ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI .S
A.
Pengkajian
1.
Identitas Bayi Nama
: By. S
Umur
: BBL (29 Januari 2011)
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Bangsa/suku
: Melayu
Alamat
: Pulau Kumbang
Ruangan
: Perinatologi
Tanggal masuk
: 29 Januari 2011
Tanggal pengkajian : 31 Januari 2011 DX medis
: BBLR, KB, KMK, SC, a/i PEB asfiksia ringam
penanggung jawab : Nama ayah / ibu
: Hairani/ Sumawati
Alamat
: Pulau Kumbang
2.
Riwayat prenatal dan intranatal
a.
Prenatal Ny. A rutin memeriksakan kehamilan nya pada bidan terdekat. Imunisasi TT +
b.
Intranatal
-
BBL secara SC a/i PEB
-
Usia kehamilan ± 32 minggu
-
BB : 1300 gr
-
PB : 36 cm
-
LD : 24 cm
-
LK : 26 cm
-
APGAR score A = Appearanc : 2
P = Pulse
:1
G = Grimace
:1
A = Activity
:1
R = Repiration : 1 -
TTV P : 140 x/menit S : 36,5 C R : 34 x/menit
3.
Data biologis
a.
Asupan nutrisi PASI 5 cc/speen
b.
Pola eliminasi
-
BAB 4-5 x sehari, konsentrasi lembek
-
BAK 6-8 x sehari, warna kuning
c.
Pola istirahat tidur Bayi tampak cengeng dan mudah terbangun
d.
Pola kebersihan Bayi dimandikan oleh perawat 2x sehari memakai sabun dan shampo serta perawatan tali pusat dengan kasa alkohol 2x sehari
e.
Pola aktivitas Bayi hanya tertidur di inkubator dan saat popok basah atau lapar bayi baru rewel.
4.
Pemeriksan Fisik
a.
keadaan umum
-
TTV P : 138x/menit S
: 36,4 C
R : 34x/menit BB : 1300 gr PB : 36 cm LD : 24 cm LK : 26 cm -
Bayi menangis Bayi lahir tidak segera menangis
b.
Sistem integumen Warna kulit kemerahan / pink.
c.
Kepala Bentuk kepala simetris, ubun-ubun teraba rata, caput (-)
d.
Leher Leher bayi normal, tidak ada pembesaran kelenjar
e.
Mata Bentuk kedua mata simetris, Pada pupil terjadi miosis saat diberikan cahaya
f.
Telinga Bentuk daun telinga simetris
g.
Hidung Bentuk hidung simetris,tidak didapatkan adanya pernafasan cuping hidung, hidung sebelah kiri terpasang NGT no. 5
h.
Mulut Bentuk mulut simetris
i.
Muka
Bentuk muka bayi ovale
j.
Dada Pada dada ditemukan pernafasan yang regular dan frekwensi pernafasan yang teratur 34 x/menit
k.
Abdomen Tidak terdapat massa, atau benjolan.
l.
Genetalia Bentuk genetalia normal
m. Punggung bentuk punggung simetris
n.
Reflek
-
Blinking (+) Bayi akan menutup kedua matanya ketika terkena Kilatan cahaya atau hembusan udara
-
Darwinian (+) Jari-jari mengatup, membentuk genggaman saat telapak tangan disentuh
-
Rooting (+) Mulut akan langsung membuka dan melakukan gerakan seperti orang mengisap (mengenyot) ketika disentuh pipi atau ujung mulutnya
-
Sucking (+) Bayi langsung melakukan gerakan seperti mengisapbila ada objek disentuhkan atau dimasukkan ke mulut
-
Reflek Morrow (+) Kaget bila dikejutkan (tangan menggenggam)
5.
Pemeriksaan penujang
6. -
Penatalaksanan Trapi/ pengobatan Gentamycin
8 mg/ 36 jam
Aminophylline 2 x 2 mg
7.
Rycef
2 x 85 mg
Propesa
3 x 1,5 ml
Infus
D 10% 8 tpm micro
Resume By. S lahir secara SC a/i PEB umur, BBL 2 hari. Berjenis kelamin laki-laki dengan berat badan 1300 gr, panjang badan 36 cm, lingkar dada 24 cm, lingkar kepala 26 cm. Diagnosa medis BBLR, KB, KMK, SC, a/i PEB asfiksia ringan. Nama orangtua Tn. Hairani dan Ny. Sumawati bertempat tinggal di Pulau Kumbang. Keadaan umum, pulse : 138 x/menit, Suhu : 36,4 C, Respirasi : 34 x/menit, warna kulit kemerahan / pink, , terpasang NGT no. 5 di hidung sebelah kiri, terpasang infus sebelah tangan kanan D 10% 8 tpm micro. Pengobatan dengan Rycef 2 x 85 mg, Gentamycin 8 mg/ 36 jam, Aminophylline 2 x 2 mg, Propesa 3 x 1,5 ml.
8. -
Data fokus Data objektif
:
Warna kulit kemerahan / pink. Bayi terpasang infus D 10% 8 tpm micro Bayi terpasang NGT no. 5. Saat diberi minum bayi kelihatan malas menghisap. Bayi menghabiskan PASI 5 cc. A.
Analisa data No
Data
Etiologi
Masalah
1
Do : -
Saat diberi minum bayi kelihatan malas menghisap
Tidak adekuatnya
Gangguan pola
asupan nutrisi
nutrisi kurang
-
Bayi menghabiskan PASI 5 cc / speen
dari kebutuhan
-
Bayi terpasang infus D 10% 8 tpm
tubuh / mal
-
BB 1300 gr
absorsi nutrisi
Do : 2 -
Bayi terpasang infus D 10% 8 tpm Bayi terpasang NGT no. 5 Tindakan invasif Resiko terjadinya infeksi :
Do : -
Orangtua tampak cemas
-
Orangtua tampak tegang
3
pemasangan infus dan NGT
Ds : -
Orangtua mengatakan cemas dengan kodisi bayinya
-
Kurang pengetahuan tentang kondisi
Orangtua mengatakan tidak tahu
Kecemasan
bayinya.
Orangtua
tentang kondisi bayinya
B.
Diagnosa keperawatan
1.
Gangguan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d tidak adekuatnya asupan nutrisi/ mal absorsi nutrisi
2.
Resiko terjadinya infeksi b/d tindakan invasif : pemasangan infus dan NGT.
3.
Kecemasan Orangtua b.d kurang pengetahuan tentang kondisi bayinya
C. Intervensi No Tanggal
DX Keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
Intervensi
Rasion
1
Senin 31 Januari 2011 Dx I
Gangguan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d tidak adekuatnya asupan nutrisi / mal absorbsi nutrisi
Setelah dilakukan tindakan selama 3x24 jam kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi dengan KH : Tidak terjadi penurunan BB> 15 %. Muntah (-) Bayi dapat minum dengan baik
1. Observasi intake dan 1. Meng output. output 2. Observasi reflek 2. Meng menghisap bayi. mengh 3. Beri nutrisi sesuai 3. Mem kebutuhan bayi. nutrisi 4. Timbang BB tiap hari. 4. Meng badan 1.
Dx II
Resiko terjadinya infeksi b/d tindakan invasif : pemasangan infus dan NGT
Obserpasi tanda-tanda 1. infeksi. Setelah dilakukan tindakan 2. Lakukan perawatan selama 3x24 jam tidak 2. infus dan NGT terjadinya infeksi dengan 3. Jaga kebersihan dan 3. KH : Tidak adanya tanda-tanda linkunan sekitar bayi. 4. Kolaborasi dengan infeksi tenaga medis Tidak terjadi demam 4. lainnya. ringan, menggigil.
Meng tanda Menc Meng infeksi menin nyama Sebag pengob
1.
Dx III Kecemasan orang tua b.d kurang pengetahuan tentang kondisi bayinya.
D. Inplementasi No Tanggal/ Waktu 1 Senin, 31 Januari 2011 07.30 wib
Obsevpasi tingkat 1. Meng kecemasan Setelah dilakukan tindakan kecem selama 3x24 jam orangtua 2. Jelaskan tentang 2. Meng kondisi bayi mengetahi kondisi bayinya 3. Berikan sopport mental kecem dengan KH : 3. Meni . Orngtua tidak cemas 4. Ajarkan tehnik orangt dengan kondisi bayinya 4. Meng releksasi Orangtua mengerti dengan ketega kondisi bayinya
No DX DX I
Inplementasi D: - Saat diberi minum bayi kelihatan malas menghisap - Bayi menghabiskan PASI 5 cc/speen - Bayi terpasang infus D 10% 8 tpm - BB 1300 gr A: - Mengobservasi intake dan output. - Mengobservasi reflek menghisap bayi. - Memberi nutrisi sesuai kebutuhan bayi. - Menimbangimbang BB tiap hari. R - Bayi malas menghisap - Bayi menghabiskan hanya PASI 5 cc/speen
08.30 wib 09.30 wib
-
E. Evaluasi No Tanggal/ Waktu 1 Senin, 31 januari 2011
- BB hanya 1300 gr D: Bayi terpasang infus D 10% 8 tpm Bayi terpasang NGT no. 5 A: Mengobserpasi tanda-tanda infeksi. Melakukan perawatan infus dan NGT Mejaga kebersihan dan linkunan sekitar bayi. Mengkolaborasi dengan tenaga medis lainnya. R: Kulit tampak merah pada tangan yang di infus Terdapat iritasi pada daera hidung D: Do : - Orangtua tampak cemas - Orangtua tampak tegang Ds : - Orangtua mengatakan cemas dengan kodisi bayinya - Orangtua mengatakan tidak tahu tentang kondisi bayi A: Mengobsevpasi tingkat kecemasan Mejelaskan tentang kondisi bayi Memberikan sopport mental . Mengajarkan tehnik rileksasi R: Orangtua tampak cemas Orangtua tampak tegang
No DX DX I -
1. 2. 3. DX II S : -
Evaluasi S:O: Bayi malas menghisap Bayi menghabiskan hanya PASI 5 cc/speen BB hanya 1300 gr A: Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi I: pasang infus D 10% 8 tpm Pasang NGT Berikan pasi/asi E: Bayi malas menghisap Bayi menghabiskan PASI 5cc/speen
O: -
Kulit tampak merah pada tangan yang di infus Terdapat iritasi pada daera hidung A: Masalahbelum teratasi P : Lanjutkan intervensi I: 1. Perawatan infus dan NGT. 2. Berikan Genta 8 mg/ 36 jam E: Kulit bayi tampak merah Terlihat iritasi S: Orang tua mengatakan cemas dengan kodisi bayinya DX III Orangtua mengatakan tidak tahu tentang kondisi bayi. O: Orangtua tampak cemas Orangtua tampak tegang A: Masalah teratasi sebagian. P: Lanjutkan intervensi I: 1. Obsevpasi tingkat kecemasan 2. Jelaskan tentang kondisi bayi 3. Berikan sopport mental. 4. Ajarkan tehnik rileksasi E: Orangtua tampak cemas Orangtua tampak tegang.