BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dental implant merupakan salah satu perawatan untuk mengganti fungsi gigi geligi yang hilang. Baik pada kehilangan yang sebagian ataupun kehilangan seluruh gigi. Implant dental adalah sebuah alat yang terbuat dari logam anti karat yang ditanam pada tulang alveolar (processus alveolaris) baik maksila ataupun mandibula. Biasanya dental implant ini dipasang pada spesialis bedah mulut tetapi pada kenyataanya peran spesialis prostodonti dan spesialis periodonsia mengambil peranan penting dalam pemasangannya. Dalam praktiknya dental implant tidak bisa dipasang pada sembarang orang karena banyak faktor yang mempengaruhi. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kondisi tulang alveolar (processus alveolaris) yang padat dan gingiva yang lebar sehingga tulang alveolar dan gingival bisa menjadi pegangan yang kokoh bagi material yang akan ditanam. Ada juga faktor dari dalam tubuh pasien yaitu penolakan terhadap benda asing yang menimbulkan infeksi dan peradangan. Dalam bekerja dokter gigi yang memasang dental implant harus memperhatikan dari beberapa aspek yaitu aspek bioethics dan aspek lege artis dalam bekerja sehingga tidak menyalahi aturan yang sudah dibentuk. Sebagai calon dokter gigi kita harus mengetahui apa hubungan dental implant dengan bioethics, mengapa bioethics diperlukan dalam pemasangan implant dan apa pengaruh dari bioethics dalam dunia kedokteran sehingga diharapkan calon dokter gigi bisa mengerti aspek-aspek yang terkandung didalamnya.
1.2 Tujuan a. mengetahui dan memahai dental implant b. mengetahui indikasi dan kontraindikasi dalam pemasangan dental implant c. mengetahui apa itu bioetics d. memahami dental implant dalam aspek bioethics kedokteran gigi
1
BAB II ISI
2.1 IMPLAN GIGI A. Gambaran Umum Implan gigi ini merupakan suatu benda yang terbuat dari sekrup titanium dan berbentuk menyerupai akar gigi dan mempunyai ulir di bagian luar. Benda tersebut dipasang di dalam tulang rahang atas atau pun rahang bawah. Implan gigi pertama kali diperkenalkan di Swedia pada 1970-an oleh guru besar dalam bidang Orthopaedic, Prof Branemark. Sejak tahun 1980-an diperkenalkan implan gigi yang terbuat dari bahan titanium Terdapat beberapa syarat implan gigi menurut Boskar (1986) dan Reuther (1993), yaitu : 1. Biokompatibel Bahan non toksik, non alergik, non karsinogenik, tidak merusak serta tidak mengganggu penyembuhan jaringan sekitar, dan tidak korosif 2. Cukup kuat untuk menahan beban dalam proses pengunyahan 3. Resistensi tinggi terhadap termal serta korosi 4. Elastisitasnya sama atau hampir sama dengan jaringan sekitar 5. Dapat dibuat dalam berbagai bentuk Implan gigi dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu : 1. Berdasarkan bahan yang digunakan. a. Logam Contoh : Stainless Steel, Vitallium, Titanium dan logam. b. Keramik Keramik terdiri keramik bioaktif dan bio-inert. Bioaktif
merangsang
pertumbuhan tulang baru disekitar implan, contohnya adalah hidroksiapatit dan bioglass. Sedangkan Bio-inert tidak menimbulkan formasi tulang. c. Polimer dan komposit Polimer yang digunakan dalam bentuk porus dan padat untuk peninggian dan penggantian tulang dan sifatnya sensitif terhadap formasi sterilisasi.
2
2. Berdasarkan penempatannya dalam jaringan a. Implan subperiosteal
: Implan ini dipasang diatas tulang alveolar dan dibawah periosteum.
b. Implan endosteal
: Penanaman ke dalam tulang rahang melalui gusi serta periosteum, sebagian tertanam dan terkait dalam tulang.
c. Implan transosteal atau transosseous : Implan ini menembus
tulang
rahang dan hanya digunakan pada rahang bawah. 3. Berdasarkan pilihan perawatan a. FP-1 : Protesa cekat, hanya mahkota gigi yang diganti b. FP-2 : Protesa cekat, mahkota dan sebagaian dari akarnya tampak normal pada sebagian oklusal tetapi mengalami elongasi pada sebagian gingiva. c. FP-3 : Protesa cekat, menggantikan mahkota yang hilang dan warna gingiva sebagian dari ruang edentulus d. RP-4 : Protesa lepasan, dukungan overdenture sepenuhnya oleh implan. e. RP-5 : Protesa lepasan; dukungan overdenture oleh jaringan lunak dan implan. Ada prasyarat kesehatan bagi pasien implan gigi, yaitu: 1. Tulang rahang cukup tebal 2. Kebersihan mulut baik 3. Tidak menderita diabetes melitus atau osteoporosis 4. Tidak dalam keadaan hamil 5. Usia di atas 17 tahun, karena di usia itu pertumbuhan tulang rahang sudah berhenti Sedangkan untuk cara penanaman implan gigi adalah sebagai berikut 1. Dilakukan dengan pembedahan minor dan bius lokal sekitar setengah jam. Gusi dibuka, dibuat lubang di bagian tulang dengan ukuran 3-4 milimeter. 2. Pengganti akar gigi yang ditanam, disebut body implant 3. Abutment dipasang pada body implant
3
4. Setelah body implant tertanam, selanjutnya menunggu body implant menyatu dengan tulang (osseointegration). Tunggu 1-4 hari untuk pemasangan mahkota gigi
B. Indikasi Pemasangan Implan Gigi 1. Kesehatan mulut dan tubuh pasien baik 2. Pasien yang kehilangan satu atau seluruh gigi dan ingin digantikan dengan gigi tiruan, namun sulit untuk memakai gigi tiruan lepasan. 3. Pasien yang kehilangan satu gigi dan indikasi untuk gigi tiruan jembatan, namun menolak untuk diasah giginya. 4. Pasien memiliki koordinasi otot yang lemah sehingga stabilitas dan retensi gigi tiruan lepasan sulit dicapai. 5. Kondisi tulang rahang baik dan bebas dari penyakit periodontal, dengan ketinggian tulang rahang mencukupi sehingga material implan gigi dapat ditanam ke dalam tulang
C. Kontra Indikasi Pemasangan Implan Gigi Kontra indikasi pemasangan implan gigi : 1. Pasien dengan keadaan patologi pada jaringan lunak dan keras. 2. Luka ekstraksi yang baru. 3. Pasien dengan penyakit sistemik. 4. Pasien yang hipersensitif terhadap salah satu komponen implan. 5. Pasien dengan kebersihan mulut yang jelek. 6. Pasien adalah perokok atau peminum berat yang dapat mempengaruhi kesuksesan implan jangka panjang 7. Terdapat sisa akar atau infeksi pada daerah yang akan dipasangkan implan gigi 8. Pasien menderita xerostomia (mulut kering) yang cukup berat 9. Pasien memiliki kebiasaan buruk seperti bruxism (mengerat gigi di malam hari).
4
D. Manfaat dan Efek Pemasangan Implan Gigi Keuntungan
implan
gigi
adalah
restorasi
tersebut
sangat
menyerupai gigi asli karena tertanam di dalam jaringan sehingga dapat mendukung dalam hal estetik, perlindungan gigi tetangga serta pengembangan rasa percaya diri. Pada prinsipnya implan gigi memerlukan bahan yang dapat diterima jaringan tubuh, cukup kuat dan dapat berfungsi bersama-sama dengan restorasi protesa di atasnya. Manfaat implant gigi: 1. Dengan tanggalnya gigi dan pemakaian yang berkenaan dengan gigi, tulang rahang mulai menyusut. Tulang rahang bisa dijaga dengan implan gigi. 2. Opsi permanen untuk penggantian gigi. 3. Sangat handal. Tingkat keberhasilan jangka panjang yang baik. 4. Implan gigi tidak pernah membusuk 5. Restorasi implan gigi mengembalikan fungsi mengunyah gigi. 6. Restorasi implan gigi memperbaiki penampilan. 7. Restorasi implan gigi mengurangi tanda-tanda penuaan. 8. Restorasi implan gigi mengembalikan kepercayaan diri dan harga diri. Selain itu, implan gigi juga memiliki beberapa efek samping atau kerugian yaitu : (CAGEL KATANYA YANG MAU BIKIN)
E. Hukum Undang-undang yang berkaitan dengan pemasangan implan gigi terdapat pada Undang-undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yaitu : Pasal 1 (5) Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan
dan
meringankan
penyakit,
merawat
orang
sakit,
memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
5
Pasal 64 (1) Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan melalui transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh, implan obat dan/atau alat kesehatan, bedah plastik dan rekonstruksi, serta penggunaan sel punca. Jika ditinjau dari aspek hukum implan di perbolehkan karena dapat bermanfaat memulihkan kesehatan pasien dan membentuk struktur serta memeprbaiki fungsi yang telah hilang. Impan ini pun harus dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidangnya.
2.2 BIOETIKA Bioetik berasal dari bahasa Yunani, bios berarti hidup atau kehidupan sedangkan ethos berarti ilmu atau studi tentang isu-isu etik yang timbul dalam praktik biologi. Bioetika atau bioetika medis merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro, masa kini dan masa mendatang (Bertens,2001). Bioetika mencakup isu-isu sosial, agama, ekonomi dan hukum bahkan politik. Bioetika selain membicarakan bidang medis, seperti : abortus, euthanasia, transplantasi organ, teknologi reproduksi buatan dan rekayasa genetik membahas pula masalah kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam lingkup kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas penyembuhan tradisional, lingkungan kerja, demografi dan sebagainya. Bioetika memberi perhatian yang besar pula terhadap penelitian kesehatan pada manusia dan hewan percobaan. Pada tahun 1971 seorang onkolog (pakar tumor) Amerika Serikat, van Resseler Potter, penulis : Bioethics: Bridge to the Future mengabadikan istilah bioetik. Bioetika dilukiskan oleh Potter sebagai ilmu pengetahuan untuk mempertahankan hidup dan terpusat pada penggunaan ilmu-ilmu biologis untuk memperbaiki mutu hidup. Dalam arti yang lebih luas, bioetika adalah penerapan etika dalam ilmu-ilmu biologis, obat, pemeliharaan kesehatan dan bidang-bidang terkait. E. Sgreccia memahami bioetika sebagai bagian dari filsafat moral yang menakar keabsahan atau tidak sahnya campur tangan atas hidup
6
manusia, khususnya dalam hubungan dengan praktik dan perkembangan ilmu-ilmu medis dan biologi. Secara umum, bioetika disamakan dengan moral tentang dunia medis, yang terpaut dengan masalah kesehatan manusia, dalam terang iman kepercayaan. Bioetika adalah sebuah pendekatan fisis biologis yang dilengkapi dengan pendekatan rohani. Menurut Pellegrino meskipun aspek moralitas eksternal, moralitas internal dan etika internal tumbuh dan berkembang secara bebas satu sama lain, empat kaidah dasar bioetika dari Beuchamps and Childress yaitu : sikap berbuat baik (beneficence), tidak merugikan orang lain (non maleficence), berlaku adil (justice), dan menghormati otonomi pasien (autonomy) merupakan salah satu contoh teori yang dapat menyatukan antara moralitas eksternal dan fakta empirik klinik. Empat kaidah dasar bioetika Beuchamps and Childress: 1. Beneficience Adalah prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan ke kebaikan pasien. Dalam beneficence tidak hanya dikenal perbuatan untuk kebaikan saja, melainkan juga perbuatan yang sisi baiknya (manfaat) lebih besar daripada sisi buruknya (mudharat).3 Pada prinsip ini kepentingan pasien menjadi hal yang paling utama. Hal-hal lain yang terdapat pada prinsip beneficience adalah : a. Melindungi dan mempertahankan hak-hak yang lain b. Mencegah terjadinya kerugian c. Menghilangkan kondisi penyebab kerugian d. Menolong orang cacat e. Menyelamatkan orang dari bahaya 2. Non-Maleficience Adalah prinsip moral yang melarang tindakan yang memperburuk keadaan pasien. Yang harus diperhatikan oleh seorang dokter pada prinsip ini adalah : a. Tidak boleh berbuat jahat atau membuat derita pasien b. Meminimalisasi akibat buruk c. Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan pada pasien
7
d. Tindakan kedokterannya dapat terbukti efektif e. Lebih besar manfaat bagi pasien dari pada kerugian dokter. 3. Justice Adalah prinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan dalam bersikap maupun dalam mendistribusikan sumber daya (distributive justice). Pada prinsip ini dokter tidak boleh mendiskriminasikan pasien dalam hal apapun. Dokter harus menerima pasien, memberikan kesamaan sumbangan sesuai kebutuhan pasien, dan memberikan kesamaan beban sesuai dengan kemampuan pasien. 4. Autonomy Adalah prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonomi pasien (the rights to self determination). Prinsip moral inilah yang kemudian melahirkan doktrin informed consent. Isi dari informed concent adalah tindakan medis terhadap pasien harus mendapat persetujuan dari pasien tersebut, setelah ia diberi informasi dan memahaminya. Percobaan analisis tentang pengertian bioetika : a. bioetika merupakan suatu pendekatan ilmiah. Sebagai ilmu, bioetika mempunyai tiga cirri berikut : bersifat interdisipliner, internasional dan pluralistis b. bioetika adalah keharusan yang tak terelak-elakan, tetapi batas-batasnya tidak begitu jelas. Bioetika berusaha memikirkan masalah-masalah moral yang timbul dalam hubungan dengan pelayanan kesehatan, khususnya karena perkembangan terus menerus dalam ilmu dan teknologi biomedis. Masalah-masalah moral ini dapat ditemukan di banyak tempat : dalam praktik pribadi dokter, dalam rumah sakit, dalam laboratorium (penelitian), dalam industri farmasi dan alatalat kedokteran, sampai dengan masyarakat umum dimana sering terdapat orang sakit yang tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas disamping orang sakit yang tidak memperolehnya atau terdapat kelompok dengan harapan hidup tinggi di samping kelompok lain dengan harapan hidup rendah. Jika timbul masalah-masalah etis serupa itu, sebagai manusia yang
8
bertanggung jawab harus berusaha mencari jalan keluar yang layak, hal itulah yang diusahakan oleh bioetika.
2.3 Pembahasan Penggunaan implant dalam aspek bioetika, sebenarnya bukan sesuatu yang di larang selama pemasangannya merujuk pada empat kaidah dasar bioetik, yaitu autonomy, beneficiene, justice, dan non-malificiene. Hal ini karena,tujuan pemasangan dental implant sendiri membantu orang- orang yang memang sudah tidakpunya gigi bisa membpunyai gigi sehingga fungsi gigi yang dahulunya tidak ada menjadi ada. Kelebihan dental implant di banding dengan denture yaitu: 1. Meningkatkan Kenyamanan : Gigi Implant dapat menghilangkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang diakibat kan karena pemakaian gigi palsu lepasan. tidak seperti gigi palsu yang terpasang diatas gusi dan tulang rahang, implan tertanam kuat di dalam tulang rahang, sehingga dapat mencegah timbulnya iritasi gusi dan rasa sakit yang diakibatkan karena gigi palsu konvensional. 2. Meningkatkan Penampilan : Apabila anda kehilangan gigi, tulang rahang mulai mengecil dan membuat wajah kelihatan lebih tua. Dengan Dental Implant bisa menghentikan semua proses tersebut. 3. Meningkatkan Kepercayaan Diri : Dental Implant dapat meningkatkan rasa percaya diri dan anda akan merasa bangga akan diri sendiri. Banyak pasien yang telah menjalani perawatan ini juga mengungkapkan hal yang sama. anda bisa mendapatkan hampir semua hal-hal yang bisa anda lakukan dengan gigi asli. 4. Kemampuan Bicara Yang Lebih Baik : Pemasangan gigi palsu yang tidak benar, sering mengakibatkan pasien berbicara seperti bergumam, mengeluarkan ucapan yang tidak jelas, atau terdengar bunyi klik yang menggangu. Ditambah lagi, otot wajah menjadi lebih tegang disebabkan oleh usaha untuk mempertahankan gigi pada tempatnya. Gigi implan memudahkan pasien untuk berbicara dan makan dengan nyaman sehingga pasien lebih percaya diri.
9
5. Mengunyah Dengan Lebih Efisien : Gigi implan dapat memperbaiki kemampuan mengunyah yang sebanding dengan kemampuan gigi asli. Gigi palsu lepasan rahang atas menutupi langit-langit mulut sehingga kemampuan untuk merasakan makanan berkurang. Dengan gigi implan, langit-langit mulut tidak tertutup, sehingga pasien dapat merasakan dan menikmati makanan lebih baik. 6. Memberikan Perlindungan Pada Gigi Asli Yang Tersisa : Gigi implan tidak mengurangi kualitas dari gigi yang berdekatan seperti halnya pada protesa gigi jembatan, karena gigi tetangga tidak berubah posisinya untuk menyangga gigi . Dengan kata lain, gigi yang berdekatan, tidak tersentuh sama sekali.Gigi implan tidak mengurangi kualitas dari gigi yang berdekatan seperti halnya pada protesa gigi jembatan, karena gigi tetangga tidak berubah posisinya untuk menyangga gigi . Dengan kata lain, gigi yang berdekatan, tidak tersentuh sama sekali. 7. Dapat Diandalkan : Gigi implan dianggap sebagai sebuah pilihan terbaik untuk menggantikan gigi dan terbukti dengan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Selain dari segi etik, Pemasangan dental implan menurut segi sosial,ekonomi dan budaya antara lain: 1. Dari segi sosial implan gigi perlu karena dapat menggantikan gigi yang telah tanggal (ompong) atau gigi yang berlubang tanpa akar. Selain mengembalikan fungsi gigi dan memperbaiki fungsi pengunyahan, kepercayaan diri seseorang yang sempat hilang karena gigi tanggal juga bisa kembali. 2. Dari segi ekonomi,implan gigi memakan biaya tidak sedikit,dapat di katakan mahal dan Dokter gigi yang mampu melakukan perawatan ini pun relatif masih sedikit dan umumnya adalah dokter gigi yang memperdalam ilmunya di luar negeri.Tapi dengan biaya yang mahal itu sebanding dengan hasil yang di dapat. 3. Dari segi budaya,dari segi agama di perbolehkan asal tujuannya untuk kesehatan bukan untuk pamer,implan gigi masih di jadikan pergunjingan karena dilihat dari segi agama pemakaian implan gigi,tato gigi,berlian itu 10
harus dilepas jika pemakai telah meninggal dunia.Karena masih dianggap sebagai hiasan dan merupakan sesuatu yang asalnya bukan dari tubuh secara alami. Terlepas keuntungan yang, ada, beberapa bahaya yang membuat prosedur implan gigi umumnya berisiko. Implan gigi ditempatkan dengan membuat lubang di gusi dan tulang yang mendukung gigi. Keberhasilan seluruh prosedur tergantung pada seberapa baik menyembuhkan luka dan seberapa baik jaringan tumbuh kembali di sekitar implan. Ini prosedur yang sangat invasif mungkin mengambil bulan untuk menyembuhkan dan pasien mungkin mengalami banyak ketidaknyamanan dan rasa sakit sepanjang seluruh durasi. Meskipun klinik gigi implan mengiklankan bahwa mereka memberikan perawatan implan menyakitkan, sangat tidak mungkin bahwa pasien menjalani operasi invasif seperti tidak pernah mungkin mengalami segala bentuk ketidaknyamanan. Selain nyeri, ada risiko tinggi infeksi yang dapat disebabkan dari beberapa sumber. Dalam beberapa kasus, pasien menangkap infeksi dari implan itu sendiri. Sebaliknya, kehadiran mikroorganisme di dalam gusi atau tulang yang berdampingan implan dapat memulai infeksi. Sebuah implan yang terinfeksi dapat menyebabkan sakit parah, perdarahan dan gejala lainnya. Kurangnya kebersihan mulut yang tepat atau kebiasaan makan yang salah juga dapat menimbulkan risiko infeksi instan. Dalam kasus tersebut, dokter gigi bisa membalikkan seluruh prosedur atau tingkat perlakuan dengan menghapus implan untuk jangka waktu tertentu.
11
BAB III KESIMPULAN
Dental
implan
merupakan
suatu
alat
yang
digunakan
untuk
mengembalikan fungsi yang telah hilang khususnya fungsi gigi yang sudah tidak dapat dipertahankan lalu digantikan dengan gigi tiruan yang baru. Dental implan ini ditanamkan kedalam tulang alveolar, bahan yang ditanam dapat berupa logam, keramik ataupun polimer. Salah satu indikasi dari implan gigi adala pasien yang kehilangan satu atau seluruh gigi dan ingin digantikan dengan gigi tiruan, namun sulit untuk memakai gigi tiruan lepasan ataupun pasien yang memiliki koordinasi otot yang lemah sehingga sulit untuk memakai gigi tiruan lepasan. Selain itu terdapat juga kontra indikasi dalam pemasangan implan gigi salah satunya yaitu pasien yang memiliki penyakit sistemik seperti rheumatoid arthritis atau osteogenik imperfekta, atau pasien HIV dan pasien yang sedang dalam pengobatan yang menggunakan obat-obatan penekan sistem imun. Sedangkan bioetika adalah penerapan ilmu-ilmu biologis yang dipandang dari berbagai aspek seperti sosial, agama, ekonomi, hukum dan politik. Hubungan antara implan gigi dan bioetika................ PEMBAHASAN TOLONG JELASKAN SECARA GARIS BESAR)
12
Daftar Pustaka
Bertens, K. 2009. Perspektif Etika Baru. Kanisius : Yogyakarta Chang, William.2009. Sebuah Pengantar Bioetika. Kanisius : Yogyakarta Darmadipura MS, ed. Kajian Bioetik. Surabaya: Airlangga University Press, 2008: 124-34 Hanafiah, M Jusuf. Amri Amir. 2008. Etika Kedokteran dan Ilmu Hukum Kesehatan Edisi 4. EGC : Jakarta http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=kontra+indikasi+implan+gigi&source =web&cd=5&ved=0CEgQFjAE&url=http%3A%2F%2Frepository.usu.ac.id%2Fb itstream%2F123456789%2F28589%2F4%2FChapter%2520II.pdf&ei=UdgPT5rF8zqrQe71pz_AQ&usg=AFQjCNElAgvUlyb-DngWoO1udOc02PSYYw di akses pada tanggal 13 januari 2012, pukul 16.00 WIB http://www.dentalstudio.sg/bahasa/dental_implants_benefits.html di akses pada tanggal 13 januari 2012 pukul 16.00 WIB
13