I-12
1.3. Batasan Masalah Hal-hal yang akan di bahas dalam laporan kerja praktek ini adalah : 1.
Pengelolaan data nilai siswa Meliputi : nilai siswa, mata pelajaran, absensi siswa serta data diri siswa.
2.
Teknik analisa Analisa yang digunakan adalah Analisa PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Service)
3.
Perancangan antar muka ( interface) Sistem Informasi Hasil Belajar Siswa berbasis web.
1.4. Tujuan Dalam kerja praktek ini terdapat dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1.4.1
Tujuan Umum 1. Sebagai persyaratan untuk melaksanakan kurikulum di jurusan sistem
informasi. 2. Menganalisa dan merancang Sistem Informasi Hasil Belajar Siswa Berbasis
Web yang dapat menggantikan sistem yang lama (manual) dengan sistem baru (komputerisasi) yang berbasis web.
1.4.2
Tujuan Khusus
1.
Mempelajari bagaimana menganalisa dan merancang sistem informasi.
2.
Menghasilkan rancangan sistem informasi hasil belajar siswa b erbasiskan web.
3.
Memanfaatkan koneksi internet yang tersedia saat ini untuk Sistem Informasi Penilaian Hasil Belajar siswa.
1.5. Metodologi Penelitian Langkah-langkah dalam pembuatan laporan ini adalah : 1.
Pengumpulan Data a. Wawancara melakukan wawancara dengan pegawai dan guru di SD Negeri 016 Bukit Raya yang berkaitan dengan masalah yang ada. b. Observasi
I-13
melakukan pengamatan secara langsung ditempat lokasi kerja praktek yang berkaitan dengan masalah yang di angkat. 2.
Studi Literatur Mengambil referensi dari berbagai sumber yaitu buku dan media internet, yang menjadi acuan umtuk analisa dan perancangan sistem yang di usulkan.
3.
Analisa dan Perancangan Tahap Analisa, yaitu menganalisa sistem lama serta mengidentifikasikan permasalahan. Tahap Perancangan, yaitu merancang atau mendesain sistem baru yang sesuai dengan hasil analisa pada sistem lama.
4.
Laporan Kerja Praktek.
1.6 Sistematika Penulisan Laporan penulisan kerja praktek ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : a.
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan. b.
BAB II. PROFIL INSTANSI
Menjelaskan sejarah perusahaan, visi dan misi instansi, dan struktur organisasi instansi. c.
BAB III. LANDASAN TEORI
Menjelaskan teori-teori pendukung dalam merancang Sistem Informasi d.
BAB IV. ANALISA SISTEM
Menjelaskan Analisa sistem lama dan sistem baru pengolahan data pada SD Negeri 016 Bukit Raya Pekanbaru. e.
BAB V. PERANCANGAN SISTEM
Menjelaskan perancangan yang berkaitan dengan Sistem Informasi Hasil Belajar Siswa Berbasis Web pada SD Negeri 016 Bukit Raya Pekanbaru. f.
BAB VI. PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran mengenai analisa dan perancangan Sistem Informasi Hasil Belajar Siswa berbasis Web.
I-14
BAB II PROFIL INSTANSI 2.1. Sejarah Singkat SDN 016 Bukit Raya
2.1.1. Kondisi Riil Sekolah SDN 016 Bukit Raya berada di wilayah Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Berada di tengah pemukiman penduduk yang cukup ramai dengan akses jalan masuk yang mudah. Berdiri pada tahun 1986 dan direhab pada tahun 2006 diantaranya memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang kantor, dan 1 rumah penjaga. Jumlah tenaga kependidikan 1 orang Kepala Sekolah, 12 orang guru, 1 orang tenaga administrasi, 1 orang penjaga sekolah.
Siswa - siswi SDN 016 Bukit Raya dalam perkembangan akademis / nilai akademis / kognitif sekitar 80% dapat mengikuti dengan baik, sesuai KKM / SKBM.
2.1.2. Kondisi Ideal Sekolah Melihat perkembangan serta pertumbuhan penduduk yang meningkat tinggi di kota pekanbaru, pihak sekolah ingin mengembangkan serta memantapkan delapan standar pendidikan yaitu, standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan pembiayaan, dan penilaian sekolah yang maksimal dan memadai. Kedelapan standar tersebut memenuhi kriteria standar nasional pendidikan (SNP) atau sekurang - kurangnya memenuhi kriteria standar pelayanan minimum (SPM).
2.2. Visi Dan Misi Sekolah
2.2.1. Visi "Menjadikan SD Negeri 016 Bukit Raya sekolah yang menghasilkan siswa / siswi yang handal dan unggul dalam prestasi, berkualitas dan keagamaan."
I-15
2.2.2. Misi Untuk mewujudkan Visi sekolah maka sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang dinyatakan dalam misi sekolah sebagai berikut. 1. Bertaqwa, berketerampilan serta berbudi luhur yang berlandaskan iman dan taqwa. 2. Meningkatkan profesional guru, berorientasi pada wawasan keunggulan dan kelompok guru. 3. Menumbuh kembangkan persaudaraan dan berlaku sopan dalam segala tindakan. 4. Memberi pelayanan yang prima kepada masyarakat untuk menjaga program sekolah.
2.3. Tujuan Sekolah
2.3.1. Tujuan Pendidikan Dasar Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2.3.2. Tujuan sekolah 1. Siswa beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia. 2. Siswa sehat jasmani dan rohani 3. Siswa memiliki dasar - dasar pengetahuan, kemampuan dan keterampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih t inggi. 4. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat, dan kebudayaannya.
2.4. Sasaran Sasaran / Program sekolah selama satu bulan yaitu : 1. Meningkatkan prestasi anak melalui akademik dan non akademik. 2. Meningkatkan profesional guru melalui penataan guru dan KKG (Kelompok Keja Guru).
I-16
3. Peningkatan mutu melalui pembinaan guru. 4. Mewujudkan perpustakaan sebagai pusat pengetahuan dan wawasan. 5. Meningkatkan kelestarian sekolah. 6. Menyertakan dan meningkatkan sekolah sebagai pusat budaya. 7. Membentuk sanggar - sanggar kesenian.
Sasaran / Program sekolah selama satu tahun yaitu : 1. Menciptakan prestasi didik yang handal, mandiri, dan berprestasi. 2. Meningkatkan kemandirian sekolah. 3. Meningkatkan pengetahuan sekolah yang berguna bagi lingkungan sekolah. 4. Menciptakan keterkaitan proses pembelajaran dengan lingkungan peserta didik. 5. Mewujudkan peserta didik yang nyaman dan santun. 6. Menciptakan sekolah yang dicintai dan d isegani oleh masyarakat. 7. Mengimplementasikan pelaksanaan “Tri Hita Kirana (suatu pedoman hidup yang didasarkan kepada keharmonisan hubungan antara manusia dan Tuhan, manusia dan sesamanya, serta manusia dan lingkungannya) 8. Mempercepat pelaksanaan iptek di sekolah. 9. Meningkatkan mutu yang sepenuhnya didukung oleh masyarakat.
I-17
2.5. Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
I-18
BAB III LANDASAN TEORI 3.1.
Konsep Dasar Sistem
3.1.1. Defenisi Sistem
Secara umum, sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur. Apabila suatu komponen tidak memberikan kontribusi terhadap sistem untuk mencapai tujuan, tentu saja komponen tersebut bukan bagian dari sebuah sistem. (Mulyanto,2009). Konsep dasar sistem ada dua pendekatan yaitu penekanan pada prosedurnya dan penekanan pada komponennya. Definisi sistem yang lebih menekankan pada prosedur adalah Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan Definisi sistem yg lebih menekankan pada konponen/elemen adalah Kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto,1995 ).
3.2.
Konsep Dasar Informasi
3.2.1. Defenisi Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata. Informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan b ermanfaat dalam pengembilan keputusan saat ini atau saat mendatang (Jogiyanto,1995 ).
I-19
3.2.2. Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berbicara banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan tindakan lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data yang ditangkap dianggap sebagai input, diproses kembali melalui model dan seterusnya membentuk suatu siklus (Burch, John., dan Gary Grudnitski, 1986) . Siklus ini disebut dengan Siklus Informasi (Information Cycle) atau Siklus Pengolahan Data ( Data Processing Cycle) (Jogiyanto,1995 ).
Gambar 3.1 Siklus Informasi 3.2.3. Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu sistem informasi tergantung dari tiga hal, yaitu : a. Akurat Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya, mungkin dalam penyampaian suatu informasi banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak isi dari informasi tersebut.
b. Tepat waktu
I-20
Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai niali yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya. c. Relevan Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. (Hanif,2007)
3.3.
Konsep Dasar Sistem Informasi
3.3.1. Defenisi Sistem Informasi
Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi ( information systems) atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atau information generating systems. Sistem informasi didefenisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe
Davus (Agus Mulyanto, 2009) sebagai berikut :
Sistem Informasi adalah sustu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Mulyanto,2009).
3.3.2. Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Gurdnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen perangkat keras, perangkat lunak, database, telekomunikasi, dan manusia. Sementara Burch dan Grudnistki (1986) berpendapat, sistem informasi yang terdiri dari komponen-komponen diatas disebut dengan istilah block bangunan (building block), yaitu block masukan (input), blok model (model block), blok keluaran (output block), block teknologi (technologi block), dan block kendali (control block). (Jogiyanto,1995 ).
I-21
Keenam block tersebut masing-masing saling berinteraksi satu sama lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Keenam block t ersebut yaitu: 1.
Blok masukan Input Mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input termasuk metode dan media untuk memperoleh data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
2.
Blok model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi/ mentransformasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data untuk menghasilkan keluaran yang diingi nkan.
3.
Blok keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua semua pemakai sistem.
4.
Blok teknologi Teknologi merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghailkan sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5.
Blok basis data Merupakan kumpulan dari file data yang saling berhubungan satu dengan lainn ya, tersimpan
dalam
komputer
dan
digunakan
perngkat
lunak
untuk
memanipulasinya. 6.
Blok kendali Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
3.4.Analisis Sistem 3.4.1. Defenisi Analisis Sistem
I-22
Analisis sistem (System analysis) dapat didefenisikan sebagai : Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan
maksud
untuk
mengidentifikasikan
dan
mengevaluasi
permasalahan-
permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhankebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikan-perbaikannya (Mulyanto,2009).
3.5.
Perancangan Sistem Perancangan Sistem Informasi atau desain Sistem Informasi adalah melakukan
perancangan terhadap suatu sistem, misalnya mendesain dari manual menjadi komputerisasi. Menurut John Burch dan Gari Grundnitski ( Jogiyanto, HM. 1995), perancangan sistem dapat didefenisikan sebagai berikut : “system design can be defined as the drawing, planning, sketching or arranging of many saparate elements into aviable, reunifield awhole (Desain sistem dapat
didefenisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa dan pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi)”. Untuk mencapai tujuan ini, sasaran-sasaran berikut ini harus dicapai yaitu:
Rancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan mud ah digunakan.
Rancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan yang telah didefenisikan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada tahap analisa sistem. Tahapan perancangan/pemodelan sistem dapat dibagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap
model logis (logical design) dan tahapan model fisik ( physical design). Adapun perbedaan dari keduanya yaitu: 1. Model Logis (logical design) Model logis menunjukkan apa sebenarnya sistem tersebut dan apa yang dilakukannya. Semua fitur-fitur fungsional dari sistem dipilih dari tahapan analisis dideskripsikan terpisah dari platform komputer yang nanti digunakan. Tahapan model logis biasanya menghasilkan beberapa dokumen, di antaranya dokumen
I-23
model data, dokumen model proses, rancangan tabel, hierarki antar modul, sampai desain antar muka dari sistem yang akan dibuat. 2. Model Fisik ( physical design) Pada tahapan ini tidak hanya menunjukkan apa sebenarnya sistem tersebut atau apa yang dilakukannya, tetapi juga bagaimana sistem tersebut diimplementasikan secara fisik dan teknis. Pada tahap ini spesifikasi logis diubah ke dalam detail teknologi di mana pemograman dan pengembangan sistem bisa diselesaikan. Pada tahapan inilah coding dilakukan. 3.5.1. Langkah-Langkah Perancangan Sistem
Langkah-langkah analisa sistem menurut Jogiyanto (1995: 130) adalah : a. Mengidentifikasi Masalah ( Identify ) 1) Mengidentifikasi penyebab masalah. 2) Mengidentifikasi titik keputusan. 3) Mengidentifikasi personil kunci. b. Memahami kerja dari sistem yang ada ( Understand ) 1) Menentukan jenis penelitian. 2) Merencanakan jadwal. 3) Membuat penugasan penelitian. 4) Membuat agenda wawancara. 5) Mengumpulkan hasil penelitian. c. Menganalisa sistem ( Analize) 1) Menganalisa kelemahan sistem. 2) Menganalisa kebutuhan informasi pemakai. d. Membuat laporan hasil analisa ( Report ) 1) Pelaporan bahwa analisa telah selesai dilakukan. 2) Meluruskan kesalahan apa yang telah ditemui dan dianalisa.
3.6.
Alat Bantu Perancangan Sistem Dalam perancangan sistem ini, banyak peralatan sebagai alat bantu yang
digunakan untuk mempermudah dalam suatu pekerjaan, antara lain :
I-24
1.
Data Flow Diagram (DFD)
Merupakan gambaran sistem secara logika yang tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data. Keuntungan dari DFD, memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan. Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD yaitu: SIMBOL
KETERANGAN Kesatuan
Luar/External
Entity.
Merupakan
sumber/tujuan da ta atau suatu bagian/orang yang berada diluar sistem tapi berhubungan dengan sistem tersebut, baik itu memasukkan data maupun mengambil d ata dari sistem. Proses. Simbol ini digunakan untuk melakukan proses
pengolahan data di dalam DFD, yang menunjukkan suatu kegiatan yang mengubah aliran data masuk ( input ) menjadi aliran data keluar (output ). Penyimpanan
Data
/
Data
Store.
Sebagai media
penyimpanan dokumen /file yang dibutuhkan dalam suatu sistem informasi. Aliran Data. Menunjukkan arus dalam proses, dimana
simbol aliran data ini mempunyai nama tersendiri. Tabel 3.1. Simbol Data Flow Diagram 2.
Entity Relationship Diagram (ERD)
Berisi komponen-komponen dari suatu himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta. Selain itu juga bisa menggambarkan hubungan yang ada dalam pengolahan data, seperti hubungan many to many, one to many, atau one to one. Simbol-simbol yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram yaitu: SIMBOL
KETERANGAN Entity. Simbol yang menyatakan himpunan entitas ini
bisa berupa: suatu elemen lingkungan, sumber daya, atau transaksi, yang begitu pentingnya bagi perusahaan
I-25
sehingga didokumentasikan dengan data. Attribute. Simbol terminal ini untuk menunjukkan
nama-nama atribut yang ada pada entiti. Primary
Key
Attribute.
Simbol
atribut
yang
digarisbawahi, berfungsi sebagai key (kunci) di antara nama-nama atribut yang ada pada suatu entiti. Relationship.
Simbol
ini
menyatakan
relasi
ini
digunakan untuk menunjukkan hubungan yang ada antara entiti yang satu dengan entiti yang lainnya. Link. Simbol berupa garis ini digunakan sebagai
penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atribut nya. Tabel 3.2. Simbol Entity Relationship Diagram (Diagram E-R) 3.
Flowchart
Merupakan alat bantu yang digunakan untuk menerangkan logika program, berupa suatu bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat d engan simbol-simbol standar sebagai berikut SIMBOL
KETERANGAN Terminal Point Symbol. digunakan untuk
menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses. Preparation Symbol. Simbol Persiapan
digunakan untuk memberi nilai awal Suatu besaran atau variabel ( harga awal ). Process Symbol. Simbol Proses atau Pengolahan digunakan untuk mewakili suatu
proses, seperti pengolahan aritmatika atau pemindahan data. Predefined Process Symbol. Simbol Proses Terdefenisi digunakan untuk menunjukkan suatu
operasi yang rinciannya ditunjukkan di tempat
I-26
lain atau untuk proses yang detilnya dijelaskan terpisah, misalnya berbentuk subroutine. Decision Symbol. Simbol Keputusan digunakan
untuk mewakili operasi perbandingan logika atau suatu penyeleksian kondisi di d alam program. Input/Output Symbol. Simbol Input/Output
digunakan untuk menyatakan dan mewakili data masukan atau keluaran. Connector Symbol. Simbol Penghubung
digunakan untuk menunjukkan sambungan dari bagan alir yang terputus di halaman yang masih sama. Off-page Connector. Simbol Penghubung Halaman lain digunakan untuk menunjukkan
hubungan arus proses yang terputus dengan sambungannya ada di halaman yang lain. Flow Lines Symbol. Simbol Garis Alir
digunakan untuk menunjukkan aliran atau arus dari proses. Tabel 3.3. Simbol-Simbol Program Flowchart
3.7.
Pengenalan Web
3.7.1. Website dan Perkembangannya
Dunia internet berkembang dengan sangat pesat seakan - akan telah menjadi bagian hidup masyarakat modern saat ini. Betapa tidak, karena internet secara lengkap menyediakan kebutuhan akan informasi, berita, serta ilmu pengetahuan. Dengan internet seolah - olah tidak ada lagi batasan antar ruang dan waktu dalam berkomunikasi dengan berbagai orang di berbagai belahan dunia. Sebagai konsumen dari teknologi web tentunya mengharapkan tampilan layar yang mengasyikkan serta mudah dipakai dan dimanfaatkan. Misalnya saja, jika kita
I-27
hendak membeli sesuatu, kita tinggal mengakses website e - commerce, kemudian melakukan transaksi jual beli secara online dan barang yang dibeli akan sampai dirumah kita. Begitu juga halnya, kalau ingin kuliah, kita tinggal pada website - website yang menyediakan jasa layanan e - learning, proses perkuliahan dapat dilakukan secara online walau dibatasi oleh jarak.
Tidak itu saja, sampai dengan pemesanan tiket pesawat, pemesanan makanan transaksi perbankan, e - government dan lain sebagainya, semuanya dapat dilayani oleh internet melalui media yang di sebut Website.
Penemu website adalah Sir. Timothy John ”Tim” Berners-Lee, sedangkan website yang tersambung dengan jaringan, pertama kali muncul pada tahun 1991. Maksud dari Tim ketika membuat website adalah untuk mempermudah tukar menukar dan memperbarui informasi kepada sesama peneliti di tempat dia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (tempat dimana Tim bekerja) menginformasikan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh semua orang yang dapat diakses melalui sebuah software yang disebut browser, seperti internet explorer, Mozilla firefox, opera dan lain-lain (Rahmat,2010).
3.7.2. Pengertian Website
Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman – halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web yang lainnya disebut Hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut Hypertext. Ada beberapa hal yang dipersiapkan untuk membangun website, maka harus tersedia unsur-unsur pendukungnya sebagai berikut : Nama Domain (Domain name/URL - Uniform Resources Locator) Rumah Website (Website Hosting)
I-28
Content Management System (CMS)
Perkembangan dunia website pada saat ini lebih menekankan pada pengelolaan content sebuah website. Pengguna yang tidak bisa bahasa pemrograman website dengan memanfaatkan CMS tersebut.
3.7.3. Jenis – jenis Web
Seiringan dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokkan jenis web, lebih di arahkan berdasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemrograman yang di gunakan.
Jenis – jenis Web berdasarkan sifat atau style-nya : Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah - ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang di gunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MS SQL. Misalnya
website
www.
Artikel-it.com,
www.detik.com,
www.technomobile.co.cc, www. Polinpdg.ac.id dan lain-lain. Website Statis, merupakan website yang content-nya sangat jarang diubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database. Misalnya : web profile organisasi, dan lain-lain.
Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas : Personal website, website website yang berisi informasi pribadi seseorang Commercial website, website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis. Government website, website yang dimiliki oleh instansi pemerimtah, pendidikan, yang bertujuan memberikan pelayanan kepada p engguna. Non-profit Organization website, dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.
I-29
Ditinjau dari segi bahasa pemrograman yang digunakan, website terbagi atas Server-side, merupakan website yang menggunakan bahasa pemrograman yang tergantung kepada tersedianya server seperti PHP, ASP, .NET dan lain sebagainya. Jika tidak ada server, website yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman di atas tidak akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Client-side,
adalah
website
yang
tidak
membutuhkan
server
dalam
menjalankannya, cukup diakses melalui browser saja. Misalnya, HTML
3.7.4. WEB CMS
Web Content Management System atau disingkat WCMS atau CMS yang digunakan untuk mendesain dan mempermudah proses publikasi artikel dan pembuatan suatu content berita pada sebuah website. Penulis content berita / artikel dapat memasukkan berita pada sebuah website tanpa harus menguasai teknik pemrograman website. WCMS yang banyak beredar di internet saat ini m enggunkan : Bahasa Pemrograman PHP dan Database MySQL
Pemanfaatan Web CMS di antaranya adalah untuk : WCMS Portal, merupakan CMS yang mempunyai banyak layanan, seperti layanan berita, forum, mailing list, e-mail dan lain sebagainya. Misalnya joomla, drupal, phpnuke, postnuke, dll WCMS E-commerce, merupakan CMS yang bertujuan agar dapat melakukan proses transaksi online. Misalnya OsaCommerce, phpShop dan lain-lain. WCMS E-Learning, merupakan CMS yang bertujuan untuk keperluan proses belajar mengajar jaraj jauh, misalnya aTutor, Moodle dan lain sebagainya. WCMS Forum, merupakan CMS yang mnyediakan media untuk proses diskusi secara online. Misalnya phpBB, MyBB, MiniBB, dan lain sebagainya. WCMS Gallery, merupakan CMS yang menyediakan wadah untuk menampilkan gallery foto. Misalnya Galery, Copermine, dan lain sebagainya.
I-30
WCMS Personal/Blog, merupakan CMS yang bertujuan untuk keperluan mengelola data personal atau blog. Misalnya, Wordpress, Blogger, dan lain sebagainya.
3.8.
Hasil Belajar
3.5.1. Defenisi Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi belajar dan tidak mengajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak proses belajar yang merupakan bukti dari usaha yang telah di lakukan. Dari sisi guru, tindak pengajaran di akhiri dengan pelaporan hasil belajar.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak dari suatu interaksi dalam proses pembelajaran. Menurut Nasrun (dalam tim dosen, 1980:25) mengemukakan bahwa : “Hasil belajar merupakan hasil akhir pengambilan keputusan mengenai tinggi rendahnya nilai yang diperoleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran, hasil belajar dikatakan tinggi apabila tingkat kemampuan siswa bertambah dari hasil sebelumnya.”
Dari uraian di atas jelas bahwa suatu proses belajar mengajar pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan siswa yang mencakup pengetahuan sikap dan keterampilan dalam arti bahwa perubahan kemampuan merupakan indikator untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang di peroleh siswa setelah ia menerima suatu p engetahuan yang berupa angka (nilai).
I-31
BAB IV ANALISA SISTEM
4.1. Analisa Sistem Disetiap sekolah selalu membutuhkan sistem penilaian semester yang bertujuan untuk mengetahui hasil nilai siswa dalam menempuh ujian semester. Sistem penilaian semester meliputi penilaian hasil ujian semester dari setiap siswa. Dan hasil dari nilai semester semua siswa akan dimasukkan kedalam kumpulan daftar nilai siswa berdasarkan kelas masing masing. Setelah
proses tersebut
selesai, maka nilai
dimasukkan kedalam raport masing-masing siswa. Selanjutnya raport tersebut dibagikan ke pada siswa dalam waktu yang telah ditentukan. Sistem penilaian secara manual ini, kurang efisien karena dapat menyebabkan terjadinya beberapa masalah atau beberapa kesalahan dalam penilaian. 4.1.1. Masalah pada sistem yang berjalan
Adapun masalah yang terdapat dalam sistem informasi pada SD Negeri 016 Bukit Raya adalah: 1) Penyampaian informasi yang masih konfensional. Karena sering ter jadi kesalahan secara manual oleh wali kelas sehingga membutuhkan biaya operasional yang mahal. 2) Penilaian secara manual tersebut juga membutuhkan waktu pengerjaan yang relatif lama. 3) Wali siswa yang sibuk dan tidak ada waktu luang dalam pengambilan rapor. Dikarenakan sebagian rata-rata orang tua siswa adalah para pekerja. 4) Tidak adanya back-up data untuk penyimpanan rapor hasil belajar siswa, karena terkadang beberapa musibah sering terjadi akibat kebakaran atau banjir yang menyebabkan buku rapor siswa menjadi hilang.
I-32
4.2. Bagan Alir( Flowchart) Sistem Saat Ini
Gambar 4.1 Flowchart Sistem Yang Berjalan
4.3. Analisa Pieces Dalam kelemahan sistem penulis menggunakan analisis PIECES ( Performance, Information, Economy, Control, Efficiency dan Service) sebagai alat ukur untuk
menentukan sistem baru layak atau tidak karena enam aspek ini harus mengalami peningkatan ukuran yang lebih baik dari sistem lama (Hanif Al F atta). Analisa PIECES dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil kerja sistem baru yang efisien, penyajian informasi yang akurat, dan menjamin keamanan data dan
I-33
informasi. Sehingga dalam menerapkan sistem ini untuk kedepannya, dapat mendukung dalam kelancaran proses kerja bagian akademik. Berikut adalah hasil analisis terhadap sistem lama dan perbandingannya dengan sistem baru yang diusulkan pada SD Negeri 016 Bukit Raya. 4.3.1. Analisis Kinerja ( Performance Analysis )
Peningkatan terhadap kinerja sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Sebuah sistem dapat dikatakan punya kinerja yang baik dengan syarat :
Response time (waktu tanggap) Adalah interval waktu antara perintah input yang siap untuk terminal sistem sampai dengan adanya tanggapan lagi pad a terminal.
Troughput Jumlah atau banyaknya pekerjaan yang dapat dilakukan dalam satuan waktu tertentu. Perbandingan Sistem lama dengan Sistem baru : Sistem Lama
Penyimpanan data masih manual
Sistem Baru
Penyimpanan data sudah berbentuk
dan rentan terhadap kemungkinan
digital,
hilangnya data.
hilangnya data dapat dihindari.
Permasalahan yang sering terjadi pada sistem lama adalah butuh
sehingga
kemungkinan
Pengerjaan waktu yang lama dapat dikurangi.
banyak waktu yang lama dalam pengerjaan. Tabel 4.1 Analisis Kinerja (Performance Analysis )
Kinerja merupakan bagian pendukung dalam menyelesaikan proses kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan. Masalah dapat terjadi ketika tugas-tugas operasional yang dikerjakan belum mencapai sasaran yang diinginkan.
I-34
Contoh : Dalam sistem lama untuk menyajikan informasi, dalam hal ini pembuatan laporan bisa memakan banyak waktu dan membutuhkan banyak pihak, namun didalam sistem yang baru, kinerja yang dibutuhkan hanya memakan waktu sebentar, karena hanya melakukan input data atau melihat data yang sudah ada, dan hanya membutuhkan satu orang saja. 4.3.2. Analisis Informasi ( Information Analysis )
Merupakan hal penting bagi pengguna akhir pada suatu sistem dalam mengambil keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat yang dapat mendukung dalam menangani masalah. Sistem Lama
Sistem Baru
Membagi Rapor dengan datang ke sekolah
kurang
akurat
Dengan
dan
adanya
Hasil
berbasis web, Rapor siswa
bisa
belajar
atau hasil
membutuhkan waktu yang cukup
belajar
di
lihat
di
lama.
internet, tidak perlu datang ke sekolah untuk mengambil Rapor. Tabel 4.2 Analisis Informasi ( Information Analysis )
4.3.3. Analisis Ekonomi ( Economy Analysis )
Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat. Saat ini banyak perusahaan dan manajemen mulai menerapkan paperless system (meminimalkan penggunaan kertas) dalam rangka penghematan. Oleh karena itu dilihat dari penggunaan bahan kertas yang berlebihan dan biaya iklan di media cetak untuk media publikasi, sistem ini dinilai kurang ekonomis. Sistem Lama
Sistem Baru
Dalam penggunaan kertas, tinta dan alat tulis
lainnya
untuk
melakukan
pencatatan dan penyimpanan dokument
Dengan Sistem yang berbasiskan web akan
menghemat
penggunaan
kertas,
waktu alat
tulis
dan dan
I-35
sangat boros biaya, karena jika terjadi
perlengkapan lainnya, hanya menginput
kesalahan semua perlengkapan tersebut
data melalui komputer.
tidak dapat digunakan kembali.
Dalam
melakukan
perawatan Dengan adanya Hasil Belajar (Rapor)
perlengkapan dan arsip-arsip terkadang
berbasis Web, data selalu ada, jika di
ditemukan berbagai hambatan seperti
butuhkan sewaktu-waktu,dan aman dari
kehilangan data, karena terkadang di
adanya data hilang.
sebabkan oleh musibah yaitu banjir atau kebakaran. Tabel 4.3 Analisis Ekonomi ( Economy Analysis ) 4.3.4. Analisis Kontrol ( Control Analysis )
Pengendalian dalam sebuah sistem sangat diperlukan keberadaannya untuk menghindari dan dapat mendeteksi secara dini terdapat penyalahguaan atau kesalakan sistem serta untuk menjaga keamanan data dalam informasi. Dengan adanya kontrol maka tugas atau kinerja yang mengalami gangguan dapat diperbaiki. Sistem Lama
Sistem Baru
Tidak adanya proteksi terhadap Hasil Adanya penggunaan password oleh belajar siswa.
siswa dan sehingga tidak dapat diakses orang lain.
Pengendalian data tidak terjamin dan Pengendalian terhadap data terjamin data kurang maksimal. Pihak yang
dan data cukup maksimal karena
tidak berhak dapat mengakses dan
adanya
mengetahui Hasil belajar siswa.
Sehingga data dan pengelolaannya
penggunaan
password .
tidak dapat diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan. Tabel 4.4 Analisis Kontrol ( Control Analysis )
I-36
4.3.5 Analisis Efisiensi ( Eficiency Analysis )
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan secara optimal. Operasi pada suatu perusahaan dikatakan efisien atau tidak biasanya didasarkan pada tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan. Sistem Lama
Kurangnya
pemanfaatan
Sistem Baru
sumber
dapat meningkatkan efisiensi dan
daya yang tersedia, seperti sumber
keandalan operasi dengan sumber
daya operasional.
daya yang tersedia dan penggunaan teknologi komputer yang ada.
Tabel 4.5 Analisis Efisiensi ( Efficiency Analysis ) 4.3.6 Analisis Servis ( Service Analysis )
Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam. Proyek yang dipilih merupakan peningkatan pelayanan yang lebih baik bagi manajemen (marketing), user dan bagian lain yang merupakan simbol kualitas dari suatu sistem i nformasi. Sistem Lama
Sistem Baru
Kualitas pelayanan informasi yang Kualitas kurang baik.
pelayanan
dalam
menyediakan informasi hasil belajar siswa akan lebih cepat dan maksimal. Tabel 4.6 Analisis Servis ( Service Analysis )
4.4 Analisa Sistem Usulan Dari hasil analisa sistem yang berjalan, maka dirancang suatu sistem yang baik serta untuk memudahkan seorang wali kelas dalam mengelola data rapor atau hasil belajar siswa. Sistem ini juga dilengkapi database yang berfungsi sebagai media penyimpanan data-data yang ada.
4.4.1. Administrator Pada sistem yang baru, dalam proses penambahan data, seorang administrator sebagai user dapat melakukan penginputan Data Siswa.
I-37
4.4.2.
Wali Kelas Pada sistem yang baru nanti, Wali Kelas dapat dengan mudah memasukkan data
rapor dengan menginput nilai dan absensi. 4.4.3.
Siswa Pada sistem yang di usulkan ini, siswa m endaftar dan mempunyai password untuk
melihat hasil belajar atau Rapor Siswa.
4.5 Bagan Alir( Flowchart) Sistem Usulan Berikut ini adalah gambaran diagram alir ( flowchart ) sistem baru. Bagan ini menjelaskan urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukan apa yang dikerjakan sistem dan pengguna. F l o w c h a r t S i st e m Admin
W e b s ite
Siswa
W a lik e la s
Mulai Data Login Admin
Data Login Siswa
Regristrasi
Data Login Wali kelas
Login
Tidak Ya
Diterima Lihat Nilai Rapor
Ya
Rapor Input Data Siswa
Data Nilai Siswa Ya Input Data nilai siswa, Absensi siswa
Edit Data Siswa Log Out
Selesai
Gambar 4.2 Flowchart Sistem Usulan
I-38
4.6 Context Diagram
Gambar 4.3 Context Diagram
4.7 Data Flow Diagram Level 1
Gambar 4.4 Data Flow Diagram Level 1
I-39
Proses Login
Proses yang mengelola Data Registrasi dan Login.
Proses Wali Kelas
Proses yang mengelola Data Nilai siswa dan Absensi siswa.
Proses Admin
Proses yang mengelola Data Rapor dan Data Siswa.
Proses Siswa
Proses yang mengelola Data Rapor. Tabel 4.7 Keterangan Proses DFD Level 1
4.7.1
DFD Level 2 Proses Login
Gambar 4.5 Data Flow Diagram Level 2 Proses Login
4.7.2
DFD Level 2 Proses 2 Proses Admin
Gambar 4.6 Data Flow Diagram Level 2 Proses Admin
I-40
4.7.3
DFD Level 2 Proses 3 Proses Wali Kelas
Gambar 4.7 Data Flow Diagram Level 2 Proses Proses Wali Kelas
4.7.4
DFD Level 2 Proses 4 Proses Siswa
Admin
Dt_Siswa
Wali Kelas
Dt_Nilai_Siswa Dt_Absensi_Siswa
Siswa
4.1 Proses Pengolahan Data
Dt_Siswa
Tabel_Siswa
Dt_Siswa
4.2 Proses Pengolahan Data Rapor Siswa
Dt_Rapor_Siswa
Dt_Rapor _Siswa
Dt_Rapor_Siswa Dt_Siswa
Gambar 4.8 Data Flow Diagram Level 2 Proses Siswa
I-41
4.8
Analisa Kebutuhan Sistem Analisa kebutuhan sistem sangat dibutuhkan guna menunjang penerapan sistem baru.
Apakah sistem baru yang akan diterapkan itu sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau belum, apakah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah. Fungsi dari sistem baru ini adalah untuk membantu perusahaan dalam mengelola data - data guna memperoleh informasi akademik dengan lebih cepat, tepat dan akurat sehingga kualitas dan efektivitas kerja meningkat. 4.8.1
Kebutuhan Perangkat Keras
Untuk menjalankan Sistem Informasi Akademik pada SD Negeri 016 Bukit Raya dibutuhkan perangkat keras ( hardware) yang mampu mendukung pengoperasian program tersebut. Adapun spesifikasi minimal dan optimal hardware yang dibutuhkan sistem adalah: Perangkat Keras
Minimal
Optimal
Processor
Intel P IV T3400 2.6 GHz
Intel Core 2 Duo T6600 2.2 GHz
RAM
DDR2 256 MB
DDR2 2048 MB
Harddisk
80 GB Serial ATA2
320 GB Serial ATA2
VGA
64 MB
1024 MB
DVD-RW
DVD-RW 16x
DVD-RW 20x
FloppyDisk
1.44 FD
Monitor
17” TFT/LCD Monitor
Mouse
PS2 Standard /USB cable
Keyboard
PS2 Standard/ USB cable
UPS+Stabilizer
600 VA
1000 VA
Printer
InkJet/LaserJet Printer
Modem
7,2 Mbps Tabel 4.8 Rincian Kebutuhan Perangkat Keras ( hardware)
I-42
4.8.2
Kebutuhan Perangkat Lunak
Untuk menerapkan Sistem Informasi Akademik pada SMP Negeri 6 Pekanbaru, perangkat lunak(software) yang dibutuhkan tidak terlalu banyak. Adapun software yang dibutuhkan oleh sistem baru adalah:
Perangkat Lunak
Sistem Operasi Microsoft Windows XP Professional With SP2 Aplikasi Browser Browser mozilla atau Browser lainnya versi terbaru Web server yang penulis gunakan yaitu XAMPP v2.5. Text Editor menggunakan, Microsoft Office dan notepad Tabel 4.9 Rincian Kebutuhan Perangkat Lunak 4.8.3
Kebutuhan Pengguna Sistem
Sistem informasi akademik yang dirancang ini merupakan sistem dengan akses terbatas. Dalam pengoperasiannya sistem ini nantinya ha nya memiliki 5 user , yaitu: a.
Administrator User ini memiliki hak penuh untuk melakukan pengaturan sistem. Hal tersebut
dilakukan demi keamanan sistem. b.
Wali Kelas User ini memiliki hak untuk menginput data nilai siswa d an data absensi siswa.
c.
Siswa User ini hanya mempunyai hak akses untuk melihat keseluruhan laporan.
I-43
BAB V PERANCANGAN SISTEM
5.1 Entity Relational Diagram (ERD) Di bawah ini adalah gambar ERD Sistem Informasi Hasil Belajar Berbasis Web di SD Negeri 016 Bukit Raya.
Gambar 5.1 ER Diagram
I-44
5.1.1 Kamus Data Id Field
Tipe &
Boleh
length
NULL
Deskripsi
id_admin
NIP Admin
Varchar(15)
No
password
Kode Admin
Varchar(50)
No
id_wali_kls
NIP Wali Kelas
Varchar(15)
No
no_induk_siswa
No Induk Siswa
Varchar(4)
No
nama_siswa
Nama Siswa
Varchar(50)
Yes
jenis_klmn
Jenis Kelamin Siswa
Varchar(50)
Yes
agama
Agama Siswa
Varchar(50)
Yes
ttl
Tempat Tgl Lahir Siswa
Long Date(8)
Yes
alamat
Alamat Siswa
Varchar(50)
Yes
nm_org_tua
Nama Orang Tua Siswa
Varchar(50)
Yes
mt_pelajaran
Mata pelajaran
Varchar(50)
No
Nilai
Nilai Siswa
Number
No
Nilai rata-rata
Nilai rata-rata kelas
Number
No
Nilai_perbaikan
Nilai standar perbaikan siswa
Number
No
Tabel 5.2 Kamus Data
5.2 Perancangan Tabel Tahap ini adalah merancang database. Database merupakan suatu komponen yang penting di dalam perancangan sistem, karena dalam database data dapat disimpan kemudian diolah menjadi suatu informasi yang tepat dan akurat. Adapun rancangan database sebagai berikut:
5.2.1 Tabel Admin
Nama
: Admin
I-45
Deskripsi isi
: Berisi data diri Admin
Primary key
: id_admin
Nama Field
Type dan Length
Deskripsi
Boleh Null
*id_admin
Varchar(15)
NIP Admin
No
Password
Varchar(15)
Password Admin
No
Tabel 5.3 Tabel Admin 5.2.2 Tabel Wali_Kelas
Nama
: Wali Kelas
Deskripsi isi
: Berisi data diri Wali Kelas
Primary key
: id_wali_kls
Nama Field
Type dan Length
Deskripsi
Boleh Null
*id_wali_kls
Varchar(15)
NIP Wali Kelas
No
Password
Varchar(15)
Password Wali Kelas
No
Tabel 5.4 Tabel Wali Kelas 5.2.3 Tabel Siswa
Nama
: Siswa
Deskripsi isi
: Berisi data diri Siswa
Primary key
: id_Siswa
Nama Field
Type dan Length
Deskripsi
Boleh Null
*id_siswa
Varchar(4)
Nomor induk siswa
No
Password
Varchar(15)
Password Admin
No
Tabel 5.5 Tabel Siswa
I-46
5.2.4 Tabel Data Siswa
Nama
: Data Siswa
Deskripsi isi
: Berisi data - data siswa
Primary key
: id_siswa
Nama Field
Type dan Length
Deskripsi
Boleh Null
*no_induk_siswa
Char(4)
No
nama_siswa
Varchar(50)
Yes
Jenis_klmn
Varchar(10)
Yes
Agama
Varchar(10)
Yes
Ttl
Date & Time(8)
Yes
Alamat
Varchar(50)
Yes
Nm_org_tua
Char(50)
Yes
Tabel 5.6 Tabel Data Siswa 5.2.6 Tabel Rapor Siswa
Nama
: Rapor
Deskripsi isi
: Berisi data - data Rapor
Primary key
: no_induk_siswa
Nama Field
Type dan Length
Deskripsi
Boleh Null
*no_induk_siswa
Char(4)
No
mata_pelajaran
Varchar(20)
No
nilai
Number
No
nilai_rata-rata
Number
No
nilai_perbaikan
Number
No
Tabel 5.7 Tabel Rapor Siswa
I-47
5.2.7 Tabel Absensi
Nama
: Absensi
Deskripsi isi
: Berisi data absensi Siswa
Primary key
: no_induk_siswa
Nama Field
Type dan Length
Deskripsi
Boleh Null
*no_induk_siswa
Char(4)
No
Alasan
Varchar(10)
No
Jumlah
Number
No
Tabel 5.8 Tabel Absensi
I-48
5.3 Perancangan Antar Muka Sistem Perancangan antar muka sistem bertujuan untuk menggambarkan sistem yang akan dibuat.
5.3.1 Rancangan Tampilan Home
Gambar 5.2 Perancangan Tampilan Input Data Siswa
I-49
5.3.2 Rancangan Tampilan Admin a. Tampilan Input Data Siswa
Gambar 5.3 Perancangan Tampilan Input Data Siswa
I-50
b. Tampilan Data Siswa (Admin)
Gambar 5.4 Perancangan Tampilan Data Siswa (Admin)
I-51
5.3.3 Rancangan Tampilan Wali Kelas a. Tampilan Register dan Login Walikelas
Gambar 5.5 Perancangan Tampilan Register dan Login (Walikelas)
I-52
b. Tampilan Input Rapor Siswa
Gambar 5.6 Perancangan Tampilan Input Rapor Siswa
I-53
c. Tampilan Rapor Siswa (Wali Kelas)
Gambar 5.7 Perancangan Tampilan Rapor Siswa (Wali Kelas)
I-54
5.3.4 Rancangan Tampilan Siswa a. Tampilan Register dan Login Siswa
Gambar 5.8 Perancangan Tampilan Rapor Siswa (Wali Kelas)
I-55
b. Tampilan Data Siswa
Gambar 5.9 Perancangan Tampilan Data Siswa
I-56
c. Tampilan Rapor Siswa
Gambar 6.0 Perancangan Tampilan Rapor Siswa
I-57
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap sistem informasi akademik SMP Negeri 6 Pekanbaru, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. SD Negeri 016 Bukit Raya masih manual dalam pemberian hasil belajar kepada siswanya.
2. Setelah dilakukan analisa terhadap sistem pemberian laporan hasil belajar siswa yang diterapkan di SD Negeri 016 Bukit Raya, didapat beberapa masalah dan setelah diidentifikasi masalah tersebut maka dibuat analisa sistem usulannya. 3. Sistem informasi hasil belajar siswa berbasiskan web ini di rancang untuk mempercepat / mempermudah pembuatan laporan hasil belajar siswa. 4. Dalam kerja praktek ini hal yang dicapai adalah hasil dari analisa sistem yang diterapkan saat ini, analisa sistem usulan dan perancangan untuk sistem usulan. 5. Dalam kerja praktek ini hal yang tidak dicapai adalah implementasi, pengujian, dan perawatan sistem usulan.
6.2. Saran Dari kesimpulan diatas ada beberapa saran yang di paparkan yaitu :
1. Dalam perancangan sistem ini, masih banyak kekurangan yang belum terpenuhi, oleh karena itu masih perlu dilakukan pengembangan terhadap sistem ini untuk menutupi kekurangan tersebut. 2. Setelah sistem siap untuk digunakan, hendaknya pihak sekolah memberikan motivasi kepada siswa untuk meningkatkan mutu dalam proses pemberian laporan hasil belajar siswa agar sistem dapat b erjalan sesuai dengan harapan.