Asesmen Geriatri sumber: buku ajar geriatri Penegakan diagnosis pada pasien geriatri berbeda dengan pasien dewasa muda. Penyakit pada populasi dewasa muda selama ini dijadikan model untuk pendidikan kedokteran karena pada populasi ini menggambarkan bahwa setiap seti ap penyakit pada satu organ akan memberikan gejala yang khas bagi penyakit pada organ yang bersangkutan. Pada populasi lanjut usia hal tersebut ters ebut sukar ditemukan karena gejala dan tanda yang timbul tidak khas yang merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu. Pendekatan pada pasien geriatri mencakup keadaaan biologis, psikologis, dan lingkungan sosial, sering disebut analisis biopsikososial. Tatacara diagnosis pada pada pasien geriatri yang bersifat pendekatan multidisipliner inilah yang disebut asesmen geriatri. Asesmen geriatri terdiri dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan tersebut harus dapat mengungkap masalah yang berkaitan dengan organ, fungsi kejiawaan, dan fungsi sosial pasien geriatri. a. Anamnesis
Identitas penderita termasuk faktor risiko sakit yaitu, usia 70 tahun, duda hidup sendiri, kematian orang terdekat, opname Anamnesis obat yang diminum Penilaian sistem dilakukan secara urut dari sistem saraf pusat, saluran nafas sampai integumen, dan lain-lain Anamnesis kebiasaan merugikan seperti alkohol, mengunyah tembakau, minum alkohol, dan lain-lain Kepribadian, perasaan hati apabila terdapat masalah kejiwaan perlu konsul ke bagian psikiatri
Riwayat tentang problema utama geriatri b. Pemeriksaan fisik
Tanda vital: tekanan darah perlu dilakukan pada saat berdiri dan duduk untuk mengetahui adanya hipotensi postural, suhu, laju pernafasan, dan jumlah nadi dalam satu menit
Pemeriksaan untuk menilai sistem dilakukan secara sistematis dari mulai ujung rambut hingga ujung kaki, tanpa melihat adanya keluhan pada sistem tersebut, hal ini dilakukan untuk menghindari misdiagnosis. c. Pemeriksaaan penunjang Pemeriksaan yang dianggap rutin pada negara maju ialah: foto toraks, ekg, darah/urin rutin, gula darah, lipid, fungsi hati, fungsi ginjal, fungsi tiroid (T3,T4,TSH) d. Penilaian lingkungan Asesmen geriatri tidak lengkap tanpa pemeriksaan ini, perlu dicari tahu mengenai faktor risiko terjadinya masalah geriatri ( geriatric geriatric giants), giants), sebagai contoh: dokter harus mencari tahu faktor risiko lingkungan untuk terjadinya jatuh seperti cahaya rumah yang kurang, lantai yang licin dan sebagai nya agar dapat menghindari kejadian jatuh berulang.
Pedoman memberi obat pada pasien geriatri (sumber: IPD)
Prinsip pemberian obat pada usia lanjut:
Riwayat pengobatan lengkap. Pasien harus membawa semua obat, termasuk obat tanpa resep, vitamin dan bahan dari toko kesehatan, hal ini perlu dilakukan agar menghindari interaksi obat yang diminum pasien tanpa sepengetahuan dokter. Mulai dengan dosis rendah, naikkan perlahan ( start low go slow) Jangan memberikan obat sebelum waktunya. Hindari memberikan resep sebelum diagnosis ditegakkan, sebisa mungkin hindari pengobatan simptomatik lebih dari dua obat. Beri dorongan supaya patuh berobat. Jelaskan kepada pasien tujuan pengobatan dan cara mencapainya. Buat instruksi tertulis dan pastikan pasien mengerti cara penggunaan dan aturan pakai obat
Gunakan obat dengan dosis yang lebih rendah jika obat diekskresikan lewat ginjal.
Hindari polifarmasi yang tidak perlu