Karakteristik Bahan Hasil PertanianFull description
ReportFull description
aaaaa
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
soal soalFull description
Deskripsi lengkap
Full description
ANALISIS VISKOSITAS DAN DENSITASDeskripsi lengkap
weDeskripsi lengkap
viskositas
Viskositas Dan Tegangan MukaFull description
BAB III PENGUKURAN VISKOSITAS DAN GEL STRENGTH
3.1.
Tujuan Percobaan
1.
Mene Menent ntuk ukan an visko viskosi sita tass dari dari lumpu lumpurr pemb pembor oran an denga dengan n menggu mengguna naka kan n Marsh Funnel .
2.
Mema Memaha hami mi rhe rheol olog ogii dari dari lum lumpu purr pemb pembor oran an..
3.
Mene Menent ntuk ukan an gel gel stre streng ngth th pada pada lump lumpur ur pemb pembora oran. n.
4.
Mem Memaham ahamii prin prinsi sip p kerj kerjaa alat alat Marsh Marsh Funnel dan Fann dan Fann VG Meter
5.
Mene Menent ntu ukan kan per perh hitun itunga gan n dar darii µ p dan V b
3.2. 3.2. Teor Da!ar Da!ar
Viskosit Viskositas as lumpur lumpur adalah kemampuan lumpur untuk untuk mengalir mengalir dalam suatu media. Satuan viskositas centipoice (p!. centipoice (p!. "lat #ang digunakan untuk menentukan viskositas adalah Marsh adalah Marsh Funnel dan Fann dan Fann VG. VG. $emampuan lumpur untuk membentuk gel membentuk gel (agar%agar! (agar%agar! #ang sangat berguna pada saat round trip trip (pergantian (pergantian pipa!. pipa!. Gel strength strength merupakan salah salah satu indikato indikatorr baik baik atau tidakn#a tidakn#a lumpur lumpur pembor pemboran. an. Gel strength merupakan ukuran ga#a tarik menarik partikel lumpur #ang statik. Viskosit Viskositas as dan gel strength merupakan strength merupakan bagian #ang pokok dalam si&at%si&at rheologi &luida pemboran. 'engukuran si&at%si&at rheologi &luida pemboran penting mengingat e&ektivitas e& ektivitas pengangkatan cutting merupakan merupakan &ungsi langsung dari viskositas. Si&at gel Si&at gel pada pada lumpur juga penting pada saat round trip sehing sehingga ga dapat meneg menegah ah cutting mengen mengendap dap di dasar dasar sumu sumurr
#ang ang
dapa dapatt
men# men#eb ebab abka kan n
masa masala lah h
pemb pembor oran an
sela selanj njut utn# n#a. a.
Viskos skosit itas as dan dan gel strength merupa merupakan kan sebagi sebagian an dari dari indika indikator tor baik tidakn#a suatu lumpur. Selama proses pemboran berlangsung seara otomatis di dalam sumur sumur bor akan terdapat terdapat cutting . Cutting adalah serpihan%serpihan atau potongan%potongan dari dinding &ormasi akibat pengeboran. Viskositas Viskositas sangat berperan penting dalam pengangkatan cutting dari dari dasar lubang bor 31
32
ke
permukaan.
"pabila
viskositas
tidak
sesuai
dengan
#ang
direkomendasikan maka cutting dan material pemberat tidak dapat terangkat ke permukaan. Cutting #ang masih berada di ba)ah bit akan digilas dan dibor lagi oleh bit dan akan memperlambat proses pengeboran sehingga akan menurunkan rate of penetration. *luida pemboran dalam perobaan ini adalah lumpur pemboran. +umpur pemboran ini mengikuti model%model rheologi bingham plastic power law. Bingham plastic merupakan model sederhana untuk &luida non newtonian. *luida non – newtonian adalah &luida #ang mempun#ai viskositas tidak konstan bergantung pada besarn#a geseran ( shear rate! #ang terjadi. 'ada setiap shear rate tertentu &luida mempun#ai viskositas #ang disebut apparent viscosity dari &luida pada shear rate tersebut. ,ontoh dari &luida non – newtonian adalah min#ak. -erbeda dengan &luida newtonian #ang mempun#ai viskositas #ang konstan &luida non – newtonian memperlihatkan suatu yield stress suatu jumlah tertentu dari tahapan dalam #ang harus diberikan agar &luida mengalir seluruhn#a. ,ontoh dari &luida newtonian adalah air.
Gambar 3.1. Klasifikasi Fluida
33
ambar di atas merupakan gra&ik #ang menggambarkan antara &luida ne)tonian dan &luida non – newtonian. 'ada &luida ne)tonian memiliki viskositas #ang konstan sehingga menunjukkan garis linier. Sedangkan pada &luida non – newtonian memiliki viskositas #ang tidak konstan sehingga memiliki beberapa garis linier. /mumn#a &luida pemboran dapat dianggap bingham plastic dalam hal ini sebelum ada aliran harus ada minimum shear stress #ang disebut yield point (τ#!. Setelah yield point terlampaui maka setiap penambahan shear rate sebanding dengan plastic viscosity (µ p! dari pada model ini. *luida power law ini menunjukkan si&at shear stress #ang akan naik sebagai &ungsi pangkat 0n dari shear rate. alam perobaan ini pengukuran viskositas #ang sederhana dilakukan dengan menggunakan alat marsh funnel . Viskositas ini adalah jumlah detik #ang dibutuhkan lumpur seban#ak .43 liter untuk mengalir keluar dari orong marsh funnel . -ertambahn#a viskositas ini dire&leksikan dalam bertambahn#a apparent viscosity. /ntuk &luida non – newtonian in&ormasi #ang diberikan marsh funnel memberikan suatu gambaran rheologi &luida #ang tidak lengkap sehingga biasan#a digunakan untuk membandingkan &luida #ang baru (a)al! dengan kondisi sekarang. Plastic viscosity seringkali digambarkan sebagai bagian dari resistensi untuk mengalir #ang disebabkan oleh &riksi mekanik. Sedangkan yield point adalah bagian dari resistensi untuk mengalir oleh ga#a tarik menarik antar partikel. a#a tarik menarik ini disebabkan oleh muatan% muatan pada permukaan partikel #ang didespersi dalam &asa &luida. Gel strength dan yield point merupakan ukuran dari ga#a tarik menarik dalam suatu sistem lumpur. -edan#a gel strength merupakan ukuran ga#a tarik menarik #ang statik sedangkan yield point merupakan ukuran ga#a tarik menarik #ang dinamik.
34
'ada )aktu lumpur bersirkulasi #ang berperan adalah viskositas. Sedangkan )aktu sirkulasi berhenti #ang memegang peranan adalah gel strength. +umpur akan mengagar atau menjadi gel apabila tidak terjadi sirkulasi hal ini disebabkan oleh ga#a tarik%menarik antara partikel% partikel padatan lumpur. a#a mengagar inilah #ang disebut gel strength. Gel strength dikenal sebagai ga#a tarik menarik antara partikel%pertikel lumpur pemboran atau disebut juga dengan da#a agar atau da#a pulut. Gel strength ber&ungsi untuk menahan cutting dan material pemberat lumpur pemboran tidak turun di)aktu lumpur tidak bersirkulasi agar tidak menumpuk di lubang annulus. 'ada )aktu lumpur berhenti melakukan sirkulasi lumpur harus mempun#ai gel strength #ang dapat menahan cutting dan material pemberat lumpur agar tidak turun. "pabila gel strength #ang terlampau rendah akan men#ebabkan terendapn#a serbuk bor pada saat sirkulasi lumpur berhenti "kan tetapi kalau gel strength terlalu tinggi maka akan men#ebabkan kerja mud pump saat memulai kembali mensirkulasi lumpur pemboran menjadi lebih berat dari sebelumn#a dan akan menimbulkan peahn#a &ormasi apabila &ormasi tidak kuat meneriman#a. Sehingga diperlukan break irulation setelah lumpur diam atau tidak bersirkulasi. 'ada umumn#a viskositas #ang tinggi berhubungan dengan gel strength #ang tinggi pula hal ini dikarenakan karena si&at viskositas maupun gel strength dengan si&at tarik menarik plateplate pada clay. $arena itu nilai viskositas dan gel strength dijaga agar tetap stabil (tidak terlalu keil atau terlalu besar!.
6arga shear stress dan shear rate #ang masing%masing din#atakan dalam bentuk pen#impangan skala penunjuk (dial reading ! dan 7'M
35
rotor harus diubah menjadi harga shear stress dan shear rate dalam satuan d#ne8m2 dan detik 1 agar diperoleh harga viskositas dalam satuan p (centipoise!. "dapun persamaan#a adalah sebagai berikut 9
'rosedur pembuatan lumpur sama dengan prosedur pembuatan lumpur pada aara 1. 3.).2. /ara Kerja $en#an #arsh Funnel 1. Menutup bagian ba)ah dari marsh funnel dengan jari tangan. Auangkan lumpur bor melalui saringan sampai lumpur men#inggung bagian ba)ah saringan (15 !. 2. Men#ediakan bejana #ang telah tertentu isin#a ( 1 *uart ; 4 ml!. 'engukuran dimulai dengan membuka jari tadi sehingga lumpur mengalir dan ditampung dengan bejana tadi. 3. Menatat )aktu #ang diperlukan (detik! lumpur untuk mengisi bejana tertentu isin#a tadi. 3.).3. ,en#u%ur Shear Stress $en#an Fann VG
1. Mengisi bejana dengan lumpur sampai batas #ang telah ditentukan. 2. Meletakkan bejana pada
tempatn#a serta
atur
kedudukann#a
sedemikian rupa sehingga rotor dan bob terelup kedalam lumpur menurut batas #ang telah ditentukan. 3. Menggerakkan rotor pada posisi 6igh dan tempatkan keepatan putar rotor. pada kedudukan 7'M. 'emutaran terus dilakukan sehingga
42
kedudukan skala (dial ! menapai keseimbangan. ,atat harga #ang ditunjukkan skala. 4. Menatat harga #ang dilakukan oleh skala penunjuk setelah menapai keseimbangan dilanjutkan untuk keepatan 3 2 1 dan 3 7'M dengan ara #ang sama seperti diatas. 3.).). Pen#u%uran Gel Stren!th $en#an Fann VG
1.
Setelah selesai mengukur shear stress aduk lumpur dengan Fann VG pada keepatan 7'M selama 1 detik.
2.
Matikan Fann VG kemudian diamkan lumpur selama 1 detik.
3.
Setelah 1 detik gerakkan rotor pada keepatan 3 7'M. -aa simpangan maksimum pada skala penunjuk.
4.
"duk kembali lumpur dengan Fann VG pada keepatan rotor 7'M selama 1 detik. /langi kerja diatas untuk gel strength 1 menit (untutk gel strenght 1 menit lama pendiaman lumpur 1 menit!
3.0.
Da"a $an Ha!* Percobaan ari perobaan diperoleh hasil sebagi berikut 9 $abel 3.1. 2asil Percobaan Viskositas dan Gel Stren!th
relati plastic e
No.
Ko-o!! *u-ur
1
+umpur asar (+!
02
2
+ C 2 gr de=trid
3 ) 0
+ C 2. gr de=rtid + C 3 gr bentonite + C gr bentonite
3.4. Pe-ba+a!an 3.4.1. Pe-ba+a!an Pra%"%u-
GS 1 $e"%
GS 1 -en"
3.0
21.0
3
1
41
4
2)
0
1)
5
11
26
17
62
0
2
3.)
6
2
5
12
0
2)
1)
43
'ada praktikum ini membahas tentang pengukuran viskositas dan gel strength. Viskositas dan gel strength merupakan bagian #ang pokok dalam si&at%si&at rheologi &luida pemboran. Viskositas dide&inisikan sebagai kemampuan lumpur untuk mengalir dalam suatu media. Serta gel strength adalah lumpur akan mengagar atau menjadi gel apabila tidak terjadi sirkulasi hal ini disebabkan oleh ga#a tarik%menarik antara partikel%partikel padatan lumpur. 'engukuran
si&at%si&at
rheologi
&luida
pemboran
penting
mengingat e&ektivitas pengangkatan cutting merupakan &ungsi langsung dari viskositas. Si&at gel pada lumpur juga penting pada saat round trip sehingga dapat menegah cutting mengendap didasar sumur #ang dapat men#ebabkan masalah pemboran selanjutn#a. Viskositas dan gel strength merupakan sebagian dari indikator baik tidakn#a suatu lumpur. 'ada praktikum perhitungan viskositas dan gel strength #ang ditentukan dalam perhitungan adalah viskositas yield point dan gel strength selama 1 detik dan 1 menit. 'ada hasil perobaan di peroleh lumpur dasar dengan viskositas relati& sebesar 02 c plastic viscocity sebesar 3.0 c yield point sebesar 21.0 dan gel strength pada 1 detik sebesar 3 dan pada 1 menit sebesar 1. 'ada pengukuran ini juga dilakukan penambahan additive de(trid dan bentonite. 'ada saat ditambahkan de=trid terjadi perubahan pada nilai plastic viscocity yield point serta gel strength #ang dimana nilai dari ketigan#a menjadi lebih besar dibandingkan dengan keadaan pada lumpur a)al. "pabila ditambahkan 2 gr de=trid maka viskositas relati& menjadi 41 c plastic viscocity menjadi 4 c yield point sebesar 2) dan gel strength
pada 1 detik sebesar 0 dan pada 1 menit sebesar 1). an apabila ditambahkan 2. gr de=trid maka plastic viscocity menjadi 11 c yield point sebesar 26 dan gel strength pada 1 detik sebesar 17 dan pada 1 menit sebesar 62. 6al ini terjadi pula pada bentonite, apabila ditambahkan 3 gr bentonite maka viskositas relati& menjadi 0 c plastic viscocity menjadi 2 c yield point sebesar 3.) dan gel strength pada 1 detik
44
sebesar 6 dan pada 1 menit sebesar 2. an apabila ditambahkan gr bentonite maka plastic viscocity menjadi 12 c yield point sebesar 0 dan gel strength pada 1 detik sebesar 2) dan pada 1 menit sebesar 1). ari kedua additive perubahan nilai gel strength sangat signi&ikan saat ditambahkan bentonite dibandingkan de=trid karena bentonite #ang ditambahkan dalam jumlah #ang ukup ban#ak dibandingkan de=trid. 'ada hasil gel strength 1 detik selalu lebih keil dibandingkan gel strength pada 1 menit. $arena untuk membentuk gel lumpur memerlukan )aktu untuk menjadi gel #ang sebanding dengan lama )aktu. sehingga tentu saja gel strength 1 menit mempun#ai )aktu #ang lebih lama ketika partikel didalam lumpur melakukan ga#a tarik menarik. alam aplikasin#a dilapangan apabila nilai gel strength sangat besar
dapat mempersulit
sirkulasi
dalam lumpur pemboran dan
menambah beban dari pompa serta mempersulit pemisahan cutting dari lumpur pemboran.
3.4.2
Pe-ba+a!an !oa*
1. -erikan
penjelasan
analog
antara
de(trid dan
bentonite jika
berdasarkan table hasil perobaan diatasD Ea)ab 9 "e(trid dan bentonite digunakan untuk menaikkan viskositas dari suatu lumpur pemboran dengan ara memperbesar shear stress dari lumpur tersebut. 2. engan melihat data jelaskan maksud penambahan de=trid ke dalam lumpur dan jelaskan bagaimana additive tersebut dapat melakukan &ungsin#a D Ea)ab 9 'enambahan de=trid bermaksud untuk meningkatkan plastic viscocity dan yield point serta gel strength. engan menaikkan plastic viscocity #ang seara tidak langsung menaikkan viskositasn#a. 3. ari 2 additive diatas manakah additive #ang lebih signi&ikan menaikkan gel strength D
45
Ea)ab 9 Bentonite dilihat dari data #ang didapat pada tabel diatas. 4. ari data diatas terlihat bah)a harga S 1 menit selalu lebih besar dari S 1 detik jelaskanD Ea)ab 9 $arena nilai Gel !trength (S! akan semakin bertambah seiring bertambahn#a )aktu. Sebab hal tersebut gel strength 1 menit akan lebih besar dibanding gel strength 1 detik. 5. ari suatu perobaan #ang dilakukan dalam pembuatan lumpur dengan barite seberat 4 gram kemudian itu didapatkan dial reading pada 7'M sebesar 155 dan dial reading pada 3 7'M sebesar 13 6itunglah nilai plastic viscosity dan yield point dari perobaan tesebutD Ea)ab 9 iketahui 9 , ; 155 ,3 ; 13 μp
itan#a
9
Ea)ab
9 %
dan F μp
; , @ ,3
; 155 @ 13 ; 20 c %
γb
; ,3 @ μp
; 13 @ 25 Lb ; 10
3.6.
2
100 Ft
Ke!-u*an
1. alam perobaan diatas de=trid dapat menaikkan nilai viskositas #ield point dan gel strength. 2. 'enambahan bentonite terlihat pada perubahaan nilai gel strength +umpur tidak terlalu signi&ikan di banding de=trid. 3. Semakin lama )aktu perhitungan S 1Gmenit semakin besar nilai gel strength #ang terbentuk daripada )aktu S 1menit. 4. 'enambahan 2. gr de=trid 6S 1 menjadi <2 sedangkan penambahan garam bentonite penambahan 14. Aerlihat bah)a han#a
4
dengan 2. gr de=trid perubahan el strength sangat besar dibandingkan gr bentonite merupakan S 1 hingga 14. Eadi lebih signi&ikan penambhan de=trid. 5. el stength adalah ga#a tarik%menarik dalam suatu +umpur dan ga#a terik%menarik #ang statik sedangkan #eild point adalah ga#a tarik @ menarik #ang dinamik.