Contoh Teks Eksplanasi Singkat tentang Hujan Hujan
Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi secara alamiah. Banyak peristiwa alam yang terjadi dimuka bumi ini. Salah satu peristiwa alam yang tidak dapat dihindari adalah hujan. Hujan adalah titik-titik air yang berjatuhan dari udara karena proses pendinginan. Hujan tidak terjadi begitu saja tanpa proses. Air yang jatuh adalah air yang berasal dari air laut yang mengguap, men gguap, air sungai, limbah dan lain-lain. Hujan dapat terjadi karena adanya bantuan dari sinar matahari. Sinar matahari yang panas akan membantu air laut, sungai dan yang lainnya menguap. Penguapan itu akan menghasilkan uap-uap yang menuju ke atas atau melayang di udara. Tidak hanya berhenti pada proses tersebut. Uap yang mengudara akan terus naik hingga tinggi dan mengalami proses kondensasi. Proses kondensasi inilah yang akhirnya membentuk sebuah awan. Awan-awan tersebut akan bergerak ke sana-ke mari terbawa oleh angin menuju atmosfer bumi yang memiliki suhu lebih rendah. Uap yang ada dalam awan terkena suhu yang rendah atau dingin inilah yang menyebabkan uap berubah menajdi butiran-butiran es dan tetesan air dalam awan. Semakin banyaknya uap yang naik dan menjadi butiran es atau tetesan air dalam awan, membuat awan tidak dapat menopang atau menahan berat. Kemudian, jatuhlah butiran es atau tetesan air tersebut ke permukaan bumi. Karena prosesnya yang memerlukan waktu, maka dari itu adanya musim hujan dan musim kemarau. Hujan terjadi melalui proses yang tidak cepat, tetapi akibat dari pemanasan global musim hujan dan musim kemarau mulai tidak dapat dipastikan seperti dulu. Pemanasan untuk menghasikan uap yang menjadikan hujun tidak hanya mellaui pemanasan matahari saja. Pemanasan dapat terjadi karena adanya efek rumah kaca. Meskipun hujan dapat terjadi kapan saja, kita tidak boleh terlalu kawatir juga tidak boleh terlalu lengah. Hujan tidak akan berbahaya jika kita bisa meminimalisir efek yang dihasilkan. Ada baiknya kita tetap menjaga kebersihan agar hujan tetap bersahabat dengan kita. Karena jika kita lengah dengan tidak menjaga kebersihan, hujan bisa menyebabkan banjir, tanah longsor, dan genangan di mana-mana.
Pada paragarf pertama Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi secara alamiah. Banyak peristiwa alam yang terjadi dimuka bumi ini. Salah satu peristiwa alam yang tidak dapat dihindari adalah hujan. Hujan adalah titik-titik air yang berjatuhan dari udara karena proses pendinginan. pendinginan . Hujan tidak terjadi begitu saja tanpa proses. Air yang jatuh adalah air yang berasal dari air laut yang mengguap, air sungai, limbah dan lain-lain.
Merupakan struktur teks pernyataan umum. Hal itu dikarenakan paragraf pertama hanya berisi tentang pengetahuan umum atau gambaran awal tentang apa yang akan dijelaskan. Pada paragarf di atas, dikatakan bahwa hujan merupakan salah satu peristiwa alam yang terjadi melalui suatu proses.
Paragraf kedua
Hujan dapat terjadi karena adanya bantuan dari sinar matahari. Sinar matahari yang panas akan membantu air laut, sungai dan yang lainnya menguap. Penguapan itu akan menghasilkan uap-uap yang menuju ke atas atau melayang di udara. Tidak hanya berhenti pada proses tersebut. Uap yang mengudara akan terus naik hingga tinggi dan mengalami proses kondensasi. Proses kondensasi inilah yang akhirnya membentuk sebuah awan. Awan-awan tersebut akan bergerak ke sana-ke mari terbawa oleh angin menuju atmosfer bumi yang memiliki suhu lebih rendah. Uap yang ada dalam awan terkena suhu yang rendah atau dingin inilah yang menyebabkan uap berubah menajdi butiran-butiran es dan tetesan air dalam awan. Semakin banyaknya uap yang naik dan menjadi butiran es atau tetesan air dalam awan, membuat awan tidak dapat menopang atau menahan berat. Kemudian, jatuhlah butiran es atau tetesan air tersebut ke permukaan bumi. Karena prosesnya yang memerlukan waktu, maka dari itu adanya musim hujan dan musim kemarau. Paragraf di atas merupakan struktur teks bagian dari deret penjelas. Hal itu dibuktikan dengan adanya penjelasan tentang terjadinya hujan mulai dari awal hingga terjadinya hujan itu sendiri. Paragraf ketiga
Hujan terjadi melalui proses yang tidak cepat, tetapi akibat dari pemanasan global musim hujan dan musim kemarau mulai tidak dapat dipastikan seperti dulu. Pemanasan untuk menghasikan uap yang menjadikan hujun tidak hanya melalui pemanasan matahari saja. Pemanasan dapat terjadi karena adanya efek rumah kaca. Meskipun hujan dapat terjadi kapan saja, kita tidak boleh terlalu kawatir juga tidak boleh terlalu lengah. Hujan tidak akan berbahaya jika kita bisa meminimalisir efek yang dihasilkan. Ada baiknya kita tetap menjaga kebersihan agar hujan tetap bersahabat dengan kita. Karena jika kita lengah dengan tidak menjaga kebersihan, hujan bisa menyebabkan banjir, tanah longsor, dan genangan di mana-mana. Paragraf di atas merupakan bagian dari struktur teks interpretasi. Dapat dilihat bahwa paragraf tersebut hanya berisi opini dari penulis tentang hujan. Dalam paragraf tersebut juga berisi saran penulis kepada pembaca tentang menjaga kebersihan lingkungan.
Pernyataan umum Struktur pertama dalam menulis teks eksplanasi adalah pernyataan umum, yang mana merupakan sebuah penjelasan awal mengenai hal-hal apa saja yang akan disampaikan. Pernyataan umum ini berdifat umum karena merupakan tahap awal atau pembuka sebelum menjelaskan inti dari teks eksplanasi tersebut. Contoh pernyataan umum teks atau paragraf teks eksplanasi misalnya:
“Banjir adalah satu dari sekian banyak peristiwa atau fenomena alam yang sering terjadi di Indonesia. Saat ini, banjir bahkan terjadi cukup merata di beberapa daerah di Indonesia. Setiap kali musim hujan tiba, Anda bisa mendapati berbagai laporan berita di televisi yang mengabarkan tentang bencana tersebut. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya banjir, salah satunya adalah curah hujan yang lama dengan intensitas tinggi. Jika dilihat dari faktor alaminya, banjir timbul akibat curah hujan, erosi, dan lain sebagainya. Selain itu banjir juga terjadi akibat dari ulah manusia yang kurang bertanggung jawab dalam memelihara alam. Memperlakukan alam dengan kurang bijak, membuang sampah dimana saja, menutup saluran air guna membangun perumahan penduduk, sehingga terjadi perubahan tata ruang yang berujung pada banjir.” Sebab akibat Pada bagian ini, dijelaskan tentang inti dari apa saja yang disampaikan terkait dengan teks ekplanasi tersebut, segala urutan sebab – akibat tentang peristiwa yang akan dibahas. Terdapat pula penggunaan berbagai konjungsi pada bagian ini. Urutan sebab – akibat umumnya diletakkan setelah pernyataan umum.
“Karena terjadinya perubahan tata guna lahan, maka hal ini menyebabkan terjadinya erosi dan kemudian sungai mengalami kelebihan daya tampung karena sedimentasi yang masuk ke dalam sungai. Butiran hujan yang menghampiri bumi tentu akan terserap masuk ke dalam tanah, namun hal itu tergantung pula pada jenis serta kondisi tanahnya. Bila tanah sedang berada dalam kondisi yang kurang baik, maka tidak semua air dapat diserap masuk sehingga banjir pun tidak dapat dielakkan. Apabila suatu kawasan hutan diubah dan dibuat menjadi kawasan permukiman masyarakat, maka banjir akan menjadi satu bencana yang akan terus terjadi sampai masyarakat menemukan solusi untuk mengatasinya. Dalam hal penyebab sosial, kawasan kumuh dianggap sebagai penyebab utamanya dari masalah banjir yang terjadi di daerah perkotaan.” Penutup Bagian terkahir dalam struktur teks eksplanasi adalah penutup. Pada bagian ini, dituliskan seluruh pandangan atau rangkuman yang dibuat oleh penulis. Namun hal ini bersifat opsional, jadi penulis Pernyataan umum Struktur pertama dalam menulis teks eksplanasi adalah pernyataan umum, yang mana merupakan sebuah penjelasan awal mengenai hal-hal apa saja yang akan disampaikan. Pernyataan umum ini berdifat umum karena merupakan tahap awal atau pembuka sebelum menjelaskan inti dari teks eksplanasi tersebut. Contoh pernyataan umum teks atau paragraf teks eksplanasi misalnya:
“Banjir adalah satu dari sekian banyak peristiwa atau fenomena alam yang sering terjadi di Indonesia. Saat ini, banjir bahkan terjadi cukup merata di beberapa daerah di Indonesia. Setiap kali musim hujan tiba, Anda bisa mendapati berbagai laporan berita di televisi yang mengabarkan tentang bencana tersebut. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya banjir, salah satunya adalah curah hujan yang lama dengan intensitas tinggi. Jika dilihat dari faktor alaminya, banjir timbul akibat curah hujan, erosi, dan lain sebagainya. Selain itu banjir juga terjadi akibat dari ulah manusia yang kurang bertanggung jawab dalam memelihara alam.
Memperlakukan alam dengan kurang bijak, membuang sampah dimana saja, menutup saluran air guna membangun perumahan penduduk, sehingga terjadi perubahan tata ruang yang berujung pada banjir.” Sebab akibat Pada bagian ini, dijelaskan tentang inti dari apa saja yang disampaikan terkait dengan teks ekplanasi tersebut, segala urutan sebab – akibat tentang peristiwa yang akan dibahas. Terdapat pula penggunaan berbagai konjungsi pada bagian ini. Urutan sebab – akibat umumnya diletakkan setelah pernyataan umum.
“Karena terjadinya perubahan tata guna lahan, maka hal ini menyebabkan terjadinya erosi dan kemudian sungai mengalami kelebihan daya tampung karena sedimentasi yang masuk ke dalam sungai. Butiran hujan yang menghampiri bumi tentu akan terserap masuk ke dalam tanah, namun hal itu tergantung pula pada jenis serta kondisi tanahnya. Bila tanah sedang berada dalam kondisi yang kurang baik, maka tidak semua air dapat diserap masuk sehingga banjir pun tidak dapat dielakkan. Apabila suatu kawasan hutan diubah dan dibuat menjadi kawasan permukiman masyarakat, maka banjir akan menjadi satu bencana yang akan terus terjadi sampai masyarakat menemukan solusi untuk mengatasinya. Dalam hal penyebab sosial, kawasan kumuh dianggap sebagai penyebab utamanya dari masalah banjir yang terjadi di daerah perkotaan.” Penutup Bagian terkahir dalam struktur teks eksplanasi adalah penutup. Pada bagian ini, dituliskan seluruh pandangan atau rangkuman yang dibuat oleh penulis. Namun hal ini bersifat opsional, jadi penulis
bisa memutuskan apa yang diinginkanya dalam bagian penutup ini. “Meskipun banjir menjadi bencana yang ada diluar kendali manusia dan terjadi tanpa dapat dikendalikan, namun kita tentu dapat mencegah dan melakukan upaya terbaik guna mencegah datangnya banjir. Karena terjadinya suatu fenomena juga tidak terlepas dari pengaruh perbuatan manusia. Maka dari itu, sebaiknya mulailah menjalani kehidupan yang lebih sehat dan sedikit lebih peduli terhadap alam. Biasakan untuk membuang sampah pada tempatnya dan upayakan agar kebersihan sungai tetap terjaga. Dengan melakukan hal ini, dunia akan menjadi tempat yang lebih damai.”
Penulis: A. Fuadi Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Pertama Terbit: 2010 Jumlah Halaman: 424 Sinopsis: Negeri 5 Menara
Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Alif dari kecil sudah bercita-cita ingin menjadi B.J Habibie, maka dari itu selepas tamat SMP Alif sudah berencana melanjutkan sekolah ke SMU negeri di Padang yang akan memuluskan langkahnya untuk kuliah di jurusan yang sesuai. Namun, Amak menginginkan Alif jadi penerus Buya Hamka, membuat mimpi Alif kandas. Alif diberi pilihan sekolah di sekolah agama atau mondok di pesantren. Sempat marah tapi akhirnya Alif ikhlas karena alif tidak ingin mengecewakan harapan orang tua khususnya ibu, alif pun menjalankan keinginan ibunya dan masuk pondok. Atas saran dari pamannya di Kairo, Alif kecil pun memutuskan untuk melanjutkan sekolah di pondok yang ada di Jawa Timur: Pondok Madani. Walaupun awalnya amak berat dengan keputusan Alif yang memilih pondok di Jawa bukan yang ada di dekat rumah mereka dengan pertimbangan Alif belum pernah menginjak tanah di luar ranah minang, namun akhirnya ibunya merestui keinginan Alif itu. Awalnya Alif setengah hati menjalani pendidikan dipondok karena dia harus merelakan cita-citanya yang ingin kuliah di ITB dan menjadi seperti Habibie. Namun kalimat bahasa Arab yang didengar Alif dihari pertama di PM (pondok madani) mampu mengubah pandangan Alif tentang melanjutkan pendidikan di Pesantren sama baiknya dengan sekolah umum. "Mantera" sakti yang diberikan kiai Rais (pimpinan pondok) man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil. Dan Alif pun mulai menjalani hari-hari di pondok dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh. Di PM Alif berteman dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan si jenius Baso dari Gowa, Sulawesi. Ternyata kehidupan di PM tidak semudah dan sesantai menjalani sekolah biasa. Hari-hari Alif dipenuhi kegiatan hafalan Al-Qur'an, belajar siang-malam, harus belajar berbicara bahasa Arab dan Inggris di 6 Bulan pertama. Karena PM melarang keras muridmuridnya berbahasa Indonesia, PM mewajibkan semua murid berbahasa Arab dan Inggris. Belum lagi peraturan ketat yang diterapkan PM pada murid yang apabila melakukan sedikit saja kesalahan dan tidak taat peraturan yang berakhir pada hukuman yang tidak dapat dibayangkan sebelumnya. Tahun-tahun pertama Alif dan ke-5 temannya begitu berat karena harus menyesuaikan diri dengan peraturan di PM. Hal yang paling berat dijalani di PM adalah pada saat ujian, semua murid belajar 24 jam nonstop dan hanya beberapa menit tidur. Mereka benar-benar harus mempersiapkan mental dan fisik yang prima demi menjalani ujian lisan dan tulisan yang biasanya berjalan selama 15 hari. Namun disela rutinitas di PM yang super padat dan ketat. Alif
dan ke-5 temannya selalu menyempatkan diri untuk berkumpul di bawah menara masjid, sambil menatap awan dan memikirkan cita-cita mereka ke depan. Ditahun kedua dan seterusnya kehidupan Alif dan rekan-rekannya lebih berwarna dan penuh pengalaman menarik. Di PM semua teman, guru, satpam, bahkan kakak kelas adalah keluarga yang harus saling tolong menolong dan membantu. Semua terasa begitu kompak dan bersahabat, sampai pada suatu hari yang tak terduga, Baso, teman alif yang paling pintar dan paling rajin memutuskan keluar dari PM karena permasalahan ekonomi dan keluarga. Kepergian Baso, membangkitkan semangat Alif, Atang, Dulmajid, Raja dan Said untuk menamatkan PM dan menjadi orang sukses yang mampu mewujudkan cita-cita mereka menginjakkan kaki di benua Eropa dan Amerika. Kini semua mimpi kami berenamtelah menjadi nyata. Kami berenam telah berada lima Negara yang berbeda, sesuai dengan lukisan dan imajinasi kita di awan. Aku (Alif) berada di Amerika, Raja di Eropa, sementara Atang di Afrika, Baso berada di Asia, sedangkan Said dan Dulmajid sangat nasionalis mereka di Negara kesatuan Indonesia tercinta. Di lima menara impian kami. Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Pendengar. Man jadda wajadda, siapa yang bersungguh- sungguh akan berhasil… *** Novel ini benar-benar memberikan inspirasi bagi siapa saja yang ingin sukses dan berhasil, bahwa dimana ada usaha disitu ada jalan. Dan ikhlaslah dalam menjalani apapun yang ada dikehidupan kita, niscaya usaha dan keikhlasan hati akan diridhoi Tuhan Yang Maha Esa. Sebuah novel yang terinspirasi dari kisah nyata ini banyak memberikan pelajaran hidup bagi kita. Mulai dari semangat belajar para sahibul menara, kesabarannya, dan pegorbanan mereka demi menimbah ilmu di Pondok Madani. Semoga dari pengalaman mereka dapat memberikan kita motivasi dalam mencari ilmu dan menghadapi kehidupan. *** Unsur Intrinsik: 1. Tema Adapun tema dari novel Negeri 5 Menara Karya A. Fuadi adalah pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari latar tempat yaitu dipesantren dimana kegiatan utama yang dilakukan sehari-hari tokoh utama adalah belajar. Hal ini dapat dibuktikan melalui kutipan novel berikut:
Bagai sebuah konspirasi besar untuk mencuci otak, metode total immersion ini cocok dengan lingkungan yang sangat mendukung. Tidak cukup dengan itu, entah siapa yang menyuruh, banyak diantra kami yang membawa kamus. Kalau bukan kamus cetak, kami pasti membawa buku mufradhat, buku tulis biasa yang dipotong kecil sehingga lebih tipis dan gampang dibawah kemana-mana. Murid dengan buku mufradhat ditangan gampang ditemukan sedang antri mandi, antri makan, berjalan, bahkan di antara kegiatan olahraga sekalipun.(hal. 133-135).
2. Plot/Alur Alur dari Novel Negeri 5 Menara adalah alur maju-mundur. Dimana cerita adalah kilas balik ingatan tokoh utama akan masa silam ketika menimbah ilmu di Pondok Madani hingga membuahkan hasil yang menyenangkan dimasa kini. Kutipan Novel:
Washington DC, Desember 2003, jam 16.00 Iseng saja, aku mendekat ke jendela kaca dan menyentuh permukaannya dengan ujung telunjuk kananku. Tidak jauh, tampak The Capitol, gedung parlemen Amerika Serikat yang anggun putih gading, bergaya klasik dengan tonggak-tonggak besar. Aku tersenyum. Pikiranku langsung terbangun jauh ke masa lalu. Masa yang sangat kuat terpatri dalam hatiku.(hal.1) Aku tegak di atas aula madrasah negeri setingkat SMP. Sambil mengguncang-guncang telapak tanganku, Pak Sikumbang, Kepala Sekolahku memberi selamat karena ujianku termasuk sepuluh yang tertinggi di Kabupaten Agam.(hal. 5) London, Desember 2003 Gigiku gemeletuk. London yang berangin terasa lebih menggigil dari Washington DC. Dulu kami melukis langit dan membebaskan imajinasi itu lepas membumbung tinggi. Setelah kami mengerahkan segala ikhtiar dan menggenapkan dengan doa, Tuhan mengirim benua impian kepelukan kami masing-masing.(hal. 405) 3. Tokoh dan Penokohan Adapun tokoh dan penokohan dalam Novel Negeri 5 Menara adalah a. Alif (tokoh utama) dalam novel ini adalah tokoh yang protagonis. Alif digambarkan sebagai sosok generasi muda yang penuh motivasi, bakat, semangat untuk maju dan tidak kenal menyerah. b. Baso dalam novel ini tokoh yang protagonis. Baso adalah teman Alif merupakan anak yang paling rajin dan paling bersegera disuruh ke masjid. c. Raja dalam novel ini tokoh yang protagonis. Teman Alif sesama sahibul menara d. Said dalam novel ini tokoh yang protagonis. Teman Alif sesama sahibul menara. e. Dulmajid dalam novel ini tokoh yang protagonis. Teman Alif sesama sahibul menara f. Atang dalam novel ini tokoh yang protagonis. Teman Alif sesama sahibul menara. g. Ustad Salman dalam novel ini tokoh yang protagonis. Wali kelas Alif. Laki-laki muda bertubuh kurus bersuara lantang. 4. Latar Tempat dan Latar Sosial Adapu latar tempat dari novel ini yaitu di Pondok Madani hal ini didukung oleh tema yang ada yaitu pendidikan. Karakter tokoh utama juga mendukung latar yang ada. Sedangkan, latar sosialnya adalah keadaan seorang pelajar yang terpaksa menempuh jalan lain untuk menggapai mimpinya. Namun jalan itu justru membawanya pada hal-hal tak terduga yang merupakan bonus dari bermimpi. Kutipan Novel:
Pondok Madani diberkti oleh energi yang membuat kami sangat menikmati belajar dan selalu ingin belajar berbagai macam ilmu. Lingkungannya membuat orang yang tidak belajar menjadi orang aneh. Karena itu cukup sulit menjadi pemalas di PM. (hal. 264). 5. Sudut Pandang Dalam novel ini penulis menggunakan sudut pandang orang pertama. Hal ini dikarenakan tokoh utama selalu menyebut dirinya dengan kata aku. Kutipan Novel: Aku baca suratnya sekali lagi. Senang membaca surat dari kawan lama. Tapi aku juga iri. Rencana masuk SMA-nya juga rencanaku dulu. Aku menghela napas dan menatap kosong kepuncak pohon kelapa. Aku tidak boleh terlambat lagi. Aku kapok jadi jasus. Aku jera menjadi drakula. (hal. 102-103). 6. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan penulis dalam novel ini sangat inspiratif. Dari tiap katakatanya kita merasakan kekuatan pandangan hidup yang mendasari bangktnya semangat untuk mencapai harga diri, prestasi dan martabat diri. Kutipan Novel: Dulu kami melukis langit dan membebaskan imajinasi itu lepas membumbung tinggi. Aku melihat awan yang seperti benua Amerika, Raja bersikeras awan yang sama berbentuk Eropa, sementara Atang sangat percaya bahwa awan itu berbentuk Afrika. Baso malah melihat semua ini dalam konteks Asia, sedang Said dan Dulmajid awan itu berbentuk peta negara kesatuan Indonesia. Dulu kami tidak takut bermimpi. Meski juga kami tidak tahu bagaimana merealisasikannya. Tapi lihat hari ini, setelah kami mengerahkan segala ikhtiar dan menggenapkan dengan doa, Tuhan mengirim benua impian kepelukan kami masing-masing. Kun fayakun, maka semula awan impian, kini hidup yang nyata. (hal. 405). 7. Amanat Adapun amanat dalam novel ini adalah sebuah perenungan yang diberikan penulis bagi pembaca untuk tidak putus asa dalam hidup dan bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan agama. Kutipan Novel: Jangan pernah remehkan impian walau setinggi apapun. Tuhan sungguh Maha Mendengar. Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil. (hal.405). *** Unsur Ekstrinsik: Nilai Agama. Novel ini menceritakan tentang kehidupan sekitar pesantren sehingga banyak mengajarkan nilai agama yang tidak terdapat pada novel-novel lain. Salah satu bukti itu adalah kalimat “Man Jadda Wa Jadda”, yang berarti siapapun dapat meraih cita -citanya asal ia bersungguh-sungguh. Nilai Moral
Kebersamaan Sahibul Menara dalam menghadapi kerasnya pendididkan di pesantren mengajarkan bahwa sebagai penuntut ilmu, kita harus sabar dan tidka pantang menyerah menuntaskan apa yang telah dimulai.
1. Pernyataan Umum (Pembuka) Dalam pernyataan umum, biasanya berisi tentang pernyataan terhadaap tema atau topik yang diangkat, dan biasanya singkat supaya tidak membosankan. Gerhana bulan merupakan salah satu fenomena alam yang sering kita jumpai. Peristiwa alam ini terjadi apabila bulan beroposisi dengan matahari. Namun , oposisi bulan dengan matahari tidak akan selamanya menghasilkan peristiwa gerhana bulan. Mengapa? Sebab kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5°. Akan ada saat dimana terjadi perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika, yang kemudian akan men yebabkan munculnya dua titik yang juga dikenal dengan istilah node. Nah, gerhana bulan akan terjadi apabila bulan beroposisi dengan titik nude tersebut. Dibutuhkan sekitar 29,53 hari sampai bulan bergerak dari satu titik ke titik oposisi lainnya. 2. Deretan Penjelas (Isi) Pada bagian isi, kalian akan diberi penjelasan secara rinci tentang proses fenomena gerhana bulannya. Dan ini saling berkaitan. Faktanya, ketika terjadi gerhana bulan, sebenarnya terkadang penampakan bulan masih dapat terlihat. Hal ini disebabkan karena sinar matahari yang masih tersisa,
berbelok menuju arah bulan oleh atmosfer bumi. Sinar matahari yang dibelokkan itu tentu memiliki spektrum cahaya kemerahan, yang merupakan alasan mengapa saat peristiwa gerhana bulan, tampilan bulan akan terlihat lebih gelap, biasanya berwarna merah gelap, jingga atau bahkan coklat. Untuk mengamati gerhana bulan, dapat Anda lakukan dengan mata telanjang tanpa adanya bahaya sedikit pun. Pada saat terjadi gerhana bulan, umat Islam yang melihat dan mengamati peristiwa gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana (salat khusuf).
Contoh Teks Eksplanasi Gerhana Bulan Beserta Strukturnya 3. Penutup (Interpretasi) Pada bagian penutup dijelaskan kesimpulan atau inti dari penjelasannya, untuk bagian penutup sendiri sebenarnya tidak wajib ada. Namun supaya lebih paham untuk pembaca, sebaiknya disertakan. Ketika bayangan bumi menutupi sebagai atau seluruh penampang bulan, maka pada saat itulah akan terjadi gerhana bulan. Terutama ketika bumi menempati posisi di antara matahari dan bulan, dan berada pada satu garis lurus yang sama, yang kemudian membuat sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena dihalangi oleh posisi bumi saat itu.