ANALISIS MODEL ASUHAN KEBIDANAN Disusun sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Profesionalisme Kebianan Dosen Pengam!u Dr" #anti$ S"SiT"$ M"Keb
Nama Mahasis%a Mahasis%a
& Arista A!riani
NIM' KELAS
& ()(*(*+*,)' B
PROGRAM STUDI S2 KEBIDANAN UNIVERSITAS ’AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2018
1. Mengemukakan model asuhan kebidanan yang terlaksana di Indonesia saat ini serta kajian/ analisisnya dari sisi flosof asuhan yang telah disepaka internasional (mana yang telah sesuai dan mana yang belum sesuai). Menurut IBI (2003) flosof kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi bidan sebagai kerangka berfkir dalam memberikan asuhan kebidanan, yang melipu unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma kesehatan (manusia-perilaku, lingkungan dan pelay pelayana anan n kesehat esehatan) an) model model asuhan asuhan kebidan ebidanan an dibuat dibuat berdas berdasark arkan an floso flosof f bah!a bah!a kehamilan dan persalinan merupakan sebuah hal yang fsiologis Model asuhan kebidanan yang ber"okus pada perempuan (women (women centered care) care ) dapat mengurangi ke#adian trauma dan kesakit kesakitan an pada bayi dan operasi operasi se$o se$o $aesaria $aesaria Model Model pelayana pelayanan n kebidana kebidanan n yang yang diterapkan di Indonesia yang saya ketahui, yaitu % a Midwifery-led Care (&suhan yang di 'asilitasi i pimpin Bidan) *ontohnya Bidan delima, dimana bidan yang melakukan praktek yang telah terkualifkasi Berdasarkan Cochrane review midwife-led models evidence based, yaitu % Model &suhan +Midw +Midwifer iferyy Led Care Care mengark mengarkan an bah!a bah!a kehamil kehamilan an dan kelahir kelahiran an adalah adalah peri peris s!a !a kehid ehidup upan an yang yang norm normal al dan dan
berp berpus usat at !ani !anita ta,,
men$ men$ak akup up
asuh asuhan an
berkesina berkesinambung mbungan, an, pemantaua pemantauan n fsik, fsik, psikolog psikologis, is, spiritual spiritual dan sosial sosial kese#ah kese#ahter teraan aan peremp perempuan uan dan keluar eluarga ga di seluru seluruh h siklus siklus kesehat esehatan an repr reprodu oduksi ksi peremp perempuan uan menye menyedia diaka kan n pendid pendidik ikan an kesehat esehatan an indi.i indi.idua dual, l, konseli onseling ng dan antena antenata tall $are $are
pendampingan terus menerus selama persalinan, kelahiran dan masa postpartum, dukungan terus-menerus selama periode postnatal meminimalkan inter.ensi teknologi dan mengidenfkasi dan meru#uk !anita yang memerlukan perhaan khusus obstetri atau lainnya efnisi midwife-led care adalah bidan merupakan seorang pemimpin pro"esional yang menyediakan asuhan berkelan#utan mulai dari peren$anaan, pengorganisasian dan pemberian asuhan yang diberikan kepada perempuan mulai dari kun#ungan a!al hingga masa ni"as Menyediakan konsultasi oleh sta" medis lain (obsgyn atau nakes lain) pada beberapa kasus asuhan antenatal, intranatal dan postnatal kolaborasi atau ru#ukan Bidan merupakan pemimpin pro"esional yang bertanggung #a!ab untuk menilai kebutuhan perempuan, meren$anakan asuhan, meru#uk kepada tenaga pro"esional lain yang tersedia Model Mifwife led care bertu#uan untuk menyediakan pelayanan dak hanya di masyarakat atau rumah sakit, pada perempuan sehat tanpa komplikasi atau kehamilan dengan risiko rendah &rea yang dikembangkan untuk /usat &suhan yang dipimpiin oleh bidan, yaitu % )
/ersalinan normal lebih banyak di promosikan pada area asuhan
2)
1empat persalinan tanpa obat-obatan
3)
uang kebidanan di (kamar bersalin, poli kebidanan, ruang ni"as) di atur dan di kelola oleh bidan
4)
/ada beberapa !aktu, dokter dan bidan beker#asama dengan tanggung #a!ab yang sama
5)
/ersalinan normal adalah tugas utama bidan, sedangkan di umah akit tugas utama bidan untuk persalinan normal Men#aga persalinan tetap normal dengan $ara men$iptakan lingkungan seper
di rumah, peralatan rs dak nampak, membuat kamar bersalin seper di rumah Men$iptakan sikap posi" tanpa inter.ensi medikal /ilihan tempat persalinan dan penolong termasuk rumah, B atau B /erempuan punya kesempatan untuk mengenal bidan yang akan menolonnya dan membina hubungan saling per$aya Mendidik dan melah bidan dan dokter untuk memperbaiki pengetahuan dan keper$ayaan diri tentang persalinan normal Memberikan akses pendidikan keluarga dan persiapan persalinan 1ugas bidan di pusat unit kebidanan yang dipimpinnya, yaitu % Mendukung bidan dan 6bsgyn pada area intrapartum, meren$anakan lebih banyak kenormalan yang dilakukan untuk seap proses persalinan 1idak memberikan in"ormasi yang dak penng, membuat ren$ana persalinan perindi.idu Memberikan prioritas untuk
mobilisasi dan prilaku persalinan normal Mendidik bidan dan dokter, memba!a kenormalan pada semua aspek asuhan, menga#ar di uni.ersitas Beker#a mendampingi dokter obsgyn senior (konsultan) Work along side senior Consultant Obstetricians to memperbaiki
#umlah
persalinan
normal
termasuk
memperbaiki
kebi#akan
Mempertahankan persalinan normal pada semua se7ng pelayanan Melakukan audit dan penelian se$ara periodik dan mengin"ormasikan hasil kepada semua m Mana#emen kehamilan berisiko, yaitu % hal penng untuk asuhan yang dipimpin oleh bidan adalah memisahkan antara kasus berisiko dan dak berisiko (8' 2004 9 Maternity Ma:ers 200; 8I*< 200= Mid!i"ery t!enty t!enty, 200) /enanganan segera pada kasus berisiko yang harus dipimpin oleh dokter dan mudah di akses oleh bidan isiko rendah di pimpin oleh bidan dan memberikan pelayanan berkelan#utan di komunitas dengan beker#asama oleh bidan di komunitas dan petugas sosial (kader kesehatan) &lur mudah untuk perpindahan proses dari satu penanganan ke penanganan lain dan sistem ru#ukan mudah di akses &pa yang di ubah, yaitu kebi#akan, biaya dan perubahan medi$al model )
>ebidanan
modern
kedaknyamanan,
adalah
beberapa
perilaku
dan
perempuan
reaksi
atas
membutuhkan
rasa
sakit
penguatan
atau untuk
menerima rasa sakit dan mem$iptakan rasa nyaman disekitar perempuan termasuk bidan 2)
Menghilangkan inter.ensi yang dak perlu, seper anastesi, pain killer, *
3)
/erempuan mampu mengatur kebutuhan diri dan reproduksi mereka sendiri dengan penguatan oleh bidan Membantu pen$apaian peran ibu men#adi lebih mudah ?asil studi tempat persalinan, yaitu % Inter.ensi menurun di area asuhan yang
dipimpin bidan, tidak ada perbedaan hasil untuk primi atau mul pada tempat persalinan yang berbeda, perempuan di @nit >ebidanan lebih sering mengalami persalinan normal, primigra.ida di rumah akan lebih ringan mengatasi nyeri, biaya lebih murah karena dak ada inter.ensi tandar pelayanan kebidanan untuk mempromosikan kelahiran normal adalah dengan tersedia bidan yang akan di kontak, persalinan adalah pilihan untuk semua perempuan, perempuan seharusnya di layani oleh orang yang mereka kenal, disertai kebi#akan
untuk
asuhan persalinan, ren$ana
persalinan yang
rin$i,
asuhan
berkelan#utan yang dilakukan oleh bidan yang dikenal, kebi#akan yang sama pada semua tempat, sistem ru#ukan yang mudah di akses
esain tempat persalinan dan persalinan di rumah dengan pendekatan sosial budaya, yaitu dengan membuat kelompok bidan m, kelompok bidan yang memiliki otonomi penuh dan bertanggung #a!ab untuk kelompok ibu hamil, beker#a berkesinambungan di komunitas dan membangun ker#asama dengan masyarakat, pelayanan yang dilakukan oleh m untuk seluruh asuhan dan asuhan berkelan#utan bagi perempuan termasuk persalinan dilakukan oleh bidan yang dikenal, ren$ana persalinan yang realisk, mengelola keinginan ibu dengna lebih #elas dan ren$ana #ika ter#adi kega!atdaruratan >a#ian analisisnya dari sisi flosof asuhan yang telah disepaka internasional &*8M (AA) yang telah sesuai, yaitu % )
eap indi.idu mempunyai hak untuk meyakini bah!a seap indi.idu mempunyai hak untuk merasa aman, mendapatkan pelayanan kesehatan yang memuaskan dengan memperhakan martabatnya,
2)
Bidan meyakini bah!a kehamilan kehamilan, persalinan merupakan proses yang normal
3)
&suhan kebidanan di "okuskan kepada kebutuhan indi.idu, keluarga untuk pera!atan fsik, emosi dan hubungan sosial
4)
>lien ikut terlibat dalam menentukan pilihan >a#ian analisisnya dari sisi flosof asuhan yang telah disepaka internasional
&*8M (AA) yang belum sesuai, yaitu % )
&suhan kebidanan berkesinambungan menguatamakan keamanan, kemampuan klinis dan tanpa inter.ensi pada proses yang normal imana masih terdapat persalinan normal dak dapat dilakukan dimana sa#a dan di"asilitasi oleh bidan yang dikenal dengan se7ng seper rumah sendiri, masih #arangnya perempuan melaporkan pengalaman asuhan kebidanan termasuk kepuasan ibu mengenai in"ormasi, saran, pen#elasan, tempat persalinan dan persiapan untuk persalinan dan kelahiran, serta persepsi pilihan untuk meredakan nyeri dan e.aluasi ngkah laku pemberi asuhan, kepuasan dalam berbagai aspek asuhan kebidanan Belum tersedianya asuhan berkelan#utan yang dilakukan oleh kelompok bidan dengan berbagi tugas, perempuan akan menerima asuhan dari beberapa bidan sebagai m kebidanan, #umlah ber.ariasi, mena!arkan kesinambungan hubungan yang yang lebih besar dari !aktu ke !aktu, dengan memaskan bah!a seorang perempuan yang melahirkan menerima asuhan antenatal, intra dan postnatal nya dari satu bidan atau pasangannya praktek nya (6bsgyn)
2)
Meningkatkan pendidikan pada perempuan sepan#ang siklus kehidupan
b Community Midwifery/Home irth /elayanan kebidanan komunitas dikembangkan di Indonesia dimana bidan sebagai u#ung tombak pemberi pelayanan kebidanan komunitas Bidan yang beker#a melayani keluarga dan masyarakat di !ilayah tertentu disebut bidan komunitas (community midwife) (yahlan, AA % 2) i Indonesia islah +bidan komunitas dak laCim digunakan sebagai panggilan bagi bidan yang beker#a di luar umah akit e$ara umum di Indonesia seorang bidan yang beker#a di masyarakat termasuk bidan desa dikenal sebagai bidan komunitas ampai saat ini belum
ada
pendidikan khusus untuk
menghasilkan
tenaga bidan yang beker#a di komuni /endidikan yang ada sekarang ini diarahkan untuk menghasilkan bidan yang mampu beker#a di desa /endidikan tersebut adalah program iploma III >ebidanan % lama pendidikan 3 tahun, berasal dari lulusan M@ >urikulum
pendidikan bidan tersebut
diatas
disiapkan
sedemikian
rupa
sehingga bidan yang dihasilkan mampu memberikan pelayanan kepada ibu dan anak balita di masyarakat terutama di desa isamping itu >epartemen >esehatan melah para bidan yang telah dan akan beker#a untuk memperkenalkan kondisi dan masalah kesehatan serta penanggulangannya di desa terutama berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak balita Mereka #uga mendapat kesempatan dalam berbagai kegiatan untuk mengembangkan kemampuan, seper pertemuan ilmiah baik dilakukan oleh pemerintah maupun oleh organisasi pro"esi seper IBI Bidan yang beker#a di desa, puskesmas, puskesmas pembantu dilihat dari tugasnya ber"ungsi sebagai bidan komunitas (yahlan, AA % 3) Menurut
(yahlan,
AA
%
)
>omuni
adalah
sasaran
pelayanan
kebidanan komunitas i dalam komuni terdapat kumpulan indi.idu yang membentuk keluarga
atau
kelompok
masyarakat
dan
sasaran
utama
pelayanan
kebidanan komunitas adalah ibu dan anak Menurut @@ 8o 23 tahun AA2 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya Ibu % pra kehamilan, kehamilan, persalinan, ni"as dan masa inter.al &nak % meningkatkan kesehatan anak dalam kandungan, bayi, b alita, pra sekolah dan sekolah >eluarga % pelayanan ibu dan anak termasuk kontrasepsi, pemeliharaan anak, pemeliharaan ibu sesudah persalinan, perbaikan giCi, imunisasi dan kelompok lansia (gangrep) Masyarakat (community )% rema#a, $alon ibu dan kelompok ibu asaran pelayanan kebidanan komunitas adalah indi.idu, keluarga dan masyarakat baik yang
sehat, sakit maupun yang mempunyai masalah kesehatan se$ara umum (Meilani, 8iken dkk, 200A % A) 1u#uan
/elayanan
>ebidanan >omunitas,
yaitu
%
pelayanan
kebidanan komunitas adalah bagian dari upaya kesehatan keluarga >esehatan keluarga merupakan salah satu kegiatan dari upaya kesehatan di masyarakat yang ditu#ukan kepada keluarga /enyelenggaraan kesehatan keluarga bertu#uan untuk me!u#udkan keluarga ke$il, sehat, bahagia dan se#ahtera >esehatan anak diselenggarakan untuk me!u#udkan pertumbuhan dan perkembangan anak Dadi tu#uan dari pelayanan kebidanan komunitas adalah meningkatkan kesehatan ibu dan anak balita di dalam keluarga sehingga ter!u#ud keluarga sehat se#ahtera dalam komunitas tertentu /elayanan kebidanan komunitas dilakukan di luar rumah sakit dan merupakan bagian atau kelan#utan dari pelayanan kebidanan yang di berikan rumah sakit Misalnya % ibu yang melahirkan di rumah sakit dan setelah 3 hari kembali ke rumah /elayanan di rumah oleh bidan merupakan kegiatan kebidanan komunitas /elayanan kesehatan ibu dan anak di /uskesmas, kun#ungan rumah dan melayani kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga merupakan kegiatan kebidanan komunitas ebagai bidan yang
beker#a
di komunitas maka bidan harus
memahami
perannya di komunitas, yaitu % )
ebagai /endidik alam hal ini bidan berperan sebagai pendidik di masyarakat ebagai pendidik, bidan berupaya merubah perilaku komunitas di !ilayah ker#anya sesuai dengan
kaidah
kesehatan
1indakan
yang
dapat
dilakukan
oleh bidan di komunitas dalam berperan sebagai pendidik masyarakat antara lain dengan memberikan penyuluhan di bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu, anak dan keluarga /enyuluhan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai $ara seper $eramah, bimbingan, diskusi, demonstrasi dan sebagainya yang mana $ara tersebut merupakan penyuluhan se$ara langsung edangkan penyuluhan yang dak langsung misalnya dengan poster, leaEet, spanduk dan sebagainya 2)
ebagai /elaksana (/ro.ider) esuai
dengan
tugas
pokok bidan adalah
memberikan
pelayanan
kebidanan kepada komunitas isini bidan berndak sebagai pelaksana pelayanan kebidanan ebagai pelaksana, bidan harus menguasai pengetahuan dan teknologi kebidanan serta melakukan kegiatan sebagai berikut % Bimbingan terhadap kelompok rema#a masa pra perka!inan /emeliharaan kesehatan ibu hamil, bersalin, ni"as,
menyusui
dan
masa
inter.al
dalam
keluarga
/ertolongan persalinan di rumah 1indakan pertolongan pertama pada kasus kebidanan dengan resiko nggi di keluarga /engobatan keluarga sesuai ke!enangan /emeliharaan kesehatan kelompok !anita dengan gangguan reproduksi /emeliharaan kesehatan anak balita 3)
ebagai /engelola esuai
dengan
ke!enangannya bidan dapat
melaksanakan
kegiatan
praktek mandiri Bidan dapat mengelola sendiri pelayanan yang dilakukannya /eran bidan di sini adalah sebagai pengelola kegiatan kebidanan di unit puskesmas,
polindes,
posyandu
pengelola bidan memimpin
dan
dan
praktek bidan
mendayagunakan bidan lain
ebagai
atau
tenaga
kesehatan yang pendidikannya lebih rendah *ontoh % praktek mandiri B/ 4)
ebagai /eneli Bidan perlu mengka#i perkembangan kesehatan pasien yang dilayaninya, perkembangan
keluarga
dan
masyarakat
e$ara
sederhana bidan dapat
memberikan kesimpulan atau hipotesis dan hasil analisanya ehingga bila peran ini dilakukan oleh bidan, maka ia dapat mengetahui se$ara $epat tentang permasalahan komuni yang dilayaninya dan dapat pula dengan segera melaksanakan ndakan 5)
ebagai /emberdaya Bidan perlu
melibatkan
indi.idu,
keluarga
dan
masyarakat dalam
meme$ahkan permasalahan yang ter#adi Bidan perlu menggerakkan indi.idu, keluarga dan masyarakat untuk ikut berperan serta dalam upaya pemeliharaan kesehatan diri sendiri, keluarga maupun masyarakat )
ebagai /embela klien (ad.okat) /eran bidan sebagai penasehat didefnisikan sebagai kegiatan memberi in"ormasi dan sokongan kepada seseorang sehingga mampu membuat keputusan yang terbaik dan memungkinkan bagi dirinya
;)
ebagai >olaborator >olaborasi dengan disiplin ilmu lain baik lintas program maupun sektoral
=)
ebagai /eren$ana Melakukan bentuk peren$anaan pelayanan kebidanan indi.idu dan keluarga serta berparsipasi dalam peren$anaan program di masyarakat luas untuk suatu kebutuhan tertentu yang ada kaitannya dengan kesehatan (ya"rudin dan
?amidah,
200A
%
=)
alam
memberikan
pelayanan
kesehatan
masyarakat bidan se!aktu F !aktu beker#a dalam m, misalnya kegiatan /uskesmas >eliling, dimana salah satu anggotanya adalah bidan Beberapa
#aringan
ker#a bidan di komunitas yaitu
/uskesmas
/uskesmas
/embantu, /olindes, /osyandu, B/, umah pasien, asa Gisma, />> (yahlan, AA % 235) i puskesmas bidan sebagai anggota m bidan diharapkan dapat mengenali kegiatan yang akan dilakukan, mengenali dan menguasai "ungsi dan tugas masing F masing,
selalu berkomunikasi dengan pimpinan dan anggota lainnya, memberi dan
menerima saran serta turut bertanggung #a!ab atas keseluruhan kegiatan m dan hasilnya i /olindes, /osyandu, B/ dan rumah pasien, bidan merupakan pimpinan m leader di mana bidan diharapkan mampu berperan sebagai pengelola sekaligus pelaksana
kegiatan
kebidanan
di komunitas
alam
#aringan
ker#a bidan di komunitas diperlukan ker#asama lintas program dan lintas sektor >er#asama lintas program merupakan bentuk ker#asama yang dilaksanakan di dalam satu instansi terkait, misalnya % imunisasi, pemberian tablet '<, Hitamin &, /M1 dan sebagainya edangkan ker#asama lintas sektor merupakan ker#asama yang melibatkan instusi departemen lain, misalnya % Bulan Imunisasi &nak ekolah (BI&), /endidikan &nak @sia ini (/&@), dan sebagainya >a#ian analisisnya dari sisi flosof asuhan yang telah disepaka internasional &*8M (AA) yang telah sesuai, yaitu % )
eap indi.idu mempunyai hak untuk meyakini bah!a seap indi.idu mempunyai hak untuk merasa aman, mendapatkan pelayanan kesehatan yang memuaskan dengan memperhakan martabatnya,
2)
Bidan meyakini bah!a kehamilan kehamilan, persalinan merupakan proses yang normal
3)
&suhan kebidanan di "okuskan kepada kebutuhan indi.idu, keluarga untuk pera!atan fsik, emosi dan hubungan sosial
4)
>lien ikut terlibat dalam menentukan pilihan
5)
Meningkatkan pendidikan pada perempuan sepan#ang siklus kehidupan >a#ian analisisnya dari sisi flosof asuhan yang telah disepaka internasional
&*8M (AA) yang belum sesuai, yaitu % )
&suhan kebidanan berkesinambungan mengutamakan keamanan, kemampuan klinis dan tanpa inter.ensi pada proses yang normal ampai saat ini belum ada pendidikan khusus untuk menghasilkan tenaga bidan yang
beker#a
di
komuni
asaran
pelayanan
kebidanan komunitas adalah indi.idu, keluarga dan masyarakat baik yang sehat, sakit maupun yang mempunyai masalah kesehatan se$ara umum c! Obstetric-led Care Model /elayanan kebidanan dimana bidan berkolaborasi dengan dokter spesialis kebidanan untuk men#amin kliennya menerima pelayanan yang baik bila ter#adi sesuatu dalam asuhan ebagian besar kehamilan dikelola oleh program yang dipimpin bidan, tetapi #ika memiliki risiko kehamilan yang lebih nggi, misalnya klien memiliki masalah kesehatan seper diabetes, ada ri!ayat keluarga berisiko nggi, atau kehamilan kembar, maka klien dapat pindah atau diru#uk untuk pera!atan yang dipimpin ahli kandungan Ini berar klien akan selalu menemui dokter kandungan di rumah sakit untuk seap per#an#ian ia akan menin#au $atatan medis klien, mengatur pemindaian tambahan dan #ika perlu membahas kebutuhan medis bayi sebelum dan sesudah kelahiran >a#ian analisisnya dari sisi flosof asuhan yang telah disepaka internasional &*8M (AA) yang telah sesuai, yaitu % )
eap indi.idu mempunyai hak untuk meyakini bah!a seap indi.idu mempunyai hak untuk merasa aman, mendapatkan pelayanan kesehatan yang memuaskan dengan memperhakan martabatnya
2)
>lien ikut terlibat dalam menentukan pilihan
3)
&suhan kebidanan berkesinambungan mengutamakan keamanan, kemampuan klinis dan tanpa inter.ensi pada proses yang normal >a#ian analisisnya dari sisi flosof asuhan yang telah disepaka internasional
&*8M (AA) yang belum sesuai, yaitu % )
Bidan meyakini bah!a kehamilan kehamilan, persalinan merupakan proses yang normal
2)
&suhan kebidanan di "okuskan kepada kebutuhan indi.idu, keluarga untuk pera!atan fsik, emosi dan hubungan sosial Bila klien diru#uk ke dokter kandungan s!asta sangat populer dan perlu membuat keputusan $epat /emeriksaan antenatal akan dilakukan di ruang konsultasi pribadi mereka Dan#i $enderung singkat (0 menit) dan "okus pada aspek fsik dari kehamilanseper mengambil tekanan darah &nda, memeriksa urin untuk protein dan glukosa dan memeriksa bah!a pertumbuhan bayi &nda berada di #alurnya
3)
Meningkatkan pendidikan pada perempuan sepan#ang siklus kehidupan
d! "on-"H# Midwifery Care
Model pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan se$ara independen sesuai dengan standard an memiliki iCinlegalitas i Indonesia telah diterapkan yaitu /rakk Mandiri Bidan (/MB) Menurut /erMen>es I 8o2= 1ahun 20; tentang ICin dan /enyelenggaraan /rakk Bidan, /rakk Mandiri Bidan adalah tempat pelaksanaan rangkaian kegiatan pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh Bidan se$ara perorangan /rakk Bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (indi.idu, keluarga dan masyarakat) sesuai dengan ke!enangan dan kemampuannya /MB merupakan bentuk pelayanan kesehatan dibidang kesehatan dasar asar hukum @@ 8o 3 1ahun 200A tentang kesehatan, >epMen>es 8o3AMenkes>III200; tentang standar pro"esi bidan, /erMen>es I 8o2= 1ahun 20; tentang ICin dan /enyelenggaraan /rakk Bidan >a#ian analisisnya dari sisi flosof asuhan yang telah disepaka internasional &*8M (AA) yang telah sesuai, yaitu % )
eap indi.idu mempunyai hak untuk meyakini bah!a seap indi.idu mempunyai hak untuk merasa aman, mendapatkan pelayanan kesehatan yang memuaskan dengan memperhakan martabatnya
2)
Bidan meyakini bah!a kehamilan kehamilan, persalinan merupakan proses yang normal
3)
>lien ikut terlibat dalam menentukan pilihan
4)
&suhan kebidanan berkesinambungan mengutamakan keamanan, kemampuan klinis dan tanpa inter.ensi pada proses yang normal >a#ian analisisnya dari sisi flosof asuhan yang telah disepaka internasional
&*8M (AA) yang belum sesuai, yaitu % )
&suhan kebidanan di "okuskan kepada kebutuhan indi.idu, keluarga untuk pera!atan fsik, emosi dan hubungan sosial
2)
Meningkatkan pendidikan pada perempuan sepan#ang siklus kehidupan
e! Mul$disci%linary Care e#umlah m mul-pro"esional beker#asama untuk penatalaksanaan kehamilan kompleks sampai pera!atan bersalin Bidan memainkan peran kun$i dalam melakukan pelayanan di masa kehamilan dan persiapan men#adi orang tua Misalnya pelayanan bidan di I& yang melibatkan pro"esi lain dalam memberikan asuhan yang berkesinambungan ter#adi keka para pro"esional dari berbagai disiplin ilmu dengan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang berbeda namun saling melengkapi beker#a sama untuk memberikan layanan kesehatan komprehensi" yang bertu#uan memberikan hasil terbaik untuk kebutuhan fsik dan psikososial pasien dan pera!atan
mereka >arena kebutuhan pasien dapat berubah seiring !aktu, komposisi m #uga dapat berubah untuk memenuhi kebutuhan ini >a#ian analisisnya dari sisi flosof asuhan yang telah disepaka internasional &*8M (AA) yang telah sesuai, yaitu % )
eap indi.idu mempunyai hak untuk meyakini bah!a seap indi.idu mempunyai hak untuk merasa aman, mendapatkan pelayanan kesehatan yang memuaskan dengan memperhakan martabatnya
2)
&suhan kebidanan berkesinambungan mengutamakan keamanan, kemampuan klinis dan tanpa inter.ensi pada proses yang normal >a#ian analisisnya dari sisi flosof asuhan yang telah disepaka internasional
&*8M (AA) yang belum sesuai, yaitu % )
Bidan meyakini bah!a kehamilan kehamilan, persalinan merupakan proses yang normal
2)
>lien ikut terlibat dalam menentukan pilihan
3)
&suhan kebidanan di "okuskan kepada kebutuhan indi.idu, keluarga untuk pera!atan fsik, emosi dan hubungan sosial
4)
Meningkatkan pendidikan pada perempuan sepan#ang siklus kehidupan 'ilosopi asuhan kebidanan yang telah disepaka di Internasional yaitu model asuhan
kebidanan yang ber"okus pada perempuan (women centered care) dimana memberikan prioritas pada kebutuhan dan harapan perempuan, yang menekankan penngnya informed choice, con$nuity of care, user involvement , clinical e&ec$veness, dan res%onsiveness accessibility Menurut saya model asuhan ini sangat tepat yaitu asuhan yang ber"okus pada perempuan, sesuai dengan keinginan pasien tanpa meninggalkan aspek kebutuhan perempuan tersebut, namun penerapannya di Indonesia penerapan asuhan kebidanan ini masih belum maksimal dalam implementasinya epernya terlalu banyaknya klien yang datang, membuat kita bertanya apakah e"ek" pelayanan yang diberikan dengan !aktu yang terbatas dan "enomen kasus kebidanan keterlambatan pengambilan keputusan men$uat men#adi "aktor penyebab kemaan ibu Menurut G?6 (200A) sebagian kemaan ibu yang ter#adi dapat dihindari apabila tersedia tenaga pertolongan persalinan yang terampil >ompetensi adalah prasyarat untuk praktek F praktek terbaik dan memaskan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu (*ana.an dalam *ham et al, 200=) Menurut epkes (200=) bah!a 1ingginya kasus kemaan ibu diidenfkasikan pula sebagai akibat dak langsungdari kondisi +ga terlambat yaitu terlambat dalam mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan di ngkat keluarga, terlambat men$apai tempat pelayanan, dan terlambat mendapatkan pertolongan medis yang memadai (epkes, 200=) Menurut
ugiarto (2002) salah satu "aktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu memberikan pelayanan yang efsien dimana pelayanan dilakukan dengan e"ek" dan e"esien Meru#uk dari hal tersebut menurut saya perlu adanya perbaikan system pelayanan kebidanan dengan pengaturan standar pasien yang ditangani dalam kurun !aktu tertentu misalnya dalam bulan atau per tahun, sehingga pelayanan kebidanan yang ber"okus pada perempuan (women
centered
choice, con$nuity
care)
yang of
berkulias care,
yang
menekankan user
penngnya informed involvement, clinical
e&ec$veness, res%onsiveness dan accessibility 2. Mengemukakan beberapa program pemerintah yang telah diupayakan beserta analisis implementasinya saat ini (disertai hasil-hasil penelian yang telah ada) apakah sudah berjalan dengan opmal atau belum! "pa yang menjadi kendala pelaksanaannya! "pa saja upaya untuk opmalisasi pelaksanaan program ! a /rogram Bidan esa ebuah ftur penng dalam program Indonesia se#ak akhir tahun A=0an adalah peningkatan besar-besaran #umlah bidan &ntara AA dan 202 persalinan oleh bidan meningkat dari 2AJ men#adi 2J (B/, 202 dan Central ureau of #ta$s$cs, AA2) /ersalinan oleh bidan di ga ngkat terendah meningkat 3J, di ngkat ke 4, 0J i ngkat terkaya, ada penurunan 2J karena banyak perempuan beralih ke dokter saat melahirkan, di pertengahan tahun 2000an, 20J persalinan dibantu oleh dokter ahli kebidanan /rogram Bidan esa adalah "okus dari upaya peningkatan ini /ara bidan harus menyediakan se#umlah layanan pera!atan dasar, termasuk layanan antenatal, persalinan, kelahiran dan pelayanan pas$apersalinan, promosi dan layanan keluarga beren$ana, serta layanan kesehatan dasar lainnya bagi bayi baru lahir dan anak-anak i tahap a!al pelaksanaan, program ini mensyaratkan bah!a seorang bidan terlah men#alani satu tahun pelahan kebidanan setelah sembilan tahun bersekolah dan ga tahun pendidikan kepera!atan i pertengahan A0an, pelahan kebidanan dita!arkan melalui politeknik kebidanan program 3 (yang merupakan perpan#angan program ) Kulusan sekolah kebidanan yang baru kemudian dikontrak ga tahun oleh pemerintah saat kontrak mereka habis, mereka dapat menga#ukan untuk ditempatkan di daerah yang belum memiliki bidan /8, atau melamar satu posisi pada pemerintah daerah /rogram Bidan esa menarik para perempuan yang melihat peker#aan sebagai bidan sebagai kesempatan untuk membuka 2 prakk sekaligus /otensi mendapatkan karir, penghasilan yang bagus, dan peker#aan yang memungkinkan mereka tetap memperhakan keluarga, adalah hal yang menarik bagi banyak perempuan (ebidanan dan
sebelum 200= ada hampir 00 sekolah kebidanan di seluruh Indonesia *epatnya peningkatan #umlah sekolah kebidanan ini membuat tempat-tempat pelahan dan tenaga penga#ar klinisnya ke!alahan menghadapi besarnya permintaan dan para bidan dilaporkan lulus dari sekolah-sekolah ini tanpa se$ara ak" terlibat membantu proses persalinan (okL et al, 200) Kebih dari 54000 bidan telah ditempatkan sebelum AA; dan sekitar 20000 klinik bersalin desa telah didirikan (2 per 000 kelahiran yang diharapkan) di seluruh Indonesia ebelum tahun 202, #umlah bidan meningkat men#adi 35000% 3 per 000 kelahiran yang diharapkan (IBI, 202) >arena saat itu dak ada proses registrasi yang memadai, mungkin #umlah ini sebetulnya lebih nggi, karena separuh #umlah bidan beker#a sebagai bidan desa sementara yang lain beker#a di puskesmas
atau
prakk
s!asta
Meningkatnya
pasokan
bidan
menyebabkan
meningkatnya permintaan akan layanan kebidanan (B&//<8&, 200) 8amun program ini bukannya tanpa kekurangan alam proses tanya #a!ab yang kerahasiaannya di#amin, di Da!a Barat, ditemukan bah!a keterampilan diagnosk para bidan desa $ukup baik namun penatausahaan klinis terhadap komplikasi masih belum memenuhi standar (B&//<8&, 200) 1idak banyak, atau bahkan dak ada in"ormasi yang tersedia mengenai penyediaan pera!atan yang penuh kasih dan hormat, !alaupun in"ormasi mengenai pera!atan yang dari sisi teknis kurang memadai $ukup terdokumentasi dengan baik (1he Gord Bank, 200 IBI, 202 urangnya pendidikan lan#utan dan .olume ker#a yang rendah memperburuk kiner#a banyak bidan (bidan desa hanya membantu sekitar 30 persalinan per tahun) (&ustralia Indonesia /artnership "or Maternal and 8eonatal ?ealth, 200=) ?al ini kemudian berkontribusi
pada
kurangnya
pengalaman
menangani
kedaruratan
kebidanan
>omunikasi yang buruk antara bidan dan "asilitas ru#ukan tempat mereka harus meru#uk pasien #uga telah berkontribusi dalam buruknya sistem ru#ukan elain itu, status kepega!aian ber.ariari F dari /8 sampai sta" kontrak #angka pendek (lokal dan nasional) sampai bidan prakk s!asta- dan karena itu penga!asan sering kali dak memadai (Kerberghe, 204) Masalah lain belum ditangani /enempatan bidan dikoordinasikan
se$ara kurang baik dengan ekspansi paralel #aringan (22J peningkatan #umlah ter#adi antara AA= dan 200=, dengan peningkatan paling banyak ter#adi di besar (?ort et al, 20)) dan diteruskannya perluasan puskesmas dimulai selama A=0an Daringan "askes sendiri terus menghadapi masalah koordinasi besar yang diperburuk dengan bagaimana desentralisasi telah digulirkan istem peralatan dan logisk untuk layanan kesehatan ibu #uga mengalami keternggalan 1ahun 20, sebuah sur.ey "asilitas nasional menun#ukkan bah!a dari hampir A000 puskesmas, hanya A dapat memberikan layanan esehatan Kangkah-langkah ini melipu rasionalisasi rekrutmen dan distribusi sta", akreditasi dan puskesmas, pengenalan siklus perbaikan kualitas dan audit kesehatan ibu dan bayi baru lahir, dan dukungan keuangan yang meningkat dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mengurangi kesen#angan di bidang in"rastruktur, peralatan dan logisk (@8'/&, 204) b Millenium 'evelo%ment (oals (Ms) /ada dasarnya Ms merupakan suatu komitmen bersama para pemimpin dunia negara-negara
berkembang
untuk
bersama-sama
meningkatkan
pembangunan
nasionalnya >omitmen internasional ini men#adi a$uan bagi pemerintah Indonesia dalam menyusun en$ana /embangunan Dangka Menengah /eningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, yang ditandai oleh meningkatnya angka harapan hidup, menurunnya ngkat kemaan bayi dan kemaan ibu melahirkan, dan perbaikan status giCi, men#adi salah satu sasaran yang hendak di$apai pemerintah dalam rangka meningkatkan kese#ahteraan masyarakat M'(s adalah delapan tu#uan yang diupayakan untuk di$apai pada tahun 205, merupakan tantangan tantangan utama dalam pembangunan diseluruh dunia /ada eptember 2000, /emerintah Indonesia, bersama-sama dengan =A negara lain,
berkumpul untuk menghadiri /ertemuan /un$ak Milenium di 8e! Nork dan menandatangani eklarasi Milenium eklarasi berisi sebagai komitmen negara masingmasing dan komunitas internasional untuk men$apai = buah sasaran pembangunan dalam Milenium ini (Ms), sebagai satu paket tu#uan terukur untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan Berikut adalah = buah sasaran pembangunan dalam Milenium ini (Ms) % )
/engentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim 1arget untuk 205% Mengurangi setengah dari penduduk dunia yang berpenghasilan kurang dari dolar & sehari dan mengalami kelaparan
2)
/emerataan pendidikan dasar 1arget untuk 205% Memaskan bah!a seap anak , baik laki-laki dan perempuan mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar
3)
Mendukung adanya persaman #ender dan pemberdayaan perempuan 1arget 2005 dan 205% Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam pendidikan dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk semua ngkatan pada tahun 205
4)
Mengurangi ngkat kemaan anak 1arget untuk 205% Mengurangi dua per ga ngkat kemaan anak-anak usia di ba!ah 5 tahun
5)
Meningkatkan kesehatan ibu 1arget untuk 205% Mengurangi dua per ga rasio kemaan ibu dalam proses melahirkan
)
/erla!anan terhadap ?IH&I, malaria, dan penyakit lainnya 1arget untuk 205% Menghenkan dan memulai pen$egahan penyebaran ?IH&I, malaria dan penyakit berat lainnya
;)
Men#amin daya dukung lingkungan hidup a)
Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelan#utan dalam kebi#akan seap negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber daya lingkungan
b)
/ada tahun 205 mendatang diharapkan mengurangi setengah dari #umlah orang yang dak memiliki akses air minum yang sehat
$)
/ada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat men$apai pengembangan yang signifkan dalam kehidupan untuk sedikitnya 00 #uta orang yang nggal di daerah kumuh
=)
Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
a) Mengembangkan lebih #auh lagi perdagangan terbuka dan sistem keuangan yang berdasarkan aturan, dapat diterka dan dak ada diskriminasi 1ermasuk komitmen terhadap pemerintahan yang baik, pembangungan d an pengurangan ngkat kemiskinan se$ara nasional dan internasional b)
Membantu kebutuhan-kebutuhan khusus negara-negara kurang berkembang, dan kebutuhan khusus dari negara-negara terpen$il dan kepulauan-kepulauan ke$il Ini termasuk pembebasan-tari" dan -kuota untuk ekspor mereka meningkatkan pembebasan hutang untuk negara miskin yang berhutang besar pembatalan
$)
?utang bilateral resmi dan menambah bantuan pembangunan resmi untuk negara yang berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan
d)
e$ara komprehensi" mengusahakan persetu#uan mengenai masalah utang negara-negara berkembang
e) Menghadapi se$ara komprehensi" dengan negara berkembang dengan masalah hutang melalui permbangan nasional dan internasional untuk membuat hutang lebih dapat ditanggung dalam # angka pan#ang ") Mengembangkan usaha produk" yang layak di#alankan untuk kaum muda g)
alam ker#a sama dengan pihak Opharma$eu$alO, menyediakan akses obat penng yang ter#angkau dalam negara berkembang
h)
alam ker#asama dengan pihak s!asta, membangun adanya penyerapan keuntungan dari teknologi-teknologi baru, terutama teknologi in"ormasi dan komunikasi Galaupun mengalamai kendala, namun pemerintah memiliki komitmen untuk
men$apai sasaran-sasaran ini dan dibutuhkan ker#a keras serta ker#asama dengan seluruh pihak, termasuk masyarakat madani, pihak s!asta, dan lembaga donor /en$apaian Ms di Indonesia akan di#adikan dasar untuk per#an#ian ker#asama dan implementasinya di masa depan Menurut
hasil
penelian
Kisbet (203),
tentang
/en$apaian Millenium
'evelo%ment (oals (Ms) di Indonesia Melalui >er#asama Internasional dengan hasil banyak negara berkembang telah mendapatkan perubahan-perubahan posi" se#ak Millenium 'evelo%ment (oals (M) diberlakukan, sebagaimana yang terlihat dalam laporan M tahun 202 i dalam laporan yang ditulis oleh epartemen Masalahmasalah
serta negara miskin telah mengalami penurunan &dapun pen$apaian lainnya berdasarkan Kaporan M tahun 202 terdapat pada tu#uan ke-;, di mana peningkatan pada #umlah penduduk yang mendapatkan air bersih dari ; persen pada tahun AA0 men#adi =A persen pada tahun 200 >endala Indonesia dalam /en$apaian Millenium e.elopment oals, para kepala negara dan pemerintahan telah sepakat bah!a tu#uan-tu#uan di dalam M telah berhasil membuat banyak negara keluar dari kemiskinan Meski demikian, dak dapat dipungkiri bah!a masih banyak pula negara-negara terutama negara berkembang yang masih mengalami kesulitan dalam men$apai tu#uan-tu#uan yang terdapat dalam M &ngka kemaan balita pun telah men$apai 2000 anak seap harinya, sedangkan kemaan ibu melahirkan telah men$apai 500000 orang per tahun ementara 00 #uta anak lainnya dak menikma pendidikan dasar >ondisi seper inilah yang perlu diatasi oleh semua negara ebab, meskipun M merupakan hasil kesepakatan dari semua kepala negara maupun pemerintahan di seluruh dunia, namun pada !aktu pengimplementasiannya M lebih diarahkan kepada pen$apaian di masingmasing negara ?al ini pada dasarnya sesuai dengan esolusi /BB nomor 552 yang men$antumkan bah!a M menempatkan pembangunan manusia sebagai "okus, terutama pada masyarakat yang rentan terhadap kemiskinan serta terhadap anak-anak, selaku generasi mendatang ama halnya dengan negara berkembang lainnya, Indonesia pun masih memiliki beberapa target lainnya yang masih memerlukan usaha keras dalam pen$apaiannya ekalipun belum mampu men$apai tu#uan M se$ara keseluruhan, ini dak berar Indonesia dak sungguh-sungguh dalam memenuhi komitmennya untuk mengentaskan kemiskinan dan men$apai seluruh tu#uantu#uan yang terdapat di dalam M >edakmampuan ini lebih dilatarbelakangi oleh kendala-kendala yang dihadapi Indonesia dalam memenuhi komitmennya sekalipun pemerintah telah berupaya untuk men$apainya alam implementasinya, Indonesia menemukan kendala-kendala dalam men$apai tu#uan tersebut >endala Indonesia dalam men$apai tu#uan-tu#uan M lebih banyak dikarenakan kurangnya ker#asama dengan pemerintah daerah serta kurangnya keterlibatan pihak s!asta maupun masyarakat di dalam negeri 6leh karena itu, Indonesia telah melakukan upaya untuk men$apai tu#uan-tu#uan yang belum berhasil dalam M $ *%anding Maternal and "eonatal #urvival (ementrian >esehatan I dan @&I selama lima tahun (202-20), dalam rangka mengurangi angka kemaan ibu dan bayi baru lahir /rogram
berkontribusi terhadap per$epatan penurunan kemaan ibu dan bayi baru lahir sebesar 25J di Indonesia *%anding maternal and neonatal bertu#uan untuk % )
Meningkatkan kualitas pelayanan /68< 9 /68<> Memaskan inter.ensi medis prioritas yang mempunyai dampak besar pada penurunan kemaan diterapkan di dan /uskesmas /endekatan tata kelola klinis (clinical governance) diterapkan di dan /uskesmas
2)
Meningkatkan e"ekftas dan efsiensi sistem ru#ukan antar /uskesmasBalkesmas dan /enguatan sism ru#ukan Meningkatkan peran serta masyarakat dalam men#amin akuntabilitas dan kualitas nakes, "askes dan /emda Meningkatkan akses masyarakat dalam meman"aatkan pelayanan kesehatan
neonatal besar
umatera @tara daerah inter.ensi nya adalah >abupaten eli erdang >abupaten di sekitar daerah inter.ensi adalah >ota Medan, >ota 1ebingnggi, >ab Kangkat, >ab >aro, >ota /ematangsiantar, >ab erdang Bedagai, >ab imalungun, >ota Bin#ai
2)
Banten daerah inter.ensinya adalah >abupaten erang >abupaten di sekitar daerah inter.ensi adalah >ab 1angerang, >ab Kebak, >ab /endeglang, dan >ota *ilegon
3)
Da!a Barat daerah inter.ensinya adalah >abupaten Bandung >abupaten di sekitar daerah inter.ensi adalah >ab arut, >ab umedang, >ab ubang, >ab /ur!akarta, >ab *ian#ur, >ota Bandung, >ota *imahi, >ab Bandung Barat aerah inter.ensi lain di Da!a Barat adalah >abupaten *irebon >abupaten di sekitar daerah inter.ensi adalah >ota *irebon, >ab Indramayu, >ab Ma#alengka, >ab >uningan
4)
Da!a 1engah daerah inter.ensinya adalah >abupaten 1egal >abupaten di sekitar daerah inter.ensi adalah >ota 1egal, >ab Brebes, >ab /emalang, >ab /ekalongan, dan >ota /ekalongan aerah inter.ensi lain di Da!a tengah adalah >abupaten Banyumas >abupaten di sekitar daerah inter.ensi adalah >ab >ebumen, >ab *ila$ap, >ab /urbalingga, >ab Ban#arnegara
5)
Da!a 1imur daerah inter.ensinya adalah >abupaten Malang >abupaten di sekitar daerah inter.ensi adalah >ota Malang, >ab Kuma#ang, >ab /robolinggo, >ab /asuruan, >ota Batu, >ab Blitar
)
ula!esi elatan aerah inter.ensinya adalah >abupaten /inrang >abupaten di sekitar daerah inter.ensi adalah >ab 1ana 1ora#a, >ab ab idenreng appang, >ota /are-/are
Menurut
hasil
penelian
Gildaturrahmah
(20;),
mengenai
ambaran
Implementasi /rogram abupaten 1angerang 1ahun 20; (tudi >asus /uskesmas Bo#ong 8angka), yaitu /rogram abupaten 1angerang se#ak tahun 204 yang bertu#uan untuk menurunkan anka kemaan ibu dan bayi /uskesmas Bo#ong 8angka merupakan salah satu puskesmas yang baru menerapkan program I& 1enaga kesehatan yang masih kurang, yaitu bidan dan dokter belum terlibat, masih ada bidan yang belum sesuai kompetensi tetapi sudah mengiku pelahan, sarana dan prasarana kurang mendukung >arakterisk organisasi pelaksanan menun#ukkan prosedur ker#a dan pen$atatan pelaporan baik isposisi pelaksana menun#ukkan sikap posi" dan mendukung >omunikasi antar pelaksana di /uskesmas melalui pertemuan run bulanan, kegiatan monitoring oleh dinas kesehatan dan belum ada komunikasi antara /uskesmas dan '6/>I&, sehingga belum terbentuk M>I& di !ilayah tersebut Kingkungan ekonomi, sosial dan polik mendukung tudi eskrip" tentang Implementasi /rogram *%anding Maternal and "eonatal #urvival (esehatan >abupaten idoar#o oleh Kaily (20), menun#ukkan hasil /rogram emampuan sumber daya manusia dalam instansi in"orman se$ara kuantas belum men$ukupi Belum ada bidan yang ber#aga se$ara khusus di ruang ga!at darurat maternal neonatal /ara bidan di puskesmas .anguard selama ini memiliki tugas ganda yaitu ber#aga di /oli >I& dan /oli >B, serta menangani kasus kega!at daruratan maternal dan neonatal ilihat dari segi kualitas, para pelaksana telah diberikan pelahan dan pengarahan yang $ukup umber daya fnansial dalam pelaksanaan /rogram abupaten idoar#o berasal dari bantuan @&I, &/B, dan * s!asta Dumlahnya telah men$ukupi untuk pelaksanaan kegiatan selama ini ana @&I digunakan untuk pelaksanaan kegiatan m abupaten idoar#o dan memberi bantuan peralatan untuk menun#ang pelaksanaan drill emergen$y para .anguard edangkan dana untuk kebutuhan .anguard sehari-hari berasal dari dana &/B >abupaten idoar#o yang disalurkan berdasarkan anggaran yang dia#ukan inas >esehatan >abupaten idoar#o umber daya ke!enangan telah men$ukupi /elaksana di puskesmas
telah diberikan ke!enangan untuk melakukan beberapa prosedur yang tadinya hanya boleh dilakukan rumah sakit, sekarang boleh dilakukan oleh pihak puskesmas >e!enangan ini dilindungi dalam suatu regulasi'asilitas fsik yang dimiliki .anguard telah $ukup memadai untuk ber#alannya kegiatan-kegiatan esehatan >abupaten idoar#o ilihat dari disposisi pelaksana, ngkat pengetahuan dan pemahaman pelaksana terhadap maksud dan tu#uan kebi#akan telah $ukup baik /elaksana #uga memberikan respon yang posi" terhadap pelaksanaan /rogram abupaten idoar#o /elaksana merasakan man"aat yang besar dengan adanya program ini espon posi" ini #uga ditun#ukkan dengan adanya ren$ana total $o.erage /rogram abupaten idoar#o ilihat dari struktur birokrasi, 6/ yang ada dak berbelit-belit, $ukup e"esien dan sesuai dengan kebutuhan para pelaksana 'ragmentasi #uga dapat ditekan, dibukkan dengan para pelaksana dapat beker#a sama dengan baik untuk men$apai tu#uan kebi#akan d /engembangan esa iaga /6><< esa iaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk men$egah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, ben$ana dan kega!atdaruratan kesehatan, se$ara mandiri /embangunan >esehatan mempunyai Hisi me!u#udkan masyarakat mandiri untuk hidup sehat Hisi ini di$apai dengan dukungan
masyarakat dan
pemerintah, oleh karena itu
perlu
upaya
pemberdayaan masyarakat /engembangan esa iaga dilaksanakan melalui pembentukan /oskesdes, yaitu salah satu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (@>BM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa yang melipu kegiatan peningkatan hidup sehat (promo"), pen$egahan penyakit (pre.en"), pengobatan (kura") yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya esa iaga dikembangkan melalui penyiapan masyarakat, pengenalan masalah, perumusan ndak lan#ut pen$apaian khususnya kesepakatan pembentukan /oskesdes dan
dukungan
sumberdaya
/engembangan
esa
iaga
/oskesdes
!alaupun
bersumberdaya masyarakat, namun mengingat kemampuan masyarakat terbatas, pemerintah membantu smulan biaya 6perasional /oskesdes melalui anggaran ana Bantuan osial /embangunan /oskesdes >egiatan pengembangan 6prasional esa iag/oskesdes melipu %
)
/engembangan /oskesdes esa iaga baru% /ertemuan esa, /engumpulan ata, /ertemuan Musya!arah Masyarakat esa, dll
2)
/eningkatan M, dengan /elahan >ader dan mulan 1enaga >esehatan di desa, kader
3)
6perasional /oskesdes dengan /enyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu, anak, giCi, penyakit menular lainnya, dan ben$ana, Bahan habis pakai, arana /enun#ang /oskesdes % &1>, 'oto $opy, 1ransport petugas, kader untuk pelayanan dan konsultasi ?asil penelian >iner#a esa iaga &k" di Gilayah >er#a /uskesmas ukodono
>abupaten idoar#o oleh &yu dan 8o.iana dkk (204), menun#ukkan dalam rangka me!u#udkan >e$amatan ehat maka /uskesmas ukodono ingin menge.aluasi kiner#a seluruh desa siaga yang ada di !ilayah ker#anya serta berupaya meningkatkan desa siaga ak" yang ada men#adi peringkat yang lebih baik atau bila memungkinkan sampai pada tahap desa siaga peringkat mandiri ?asil menun#ukkan bah!a di tahun 203 sudah dak ada lagi desa siaga peringkat pratama 52,3J desa telah meningkat dari pratama men#adi madya dan 0,53J desa peringkat madya meningkat men#adi peringkat purnama sementara peningkatan men#adi peringkat mandiri belum ter$apai /eningkatan men#adi mandiri terkendala #umlah kader yang belum men$ukupi sehingga perlu dilakukan upaya pemberian re!ard dan pelahan yang intensi" supaya masyarakat tertarik untuk men#adi kader tudi /eman"aatan /elayanan /oskesdes i esa Bube >e$amatan u!a!a >abupaten Bone Bolango 1ahun 20 oleh 1omayahu, menun#ukkan peman"aatan /oskesdes di /oskesdes Bube >e$amatan u!a!a >abupaten Bone Bolango baik dari aspek peman"aatan maupun "asilitas pelayanan masih kurang, hal ini disebabkan oleh responden menganggap poskesdes bukan tempat yang dapat memberikan pelayanan kesehatan ataupun tempat berobat bagi pasien yang sakit serta mereka menggangap bah!a poskesdes dak memiliki petugas kesehatan yang ada hanyalah para kader kesehatan 6leh karena itu disarankan untuk lebih meningkatkan parsipasi ,kemauan dan kemampuan masyarakat pada peman"aatan poskesdes serta pengelolaan sarana prasarana khususnya "asilitas pelayanan serta mengakPan kembali kegiatan promosi kesehatan dingkat desa sebagai salah satu upaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat demi ter$apainya dera#at kesehatan masyarakat yang opmal <.aluasi /rogram esa iaga &k" i esa >aliamok >e$amatan Malinau @tara >abupaten Malinau oleh >risno.ian (205), dengan "okus penelian melipu % <.aluasi /elayanan >esehatan asar, <.aluasi /emberdayaan Masyarakat Melalui /engembangan
@>BM, <.aluasi /rilaku ?idup Bersih dan ehat (/?B), 'aktor-"aktor penghambat e.aluasi pelaksanaan /rogram esa iaga &k" ?asil penelian menun#ukan bah!a /rogram esa iaga &k" dinilai belum ber#alan sebagaimana mesnya >arena diketahui bah!a masih banyak masyarakat yang belum paham bah!a penngnya lingkungan sehat dan keluarga sehat #. Mengemukakan suatu usulan perbaikan model asuhan kebidanan yang bisa diterapkan di Indonesia beserta $%&nya (minimal mengambil # arkel jurnal internasional). Model pelayanan kebidanan yang sesuai dengan flosof asuhan kebidanan yang dapat diterapkan di Indonesia menurut saya Case-load Midwifery Model Case-load Midwifery merupakan model pelayanan kebidanan dimana asuhan yang dilakukan bidan masuk ke dalam kemitraan pro"esional dengan !anita hamil ?al ini memungkinkan untuk kesetaraan, tanggung #a!ab bersama, pilihan in"ormasi, pemberdayaan, negosiasi indi.idu dan pemenuhan diri untuk !anita dan bidan /era!atan tersebut terpusat pada !anita, kehamilan dan kelahiran dipandang sebagai peris!a normal dan sehat, peris!a kehidupan dan kelangsungan pera!atan dipaskan dengan memiliki satu bidan utama sebagai pengasuh utama ('loyd et al, 200A) Case-load Midwifery model mena!arkan konnuitas hubungan yang lebih besar, dengan memaskan bah!a perempuan menerima pelayanan antenatal, pera!atan intra dan postnatal mereka dari satu bidan atau dua pasangannya praktek Berdasarkan <.aluasi One-to-One praktek kebidanan di Inggris menun#ukkan bah!a konnuitas pemberi asuhan bisa meningkatkan kepuasan perempuan dengan ha-ha mereka, memberikan bidan kepuasan ker#a yang lebih besar, meningkatkan otonomi mereka, dan mengurangi ngkat inter.ensi /era!atan dari bidan yang dikenal, atau sekelompok ke$il bidan, memungkinkan perempuan untuk mengembangkan hubungan dengan penyedia layanan mereka Ganita yang memiliki bidan yang sama selama mera!at mereka saat kehamilan, persalinan, kelahiran dan pas$a kelahiran memiliki kesempatan untuk membangun hubungan saling per$aya yang meningkatkan keper$ayaan diri mereka baik pasien maupun bidan /era!atan dari bidan dikenal sering disebut sebagai pera!atan berkesinambungan (Con$nuity Of Care) Model pelayanan Case-load Midwifery ini dapat diterapkan dengan terlebih dahulu menyamakan standar bidan-bidan di Indonesia, yang saat ini sudah mulai di galakkan pemerintah dan organisasi pro"esi dengan adanya @#i >ompetensi Bidan >emudian pembuatan standar #umlah pasien yang ditangani dalam kurun !aktu tertentu misalnya bulan kelompok bidan melakukan pelayanan hanya pasien seper yang dilakukan di &ustralia @ntuk pelaksaanan /elayananan Case-load ini perlu adanya dukungan dari 6rganisasi IBI imana IBI sebagai "asilitator bidan dalam melakukan pelayanan terhadap
pasien ehingga #umlah pasien per kelompok bidan sesuai dengan standar yang telah disepaka atau ditetapkan ekelompok bidan melakukan pelayanan pada pasien se$ara kompeherensi" yang melipu seluruh standar pelayanan kebidanan Menurut 'oster et al (20), con$nuity of care oleh bidan selama periode antenatal, intrapartum dan post partum telah direkomendasikan di &ustralia dan banyak umah akit telah memperkenalkan caseload midwifery model of care /enelian dengan menggunakan metode two-arms, randomi.ed controlled design , desain penelian dengan *1, responden dikelompokkan berdasarkan paritas untuk membandingkan caseload midwifery care dengan stadart maternity care engan tu#uan penelian menge.aluasi pengaruh dari caseload midwifery care dengan e"ek.itas kepuasan !anita pada pera!atan esponden diambil dari oyal GomenQs ?ospital in Melbourne &ustralia yang memiliki lebih dari ;000 kelahiran per tahun ari 234 perempuan yang dilibatkan dalam penelian, 5 dialokasikan untuk caseload midwifery care dan 5= untuk standart maternity care ?asil penelian menun#ukkan sebanyak ==,3J (=53A) dari responden kelompok caseload midwifery care dilaporkan setelah sebelumnya bertemu, sedaknya salah satu bidan mera!at dalam persalinan dan kelahiran sedaknya sekali, dibandingkan dengan AJ (;4=20) responden dalam kelompok standart midwifery care >esimpulan caseload midwifery care se$ara stask signifkan dengan nilai p R0,00 meningkatkan kepuasan !anita terhadap pelayanan antenatal, intrapartum dan postpartum Menurut 1ra$y et al (203), tu#uan menilai h asil klinis dan biaya pera!atan caseload midwifery care bagi perempuan terlepas dari "aktor risiko desain penelian dengan *1, ari ;4= !anita hamil di dua umah akit /endidikan Metropolitan di &ustralia se$ara a$ak dibagi men#adi =; untuk kelompok caseload midwifery care dan =;; untuk kelompok standart maternity $are ?asil menun#ukkan se$ara stask signifkan p R 0,05 bah!a caseload midwifery care aman dan biaya e"ek" Menurut Beake et al (203), dengan tu#uan menge.aluasi caseload midwifery care di daerah dalam kota yang rela" kurang dan beragam etnis Ga!an$ara semi terstruktur yang dilakukan dengan 24 perempuan dari latar belakang etnis yang beragam, 2 diantaranya telah menerima caseload midwifery care dan 2 perempuan dari daerah yang berdekatan yang telah menerima pera!atan bersain kon.ensional di unit bersalin dalam kota besar esponden yang se$ara sosial dan etnis yang beragam memiliki pandangan yang sama dan ingin mendapatkan caseload midwifery care Banyak responden yang menerima caseload midwifery care menyoro hubungan dekat mereka dengan bidan dan sebagai akibat merasa lebih mampu untuk membahas keprihanan mereka dengan bidan Caseload midwifery
care memiliki potensi dak hanya untuk meningkatkan kualitas pelayanan tetapi #uga meningkatkan keamanan
'""* &+,"" +ustralia ndonesia 0artnershi% for Maternal and "eonatal Health! #urvey of midwives in three districts in "usa )enggara )imur , 200;% number, $hara$teris$s and !ork pa:erns &ustralia Indonesia /artnership "or Maternal and 8eonatal ?ealth, 200= &yu dan 8o.iana dkk 204 Hasil %eneli$an 1iner2a 'esa #iaga +k$f di Wilayah >er#a 0uskesmas #ukodono 1abu%aten #idoar2o < Dournal /emerintahan Integra", 205 (3) Beake , &$osta K, *ooke /, M$*ourt /, 203 *aseload Mid!i"ery in a Mul-oblinsky, Derker Kil#estrand, &bdelhay Me$hbal, usan ' Murray, 1ung atha.ay, ?elen ehr, 'abienne i$hard, /etra ten ?oopeBender, abera 1urkmani 1he Kan$et 23 Dune 204(&rkel dalam/ress 6I% 00040-;3(4)0AA-3) , &khtar &, 1risnantoro K, e!i , Meliala & )he growth of non-state hos%itals in ndonesia3 im%lica$ons for %olicy and regulatory o%$ons ?ealth /oli$y and ?ealth 'inan$e >no!ledge ?ub 20 2% -; /ubMed ; is"askes M6?, ?ealth "a$ility sur.ey Indonesia% Dakarta, 20 IBI Indonesian Mid!i.es &sso$iaon nfo 1egiantan Mon &r$h 6$t 202 Kayli , 20 tudi eskrip" tentang Implementasi 0rogram *%anding Maternal and "eonatal #urvival 6*M+#7 di Lingkungan 'inas 1esehatan 1abu%aten #idoar2o Durnal >ebi#akan dan Mana#emen /ublik Hol 4 8o Danuari-&pril 20 Kisbet 203, 0enca%aian Millenium 'evelo%ment (oals 6M'(s7 di ndonesia Melalui 1er2asama nternasional /eneli ?ubungan Internasional di /usat /engka#ian /enolahan ata dan In"ormasi ekretariat Denderal / I
Menteri >esehatan epublik Indonesia, 20; 0eraturan Menteri 1esehatan 8e%ublik ndonesia "o! 9: )ahun 9;<= tentang .in 0enyelenggaraan 0rak$k idan >ementerian >esehatan I Midwifery Led-Care 3 +suhan yang difasilitasi/ di%im%i bidan >ingQs *ollege Kondon @ni.ersity o" Kondon Ministry o" 8aonal e.elopment /lanning8aonal e.elopment /lanning &gen$y (B&//<8&) )he 8oadma% to +ccelerate +chievement of the M'(s in ndonesia Indonesia% Dakarta, 200 Ministry o" 8aonal e.elopment /lanning8aonal e.elopment /lanning &gen$y (B&//<8&) )he 8oadma% to +ccelerate +chievement of the M'(s in ndonesia Indonesia% Dakarta, 200 >ueensland 0erawat ndustrial +ward , 200 a.is-'loyd, Bar$lay, a.iss 9 1ri:en, 200A okL * , $hieber , ?arimur /, 1andon &, omanathan & 4nancing in ndonesia3 a reform road ma% Gashington *% 1he Gorld Bank, 200 ally > 1ra$y 204 Caseload midwifery com%ared to standard or %rivate obstetric care for 4rst $me mothers in a %ublic teaching hos%ital in +ustralia3 a cross sec$onal study of cost and birth outcomes BM* /regnan$y9*hildbirth tas$s Indonesia (Badan /usat taskUB/) and Ma$ro Internaonal ndonesia demogra%hic and health survey 200; Indonesia% Dakarta, 200= #ta$s$cs ndonesia (Badan /usat taskUB/) "a$onal 0o%ula$on and ?amily 0lanning oard (B>>B8), Internaonal >ementerian >esehatan (>emenkesUM6?) I*' ndonesia demogra%hic and health survey 202 Dakarta, Indonesiah:p%!!!measuredhs$ompubspd"'2;5'2;5pd" (a$$essed 6$t 20, 203) 1omayahu M, 20 #tudi 0emanfaatan 0elayanan 0oskesdes 'i 'esa ube 1ecamatan u!a!a 1abu%aten one olango )ahun 9;<< /oliteknik >esehatan >emenkes orontalo 1ra$y >, ?artC K, 1ra$y MB, &llen D, 'ortu &, ?all B, Ghite D, Kain$hbury &, tapleton ?, Be$kmann M, Bisits &, ?orner *, 'ourer M, Geish &, >ildea , 203 *aseload mid!i"ery $are .ersus standard maternity $are "or !omen any risk % MV86, a randomised $ontrolled trial Kan$et (203)%3=2%;23-32 @8'/&, 204 La%oran 1onsultasi 1ebidanan @8'/& Indonesia Gildaturrahmah, 20; (ambaran m%lementasi 0rogram *M+# di 0uskesmas >abupaten )angerang )ahun 9;<= 6#tudi 1asus 0uskesmas o2ong "angka7! /eminatan Mana#emen /elayanan >esehatan, /rogram >esehatan Masyarakat, 'akultas >edokteran dan Ilmu >esehatan @I8 yari" ?idayatullah Dakarta Gorld Bank @Aand then she diedB3 ndonesia maternal health assessment Gashington, *% 1he Gorld Bank, 200