MANAJEMEN DAN KENDALI MUTU
Manajemen mutu dapat dianggap memiliki tiga komponen utama yaitu pengendalian yaitu pengendalian mutu, jaminan mutu dan perbaikan mutu. Manajemen mutu berfokus tidak hanya pada mutu produk, namun juga cara untuk mencapainya. Manajemen mutu menggunakan jaminan mutu dan pengendalian terhadap proses dan produk untuk mencapai mutu secara lebih konsisten. 1. Pentingnya Strategi Mutu
Ketidakpuasan para karyawan acap diungkapkan dalam bentuk protes berupa demonstrasi dan bahkan pemogokan. Hal ini berkait dengan kondisi kesejahteraan karyawan, sistem kerja, dan tingkat upah.Mutu Kehidupan Kerja (MKK) merupakan tingkat kepuasan, motivasi, keterlibatan, dan pengalaman komitmen perseorangan mengenai kehidupan mereka dalam bekerja. MKK juga berarti derajat dimana para individu sanggup memuaskan kebutuhan individu mereka. Dalam prakteknya belum banyak perusahaan menerapkan MKK sebagai salah satu misinya. Pihak manajemen masih lebih memperhatikan kepentingan dalam pencapaian tujuan perusahaan ketimbang kepentingan karyawan. Dengan kata lain terjadi keseimbangan perhatian yang timpang. A. Baldrige Quality Award
Pada 1987, Kongres di AS menciptakan Malcolm menciptakan Malcolm Baldrige National Quality Quality Award untuk meningkatkan daya saing diantara bisnis-bisnis di AS dengan mempromosikan kesadaran akan pentingnya mutu, mengakui mutu dan hasil kerja, serta mempublikasikan strategi kinerja yang sukses dari perusahaan-perusahaan di AS dalam bidang produksi, jasa, industri kecil, serta ditambahkan pada 1999 pendidikan dan perawatan kesehatan. B. ISO 9000 dan ISO 14000
Pengertian ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar -standar sistem manajemen mutu.
ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi.Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.
ISO14000
adalah
standar
internasional
untuk
manajemen
lingkungan yang berlaku untuk setiap usaha atau organisasi, terlepas dari ukuran, lokasi atau pendapatan.Standar-standar ini dikembangkan oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO), yang memiliki perwakilan dari komite seluruh dunia. ISO 14000 termasuk yang paling terkenal adalah ISO 14001, yang merupakan inti set standar yang digunakan oleh organisasi untuk merancang dan menerapkan sistem manajemen lingkungan yang efektif. Standar lainnya termasuk dalam seri ini adalah ISO 14004, yang memberikan pedoman tambahan untuk sistem manajemen lingkungan, dan standar yang lebih khusus yang berhubungan dengan aspek-aspek tertentu dari manajemen lingkungan. ISO 14000 standar manajemen lingkungan yang ada untuk membantu organisasi meminimalkan bagaimana operasi mereka berdampak negatif terhadap lingkungan.
C. Mutu dan Profitabilitas: Hubungan Konseptual
Baik perusahaan berkompetisi melalaui sebuah strategi kepemimpinan biaya maupun perbedaan produk, masalah mutu mencakup semua aspek operasional. Sebuah perusahaan memilih untuk berkompetisi melalui harga rendah. Tampilan masalah penting dalam memilih untuk memproduksi produk dengan mutu rendah. Produk dengan mutu rendah ini harus tetap menghadapi ekspektasi konsumen. Begitupun dengan strategi perbedaan produk, strategi ini tidak akan berhasil sebagai mestinya jika perusahaan gagal untuk membagun mutu kedalam produknya.
2. Peran Akuntansi Dalam Manajemen dan Kendali Mutu
Lima tahap stategi pengambilan keputusan: peningkatan mutu dalam perusahaan perusahaan produk obat dan farmasi, yaitu: -
Tentukan isu strategi disekitar masalah. Kurangnya sistem yang efektif untuk memonitor dan mengendalikan mutu dalam industri obat dan farmasi dengan memakan biaya dalam perusahaan-perusahaan ini.
-
Identifikasi langkah-langkah alternative
Pada satu level, manajemen perusahaan bisa merasa bahwa aturan yang ketat dalam industri membatasi kebutuhan untuk berinvestasi dalam sebuah sistem manajemen mutu yang baru. -
Memperoleh informasi dan melakukan analisis terhadap alternative-alternative. Manajemen perusahaan akan mengestimasi pengeluaran yang disyaratkan dalam investasi untuk sistem pemantauan dan pengendalian yang baru sebaik yang dilakukan pada proses operasional yang sejalan dengan sistem.
-
Berdasarkan strategi dan analisis, pilih dan imlementasikan alternative yang diinginkan. Sebuah perusahaan dalam sebuah misi bisa memilih untuk mengimplementasikan sistem komprehensif untuk mengelola dan mengendalikan mutu.
3. Kerangka Komprehensif untuk Mengelola dan Mengendalikan Mutu A. Makna Mutu
Kita mendefenisikan istilah mutu (quality) untuk mengartikan keseluruhan level kepuasan konsumen mengenai produk atau jasa perusahaan. Melalui defenisi ini, kita dapat menguraikan mutu kedua komponen utama: fitur dan kinerja. Komponen sebelumnya mengacu sejauh mana disain produk atau jasa konsisten dengan harapan konsumen. Hasil yang tidak sesuai dengan yang tidak diharapkan dalam hal mutu desain menyebabkan kebangkrutan. Secara konsep, anda bisa berpikir tentang desai yang gagal sebagai perbedaan antara fitur yang berbeda dari produk atau jasa dan fitur yang diinginkan konsumen. Kegagalan-kegagalan tersebut mewakili satu komponen dari biaya total mutu.
B.
Pengetahuan mengenai proses bisnis
Perkembangan dan implementasi dari kerangka konfrehensi untuk mengelola dan mengendalikan mutu merupakan pikiran terbaik dari usaha fungsi yang berseberangan dengan input manajer dari diseluruh rantai nilai internal perusahaan. Perkembangan dari sebuah sistem konfrehensif membutuhkan akuntan untuk memiliki pengetahuan luas bisnis yang mencakup pengetahuan dari proses bisnis yang fundamental.
C.
Peran Konsumen
Kebanyakan sistem laporan kendali mutu memiliki focus internal yang jelas, yaitu pengukuran dan teknik dikembangkan dan digunakan berdasarkan apa yang dirasakan oleh perusahaan cocok atau tidak dengan keadaan.
D.
Komponen Finansial
Kami menggambarkan informasi biaya dalam 4 kategori terpisah untuk memberikan perbedaan pada tipe-tipe biaya mutu yang berbeda, dikenal sebagai dikenal sebagai biaya mutu.
E.
Indikator-indikator kinerja financial
Indikator-indikator kinerja financial dari kerangka laporan konfrehensif kami merupakan kombinasi dari indikator-indikator kinerja financial. Beberapa kerangka konfrehensif untuk manajemen dan kendali mutu harus mempunyai kombinasi dari indikator-indikator kinerja financial dan non financial.
F.
Loop Umpan Balik
Kerangka komprehensif berisi sejumlah umpan balik yang didesain untuk menginformasikan keputusan masa depan dan untuk mendukung tujuan keseluruhan perusahaan dari peningkatan yang berkelanjutan.
G.
Analisis Biaya yang Relevan
Akuntan manajemen bisa menyediakan informasi financial yang relevan yang bisa digunakan oleh manajer untuk mengevaluasi hal-hal terkait mutu dan keputusankeputusan investasi
H.
Hubungan dengan manajemen operasional
Untuk hal ini kami mengambil dari teknik manajemen operasional seperti grafik pengendalian, diagram pareto, diagram sebab-akibat. Akuntan manajemen harus memiliki setidaknya sekilas pengetahuan mengenai teknik-teknik ini.
I.
Penyebaran Sistem
Bagi banyak perusahaan ( Terutama Manufaktur), mutu diasumsikan sebagai tanggung jawab dari pihak produksi ( contohnya proses manufaktur). Banyak perusahaan saat ini yang memiliki tanggung jawab yang lebih luas mengenai mutu mencakup semua elemen-elemen.
4. Harapan Terkait Kondisi Mutu: Peran Six Sigma A. Harapan kondisi mutu: Pendakatan Six Sigma
Six Sigma bisa didefenisikan sebagai sebuah pendekatan proses peningkata n bisnis yang berusaha mencari dan mengeleminasi kecacatan dan error, mengurangi siklus waktu, dan mencapai asset penggunaan yang lebih tinggi dan kembali pada invetasi manufaktur dan operasional dan jasa. Rudisill dan Clary menawarkan contoh-contoh actual dari kesadaran peningkatan yang disebabkan karena Six Sigma:
Berkurangnya Memo di pabrik Bola-bantalan dan pabrik perakitan
Berkurangnya kecacatan dan variasi produk dalam pabrik textile
Berkurangnya penggunaan waktu utuk perkembangan produk dan skala meningkat pada perusahaan farmasi.
Berkurangnya waktu menunggu notifikasi persetujuan pinjaman (untuk bank).
Dibawah ini adalah tahapan-tahapan manajemen yang bisa diambil untuk memastikan keberhasilan proyej-proyek Six Sigma:
Pertama dan terpenting memberikan kepemimpinan dan sumberdaya yang diperlukan.
Menerapkan sistem penghargaan.
Bijaksana memilih proyek awal.
Pecahkan proyek-proyek sulit.
Hindari PHK karyawan.
B. Harapan Kondisi Mutu : Tujuan akhir vs Kesesuaian Standar Mutlak
Pendekatan alternative untuk mendefenisikan harapan mutu atau toleransi produk, adalah untuk memilih antara goalpost dan kesesuaian standar mutlak. -
Kesesuaian tujuan akhir Kesesuaian tujuan akhir adalah kesesuaian dengan spesifikasi mutu yang dinyatakan sebagai kisaran tertentu disekitar sasaran. Sasarannya adalah ha sil yang ideal atau diinginkan oleh operasional. Kisaran sekitar sasaran disebut sebagai toleransi mutu.
-
Kesesuaian Mutu Mutlak Kesesuaian mutu mutlak atau pendekatan mutu yang kuat ditujukan untuk semua produk atau jasa untuk memenuhi nilai target persis dengan tidak ada variasi.
-
Kesesuaian Tujuan Akhir atau Mutlak? Kesesuaian tujuan akhir mengasumsuikan bahwa perusahaan disebut tidak bermutu atau gagal atau kerugian jika semua langkah yang bermutu jatuh diluar batas-batas yang ditentukan. Tidak ada toleransi mutu seperti yang ada dikesesuaian mutlak, yang melihat biaya mutu atau kerugian sebagai fungsi yang berkelanjutan yang dimulai dari nilai target. Biaya mutu, tersembunyi atau diluar uang saku, terjadi ketika pengukuran mutu meyimpang dari nilai target.
5. Pengukuran Finansial dan Biaya Mutu A. Analisis Biaya yang Relevan
Infomasi Keangan yang relevan untuk keputusan-keputusan terkait mutu terdiri dari biaya masa depan (dan pendapatan) yang bebeda antara alternative keputusan. Hal ini biaya relevan dapat dihindari dengan memilih salah satu alternative keputusan atas yang lain.
B. Laporan Biaya Mutu
Sebuah pandangan yang luas akan mendefenisikan total biaya mutu sebagai biaya kegiatan terkait pencegahan, identifikasi, perbaikan, perbaikan terhadap mutu yang tidak bagus sebaik biaya peluang dari produksi yang hilang serta penjualan yang hilang sebagai hasil yang baru dari rendahnya mutu. -
Biaya Pencegahan Biaya pencegahan digunakan untuk mencegah terjadinya kecacatan mutu. Biaya pencegahan mencakup : a. Biaya Pelatihan Mutu b. Biaya perawatan Peralatan c. Biaya jaminan bagi pemasok d. Biaya sistem Informasi e. Desain ulang produk dan peningkatan proses f. Lingkungan Mutu.
-
Biaya taksiran Biaya taksiran adalah biaya yang terkonsentrasi pada pengukuran dan analisis data untuk menentukan keselarasan antara hasil produksi dengan spesifikasi yang ditentukan. Biaya taksiran mencakup: a. Biaya tes dan pengecekan b. Instrumen dan peralatan tes
-
Biaya kegagalan internal Biaya kegagalan internal berhubungan dengan proses yang cacat atau barang yang cacat yang ditemukan secara mendasar untuk dikirim kepada konsumen. Biaya ini mencakup: a. Biaya kegiatan koreksi b. Biaya pengkerjaan kembali dan (jaringan) kegagalan c. Biaya proses d. Biaya percepatan
e. Biaya pengecekan dan tes ulang.
f. Kontribusi yang hilang dikarenakan permintaan yang meningkat dari sumber daya yang diperbaruhi.
-
Biaya Kegagalan Eksternal Biaya kegagalan eksternal merupakan biaya terkait cacatnya mutu yang terdeteksi setelah barang dan jasa yang tidak dapat diterima sampai ketangan konsumen. Kegagalan biaya eksternal mencakup : a. Biaya perbaikan atau pergantian b. Biaya untuk menangani keluhan dari konsumen dan pen gembailan produk c. Biaya penarikan kembali produk dan biaya keandalan produk d. Penjualan yang hilang dan konsumen yang ‘sakit’ akan menyebabkan hasil produksi yang cacat e. Biaya pengembalian reputasi
-
Biaya Kesesuaian dan ketidak kesusaian
-
Laporan-laporan biaya mutu
C. Biaya Mutu dan Penentuan Biaya bebasis aktifitas
Sistem penentuan biaya berbasis aktivitas (ABC) secara ideal disesuaikan u ntuk persiapan laporan biaya mutu. Sebuah sistem ABC mengidentifikasi biaya dengan aktifitas dan lalu meningkatkan visibilitas biaya mutu. Biaya kegiatan yang menghasilkan mutu rendah menjadi jelas bagi perusahaan. 6. Indikator-indikator Mutu non Finansial
Ukuran Mutu Internal non Finansial
Ukuran Mutu Eksternal (Kepuasan Pelanggan/Konsumen).
Peran Pengukuran Kinerja Non Financial.
7. Mendeteksi dan Mengoreksi Mutu yang Rendah
A. Mendeteksi Mutu yang Rendah
Tujuan keseluruhan adalah untuk menentuan kapan proses yang dilakukan tidak dalam pengendalian tetapi sedang dalam koreksi. Cara menyelesaikan hal ini melalui diagram kendali. Diagram kendali menempatkan observasi dari operasional secara berurutan diambil dari interval yang konstan, untuk membantu menentukan apakah sebuah proses berada dibawah pengendalian atau tidak. Sebuah Diagram kendali mempunyai garis horizontal yang mewakili unit-unit, interval waktu, sejumlah angka, atau produksi yang sedang berjalan. Tujuan dari diagram kendali adalah untuk membedakan antar variasi acak dan non acak.
B. Pengambilan tindakan produksi.
Teknik yang berguna untuk diagnosis yang menyebabkan ma salah mutu dan mengidentifikasi solusi yang memungkinkan untuk masalah-masalah tersebut yaitu Histogram, Diagram Pareto, dan Diagram Sebab-Akibat. - Histogram Histogram adalah grafik yang mewakili frequensi atribut atau kejadian dalam data tertentu. Bentuk atau variasi yang sering susah dilihat karena tersedia dalam angka dalam jumlah besar menjadi jelas dalam histogram. - Diagram Pareto Diagram Pareto merupakan Histogram dari faktor-faktro yang berkontribusi pada masalah mutu secara spesifik, disajikan dari frequensi terbesar ke frequensi terendah - Diagram Sebab/Akibat Diagram ini mengatur serangkaian sebab dan akibat kasus untuk mendeteksi akar permasalahan dari masalah mutu.
7. Lean Manufacturing dan Lean Accounting A. Lean Manufacturing
Lean Manufacturing adalah pendekatan pada operasi yang memiliki kesamaan tujuan. Tujuan dari Lean Manufacturing yaitu untuk meningkatkan arus produk dan mutu, adalah mengurangi persedian, meningkatkan pembuatan keputusan, dan meningkatkan provitabilitas.
B. Lean Accounting
Lean Accounting menggunakan arus nilai untuk mengukur keuntungan financial dari kemajuan perusahaan dalam implementasi Lean Manufacturing. Lean Accounting menempatkan produk dan layanan perusahaan kedalam Values Stream, Masing-masing adalah Kelompok terkait produk atau layanan. C. Peran Strategi Lean Accounting
Lean Manufacturing dan Lean Accounting dapat memainkan peran kunci dalam kesuksesan perusahaan. Lean terutama tepat untuk perusahaan-perusahaan dalam lingkungan dinamis dan kompetitif, dimana kompleksitas produk da ekspektasi pelanggan berubah. Ada banyak jenis perusahaan dimana Robin Cooper menguraikan penelitiannya — perusahaan-perusahaan seperti Toyota, Nissan, dan Sony.
MANAJEMEN BIAYA PERTANYAAN DAN RINGKASAN
DOSEN Dra. Eny Wahyuningsih M.si., Ak., CA
BAB 17 MANAJEMEN DAN KENDALI MUTU (JUMAT, 3 NOVEMBER 2017, JAM 10.00)
DIBUAT OLEH : KELOMPOK 13 AHMAD SYARIF FAHLEVI
(145310887)
BARUSMANJAYA
(145310597)
LAKSAMANA BOHDAN VALEDA
(145310585)
LOKAL G JURUSAN AKUNTANSI (S1) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM RIAU 2017
PERTANYAAN
1. Apa sajakah susunan dan isi seri standar ISO 9000 ? 2. Apakah kegunaan dari seri standar ISO 9000 ? 3. Bagaimanakah tahap-tahap penerapan sistem manajemen mutu ISO 9000 ? 4. Apakah sertifikat ISO berlaku selamanya ? Jika iya apa alasannya, jika tidak apa alasannya? 5. Sebutkanlah apa-apa sajakah prinsip dasar manajemen mutu berdasarkan standar ISO 9000?