Tugas Akhir – Akuntansi – ANALISA LAPORAN KEUANGAN PADA KJPP RAO, YUHAL & REKAN JAKARTA
May 30, 2013 " sitisarahadi
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
PADA KJPP RAO, YUHAL & REKAN
JAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan
Program Diploma Tiga Politeknik LP3I Jakarta
Oleh :
Siti Sarahadi
090221010195
PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI
POLITEKNIK LP3I JAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ini tepat pada waktunya.
Sebagaimana ketentuan yang berlaku di Politeknik LP3I Jakarta, bahwa mahasiswa tingkat akhir diharuskan menyusun dan memaparkan TA sebagai salah satu persyaratan penyelesaian pendidikan Politeknik LP3I Jakarta Program D3.
Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam mendorong dan membantu penulis dalam penyusunan pelaporan TA, khususnya kepada :
Direktur Politeknik LP3I Jakarta, Drs. Jaenudin Akhmad, S.E., M.M.
Wakil Direktur I Bidang Akademik, Dra. Euis Winarti, M.M.
Wakil Direktur II Bidang Keuangan dan Personalia, Drs. Lasimun.
Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama,
Aspizain Chaniago, S.pd., M.Si.
Ketua Program Studi Komputerisasi Akuntansi, Drs. Hamizar.
Dosen Pembimbing Tugas Akhir, Drs. Hamizar.
Kepala Bagian Administrasi Akademik, Nurdin, S.S., M.M.
Managing Partner KJPP Rao, Yuhal dan Rekan,Bakthavatsalam Sridhar Rao.
Senior Accounting and Finance KJPP Rao, Yuhal dan Rekan,Emil Triani.
Kepada semua dosen Kampus Pasar Minggu yang telah mengajarkan penulis banyak pengetahuan tentang ilmu dalam dunia bisnis.
Orang tua, kakak dan adik-adik saya yang telah memberikan dukungan kepada saya.
Kawan-kawan, rekan kerja yang selalu memberikan dorongan dan bantuannya.
Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Untuk semua bimbingan dan petunjuk yang telah diberikan, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga kebaikan Bapak/Ibu mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.
Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya, khususnya bagi perusahaan terkait dan mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta.
Jakarta, Juli 2012
Siti Sarahadi
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH TUGAS AKHIR…………………………… ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN…………………………………………………………. iii
SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN…………………………………………….. iv
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….. v
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………….. vii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………………….. ix
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………………. x
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………………………. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………………….. 1
1.2 Alasan Pemilihan Objek…………………………………………………….. 3
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan………………………………………….. 3
1.4 Identifikasi Masalah……………………………………………………………. 4
1.5 Batasan Masalah……………………………………………………………….. 5
1.6 Metodologi Penulisan………………………………………………………… 5
1.7 Sistematika Penulisan……………………………………………………….. 5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Laporan Keuangan………………………………………….. 7
2.2 Tujuan Laporan Keuangan………………………………………………… 8
2.3 Sifat Laporan Keuangan……………………………………………………. 8
2.4 Keterbatasan Laporan Keuangan………………………………………. 10
2.5 Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan…………………………………… 11
2.6 Analisa Laporan Keuangan……………………………………………….. 19
2.7 Analisa Pembandingan Laporan Keuangan……………………… 22
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan……………………………………………… 29
3.2 Visi dan Misi Perusahaan………………………………………………….. 31
3.3 Bidang Usaha dan Ruang Gerak……………………………………….. 31
3.4 Jasa-Jasa Di KJPP Rao, Yuhal dan Rekan……………………….. 32
3.5 Struktur Organisasi…………………………………………………………….. 33
3.6 Deskripsi Kerja……………………………………………………………………. 34
BAB IV ANALISIS/PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Laporan Keuangan KJPP Rao, Yuhal dan Rekan.. 37
4.2 Analisa Rasio Keuangan………………………………………………….. 43
4.3 Kesimpulan Dari Analisa Rasio dan Perbandingan Laporan Keuangan 53
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………………… 54
5.2 Saran………………………………………………………………………………….. 55
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
4.1 Neraca…………………………………………………………………………………………… 38
4.2 Laporan Laba Rugi……………………………………………………………………….. 39
4.3 Kesimpulan Analisa Rasio Likwiditas…………………………………………… 50
4.4 Kesimpulan Analisa Rasio Solvabilitas………………………………………… 52
4.5 Kesimpulan Analisa Rasio Rentabilitas……………………………………….. 53
DAFTAR GAMBAR
Halaman
3.1 Struktur Organisasi……………………………………………………………………… 33
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Laporan Keuangan KJPP Rao, Yuhal dan Rekan Tahun 2009 dan 2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidak bisa dipungkiri lagi perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan menjadi lebih profesional. Bertambahnya pesaing disetiap saat, baik pesaing yang berorientasi lokal maupun pesaing yang berorientasi international (multinational corporation), maka setiap perusahaan harus berusaha menampilkan yang terbaik, baik dalam segi kinerja perusahaan, juga harus ditunjang dengan strategi yang matang dalam segala segi termasuk dalam manajemen keuangan.
Manajemen keuangan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan dan eksistensi suatu perusahaan serta berpengaruh pula pada setiap individu yang ada dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu, seorang manajer keuangan dituntut untuk dapat menjalankan manajemen keuangan dengan baik, hal ini dilakukan agar perusahaan dapat melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dengan lebih efektif dan efisien, sehingga perusahaan dapat mengembangkan dan mempertahankan aktivitas serta keberadaan perusahaan.
Selain manajemen yang baik, dalam suatu perusahaan juga memerlukan analisis terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah-masalah keuangan perusahaan serta mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Melalui analisis laporan keuangan, manajemen dapat mengetahui posisi keuangan, kinerja keuangan dan kekuatan keuangan (financial strength) yang dimiliki perusahaan. Selain berguna bagi perusahaan dan manajemennya, analisis laporan keuangan juga diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan lain seperti kreditor, investor dan pemerintah untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan perkembangan dari perusahaan tersebut.
Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah analisis rasio likuiditas atau rasio modal kerja, analisis rasio solvabilitas, dan analisis rasio profitabilitas. Analisis rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan. Analisis rasio solvabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang perusahaan. Analisis rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dihasilkan dari penjualan.
Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Rao, Yuhal dan Rekan yang bergerak dalam bidang jasa penilaian, jasa konsultan dan manajemen memiliki tujuan agar dapat menjadi sektor usaha yang dapat menghasilkan penilaian yang bermutu tinggi dan profesional. Oleh karena itu, KJPP Rao, Yuhal dan Rekan dituntut untuk mempu menilai kondisi dan perkembangan perusahaan melalui analisis rasio laporan keuangan agar dapat mempertahankan keberadaaan perusahaan dan mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan ditengah pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan persaingan usaha yang semakin ketat
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis tertarik untuk menulis laporan tugas akhir mengenai, "ANALISA LAPORAN KEUANGAN PADA KJPP RAO, YUHAL & REKAN JAKARTA"
1.2 Alasan Pemilihan Objek
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis melakukan analisa perbandingan laporan keuangan. Penulis memilih judul tersebut, karena perusahaan tempat saya bekerja sangat mendukung dengan Tugas Akhir yang saya buat, dan informasi serta data-datanya mudah saya dapat, serta ingin mengetahui perkembangan posisi keuangan pada KJPP Rao, Yuhal dan Rekan
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dan manfaat dari penelitian yang diwujudkan dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui kondisi laporan keuangan pada KJPP Rao, Yuhal dan Rekan pada tahun 2009 dan 2010.
Untuk mengetahui analisa rasio keuangan pada KJPP Rao, Yuhal dan Rekan pada tahun 2009 dan 2010.
Untuk mengetahui kesimpulan berkaitan dengan rasio keuangan pada KJPP Rao, Yuhal dan Rekan.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Penulis berharap agar penulisan akhir ini dapat memberikan kontribusi bagi berbagai pihak, antara lain :
Bagi Penulis
Dapat menerapkan teori dan memperdalam pengetahuan terutama yang berkaitan dengan analisis laporan keuangan yang pernah didapatkan semasa perkuliahan di Politeknik LP3I Jakarta.
Bagi Pembaca
Laporan ini dapat dijadikan sebagai penambahan wawasan dan dapat menjadi bahan referensi atau acuan penelitian bagi penulis selanjutnya, khususnya mahasiswa LP3I program studi Komputerisasi Akuntansi.
Bagi KJPP Rao, Yuhal dan Rekan
Laporan ini dapat dijadikan sebagai suatu masukan yang dapat dikembangkan berkenaan dengan permasalahan yang dibahas untuk dapat membantu meningkatkan kinerja Kantor Jasa Penilai Publik Rao, Yuhal dan Rekan dalam menjalankan kegiatan perusahaan terutama dibagian keuangan.
1.4 Identifikasi Masalah
Bagaimana kondisi laporan keuangan pada KJPP Rao, Yuhal dan Rekan pada tahun 2009 dan 2010?
Bagaimana rasio keuangan pada KJPP Rao, Yuhal dan Rekan pada tahun 2009 dan 2010?
Kesimpulan apa yang berkaitan dengan rasio keuangan pada tahun 2009 dan 2010?
1.5 Batasan Masalah
Dalam pembahasan ini, penulis ingin membatasi tulisan hanya pada analisa rasio Likwiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas pada Laporan Keuangan KJPP Rao, Yuhal dan Rekan pada tahun 2009 dan 2010.
1.6 Metodologi Penulisan
Metodologi penulisan merupakan gambaran rancangan/metode yang akan digunakan sebagai rencana, struktur dan strategi untuk penyelesaian penelitian. Dalam hal ini, penulis membutuhkan data-data yang bersumber pada :
Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu suatu metode penelitian dengan cara mendatangi langsung ke perusahaan yang menjadi objek kajian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu wawancara dan observasi.
2. Studi Pustaka (Library Research)
Yaitu mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan mempelajari berbagai bentuk bahan-bahan tertulis yang berkaitan dengan isi laporan tugas akhir untuk mendapatkan informasi mengenai analisis rasio laporan keuangan.
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan tugas akhir ini, pembahasan dan penganalisaannya diklasifikasikan secara sistematis ke dalam lima bab yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini dipaparkan tentang latar belakang masalah, alasan pemilihan objek, maksud dan tujuan, identifikasi/ perumusan masalah, metodologi penulisan serta sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini Penulis mengemukakan tentang berbagai referensi atau tinjauan pustaka yang mendukung kajian dan analisis yang penulis sampaikan.
BAB III : PROFIL PERUSAHAAN
Pada bab ini penulis menguraikan tentang segala sesuatu yang terkait dengan sejarah singkat perusahaan, visi dan misi, bidang usaha/ business line perusahaan, struktur organisasi, serta deskripsi tentang pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dari individu dari divisi terkait.
BAB IV : PEMBAHASAN ATAU ANALISIS
Dalam bab ini Penulis melakukan kajian atau analisis terhadap materi yang penulis angkat sesuai dengan judul yang disampaikan.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini dijelaskan tentang kesimpulan yang didapat oleh penulis beserta saran-saran yang mungkin berguna bagi perusahaan sebagai masukan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (Ikatan Akuntan Indonesia: (Revisi 2009) mengatakan bahwa :
"Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka".
Menurut Munawir dalam buku Analisa Laporan Keuangan (2004:5) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah :
"Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah Neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar Rugi-Laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan (laba yang ditahan)".
Berdasarkan kutipan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan di perusahaan yang utama yaitu Neraca dan Laporan Laba-Rugi, sedangkan laporan keuangan lainnya hanya merupakan laporan pelengkap yang bersifat membantu untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut.
2.2 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Kasmir, dalam bukunya "Analisis Laporan Keuangan" (2012; 11), berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu :
Memberikan informasi tentang jenis dan juga aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
Memberikan informasi tentang jenis dan julmlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.
Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu
Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada aktiva, pasiva dan modal perusahaan.
Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode
Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.
Informasi keuangan lainnya.
2.3 Sifat Laporan Keuangan
Sifat laporan keuangan menurut Munawir, dalam bukunya "Analisa Laporan Keuangan" (2007; 6), diantaranya :
Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran kemajuan (progress report) secara periodik yang dilakukan oleh pihak management yang bersangkutan. Laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari kombinasi antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan dalam akuntansi serta pendapat pribadi.
Fakta-fakta yang telah dicatat (recorder fact)
Laporan keuangan dibuat berdasarkan fakta dari catatan akuntansi, pencatatan dari pos-pos ini merupakan catatan historis dari peristiwa yang telah terjadi dimasa lampau dan jumlah uang yang tercatat dinyatakan dalam harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut. Dengan sifat yang demikian maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian paling akhir.
Prinsip dan kebiasaan di dalam akuntansi
Data yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, di dalam akuntansi juga digunakan prinsip atau anggapan-anggapan yang melengkapi konvensi-konvensi atau kebiasaan yang digunakan antara lain :
Bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai suatu yang going concern atau kontinuitas usaha konsep ini menganggap bahwa perusahaan akan berjalan terus, konsekwensinya bahwa jumlah-jumlah yang tercantum dalam laporan bukanlah nilai realisasi jika aktiva tersebut dijual.
Pendapat pribadi, dimaksudkan bahwa walaupun pencatatan akuntansi telah diatur oleh dalil-dalil dasar yang telah ditetapkan yang sudah menjadi standar praktek pembukuan, namun penggunaan tersebut tergantung oleh akuntan atau pihak management perusahaan yang bersangkutan misalnya dalam menentukan nilai persediaan itu tergantung pendapat pribadi management serta berdasar pengalaman masa lalu.
2.4 Keterbatasan laporan keuangan
Keterbatasan laporan keuangan menurut Munawir, dalam bukunya "Analisa Laporan Keuangan" (2007; 9), diantaranya :
Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) bukan laporan yang final. Laporan keuangan tidak menjunjukkan nilai likwidasi atau realisasi dimana dalam pembuatannya terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh akuntan atau management yang bersangkutan.
Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatan bersifat pasti dan tepat. Angka yang tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku (book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.
Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut semakin menurun, dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan atau mencerminkan unit yang dijual semakin besar.
Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang (dikwantifisir).
2.5 Bentuk-bentuk laporan keuangan
2.5.1 Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Pengertian neraca menurut Sofyan Syafri Harahap, dalam bukunya "Analisis Kritis atas Laporan Keuangan" (2010, 107), adalah suatu laporan yang menggambarkan posisi aktiva, kewajiban dan modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun setiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu.
Menurut Kasmir, dalam bukunya, "Analisis Laporan Keuangan" (2008; 35), dalam menyusun neraca, perusahaan dapat menggunakan beberapa bentuk sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya. Disamping itu, bentuk neraca yang dipilih sesuai dengan aturan dan kelaziman yang berlaku. Artinya penyusunan neraca didasarkan kepada bentuk yang telah distandarisasi, terutama untuk tujuan pihak luar perusahaan.
Dalam praktiknya terdapat beberapa bentuk neraca, yaitu :
1. Bentuk Skontro (Account form), merupakan neraca yang bentuknya seperti huruf "T". Oleh karena itu sering juga disebut T Form. Dalam bentuk ini neraca dibagi kedalam dua posisi, yaitu disebelah kiri berisi aktiva dan sebelah kanan yang berisi kewajiban dan modal.
2. Bentuk Vertikal (Report form). Dalam bentuk laporan isi neraca disusun mulai dari atas terus kebawah, yaitu mulai dari aktiva lancar seperti kas, bank, efek, ialah komponen aktiva tetap,komponen aktiva lainnya, komponen kewajiban lancar, komponen utang jangka panjang dan terakhir adalah komponen modal (ekuitas).
Neraca terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :
2.5.1.1 Aktiva
Pengertian aktiva menurut Munawir, Akuntan dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan (2007; 14), adalah aktiva yang tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang belum dialokasikan (deffered charges) atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya (intangible assets).
Aktiva diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu :
Aktiva Lancar
Adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal). Berikut ini terdapat lima unsur pokok dari aktiva lancar, yaitu :
Kas yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Dan pengertian kas adalah check yang diterima dari para pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali (dengan menggunakan check atau bilyet) setiap saat diperlukan oleh perusahaan.
Investasi jangka pendek (surat-surat berharga) yang sifatnya sementara (jangka pendek) dengan maksud memanfaatkan uang kas untuk sementara belum dibutuhkan dalam operasi.
Piutang penghasilan (tagihan) atau penghasilan yang harus diterima adalah salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada seseorang, suatu perusahaan atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Hal ini biasanya dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang akan dibayar dalam suatu tanggal waktu yang disebut termin kredit atau pembayaran.
Persediaan adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih di gudang atau masih belum laku terjual.
Persekot atau biaya dibayar dimuka adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa atau prestasi dari pihak lain.
Aktiva Tidak Lancar
Adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunyai unsur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Dan berikut ini terdapat lima unsur pokok dari aktiva tidak lancar yaitu :
Investasi Jangka panjang, bagi perusahaan yang cukup besar dalam arti mempunyai kekayaan atau modal yang cukup atau sering melebihi yang dibutuhkan maka perusahaan ini dapat menanamkan modalnya dalam investasi jangka panjang diluar usaha pokoknya, seperti : saham dari perusahaan lain atau obligasi.
Aktiva Tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang pisiknya nampak (konkrit), seperti : tanah, bangunan, mesin, inventaris, kendaraan dan kelengkapan lainnya.
Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets), adalah kekayaan perusahaan yang secara pisik tidak tampak, tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan, seperti : hak cipta, merk dagang, goodwill.
Beban Yang Ditangguhkan adalah menunjukkan adanya pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang (lebih dari satu tahun), atau suatu pengeluaran yang akan dibebankan juga pada periode-periode berikutnya, seperti : biaya pemasaran, biaya penelitian, biaya pembukaan perusahaan.
Aktiva Lain-Lain adalah aktiva perusahaan yang tidak dapat atau belum dapat dimasukkan dalam klasifikasi-klasifikasi sebelumnya. Seperti : gedung dalam proses, tanah dalam penyelesaian.
2.5.1.2 Hutang
Menurut Munawir, dalam bukunya "Analisa Laporan Keuangan" (2007; 18), hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
Hutang Lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
Hutang lancar meliputi : hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, penghasilan yang diterima dimuka.
Hutang Jangka Panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannnya (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca), yang meliputi : hutang obligasi, hutang hipotik, pinjaman jangka panjang yang lain.
2.5.1.3 Modal
Menurut Munawir, dalam bukunya, "Analisa Laporan Keuangan" (2007; 19), modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), laba ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.
2.5.2 Laporan Rugi Laba (Income Statement)
Menurut Kasmir, dalam bukunya, "Analisa Laporan Keuangan" (2012; 58), Laporan rugi laba merupakan laporan yang menunjukkan kondisi usaha dalam suatu periode tertentu yang tergambar dari jumlah pendapatan yang diterima dan biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah perusahaan dalam keadaan laba atau rugi.
Dan menurut Munawir, dalam bukunya, "Analisa Laporan Keuangan" (2007; 26), laporan rugi laba mempunyai prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut :
Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan (penjualan barang dagang atau memberikan service) diikuti dengan harga pokok dari barang / service yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor.
Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum / administrasi (operating expenses).
Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan, yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi diluar usaha pokok perusahaan (non operating / financial income and expenses).
Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil (extraordinary gain or loss) sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.
Bentuk Laporan Rugi Laba
Menurut Kasmir, dalam bukunya, "Analisa Laporan Keuangan" (2012; 49), bentuk dari laporan rugi / laba yang bisa digunakan adalah sebagai berikut"
1. Bentuk Tunggal atau single step, yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan, baik pokok (operasional) maupun diluar pokok (non operasional) dijadikan satu, kemudian jumlah biaya pokok dan diluar pokok juga dijadikan satu. Dengan demikian, faktor pengurangnya adalah jumlah seluruh penghasilan dengan jumlah seluruh biaya. Artinya dalam bentuk ini laporan laba rugi disusun tanpa membedakan pendapatan dan biaya usaha dan diluar usaha lain.
2. Bentuk Majemuk atau Multiple Step, merupakan pemisahan antara komponen usaha pokok (operasional) dengan diluar pokok (non operasional). Artinya terlebih dahulu dikurangi antara penghasilan pokok dengan biaya pokok, kemudian baru ditambah dengan hasil pengurangan penghasilan dan biaya diluar pokok.
2.5.3 Laporan Laba Ditahan
Menurut Munawir, dalam bukunya, "Analisa Laporan Keuangan" (2007; 27), Laba atau rugi yang timbul secara insidentil dapat diklasifikasikan tersendiri dalam laporan rugi laba atau dicantumkan dalam "Laporan Perubahan Modal" (Retained earning statement) atau "Laporan Perubahan Modal", tergantung pada konsep yang dianut perusahaan.
Dalam laporan laba yang ditahan hanya berisi :
Net Income yang ditransfer dari laporan rugi laba.
Deklarasi (pembayaran) dividend.
Penyisihan dari laba (Appropriation of retained earning).
2.6 Analisa Laporan Keuangan
2.6.1 Tujuan Analisa Laporan Keuangan
Menurut Munawir, dalam bukunya, "Analisa Laporan Keuangan" (2007; 31), Laporan Keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
Faktor yang paling utama dalam menganalisa laporan keuangan yaitu :
Likwiditas Perusahaan
Yaitu kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya (khususnya kewajiban jangka pendek). Ditinjau dari likwiditas, maka keadaan perusahaan dapat dibedakan :
1) Likwid yaitu perusahaan yang mampu memenuhi seluruh kewajiban keuangannya tepat pada waktunya.
2) Ilikwid yaitu perusahaan yang tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya.
Kewajiban keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua :
1) Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan (kreditur) dinamakan likwiditas badan usaha.
2) Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern perusahaan) dinamakan likwiditas perusahaan.
Solvabilitas Perusahaan
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikwidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
Ditinjau dari solvabilitas, keadaan perusahaan dibagi menjadi dua macam, yaitu perusahaan dikatakan solvabel apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya, sebaliknya dikatakan insolvabel apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih kecil daripada jumlah hutangnya.
Dalam hubungannya antara likwiditas dan solvabilitas ada empat keadaan yang dapat dialami oleh perusahaan, yaitu :
1) Likwid dan solvabel yaitu perusahaan yang dapat memenuhi kewajiban keuangan baik bersifat jangka pendek maupun jangka panjang.
2) Likwid tetapi insolvabel yaitu perusahaan yang dapat memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tetapi tidak dapat memenuhi keuangan jangka panjangnya.
3) Ilikwid dan solvabel yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tetapi dapat memenuhi kewajiban jangka panjang.
4) Ilikwid dan insolvabel yaitu perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangan baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang.
Rentabilitas atau Profitability Perusahaan
Yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam satu periode. Rentabilitas perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian rentabilitas perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau modal perusahaan tersebut.
Stabilitas Usaha
Yaitu kemampuan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan stabil. Stabilitas usaha dapat diukur dari kemampuan perusahaan untuk membayar bunga dan pinjamannya tanpa mengalami krisis keuangan.
2.6.2 Prosedur Analisis
Menurut Munawir, dalam bukunya, "Analisa Laporan Keuangan" (2007; 34), Analisa terhadap suatu laporan keuangan, penganalisa harus benar-benar memahami laporan keuangan tersebut. Penganalisa harus dapat menggambarkan aktivitas-aktivitas perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan tersebut dengan kata lain agar hasilnya memuaskan maka kita harus mengetahui latar belakang dari data keuangan tersebut.
2.7 Analisa Pembandingan Laporan Keuangan
Menurut Munawir, dalam bukunya, "Analisa Laporan Keuangan" (2007; 38), dengan memperbandingkan Neraca (comparative balance sheet) menunjukkan aktiva, hutang dan modal perusahaan pada dua tanggal atau lebih untuk satu atau dua perusahaan yang berbeda akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi.
Adapun beberapa perubahan di dalam neraca dalam satu period disebabkan karena :
Laba atau rugi yang bersifat operasionil maupun yang insidentil.
Diperolehnya aktiva baru maupun adanya perubahan bentuk aktiva.
Timbulnya atau lunasnya hutang maupun adanya perubahan bentuk hutang yang satu ke bentuk hutang yang lain.
Pengeluaran atau pembayaran atau penarikan kembali modal saham, (adanya penambahan dan pengurangan modal).
Analisa laporan keuangan dibagi menjadi dua, yaitu :
Analisa horizontal atau analisa dinamis yaitu menganalisa dengan mengadakan perbandingan dari laporan-laporan selama beberapa periode.
Analisa vertical atau analisa statis yaitu menganalisa hanya meliputi satu periode saja (hanya memperbandingan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam satu laporan keuangan).
2.7.1 Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan
Menurut Munawir, dalam bukunya, "Analisa Laporan Keuangan" (2007; 36), metode atau teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut.
Tujuan dari setiap metode dan teknik analisa adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti. Pertama-tama penganalisa harus mengorganisir atau mengumpulkan data yang diperlukan, mengukur dan kemudian menganalisa dan menginterpretasikan sehingga data ini menjadi lebih berarti. Teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan, dengan menunjukkan :
Data absolute (jumlah-jumlah dalam rupiah).
Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
Kenaikan atau penurunan dalam prosentase.
Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio.
Prosentase dari total.
2.7.2 Analisa Rasio
Menurut Munawir, dalam bukunya, "Analisa Laporan Keuangan" (2007; 64), rasio yaitu angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos yang lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan.
Adapun ratio yang sering kita gunakan adalah :
1. Rasio Likwiditas
Yaitu menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya.
a. Current Ratio (Rasio Lancar)
Menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan-perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya. Apabila rasio lancar ini 100 % berarti aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar.
Rumus :
Aktiva Lancar
Rasio Lancar =
Hutang Lancar
b. Acid Test Ratio / Quick Ratio
Disebut juga Quick Ratio yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi hutang-hutangnya tanpa perhitungan persediaannya.
Rumus :
Kas + Efek + Piutang
Acid Test Ratio =
Hutang Lancar
e. Cash Ratio (Rasio Kas)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang lancarnya dengan kas atau yang setara dengan kas.
Rumus :
Kas + Efek
Cash Ratio =
Hutang Lancar
2. Rasio Solvabilitas
Yaitu menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang maupun kewajiban-kewajibannya yang apabila perusahaan dilikuidasi. Ratio ini dapat dihitung dari pos-pos atau sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap utang jangka panjang. Adapun yang termasuk ratio solvabilitas adalah sebagai berikut :
a. Rasio Hutang atas Modal
Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga rasio leverage. Untuk keamanan pihak luar rasio terbaik jika jumlah modal lebih besar dari jumlah utang atau minimal sama. Namun bagi pemegang saham atau manajemen rasio leverage ini sebaiknya besar.
Rumus :
Total Utang
Rasio Utang Atas Modal =
Modal (Equity)
b. Times interest earned ratio / Interest Coverage
Times interest earned ratio atau Interest converage, rasio ini bertujuan untuk mengukur pengaruh beban bunga terhadap laba sebelum bunga dan pajak (EBIT).
Rumus :
Laba Sebelum Bunga dan Pajak(EBIT)
Beban Bunga
Analisis rasio digunakan secara khusus oleh investor dan kreditor dalam keputusan investasi atau penyaluran dana. Selain itu rasio keuangan dapat berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi awal masalah yang terjadi didalam perusahaan, terutama berkaitan dengan masalah keuangan.
c. Rasio Utang atas Aktiva
Rasio ini menunjukkan sejauhmana utang dapat ditutupi oleh aktiva lebih besar rasionya lebih aman (solvabel). Bisa juga dibaca berapa porsi utang dibanding dengan aktiva. Supaya aman porsi utang terhadap aktiva harus lebih kecil.
Rumus :
Total Utang
Rasio Utang atas Aktiva =
Total Aktiva
3. Rasio Rentabilitas / Profitabilitas
Yaitu kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan. Sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Adapun yang termasuk rasio rentabilitas yaitu :
a. Rasio Margin Laba Kotor (Gross Profit margin)
Untuk mengukur pengendalian harga pokok atau biaya produksi, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien.
Rumus :
Laba Kotor
Margin Laba Kotor =
Pendapatan Bersih
b. Rasio Margin Laba Bersih (Net Margin Ratio)
Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.
Rumus :
Laba Bersih
Pendapatan Bersih
c. Return On Assets (Rasio Pengembalian Atas Aktiva)
Rasio ini mengukur pengembalian atas total aktiva setelah bunga dari pajak. Hasil pengembalian total aktiva atau total investasi menunjukkan kinerja management dalam menggunakan aktiva perusahaan perusahaan untuk menghasilkan laba.
Rumus :
Return On Assets =
Laba Usaha
Rata-rata jumlah aktiva
4. Operating Ratio
Mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan, sehingga rasio yang tinggi menunjukkan keadaan kurang baik karena berarti setiap rupiah penjualan yang terserap dalam biaya yang tinggi disebabkan oleh faktor intern yang dikendalikan oleh management, tetapi juga faktor extern misalnya faktor harga yang sulit dikendalikan oleh management.
Rumus :
Operating Ratio =
Harga Pokok + Biaya Operasi
Penjualan
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
KJPP Ruky, Safrudin & Rekan, didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 2 tanggal 6 Juli 1999, Harun Kamil S.H. tentang pendirian Persekutuan Ruky dan Rekan, Akta Notaris No. 35 tanggal 19 Juni 2002, Harun Kamil S.H. tentang Perubahan Anggaran Dasar, Akta Notaris No. 15 tanggal 15 Juli 2003, Robert Purba S.H. tentang Perubahan Anggaran Dasar Persekutuan Perdata Ruky, Sridhar & Rekan, Akta Notaris No. 16 tanggal 15 Juli 2003, Robert Purba S.H. tentang Pemasukan Sekutu Persekutuan Perdata Ruky, Sridhar & Rekan, Akta Notaris No. 10 tanggal 19 Januari 2009, Surya Sudrajad, S.H. tentang Perubahan Anggaran Dasar Persekutuan Perdata Ruky, Sridhar & Rekan, dan Akta Notaris No. 11 tanggal 28 Juli 2009, Surya Sudrajad, S.H. tentang Perubahan Anggaran Dasar Persekutuan Perdata Ruky, Safrudin & Associates.
KJPP RAO,YUHAL & Rekan mengalami perubahan nama dari yang dahulu KJPP Ruky, Sridhar & Rekan menjadi KJPP RAO,YUHAL & Rekan yang mana telah mendapat ijin usaha atas perubahan nama dari Kementerian Keuangan No. 2.11.0094 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1133/KM.1/2011 tanggal 14 Oktober 2011 dan terdaftar atas nama KJPP RAO,YUHAL & Rekan sebagai profesi penunjang pasar modal berdasarkan surat Bapepam-LK No. 11653/BL/2011 tanggal 27 Oktober 2011 dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari Bapepam – LK No. 12/BL/STTD-P/B/2011 yang diberikan kepada B.Sridhar Rao dengan No.Izin B-1.10.00268 tanggal 31 Maret 2011 serta Surat Keputusan Menteri Keuangan No.22/KM.1.2010 tentang Izin Penilai Publik Di Bidang Jasa Penilaian Bisnis (B) kepada B.Sridhar Rao tanggal 15 Januari 2010.
KJPP Rao, Yuhal & Rekan bergerak di bidang Penilaian dan Konsultasi, dan berafiliasi dengan PT. Truscel Capital yang didirikan tahun 1999.
PT. Truscel Capital merupakan perusahaan penilai yang mempunyai ijin dari Departemen Keuangan dan disetujui oleh Bapepam sebagai konsultan independen dengan ijin No. 12/BL/STTD-P/B/2011 untuk melakukan penilaian usaha dan memberi pendapat kewajaran atas suatu rencana transaksi perusahaan terbuka.
PT. Truscel Capital juga telah terdaftar sebagai rekanan Financial Advisor di PPA, PT Bukit Asam Tbk, PT Merpati Nusantara Airlines, PT Timah(Persero) Tbk, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PT Antam (Persero) Tbk dan beberapa perusahaan BUMN Lainnya.
PT. Truscel Capital juga mempunyai Akta Pendirian Notaris No. 2 tahun 1999 yang dicatat di Pengadilan Negeri dengan No. 40/A/DLL/HKM/1999, serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 16, 26 Feb 2000.
Dan juga Surat-Surat dan izin-izin lainnya, seperti Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 848/1.824/2011. Tanda Daftar Perusahaan Bentuk Perusahaan Lain No. 09.05.1.70.65229. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar No. 00410-01/PB/P/1.824.271 dan Ijin Penilai Publik dari Departemen Keuangan RI.
3.2 Visi dan Misi Perusahaan
3.2.1 Visi
To be a market leader in developing innovative client solutions
3.2.2 Misi
To bring the best qualified experts into each assignment so that to develop best deliverable and maintain the highest standards of professional integrity
3.3 Bidang Usaha dan Ruang Gerak
KJPP Rao, Yuhal dan Rekan menawarkan jasa penasehat keuangan korporasi bertaraf internasional meliputi penilaian perusahaan, penilaian saham, penilaian aktiva tak berwujud, studi kelayakan,, pengkajian rencana usaha & penyiapan strategi perusahaan, pemberikan pendapat kewajaran dan penilaian investasi (investment appraisals), memberi nasehat atas penggabungan usaha dan akuisisi dan restrukturisasi hutang serta persiapan pra-Penawaran Saham Perdana (IPO).
Dengan penilai yang berakreditasi Penilai Publik dan rekam jejak yang unggul, KJPP Rao, Yuhal dan Rekan dapat memberikan kontribusi terbaik kepada klien dalam penilaian usaha, penilaian aktiva tetap dan penilaian aktiva tak berwujud.
KJPP Rao, Yuhal dan Rekan melakukan pengumpulan dana (fund raising) secara terpilih, dengan menciptakan struktur tertentu yang disesuaikan dengan setiap jenis transaksi untuk mencapai hasil akhir yang terbaik selama pengumpulan dana.
Pengetahuan yang luas dan pengalaman dalam merger dan akuisisi selama beberapa tahun adalah nilai yang akan diperoleh oleh klien dari KJPP Rao, Yuhal dan Rekan. Hal ini memastikan bahwa merger dan akuisisi telah sukses dan menghasilkan peningkatan nilai bagi pemegang saham.
Mempunyai keahlian dan pengalaman dalam melakukan beberapa proyek privatisasi. Ahli privatisasi KJPP Rao, Yuhal dan Rekan telah membuat perusahaan ini memberikan nilai tambah pada sektor swasta dan sektor publik.
3.4 Jasa-jasa di KJPP Rao, Yuhal dan Rekan
Penasehat Merger & Akuisisi / Merger and Acquisition Advisory
Analisis Rencana Bisnis / Business Plan Analysis
Cash Monitoring
Penilaian Saham dan Perusahaan / Company & Share Valuation
Restrukturisasi utang / Debt Restructuring
Pendapat Kewajaran / Fairness Opinion
Studi Kelayakan / Feasibility Studies
Uji Tuntas Pajak dan Keuangan / Financial & Tax Due Diligence
Model Keuangan / Financial Modeling
Penilaian Aktiva Tetap / Fixed Asset Valuations
Penilaian IFRS / International Financial Reporting Standards Valuation
Penilaian Asset Tidak Berwujud / Intangible Asset Valuation
Penawaran Umum Perdana / Initial Public Offering & Right Issue Preparation
Penasehat Privat / Privatization Advisory
3.5 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
3.6 Deskripsi Kerja
1. Managing Partner dan atau Signing Partner
Sebagai Persekutuan Perdata, RYR adalah Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) yang terdiri dipimpin oleh seorang Managing Partner (Pimpinan Rekan) yang berfungsi sebagai Pimpinan dalam pengelolaan administrasi dan keuangan termasuk anggaran. Untuk pekerjaan dan tugas penilaian usaha maka yang bertanggung jawab adalah Managing Partner yang menandatangani tugas penilaian tersebut (Signing Partner). Managing Partner, berfungsi sebagai Signing Partner, maka ia bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan penilaian yang menjadi tugasnya.
2. Partner
Partner bertanggung jawab secara penuh untuk memastikan bahwa ketaatan dan komitmen terhadap peraturan Bapepam-LK, SPI dan peraturan terkait lainnya telah dilaksanakan. Partner menetapkan tujuan Sistem Pengendalian Mutu RYR dan tujuan-tujuan lainnya yang relevan.
3. Quality Control In-Charge Penilai Usaha (QC)
QC bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh kebijakan dan prosedur pengendalian mutu telah diterapkan dengan benar dan konsisten dalam setiap penyelesaian penugasan. QC harus melaporkan secara langsung kepada Managing Partner tentang segala hal yang berkaitan dengan Sistem.
4. Pengawas Tingkat Menengah Penilaian Usaha
Bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu kepada seluruh valuers. Dalam melaksanakan penugasan yang diberikan, Pengawas harus memastikan bahwa kebijakan dan prosedur pengendalian mutu telah diterapkan dalam lingkup pekerjaan mereka dan yakin bahwa valuers yang berada dalam pengawasannya telah memahami kebijakan dan prosedur Sistem Pengendalian Mutu. Sehubungan dengan adanya permasalahan dalam penerapan Sistem Pengendalian Mutu, Manager bertanggung jawab untuk mendiskusikannya dengan Managing Partner, QC ataupun valuers yang berada dalam pengawasannya.
5. In-Charge Penilai Usaha (QC)
Seluruh valuers lainnya bertanggung jawab untuk mengikuti ketentuan, kebijakan dan prosedur pengendalian mutu RYR serta melaporkan kepada QC, Pengawas serta Managing Partner atas masalah-masalah yang timbul atau ketidaktaatan dalam penerapan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu.
6. Finance & Accounting
Merencanakan dan membuat budget keuangan.
Membuat laporan keuangan.
Mencatat pengeluaran dan pemasukan kas dan membuat laporan petty cash.
Membayar semua tagihan perusahaan.
Membuat invoice, surat penagihan dan Faktur Pajak
Menagih piutang.
Menghitung, membayar, melaporkan pajak perusahaan.
7. Business Development
Merancang dan membuat Proposal serta Kontrak Perjanjian Kerja (Engagement Letter)
BAB IV
ANALISIS / PEMBAHASAN
4.3 Kesimpulan dari Analisa Rasio dan Perbandingan Laporan Keuangan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa rasio-rasio dan perbandingan laporan keuangan serta pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dan saran-saran yang diharapkan bermanfaat bagi pihak manajemen KJPP Rao, Yuhal dan Rekan Jakarta,yaitu:
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan Syafri, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi Ke-1, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008
Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1, Revisi 2009, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta, 2009
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke 1-5, Rajawali Pers, Jakarta, 2012
Munawir, S., Analisa Laporan Keuangan, Edisi Ke-4, Liberty, Yogyakarta, 2007
Nuh, Muhammad, Principle Accounting, Fajar, Jakarta, 2006
Sugiono, Arief dan Edy Untung, Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan, PT. Grasindo, Jakarta, 2008
BIODATA PENULIS
Nama : Siti Sarahadi
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Mei 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pengalaman Kerja
Magang di PT. Indosat Tbk, Wisma Antara, Jakarta Pusat (2006) – Finance & Budgeting
Bekerja di PT. Carat Indonesia / PT. Cursor Media, Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan (Mei 2011 – Agustus 2011) – Account Receivable / Accounting Staff
Bekerja di PT. Truscel Capital / KJPP Rao, Yuhal & Rekan, Sudirman Park, Jakarta Pusat (Oktober 2011 – sekarang) – Finance & Accounting Staff
Jakarta, 16 Juni 2012