BAB I PENDAHULUAN 1.1
LATAR BELAKANG Untuk menjawab kebutuhan infrastruktur di daerah Blitar demi menunjang pertumbuhan ekonomi daerah yang semakin berkembang, dibutuhkan pembangunan fasilitas-fasilitas publik yang berkesinambungan termasuk fasilitas perbankan. Salah satu fasilitas perbankan yang juga akan menjadi obyek Proyek Akhir ini adalah Gedung Bank BCA KCU Blitar. Gedung Bank BCA yang berlokasi di Blitar ini akan direncanakan ulang dengan menggunakan sistem rangka pemikul momen khusus dengan asumsi bahwa bangunan berada pada zona gempa dengan intensitas tinggi. Perancangan gedung dalam hal ini Gedung Bank BCA KCU Blitar perlu memperhatikan beberapa kriteria, antara lain kriteria kekuatan dan perilaku yang baik pada taraf gempa rencana. Kemampuan bangunan untuk bertahan terhadap gempa, tidak berarti bangunan tersebut akan tetap berdiri kokoh setelah terjadinya gempa, tetapi bangunan tersebut akan menghasilkan perilaku yang baik. Struktur mungkin akan mengalami deformasi yang besar yang diakibatkan oleh terjadinya plastifikasi / pelelehan pada elemen elemen strukturalnya, tetapi tetap tercegah dari baaya keruntuhan total. Gedung Kantor Cabang Utama Bank BCA Blitar merupakan gedung yang terdiri dari 2 lantai (dengan ketinggian 11,70 m dan luas bangunan ± 551m 2 ) yang berlokasi di Blitar yang direncanakan sesuai dengan SNI 03-2847-2002.
1
2 1.2 PERUMUSAN MASALAH Modifikasi perencanaan struktur ini akan menyelesaikan permasalahan- permasalahan sebagai berikut : 1. Perencanaan struktur gedung Bank BCA Blitar dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus. 2. Pendimensian struktur utama (balok induk dan kolom), struktur sekunder (plat, tangga,balok anak) dan pondasi menurut SNI 03-2847-2002. 3. Penentuan kebutuhan jumlah tulangan lentur, aksial, geser dan torsi yang diperlukan sebagai penguat pada elemenelemen strukturnya. 4. Penentuan dimensi kuda – kuda, gording, dan sambungan pada analisa perhitungan atap. 1.3 BATASAN PERMASALAHAN Batasan masalah dalam perencanaan struktur bangunan Gedung Kantor Cabang Utama Bank BCA Blitar ini adalah sebagai berikut: 1. Perhitungan menggunakan metoda Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus pada daerah gempa kuat. 2. Perencanaan dan perhitungan bangunan atas meliputi: a) Struktur atap : Menggunakan konstruksi baja. b) Struktur primer : Menggunakan material beton bertulang pada balok dan kolom c) Struktur sekunder : Menggunakan material beton bertulang pada plat dan tangga 3. Perencanaan dan perhitungan bangunan bawah meliputi: Sloof : dengan material beton bertulang Poer : dengan material beton bertulang Pondasi : dengan tiang pancang 4. Analisa Struktur a) Menggunakan metode Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK).
3 b)
Perhitungan mekanika struktur untuk mendapatkan gayagaya dalam bidang ( M, N, D ) menggunakan program analisa struktur SAP 2000 versi 9. c) Perhitungan gempa menggunakan metode Respons Spektrum d) Perencanaan struktur tidak memperhitungkan unsur arsitektur dan utilitas. e) Perencanaan ulang struktur ini tidak meninjau analisa biaya dan manajemen konstruksi.
1.4
TUJUAN PENYUSUNAN PROYEK AKHIR Maksud dan tujuan Proyek Akhir ini secara umum adalah untuk mengaplikasikan disiplin ilmu yang didapat sebelumnya dalam perhitungan yang sebenarnya, serta mengatasi permasalahan-permasalahan yang mungkin akan timbul. Secara garis besar tujuan dari penyusunan Proyek Akhir dengan mengambil obyek gedung Gedung Bank BCA KCU Blitar ini adalah untuk merancang modifikasi struktur gedung yang berada pada daerah gempa kuat dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus sesuai dengan SNI 03-2847-2002 dan SNI 03-1726-2002. 1.5
MANFAAT PENYUSUNAN PROYEK AKHIR Manfaat penyusunan Proyek Akhir “Perencanaan Struktur Gedung BCA Kantor Cabang Utama Blitar Dengan Metode Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus” ini adalah: 1. Pengaplikasian disiplin ilmu yang telah dipelajari sebelumnya dalam perhitungan yang sebenarnya. 2. Menambah pustaka bagi mahasiswa terutama yang berkecimpung di bidang teknik sipil dalam merencanakan bangunan gedung dengan metode Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus. 3. Pemantapan ilmu yang telah didapatkan untuk memasuki dunia kerja yang sebenarnya.
4 1.6
METODOLOG1 Diagram Alur Perencanaan MULAI
Pengumpulan, pencarian data dan studi literatur
Pemilihan Kriteria Design
Preminary Design
Pembebanan
Analisa Struktur TIDAK
Kontrol OK Output Gaya Dalam
Perhitungan Struktur Sekunder - Plat lantai - Tangga
Perhitungan Struktur Primer - Balok - Kolom - Pertemuan balok kolom - Pondasi (sloof & poer)
TIDAK
Syarat OK Gambar Detail Penulangan Struktur - Plat lantai & Atap - Tangga - Balok - Kolom - Pertemuan balok kolom - Pondasi
SELESAI
5 Metodologi yang dipakai dalam penyusunan Tugas Akhir adalah : Pengumpulan dan pencarian data yang diperlukan untuk perancangan : Gambar arsitektur Data Tanah Studi kepustakaan Mempelajari literatur atau pustaka yang berkaitan dengan perancangan diantaranya : Tata Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, Standar Nasional Indonesia 2002 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, Standar Nasional Indonesia 2002 Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983 Pemilihan Kreteria Design Dari data proyek pembangunan Gedung Bank BCA KCU Blitar terletak pada zone gempa 4, akan direncanakan ulang dengan metode Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), pada wilayah terletak pada zona 5 (SNI 1726) yang memiliki pengaruh gempa dengan intensitas tinggi. Untuk menunjang dalam perancangan ulang ini ada beberapa hal yang perlu diasumsikan antara lain : - Tipe bangunan : Kantor - Letak bangunan : Jauh dari pantai - Zona gempa : Zona 5 - Tinggi bangunan : 11,7 m - Jumlah lantai : 2 lantai - Struktur bangunan : Beton bertulang - Struktur pondasi : Pondasi tiang pancang - Pokok-pokok pedoman syarat umum analisa dan disain bangunan yang terkena beban gempa sesuai ketentuan SNI
6
Preliminary Design Preliminary design dimensi balok sesuai dengan SNI 03 – 2847 – 2002 Ps.11.5.2 Dimensi (tebal) plat yang kemudian ditentukan menurut peraturan SNI 03 – 2847 – 2002 Ps. 11.5.3 Preliminary design kolom sesuai dengan SNI 03 – 2847 – 2002 Ps. 12.8 Kontrol drift dimana waktu getar alami fundamental T1 struktur gedung untuk penentuan faktor respon gempa C1 ditentukan dengan rumus-rumus yang terdapat dalam SNI 03 – 1726 – 2002 Ps. 6.1 dan Ps. 6.2. Rumus tersebut didapat dari rumus empiris atau didapat dari hasil analisis vibrasi bebas 3 dimensi dimana nilainya tidak boleh lebih dari 20% dari nilai yang dihitung menurut T1. Pembebanan Pembebanan pada stuktur ini berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983, SNI 03 – 1726 – 2002 dan SNI 03 – 2847 -2002 antara lain : Pembebanan stuktur ini berdasarkan pada Tata Cara Perhitungan Pembebanan untuk Bangunan Rumah dan Gedung dan SNI 03-1726-2002 antara lain: Beban Mati dan beban hidup (Revisi SNI 03-17271989) Pembebanan Gempa (SNI 03-1726-2002) Beban gempa yang diterima oleh gedung dihitung dengan cara analisa respom spektrum. Percepatan tanah gempa dimasukkan sebagai beban spectrum (SPEC), beban SPEC ini dimasukkan dengan cara mendefinisikan kurva sesuai dengan Gambar 2 hal 21 dari 85 pada SNI 03-1726-2002 untuk memperoleh nilai C terhadap waktu. Kombinasi pembebanan sesuai SNI 03-1726-2002 Psl. 11.2
7
Menginput data beban mati, hidup dan gempa. Analisa stuktur menggunakan SAP 2000. Perencanaan struktur dengan pedoman Standar Nasional Indonesia 2002 dengan ketentuan khusus untuk perencanaan gempa dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus meliputi : Perencanaan Struktur Sekunder Desain pelat - Pemodelan dan analisa struktur pelat - Penulangan pelat Desain tangga - Perhitungan pelat tangga - Penulangan lentur pelat tangga dan bordes - Penulangan geser Desain atap - Perhitungan gording - Perhitungan penggantung gording - Perhitungan ikatan angin - Perhitungan kuda-kuda - Perhitungan pelat landas Perencanaan Struktur Primer Perencanaan balok Perencanaan kolom Perhitungan beam column joint Perencanaan pondasi bangunan Penggambaran Hasil perhitungan perancangan dituangkan dalam bentuk gambar teknik. Dalam penggambaran ini menggunakan program bantu AutoCAD. Kesimpulan.
8
”Halaman ini sengaja dikosongkan”