Sistem Pengendalian Manajemen Andreas.S
142100149
Heru Budianto
142100246
Fendita Wulandari
142100272
Piedmont University Latar belakang masalah
Berawal dari tahun tahun 1984, 1984, Piedmont Piedmont University University mengalami
krisis keuangan yang
mengakibatkan defisit defisit terhadap keuangan keuangan Piedmont. Akibat krisis ini adalah adalah terhambatnya operasional piedmont dan dan otomatis memperbesar kerugian kerugian dan biaya yang semakin semakin tinggi dari waktu ke waktu. Waktu krisis ini bersamaan dengan terpilihnya rektor universitas yang baru dan diharapkan bisa membawa Piedmont university keluar dari krisis krisis keuangan yang yang melanda. Langkah yang diambil Hugh Scout sebagai rektor baru adalah penghentian perekrutan karyawan, menaikkan uang kuliah dan penekanan biaya operasi. Langkah kontraksi ini berhasil membuahkan surplus pada 30 juni 1986. Seorang alumni, Neil Malcolm ingin memberikan rekomendasi atas masalah selama ini dengan solusi permanen seperti aktivitas pencarian dana, penambahan rekrut karyawan dan yang terutama yang paling kontras adalah reorganisasi struktur organisasi menjadi pusat laba. Jika usulan Malcolm diterima, maka permasalahan baru timbul salah satunya adalah pengalokasian biaya transfer antar fakultas sebagai bagian dari pusat laba dan juga menjadikan masalah semakin rumit dimana masing-masing fakultas memiliki opini dan pembelaan tersendiri.
Pertanyaan 1. Penyelesaian masalah yang seharusnya dilakukan
Pertama, bagi kelompok kami, ketika suatu unit usaha, oraganisasi baik laba maupun nirlaba berada didalam krisis maka otomatis akan mengakibatkan kontraksi atau penciutan. Hal ini berdampak pada arah kebijakan dan peraturan yang menjelaskan keadaan suatu oraganisasi jasa dalam hal ini Piedmont university sedang dalam kondisi krisis keuangan. Otomatis, penyelesaian masalah seperti yang dilakukan oleh rektor baru Piedmont Hugh Scott adalah benar dan pada umumnya digunakan secara luas oleh organisasi-organisasi bahkan negara yang sedang mengalami krisis. Kebijakan Hugh
seperti menaikkan uang kuliah, penghentian rekrut karyawan, dan penekanan biaya operasi diharapkan akan mampu memperkecil defisit. Cara lain adalah dengan mencari pendanaan kepada pihak luar seperti misalnya menghubungi almamater Piedmont yang telah bekerja dan mengajak mereka untuk turut berkontribusi adalah salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan oleh Piedmont dalam memperoleh sumber dana baru. Sekalipun mungkin sulit untuk memperoleh pinjaman jangka panjang dari bank karena situasi yang defisit, namun bisa saja terdapat sumbersumber pendanaan lain yang mungkin masih bisa diharapkan. Jikalau mungkin, Piedmont bisa saja mendivestasi sebagaian aset yang kurang terkait dengan kegiatan operasionalnya untuk mendorong pendanaan yang memadai agar kegiatan operasional tidak terganggu dan otomatis mengurangi defisit. Terakhir, jika dilihat dari daftar penerimaan dan pengeluaran dari seluruh fakultas yang ada, maka bisa saja kelebihan atau surplus yang dihasilkan oleh satu fakultas d ialokasikan kepada fakultas lain yang mengalami defisit sehingga tidak ada dana yang menganngur sementara fakultas tertentu defisit. Mungkin cara ini bisa diterapkan asalkan struktur operasional perusahaan bukan pusat laba. 2. Masalah lain dengan diterapkannya pusat laba
Secara pribadi saya kurang setuju dengan diterapkannya pusat laba untuk oraganisasi jasa nirlaba yang bergerak dibidang pendidikan. Masalah lain yang dapat timbul menurut saya adalah adanya pengalokasian dan pembebanan biaya yang semakin rumit, dimana jika dianalogikan satu fakultas adalah unit bisnis yang merupakan pusat laba dan memiliki anggaran sendiri-sendiri, maka jika ada interaksi yang terjadi antara fakultas terutama dengan pemakaian fasilitas-fasilitas umum kampus seperti perpustakaan, atletik akan menimbulkan biaya-biaya seperti mekanisme harga transfer dan mempersulit pengalokasian dan penentuan biaya serta menimbulkan masalah baru dimana, jika satu fakultas menyajikan harga yang tertentu maka bisa saja harga tersebut kurang disetujui oleh fakultas lain. Masalah lain menurut kami adalah, struktur organisasi pusat laba hanya cocok ditetapkan pada perusahaan yang berorientasi laba (karena tujuan struktur itu sendiri adalah meningkatkan laba unit bisnis) dengan skala yang luas. Piedmont, hanyalah universitas yang aneh jika dirasa dikatakan memiliki jaringan yang luas. Konflik potensial bisa saja timbul karena interaksi dan sistem hierarki dengan jajaran yang lebih tinggi (rektor dan jajarannya) terhambat dimana fakultas lebih sibuk dengan urusan surplus yang harus dicapai fakultasnya ketimbang berurusan dengan pusat. 3. Alternatif dari pusat laba
Alternatif lain yang dapat kami sarankan adalah tidak mengubah struktur organisasi tapi penyelesaiannya lebih diberatkan terhadap pencarian dana itu sendiri serta menganalisa aktivitas dan biaya yang terjadi didalam Piedmont University. Mempertahankan struktur organisasi fungsional serta hierarki awal akan memudahkan rektor untuk mulai melakukan spesialisasi dan pemahamannya untuk menyelesaikan masalah yang ada
sampai pada hierarki terbawah. Ini berarti, Hugh akan dan harus mengatasi masalah tanpa mengurangi wewenangnya sebagai rektor yang baru. Ini amat cocok bagi Hugh Scott yang berasal dari latar belakang yang sama yakni dari kalangan akademisi dan diharapkan mengerti seluk beluk masalah ini. Aktivitas pencarian dana seperti yang dijabarkan di poin 1 adalah penting dan bahkan lumrah ada di dalam setiap keadaan dan dilakukan terutama dalam kondisi kekurangan likwiditas. Jika Piedmont memiliki suatu aset yang menganggur seperti tanah atau bangunan yang memiliki nilai jual serta tidak terkait dengan operasional perusahaan maka ada baiknya aset tersebut didivestasi untuk kepentingan pendanaan. Selain itu, perlu dianalisa aktivitas didalam Piedmont itu sendiri yang mana mungkin ditemukan pemborosan atau biaya yang timbul namun tidak semestinya, karena biayabiaya seperti itu hanya akan memperbesar biaya dan memperbesar defisit juga. Maka, perlu diadakan identifikasi terhadap biaya dan mengeliminasi jenis-jenis biaya yang tidak berguna apalagi yang tidak berkaitan dengan operasional dan nilai tambah universitas tersebut. 4. Jika seandainya masalah-masalah diatas sebagian besar dapat diselesaikan secara memuaskan, maka kami tetap tidak merekomendasikan gagasan pusat laba sebagai jawaban atas solusi Piedmont.
--------------------------------------------------------