BENTUK MAPING DALAM "PENELITIAN PENDAHULUAN"

No. 1

Nama

MAPPING TUGAS JURNAL MAHASISWA MATA KULIAH PEMBANGUNAN KELEMBAGAAN Penelitian Relevan

Institusi

Mahasiswa

Amatan

Yogi Arian

Kelompok

Analisis Keberkelanjut-

Bagaimana indeks dan

Pembangunan

Deskriptif

Status keberlanjutan

Tani

an Perkebunan Kakao Rakyat di kawasan

status Keberlanjutan Perkebunan Kakao Rakyat

berkelanjutan kelembagaan,

kualitatif

perkebunan kakao rakyat di kawansan

Judul, Penulis, Tahun

Pertanyaan Penelitian

Teori

Metode

Hasil Penelitian

Perbatasan Pulau

di kawasan Perbatasan

politik, dan

perbatasan pulau

Sebatik, kabupaten Nunukan, provinsi Kalimantan Timur (M.Hidayatul S.Yahya,

Pulau Sebatik, faktor-faktor atau atribut sensitif berpengaruh kepada Keberkelanjutan

keamanan (Etkin, 1992)

sebatik pada masing-masing dimensi yaitu (a) dimensi ekologi

dkk, 2009)

Perkebunan Kakao Rakyat

kurang

di kawasan Perbatasan Pulau Sebatikkabupaten

berkelanjutan (46,23%), (b)

Nunukan, provinsi

dimensi ekonomi

Kalimantan Timur

kurang berkelanjutan (48,58%), (c) dimensi social budaya berkelanjutan (75,20%), (d) dimensi infrastruktur dan teknologi kurang berkelanjutan (36,39%), dan (e) dimensi hukum dan kelembagaan kurang

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.





berkelanjutan (40,49%) 2

Analisis efisiensi teknik usahatani tembakau (suatu kajian dengan menggunakan fungsi

Menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi produksi, menganalisis tingkat efisiensi teknik yang

produksi fronter stokhastik) (Elys Fauziyah, 2010)

dicapaioleh setiap petani, dan menganalisi factorfaktor yang menjadi

yaitu bibit, pupuk urea, pupuk TSP, dan pupuk kandang.

penyebab inefisiensi teknik.

Nilai efisiensi teknik

Frontier stokastik

(Aigner et al, 1977)

Deskriptif kualitatif

4 jenis input yang dapat berpengaruh poaitif terhadap produksi tembakau

yang dicapai oleh petani tembakau berada pada kisaran 0,55890565 sampai 0.99933681 dengan rata-rata sebesar 0,78240862 dan sebagian besar petani berada pada kisaran efisiensi





pertanian, kontrak dengan perusahaan dan keikutsertaan petani dalam koperasi. 3

Dinamika kelompok

Untuk mengetahui

Kepemimpinan

Deskriptif

Hubungan antara

tani pada kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di DAS Bila

dinamika kelompok tani pada pelaksanaan program rehabilitasi hutan dan

(Todaro, 1994)

kualitatif

pengurus kelompok tani dengan instansiinstansi terkait

Walane desa Lasiwala Kabupaten Sidrap (Abd.

lahan (RHL).

Wahib, 2008)

dalam hal pelaksanaan reboisasi hutan dan lahan (RHL) oleh anggotanya sangat berpengaruh terhadap dinamika kelompok. Kegotong-royongan, kekeluargaan, dan kebersamaan





meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Kelompok tani. Pengalokasian dana reboisasi hutan dan lahan dari instansi terkait diharapkan turun tepat waktu untuk pemeliharaan pemeliharaan tanaman. 4

Analisis factor-faktor yang mempengarui

Menganalisis apa yang menjadi factor penentu

Kinerja (Jackson, 1995)

Deskriptif kualitatif

Prioritas pembangunan

keberhasilan usahatani jambu mete di Sulawesi Sulawesi Tenggara (Chandra Indrawanto, Suci Wulandari, Agus

keberhasilan usaha jambu mete; mengukur tingkat kepentingan factor-faktor tersebut; dan menganalisis kondisi actual factor-faktor

usahatani jambu mete yang tangguh di Sulawesi tenggara adalah peningkatan kekuatan modal

Wahyudi, 2003)

tersebut.

petani melalui pola pendanaan





budidaya yang spesifik yang sesuai dengan kondisi teknis maupun social dan budayanya. Selain itu diperlukan pengembangan industri pengacipan di lokasi sentra produksi mete untuk memperluas pasar mete bagi petani, sehingga petani lebih memiliki akses informasi pasar dan harga mete yang akan meningkatkan posisi tawar petani. 5

Manajemen rantai

Bagaimana alur kerja yang

Manajemen

Deskriptif

Manajemen rantai





sudah mendapatkan hasil petanian lalu diberikan kepada pemilik dengan harga rendah lalu dijual kembali kepada pengepul di manado dengan harga yang tinggi. Para pengusaha menggunakan metode timbale balik barang dan jasa sebagai disposisi sirkulasi proses produksi dari barang mentah menjadi bahan jadi di berupa bibit unggul cengkeh







dengan harga jual yang tinggi.

BENTUK MAPING DALAM "PENELITIAN PENDAHULUAN"

Recommend Documents