Camshaft Terminology. Camshaft terminology can sometimes become very confusing. The diagram below should help to explain some o f the terms used in the design and selection of camshafts.
1. Max Lift or Nose 2. Flank 3. Opening Clearance Ramp 4. Closing Clearance Ramp 5. Base Circle 6. Exhaust Opening Timing Figure 7. Exhaust Closing Timing Figure 8. Intake Opening Timing Figure 9. Intake Closing Timing Figure 10. Intake to Exhaust Lobe Separation
©1999 Cam Techniques. Web Design & Programming by Dawn T. Generous.
Dialing Camshaft
Panjenengan sedoyo mula sampun ngertos… -jah maw ngomong paan daku ni- hehe… Banyak orang berpikir noken as adalah jantung dari sebuah mesin. Well… tidak salah memang mengingat noken AS adalah komponen pengatur katub-katub di dalam mesin untuk melakukan yoga… Hiruuuppp… Buaangg… Bua angg… Sedooottt… Tariiikk… Emmmhhh… sedappp…!!!
Sedap memang, kalau porting intake dan exhaust mampu mengalirkan kabut udara serta gas sisa pembakaran dengan baik, mantap memang jika karburator mampu mengabutkan udara/bahan-bakar dengan jos serta exhaust system mampu melepaskan CO dengan losss… Noken as akan bekerja sakti bila membuka pada waktunya serta bekerja menurut durasi tertentu dan berakhir on time. Oleh karenanya tidak akan berguna kita membuat noken as ekstreme untuk motor standard, juga kurang pas jika noken as dibuat agar mesin bertenaga di rpm tinggi namun dipakai untuk motocross. Terlebih penting lagi adalah pemasangan cam serta dialing sebuah noken as sehingga mereka mau membuka – menutup sesuai kehendak kita, setelan klep berapa yang pas, berapa Lobe Separation Angle yang diinginkan, berapa derajat overlapping yang dimau, dimana posisi Lobe Center diposisikan, serta maximum valve lift di mesin buk an hanya lobe lift. Kemampuan kita mengolah data inilah yang akan menjadi sistem informasi kita dalam menentukan riset mesin balap, dimana efek jika setelan dirubah, di RPM berapa dia bekerja bagus, pada RPM mana dia lemah, saat-saat kita bercanda ria dengan mesin kemudian pembalap mencoba motor pada track untuk memberikan feedback bagi engineer akan menjadikan kita sebuah pemerintahan yang baik lho…?! Lha kan iya, bukankah kita hidup di negara Rebalap, dari pembalap oleh pembalap dan untuk pembalap… Huahahhahaha mulai ngaco..!!! Dang! Setidaknya apa yang ingin saya bagikan di sini adalah perhitungan sederhana, bagaimana mengetahui durasi camshaft, pada bahasa internasional tentang camshaft durasi diukur saat bukaan klep atau angka dial gauge menunjuk pada 0.050 inch alias 1,27mm . Lha emangnya kita living in the jet plane.. eh emangnya kita hidup di Eropa, Amerika, Australia? Ya gak masalah ding, siapa tahu kita bisa konsultasi dengan mekanik asal Swedia seperti om saya itu huahahauahuahauahua ngaco lagi… Well.. let us make our own standard, biasanya ngomongin durasi ya pada angkatan 1mm, jadi saat kamu diliput tabloid, dan bicara durasi motor kamu bilang Cuma 260 derajat bos… itu diukur pada angkatan 1mm, jadi kan orang pada gak tahu durasi sebenernya saat klep mulai membuka 0,15mm dan hampir menutup 0,15mm, misalnya… hehhehehe senengane kok main rahasia. Biasa… kalau sudah terkenal jangan lupa sombong. Hakhakahkahak… But it’s not me. Secara saya belum terkenal. Supaya lebih gampang kita akan berbagi contoh menghitung durasi noken as Yamaha Vega r Intake membuka 27 derajat sebelum TMA, menutup 53 derajat setelah TMB Exhaust membuka 55 sebelum TMB, menutup 29 derajat setelah TMA Mari kita hitung durasi, LC, LSA durasi In = 27 + 180 + 53 = 260 derajat durasi Ex = 55 + 180 + 29 = 264 derajat Lobe center In = 260 / 2 – 27 = 103 derajat
Lobe center Ex = 264 / 2 – 29 = 103 derajat LSA = 103 derajat Dari LSA kalian akan tahu karakter sebuah camshaft, dari posisi LC kalian akan bisa menentukan maximum lift apakah sudah tepat atau tidak, dari durasi kalian akan tahu pada RPM berapa dia akan bekerja baik. salam gas polll…!!!
setel celah kerenggangan klep exhaust pada area ini
setel kerenggangan klep intake pada red area ini
busur derajat TEPEPA racing
persiapan untuk dialing
Contributed by Dikwan-DiTech Injection
Tips berikut menjelaskan cara men Dial Cam Sprocket (After Market Cam dan Sprocket Only!) baik pada kendaraan SOHC aupun DOHC, tulisan ini sengaja saya buat untuk mempermudah bagi rekan2 yg ingin mengetahui lbh jauh ttg Re-Dialing Cam, dan tips yg saya tulisan di bawah ini merupakan hasil uji coba kepada beberapa kendaraan, jadi mungkin hasilnya pun akan berbeda-beda.
Catatan : Kerusakan diluar tanggung jawab penulis. Biasanya diawali dengan mendial bagian Intake Cam menjadi lebih Advance (Maju) setiap (+2 derajat) terlebih dahulu. Ditest diantara setiap settingan dialing cam sampai power drop, setelah itu di undurkan / retard kembali hingga mencapai power yg di inginkan atau hingga maksimal power yg kita ingin kan di dapat. Setelah mendial Intake Cam, kita beralih kepada Exhaust Cam Mundurkan / Retard Cam Sprocket antara -1 dan -2 derajat dan seterusnya hingga powerband yg kita inginkan tercapai. Setelah itu di test kembali, apakah hasil dialing kita tsb tadi sdh sesuai dgn powerband yg kita inginkan?
Banyak Tuner-Tuner yg menggunakan konfigurasi dialing cam sebagai berikut : Contoh : Intake : Antara Advance 4 – 5 Derajat Exhaust : Antara Retard -1 , -2 Derajat Sebagai Catatan : Dengan memajukan (advancing) derajat Intake Cam, akan memperpendek jarak (Clearance) antara Piston dan Valve, baik pada kend DOHC maupun SOHC, bahkan apabila terlalu banyak (besar) akan merusak kepala piston maupun kepala valve tsb. Sebaiknya setelah kita men dial ulang cam kita pastikan bahwa valve dan piston tdk beradu, dengan cara memutar baud pully kruk as.
BEBERAPA TIPS MEN-DIAL CAM
Advance Both (Intake dan Exhaust) Cam Dengan cara mendial Intake dan Exhaust Gear menjadi Advance, maka akan meningkatkan Power di kecepatan bawah dan mengorbankan power di kecepatan tinggi. Dengan kata lain, menutup exhaust valve lbh cepat dan membuka intake valve lbh lambat, maka akan menghasilkan power pada RPM rendah. Retard Both (Intake dan Exhaust Cam Dengan cara ini akan meningkatkan power pada Top-end dan mengorbankan power pada bottom-end (RPM/Kecepatan) bawah. Dengan kata lain, menutup exhaust valve lbh lambat dan membuka intake valve lbh cepat, maka akan menghasilkan power pada kecepatan/RPM tinggi. Untuk kendaraan SOHC hanya mempunyai 2 pilihan, yaitu hanya dengan memundurkan atau memajukan cam gear tsb. Advance Intake Only Dengan cara ini akan menaikan power di bawah (Bottom-End) dan tengah (Mid-Range), dengan tanpa mengorbankan tenaga atas (Top-End) terlalu banyak. Biasanya settingan ini digunakan untuk mesin yg menggunakan Piston yg besar/panjang dan stang piston yg pendek, cocok juga di gunakan untuk mereka yg menggunakan type cam yg soft / derajat menengah. Retard Intake Only Dengan setingan ini akan menghasilkan power pada Top-End dan Mid-Range, settingan ini biasanya di gunakan khusus untuk cam dengan durasi derajat tinggi, bisanya juga idle pun tdk akan stabil (smooth). Advance Exhaust Only Dengan settingan berikut ini maka exhaust valve akan terbuka lebih lambat , dan akan menaikan power pada Top-End serta Mid-Range , settingan ini biasanya dipergunakan untuk jenis cam berdurasi tinggi. Biasanya idle ak an lbh smooth. Retard Exhaust Only Settingan ini dapat menaikan power pada Mid-Range, dan digunakan untuk mesin yg menggunakan piston yg besar/panjang dan stang piston yg pendek. Biasanya digunakan untuk jenis mesin yg menggunakan Cam derajat soft / menengah. Khusus untuk jenis mesin type SOHC Biasanya dengan memundurkan (Retard) dan memajukan (Advance) cam sprocket sekitar 2 Derajat juga sudah menghasilkan tenaga yg berbeda, maka perlu di trial n error Hingga kita bisa menghasilkan powerband yg kita inginkan. Untuk mempermudah pengetesan dianjurkan menggunakan alat Bantu DYNO TEST
Selamat Mencoba !
Mesin nembak-nembak… mungkin kita pernah mendengar dari mesin mobil atau motor kendaraan lain atau mungkin kita mengalami sendiri pada mesin mobil / motor kita. “Nembak-nembak” tadi di dunia otomotif disebut dengan istilah Backfire . Backfire terjadi saat mesin bekerja. Bisa terjadi di Intake (jalur masuk udara dan bensin) dan juga di Exhaust (jalur gas buang / knalpot). [ www.saft7.com - automotive tips and sharing ] Saat ini sudah jarang terjadinya Backfire, dikarenakan umumnya sudah berteknologi injeksi (Electronic Fuel Injection). Sistem EFI memperkecil terjadinya backfire, karena didukung oleh manajemen pengapian dan supply bensin yang baik hingga kontrol emisi yang saling berkaitan. Tetapi, bukan tidak mungkin untuk tetap terjadinya backfire pada mesin injeksi.
Intake-Backfire Ledakan yang terjadi di intake umumnya terjadi akibat campuran bahan bakar dan udara yang tidak sempurna karena terlalu ‘kurus’ / Lean / miskin. Yaitu kandungan bensin terlalu sedikit berbanding kandungan udara. (idealnya adalah 14.7 butir udara berbanding 1 butir bensin). Karena terlalu sedikitnya bensin dalam campuran yang masuk ke ruang bakar, membuat campuran tersebut sangat lambat, bahkan tidak bisa terbakar oleh percikan busi. Akibatnya, saat valve (klep) exhaust membuka untuk proses pembuangan,.. panasnya membakar bensin yang tidak bisa / lambat terbakar tadi, ketika panas itu mulai membakar bensin tadi, secara bersamaan valve intake membuka untuk proses hisap menyalurkan campuran bensin+udara baru, hasilnya terjadilah ledakan yang apinya bisa menyulut menyebar sampai ke filter udara dalam sekejap. Pada kondisi ini, sebenarnya ledakan terjadi juga bersamaan di intake dan exhaust. Intake-backfire juga bisa terjadi akibat timing pengapian yang terlalu maju. Jadi saat Valve Intake membuka untuk men-supply campuran bensin dan udara, sebelum Valve tersebut menutup.. busi sudah memercikkan api..
[ www.saft7.com - automotive tips and sharing ] Akibatnya, ledakan terjadi tidak di ruang bakar saja, melainkan juga menyebar masuk ke intake manifold hingga ke filter udara.
Exhaust-Backfire Yaitu terjadinya ledakan pada jalur keluar / gas buang. Dalam hal ini akan terdengar melalui knalpot. Kalau knalpotnya mempunyai daya redam yang baik, bunyi yang keluar tidak terdengar keras. Exhaust-backfire terjadi akibat bensin yang tidak terbakar di ruang bakar, baru terbakar setelah dibuang ke exhaust manifold (jalur knalpot) yang sangat panas. Ledakan di luar ruang bakar ini menghasilkan bunyi yang keras. Exhaust-backfire biasanya diakibatkan oleh timing pengapian yang salah atau terlambat, sehingga bensin+udara belum sempat dibakar, sudah dibuang ke exhaust yang sangat panas sehingga ledakan terjadi di knalpot.
Exhaust-backfire juga bisa disebabkan karena campuran bensin+udara yang tidak baik, sehingga susah bahkan tidak bisa terbakar oleh percikan busi. [ www.saft7.com - automotive tips and sharing ]
AKIBAT BACKFIRE Kehilangan Tenaga Mesin: setiap ledakan yang terjadi di ruang bakar menghasilkan tenaga untuk poros mesin berputar. jika ledakan tidak terjadi di ruang bakar, maka mesin kehilangan tenaga putarnya. Boros BBM: setiap butir Bahan Bakar, diharapkan dapat menjadi tenaga untuk memputar poros mesin.
Komponen Mesin Rusak: Selang / Hose Intake bisa sobek atau pecah, Knalpot bocor, Filter udara sobek/hancur, dll.
BACKFIRE DI DUNIA BALAP Pernahkah memperhatikan mobil balap saat memasuki tikungan tajam atau memperlambat kecepatan, terdengar suara ledakan-ledakan (backfire)… Hal tersebut sering terjadi akibat campuran bensin+udara yang ‘rich’, sehingga banyak bensin yang belum sempat terbakar, terbuang ke Exhaust Manifold saat pedal gas dilepas (throttle closed) tiba-tiba. Fenomena backfire dalam dunia balap dan drag-race membuat kesan “cool”. Lebih seru lagi, hingga dipasang Flame Thrower pada knalpot yang menyemburkan kobaran api… Wow..
[ www.saft7.com - automotive tips and sharing ]
PENYEBAB BACKFIRE: Tekanan bensin rendah: bisa disebabkan oleh filter bensin kotor/mampet, pompa bensin bermasalah, fuel injector kotor/mampet, Fuel Pressure Regulator bermasalah, selang vacuum Fuel Pressure Regulator rusak/sobek. Salah urutan pemasangan kabel busi
Penggunaan busi yang tidak tepat / busi mati. Timing pengapian yang tidak tepat. Valve Intake bermasalah (nyangkut, bocor)
Pusing Mengalami backfire.. Terjadi juga di mobilku sesaat sebelum libur lebaran 2009 yang lalu.. Mesin bekerja agak kasar, sedikit bergetar,.. Saat mesin sudah mencapai suhu kerjanya.. saat dibawa jalan,.. mesin tertahan di putaran 2500rpm, ketika pedal gas di injak lebih dalam, terdengar letupan di ruang mesin dan di knalpot bersamaan. Mencoba konsultasi dengan teman-teman yang mengerti mesin, hampir semuanya mengatakan ada masalah dengan pengapian atau timing pengapian. Kebetulan kabel busi ternyata ada yang sobek, namun setelah dicoba diperbaiki, tetap saja terjadi backfire, dan mesin tidak bertenaga. Mencoba ganti Ignition Coil,.. sama saja. Mencoba stel klep + ganti oli mesin… sama saja. Cek Kompresi mesin… bagus semua. Duh apa dong ya?..
[ www.saft7.com - automotive tips and sharing ] Coba untuk ganti busi lagi.. Baru berjalan sekitar 2 kilometer,.. ketika busi dibuka, ternyata busi nomor 1,2 dan 3 berwarna hitam.. sementara busi nomor 4,5 dan 6 masih putih bersih (pembakaran sempurna). Waah.. busi hitam tersebut tanda bensin tidak terbakar dengan baik… tentunya bisa karena semprotan Fuel Injector yang tidak sempurna. Besoknya saya coba bersihkan Fuel Injector di bengkel yang punya mesin Ultrasonic Fuel Injector Cleaner…
.
Benar saja.. saat Fuel Injector di test,.. ternyata injector nomor 1,2 d an 3 hanya mampu menyemprotkan bensin setengah dari injector lainnya. Ini yang membuat campuran bensin+udara menjadi sangat LEAN (kurus), sehingga bensin tidak terbakar, dan baru terbakar di Exhaust Manifold yang menyebabkan backfire.
Setelah fuel injector bersih kemudian dipasang kembali di mobil (tidak lupa mengganti O-Ring Injector dengan yang baru).
Hasilnya…. mesin kembali halus dan sangat bertenaga saat dibawa jalan. Usia Fuel Injector pada mesin saya masih bisa dikatakan baru, sekitar 9 bulan yang lalu seluruhnya diganti baru. Namun kotoran pada tangki bensin yang lolos dari saringan filter bensin membuat fuel injector mampet.
Selesai itu semua, saya segera setel CO (uji emisi) agar pembakaran bbm lebih sempurna lagi, dan mobil benar2 sehat. Jadi deh mudik lebaran dengan mobil sehat…. maknyusss… [ www.saft7.com - automotive tips and sharing ]
24 Responses to “Backfire.. apaan sih?”
1.
hdoq says: 30/9/2009 at 15:33 Horeee….saya yang pertamaa….:)
2.
DC says: 30/9/2009 at 15:42 Pak,bersihkan injector dgn alat khusus tsb dibandingkan dgn fuel additif injector cleaner bagus mana sih pak???misal merk terkenal REDLINE…
3.
saft says: 30/9/2009 at 15:46 Dear DC: Fuel Additive with injector cleaner hanya sampai sebatas maintenance agar tetap bersih, tetapi tidak bisa membersihkan sebaik ultrasonic cleaner yang memang di desain/dibuat khusus untuk pekerjaan berat tersebut.
4.
DC says: 30/9/2009 at 15:54 oic,kirain produk2 spt REDLINE sama efeknya hehehehehe maklum sy org awam yg sekedar baca iklan pak…Thanks infonya
5.
miki says: 30/9/2009 at 16:42 bos, bengkel nya dimana ya yg ultrasonic? nyari2 yg di jkt, males coba2 klo blm ada referensi nih.
6.
saft says: 30/9/2009 at 16:47
ada banyak sih bengkel yang punya mesin Ultrasonic Fuel Injector Cleaner… tapi ga semua montirnya apik dan sabar buat bikin injector kita terkalibrasi dengan baik semuanya.. yang dah saya coba dan bagus adalah di Rev Engineering (arteri kedoya) dan Ditech Injection (bandung)
7.
fajarm says: 30/9/2009 at 21:39 hati2 nyuci2 injektor…. lubang dudukan injektor pastikan jg dalam kondisi bersih setelah injektor dicabut. (semprot pake dcs dll aje dulu) pengalaman dulu nyuci injektor, mungkin gara2 karbon yang numpuk kotor banget… sampe2 lubang injektor penuh karboon. akibatnya, ketika injector mau dipasang lagi, (setelah selesai di test kalibrasi)O-ring injector jadi robek… akibatnya BOCOR deach tuh injektor di O-ring injektornya.
8.
Saftari says: 30/9/2009 at 22:27 THanks om Fajarm.. ini pake alat khusus seperti yang terlihat di foto dan artikel saya soal ultrasonic injector cleaner. Jadi bukan metode sederhana yang pakai DCS dan Carbs Cleaner.
9.
Ovi Sardjan says: 30/9/2009 at 23:49 mantap mas…. kita juga ada ultrasonic cleaner mas.. thank you..
10.
agus ramdani says: 1/10/2009 at 00:03 om…saya juga pernah pusing ama backfire dengan mobil saya yang waktu itu ada TURBO nya…Sharing aja RPM turbo yang tidak seimbang deng an tenaga mobil yang kita genjot juga bisa menyebabkan itu. Contohnya dulu di tanjakan suka meletup2 (back fire )udah detect sana sini,gak taunya turbonya kotor.Temen saya
juga pernah mengalami begitu…udah ganti ini itu,gak taunya intercoolernya kotor.makasih
11.
Taufik says: 1/10/2009 at 05:07 Wah . . .makasih pencerahannya mas . . .soale hampir tiap pekan ada matik lewat depan rumah..karena ada tanggul polisi tidut..nah saat itu knalpotnya kayak yang meledak..duaaarrr *yang pasti backfire bukan karena ada polisi tidurnya sih great article mas
12.
Saftari says: 1/10/2009 at 06:31 Om Agus Ramdani… Makasih ya sharingnya…. makin lengkap deh.
13.
Saftari says: 1/10/2009 at 06:32 Mas Ovi Sardjan… Thanks info nya. telat ih ngasih taunya.. jadi di KS NUSA juga ada Ultrasonic Injector Cleaner.
14.
fajarm says: 1/10/2009 at 22:32 iye bener om saft, maksud ane… lubang injektor yang ada di intake mesin yang kotor karbon, jadi pas masang injektor ke dudukan injektor di mesin, karena masih ada sedikit tumpukan karbon di lubang injektor (di intake) akhirnya seal Oring injekto jadi robek, kena kotoran karbon dilubang injektor di intake tsb. mungkin jarang terjadi kasusnya, tapi buat jaga2 aje gituh.
15.
farid says:
2/10/2009 at 22:46 ultrasonic injector cleaner ada tuh di bogor(shop ‘n drive). biaya : 200 rb.
16.
mulia says: 4/10/2009 at 15:35 Kang Saft, sewaktu injector cleaner, filter bensin turut dibersihkan tidak? Termasuk filter yg di fuel pump, atau kuras tanki, klo gak 9 bulan lagi perlu cuci injector lagi tuh.
17.
Iman says: 6/10/2009 at 11:31 cool…thanks
18.
richard says: 10/10/2009 at 18:36 mas, mau tanya kalo injektor diesel itu bisa di bersihin ga? trus cara perawatannya gimana y? saya bingung neh mas gimana caranya bikin mesin phanter saya bertenaga? tks, R_1
19.
pungky ch. says: 26/10/2009 at 20:38 kang,kalo mesin yg karburator dan masih platina gimana nyetelnya?kabel busi dah diganti yg tembaga biar apinya besar,pake WAI manual yg selnag infus,udah pake ingiter coil,tapi kadang2 masih nembak2,knalpot masih hitam sedikit,yg belum ganti pilot jet yg lebih kecil,kalo dikecilkan kira2 gimana ya,thx
20.
adete says: 27/10/2009 at 21:27
om tanya, saya pernah ngalamin di sepeda motor saya.. tiba-tiba ada yang meletus dari knalpot..setelah gas lalu engine break..emang jarang-jarang sih, tapi ga ada salahnya kalau di perbaiki..=)
21.
lixz says: 29/11/2009 at 05:33 informatif gan, lain kali cek injector deh
22.
john says: 10/1/2010 at 01:49 kok masih naik sepeda motor? kalo bensin abis masih mau nge-genjot??? mending naik motor, satria gitu atau ninja.
23.
ariandy says: 12/2/2010 at 20:51 Kalo sistem anti-lag di mobil turbo, kan pasti backfiring tuh, tapi efeknya spool turbo tetep ada, jadi gak ngelag deh tiap ganti gigi.
24.
roche alimin says: 17/2/2010 at 16:54 Mobil saya (BMW E34) pernah mengalami intake ba ckfire. Kadang-kadang setelah mobil di starter timbul letupan di saluran intakenya. Dan asap mengepul keluar dari filter udara. Ini kadang terjadi di tempat parkir (jadi rame deh… hehehe). Analisa para mekanik macam2. Tetapi akhirnya, ternyata setelah keenam businya diganti. Gejala intake backfire tersebut sudah h ilang sampai saat ini. Berikut adalah kode-kode yang muncul di box part busi. NGK 1. C : diameter ulir busi (B : 14mm, C : 10mm, D : 12mm) 2. P : type rancangan busi (hanya pabrikan yg tahu kode ini) 3. R : busi dengan resistor di dalamnya (untuk mesin dengan teknology digital
menggunakan busi type ini untuk menghindari terjadinya frekuensi yg dapat mengganggu pembacaan sensor digital) 4. "7" : tingkat panas busi ( semakin kecil angkany 6, 5, 4 disebut busi panas. Semakin besar 8, 9 disebut busi dingin) 5. H : panjang ulir busi (H : 12,7mm , E : 19mm, L : 11,2mm) 6. S : type elektroda tengah (IX : inti elektroda dari bahan iridium, G : type busi racing , P : inti tengah berbahan platinum, S : inti tengah tembaga ) 7 . "9" : celah inti elektroda busi (9 : celah busi 0,9mm , 10 : celah busi 1mm) Denso 1. U : diameter ulir busi (U : 10mm, X : 12mm, W : 14mm) 2. "22" : tingkat panas busi (semakin kecil angkany 20, 19 disebut busi panas. Semakin besar 24, 26 disebut busi dingin) 3. F : panjang ulir busi (E : 19mm, F : 12,7mm , L : 11,2mm) 4. S : type rancangan busi 5. U : bentuk elektroda samping "U" 6. "9" : celah inti tengah elektroda (9 : celah busi 0,9mm , 10 : celah busi 1mm) Semoga informasi ini dapat membantu anda untuk mengetahui spesifikasi busi motor, atau pun untuk mensubsitusi atau memakai busi dari motor jenis lain bahkan merek lain asalkan dengan kode yang sama, baik diameter ulir, panjang ulir, tingkat panas busi dsb. Nantikan info berikutnya mengenai tingkat panas busi. cu MAKER MODEL DENSO IRIDIUM POWER IRIDIUM RACING HONDA ASTREA GRAND, WIN, SUPRA U22FS-U IUF22 C700M, C800M, ASTREA 800, C700 U20FS-U IUF22 C800, ASTREA STAR, ASTREA PRIMA U22FS-U IUF22 C90, S90Z X20FS-U CB125S, CG125, CB200, MINICAR X22EP-U IX22B IXU01GL 100, GL MAX, GL PRO (CDI), CBX 650 X24EP-U9 IX24B IXU01GL MAX NEO TECH, KCJA (TIGER) X24EP-U9 IX24B IXU01GL MAX, GL PRO (PLATINA) X24EP-U IX24B IXU01GL100K, GL125, XL125R, CB750K X24EP-U IX24B IXU01KARINA 125 U20EPR-U9 IU20 IU01-
KARISMA 125 U20EPR-U9 IU20 IU01MEGA PRO, GL PRO NEO TECH X24EP-U9 IX24B IXU01NSR 150 W24ES-U IW24 IW01S110, CG110, CB100, CB125 X22EP-U IX22B IXU01SONIC 125, CITY SPORT 1 U24ESR-N IU24 IU01SUPRA X 125 U20EPR-9 IU20 IU01TA 200 (PHANTOM) X24EPR-U9 IX24B IXU01SUPRA FIT, REVO U22FS-U IUF22 VARIO U22FER-9 IUH24 IU01BEAT U24EPR9 IU24 IU01KAWASAKI BLITZ 125 U20FS-U IUF22 ELIMINATOR 175 U24ESR-N IU24 IU01KAZE 110 U20FS-U IUF22 MERCY 200 W22EP-U IW22 IW01NINJA 150 W24ES-U IW24 IW01ZX 130, ATHLETE U20FS-U IUF22 NINJA RR 150 W27ES-U IW27 IW01KYMCO EASY 100 U22FS-U IUF22 VISA U22FS-U IUF22 METICA 125 U22FSR-U IUF22 SPIKE 120 U22FS-U IUF22 TREND 125 U22FSR-U IUF22 LIBERO 110 U22FS-U IUF22 FREE MX, LX U22FSR-U IUF22 SUZUKI COOL (110) W24ES-U IW24 IW01FXR150 X24EP-U IX24B IXU01GSX750 X24EP-U IX24B IXU01RAIDER (125) U24ES-N IU24 IU01RC100, CRYSTAL RC80 / 100DK W22FP-Us IWF22 RC110 CDN/CSD, TRS, TRZ W24FP-Us IWF24 RGR, SATRIA RU120 W24ES-U IW24 IW01SHOGUN FD110 U20FS-U IUF22 SHOGUN SC231 (125), ARASHI U20FS-U IUF22 NEW SHOGUN Hyper Injection Fi U20FS-U IUF22 SMASH (110), NEW SMASH U20FS-U IUF22 THUNDER EN125, SATRIA F 150 U24ESR-N IU24 IU01THUNDER GSX250 X24ES-U IX24 IXU01TS100, TS125 ( '78~ ), GT250, GT380 W22EP-U IW22 IW01SPIN U20FS-U IUF22 SKYWAVE 125 U20FSR-U IUF22 YAMAHA CRYPTON, VEGA, JUPITER U22FS-U IUF22 F1ZR, SIGMA W22FP-Us10 IWF22 GLIDE W22FPR-U IWF22 JUPITER MX U24EPR9 IU24 IU01L2S, XT80, L2 Super W22FP-Us IWF22 MAJESTY U22ES-N IU22 IU01NOUVO, MIO U22FSR-U IUF22 RX-K ('96~) W24FPR-U10 IWF24 RX-Z, RZ-R W24ES-U IW24 IW01SCORPIO, SCORPIO Z X24ES-U IX24 IXU01TOUCHS W24ESR-U IW24 IW01V100(3AY) ALVA IIR, V110(3XA) FORCE 1 W22FP-Us10 IWF22 Y125Z, TIARA W24ES-U IW24 IW01YT 115, RX-S, RX-K W24FP-Us10 IWF24 VIXION U24ESR-N IU24 IU01-
VESPA/PIAGIO CORSA, PK125 W20FP-US IWF20 DNA 180 U27ESR-N IU 27 IU01EXCLUSIVE 150, EXCEL 150 W14EX-U IW16 IW01P150X, P150S, PX150E W9FP-UL - PT100TS, SUPER, SPRINT W9FP-UL - PX150XE, PX150SE, P200XE, EXCEL W14EX-U IW16 IW01X9 180 U27ESR-N IU 27 IU01KANZEN Spectra 100, Pesona 5 U16FS-U - Scudeto 125 U22FS-U IUF22 K-Cross 125 X24EP-U9 IX24B IXU01BAJAJ PULSAR 200 DTS-Fi U27ESR-N IU27 IU01PULSAR 180 DTSi U27ESR-N IU27 IU01PULSAR XCD 125 U27ESR-N IU27 IU01-