MENULIS ESSAY
Pertanyaan kunci fasilitator: Mengapa Saudara merasa layak menjadi pengawas sekolah?
CONTOH ESSAY Mengapa Saya Layak Jadi Pengawas Sekolah
(Nama Cawas)
Saya memiliki keyakinan penuh bahwa saya adalah orang yang layak menjadi pengawas sekolah karena saya sudah mengetahui dan memahami standar kompetensi yang harus dimiliki dan tugas pokok yang harus dilakukan oleh seorang pengawas sekolah. Saya juga terbiasa dalam melaksanakan tugas-tugas yang relevan dengan tugas pengawas sekolah.
I
i
l
Beberapa pengalaman menarik yang pernah dilakukan yang relevana dengan tugas pengawas sekolah, diantaranya melakukan melakukan pembinaan teman pembinaan teman sejawat, menilai kinerja guru dan membantu kepala sekolah dalam melaksanakan program pemenuhan Standar Nasional Pendidikan dan mengisi Evaluasi Diri Sekolah. Berbagai pengalaman tersebut sarat dengan tantangan dan masalah. Pun demikian saya berusaha semaksimal mungkin menemukan solusi yang paling tepat dan inovatif. Akhirnya, permasalahan dan tantangan tersebut bisa diselesaikan dengan tuntas. Kegiatan pembinaan teman sejawat yang paling berkesan yang pernah dilakukan adalah ketika melakukan workshop penyusunan soal Ujian Sekolah berdasarkan irisan kurikulum 2006 dan 2013. Kegiatan tersebut sarat tantangan dan masalah untuk saya sebagai fasilitator, karena mengacu pada kisi-kisi yang baru dan beberapa peristilahan baru yang bisa membingungkan bagi para guru di sekolah kami. Kegiatan diawali dengan persiapan yang terdiri dari menyusun bahan ajar berikut lembar kerja berdasarkan berbagai sumber dan bahan yang relevan, menyiapkan tayangan powerpoint yang menarik dan inovatif, selain itu saya melakukan diskusi dan konsultasi serta simulisi workshop untuk mengukur waktu dan efektivitas bahan dan lembar kerja yang telah disusun dengan kepala sekolah. Berdasarkan diskusi, konsultasi dan simulasi tersebut banyak sekali masukan konstruktif untuk memperbaiki bahan dan strategi yang akan dilaksanakan. Setelah dilaksanakan workshop tersebut ternyata hasilnya sangat memuaskan kami semua, karena ternyata teman-teman dapat menyusun soal dengan baik sesaui dengan kisi-kisi. Salah satu inovasi yang dikembangakan dalam tahapan membuat soal tersebut adalah strategi EC4U (easy for you: mudah untuk Anda) yang terdiri tahapan (1) Exploration (bedah kisi-kisi); (2) Comparation (membandingkan kisi-kisi dengan soal), Collection (pengumpulan soal yang relevan dengan ksis-kisi), Classification (pengempokan soal berdasarkan kisi-ksi); (5) Creation (menyusun soal berdasarkan kisi-kisi) dan (6) dan Unification (merakit soal sesuai kisi-kisi). Kegiatan pemantauan SNP yang pernah dilakukan adalah ketika ditunjuk untuk menjadi koordinator persiapan akreditasi sekolah dan kegiatan Evaluasi Diri Sekolah. Banyak sekali tahapan kegaiatan dan perangkat yang harus dipersiapkan dan tantangan serta masalah yang harus diselesaikan dengan solusi yang tepat. Walaupun cukup melelahkan namun pada akhirnya semua itu berakhir dengan hasil akreditasi yang meningkat signifikan dari hasil akreditasi sebelumnya. Hal ini terjadi karena saya dan anggota tim lainnnya
mengembangkan prinsip kerja 6K (Komunikasi, Konsultasi, Klarifikasi, Koordinasi, Konsolidasi dan Kolaborasi) ketika menghadapi tantangan dan berbagai masalah yang dihadapi.
i
l
I
i
Pengalaman penilaian kinerja guru (PKG) diperoleh karena saya salah satu guru senior yang ditugaskan untuk menilai guru di sekolah. Kegiatan PKG yang saya lakukan menggunakan Buku 2 Pedoman Pelaksanaan PKG juga mengacu pada Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Sering ada kendala psikolgis ketika melaksanakan tugas PKG teman sejawat ini, yaitu upaya menjaga objektivitas dalam penilaian dan menghindari kesalahpahaman. Namun semua itu menjadi cair, ketika kami membangun komitmen dan pemahaman bersama terhadap semua mekanisme dan perangkat instrumen PKG yang digunakan. Atas dasar pemahaman dan pengalaman saya di atas maka saya yakin akan mampu melaksanakan tugas baru saya sebagai pengawas sekolah dengan baik dan benar serta efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah binaan yang menjadi tanggung jawab saya nanti.
oooOooo
MENULIS RENCANA TINDAK PENGAWASAN (RTP)
Pertanyaan kunci fasilitator: Jika Saudara diangkat menjadi pengawas sekolah, apa rencana tindak (aksi nyata) yang akan Saudara lakukan? Berdasarkan Essay yang Saudara buat, susunlah rencana tindak pengawasan yang implementatif, minimal mencakup komponen (1) jenis kegiatan pengawasan; (2) kreativitas program yang dikembangkan, dan (3) aspek keterlaksanaan (implementatif): (a) Nama Kegiatan; (b) Tujuan; (c) Indikator keberhasilan; (c) Langkah Kegiatan; (d) Jenis Tagihan; (e) Waktu Pelaksanaan; dan (f) Sumber daya
CONTOH RTP
(Nama Cawas) Jika saya diangkat menjadi pengawas sekolah rencana tindakan nyata yang akan dilakukan adalah melaksanakan tugas pokok pengawas sekolah yaitu pengawasan akademik dan manajerial pada sekolah binaan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional guru, dan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan. Langkah awal pelaksanaan tugas pengawas sekolah adalah menyusun program. Dalam menyusun program pengawasan tersebut sekurang-kurangnya saya akan memperhatikan komponen (1) aspek/masalah, berupa identifikasi hasil pengawasan sebelumnya sebagai prioritas dalam rencana pengawasan (pembinaan, pemantauan, penilaian); (2) tujuan pengawasan yang hendak dicapai; (3) indikator keberhasilan, berupa target yang ingin dicapai; (4) strategi/metode kerja/teknik supervisi, seperti monitoring dan evaluasi, refleksi dan Diskusi Kelompok Terpumpun , metode delphi, workshop, kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antar kelas, supervisi kelompok, dll); (5) skenario kegiatan, berupa langkah atau tahapan supervisi yang sistematis dan logis yang disesuaikan dengan jadwal dan waktu; (6) sumber daya yang diperlukan, dapat berupa bahan, fasilitas, manusia; (7) penilaian dan instrumen, jenis dan bentuk disesuaikan dengan aspek/masalah yang akan diselesaikan; dan (8) rencana tindak lanjut, dapat berupa pemantapan, perbaikan berkelanjutan disesuaikan dengan metode pengawasan. Sebagai contoh implementasi sederhana dari program di atas diuraikan dalam tabel berikut: