BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Belakan Belakang g Masa Masalah lah
Septum Deviasi adalah septum nasi yang tidak terletak lurus ditenggah rongg ronggaa hidu hidung ng atau atau kela kelain inan an dari dari bent bentuk uk sept septum um.. Kela Kelain inan an yang yang seri sering ng ditemukan ditemukan adalah deviasi deviasi septum, septum, hematoma hematoma septum dan abses septum. septum. Bentuk Bentuk septum normal ialah lurus ditenggah rongga hidung tetapi pada orang dewasa biasanya septum nasi tidak lurus sempurna digaris tengah. Deviasi septum yang ringa ringan n tida tidak k akan akan meng mengan anggu ggu,, akan akan teta tetapi pi bila bila devi devias asii itu itu cuku cukup p bera berat, t, menyeb menyebabka abkan n penyemp penyempita itan n pada pada satu satu sisi sisi hidung hidung.. Dengan Dengan demiki demikian an dapat dapat menganggu fungsi hidung dan menyebabkan komplikasi yaitu sinusitis. Dari data Medikal Record Rumah Sakit Santo antonius ontianak pada tahun !""#, $umlah penderita septum deviasi adalah ! orang dan pada tahun !""% ini dari bulan $anuari sampai bulan nopember, $umlah penderita septum deviasi adalah & "rang. Data ini menun$ukan bahwa penyakit dengan kelainan bentuk septum pada hidung sedikit sekali atau $arang ditemukan. 'al ini mungkin mungkin disebabkan disebabkan karena masyarakat masyarakat yang $arang melakukan pemeriksaan pemeriksaan hidung dan kurangnya pengetahuaan Masyarakat mengenai penyakit kelaianan bentuk septum pada hidung. enyebab yang paling sering dari septum deviasi adalah trauma sesudah lahir lahir,, trauma trauma pada waktu partus partus,, atau atau bahkan bahkan pada pada masa masa $anin $anin intra intra uterin uterin.. enyebab lain adalah ketidak seimbangan pertumbuhan. (ulang rawan septum nasi terus tumbuh, meskipun batas suferior dan inferior telah menetap. Dengan demikian ter$adilah deviasi pada septum nasi itu. Keluhan yang sering dirasakan pada septum deviasi adalah sumbatan hidung yang menetap, bisa unilateral, bisa bilateral, nyeri kepala dan sekitar mata, gangguan penciuman dan efistaksis )$arang ter$adi*. +
(erapi (erapi yang sering dilakukan adalah tindakan operatif yaitu septoplasty )reposisi septum*, inipun tergantung keluhan yang dirasakan pasien. Bila ge$ala tidak ada atau keluhan sangat ringan, tidak perlu dilakukan tindakan koreksi septum. Sebagai seorang perawat, kita dituntut untuk dapat memberikan bantuan keperawatan kepada pasien terutama pada perawatan post operasi guna mencegah komplikasi yang dapat ter$adi seperti perdarahan, infeksi local, aspirasi. (indakan yang dapat dilakukan adalah dengan mengobservasi secara kontinyu mengenai adanya perdarahan, tanda-tanda vital, mengganti balutan dengan tehnik steril, mengan$urkan pasien untuk tidak mengeluarkan ingusbersin dengan keras,dan menarik-narik tampon.
B. Ruan Ruang g Lin Lingk gkup up
/dapun ruang lingkup dalam kasus ini adalah mencakup Rumah Sakit Santo /ntonius /ntonius ontianak khususnya khususnya ruangan Santo Markus Bed !"0+. dimana pasien di rawat di ruangan tersebut.
C. Tujuan juan Penul Penulisa isan n
/dapun tu$uan penulisan dari makalah ini ialah +. 1nt 1ntuk
menin eningk gkat atka kan n
peng penget etah ahua uan n
penu penuli liss
deng dengan an
menda endapa patk tkan an
gambar gambaran an melalu melaluii kasus kasus /suha /suhan n Keperaw Keperawata atan n asien asien dengan dengan Septum Septum Deviasi. !. enuli enuliss dapat dapat member memberika ikan n langsu langsung ng /suhan /suhan Keperawa Keperawatan tan pada pasien pasien dengan Septum Deviasi. &. Memb Member erik ikan an sara saran n kepa kepada da pela pelaya yana nan n Ruma Rumah h Saki Sakitt Sant Santo o /nton ntoniu iuss pontianak dalam rangka meningkatkan mutu /suhan Keperawatan pasien dengan Septum Deviasi. #. Seba Sebaga gaii syar syarat at dala dalam m meny menyel eles esai aikan kan rakt raktek ek Keper Keperaw awat atan an Medi Medikal kal Bedah ) KMB ! dan KMB & * !
D. Metoe Metoe Penul Penulisa isan n
Dalam penulisan lporan kasus ini, penulis melakukan pengamatan langsung pada pasien dengan kelainan bentuk septum Septum Deviasi, melalui wawanc wawancara ara dengan dengan tehnik tehnik tanya tanya $awab $awab langsu langsung ng dengan dengan pasien pasien dan perawa perawatt diruangan. 2uga dengan pemeriksaan fisik yang terdiri atas inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi, kemudian penulis melakukan studi dokumentasi yaitu penulis mempela$ari dokumentasi yang berkaitan dengan penykit Septum Deviasi dan studi kepustakaan yaitu dengan membaca literature yang men$adi sumber atau pedoman dalam penyusunan makalah ini.
E. !iste" !iste"ati atika ka Penu Penulis lisan an
Sistematika penulisan pada makalah ini, terdiri dari Bab 3 endahuluan, meliputi 4atar belakang, Ruang 4ingkup, (u$uan enulisan, Metode enulisan dan Sistematika penulisan. Bab 33 4andasan teoritis, teoritis, meliputi meliputi /.Ko /.Kons nsep ep Dasa Dasarr Medi Medis, s, meli meliput putii Defe Defeni nisi si,, /natom natomii fisi fisiol ologi ogi,, 5tiologi, atofisiologi, (anda dan 6e$ala, enatalaksanaan Medik, dan Komplikasi. B.Ko B.Kons nsep ep Dasa Dasarr Kepe Kepera rawa wata tan, n, meli melipu puti ti engk engka$ a$ia ian, n, Maas Maasal alah ah Kepe Kepera rawa wata tan, n, rio riori rita tass era erawa wata tan, n, Renca Rencana na Keper Keperaw awat atan an,, dan dan 5valuasi. Bab 333 /suhan Keperawatan Bab 37 embahasan kasus Bab 7 enutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran
&
BAB II LANDA!AN TE#RITI!
a. $ons $onsep ep Dasa Dasarr Mei Meiss
+. Defenisi +. Defenisi Septum Septum Devias Deviasii adalah adalah abnorm abnormali alitas tas dari dari septum septumnas nasii atau atau kelain kelainan an bentuk septum dimana septum nasi tidak terletak lurus ditengah rongga hidung ) /rif Mans$oer tahun !""+, Kapita Selekta Kedokteran * !. Anatomi !. Anatomi Fisiologi 'idung terdiri dari hidung bagian luar dan rongga hidung. a. 'idung 'idung bagian bagian luar luar pyrami pyramid d hidung hidung 'idung 'idung luar luar berbent berbentuk uk pyrami pyramid d dengan dengan bagian-b bagian-bagi agianny annyaa dari dari atas atas kebawah pangkal hidung, dorsum nasi, puncak hidung, ala nasi, kolumela dan lubang hidung. 'idung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh kulit, $aringan ikat, dan beberapa otot kecil yang berfungsi untuk melebarkan dan menyempitkan lubang hidung. Kerangka tulang terdiri dari tulang hidung )os nasalis*, profesus frontyalis os maksila, profesus nasalis os frontyalis, frontyalis, sedangkan kerangka tulang rawan terdiri dari Beberapa pasang tulang rawan yang terletak dibagian bawah hidung yaitu sepasa sepasang ng karti kartilag lago o nasali nasaliss latera lateralis lis superi superior or,, sepasa sepasang ng kartil kartilago ago nasali nasaliss inferior yang disebut alar mayor, beberapa pasang kartilago ala minor dan tepi anterior septum.
b. Rongga hidung ) kavum nasi * Berbentuk tetowongan dari depan kebelakang, dipisahkan oleh septyum nasi nasi dibagi dibagian an tengah tengahnya nya men$adi men$adi kavum nasi nasi kanan kanan dan kiri. kiri. intu intu atau atau lubang masuk kavum nasi bagian depan disebut kares anterior dan lubang #
belakang disebut nares posterior )koana* yang menghubungkan kavum nasi dan naso faring. Bagian cavum nasi yang letaknya sesuai dengan ala nasi, tepat dibelakang nares anterior disebut vestibulum. 7estibulum ini dilapisi oleh kulit yang banyak kelen$ar sebasea dan rambut-rambut pan$ang yang disebut vibrise. (iap kavum nasi mempunyai # buah dinding yaitu dindind medial, lateral, inferior dan suferior. Dinding medial hidung adalah septum nasi yang dibentuk oleh tulang rawan dan tulang. Bagian tulang lamina perpendikularis os etmoid, vomer, Krista nasalis os maksila, Krista nasalis os platina. Bagian tulang rawan kartilago septum dan kalumela. Septum dilapisi oleh pericondrium pada bagian tulang rawan dan periostium pada bagian tulang. Sedangkan diluarnya dilapisi pula oleh mucosa hidung. Bagian depan dinding lateral hidung licin )ager nasi* dan dibelakangnya terdapat concha yang mengisi sebagian besar dinding lateral hidung. ada dinding lateral terdapat # buah concha yang terbesar dan letaknya paling bawah concha inferior, yang lebih kecil koncha media, lebih kecil lagi lagi88 konka konka supe superi rior or,, yng yng terk terkec ecil il konc koncaa supr suprem ema. a. Konch Konchaa iunf iunfer erio ior r merupakan tulang tersendiri yang melekat pada os maksila dan labirinetmoid, sedangk sedangkan an konkha konkha media, media, superi superior or dan suprem supremaa merupak merupakan an bagian bagian dari dari labirin etmoid. Diantara konka dan dinding lateral hidung terdapat rongga sempit yang disebut meatus, ada & meatus inferior terletak diantara konkha inferior dengan dasar hidung dan dinding lateral rongga hidung, terdapat muara muara )ostiu )ostium m duktus duktus naso naso lakri lakrimal malis* is*.. Meatus Meatus mediu mediuss terlet terletak ak dianta diantara ra konka media dan dinding lateral rongga hidung, terdapat pula bula etmoid, prosesus unsinatus, hiatus semikularis, dan infundibulun etmoid. 'iatus semikulari semikulariss merupakan merupakan celah sempit melengkung melengkung dimana dimana terdapat terdapat muara sinus frontalis, sinus maksila, dan sinus etmoid anterior. ada meatus superior yang merupakan ruang diantara konka superior dan media media terdap terdapat at muara muara sinus sinus etmoid etmoid poster posterior ior dan sinus sinus stenoi stenoid. d. Dindin Dinding g inferior merupakan dasar rongga hidung dan dibentuk oleh os maksila dan os %
palatum. Dinding superioratap hidung sangat sempit dan dibentuk oleh lamina kibriformis yang memisahkan rongga tengkorak dari rongga hidung. Bagian atas rongga hidung mendapat pendarahan pendarahan dari arteri etmoid anterior dan poster posterior ior yang yang merupak merupakan an cabang cabang arteri arteri oftalm oftalmika ika yang yang berasa berasall dari dari arteri karotis interna.
c. 9ung 9ungsi si hidu hidung ng.. 1. Sebagai $alan nafas. ada inspir inspirasi asi udara udara masuk masuk melalu melaluii nares nares anteri anterior or,, lalu lalu naik naik keatas keatas setinggi konka media dan kemudian turun kebawah kearah naso faring, sehingga sehingga aliran aliran darah ini berbentuk berbentuk lengkunganar lengkunganarcus. cus. ada ekspirasi ekspirasi udara masuk melalui koana dan mengikuti $alan yang sama seperti udara inspirasi. /kan tetapi dibagian depan udara memecah , sebagian akan melalui nares anterior dan sebagian lain kembali kebelakang membentuk pusaran dan bergabung dengan aliran dari naso faring. 2. engatur kondisi udara. 9ungsi 9ungsi ini untuk untuk memper mempersia siapkan pkan udara udara yang yang akan masuk masuk kealveol kealveolus us paru, fungsi ini dilakukan dengan cara mengatur kelembaban uadara dan mengatur suhu. : Mengatur kelembaban udara. 9ungsi ini dilakuka dilakukan n oleh palut palut lendir lendir )mucou )mucouss blanket*, blanket*, pada pada musim musim panas udara hamper $enuh oleh uap air, penguapan dari lapisan ini sedikit, sedangkan pada musim dingin akan ter$adi sebaliknya. : Mengatur suhu. 9ungsi ini dimungkinkan karena banyaknya pembuluh darah dibawah efitel dan adanya permukaan konka dan septum yang luas, sehingga radiasi dapat berlangsung secara optimal. Dengan demikian suhu udara setelah melalui hidung kurang lebih &; " <. 3. Sebagai penyaring dan pelindung. 0
Berguna untuk membersihkan udara inspirasi dari debu dan bacteri dan dilakukan dilakukan oleh rambut )vibrissa )vibrissae* e* pada vestibulum vestibulum nasi, sillia, sillia, palut lendir )mucus blanket*, debu dan bacteri akan melekat pada palut lendir dan vartikel-vartikel yang besar akan dikelurkan dengan refleks bersin, palut lendir ini akan dialirkan kenaso faring oleh gerakan sillia. 5n=yme yang dapat menghancurkan beberapa $enis bacteri disebut 8 ly=osime. 4. 3ndra penciuman. 'idung $uga beker$a sebagai indra penciuman dengan adanya mucosa olfaktorius pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga bagian sept septum um.. art artik ikel el bau bau dapa dapatt menca mencapai pai daera daerah h ini ini deng dengan an cara cara difu difusi si dengan palut lendir atau bila menarik nafas kuat. 5. Resonasi suara. Resonasi oleh hidung penting untuk kualitas suara ketika berbicara dan menyanyi. Sumbatan hidung akan menyebabkan resonasi berkurang atau hilang, sehingga terdengar sengau )rinolalia*. 6. roses berbicara. 'idung membantu proses pembentukan pembentukan kata-kata, kata-kata, kata dibentuk dibentuk oleh lidah, lidah, bibir dan palatum palatum mole. mole. ada pembentukan pembentukan konsonan konsonan )m,n,ng* rongga mulut tertutup dan rongga hidung terbuka, palatum mole turun untuk aliran udara 7. Refleks nasal Mukosa hidung merupakan reseptor refleks yang berhubungan dengan salura saluran n cerna, cerna, cardio cardiovas vaskul kuler er dan pernaf pernafasa asan. n. 3ritas 3ritasii mucosa mucosa hidung hidung menyebabkan refleks bersin dan nafas terhenti. Ransangan bau tertentu menyebabkan sekresi kelen$ar liur, lambung dan pancreas.
;
>
&. Etiologi &. Etiologi a*. enyebab yang paling sering adalah trauma. Dapat ter$adi ter$adi sesudah sesudah lahir, lahir, pada waktu partus, partus, atau bahkan pada masa $anin intrauterine. b*. Ketidak seimbangan pertumbuhan tulang tulang rawam rawam septum septum nasi nasi terus terus tumbuh, tumbuh, meskip meskipun un batas batas superi superior or dan inferior telah menetap. Dengan demikian ter$adilah deviasi pada septum nasi.
#. Patofisiologi #. Patofisiologi Bentuk septum yang tidak normal akibat trauma atau ketidak seimbangan pertumbuhan dapat menyebabkan bentuk deformitas dari septum. Septum deviasi biasnya berbentuk hurup <, S, dislokasi yaitu bagian bawah kartilago sept septum um kelua keluarr dari dari Kris Krista ta maks maksil ilaa dan masu masuk k kedal kedalam am rong rongga ga hidu hidung ng menyebabkan menyebabkan enon$olan tulang rawan septum, bila meman$ang meman$ang dari depan kebelakang kebelakang disebut disebut Krista dan bila sangat runcing dan pipih disebut spisna. Bila Bila devi devias asii atau atau Kris Krista ta sept septum um bert bertem emu u dan dan mele melekat kat deng dengan an konka konka dihada dihadapann pannya ya disebu disebutt sineks sineksia ia )perle )perlekat katan* an*,, bentuk bentuk ini akan akan menamba menambah h beratnya obstruksi. Deviasi septum dapat menyumbat ostium sinus, sehingga merupakan factor predisposisi ter$adinya sinusitis.
%. Tanda dan gejala +.Sumba +.Sumbatan tan hidung hidung adalah adalah keluah keluahan an yang yang paling paling sering sering ter$ad ter$adii pada septum deviasi, sumbatan bisa unilateral, dapat pula bilateral, sebab pada sisi deviasi terdapat konka hipotropia, sedangkan pada sisi sebelahnya ter$adi konka yang hipertropia, sebagai akibat mekanisme kompensasi , bertambah berat bila terserang flurhinitis. !. Rasa nyeri dikepala dikepala dan disekitar disekitar mata, efistaksis efistaksis,, gangguan penciuman, mendekur, nafas yang bersuara, postnasal drif. ?
&. ada pemeriksaan rinoskopi anterior terlihat rongga hidung tidak sama besarnya antara kanan dan kiri.
0. Penatalaksanaan 0. Penatalaksanaan medik +. Bila ge$ala ge$ala tidak ada atau keluhan keluhan sangat ringan, ringan, tidak perlu dilakukantindakan koreksi septum. !. (indakan (indakan operatif operatif pada pasien pasien dengan keluhan keluhan yang nyata nyata ada dua $enis
Reseksi submukosa pada operasi ini muko perikondrium dan muko periostium kedua sisi dilepaskan dari tulang rawan dan tulang septum, Bag.tulangt Bag.tulangtulang ulang rawan dari septum kemudian diangkat, sehingga sehingga mukoper mukoperiko ikondr ndrium ium dan mukoper mukoperios iostiu tium m sisi sisi kiri kiri dan kanan kanan akan akan langsung bertemu digaris tengah.
Septoplasty reposisi septum. ada operasi ini tulang rawan yang bengkok direposisi, hanya bagian yang berlebihan sa$a yang dikeluarkan, dengan cara ini dapat dicegah komplikasi yang mungkin timbul, dapat dilakukan dengan anestesi local.
8. Komlikasi a.Bila tidak dilakukan tindakan operasi pada keluhan yang berat dapat menyebabkan sinusitis. sinusitis. b. ost operasi +. endarahan !. 3nfeksi lokal &. Kolaps hidung #. /spirasi
+"
%. 'dung pelana akibat turunnya puncak hidung @leh karena bagian atas tulang rawan septum terlalu banyak diangkat 0. erporasi septum ;. @bstruksi menetap akibat @bstruksi saluran pernafasan septum nasi yang tidak lengkap.
B. $onsep Dasar $epera%atan &. Pengkajian
/dapun pengka$ian pada penyakit septum deviasi secara teoritis adalah +* Ka$i Ka$i ide ident ntit itas as pas pasie ien n -
Aama, Aama, umur umur,, $enis $enis kelami kelamin, n, alama alamat, t, agama agama,, pendid pendidika ikan. n.
!* Ka$i Ka$i riway riwayat at kelai kelainan nan konge kongenia niall -
Misaln Misalnya ya agene agenesis sis hidung, hidung, kista, kista, kelain kelainan an pertu pertumbu mbuhan han
&* Ka$i Ka$i riwa riwaya yatt infe infeks ksii -
Seperti Seperti sinusi sinusiti tiss kroni kronik, k, selu selulit litis, is, (B<, (B<, dll dll
#* Ka$i Ka$i kelain kelainan an bentuk bentuk hidung hidung -
/pakah /pakah ada ada septu septum m devia deviasi, si, hemato hematoma ma sept septum, um, impaks impaksii septum septum
%* Ka$i adanya riwayat riwayat trauma trauma dan dan perdaraha perdarahan n hidung hidung -
/pak /pakah ah pasi pasien en per pernah nah menga engala lam mi traum raumaa atau atau bent bentur uran an yang ang menyebabkan perdarahan hidung
0* Ka$i Ka$i adany adanyaa ganggua gangguan n penci penciuma uman n -
Ka$i Ka$i apak apakah ah pasie pasien n bisa bisa menci mencium um bau dan dan membed membedak akan anny nyaa deng dengan an bau yang lain )anosmia*.
;* Ka$i riwayat riwayat masukny masuknyaa benda asing kedalam kedalam hidung hidung -
/paka /pakah h pasien pasien pernah pernah meng mengal alam amii masu masukny knyaa benda benda asin asing g kedala kedalam m hidung dan bagaimana cara mengatasinya
'. Masalah $epera%atan
++
Masalah keperawatan yang muncul pada pasien deviasi septum teoritis adalah &. Masalah keperawatan pre operasi
a. kecemasan b. ketidak efektifan pola pernafasan '. Masalah Keperawatan post operasi
a. nyeri b. Risiko tinggi ter$adi perdarahan c. Risiko Risiko tinngi tinngi perubaha perubahan n nutrisi nutrisi kurang dari kebutuhan kebutuhan tubuh tubuh d. kurang kurang penge pengetah tahuan uan )keb )kebutu utuhan han bela bela$ar $ar**
(. Priorit Prioritas as pera%atan pera%atan paa paa septoplas septoplast) t) *pe"+ea *pe"+eahan han,,
:. Mempertahankan fungsi pernafasan yang adekuat :. Mengontrolmeminimalkan rasa nyeri :. Mencegah komplikasi pendarahan, infeksi local, aspirasi :. Memberikan informasi tentang prosedur pembedahan prognosis, komplikasi, dan pengobatan yang dilakukan
-. Rencana Keperawatan
/dapun rencana keperawatan secara teoritis adalah A. Pre operasi
+. Kecemasan Kecemasan berhubung berhubungan an dengan dengan akan akan dilakukanny dilakukannyaa prosedur prosedur pembeda pembedahan han (u$uan kecemasan pasien berkurang terkontrol setelah diberi tindakan keperawatan 'asil yang diharapkan
asien mengatakan cemasnya berkurang
asien dapat beker$a sama dan menyetu$ui surat i=in operasi
5kspresi wa$ah tampak rileks +!
Rencana tindakan +.
Ka$i Ka$i tingk ingkat at peng penget etah ahua uan n dan dan kece kecem masan asan pasi pasien en tenta entang ng pro prosedu sedur r pembedahan. R men$adi pasar bagi perawat dalam memberikan memberikan informasi
!.
Beri Beri info inform rmas asii ula ulang ng pada pada pas pasie ien n tent tentan ang g tin tinda dakan kan oper operas asii . R sehingga mau ikut berpartisipasi dalam perawatan dan pengobatan.
&.
/$ak /$ak disk diskus usii pasie pasien n menge mengenai nai ras rasaa cemas cemas dan dan prose prosess pembe pembeda dahan han.. R hubungan dan keterbukaan dapat mengurangi kecemasan.
#.
Beri Beri duku dukung ngan an moral oral kepa kepada da pasi pasien en R dukungan moral dapat meningkatkan mekanisme koping yang baik
%.
4iba 4ibatk tkan an kelu keluar arga ga untuk untuk menda mendamp mpin ingi gi dan memb member erik ikan an duku dukung ngan an pada pasien. R dukungan keluarga dapat memberikan suppor mental bagi pasien
!. Keti Ketida dakef kefek ekti tifa fan n pola pola pern pernaf afas asan an berh berhub ubun ungan gan denga dengan n okstr okstruk uksi si hidu hidung ng akibat kelainan bentuk atau posisi septum. (u$u (u$uan an pola pola nafa nafass pasi pasien en kemb kembal alii efek efekti tiff sete setela lah h dibe diberi ri tind tindak akan an keperawatan. 'asil yang diharapkan
9rekuensi pernafasan efektifnormal +!-!" menit
asi asien en dapat dapat meny menyat ataka akan n fact factor or peny penyeba ebab b )$ik )$ikaa dike diketa tahu hui* i* dan dan mengatakan cara adatif mengatasi factor tersbut
asien mengatakan tidak ada keluhan sesak nafas
Rencana tindakan +. Ka$i ulang penyebab ketidakefektifan pola pernafasan. R mem pengaruhi pilihan intervensi yang tepat. !. Beri posisi posisi semi semi fowler $ika ada keluhan sesak nafas. R untuk memaksimalkan ekspansi paru-paru +&
&. Ka$i tanda-tanda vital terutama pernafasan. R untuk mengetahu adanya sesak nafas dan menentukan intervensi lebih lan$ut #. /$arkan dan an$urkan pasien untuk latihan bernafas secara perlahan-lahan dan dalam. R membuat pola nafas lebih efektif %. Kaloborasi dengan dokter dalam memberikan @! bila perlu. R membantu menguatkan suplay @!
B. Post #perasi
+. Ayeri berhubungan dengan prosedur pembedahan ) terpasang tampon, drain* dan pembengakan. (u$uan $uan
ny nyeri eri
pas pasiien
berk berkur uran ang g
terko erkont ntrrol
setel etelah ah
dibe diberri
tindakankeperawatan. 'asil yang diharapkan :. asien mengatakan nyeri berkurangterkontrol :. asien menun$ukan sikap yang rileks, dapat beristirahat tidur yang cukup :. Skala nyeri "-& Rencana tindakan +. Ka$i Ka$i keluhan keluhan nyeri nyeri pasien pasien melipu meliputi ti lokasi lokasi,, intens intensit itas, as, frekue frekuensi nsi dan karakteristik. R perubahan tingkat nyeri menun$ukan respon pasien terhadap nyeri !. Ka$i tanda-tanda vital pasien. R perubahan tanda-tanda vital menun$ukan peningkatan rasa nyeri &.
Beri pen$elasan bahwa ketidaknyamanan dan nyeri adalah wa$ar wa$ar setelah selesai pembedahan. R ketida ketidakny knyama amanan nan dan nyeri nyeri ter$ad ter$adii karena karena adanya adanya tampon tampon yang yang menekan luka pada post operasi. +#
#.
/$ark /$arkan an dan an$urkan an$urkan pasien pasien untuk untuk melakuk melakukan an teknik teknik relaksa relaksasi si nafas dalam bila nyeri timbul. R untuk membantu mengurangi ketegangan otot dan mengurangi nyeri.
.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik R untuk membantu pasien mengatasi mengontrol nyeri
!. Resi Resiko ko ting tinggi gi ter$ ter$ad adin inya ya penda pendara rahan han berh berhub ubung ungan an deng dengan an adany adanyaa luka luka operasi yang terpasang tampong. (u$uan pendarahan tidak ter$adi setelah dilakukan tindakan keperawatan. 'asil yang diharapkan
endarahan dan pembengkakan dapat diminimalkan
asien mengatakan tidak ada darah yang merembes lewat tampon
Rembesan darah tidak ter$adi.
Rencana tindakan +. Ka$i tanda-tanda vital pasien R penur penurun unan an teka tekana nan n dara darah h dan dan tach tachic icar ardi di meng mengin indi dika kasi sika kan n adany adanyaa pendarahan . !. Berikan kompres kompres dingin diatas area incise incise yang yang sakit R menye menyebabk babkan an vasoko vasokontr ntriks iksii pembul pembuluh uh darah darah sehing sehingga ga mengur mengurang angii pendarahan dan pembengkakan. &. monito monitorr adanya adanya darah darah yang yang meremb merembes es secara secara terus terus meneru meneruss melalu melaluii tampon. R membantu dalam menentukan intervensi intervensi yang tepat. #. /n$urkan pasien untuk tidak menarik-narik menarik-narik tampon pada hidungnya. R supaya tidak ter$adi pendarahan yang yang hebat %.
Kaloborasi Kaloborasi dengan dengan dokter dalam memberika memberikan n therapy vasokonstr vasokonstriktor iktor sesui indikasi.
R untuk mengatasi mengontrol pendarahan
+%
&. Risi Risiko ko tingg tinggii pemenu pemenuha han n kebut kebutuha uhan n nutri nutrisi si kura kurang ng dari dari kebut kebutuh uhan an tubuh tubuh yang yang berh berhub ubun unga gan n
deng dengan an inta intake ke nutr nutris isii
yang ang
kura kurang ng88
keku kekura rang ngan an
kemampuan untuk menelan makanan akibat nyeri. (u$ua (u$uan n kebu kebutu tuha han n nutr nutris isii pasi pasien en terp terpen enuhi uhi sete setela lah h dibe diberi ri tinda tindaka kan n keperawatan. 'asil yang diharapkan
asien dapat menghabiskan + porsi makanan yang disediakan.
asien menyatakan dapat menalan makanan
Rencana tindakan +. Beri Berika kan n dan dan hidan hidangk gkan an makan makanan an lemb lembut ut,, muda mudah h dice dicern rnaa dan dan dalam dalam keadaan hangat. R mengurangi beban ker$a lambung lambung dan meningkatkan selera makan makan pasien. !. Ka$i ulang kemampuan pasien pasien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. nutrisi. R men$adi petun$uk dalam menentukan intervensi intervensi yang yang tepat &.
#. Kura Kurang ng penge pengeta tahua huan n )kebu )kebutu tuhan han bela bela$a $ar* r* tent tentan ang g kondi kondisi si,, prog prognos nosis is dan dan program pengobatan. (u$uan pengetahuan pasien bertambah setelah diberi tindakan keperawatan. 'asil yang diharapkan
asien mengatakan pemahaman mengenai proses penyakit
asien turut berpartisivasi berpartisivasi dalam program pengobatan +0
Rencana tindakan +. Ka$i ulang tingkat pengetahuan pasien. R men$adi petun$uk bagi perawat dalam memberikan pen$elasan. !. 2elaskan 2elaskan tentang tentang proses penyakit penyakit dan pengobatan yang diberikan diberikan secara sederhana dan mudah dimengerti. R memberikan pengetahuan berdasarkan tingkat kebutuhan pasien &. Bina hubungan saling percaya percaya dengan pasien. R agar tercipta tercipta hubungan saling percaya percaya diantara pasien dengan perawat. #. Beri kesempata kesempatan n kepada pasien pasien untuk bertanya bertanya mengenai mengenai hal-hal yang yang tidak dimengerti. R mengetahui kebutuhan kongitif kongitif pasien tentang penyakitnya %. /n$urkan pasien untuk mengulangi pen$elasan yang sudah diberikan. R
menentukan intensitas pengetahuan yang dimiliki pasien.
. E/aluasi.
/dapun hal yang dievaluasikan pada pasien dengan deveasi septum adalah +.
/pakah pa pasien me merasa ny nyaman aman
!.
asi asien en dapat dapat men$e men$ela lask skan an peraw perawat atan an yang yang diperl diperluk ukan an dirum dirumah ah setea seteala lah h men$alani pembedahan
&.
asi asien en dapa dapatt men$e en$ellaska askan n car cara-ca a-cara ra unt untuk menc menceg egah ah timbul bulnya nya pendarahan hidung
#.
asi asien en dapa dapatt men$ men$el elas aska kan n perk perkir iraa aan n wakt waktu u yang ang dibu dibutu tuhk hkan an untuk untuk ter$adinya efek kosmetik yang baik setelah men$alankan nimoplasti.
+;
BAB III A!UHAN $EPERA0ATAN
Ringkasan kasus Aama Ay. C.A 1mur && (ahun 2enis kelamin erempuan /gama 3slam Diagnosa Medik Septum Deviasi (anggal (anggal Masuk !+ Aovember !""% pukul +".&" wiba asien asien adalah seorang seorang pegawai 4A il ilayah ayah 7 di di kota ontianak. ontianak. asien bertempat tinggal di Kompleks 7illa 5lektrik D+ Ao. #0, kegiatan pasien sehari-hari adalah beker$a dikantor dari $am ">."" wib sampai +%."" wib. asien mengatakan hidung mulai agak sumbat dan sering bersin-bersin lagi pada tanggal +; Aove Aovemb mber er !""% !""% dan lang langsu sung ng diba dibawa wa consu consult lt ke dr. dr./sep /sep.S. .S.B, B, sete setela lah h diperiksa ternyata Septum pada hidungnya mengalami Deviasi, dan disarankan oleh oleh dokte dokterr /sep /sep untuk untuk diop dioper eras asii dan dan lang langsu sung ng peri periks ksaa dara darah h lengk lengkap ap di 4aboratorium Biomedis dan foto thorak di praktek Dr./ndi. Kemudian pada tang tanggal gal !+ Aopem Aopembe berr !""% !""% pasie pasien n masu masuk k Rumah Rumah Saki Sakitt Sant Santo o /nton ntoniu iuss ontianak di Ruang St. Markus Markus Aomor +"0+ untuk men$alani operasi. Saat pengka$ian pada tanggal !+ Aovember !""% pukul +".&", pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, keluhan sering bersin-bersin, hidung agak sumbat, pasien mengatakan cemas karena mau dioperasi dan puasa +>
dari rumah mulai $am "0."" pagi. @bservasi ((7, (D E ++"?" mm'g, S E &; " <, A E ># menit, E +> menit, menit, bising bising usus E !% menit, menit, berat berat badan 0" kg.
B. ANALI!A ANALI !A DATA DATA
Aama 1mur
Ay. C.A && (hn
Ruang Kamar St. Markus +"0 + No
Data
Etiologi
DP 3 DS
Masalah
/kan /kan dilaku dilakukan kan /ncietas
re - asien mengatakan cemas karena tindakan operasi. @
mau men$alani operasi. D@ - asien tampak cemas dan gelisah -as -asie ien n
tamp tampak ak
berta bertany nya-t a-tany anyaa
mengenai $am operasi dimulai. - @bservasi ((7 (D E ++"?" mm'g, AE ># mnt, E +> 3 po st @
mnt, S E &; " <, BB 0" kg. DS
/danya luka
- asien mengatakan nyeri daerah operasi. operasi. - asien asien mengata mengatakan kan nyeri nyeri pada kedu keduaa
hidu hidung ng
yang ang
terp terpas asan ang g
tampon. D@ +?
Ayeri .
- (ampak terpasang tampon pada kedua hidung. - 5kspresi wa$ah tampak meringis. - Skala nyeri berada pada skala 0 - @BS Suhu &0,% " <, Aadi ># mnt, (D +"">" mmhg.
33
DS -
asi asien en
rosedur meng mengat atak akan an
kada kadang ng-- pembedahan
Risiko
tinggi
perdarahan.
kadang darah ada merembes dari terpasang tampon.
tampon.
D@ - asien tampak lemah dan gelisah - asie asien n tamp tampak ak memb member ersi sihka hkan n darah yang merembes dengan tisu. - (ampon pon pada pada kedu keduaa hidu hidung ng tampak merah.
333
DS
3ntake nutrisi
Risiko
tinggi
- asien asien mengat mengatakan akan sulit sulit untuk untuk yang kurang.
tubuh
menelan
kekurangan
makanan
dan
tenggorokan terasa kering.
nutrisi.
- asien mengeluh mual. - asien mengatakan makan hanya F porsi. D@ - pasien tampak menghabiskan F porsi makanan. !"
- BB 0" kg, 3.M.( !# kgM ! - 3nfus R4 drif (oradol,
BAB I1 PEMBAHA!AN $A!U!
ada bab ini, penulis akan membahas tentang /suhan Keperawatan pada (n. M.D.de M.D.dengan ngan ganggua gangguan n syste system m pencern pencernaan aan gastro gastroent enteri eritis tis.. /dapu /dapun n ruang ruang lingku lingkup p pembahasan kasus ini adalah sesuai dengan proses Keperawatan yaitu dimulai dari pengka$ian, analisa data, Dignosa Keperawatan, rencana Keperawatan, 3mplementasi Kepera Keperawat watan, an, 5valua 5valuasi si,, 4andas 4andasan an (eori (eoriti tiss berisi berisi tentan tentang g konsep konsep Dasar Dasar Medik Medik dan Konsep Dasar Keperawatan. Disini $uga akan diuraikan apakah ada perbedaan antara teori dengan fakta empiris yang penulis lakukan diruangan St. Markus Rumah Sakit St. /ntonius ontianak, dari tanggal +# nopember sampai dengan tanggal +0 nopember !""%.
Dalam melaksanakan pengka$ian untuk memperoleh data penulis melakukannya dengan dengan cara cara wawanc wawancara ara langsu langsung ng kepasie kepasien, n, obserp obserpasi asi dan pemeri pemeriksa ksaan an langsu langsung ng kepasien. Selain itu penulis $uga mendapatkan data dari perawat yang merawat pasien ini dan dari catatan medik pasien. ada waktu penulis melakukan pengka$ian kepasien, penulis mendapatkan data atau keluhan yang ada pada pasien yaitu pasien mengeluh defikasi encer lebih dari % kali, perut mulas, mual, muntah + kali, anoreksia, kepala pusing, tidak bisa tidur, badan terasa lemah, badan panas. Sedangkan secar teoritis ge$ala yang ada adalah Konsistensi faeces cair, frekuensi faeces semakin sering, mual, muntah, nyeri perut sampai dengan ke$ang perut, demam, badan lemah. !+
Dari Dari keluhan keluhan-ke -keluh luhan an pasien pasien yang yang penulis penulis temukan temukan saat saat pengka$ pengka$ian ian,, maka maka penulis dapat membuat Diagnosa Keperawatan yaitu +. Kekur Kekurang angan an volu volume me cair cairan an tubu tubuh h yang yang berh berhub ubun ungan gan dengan dengan Diare berak-berak encer G dari % kali. !. er erubaha ahan
nutrisi
kur kurang
dari
kebutuhan
tubu ubuh
yang
berhubungan dengan mual, muntah, dan anoreksia. &. 6angguan 6angguan pola pola tidur yang berhubungan berhubungan dengan perut mulas mulas dan kepala pusing
Sedangkan Diagnosa keperawatan yang ada secara teori adalah +. erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan intake nutrisi yang kurang !. Resiko Resiko tinggi tinggi kekuar kekuaranga angan n volume volume cairan cairan tubuh tubuh yang yang berhubu berhubungan ngan dengan dengan kehilangan banyak cairan akibat diare dan muntah, peningkatan metabolisme akibat peradangan dan demam, pemasukan yang terbatas akibat mual &. Diare yang berhubungan dengan proses peradangan mal absorbsi usus karena adanya toksin dan iritasi usus. #. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, pengobatan serta pencegahan kekambuhan yang berhubungan dengan kurangnya informasi /nta /ntara ra diag diagno nosa sa keper keperaw awat atan an seca secara ra teor teorii dan dan diag diagnos nosaa empi empiri riss lang langsu sung ng dilapangan terdapat perbedaan yaitu untuk diagnosa keperawatan mengenai kurang pengetahuan tentang penyakit , karena pada pad a saat pengka$ian penulis tidak mendapatkan data yang menun$ang untuk mengangkat diagnosa keperawatan tersebut. Dari diagnosa Keperawatan yang penulis dapat dari pasien maka penulis dapat membuat membuat 3ntervensi 3ntervensi Keperawatan Keperawatan yang penulis buat berdasarkan berdasarkan masalah masalah yang muncul adalah a.Diagnosa perawatan 3 +. Ka$i frekuensi, konsistensi deficasi, turgor kulit dan membrane mucosa. !!
!. Ka$i ((7 suhu, nadi, tekanan darah d an pernapasan. &.
!&
BAB 1
PENUTUP
A. $esi"pulan
!ast"oente"itis adalah inflam inflamasi asi membra membran n
lambung lambung dan usus halus halus,, yang
ditand ditandai ai dengan dengan muntah muntah dan diare diare yang yang beraki berakibat bat kehilan kehilangan gan cairan cairan dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. )
Bab lebih dari & kali dengan $umlah !"" H !%" gr
•
/noreia
•
7omiting
•
9aeces encer dan ter$adi perubahan warna dalam beberapa hari
•
(er$a (er$adi di peruba perubahan han tingkah tingkah laku, laku, sepert sepertii rewel rewel , lemah, lemah, pucat, pucat, irritable, konvulsi, dan nyeri dada pada saat bab
•
Respirasi yang cepat dan dalam
•
Dehidrasi Dehidrasi urine menurun, menurun, turgor turgor kulit $elek, kulit kering, tekanan darah menurun dan cekung. !#
/dapun penyebab gastroenteritis pada (n.MD adalah factor makanan dimana (n.MD terlalu banyak mengkomsumsi makanan yang merangsang yaitu makanan yang pedas dan merupakan $enis diare acut karena ter$adi secara mendadak. mendadak. Masalah Masalah keperawatan keperawatan yang sering sering ditemukan ditemukan pada pasien dengan gastroenteritis adalah Kekurangan volume cairan tubuh, perubahan nutri nutrisi si kura kurang ng dari dari kebut kebutuh uhan, an, Diar Diare, e, Kura Kurang ng eng enget etah ahua uan n meng mengena enaii penyakit. Salah satu akibat yang dapat ter$adi dari penyakit diare adalah shock hipovolemik. Dalam Dalam memberi memberikan kan asuhan asuhan keperaw keperawatn atn pada pada pasien pasien dengan dengan diare diare diperlukan diperlukan penangan penangan khusus dan berkisenam berkisenambungan bungan diantara diantara tim kesehatan. /dapun tindakan yang dapat dilakukan pada pasien diare adalah pemberian cairan cairan parent parentera eral, l, obat anti anti diare, diare, anti anti emetic emetic,, anti anti biotic biotic sesuai sesuai progra program m medik dan pemberian nutrisi yang adekuat.
B. !aran
Berdasarkan pengalaman penulis selama praktek di Rumah Sakit Santo /ntonius ontianak, penulis dapat memberikan beberapa saran demi keselarasan antara antara konsep konsep teori teori dan prakti praktikum kum,, teruta terutama ma dalam dalam hal pelaks pelaksana anaan an /suha /suhan n Kepera Keperawat watan. an. /gar /gar hal-ha hal-hall di atas atas terus terus berkes berkesina inambu mbungan ngan,, maka maka penuli penuliss menyarankan +. Ker$a Ker$a sama dan kekompakk kekompakkan an antar tim keseh kesehata atan, n, pasien pasien dan keluar keluarga, ga, agar /suhan Keperawatan dapat diberikan secara lebih optimal dan harus tetap dipertahankan. !. Melakuk Melakukan an pengka$ia pengka$ian n secara secara menyelur menyeluruh, uh, perencana perencanaan an dibuat dibuat sesuai sesuai dengan masalah yang timbul serta tidak lupa mencatat semua tindakan pada catatan keperawatan dan membuat evaluasi atau respon pasien lebih ditingkatkan lagi. !%
&. /gar /gar para para perawa perawatt selalu selalu bersi bersikap kap yang profesi profesional onal dalam dalam melakuka melakukan n /suhan /suhan Keperaw Keperawata atan n dan senant senantias iasaa mengem mengembang bangkan kan pendidi pendidikan kan ke $en$ang yang lebih tinggi lagi. #. 1nt 1ntuk (n.M n.MD diha diharrapka apkan n mempe emperrhat hatikan ikan $eni $eniss makan akanan an
yang ang
dikomsumsi yaitu $angan terlalu berlebihan makan yang pedas-pedas.
LAMPIRAN
&. #+at2o+atan an injeksi
a* Aam Aama obat obat 9am 9amoc ocid id Klasifikasi obat /ntasida Dosis yang diberikan ! + tablet
Klasifikasi /ntibiotik /ntibiotik 3ndikasi infeksi $aringan lunak, lunak, kulit, saluran napas, genetaurinaria, 6.@ Kontra indikasi 'ipersensitif 5fek samping 1rtikaria, serum sickness, anafilaktis, mual, muntah, diare.
c* Aama Aama obat obat 7ometa meta syrup syrup
3ndikasi Migren, gangguan vestibular dan peredaran darah cerebral dan perifer pusing, tinnitus, vertigo, sulit konsentrasi, bingung, gangguan memori dan gangguan irama tidur. Kontra indikasi anita anita hamil, arkinson, kelainan ekstra pyramidal. 5fek samping Rasa mengantuk, lelah. eringatan Dilarang menggunaan kendaraan, hipotensi, usia lan$ut. f*
Aama obat 3modium
'. Pe"eriksaan Penunjang
Aama asien umur An. Aani Auansa +> tahun Ao. Bed +"! + Hasil Pe"eriksaan Bioki"ia Pe"eriksaan Hasil
6lukosa ad Random S6@( /S(
!atuan +0"
3
Nilai
Pe"eriksaan
Hasil
1reum
!atuan -
Rujukan ;"-+%"
3
Nilai Rujukan +"-%"
-
4 "-&;
Kreatinin
-
-
"-#! 4 "-#!
/sam urat
-
4 &,#-;"
-
"-&! I !!"
-
!,#-%,; &,0-%,%
(otal (rigeliserida
-
I !""
S6( /4(
Kalium
!>
",%-+,!
!?