Sampai saat ini, Indonesia masih tergolong Negara berkembang dan belum mampu menyelesaikan masalah kemiskinan. Dari beberapa banyak masalah sosial yang ada sampai saat ini pengemis merupakan masalah sosial yang paling banyak di jumpai. Dan masalah masalah pengemis sudah tidak asing lagi bagi kita khususnya di kota kdi. Pengemis kerapkali dianggap sebagai “sampah masyarakat”, karena baik pemerintah maupun masyarakat merasa terganggu oleh kehadiran mereka yang lalu lalang di perempatan lalu lintas, di pinggir jalan, di sekitar gedung perkantoran, pertokoan, dan banyak tempat-tempat lain yang seringkali di jadikan tempat beroperasi. Belakangan ini pengemis, pengamen, dan gelandangan semakin banyak berkeliaran di jalanan, terutama di tempat-tempat keramaian. Pengemis adalah orang-orang yang mendapatkan penghasilan dengan meminta-minta di muka umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan dari orang lain. Pengemis merupakan sosok yang akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Hampir di setiap hari kita temui sosok ini, baik di perempatan jalan, warung, pertokoan, dan di tempat-tempat lainnya. Bahkan terkadang kita sendiri dihampiri para pengemis dan dimintai uang oleh mereka. Ada pengemis yang asli benar-benar butuh pertolongan dan ada pula pengemis yang bohongan karena mereka malas untuk mencari pekerjaan yang lain. Alhasil kita pun sulit untuk membedakan mana pengemis asli mana pengemis palsu. Masalah pengemis ini merupakan salah satu akibat dari kemiskinan. Kemiskinan memang saat ini masih belum ada solusinya, tetapi tampaknya Pemerintah masih belum maksimal dalam menangani masalah kemiskinan. Dan itu bukan hanya salah Pemerintah saja tetapi kita juga harus dapat mengatasi kemiskinan tersebut, karena untuk mengubah kemiskinan harus dibutuhkan mental yang bagus. Kemiskinan memang dapat mengganggu kesejahteraan masyarakat, dan itu sangat tampak dari semakin banyaknya pengemis dan pengamen jalanan dimana-mana yang kadang mengganggu kenyamanan kita. Mungkin kemiskinan terjadi karena tidak dapat membiayai kehidupan secara langsung. Dan itulah yang terjadi sekarang ini, bahwa kemiskinan sekarang ada dimana-mana dimana-mana dan menyebabkan semakin bertambahnya ‘sampah masyarakat’. Pengemis adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak la yak dalam masyarakat disekitarnya, serta tidak mempunyai mem punyai tempat tinggal yang layak dan pekerjaan yang tetap di wilayah tertentu dan hidup mengembara di tempat umum dan mendapatkan penghasilan dengan meminta-minta di depan umum dengan berbagai macam cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan dari orang lain.
Pengemis yang ada di kota Kendari dilakukan mulai dari anak-anak, remaja, paruh baya hingga lansia. Mereka biasanya beraksi di perempatan jalan (lampu lalu lintas), perempatan jalan dekat Masjid Agung Al-Kautsar Mandonga, di pusat perbelanjaan seperti di depan Lippo Plaza Kendari, Mall Mandonga, Ade Swalayan, di depan Bank, dan sebagainya. Pengemis menggunakan berbagai strategi untuk menarik perhatian dan mendorong orang untuk memberikan uang kepada mereka. Jika dulunya penampilan para pengemis adalah dengan pakaian yang kumuh atau jelek, wajah yang kotor dan memelas, juga perilaku yang menunjukkan kecacatannya, maka sekarang ini berbagai cara mereka lakukan misalnya: berdiri di tengah terik matahari dengan cucuran keringat di perempatan lampu lalu lintas, duduk atau menggeletak di depan bank, mall, toko, serta tempat perbelanjaan lainnyanya, membawa formulir sumbangan dari mesjid atau panti asuhan tertentu entah itu benar adanya. Dan seringkali saya melihat orang seperti ini di berbagai tempat-tempat yang saya kunjungi. Terkadang ada yang membawa kardus-kardus sebagai tempat memasukkan sumbangan. Biasanya permintaan sumbangan ini dilakukan anak-anak di pelabuhan kapal cepat kota kendari serta kampus UHO sambil berkata “ka sumbangannya untuk panti asuhan”, di perempatan jalan saat lampu merah sambil berkata “minta pii.. minta pii”, pada pengendara motor, pengemudi, dan penumpang angkutan umum, terkadang mereka juga beraksi meminta-minta di tempat kos-kosan. A.
Faktor- Faktor Penyebab Munculnya Pengemis
Faktor dari dalam individu
Adapun Faktor penyebab munculnya pengemis yaitu berasal dalam diri individu yang mendorong mereka untuk mengemis. Faktor dari dalam ini meliputi: kemiskinan, cacat fisik, rendahnya keterampilan, rendahnya pendidikan, ingin hidup enak tanpa kerja keras/ malas dan sikap mental.