kedela (ARI) ampas dan air tahu yang masih dapat dimanfaatkan menjadi produk-produk bermanfaat. F. Perkembangan Lingkungan Sekitar
Karena pabrik tahu tersebut berjarak cukup jauh dari rumah warga sekitar dan mereka mempunyai tanah di belakang usaha tersebut seluas 5 Ha, jadi lingkungan sekitar masih hijau dan belum tercemar, karena air buangan industry tahu kualitasnya tergantung dari proses yang digunakan, apabila air prosesnya baik maka kandungan bahan organik pada air buanganya biasanya rendah (Nurhasan dan Pramudya, 1987)
BAB II PELAKSAAN DAN EVALUASI A. Pelaksanaan 1. RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) a. Limbah Cair
Pembuangan limbah cair ini oleh pemilik usaha di buang ke kebun belakang pabrik tersebut yang kebetulan tanah itu milik dari bpk hasan dengan tanah seluas 5Ha, tetapi aliran limbah dari industry pabrik tahu tersebut mengalir ke 2 cabang yang pertama cabang ke aliran kebun yang berdekatan dengan kolam sedangkan yang satunya lagi mengalir di parit yang parit itu mengalir dibawahnya ada banyak perumahan. b. Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan dari pabrik tersebut di kelola sendiri oleh pemiliknya (bpk hasan), ampas tahu itu dia berikan kepada ternaknya sendiri yakni : 1. Kambing 2. Ayam 3. Bebek dan Itik Sedangkan kulit airnya atau kulit kedelainya hanya dibuang begitu saja tidak dikelola. 2. Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKL dan RPL)
Berdasarkan hasil penilaian penting dan besar dampak dari kedua metode pendekatan tersebut terlihat bahwa terdapat beberapa komponen lingkungan yang perlu medapat perhatian yaitu terhadap: 1.
Pencemaran air tanah
2.
Pencemaran air permukaan
3.
Penurunan jumlah flora air
4.
Penurunan jumlah fauna air
5.
Penurunan kesehatan masyarakat
Berikut ini disajikan dalam bentuk matrik bagaimana upaya pemantauan dan pengelolaan dilakukan terhadap beberapa permasalahan limbah pabrik tahu diatas masing-masing pada Tabel 7 dan Tabel 8.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Meskipun telah melakukan pengolahan limbah ternyata masih diatas baku mutu yang dijinkan oleh Pemda pekabaru maupun yang distandarkan oleh baku mutu air golongan B dan C. Sehingga hasil analisis kualitatif yang masih memiliki resiko mencemari dengan dampak negatif cukup penting dan besaran dampak sedang masingmasing adalah: pencemaran air tanah, penurunan flora air, penurunan fauna air, penurunan kesehatan masyarakat. Sedangkan untuk memiliki kriteria negatif penting dan besaran dampak tinggi adalah dampak terhadap permukaan air. Dan sebagai : 1. Mempelajari persiapan kerangka kerja analisis dampak lingkungan pembuatan pabrik tahu. 2. Mengidentifikasi dampak lingkungan potensial dari setiap pelaksanaan proses pembuatan tahu. 3. Menentukan implikasi kebijakan untuk pelaksanaan yang digunakan. 4. Mengkaji peran pengolahan tahu ini dampaknya terhadap lingkungan. B. Saran
1. Agar pengolahan limbah cair tahu dapat di kelola dengan baik perlu adanya sosialisasi tentang Instalansi Pengelolahan Limbah serta pemanfaatan hasil dari limbah padat dan limbah cair dan perizinan usaha sebagai pengetahuan tambahan bagi pengusaha tahu untuk meningkatkan kesadaran dan ketaatan terhadap hukum. 2. Perlu adanya peningkatan koordinasi bagi setiap instansi terkait agar pengawasan
dalam
menangani
masalah
pencemaran
lingkungan
dapat
terselesaikan, sehingga pemerintah lebih baik melakukan pencegahan dari pada memperbaiki lingkungan hidup yang rusak.