STRATEGI BERSAING DI PASAR P ASAR INTERNASIONAL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan Dosen: Prof. Dr. H. Abdul Rohman, Msi, Ak.
Disusun Oleh:
FANDY EWINDA
12030116220021
AMBAR NILA SARI
12030116220034
Pendidikan Profesi Akuntansi Angkatan XXVIII Universitas Diponegoro Diponegoro 2017
BAB I PENDAHULUAN
Banyak perusahaan yang menjalankan pemasaran internasional selama beberapa dekade belakangan ini, perusahaan-perusahaan seperti Nestle dan Toshiba misalnya telah dikenal di seluruh dunia selama bertahun-tahun. Akan tetapi, persaingan global semakin kuat ketika perusahaan baru ikut masuk dalam bisnis internasional. Perusahaan domestik yang tidak pernah memikirkan pesaing asing tiba-tiba menemukan pesaing tersebut didekat mereka. Meskipun beberapa bisnis di suatu negara mungkin ingin menghilangkan pesaing asing melalui undang-undang tertentu, cara yang lebih baik untuk bersaing adalah terus memperbaiki produk di dalam negeri dan berekspresi ke pasar asing. Dalam industry global (global industry), posisi strategis pesaing di pasar geografis atau nasional utama dipengaruhi oleh keseluruhan posisi global mereka. Perusahaan global (global firm) beroperasi di lebih dari satu Negara dan mempunyai keunggulan R &D, produksi, logistic, pemasaran, dan keuangan yang tidak dimiliki oleh pesaing domestic murni Strategi global mengasumsikan produk-produk yang lebih distandarisasi dan kontrol oleh kantor pusat. Akibatnya, strategi kompetitif disentaralisasi dan dikontrol oleh kantor pusat. Unit-unit bisnis strategis yang beroperasi di setiap negara diasumsikan saling tergantung dan kantor pusat berusaha untuk menyatukan bisnis-bisnis yang tersebar di negara-negara tersebut. Oleh Karena itu, strategi ini menawarkan produk-produk standar ke berbagai pasar di negara-negara yang berbeda. Jadi strategi global menekankan pada skala ekonomi dan menawarkan lebih banyak peluang untuk mendayagunakan inovasi yang dikembangkan pada tingkat perusahaan atau dalam sebuah negara atau di pasar-pasar lainnya. Strategi global memiliki resiko yang rendah, tetapi dapat melewatkan peluang-peluang yang tumbuh di pasar-pasar lokal, baik karena pasar-pasar itu tidak menunjukkan adanya peluang atau karena peluang-peluang itu mengharuskan produk-produk tersebut disesuaikan pada pasar lokal. Akibatnya srategi ini tidak responsive terhadap pasar-pasar lokal dan sulit dikelola karena kebutuhan untuk mengkoordinasi strategi-strategi tersebut dan mengoperasikan keputusan lintas negara. Akibatnya, pencapaian kegiatan operasi yang efisien perlu berbagi sumber daya dan penekanan diberikan pada koordinasi dan kerjasama antar unit di lintas negara tersebut.
BAB II STRATEGI BERSAING DI PASAR INTERNASIONAL I.
ALASAN PERUSAHAAN MEMPERLUAS BISNIS KE PASAR ASING
Perusahaan-perusahaan mengekspansi bisnisnya ke luar negeri untuk 4 alasan umum: 1. Mendapatkan akses ke pelanggan baru Ekspansi ke luar negeri memberikan potensi untuk meningkatkan keuntungan, laba, dan pertumbuhan jangka panjang serta menjadi pilihan yang sangat menarik apabila pasar di negara asal perusahaan telah matang. 2. Mencapai biaya lebih rendah dan meningkatkan daya saing Banyak perusahaan menjual produknya lebih dari satu Negara dikarenakan penjualan dalam negeri tidak cukup untuk menutupi skala ekonomisnya (economies of scale). Semakin banyak produksi maka biaya per unitnya akan semakin murah, secara substansial meningkaykan biaya-saing perusahaan. 3. Memanfaatkan kompetisi utamanya Sebuah perusahaan dapat memperluas kompetensi dan kapabilitasnya untuk posisi memperoleh keuntungan kompetitif dalam pasar luar negeri seperti halnya pada pasar domestik. 4. Menebar resiko bisnisnya di basis pasar yang lebih luas Sebuah perusahaan menebar resiko bisnis dengan mengoprasikan bisnisnya di beberapa Negara yang berbeda dari pada tergantung sepenuhnya di pasar dalam negeri. Perusahaan industri yang didasarkan pada sumber daya alam seperti migas, mineral, karet, dan kayu sering beroperasi dalam area internasional karena beberapa perlengkapan bahan baku terletak di mancanegara. Perbedaan Antara Persaingan Internasional dengan Persaingan Global
Persaingan internasional
Secara tipikal, satu perusahaan akan mulai bersaing secara internasional dengan cara memasuki hanya satu atau mungkin memilih sedikit pasar asing.
Persaingan global
Meliputi persaingan terhadap banyak negara dibelahan dunia. Tapi hanya bisa dilakukan bagi perusahaan-perusahaan yang awalnya telah melakukan persaingan
internasional dan perusahaan mempunyai posisi pasar nasional yang sangat kuat dengan pasar internasional dan memimpin para pesaing dalam berbagai negara.
II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBENTUK PLIHAN STRATEGI DI PASAR ASING
Terdapat empat faktor yang membentuk pendekatan strategis perusahaan untuk bersaing di pasar asing.
a. Perbedaan Lintas Negara dalam Budaya, Demografi dan Keadaan Pasar Terlepas dari motivasi perusahaan untuk memperluas pasar ke luar negeri, strategi yang digunakan untuk bersaing di pasar luar negeri harus didorong situasi. Kondisi budaya, demografis (kependudukan), dan pasar bervariasi secara signifikan antara negara-negara yang ada dunia. Budaya dan gaya hidup adalah perbedaaan yang paling jelas antar Negara. Sedangkan kondisi pasar dan demografi menempel ketat dibelakangnya. Pertumbuhan pasar bervariasi dari satu negara ke negara lain. Pada negara berkembang, potensi pertumbuhan pasar jauh lebih tinggi daripada di negara-negara yang lebih matang. Kepentingan terbesar perusahaan bersaing di pasar luar negeri adalah untuk menyesuaikan penawaran mereka di masing-masing pasar negara yang berbeda. Apakah mereka akan mencocokkan selera dan preferensi pembeli lokal atau apakah untuk menawarkan produk yang terstandar di selur uh dunia. Selain perbedaan dasar budaya dan pasar antara negara-negara, perusahaan juga harus memberikan perhatian khusus untuk keuntungan lokasi pada variasi manufaktur antar negara dan biaya distribusinya, risiko fluktuasi nilai tukar, keadaan ekonomi dan tuntutan politik pemerintah tuan rumah. b. Mendapatkan Keunggulan Kompetitif Didasarkan Pada Tempat Kegiatan Berada
Perbedaan tingkat upah, produktivitas pekerja, tingkat inflasi, biaya energi, tarif pajak, peraturan pemerintah, dan sejenisnya membuat variasi yang cukup besar dalam biaya produksi antar Negara. Membangun bisnis di beberapa negara memiliki keunggulan biaya manufaktur besar karena biaya input yang lebih rendah (terutama tenaga kerja), peraturan pemerintah yang longgar, kedekatan pemasok, atau sumber daya alam yang unik.
Kualitas lingkungan bisnis suatu negara juga menawarkan keuntungan lokasi. pemerintah dari beberapa negara yang ingin menarik investasi asing untuk menciptakan iklim bisnis, sehingga investor asing akan melihatnya sebagai hal yang menguntungkan. c. Resiko dari Pergeseran Nilai Tukar yang Merugikan Volatilitas (arah fluktuasi) nilai tukar sangat mempersulit masalah keuntungan biaya secara geografis. Kurs mata uang sering berfluktuasi sebanyak 20 sampai 40 persen per tahun. Besarnya perubahan ini dapat benar-benar menghapus keunggulan low-cost suatu negara atau mengubah bentuk lokasi high-cost ke lokasi competitivecost. Semakin kuatnya euro terhadap dolar AS telah mendorong sejumlah Produsen Eropa untuk mengalihkan produksi dari pabrik-pabrik Eropa untuk fasilitas baru di Amerika Serikat. Fluktuasi nilai tukar menimbulkan risiko signifikan terhadap daya saing perusahaan di pasar luar negeri. Eksportir akan untung di saat mata uang negara melemah di mana barang diproduksi dan mereka rugi ketika mata uang menguat. Sebaliknya bagi importer akan untung apabila mata uang negaranya menguat dan akan rugi apabila mata uangnya melemah. d. Dampak Kebijakan Pemerintah Tuan Rumah di Iklim Bisnis Lokal Pemerintah
pusat
memberlakukan
segala
macam
tindakan
yang
mempengaruhi kondisi bisnis dan operasi perusahaan asing di pasar mereka. Contoh kebijakan pemerintah tuan rumah yang berpengaruh terhadap perusahaan asing meliputi: o
Persyaratan konten lokal atas batasan-batasan barang yang dibuat oleh perusahaan asing.
o
Kebijakan yang melindungi perusahaan lokal dari persaingan asing.
o
Pembatasan ekspor karena kekhawatiran keamanan nasional.
o
Harga regulasi barang impor dan diproduksi secara lokal.
o
Prosedur yang sengaja memberatkan persyaratan barang impor agar lulus pemeriksaan.
o
Tarif atau kuota atas impor barang tertentu.
o
Subsidi pinjaman berbunga rendah untuk perusahaan domestic yang bersaing dengan perusahaan asing.
III. KONSEP PERSAINGAN MULTINEGARA DAN PERSAINGAN GLOBAL
Persaingan multi-negara di mana ada begitu banyak variasi lintas negara dalam kondisi pasar dan perusahaan bersaing untuk kepemimpinan di antara saingan di satu negara terlokalisir dan tidak berhubungan erat dengan persaingan pasar di negara-negara lain. Karakteristik atau gambaran dalam persaingan multi-negara adalah sebagai berikut : 1. Pembeli di berbagai negara yang berbeda tertarik pada atribut-atribut produk yang berbeda. 2. Penjual bervariasi dari negara ke negara lain. 3. Kondisi industri dan kekuatan persaingan di tiap pasar nasional berbeda. Dalam persaingan pasar global, harga-harga dan kondisi-kondisi persaingan pasar lintas negara mempunyai hubungan yang sangat kuat sehingga membentuk pasar dunia dalam arti yang sebenarnya. Adapun beberapa karakteristik atau gambaran dalam persaingan global adalah sebagai berikut : 1. Kondisi persaingan dalam pasar lintas negara mempunyai hubungan yang kuat di dalam beberapa pesaing dalam pasar yang sama. 2. Posisi persaingan suatu perusahaan dalam satu negara dipengaruhi oleh posisi negara lainnya. 3. Keunggulan bersaing didasarkan suatu perusahaan yang mempunyai operasi yang luas dan berskala global.
IV. PILIHAN STRATEGI UNTUK MEMASUKI DAN BERSAING DI PASAR ASING
Ada beberapa pilihan strategis umum untuk perusahaan yang memutuskan memperluas bisnisnya keluar dari pasar domestik serta bersaing secara internasional dan global:
Menggunakan
produksi
dalam
negeri
(satu
Negara)
dan
mengekspornya
menggunakan saluran distribusi milik perusahaan dalam negeri maupun yang dikuasai asing.
Lisensi perusahaan asing untuk menggunakan teknologi perusahaan atau untuk memproduksi dan mendistribusikan produk-produk perusahaan.
Menggunakan strategi waralaba.
Setrategi aliansi atau joint venture dengan perusahaan asing sebagai sarana utama untuk memasuki pasar luar negeri dan mungkin juga menggunakan aliansi sebagai
kerjasama strategis berkelanjutan yang bertujuan untuk mempertahankan atau memperkuat daya saing.
Mengikuti strategi multinasional, dengan berbagai pendekatan strategis perusahaan (mungkin sedikit, mungkin banyak) dari satu negara ke negara lain dalam menanggapi pasar lokal yang berbeda, kondisi persaingan, perbedaan selera dan preferensi pembeli.
Mengikuti strategi global, dasarnya menggunakan pendekatan strategi yang sama, bersaing di semua pasar negara di mana perusahaan tersebut bersaing.
A. Strategi Ekspor Menggunakan sumber daya dalam negeri sebagai basis produksi untuk mengekspor barang ke pasar luar negeri. Strategi ini merupakan awal yang sempurna untuk mengejar penjualan internasional. Dengan strategi ekspor, produsen dapat membatasi keterlibatannya di pasar luar menggunakan kontrak dengan grosir asing yang berpengalaman dalam mengimpor untuk menangani seluruh distribusi dan fungsi pemasaran di negara mereka atau wilayah di dunia. Strategi ekspor mudah rentan jika : 1. biaya produksi di dalam negeri jauh lebih tinggi daripada di negara-negara asing di mana saingan memiliki industry yang sama. 2. Biaya pengiriman produk ke pasar luar negeri jauh relatif tinggi. 3. Fluktuasi yang merugikan terjadi pada nilai tukar mata uang. B. Strategi Lisensi Strategi ini dilakukan jika perusahaan mempunyai kemampuan secara teknis tetapi tidak mempunyai kemampuan secara internasional untuk memasuki pasar luar negeri dan adanya keinginan untuk menghindari risiko pada saat mengirimkan atau memasukkan sumberdaya ke pasar yang tidak lazim, kondisi politik yang mudah berubah dan ketidakstabilan ekonomi. Kerugian besar dari Lisensi adalah risiko menyediakan teknologi berharga sehingga perusahaan asing tahu bagaimana teknologi tersebut dan dengan demikian kehilangan kontrol atas penggunaannya. C. Strategi Waralaba Sementara lisensi bekerja dengan baik bagi produsen dan pemilik teknologi, waralaba seringkali lebih cocok untuk upaya ekspansi layanan global dan perusahaan
ritel. Waralaba memiliki banyak keuntungan yang sama seperti lisensi. Waralaba menanggung sebagian besar dari biaya dan risiko dalam membangun bisnis di lokasi asing, franchisor hanya harus mengeluarkan sumber daya untuk merekrut, melatih, mendukung, dan pemantau waralaba. Masalah besar franchisor adalah menjaga kontrol kualitas, waralaba asing tidak selalu menunjukkan komitmen yang kuat untuk konsistensi dan standardisasi. terutama ketika budaya lokal tidak menekankan jenis yang sama dari masalah kualitas. Masalah lain yang dapat timbul adalah mampukah franchise asing untuk membuat modifikasi dalam menawarkan produk waralaba sehingga lebih memenuhi selera dan harapan dari pembeli lokal. D. Strategis Aliansi dan Joint Ventures dengan Mitra Luar Negeri Aliansi, joint venture dan bentuk kerjasama yang lain dengan perusahaan perusahaan asing banyak dilakukan oleh perusahaan domestik karena ada potensi untuk masuk ke pasar luar negeri atau untuk memperkuat kekuatan persaingan di pasar global. Secara historis, perusahaan ekspor di negara-negara industri berusaha mencari aliansi dengan perusahaan-perusahaan di negara-negara kurang berkembang untuk mengimpor dan memasarkan produk mereka. Persetujuan lokal seperti itu sering dilakukan untuk mendapatkan izin masuk dari pemerintah negara tuan rumah. Daya tarik strategis perjanjian kerjasama antara perusahaan domestik dan asing: a.
Mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar perusahaan yang menarik.
b.
Untuk mendapatkan skala ekonomi dalam produksi dan / atau pemasaran.
c.
Untuk mengisi kesenjangan dalam keahlian teknis dan / atau pengetahuan pasar lokal.
d.
Semangat dalam bersaing dimasa depan untuk mengalahkan bersama para pesaing.
e.
Ketika perusahaan yang ingin memasuki pasar asing baru, ber aliansi dengan perusahaan lokal merupakan cara yang efektif untuk membangun hubungan kerja dengan pejabat-pejabat penting dalam pemerintahan negara tuan rumah.
f.
Aliansi dapat menjadi cara yang sangat berguna bagi perusahaan di seluruh dunia untuk mendapatkan kesepakatan tentang standar teknis yang penting. Aliansi lintas-perbatasan memungkinkan perusahaan untuk memperluas
cakupan geografis dan memperkuat daya saingnya di pasar luar negeri, sementara,
pada saat yang sama, menawarkan fleksibilitas dan memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan beberapa tingkat otonomi dan kontrol operasi.
Risiko dari Strategi Aliansi dengan Mitra Luar Negeri
Aliansi dan joint venture dengan mitra asing memiliki resiko:
Sekutu biasanya harus mengatasi hambatan bahasa dan budaya dan mencari cara untuk menangani praktik operasi yang beragam.
Tujuan dan strategi yang saling bertentangan, perbedaan pendapat tentang bagaimana untuk melanjutkan, atau perbedaan penting dalam nilai-nilai perusahaan dan standar etika.
Ketegangan dalam membangun, hubungan kerja dingin, dan manfaat yang diharapkan tidak pernah terwujud.
Resep untuk aliansi bisnis yang sukses membutuhkan pertemuan banyak orang yang bekerja dengan itikad baik selama periode waktu untuk mengatasi apa yang harus dibagi, apa tetap eksklusif, dan bagaimana pengaturan coopertaive akan bekerja.
Ketika Aliansi Lintas Perbatasan Tidak Diperlukan
Perusahaan yang berpengalaman di multinational.
Mampu mengembangkan manajer senior yang memahami bagaimana "sistem" bekerja di berbagai negara, ditambah mereka dapat mengambil manfaat dari bakat manajerial lokal dan tahu bagaimana dengan hanya mempekerjakan manajer lokal yang berpengalaman.
Mampu mentransfer teknologi, praktek bisnis, dan budaya perusahaan ke dalam operasi perusahaan di pasar negara baru dan untuk melayani sebagai saluran untuk aliran informasi antara kantor perusahaan dan operasi lokal. Karenanya, seseorang tidak bisa secara otomatis menganggap bahwa
perusahaan perlu kebijaksanaan dan sumber daya dari mitra lokal untuk memandu memasuki pasar negara-negara asing. Memang, perusahaan multinasional yang berpengalaman sering menemukan bahwa mitra lokal tidak selalu memiliki pengetahuan pasar lokal yang memadai banyak pengalaman disebut mitra lokal dapat mendahului munculnya tren pasar saat ini dan kondisi, dan kadang-kadang practicecan operasi mereka menjadi kuno.
E. Memilih antara Strategi local multinegara dan Strategi Global Pendekatan kompetitif perusahaan akan bervariasi untuk menyesuaikan kondisi pasar yang spesifik dan preferensi pembeli di masing-masing negara tuan rumah, atau menggunakan strategi dasar yang sama di semua negara merupakan isu strategis yang terpenting bahwa perusahaan harus mengatasinya ketika mereka beroperasi di dua atau lebih pasar luar negeri.
Berpikir Lokal, Bertindak Lokal Untuk Pendekatan Membuat Strategi
Pendekatan ini sangat penting ketika ada perbedaan signifikan antara negara satu dengan lainnya dalam preferensi pelanggan dan kebiasaan pembeli, ketika ada perbedaan yang signifikan lintas negara dalam saluran distribusi dan metode pemasaran, ketika peraturan pemerintah tuan rumah mensyaratkan bahwa produk yang dijual secara lokal memenuhi standar manufaktur dan spesifikasi yang ketat yang berpikir lokal, bertindak lokal dalam pendekatan membuat strategi. Kekuatan menggunakan serangkaian strategi lokal suatu negara adalah bahwa pendekatan bisnis yang sengaja dibuat untuk selera dan harapan dari pembeli di masing-masing negara dan untuk mengintai posisi pasar yang paling menarik di persaingan lokal. Dua kelemahan strategi berpikir lokal, bertindak lokal adalah:
Menghambat transfer kompetensi perusahaan dan sumber daya melintasi batas batas negara karena strategi di negara tuan rumah yang berbeda dapat didasarkan pada kompetensi dan kemampuan yang berbeda-beda.
Tidak mempromosikan untuk membangun kompetitif tunggal yang terpadu terutama keunggulan berdasarkan biaya rendah.
Berpikir Global, Bertindak Global Untuk Pendekatan Membuat Strategi
Sebagian besar perusahaan yang beroperasi multinational berusaha untuk menggunakan strategi global demi memenuhi kebutuhan pelanggan dan dalam kondisi pasar yang mengizinkan. Pendekatan ini bekerja lebih baik di pasar global yang kompetitif atau mulai mengglobal, strategi global yang melibatkan penggunaan pendekatan kompetitif dasar yang sama (biaya rendah, diferensiasi, best-biaya, terfokus) di semua pasar negara dan
memasarkan produk yang sama dengan merek yang sama di semua negara di mana perusahaan beroperasi.
Berpikir Global, Bertindak Lokal Untuk Pendekatan Membuat Strategi
Seringkali, perusahaan dapat mengakomodasi variasi lintas negara dalam selera pembeli, adat istiadat setempat, dan kondisi pasar dengan berpikir global, bertindak pendekatan lokal untuk mengembangkan strategi. Pendekatan jalan tengah memerlukan memanfaatkan tema kompetitif dasar yang sama di setiap negara, tetapi memungkinkan manajer lokal lintang untuk:
Memasukkan variasi tertentu negara mana pun dalam atribut produk yang dibutuhkan untuk kepuasan terbaik pembeli lokal.
Membuat penyesuaian apapun dalam produksi, distribusi, dan pemasaran yang diperlukan untuk merespon kondisi pasar lokal dan bersaing dengan sukses melawan rival lokal.
Strategi sikap pilihan
Berpkir Lokal, Bertindak Lokal
Cara untuk menangani variasi lintas negara dalam preferensi pembeli dan kondisi pasar
Menggunakan strategi lokal ( satu untuk masing-masing pasar negara)
Pendekatan kompetitif perusahaan dan produk yang menawarkan untuk menyesuaikan kondisi pasar tertentu. Strategi mendelegasikan keputusan untuk manajer lokal dengan pengetahuan langsung tentang kondisi setempat
Berpikir Global, Bertindak Global
Menggunakan strategi yang sama di seluruh dunia:
Mengejar tema strategi dasar yang sama kompetitif (biaya rendah, diferensiasi, biaya terbaik, atau fokus) di semua pasar negara - strategi global Menawarkan produk yang sama di pasar global, hanya terdapat sedikit penyimpangan dari satu negara ke negara lain ketika kondisi pasar lokal sangat berpengaruh. Menggunakan saluran distribusi yang sama dan pendekatan pemasaran di seluruh dunia
Mengkoordinasikan langkah strategis dari markas pusat
Berpikir Global, Bertindak Lokal
Menggunakan strategi kombinasi , lokal global: •
•
•
Menggunakan tema strategi dasar yang sama kompetitif (biaya rendah, diferensiasi, biaya terbaik, atau fokus) di semua pasar negara Pengembangan kemampuan untuk menyesuaikan penawaran produk dan menjual versi produk yang berbeda di negara yang berbeda (bahkan mungkin di bawah nama merek yang berbeda) Memberikan manajer lokal waktu untuk adaptasi terhadap pendekatan global yang bertujuan untuk mengakomodasi preferensi pembeli lokal dan responsif terhadap pasar lokal dan kondisi kompetitif.
F. UPAYA
UNTUK
MENDAPATKAN
KEUNGGULAN
KOMPETITIF
DI
PASAR INTERNATIONAL Menggunakan lokasi untuk menciptakan keunggulan kompetitif
Dalam menggunakan lokasi untuk membangun keunggulan kompetitif, perusahaan harus mempertimbangkan dua hal: 1. Apakah perusahaan cenderung menkonsentrasikan aktivitasnya dalam sejumlah lokasi yang terbatas? 2. Perusahaan memilih melakukan penyebaran aktivitas ke berbagai lokasi
Perusahaan cenderung mengkonsentrasikan aktivitas mereka dalam sejumlah lokasi yang terbatas disebabkan alasan sebagai berikut: •
Ketika biaya manufaktur atau pabrikasi dan biaya aktivitas lainnya secara signifikan lebih rendah dibeberapa lokasi geografi dibanding yang lainnya.
•
Ketiika terdapat skala ekonomi secara signifikan.
•
Ketika terdapat suatu tempat pembelajaran yang bermanfaat untuk meningkatkan tampilan suatu aktivitasnya dalam suatu lokasi.
•
Ketika lokasi tertentu mempunyai sumberdaya yang berlebihan
Perusahaan memilih untuk menyebar aktivitas ke berbagai lokasi.
Beberapa instansi ketika melakukan penyebaran aktivitas perusahaan mereka merasa kurang menguntungkan dibanding mengonsentrasikan aktivitas mereka. Hal ini berarti secara fisik pemilihan lokasi merupakan cara perusahaan untuk menunjukkan kemampuan aktivitas perusahaan pada pasar di tiap negara dimana perusahaan secara global mempunyai pelanggan dengan kapasitas besar.
Menggunakan kompetensi nilai transfer dan kemampuan untuk membangun keunggulan kompetitif
Salah satu cara terbaik untuk perusahaan yang memiliki kompetensi nilai dan kekuatan sumberdaya yang baik untuk menjaga keuntungan kompetitif adalah dengan menggunakan pertimbangan kekuatan sumberdaya perusahaan tersebut untuk memasuki pasar tambahan pada suatu negara.
Perusahaan yang memiliki kekuatan sumberdaya tertentu merupakan bukti kuat bahwa perusahaan tersebut sukses berkompetisi dalam memasuki pasar negara baru. Transfer kompetensi (kapabilitas secara spesifik), kapabilitas (kemampuan secara umum), dan kekuatan sumberdaya dari satu negara ke negara lain berkontribusi untuk pembangunan dengan kompetensi dan kapabilitas yang lebih luas. Transfer kemampuan kompetitif membantu perusahaan mencapai pendominasian secara mendalam pada nilai area kompetitif. Pendominasian pada nilai kapabilitas kompetitif, sumberdaya, atau aktivitas rantai nilai adalah dasar kuat untuk keuntungan kompetitif yang berkelanjutan lebih dari pasar multinasional atau kompetitor global, dan terutama kompetitor pasar domestik. Menggunakan nilai lintas koordinasi untuk membangun keunggulan kompetitif
Kompetisi internasional dan global dapat mengkoordinasikan kegiatan di berbagai negara untuk membangun keunggulan kompetitif. Jika suatu perusahaan belajar bagaimana untuk merakit produknya lebih efisien, katakanlah, tanaman Brasil, akumulasi keahlian dapat dengan cepat dikomunikasikan melalui internet ke pabrik perakitan di lain lokasi Pengetahuan dunia dengan personil perusahaan di Selandia Baru atau Australia. Sebuah produsen global atau internasional dapat mengalihkan produksi dari pabrik di satu negara ke pabrik di lain untuk mengambil keuntungan dari fluktuasi nilai tukar, untuk meningkatkan leverage dengan host-pemerintah negara, dan untuk merespon perubahan tingkat upah, kekurangan komponen, biaya energi , atau perubahan tarif dan kuota. Jadwal produksi dapat dikoordinasikan di seluruh dunia, pengiriman dapat dialihkan dari satu pusat distribusi lain jika penjualan naik tak terduga pada satu tempat dan jatuh di lain. Menyatukan aktivitas-aktivitas untuk mendapatkan keunggulan bersaing tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain : •
Pesaing global dan multinasional dapat memilih dimana dan bagaimana menantang pesaing mereka.
•
Perubahan produksi dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk mendapatkan biaya yang menguntungkan atau kondisi perdagangan atau tingkat pertukaran.
•
Menggunakan teknologi internet untuk mengumpulkan beberapa ide untuk produk baru atau pengembangan produk dan menentukan yang mana produk yang dapat distandarisasi.
G. STRATEGI BERSAING DI PASAR NEGARA BERKEMBANG Perusahaan
berlomba
untuk
menjadi
pemimpinan
global
harus
mempertimbangkan untuk bersaing di pasar negara berkembang. Di Negara berkembang, risiko usaha cukup besar tetapi juga menjadi peluang untuk pertumbuhan yang besar, terutama karena ekonomi mereka mulai berkembang dan standar hidup meningkat menuju tingkat dunia industri.
Strategi Pilihan untuk Pasar Negara Berkembang
Berikut ini adalah pilihan untuk menyesuaikan strategi perusahaan agar sesuai dengan keadaan yang kadang-kadang tidak biasa atau menantang dalam pasar negara berkembang: 1. Mempersiapkan persaingan atas dasar harga rendah. Konsumen di pasar negara berkembang seringkali sangat terfokus pada harga, yang dapat memberikan keunggulan biaya rendah pesaing lokal kecuali perusahaan dapat menemukan cara untuk menarik pembeli dengan harga murah serta produk yang lebih baik. 2. Bersiap untuk memodifikasi model bisnis perusahaan atau strategi untuk mengakomodasi kondisi lokal (tapi tidak begitu banyak yang menyebabkan perusahaan kehilangan keuntungan dari skala global dan merek global). 3. Mencoba untuk mengubah pasar lokal untuk lebih cocok dengan cara perusahaan melakukan bisnis di tempat lain. 4. Menjauhi pasar negara berkembang di mana itu tidak praktis atau tidak ekonomis untuk memodifikasi model bisnis perusahaa mengakomodasi kondisi lokal.
H. Bertahan melawan Raksasa Global: Strategi untuk Perusahaan Lokal di Emerging Markets
5 (Lima) strategi yang layak diterapkan oleh Perusahaan-perusahaan lokal: 1. Mengembangkan model bisnis yang mengeksploitasi kekurangan di jaringan distribusi lokal atau infrastruktur. Karena kurangnya media dan iklan, sangat sulit bagi perusahaan multinasional untuk memindahkan model bisnis yang telah terbukti di pasar negara maju ke negara berkembang. Hal ini tidak memungkinkan kemampuan perusahaan baru yang masuk ke suatu negara untuk memperluas bisnisnya. Media adalah kunci
untuk sukses di tempat di mana ada sesuatu yang baru, dan jika kita tidak dapat menggunakan media, sulit untuk mendapatkan kata keluar. Oleh karena itu, perusahaan lokal harus memiliki manajer yang akrab dengan bahasa dan budaya setempat, mereka terampil dalam memilih sejumlah besar karyawan yang baik untuk melaksanakan tugas-tugasnya. 2. Memanfaatkan pemahaman yang kuat tentang kebutuhan pelanggan lokal dan preferensi mereka untuk menciptakan produk atau jasa yang sesuai. Di pasar negara berkembang, banyak perusahaan multinasional merasa sulit untuk menarik pelanggan yang tidak mampu membayar dengan harga global. Ketika pasar negara berkembang sebagian besar terdiri dari pelanggan yang puas dengan standar -standar produk lokal atau mendekati global, pilihan strategi yang baik adalah untuk berkonsentrasi pada pelanggan yang lebih memilih sentuhan lokal dan menerima untuk kehilangan pelanggan yang tertarik pada merek global. Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan lokal menikmati keuntungan biaya yang signifikan atas pesaing global (mungkin karena desain produk sederhana atau operasi dan biaya overhead yang lebih rendah), yang memungkinkan untuk bersaing
atas
dasar
harga.
Sebuah
perusahaan
lokal
mungkin
dapat
memanfaatkan orientasi lokalnya, keakraban dengan preferensi lokal, keahlian dalam produk-produk tradisional, lamanya hubungan pelanggan. 3. Mengambil keuntungan dari rendahnya biaya tenaga kerja dan tenaga kerja penting lokal yang kompetitif. Perusahaan lokal yang tidak memiliki kemampuan teknologi yang dimiliki oleh pendatang multinasional untuk pasar negara berkembang mungkin dapat mengandalkan tenaga kerja murah dan pengetahuan tentang kemampuan tenaga kerja lokal untuk mengimbangi kerugian biaya. 4.
Gunakan akuisisi dan strategi pertumbuhan cepat untuk pertahanan yang baik melawan pikiran ekspansi perusahaan multinasional.
5.
Transfer keahlian perusahaan ke pasar lintas batas dan memulai tindakan untuk bersaing di pasar global . Ketika sebuah perusahaan memiliki kekuatan sumber daya dan kemampuan yang cocok untuk bersaing di pasar negara lain, memunculkan inisiatif untuk mentransfer keahlian menuju pasar lintas-perbatasan menjadi plihan strategi yang layak.
DAFTAR PUSTAKA Ikatan Akuntan Indonesia; Manajemen Strategik dan Kepemimpinan; IAI, Mei 2015.
http://retno-anggraeni-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-106715 http://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-materikuliah/ekonomi-bisnisinternasional/buah-fikiran-tentang-perdagangan-internasional https://id.scribd.com/document/328343201/Bab-7-Strategi-Untuk-Bersaing-Di-PasarInternasional