Bidan 1
: Gita Astina Putri
Asisten
: Windi Yulianti Mustakim
Ibu Meme
: Yustillah Megawati
Pak Har
: Harniati
Pada suatu hari hidup sepasang suami istri yang hidup bahagia. Sepasang suami istri sangat mendambakan kehadiran buah hati hadir di kehidupan mereka. Setelah mereka mereka menikah kurang lebih 1 tahun sang istri pun mengandung. Mereka sangat bahagia atas kehadiran calon keluarga baru tersebut. Sang istri sangat menjaga kondisi kehamilannya, sang suami pun setia mendampingi istrinya. Sang suami menjadi suami siaga dalam keadaan apapun. Istri pun merasa sangat bahagia akan dukungan dari suami dan keluarga. Kehamilan ibu Meme semakin hari semakn berkembang dengan baik, 2 bulan pertama dilalui dengan baik, 4 bulan, 8 bulan hingga sampai saat yang di tunggu-tunggu yaitu 9 bulan. Ibu Meme memutuskan untuk melawati masa persalinan kepada bidan Gita. Dan hari kelahiran buah hati nya pun tiba (di tempat bidan GIta) Pak Har
: bu bidan, tolong bantu istri saya, dia sudah mules bu.
Bidan GIta
: tenang pak Har, saya akan menolong istri bapak. Sekarang ibu dimana?
Pak Har
: istri saya ada didalam mobil bu, cepat bu.
Bidan Gita
: tunggu sebentar pak, saya akan memerintahkan assisten saya menyiapkan ruangan untuk istri bapak.
Pak Har
: baik bu, saya tunggu di mobil bu
Bidan Gita
: Win, tolong persiapkan bed untuk bersalin ya?
Asisten Windi
: baik mba, akan saya persiapkan.
(bidan Gita dan pak Har bergegas manghampiri ibu Mega di mobil dan membawa ibu Meme masuk kedalan klinik)
Pak Har
: kamu baik-baik aja dek? Kamu masih mules-mules? Tambah sakit gak?
Ibu Meme
: perut aku mules-mules biasa kok mas.
Pak Har
: baiklah kalo begitu, ini bidan Gitanya sudah siap, jadi kita tidak perlu khawatir y?
Bidan Gita
: iya bu, saya siap menolong ibu melewati masa persalianan ini. Pak tolong bantu saya membaringkan ibu di tempat tidur ini.
Pak Har
: baik bu.
Bidan Gita
: win, tolong periksa perkembangan pembukaan ibu Meme ya?
Asisten Windi
: baik mba.
(setelah memeriksa pembukaan ibu) Assitern Windi
: pembukaan telah mencapai 4 cm mba.
Bidan Gita
: oh begitu. Ibu Meme apa yang ibu rasakan sekarang?
Ibu Meme
: sekarang saya hanya merasa mules-mules saja bu bidan. Tapi belum terlalu sakit rasanya.
Bu Bidan
: kalau begitu, kita akan menunggu perkembangan dari pembukaan jalan lahir janin ibu, kami akan terus memantaunya, sabar ya bu?
Ibu Meme
: baiklah bu.
Bidan Gita
: ibu, apakah ibu merasa ingin buang air kecil atau air besar bu, jika ibu ingin ke kamar mandi mari saya bantu bu?
Ibu Meme
: iya bu, saya ingin buang air kecil
Bidan Gita
: kalo begitu mari saya antar bu.
Setelah dari kamar mandi asisten Windi akan menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan diri ibu seperti biodata diri dan riwayat ibu. Asisten Windi
: Asisten akan menanyakan
identifikasi klien (biodata)
gravida (kehamilan), para (persalinan), abortus (keguguran), jumlan anak yang hidup
HPHT (Hari Pertama Haid yang Terakhir)
taksiran persalinan
riwayat penyakit (sebelum dan selama kehamilan) termasuk alergi
riwayat persalinan
Selanjutnya Bidan Gita melakukan pemeriksaan abdomen dan periksa dalam. Asisten Windi : Ibu apa apakah ibu memiliki penyakit yang sudah di derita sejak lama? Ibu Meme
: tidak ada sih bu, tetapi kemarin saya sempat anemia bu.
Asisten Windi : oh, itu biasa dialami oleh seorang ibu hamil bu, karena selain memberikan asupan untuk ibu, ibu jug amemberikan asupan untuk janin ibu sehingga menjadi 2 kali lipat. Ibu Meme
: oh begitu bu, saya mengerti bu.
Bidan Gita
: ibu dalam proses persalinan nanti tenaga ibu sangat dibutuhkan untuk bisa memperlancar persalinan, maka dari itu ibu harus mengetahui teknik pernafasan yang baik dalam proses persalinan, saya akan mengajari ibu bagaimana bu?
Ibu Meme
: baik bu, saya akan mendengarkan penjelasan ibu.
Bidan Gita
: jadi begini bu, teknik pernafasan yang dapat membantu ibu dalam persalinan ada dua, yaitu pernafasan lambat dan pernafasan ringan. Pernafasan lambat berupa pernafasan dada maupun perut. Jika pernafasan ringan tarik dan keluarkan pernafasan dengan cepat dan ringan melalui mulut-kira-kira satu tarikan nafas setiap satu atau dua detik. Jaga pernafasan Anda tetap dangkal dan ringan. Tarik nafas dengan tenang,
tetapi keluarkan dengan bersuara baik berupa desahan pendek atau bunyi ringan. Tarikan nafas yang tenang membantu Anda memastikan bahwa tidak mengambil nafas berlebihan. Ibu Meme
: bu, pernafasan ringan digunakan pada saat seperti apa bu?
Bidan Gita
: jadi, pernafasan ringan digunakan pada saat ibu tidak lagi dapat relaks selama kontraksi.
Ibu Meme
: Jadi begitu, baik bu saya mengerti bu.
Bidan Gita
: Baik jika ibu mengerti ada berapa macam teknis pernafasan dalam persalinan?
Ibu Meme
: Teknik pernafasan dalm persalinan ada 2, pernapasan lambat dan ringan.
Bidan Meme
: Baik, ibu sudah mengerti. Bagus sekali bu.
(10 menit kemudian) Ibu Meme
: Aduh bu bidan, perut saya tersa mules sekali sakiat bu bidan.
Bidan Gita
: kalo begitu, saya akan memeriksa terlebih dahulu bu. Pembukaan jalan lahir ibu sudah lengkap, ibu akan segera melahirkan. Ibu sekarang siap untuk melakukan persalinan ya bu?
Ibu Meme
: iya bu bidan. (dengan wajah sedikit ketakutan)
Bidan Gita
: jangan khawatir ibu, saya dan asisten saya akan merusaha menolong ibu dengan maksimal, suai ibu juga akan selalu mandampingi ibu disini, benar kan pak?
Pak Har
: iya dek, aku kan selalu di samping kamu. Jangan khawatir ya? Jangan lupa berdoa ya?
Ibu Meme
: iya mas.
Bidan Gita
: baiklah kalo ibu, kami akan menyiapkan peralatan terlebih dahulu ya pak bu.
Asisten Windi
: mba, pembukaannya sudah lengkap.
Bidan Gita
: baik, kita akan melakukan persalinan. bapak , apakah bapak berani dan bersedia mendampingi ibu dalam proses persalianan?
Pak Har
: iya bu saya bersedia.
Bidan Gita
: baik kalau begitu pak, jika bapak ada di samping ibu akan sangat baik karena ibu bisa merasa lebih relaks.
Persalinan pun berjalan dengan lancer, ibu Meme dapat melakukan pernafasan dengan sangat baik, peran Pak Har juga sangat membantu ibu Meme dalam melewati proses persalinan. Bayi yang dilahirkan oleh Ibu Meme berjenis kelamin laki-laki dengan keadaan sehat.