BAB IV
KOPERASI A. Koperasi Menurut Undang-Undang Perkoperasian Koperasi di Indonesia harus didasarkan pada Undang-undang nomer 17 tahun 2012 tentang perkoperasian. Undang-undang ini terdiri 17 bab dan 126 pasal, disyahkan tanggal 29 Oktober tahun 2012, diundangkan melalui lembaran negara RI nomer 212 tanggal 30 Oktober 2012. Menurut UU No 17 tahun 2012 pasal 1: Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi,dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Prinsip Koperasi menurut UU perkoperasian nomor 17 tahun 2012 pasal 6 sebagai berikut : 1. Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka 2. Pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis 3. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi 4. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen 5. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota, Pengawas, Pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan Koperasi 6. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional 7. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota. Landasan koperasi (UU perkoperasian pasal 2) : 1. Pancasila 2. UUD 1945 Azas koperasi (UU perkoperasian pasal 3) : Koperasi berdasar atas asas kekeluargaan Tujuan koperasi (UU perkoperasian pasal 4) : Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan Anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan. Jenis koperasi (pasal 82, 83, dan 84) Setiap Koperasi harus mencantumkan jenis Koperasi dalam Anggaran Dasar yang didasarkan pada kesamaan kegiatan usaha dan/atau kepentingan ekonomi Anggota. Jenisjenis Koperasi terdiri dari: 1. Koperasi konsumen 2. Koperasi produsen 3. Koperasi jasa 4. Koperasi Simpan Pinjam.
Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
51
(1) Koperasi konsumen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang penyediaan barang kebutuhan Anggota dan non-Anggota. (2) Koperasi produsen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan Anggota kepada Anggota dan non-Anggota. (3) Koperasi jasa menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa non-simpan pinjam yang diperlukan oleh Anggota dan non-Anggota. (4) Koperasi Simpan Pinjam menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha yang melayani Anggota. Tingkatan koperasi : Koperasi dapat dibedakan menjadi : 1. Koperasi primer Koperasi primer merupakan koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang perseorangan. Koperasi primer dibentuk oleh paling sedikit 20 orang (pasal 7 ayat 1) 2. Koperasi sekunder Koperasi sekunder merupakan koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan badan hukum koperasi. Koperasi sekunder dibentuk oleh paling sedikit 3 koperasi primer (pasal 7 ayat 2). Pada pasal 86 UU No 17 thun 2012 disebutkan bahwa : 1. Untuk meningkatkan usaha Anggota dan menyatukan potensi usaha, Koperasi dapat membentuk dan/atau menjadi Anggota Koperasi Sekunder. 2. Tingkatan dan penggunaan nama pada Koperasi Sekunder diatur oleh Koperasi yang bersangkutan. Tingkatan Koperasi sekunder yang umum di mayarakat terdiri : a. Pusat koperasi Pusat koperasi merupakan koperasi sekunder yang beranggotakan koperasi primer, umumnya berada di tingkat kota / kabupaten b. Gabungan koperasi Gabungan koperasi merupakan koperasi sekunder yang beranggotakan pusat koperasi, umumnya berada di tingkat propinsi c. Induk koperasi Induk koperasi merupakan koperasi sekunder yang beranggotakan gabungan koperasi, umumnya berada di tingkat nasional. Perangkat organisasi koperasi (pasal 31) Koperasi mempunyai perangkat organisasi Koperasi yang terdiri atas : 1. Rapat anggota 2. Pengawas 3. Pengurus Rapat anggota Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi (pasal 32) Wewenang Rapat anggota (pasal 33) Rapat Anggota berwenang : 1. menetapkan kebijakan umum Koperasi 2. mengubah Anggaran Dasar 3. memilih, mengangkat, dan memberhentikan Pengawas dan Pengurus 4. menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi 5. menetapkan batas maksimum Pinjaman yang dapat dilakukan oleh Pengurus untuk dan atas nama Koperasi 6. meminta keterangan dan mengesahkan pertanggungjawaban Pengawas dan Pengurus dalam pelaksanaan tugas masing-masing
Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
52
7. 8. 9.
menetapkan pembagian Selisih Hasil Usaha memutuskan penggabungan, peleburan, kepailitan, dan pembubaran Koperasi menetapkan keputusan lain dalam batas yang ditentukan oleh Undang-Undang No 17 tahun 2012.
Pengawas : Pengawas dipilih dari dan oleh Anggota pada Rapat Anggota. (pasal 48 ayat 1) Tugas dan wewenang pangawas (pasal 50) 1. Pengawas bertugas: a. mengusulkan calon Pengurus b. memberi nasihat dan pengawasan kepada Pengurus c. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan Koperasi yang dilakukan oleh Pengurus d. melaporkan hasil pengawasan kepada Rapat Anggota. 2. Pengawas berwenang: a. menetapkan penerimaan dan penolakan Anggota baru serta pemberhentian Anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar b. meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari Pengurus dan pihak lain yang terkait c. mendapatkan laporan berkala tentang perkembangan usaha dan kinerja Koperasi dari Pengurus d. memberikan persetujuan atau bantuan kepada Pengurus dalam melakukan perbuatan hukum tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar e. dapat memberhentikan Pengurus untuk sementara waktu dengan menyebutkan alasannya. Pengurus Pengurus dipilih dari orang perseorangan, baik Anggota maupun non-Anggota (pasal 55 ayat 1) Pengurus dipilih dan diangkat pada Rapat Anggota atas usul Pengawas. (pasal 56 ayat 1) Tugas dan wewenang pengurus (pasal 58) 1. Pengurus bertugas a. mengelola Koperasi berdasarkan Anggaran Dasar b. mendorong dan memajukan usaha Anggota c. menyusun rancangan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi untuk diajukan kepada Rapat Anggota d. menyusun laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas untuk diajukan kepada Rapat Anggota e. menyusun rencana pendidikan, pelatihan, dan komunikasi Koperasi untuk diajukan kepada Rapat Anggota f. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib g. menyelenggarakan pembinaan karyawan secara efektif dan efisien h. memelihara Buku Daftar Anggota, Buku Daftar Pengawas, Buku Daftar Pengurus, Buku Daftar Pemegang Sertifikat Modal Koperasi, dan risalah Rapat Anggota; dan i. melakukan upaya lain bagi kepentingan, kemanfaatan, dan kemajuan Koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota. 2. Pengurus berwenang mewakili Koperasi di dalam maupun di luar pengadilan. Modal koperasi (pasal 66) 1. Modal Koperasi terdiri dari Setoran Pokok dan Sertifikat Modal Koperasi sebagai modal awal (pasal 66 ayat 1) Setoran Pokok dibayarkan oleh Anggota pada saat yang bersangkutan mengajukan permohonan sebagai Anggota dan tidak dapat dikembalikan (pasal 67 ayat 1)
Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
53
Setiap Anggota Koperasi harus membeli Sertifikat Modal Koperasi yang jumlah minimumnya ditetapkan dalam Anggaran Dasar (pasal 68 ayat 1) Koperasi harus menerbitkan Sertifikat Modal Koperasi dengan nilai nominal per lembar maksimum sama dengan nilai Setoran Pokok (pasal 68 ayat2) 2. Selain modal sebagaimana dimaksud pada pasal 66 ayat 1 modal Koperasi dapat berasal dari: (pasal 66 ayat 2) a. Hibah b. Modal Penyertaan c. Modal pinjaman yang berasal dari: 1. Anggota 2. Koperasi lainnya dan/atau Anggotanya 3. bank dan lembaga keuangan lainnya 4. penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya 5. Pemerintah dan Pemerintah Daerah. d. Sumber lain yang sah yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan. Undang Undang nomer 17 tahun 2012 tentang perkoperasian terdiri 17 bab sebagai berikut : Bab I : tentang ketentuan umum Bab II : tentang landasan, asas, dan tujuan Bab III : tentang nilai dan prinsip Bab IV : tentang pendirian, anggaran dasar, perubahan anggaran dasar, dan pengumuman Bab V : tentang keanggotaan Bab VI : tentang perangkat organisasi Bab VII : tentang modal Bab VIII : tentang selisih hasil usaha dan dana cadangan. Bab IX : tentang jenis, tingkatan, dan usaha Bab X : tentang koperasi simpan pinjam Bab XI : tentang pengawasan dan pemeriksaan Bab XII : tentang penggabungan dan peleburan Bab XIII : tentang pembubaran, penyelesaian, dan hapusnya status badan hukum Bab XIV : tentang pemberdayaan Bab XV : tentang sanksi administratif Bab XVI : tentang ketentuan peralihan Bab XVII : tentang ketentuan penutup B. Koperasi Sekolah (Koperasi Siswa) Koperasi sekolah merupakan koperasi yang anggota-anggotanya siswa suatu sekoilah. Koperasi sekolah lebih dikenal sebagai koperasi siswa. Fungsi koperasi siswa, sebagai berikut : 1. Kegiatan kesiswaan dalam rangka menanamkan jiwa berkoperasi dan kewirausahaan. 2. Sebagai alat praktek pelajaran ekonomi, khususnya dibidang usaha dagang (koperasi konsumsen) dan akuntansi Tujuan koperasi siswa Tujuan utama koperasi siswa bukan untuk mencari keuntungan. Koperasi siswa bertujuan mendidik menanamkan dan menumbuhkan kemampuan berkoperasi pada siswa. Manajemen (pengelolaan) koperasi sekolah Koperasi siswa dikelola oleh pengurus yang berasal dari siswa sekolah yang bersangkutan, dibina oleh guru pembina yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Pengurus bertanggungjawab kepada rapat anggota dan kepala sekolah melalui dewan pembina (guru yang ditunjuk).
Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
54
Rapat aanggota koperasi siswa tidak harus dihadiri semua siswa sekolah tersebut melainkan cukup dihadiri perwakilan kelas, pengurus OSIS bidang kewirausahaan/koperasi dan guru pembina yang ditunjuk kepala sekolah. Pengawas koperasi siswa biasanya dipegang oleh pengurus OSIS bidang kewirausahaan / koperasi. Koperasi sekolah yang modal dan kegiatan usahanya telah berkembang besar dapat mengangkat karyawan. Karyawan koperasi dipimpin manager yang bertanggungjawab kepada pengurus. Koperasi sekolah tidak perlu berbadan hukum, namun cukup terdaftar pada Sub Dinas Koperasi Dinas Perekonomian Pemerintah Kota / Kabupaten. Jenis usaha koperasi sekolah umumnya merupakan koperasi konsumsi yang menyediakan barang-barang yang dibutuhkan siswa. Cara Pengembangan Koperasi Siswa : 1. Koperasi sekolah harus dibina oleh guru pembina yang sangat mengerti tentang koperasi. Kepala sekolah harus menunjuk guru pembina yang tepat. 2. Pengurus dan dewan pembina koperasi sekolah harus memiliki kejujuran terutama di bidang keuangan. Setiap tahun kepala sekolah harus meminta pertanggungjawaban pengurus dan dewan pembina. 3. Pengurus dan dewan pembina harus memiliki semangat untuk memajukan koperasi siswa 4. Pengurus harus memiliki pengetahuan yang luas tentang koperasi termasuk pengetahuan pembukuan/akuntansi koperasi. 5. Dana koperasi sekoah yang ditarik dari siswa harus digunakan untuk pengembangan koperasi siswa. Bagi sekolah yang menyelewengkan dana koperasi siswa untuk keperluan lain misal untuk menambah beaya rekreasu guru, untuk kegiatan OSIS yang tidak ada hubungannya dengan koperasi dan sebagainya harus dihentikan. 6. Pihak sekolah harus menyediakan tempat yang strategis untuk usaha koperasi siswa 7. Koperasi siswa harus menyediakan barang-arang yang dibutuhkan siswa 8. Pengurus dan karyawan (jika ada) harus berusaha memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan. 9. Siswa-siswa sekolah yang bersangkutan harus bersedia melakukan pembelian barang yang dibutuhkan ke koperasi siswa 10. Pengurus harus membuat pembukuan dan laporan keuangan dengan baik 11. Pengurus mendapatkan jasa pengurus pada saat pembagian SHU. Hal ini dapat memotivasi pengurus untuk memajukan koperasi siswa 12. Sebagian SHU digunakan untuk menambah modal koperasi siswa. C. Pembagian Selisih Hasil Usaha 1. Tahap pelaporan akuntansi koperasi Siklus akuntansi setelah sampai pada neraca saldo disesuaikan dapat disusun laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban pengurus kepada anggota koperasi yang disampaikan dan disyahkan melalui rapat anggota tahunan (RAT). Laporan keuangan koperasi dapat dimanfaatkan pula oleh pihak-pihak lain yang berkepentingan, misal bank Bukopin, koperasi lain, pemerintah dan sebagainya. Menurut undang-undang perkoperasian negara Indonesia yang sekarang berlaku yaitu UU nomer 17 tahun 2012 pasal 37 disebutkan bahwa laporan keuangan koperasi sekurang-kurangnya harus memuat sebagai berikut : a. Neraca akhir b. Perhitungan hasil usaha (laporan laba rugi) tahun buku yang bersangkutan beserta penjelasannya 1). Neraca Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan keadaan harta, kewajiban (utang) dan modal koperasi pada saat tertentu.
Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
55
Neraca disajikan paling awal, tetapi teknis penyusunannya dibuat setelah laporan laba rugi. Neraca dapat disusun dalam bentuk staffel (laporan) dan bentuk scontro. Bentuk staffel disusun dari atas kebawah (vertikal), sedangkan bentuk sontro disusun sebelah kiri untuk kelompok harta (aktiva) dan sebelah kanan untuk kelompok utang dan modal. Komponen neraca sebagai berkut : a). Harta/aktiva Harta dapat dikelompokkan sebagai berikut : (1). Harta lancar Akun/rekening yang termasuk harta lancar antara lain kas, piutang anggota, surat berharga, persediaan barang, perlengkapan, beaya yang dibayar dimuka, pendapatan yang masih akan diterima dan sebagainya. (2). Investasi jangka panjang Akun/rekening yang termasuk investasi jangka panjang antara lain investasi dalam saham (perusahaan lain), investasi dalam obligasi dsb. (3). Harta tetap Akun/rekening yang termasuk harta tetap antara lain peralatan, kendaraan, mesin, tanah, gedung dsb. (4). Harta tak berwujud Akun/rekening yang termasuk harta tak berwujud antara lain : hak patent, hak merk, hak copyright, franchise, good will dsb. (5). Harta lain-lain Akun/rekening yang termasuk harta lain-lain antara lain nilai residu harta tetap b). Utang/kewajiban Utang dapat dikelompokkan sebagai berikut : (1). Utang lancar Akun/rekening yang termasuk utang lancar antara lain : simpanan sukarela, utang usaha, utang bank, utang pendapatan (pendapatan diterima dimuka), utang beaya ( beaya yang masih harus dibayar) dsb. (2). Utang jangka panjang Akun/rekening yang termasuk utang jangka panjang antara lain : utang hipotik, utang obligasi dsb. c). Modal Akun/rekening yang termasuk kelompok modal untuk koperasi antara lain : simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, modal donasi (modal hibah) dsb. 2). Laporan laba-rugi (Perhitungan hasil usaha ) Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang mengikhtisarkan pendapatan dan beban (beaya) koperasi selama periode tertentu. Laporan laba rugi dapat disusun dalam bentuk laporan (staffel) dan bentuk scontro, namun pada umumnya dibuat dalam bentuk laporan (staffel). Komponen laporan laba rugi sebagai berkut : a). Pendapatan Pendapatan dapat dikelompokkan sebagai berikut : (1). Pendapatan usaha, yaitu pendapatan yang diterima koperasi dari usaha pokok koperasi. (2). Pendapatan di luar usaha, yaitu pendapatan yang tidak langsung berkaitan dengan usaha pokok koperasi, misalnya pendapatan sewa, laba penjualan aktiva tetap, dsb. b). Beban / beaya Beban dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
56
(1). Beban usaha, yaitu beban yang harus dibayar oleh koperasi berkaitan langsung dengan usaha pokok koperasi, misal gaji karyawan, beban listrik, dsb. (2). Beban di luar usaha, yaitu beban yang tidak langsung berkaitan dengan usaha pokok koperasi. Berikut contoh laporan neraca dan laporan rugi laba :
KOPERASI ……………… NERACA NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
AKTIVA Harta Lancar Kas Piutang anggota Pendapatan yang masih akan diterima Beban dibayar dimuka Perlengkapan Harta Tetap Tanah Gedung Rp……. AP.Gedung Rp……. Peralatan Rp……. AP.PeralatanRp……. Jumlah
Per …………………………. JUMLAH NO PASIVA Utang : Rp ………….. 1 Simpanan sukarela Rp ………….. 2 Utang usaha 3 Beban yang masih Rp ………….. akan dibayar 4 Pendapatan diterima Rp ………….. dimuka Rp ………….. Modal : 5 Setoran pokok Rp ………….. 6 Sertifikat modal koperasi Rp ………….. 7 Dana cadangan 8 Modal Donasi/Hibah Rp ………….. 9 SHU Rp ………….. 10 Jumlah
JUMLAH Rp ………….. Rp ………….. Rp ………….. Rp ………….. Rp ………….. Rp ………….. Rp ………….. Rp ………….. Rp ………….. Rp …………..
KOPERASI SIMPAN PINJAM……………………. LAPORAN HASIL USAHA (LAPORAN RUGI LABA) Periode yang berakhir ……………………. Pendapatan : - Pendapatan jasa - Pendapatan lain-lain Jumlah pendapatan Beban-beban : - Beban gaji - Beban bunga untuk simpanan sukarela - Beban perlengkapan - Beban listrik dan telpon - Beban penyusutan gedung - Beban penyusutan peralatan - Beban lain-lain Jumlah beban Selisih Hasil Usaha (SHU)
Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
Rp ……………… Rp ……………… + Rp ………………. Rp ………………. Rp ………………. Rp ………………. Rp ………………. Rp ……………….. Rp ……………….. Rp ………………..+ Rp ……………….. Rp ………………..
57
2. Perhitungan pembagian sisa hasil usaha Keuntungan yang diperoleh koperasi disebut selisih hasil usaha. Selisih hasil usaha koperasi dibagi untuk : 1. Dana cadangan 2. Jasa usaha anggota 3. Jasa sertifikat modal koperasi 4. Jasa pengawas, pengurus, dan karyawan 5. Dana pembangunan 6. Lain-lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar Pembagian selisih hasil usaha disesuaikan dengan anggaran dasar koperasi. Perhitungan Jasa Usaha Anggota : 1. Persentase jasa usaha anggota Untuk koperasi kredit/simpan pinjam : Persentase JUA = Bag SHU untuk JUA x 100 % Pinjaman anggota Masing-masing anggota memperoleh persentase jasa usaha anggota dikalikan jumlah pinjamannya. Untuk koperasi konsumen : Persentase JUA = Bag SHU untuk JUA x 100 % Penjualan Masing-masing anggota memperoleh persentase jasa usaha anggota dikalikan jumlah pembeliannya. 2. Persentase jasa sertifikat modal koperasi : Persentase JSMK = Bag SHU untuk Jasa Sertifikat Modal Koperasi x 100 % Sertifikat Modal Koperasi Jasa sertifikat modal koperasi per lembar = Persentase JSMK x Nominal Sertifikat Modal Koperasi Masing-masing anggota memperoleh jasa sertifikat modal koperasi per lembar dikalikan jumlah sertifikat modal koperasi yang dimiliki.
Contoh 1: Koperasi Mekar Teratai pada periode tahun 2012 memperoleh selisih hasil usaha (SHU) Rp 24.000.000,00. Menurut anggaran dasar koperasi tersebut SHU dibagi untuk : Dana cadangan 10 %, Jasa anggota 25 %, jasa sertifikat modal koperasi 30 %, jasa pengawas dan pengurus 15 %, dana pendidikan 8 %, dana sosial 7%, dan dana pembangunan 5 %. Tentukan : 1. Pembagian / pengalokasian SHU 2. Apabila periode tahun 2012 koperasi tersebut jumlah penjualannya Rp 60.000.000,00 dan Tn Jono melakukan pembelian di koperasi sebanyak Rp 1.400.000,00, tentukan : a. Persentase jasa anggota b. Besarnya jasa usaha anggota untuk Tn Jono 3. Apabila periode tahun 2012 koperasi tersebut memiliki 3600 lembar sertifikat modal koperasi dengan nilai nominal per lembar Rp 10.000,00 sedangkan Tn Jono memiliki sertifikat modal koperasi sebanyak 45 lembar, tentukan : a. Persentase jasa sertifikat modal koperasi b. Besarnya jasa modal untuk Tn Jono c. SHU Tn Jono apabila bunga simpanan sukarelanya Rp 18 ribu
Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
58
Jawab : 1.) Pembagian / pengalokasian SHU : 2.) - Dana cadangan = 10 % x Rp 24.000.000,00 = Rp 2.400.000,00 - Jasa anggota = 25 % x Rp 24.000.000,00 = Rp 6.000.000,00 - Jasa sertifikat modal koperasi = 30 % x Rp 24.000.000,00 = Rp 7.200.000,00 - Jasa pengurus = 15 % x Rp 24.000.000,00 = Rp 3.600.000,00 - Dana pendidikan = 8 % x Rp 24.000.000,00 = Rp 1.920.000,00 - Dana sosial = 7 % x Rp 24.000.000,00 = Rp 1.680.000,00 - Dana pembangunan = 5 % x Rp 24.000.000,00 = Rp 1.200.000,00 2a.) Persentase JUA = Bag SHU utk JUA X 100% Penjualan = 6.000.000 x 100 % 60.000.000 = 10 % 2b.) Jasa usaha anggota untuk Tn Jono = 10 % x Rp 1.400.000,00 = Rp 140.000,00 3a.) Persentase JSMK = Bag SHU utk jasa sertifikat modal koperasi X 100% Sertifikat Modal Koperasi = 7.200.000 x 100 % 36.000.000 = 20 % Jasa sertifikat modal koperasi per lembar = 20 % x Rp 10.000,00 = Rp 2.000,00 3b.) Jasa sertifikat modal koperasi untuk Tn Jono = 45 x Rp 2.000,00 = Rp 90.000,00 3c.) SHU Tn Jono = Rp 140.000,00 + Rp 90.000,00 + Rp 18.000,00 = Rp 248.000,00
D. Perkembangan Koperasi Di Indonesia Th 1896 Aria Wiria Atmaja mendirikan Hulp Spaar Bank. Hulp Spaar Bank merupakan cikal bakal BRI sehingga Aria Wiria Atmaja diangkat sebagai Bapak BRI. Hulp spaar bank merupakan koperasi kredit pertama di Indonesia Th 1908 Budi Utomo mendirikan Koperasi Konsumsi, tetapi koperasi yang didirikan ini tidak dapat berkembang. Th 1912 H.Samanhudi mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI), salah satu kegiatannya adalah mendirikan Koperasi Industri Kecil Th 1942 Jepang mendirikan Koperasi Kumiai Tanggal 12 Juli 1947 diadakan Konggres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya Hasil Konggres antara lain sebagai berikut : 1. Menetapkan 12 Juli sebagai hari Koperasi 2. Didirikan SOKRI (Sentral Organisasi Koperasi Republik Indonesia ) Tanggal 12 Juli 1953 diadakan Konggres Koperasi kedua di Bandung Hasil konggres antara lain sebagai berikut : 1. Menetapkan Dr. M. Hatta sebagai Bapak Koperasi 2. SOKRI diganti Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Bulan September 1956 diadakan Konggres Koperasi ketiga di Jakarta Hasil konggres antara lain : Mendesak pemerintah dan DPR untuk membuat UU Perkoperasian Undang Undang Perkoperasian yang pernah berlaku di Indonesia sebagai berikut : 1. UU No 79 th 1958 2. UU No 14 th 1965
Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
59
3. UU No 12 th 1967 4. UU No 25 th 1992 5. UU No 17 th 2012 Th 1971 Prof. Sudarsono mendirikan BUUD ( Badan Usaha Unit Desa ) BUUD yang pilot proyeknya di Yogyakarta kemudian dikembangkan untuk seluruh daerah di Indonesia yaitu dengan dikeluarkannya Inpres No 4 th 1973. Berdasarkan Inpres No 2 th 1978 BUUD namanya diganti Koperasi Unit Desa (KUD) Di Jerman Jerman dikenal sebagai perintis koperasi kredit Th 1848 didirikan Koperasi Kredit pada dua tempat yang berbeda di Jerman. Pelopornya: Schulze Delitzh dan FW. Reiffeisen Perbedaan prinsip kerjanya sbb.: Perbedaan prinsip kerjanya sbb.: Model Reiffeisen Model Schulze Delitzh 1. Daerah kerja dipedesaan 1. Daerah kerja diperkotaan 2. Tanggung jawab anggota tidak 2. Tanggung jawab anggota terbatas terbatas 3. Pengurus mendapat gaji/jasa 3. Pengurus tidak digaji pengurus 4. Keuntungan tidak dibagi untuk 4. Keuntungan : sebagian besar dibagi anggota untuk anggota
Di Inggris Inggris dikenal sebagai perintis Koperasi Konsumsi Th 1848 didirikan Koperasi Rochdale Pelopornya: Robert Owen, William King, Charles Howard Perancis Perancis dikenal sebagai perintis Koperasi Produksi Pelopornya : Charles Fourier, Louis Blanc, Saint Simon, Charles Gilde Denmark Sebelum Perang Dunia kedua Denmark dikenal sebagai Negara Koperasi karena semua jenis koperasi dapat berkembang dengan baik di negara tersebut, bahkan koperasi menjadi tiang utama perekonomian negara teresebut. E. Kewirausahaan 1. Pengertian Wirausaha/Wiraswasta Istilah wirausaha atau wiraswasta merupakan terjemahan dari istilah entrepreneurship. Istilah tersebut pertama kali dikemukakan oleh Richard Cantillon, orang Irlandia yang berdiam di Prancis, dalam bukunya yang berjudul Essai sur la Nature du Commerceen, tahun 1755. Dilihat dari segi etimologis, wiraswasta berasal dari kata-kata “wira” dan “swasta”. Wira berarti berani, utama, atau perkasa. Swasta merupakan paduan dari dua kata: “swa” dan “sta”. Swa artinya sendiri, sedangkan sta berarti berdiri. Swasta dapat diartikan sebagai berdiri sendiri. Jadi yang dimaksud dengan wiraswasta adalah orang yang berani berusaha dengan kekuatan sendiri. 2.
Ciri-ciri Manusia Wirausaha/Wiraswasta Seseorang dikatakan manusia wirausaha apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Mempunyai Kepribadian yang Kuat
Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
60
2)
3)
4)
5)
Tanda manusia yang mempunyai berkepribadian kuat adalah manusia yang memiliki moral yang tinggi. Manusia yang bermoral tinggi, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Memiliki Sikap Mental Wirausaha. Manusia yang bermental wiraswasta mempunyai kemauan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidupnya. Memiliki Kepekaan Terhadap Arti Lingkungan. Manusia tercipta dengan kondisi dan perlengkapan yang sempurna, sehingga kekuatannya diharapkan dapat mengenal, mengolah dan menikmati alam semesta secara bertanggung jawab. Manusia wirausaha harus dapat mengenal lingkungannya. Dengan pengenalan terhadap lingkungan, memungkinkan manusia dapat mendayagunakan secara efisien untuk kepentingan hidupnya. Memiliki Ketrampilan Wiraswasta. Untuk dapat menjadi manusia wirausaha diperlukan beberapa ketrampilan seperti: ketrampilan berfikir kreatif, ketrampilan dalam kepemimpinan, ketrampilan manajerial, dan ketrampilan dalam bergaul antar manusia. Memiliki Kemampuan untuk Mencari Informasi Dalam realita seringkali terjadi kekurang berhasilan dalam berwirausaha disebabkan karena enggan untuk mencari informasi tentang beberapa hal yang menyebabkan kenapa suatu usaha dapat berhasil. Banyak wirausaha yang dalam menjalankan usaha hanya apa adanya. Mereka pada umumnya hanya menjalankan apa yang sudah ada walaupun dalam kenyataan tusaha tersebut tidak mengalami perkembangan.
Menurut Meredith ciri-ciri wirausaha (entrepeneur) sebagai berikut : 1) percaya diri 2) berorientasi tugas dan hasil 3) berani mengambil risiko 4) berjiwa kepemimpinan 5) berorientasi ke depan 6) keorisinil. 3.
Manajemen Usaha Wiraswasta Manajemen(management) merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan semua sumber daya yang ada pada suatu perusahaan untuk mencapai tujuan. 1) Perencanaan Perencanaan dalam perusahaan merupakan kegiatan menetapkan apa yang harus dilakukan dalam suatu perusahaan dan bagaimana sebaiknya melakukan hal tersebut. Perencanaan pada umumnya memiliki tiga komponen yaitu penetapan tujuan perusahaan, mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan dan merancang rencana-rencana taktis dan operasional untuk menjalankan perusahaan. 2) Pengorganisasian Pengorganisasian merupakan proses manajemen yang menetapkan cara terbaik dalam mengatur sumber daya dan aktivitas suatu usaha/bisnis menjadi suatu struktur yang saling berkaitan. 3) Pengarahan Pengarahan adalah merupakan proses manajemen dalam memandu dan memotivasi karyawan untuk mencapai sasaran suatu organisasi. Dalam memberikan pengarahan manajer bekerja untuk memandu dan memotivasi para karyawan untuk mencapai sasaran perusahaan. 4) Pengawasan
Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
61
Pengawasan merupakan proses manajemen dalam memonitor kinerja suatu organisasi untuk menjamin bahwa tujuannya dapat tercapai. 4.
Peran Wirausaha Terhadap Perekonomian Kebanyakan negara-negara yang telah maju kemampuan ekonomi negaranya sebagian besar ditunjang peran para wiraswasta. Di Indonesia untuk memajukan perekonomian peran swasta telah dilibatkan secara maksimal. Kewirausahaan dikampanyekan dengan berbagai penekanan antara lain bahwa lowongan kerja tidak akan mampu menampung jumlah angkatan kerja yang dari tahun ketahun terus bertambah. Para pengusaha kecil dibina dengan harapan bisa berkembang menjadi tonggak tumpuan ekonomi dimasa yang akan datang. Pengusaha besar diberi kemudahan untuk mengembangkan usahanya yang secara nyata telah menyumbang pajak yang besar kepada negara.
UJI KOMPETENSI
A. Pilih satu jawaban yang paling tepat
01. Undang-undang koperasi yang sekarang berlaku di Indonesia adalah A. UU no 14 tahun1965 B. UU no 12 tahun 1967 C. UU no 25 tahun 1992 D. UU no 14 tahun 2012 E. UU no 17 tahun2012 02. Berikut ini modal koperasi berdasarkan undang-undang koperasi yang sekarang berlaku di Indonesia kecuali ... A. Sertifikat Modal Koperasi B. Modal hibah/donasi C. Simpanan sukarela D. Simpanan wajib E. Setoran wajib
Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
03. Berdasarkan pasal 2 undang-undang perkoperasian yang sekarang berlaku di Indonesia, landasan koperasi adalah …. A. Pancasila dan UU perkoperasian B. UUD 1945 dan UU perkoperasian C. Pancasila dan UUD 1945 D. Solidaritas dan kekeluargaan E. Solidaritas dan Individualitas 04. Prinsip koperasi tercantum dalam UU perkoperasian yang sekarang berlaku pasal …. A. 3 B. 4 C. 5 D. 6 E. 7
62
05. Perintis berdirinya koperasi kredit yang juga dikenal sebagai pelopor BRI adalah …. A. Dr. Muhammad Hatta B. Aria Wiria Atmaja C. H. Samanhudi D. Prof. Sumitro E. Prof. Wijoyo Nitisastro 06. Tanggal 12 Juli ditetapkan sebagai hari koperasi, hal ini ditetapkan pada …. A. konggres koperasi pertama B. konggres koperasi kedua C. konggres koperasi ketiga D. sidang Dekopin E. keputusan presiden 07. Dr. Muhammad Hatta ditetapkan sebagai bapak koperasi Indonesia pada …. A. konggres koperasi pertama B. konggres koperasi kedua C. konggres koperasi ketiga D. sidang Dekopin E. keputusan presiden 08. Menurut UU koperasi yang sekarang berlaku, untuk koperasi sekunder pada saat berdirinya minimal beranggotakan …. A. 2 badan hukum koperasi B. 3 badan hukum koperasi C. 4 badan hukum koperasi D. 5 badan hukum koperasi E. 20 badan hukum koperasi 09. Koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang penyediaan barang kebutuhan Anggota dan non-Anggota disebut ... A. Koperasi konsumen B. Koperasi produsen C. Koperasi jasa D. Koperasi simpan pinjam E. Koperasi kredit 10. Berikut ini tugas pengurus dan pengawas : 1) mengelola Koperasi berdasarkan Anggaran Dasar 2) melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan Koperasi
Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
3)
menyusun rancangan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi 4) memberi nasehat 5) menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib Berdasarkan data diatas yang termasuk tugas pengurus adalah .... A. 1, 2, dan 3 B. 1, 2, dan 4 C. 1, 3, dan 5 D. 2, 3, dan 4 E. 3, 4, dan 5 11. Data “Koperasi Maju” tahun 2012 sbb. : - SHU Rp 40.000.000,00 - Pendapatan bunga Rp 150.000.000 - Sertifikat modal koperasi Rp 65.000.000,00 - Bag SHU untuk jasa anggot 30 % - Bag SHU untuk jasa modal 35 % - Jasa pengurus 10 % - Dana cadangan 5 % - Dana pendidikan 9 % - Dana Sosial 6 % - Dana pembangunan 5 % Tahun 2012 Tn Wijaya memiliki sertifikat modal koperasi 900 lembar @ Rp 10.000,00 dan jumlah bunga yang telah dibayarkan pada koperasi sebesar Rp 1.500.000,00. Berdasarkan data diatas bagian SHU untuk dana sosial adalah …. A. Rp 2.400.000,00 B. Rp 2.500.000,00 C. Rp 2.800.000,00 D. Rp 3.200.000,00 E. Rp 3.500.000,00 12. Berdasarkan data diatas persentase jasa anggota adalah …. A. 6 % D. 9 % B. 7 % E. 10 % C. 8 % 13. Berdasarkan data diatas persentase jasa sertifikat modal koperasi adalah …. A. 20,1285 % B. 21,5385 % C. 23,7589 % D. 25, 5000 % E. 29,6750 %
63
14. Berdasarkan data diatas besarnya jasa sertifikat modal koperasi per lembar adalah adalah …. A. Rp 2.153,85 B. Rp 2.500,00 C. Rp 2.753,50 D. Rp 3.158,35 E. Rp 3.500,00
A. B. C. D. E.
Rp 1.058.500,00 Rp 1.313.485,00 Rp 1.815.425,00 Rp 2.000.350,00 Rp 2.058.465,00
15. Berdasarkan data diatas SHU Tn Wijaya adalah ….
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas 01. Sebutkan prinsip-prinsip koperasi berdasarkan UU nomer 17 tahun 2012 ! 02. Jelaskan yang dimaksud dengan koperasi produsen ! 03. Jelaskan cara mengembangkan koperasi sekolah menurut anda ! 04. Koperasi “Mekar ” tahun 2012 memperoleh SHU Rp 60 juta, Sertifikat modal koperasi 4.000 lembar @ Rp 20.000,00, jumlah pinjaman anggota kepada koperasi Rp 100 juta. Menurut AD/ART SHU dibagi untuk : cadangan koperasi 15 %, jasa anggota 50 %, jasa sertifikat modal koperasi 25 %, jasa pengawas dan pengurus 10 %, Tentukan : a. Persentase jasa modal b. Persentase jasa anggota c. Bagian SHU untuk Tn Joni apabila dia memiliki sertifikat modal koperasi 50 lembar dan jumlah pinjamannya Rp 5 juta 05. Sebutkan ciri-ciri entepreneur !
Ekonomi SMA Kelas X, Drs Agus Triwidjana MM
64