Background lagu 1-2. Lord We Adore You & Praise God from Whom All Blessing Flow. -Di arransemen oleh Tom Fettke -Tom Fettke adalah seorang komposer, arranger, produser musik dan rekaman dari musik gereja kristen kontemporer. Lagu-lagu yang di gubahnya unik dan simple tetapi memiliki arti yang sangat dalam pada liriknya. 3. O Send Out Thy Light -Di arransemen oleh Spencer B. Schuldt -Lagu ini di inspirasi dari Kitab Mazmur 43:3-4 yang berisi tentang pernyataan kerinduan seorang dalam pembuangan untuk menikmati hadirat Allah. Dimana seorang tsb rindu sekali untuk menjadikan terang dan kesetiaan Allah sebagai penuntun kehidupannya. Itulah yang membuat ia ingin kembali ke hadirat Allah. 4. O Thou Joy of Loving Hearts -Di arransemen oleh Ludovico Tommaso da Vittoria -Merupakan lagu era Renaissance. Lagu ini menceritakan tentang seseorang y ang bersyukur atas kasih, kebenaran, damai dan terang Allah yang membuat sukacita 5,6 & 7. Be Still S till My Soul, I Love to Tell The Stor y & Standing On The Promises -Di arrensemen oleh Joy T. Nilo -Lagu-lagu ini merupakan hymn tradisional gereja kristen yang sudah sangat terkenal. 8. Richte Mich, Gott -Di arransemen oleh Felix Mendelssohn -Lagu ini di buat dengan komposisi 8 suara yang terinspirasi dari Mazmur 43. Secara garis besar Mendelsshon membagi pembagian harmoni secara gender. Kadang dia lebih sering menulis bagian pria lebih banyak atau sebaliknya. Jarang sekali mendelsshon menulisnya antara part pria dan wanita seimbang. Lagu ini menceritakan Raja Daud yang di kejar oleh anaknya, Absalom. Disini Raja Daud digambarkan dalam suasana stress, dikejar-kejar dan putus asa. Ia menghadapi suatu keadaan dimana ia berhadapan dengan persoalan yang tidak dapat ia atasi, yang memedihkan hati dan membingungkan jiwanya. Seruan "Richte mich, Gott..." menunjukkan kedalaman kedalaman deritanya dan kekuatan imannya yang mencari Allah. Hal inilah yang menjadi karakter dari Mazmur 43 ini, dalam penderitaan, iman tetap teguh. 9. Lux Aeterna -Di arransemen oleh Brian A. Schmidt -Lirik lagu ini terambil dari bahasa latin yang bercerita tentang doa seseorang untuk meminta pengasihan Tuhan bersinar atasnya sehingga ia dapat tinggal di surga bersama-sama dengan Tuhan. 10. Indodana -Di arransemen oleh Michael Barrett & Raff S chmitt -Lagu ini ditulis dalam bahasa tradisional tr adisional isiXhosa yang merupakan salah satu bahasa re smi di Afrika. Lagu ini menceritakan tentang seruan ketidakrelaan kita sebagai manusia dimana Allah telah mengambil
anakNya yang telah hidup diantara kita dengan cara disalibkan. 11. O Magnum Mysterium -Di arransemen oleh Nichloas White -Ditulis dalam bahasa latin. Lagu ini menceritakan tentang rahasia besar Maria. Yang apabila diartikan dalam bahasa indonesia menjadi, "hewan-hewan dikandang domba menjadi saksi pertama dari kelahiran seorang Juruselamat dunia yang ditaruh dalam palungan. Dan diberkatilah buah kandungan dari si Perawan yang telah mengandung Juruselamat kita yaitu Yesus Kristus, Haleluya!" 12 & 13. Satu Tubuh, Kita Semua & The Prayer of St Francis of Assisi -Diarransemen oleh Leo Matheos -Lagu "Satu tubuh, Kita semua" terambil dalam kitab 1Kor 12:12, Efesus 4:1-4, 1Kor 13:13 & Mazmur 133. -Lagu The Prayer of St Francis of Assisi merupakan lagu yang liriknya diambil dari doa yang sangat terkenal didunia yang dibuat oleh Santo Francis dari Assisi. Salah satu liriknya yaitu, "Tuhan, jadikanlah aku sebagai alat untuk menyebarkan kedamaianMU. Apabila ada kebencian, biarlah aku menaburkan kasih. Apabila ada yang melukai aku, biarlah aku mengampuni. Apabila ada keragu-raguan, biarlah aku yang membawakan keyakinan. Apabila ada kegelapan, biarlah aku membawa terang. Apabila ada kesedihan, biarlah aku membawa ke gembiraan." 14. There is a Balm in Gilead -Di arransemen oleh Raymond Wise - Lirik lagu ini merupakan perumpamaan yang dipakai Yeremia pada saat sebelum pembuangan bangsa Israel ke Babel. Pada abad keenam SM, nabi Yeremia dengan sedih bertanya, ”Apakah tidak ada balsam di Gilead?” (Yeremia 8:22). Balsem di Gilead pada zaman dulu berkhasiat untuk menyembuhkan lukaluka, memar atau bilur-bilur. Yeremia mengumpamakan luka-luka, memar atau bilur-bilur tersebut sebagai kemiskinan, ketidakadilan, sifat mementingkan diri, serta kurangnya kebaikan hati, dan itu semua karena kasih akan Allah dan sesama telah mendingin. Banyak orang merasa te rsisih karena ras, latar belakang etnik, atau usia mereka. Ke pedihan mereka diperparah oleh kelaparan, penyakit, peperangan, dan kematian. Seperti Yeremia, banyak orang yang tulus bertanya-tanya apakah tidak ada ”balsam di Gilead” untuk membalut luka emosi dan rohani dari orang-orang yang menderita. "Balsem di Gilead" disini untuk zaman modern diumpamakan adalah Kasih Yesus, yang dapat mengobati semua "luka dan memar" kita. 15. Haec Dies -Di arransemen oleh William Byrd -Merupakan lagu Renaissance. Di buat dalam bentuk motet. Syair lagu ini terambil dari Kitab Mazmur 118:24. "Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya. Haleluya." 16. O Nata Lux -Di arransemen oleh Guy Forbes -Terjemahaan lagu ini yaitu; " Telah lahir cahaya terang, Yesus, sang Penebus Dunia dengan cinta kasih yang berkenan untuk di terima. Memohon puji-pujian dan doa. Engkau yang berkenan untuk hadir
dalam wujud daging untuk kami manusia yang te lah kehilangan Kasih Allah. Jadikanlah kami umat yang percaya yang menjadi bagian dari tubuhMU yang diberkati". 17. My Lord, What a Mornin’ -Di arransemen oleh H, T, Burleigh -Lagu ini terambil dari kitab Wahyu 8:10. Isi dari lagu ini yaitu akan datang saatnya kesabaran Tuhan berakhir, Ia akan mulai untuk menghakimi bumi dan manusia. Pada hari itu akan menjadi pagi yang belum pernah kita lihat, dimana tangan Tuhan akan berkuasa dan tidak ada yang bisa menghindarinya. Umatnya yg berdosa akan merasakan ketakutan yg tidak bisa digambarkan dan hanya sanggup berkata, pagi seperti apakah ini Tuhan?.. (My Lord, what a mornin’) berakhirlah semua karna keduniawianku (done with all my worldly ways)