LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER IV TH 2010/2011
JUDUL DELTA MODULATOR
GRUP 01
4A PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Judul
: Delta Modulation
Nama Praktikan
: 1.
Ade Kamillia
2.
Adi Rizky P
3.
Arya Wahyu
4.
Darmawati A
Kelas / Group
: Teknik Telekomunikasi 4A / 01
Tanggal Percobaan
: 9 Maret 2011
Instruktur
: Pak Tri P.
Delta Modulation I.
Tujuan
:
-
Mengerti prinsip delta modulation
-
Menjelaskan rangkaian dan fungsi dari delta modulation dan demodulator
-
Menjelaskan keuntungan dan kerugian delta modulation
-
Menggambarkan dan menjelaskan bentuk rangkaian dari : LPF, komparator, integrator, sample dan hold
II.
Alat-alat yang Digunakan: 1.
Delta Modulator. 3537 – 7A
: 1 buah
2.
Delta Demodulator. 3537 – 7B
: 1 buah
3.
DC power Supply + 15 V/2 A. 503538 – 8D
: 1 buah
4.
Function generator. 505127 – 2R
: 1 buah
5.
Dual Trace osciloscope
: 1 buah
III. Dasar Teori Delta modulator merupakan salah satu A/D converter yang mudah dan sederhana. Berbeda dengan pulse code modulation (PCM), di mana digunakan n-bit kode dalam proses kwantisasinya. Sedangkan delta modulation menggunakan kwantisasi satu bit. Konsep kerja delta modulation: Delta modulation adalah suatu teknik yang sederhana untuk mengkodekan sinyal analog ke digital. Berbeda dengan PCM, delta modulation hanya mendeteksi tanda dari sinyal error yang merupakan perbedaan antara sinyal input dan sinyal feedback. Dasar delta modulation seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Rangkaian tersebut terdiri dari suatu negative feedback dari komparator, sebuah sampler, dan sebuah local decoder yang dalam hal ini merupakan rangkaian integrator. Sinyal analog a(t) pada input dari encoder dikurangi dengan sinyal feedback b(t). Perbedaan antara a(t) – b(t) merupakan sinyal error e(t). Sinyal error tersebut dapat menjadi positif atau negative trgantung kepada amplitude dari kedua sinyal a(t) dan b(t). Komparator mendeteksi tanda sinyal error e(t) dan memberikan tegangan output +E volt yang tetap amplitudonya. Bentuk gelombang yang tetap amplitudonya ini
kemudian disampler pada rate sampling feedback untuk memberikan output S (t) yang merupakan deretan pulsa-pulsa. Pada local decoder S(t) diintegrasikan dan menghasilkan sebuah sinyal step yang merupakan sinyal feedback b(t) dan kemudian dipergunakan terhadap sinyal input a(t).
Gambar 3.1 Rangkaian dasar delta modulation encoder Rangkaian negative feedback ditujukan untuk menghasilkan e(t) dan menstabilkan encoder. Output delta modulation diambil dari rangkaian sampler yang berupa deretan digital. Secara praktek hal ini diinginkan untuk mengirimkan pulsapulsa dengan lebar yang terbatas, yang lebih baik daripada pulsa yang sangat sempit. Dalam hal ini sampler diganti dengan sebuah rangkaian sampler dan hold, dan local decoder diganti dengan sebuah rangkaian integrator RC (gambar 2).
Gambar 3.2 Rangkaian delta modulation encoder secara praktis Delta modulation decoder di penerima yang merubah sinyal digital ke bentuk analog, terdiri dari sebuah integrator yang sama dengan integrator dengan local decoder yang diikuti dengan sebuah low pass filter untuk mengeliminasi noise yang berasal dari informasi di luar band tersebut.
Gambar 3.3 Rangkaian delta modulation encoder dan decoder Prinsip kerjanya: Encoder merubah sinyal analog menjadi kode biner. Sebaliknya decoder memperoleh kembali dari kode biner tersebut menjadi sinyal analog. Pada bagian pengirim terdiri dari rangkaian pembanding (komparator), sampler dan integrator. Input dan komparator merupakan perbedaan antara sinyal input a(t) dan sinyal feedback b (t) dan tanda dari error tersebut yang akan dideteksi oleh komparator. Bila sinyal input a(t) lebih besar dari sinyal feed back b(t), maka ( )
( )
( )
Mempunyai nilai positif sehingga output encoder merupakan pulsa positif. Bila a(t) < b (t), maka e (t) mempunyai tanda negative. Output dari encoder s(t) merupakan input integrator yang merupakan local encoder. Output integrator digunakan untuk mendekati input analog, dan output tersebut merupakan fungsi ramp (ramp function) dengan slope yang positif atau negative. Output encoder ini kemudian dikirim ke penerima (decoder) yang letaknya jauh dari encoder dalam bentuk pulsa biner. Karena itu integrator yang sama dengan local decoder pada bagian pengirim, yang diikuti dengan low pass pada penerima diperlukan untuk memperoleh kembali input analog. Keadaan sinyal yang dihasilkan kembali ke aslinya tidak akan sama dengan sinyal yang dikirimkan.perbedaan antara sinyal output decoder engan sinyal input encoder menimbulakan noise yang dikenal dengan noise kwantisasi dan akan berpengaruh terhadap S/N dari delta modulation. Bentuk input dan output dari delta modulation dapat dilihat pada gambar ini.
Gambar 3.4 Bentuk input dan output dari delta modulation a (t), sinyal input analog b (t), output integrator pada encoder S (t), output encoder yang dikirimkan Keadaan output delta modulation jika input sama dengan nol. Jika rangkaian pada kondisi sinyal input sama dengan nol (tanpa input) dan komparator dalam keadaan setimbang, maka terlihat di sini bahwa bentuk output delta modulation berupa pulasa-pulsa positifdan negative yang silih berganti keadaan seperti ini terlihat pada gambar di bawah ini. Output dari integrator mendekati gelombang segitiga dengan slope positif dan negative seperti gambar di bawah ini. Sedangkan untuk input yang veriasi amplitudonya lebih kecil dari stepnya, tidak akan terdeteksi oleh delta modulation sehingga bila output tersebut diterima oleh penerima akan dihasilkan sinyal sama dengan nol.
IV.
Gambar Rangkaian Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2,3
V.
Cara Melakukan Percobaan 5.1.
Pasang rangkaian seperti gambar 2.1.
5.2.
Atur frekuensi clock delta modulator ke 30 kHz. Hubungkan function generator pada sinusoida, 2 kHz, 1.5 Vpp ke input delta modulator.
5.3.
Gambar dan jelaskan input delta modulator (1) dan output integrator (3).
5.4.
Pasang rangkaian seperti gambar 2.2.
5.5.
Atur frekuensi clock delta modulator ke 25 kHz. Atur function generator pada sinusoida 1 kHz, 4Vpp.
5.6.
Gambar dan jelaskan output integrator (3) dan output delta modulator (4)
5.7.
Pasang rangkaian sewperti gambar 2.3.
5.8.
Atur frekuensi clock delta modulatoir ke minimum. Atur function generator pada sinusoida 60 Hz, 4Vpp.
5.9.
Gambar dan jelaskan input delta modulator (1) dan output delta modulator (6). Jelaskan kualitas transmisi! Bila terjadi, jelaskan penyebabnya.
5.10. Gambarkan rangkaian : LPF, Comparator, Integrator, Sample & hold. Dan berikan penjelasan.
VI.
Data Percobaan Untuk 5.3 Input
Output Integrator
Volt/div = 0,5 Time/div = 0,2
Volt/div = 1 Time/div = 0,2
Untuk 5.6 Output Integrator
Volt/div = 0,5 Time/div = 0,2
Untuk 5.9
Output Integrator
Volt/div = 0,5 Time/div = 0,2
Volt/div = 1
Volt/div = 1
VII. Analisa Rangkaian 2.1 Pada rangkaian ini digunakan sinyal sinusoida 2KHz, 1,5 vpp dari function generator sebagai input. Pada delta modulator, clock diatur frekuensinya sehingga menjadi 30 KHz. Pada rangkaian ini akan dilihat bentuk gelombang output dari integrator. Secara teori , output dari integrator ini adalah output rangkaian delta modulator yang dijadikan sinyal feedback negative, yang kemudian akan dibandingkan dengan sinyal input oleh komparator. Pada hasil percobaan, terlihat bahwa gelombang yang dihasilkan oleh integrator membentuk gelombang segitiga. Hal ini membuktikan bahwa gelombang input dapat dibaca oleh delta modulator. Hal sesuai dengan teori, yaitu jika gelombang input dapat dibaca oleh delta modulator, maka gelombang yang dihasilkan integrator akan membentuk gelombang segitiga, yang akan dibandingkan dengan sinyal input. Kemudian hasilnya akan diubah ke bentuk gelomban digital (pulsa). Rangkaian 2.2 Pada rangkaian ini digunakan sinyal sinusoida 1 KHz, 4 vpp dari function generator sebagai input. Pada delta modulator, clock diatur frekuensinya sehingga menjadi 25 KHz. Pada rangkaian ini akan dilihat bentuk gelombang output dari integrator dan output delta modulator. Pada hasil percobaan, dapat dilihat bahwa gelombang output yang dihasilkan berupa gelombang digital, yaitu sinyal positif dan negatif. Hal ini sesuai dengan teori, yaitu gelombang output dari komparator akan diubah menjadi sinyal digital sebagai output delta modulator. Dari hasil percobaan, terlihat bahwa gelombang yang dihasilkan integrator tidak membentuk gelombang segitiga sempurna. Hal ini menunjukkan bahwa gelombang input tidak terdeteksi oleh delta modulator, sehingga dianggap input nol. Hal ini dapat terjadi jika gelombang input memiliki variasi amplitudo yang lebih kecil dari stepnya.
Kondisi ini juga dibuktikan oleh output delta modulator yang berupa sinyal positif dan negatif yang silih berganti dengan periode konstan. Rangkaian 2.3 Pada rangkaian ini digunakan sinyal sinusoida 60 Hz, 4 vpp dari function generator sebagai input. Pada delta modulator, clock diatur frekuensinya sehingga menjadi nilai minimum. Pada rangkaian ini akan dibandingkan gelombang input dengan gelombang output dari demodulator. Pada demodulator terdapat rangkaian filter low pass yang berfungsi untuk mengurangi noise. Output dari demodulator seharusnya menghasilkan gelombang yang sama dengan gelombang input. Pada hasil percobaan, dapat dilihat bahwa gelombang output juga berbentuk sinusoida, akan tetapi frekuensinya berbeda dari frekuensi input. Keadaan ini disebut dengan noise kuantisasi. Hal ini terjadi karena fekuensi atau step dari gelombang output integrator tidak sama dengan gelombang input, sehingga ketika dibandingkan oleh komparator akan menimbulkan error, yaitu level output yang tidak sama dengan level input.
VIII. Kesimpulan 1. Delta Modulasi merupakan teknik konversi analog-ke- digital dan digital-ke- sinyal analog yang digunakan untuk pengiriman informasi suara (1KHz - 4KHz). 2. Rangkaian delta modulation terdiri dari rangkaian encoder dan decoder. Rangkaian encoder terdiri dari komparator yang berfungsi sebagai pembanding antara sinyal input dan sinyal feedback dari integrator; integrator berfungsi sebagai local decoder; Sample & Host berfungsi menyampling sinyal yang keluar dari komparator sehingga berbentuk biner. Rangkaian decoder terdiri dari integrator yang sama pada encoder dan LPF(Low Pass Filter) yang berfungsi memfilter sinyal sehingga menjadi sinyal analog yang utuh. 3. Rangkaian Delta Modulator merupakan rangkaian sederhana dari PCM yang menggunakan 1 bit untuk encoding. Namun, rangkaian ini memiliki kelemahan pada output yang dikirimkan. Rangkaian ini tidak terlalu mementingkan nilai output yang dihasilkan sehingga informasi bisa saja terganggu oleh noise. 4. Rangkaian LPF
Konsep low-pass filter ada dalam berbagai bentuk, termasuk sirkuit elektronik (seperti desis filter yang digunakan dalam audio), algoritma digital untuk set smoothing data, hambatan akustik, kabur gambar, dan sebagainya. Kadang-kadang, amplifier gain sederhana (sebagai lawan dari penguat operasi yang sangat-high gain) adalah berubah menjadi sebuah low-pass filter dengan hanya menambahkan kapasitor C. umpan balik Umpan balik ini menurunkan respon frekuensi pada frekuensi tinggi melalui efek Miller, dan membantu untuk menghindari osilasi dalam amplifier.
Rangkaian Komparator sederhana
Komparator tegangan adalah sebuah rangkaian yang dapat membandingkan besar tegangan masukan. Komparator tegangan biasanya menggunakan Op-Amp sebagai piranti utama dalam rangkaian. Seperti gambar di atas, Vref di hubungkan ke +V supply, kemudian R1 dan R2 digunakan sebagai pembagi tegangan, sehingg nilai tegangan yang di referensikan pada masukan + op-amp adalah sebesar : V = [R1/(R1+R2) ] * Vsupply Op-amp tersebut akan membandingkan nilai tegangan pada kedua masukannya, apabila masukan (-) lebih besar dari masukan (+) maka, keluaran op-amp akan menjadi sama dengan – Vsupply, apabila tegangan masukan (-) lebih kecil dari masukan (+) maka keluaran op-amp akan menjadi sama dengan + Vsupply. Jadi dalam hal ini jika Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi – Vsupply, jika sebaliknya, Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi + Vsupply. Untuk op-amp yang sesuai untuk di pakai pada rangkaian op-amp untuk komparator biasanya menggunakan op-amp dengan tipe LM339 yang banyak di pasaran. Rangkaian Integrator
Rangkaian dasar sebuah integrator adalah rangkaian op-amp inverting, hanya saja rangkaian umpanbaliknya (feedback) bukan resistor melainkan menggunakan capasitor C. Secara matematis tegangan keluaran rangkaian ini merupakan fungsi integral dari tegangan input. Sesuai dengan nama penemunya, rangkaian yang demikian dinamakan juga rangkaian Miller Integral. Aplikasi yang paling populer menggunakan rangkaian integrator adalah rangkaian pembangkit sinyal segitiga dari inputnya yang berupa sinyal kotak. Rangkaian Sample and Hold
Rangkaian Sample-and-Hold terdiri dari empat komponen utama, yaitu input buffer amplifier, komponen penyimpan energi berupa hold capacitor, output buffer amplifier, dan rangkaian switching, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
IX.
Referensi Delta Modulation (DM)
Modulasi Delta adalah suatu analog to digital dan digital to analog teknik konversi sinyal yang digunakan untuk transmisi dari informasi suara. Modulasi Delta merupakan sebuah teknik modulasi dimana suatu sinyal analog dapat dikodekan dalam digit (bit) kembar. Karena itu Modulasi Delta merupakan salah satu sistem berbasis Pulse Code Modulation (PCM). Prinsip kerja modulasi delta adalah pemancaran rentetan pulsa-pulsa dengan lebar tetap, yang polaritasnya menunjukkan apakah keluaran demodulator harus naik atau turun pada masing-masing pulsa. Keluaran dibuat naik atau turun oleh suatu tinggi langkah yang tetap pada masingmasing pulsa. Rangkaian modulasi delta pada modul praktikum 2960 G terdiri atas beberapa blok rangkaian yaitu; differential amplifier,integrator,komparator,clock and pulse generator , dan low pass filter.
Modulasi Delta merupakan alternatif sederhana dari PCM yang hanya menggunakan 1 bit untuk proses encoding. Dengan hanya 1 bit maka ada dua keadaan yang dapat dikodekan. Pada Delta Modulation (DM) hanya selisih antara nilai interval s(t) dan nilai didekatnya yang dikodekan. Konsekuensinya Delta Modulation (DM) merupakan salah satu metode modulasi prediktif. sinyal pemodulasi s(t) dimasukkan pada input positif komparator. Sinyal prediksi X dimasukkan ke input pembalik komparator. Hasilnya sinyal prediksi membentuk suatu nilai ambang variable komparator switch. Jika s(t) > X maka keluaran komparator akan memberikan kondisi logika 1. Jika s(t) < X maka komparator memberikan kondisi logika 0.Switch komparator bergantung
pada nilai sesaat sinyal pemodulasi s(t) dan nilai estimasi X yang tersimpan dalam Dflip-flop. Pada setiap clock pulsa, D-FF akan menggeser informasi dari D-input ke keluaran D-FF dan menyimpannya sampai masukan berikutnya. nilai estimasi X dibentuk dari keluaran D-FF dengan suatu rangkaian integrator. Secara sederhana rangkaian ini terdiri dari LPF-RC.
Delta Modulasi (DM atau Δ-modulasi) adalah analog-ke- digital dan digital-kesinyal analog konversi teknik yang digunakan untuk pengiriman informasi suara dimana kualitas tidak penting primer. DM adalah bentuk paling sederhana diferensial modulasi kode pulsa ( DPCM ) di mana perbedaan antara sampel yang berurutan dikodekan menjadi-bit data n stream. Dalam modulasi delta, data yang ditransmisikan dikurangi menjadi aliran data 1-bit. Fitur utamanya adalah:
sinyal analog didekati dengan serangkaian segmen
setiap segmen dari sinyal didekati dibandingkan dengan gelombang analog yang asli untuk menentukan kenaikan atau penurunan amplitudo relatif
proses keputusan untuk mendirikan negara bit berurutan ditentukan oleh perbandingan ini
hanya perubahan informasi yang dikirim, yaitu, hanya peningkatan atau penurunan amplitudo sinyal dari sampel sebelumnya dikirim sedangkan-kondisi
perubahan tidak menyebabkan sinyal dimodulasi untuk tetap berada di keadaan 0 atau 1 yang sama dari sampel sebelumnya. Untuk mencapai tinggi -to-noise rasio sinyal , modulasi delta harus menggunakan oversampling teknik, yaitu, sinyal analog sampel pada tingkat yang beberapa kali lebih tinggi dari laju Nyquist . Berasal bentuk delta modulasi yang terus variabel modulasi delta lereng , -sigma modulasi delta , dan modulasi diferensial . The Differential Pulse Code Modulation adalah himpunan super DM.
Prinsip Daripada mengkuantisasi nilai absolut dari gelombang analog input, modulasi delta quantizes perbedaan antara arus dan langkah sebelumnya, seperti ditunjukkan dalam diagram blok pada Gambar. 1. 1.
Blok diagram dari Δ-modulator/demodulator
modulator ini dibuat oleh quantizer yang mengubah perbedaan antara sinyal input dan rata-rata dari langkah-langkah sebelumnya. Dalam bentuknya yang paling sederhana, quantizer tersebut dapat diwujudkan dengan pembanding referensi ke 0 (dua tingkat quantizer), yang output adalah 1 atau 0 jika sinyal input positif atau negatif. Hal ini juga sedikit-quantizer karena quantizes hanya sedikit pada suatu waktu. demodulator hanyalah integrator (seperti yang di loop umpan balik) yang output naik atau turun dengan masing-masing 1 atau 0 diterima.
Karakteristik Transfer
Karakteristik pengalihan saham sistem termodulasi delta berikut fungsi signum, karena quantizes hanya dua tingkat dan juga satu-bit pada suatu waktu. Dua sumber kebisingan di modulasi delta adalah "lereng overload", ketika langkah terlalu kecil untuk melacak gelombang asli, dan "granularity", ketika langkah ini terlalu besar. Namun studi 1971 menunjukkan bahwa slope overload kurang pantas dibandingkan dengan granularity dari satu mungkin berharap hanya didasarkan pada ukuran SNR. Daya sinyal Output Dalam modulasi delta tidak ada pembatasan pada amplitudo gelombang sinyal, karena jumlah level tidak tetap. Di sisi lain, ada pembatasan pada kemiringan gelombang sinyal yang harus diperhatikan jika slope overload harus dihindari. Namun, jika perubahan sinyal gelombang perlahan-lahan, tidak ada batasan nominal dengan kekuatan sinyal yang dapat ditularkan. Bit rate Jika saluran komunikasi adalah bandwidth yang terbatas, ada kemungkinan gangguan baik DM atau PCM.Hence, 'DM' dan 'PCM' beroperasi pada bit rate yang sama. modulasi delta Adaptif Adaptive Modulasi delta (ADM) atau terus menerus modulasi delta variabel kemiringan (CVSD) merupakan modifikasi dari DM di mana ukuran langkah adalah tidak tetap. Sebaliknya, ketika beberapa bit berturut-turut memiliki nilai arah yang sama, encoder dan decoder mengasumsikan bahwa slope overload sedang terjadi, dan ukuran langkah menjadi semakin besar. Jika tidak, ukuran langkah secara bertahap menjadi lebih kecil dari waktu ke waktu. ADM mengurangi kesalahan lereng, dengan mengorbankan peningkatan kesalahan kuantisasi error. dapat dikurangi dengan menggunakan low pass filter. Perbandingan PCM dan DM Signal-to-noise rasio DM lebih besar dibandingkan sinyal-terhadap rasio-suara PCM. Untuk ADM rasio signal-to-noise adalah sebanding dengan rasio Signal-to-suara PCM companded.
Delta modulation adalah cara spesial dari pulse code modulation dibanding dengan sisitem PCM yang lain,hanya 1 bit yang digunakan untuk menhkode. Blok diagram ditunjukkan berdasarkan prinsip dari DM transmission. Bandwith dari sinyal s(t) yang digunakan adalah dibatasi oleh lowpast filter dan dibandingkan dengan ukuran sinyal y(t). Perbedaannya adalah jumlah dalam comparator dan contoh dari penurunan kecepatan, oleh frekuency clock. y(t) diperoleh dikenaikan pulsa output dimana tergantung dari sinyal output. Perkiraan dari jumlah tingkatan adalah dapat bertambah dan berkurang.Amplitudo dari jumlah steps tergantung dari frekuency clock dan kenaikan konstan. Di dalam demodulator, pulsa y(t) dibentuk oleh kenaikan low pass filter diikuti oleh perpindahan sisa komponen dari frekuency carrier dan s(t) yang diperoleh.
Unit modulator dan demodulator digunakan pada kegiatan ini,berisi 4th,perintah butterworth filter, dengan batas frekuency 3,4 KHz. Keuntungan dari letak delta modulation di dalam keperluan hardware sederhana dan pembungkus untuk kesalahna transmisi dalam penambahan yang biasanya menjadi keuntungan dari transfer digital. Cara daro transmisi ini hanya menggunakan bit dari nilai yang sama. Sistem delta modulation syaratnya tidak bisa di sinkronisasi. Kerugian dari delta modulation adalah ferquency clock yang tinggi, terjadi noise, dan noise yang berlebih yang mana terjadi kira-kira karena sinyal tidak dapat mengikuti tepi yang curam dari sinyal yang di inginkan. Sistem ini di gunakan dengan cara economical dari proses transmisi arus kecil dari informasi pada kualitas rendah. Pengembangan dalam kualitas dari transmisi adalah mungkin, dengan menggunakan adaptive delta modulation. Disini, terdapat pebedaan yang tampak untuk cara penggambaran dari linier DM, menggunakan tingkatan kualitas dari level yang sama, dalam tingkatan ADM. Cara ini digunakan untuk level dari sinyal dan perbedaan kualitas steps yang digunakan.
Spektrum DM
Clock sinyal output dari D-FF mewakili urutan biner acak. Spectrum amplitude dari sinyal tersebut bersifat stokastik, dimana kedua nilai sinyal mempunyai probabilitas yang sama membentuk white spectrum yang terdiri dari semua frekuensi dengan amplitude yang sama. Demodulasi DM secara normal terjadi sesuai dengan metode integrator double. Metode ini menggunaan 2 LPF-RC yang diseri. Pada keluaran LPF-RC yang pertama, sinyal prediksi X akan muncul lagi. Sedangkan LPF-RC yang kedua berfungsi memfilter ripple. Penggunaan DM
Sesuai dengan metode encodingnya yang sederhana, DM digunakan untuk pentransmisian pesan dengan bitrate rendah sekitar 10 – 49 kbps. Dalam teknologi telepon sentral digital full-dupleks, DM dapat diaplikasikan dengan sangat baik. Dengan frekuensi sampling yang tinggi maka filter dengan tingkat kecuraman yang tinggi tidak diperlukan lagi untuk membatasi bandwidth. Dengan DM dimungkinkan
tidak terjadi aliasing. Kekurangan DM adalah keterbatasannya range dinamik. Sehingga perubahan yang cepat dalam level sinyal input s(t) akan menyebabkan kesalahan transmisi. B
Prinsip Delta Modulation
Ket : 1.
Pengurang dengan komparator
2.
D-FF
3.
Rangkaian Integrator Modulator
4.
Rangkaian Integrator Demodulator
5.
LPF Demodulator A. DM Modulator B. Kanal C. DM Demodulator
C
Paket informasi pada PCM dan DM
Deskripsi Training Panel Training panel dari Delta Modulator tersusun atas LPF, komparator, D-FF, generator clock pulsa, dan
rangkaian integrator. Training panel dirancang untuk
transmisi pada band frekuensi telepon. Batas atas frekuensi dari LPF diset sekitar 3,4 kHz. Frekuensi clock generator dapat diatur pada range 30 kHz ≤ fC1 ≤ 300 kHz. Delta Demodulator Fungsi Delta Demodulator sesuai dengan prinsip dari integrator ganda. Terdiri dari pre-integrator dan LPF untuk band frekuensi telepon.
X.
Daftar Pustaka 1. http://elkakom.telkompoltek.net/2010/07/rangkaian-komparator-tegangansederhana.html 2. 3. 4. 5.
viitaarea.blogspot.com/2010/06/delta-modulation.html - Tembolok telkom.ub.ac.id/download/teori_2_stt.doc www.avaible.co.cc/2010/03/delta-modulation-dm.html - Tembolok http://elkakom.telkompoltek.net/2010/07/rangkaian-integrator.html 6. http://isktutorialrad.blogspot.com/2006/11/minggu-10.html
XI.
Laporan Sementara