i
BASIC DOPPLER PRINCIPLES
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Pesawat Imaging
Dosen Pengampu Ibu Very Richardina, S.Si, M.Si.
Disusun oleh :
Bintang Hafizzuddin H P1337430215075
Dwi Roma Dian Ningsih P1337430215029
Friscilla Hermayurisca P1337430215080
Hasna Wahyu Hanifah P1337430215071
Pasha Adyka Peimasari P1337430215004
Rosalia Olga Ventimhatmi P1337430215068
Shinta Cahya Nugrahani P1337430215050
Tria Antoni Herpianto P1337430215086
Yulia Bintari Astuti P1337430215012
Yanuar Seso Adhe Widodo P1337430215036
KELAS 3B
PROGRAM STUDI DIV TEKNIK RADIOLOGI
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Teknik Pesawat Imeging dengan judul "Basic Doppler Principles".
Makalah ini disusun sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Ucapan terimakasih kami haturkan pada Ibu Very Richardina, S.Si, M.Si. selaku dosen mata kuliah Teknik Pesawat Imaging yang telah memberikan tugas ini.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai konsep Basic Doppler Principles Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun pembaca. Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di kesempatan yang akan datang.
Semarang, Maret 2018
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ultrasonografi (USG) merupakan prosedur diagnostik yang paling sering digunakan di bidang obstetri. Selain karena nyaman, tidak menimbulkan nyeri pada penggunannya, dan hasilnya dapat diketahui secara langsung, juga secara luas dianggap aman untuk digunakan. Meskipun demikian, sebagai bentuk energi, ultrasonografi memiliki potensi bioeffects. Mekanisme bioeffects tersebut, terutama terjadi akibat peristiwa kavitasi dan pemanasan.
Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekwensi lebih tinggi daripada kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekwensi antara 20 – 20.000 Cpd (Cicles per detik- Hertz). Sedangkan dalam pemeriksaan USG ini menggunakan frekwensi 1- 10 MHz ( 1- 10 juta Hz).
Ultrasonografi Doppler merupakan suatu alat yang menggunakan gelombang suara untuk dapat mengetahui aliran darah di pembuluh darah. Ultrasonografi Doppler merupakan alat yang sama dengan ultrasonografi biasa, namun pada ultrasonografi biasa hanya dapat menampilkan gambar dari pantulan gelombang suara dari organ yang diperiksa, sedangkan ultrasonografi Doppler memiliki efek Doppler. Dengan memanfaatkan efek Doppler, ultrasonografi tersebut dapat mendeteksi arah aliran darah dan juga kecepatan relatif aliran darah tersebut. S
Selama pemeriksaan ultrasonografi Doppler, sebuah alat seukuran sabun batang (transducer) berfungsi sebagai pengirim gelombang suara sekaligus penerima gelombang suara yang dipantulkan oleh organ padat yang diperiksa, termasuk sel-sel darah merah. Transducer tersebut diaplikasikan pada kulit di atas organ yang akan diperiksa. Adanya pergerakan dari sel-sel darah merah menyebabkan perubahan frekuensi gelombang suara yang dipantulkan dan diterimatransducer (disebut dengan efek Doppler).
Rumusan Masalah
Apa pengertian dari ultrasonography doppler?
Bagaimana sejarah perkembangan ultrasonography doppler?
Bagaimana prinsip dasar dari ultrasonography doppler?
Apa saja aplikasi klinis dari ultrasonography doppler?
Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengertian dari ultrasonography doppler
Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan ultrasonography doppler
Untuk mengetahui bagaimana prinsip dasar dari ultrasonography doppler
Untuk mengetahui apa saja aplikasi klinis dari ultrasonography doppler
BAB II
DASAR TEORI
Pengertian Doppler
Fetal doppler adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik. Alat ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, dan aman digunakan dan bersifat non invasif.
Doppler juga merupakan alat yang digunakan untuk mendengarkan detak jantung janin selama masih ada didalam kandungan. Doppler biasanya terdapat di ruang kebidanan untuk membantu perawat dalam untuk mengetahui kondisi jantung janin dalam kandungan ibu. Doppler menggunakan 2 sensor yaitu :
Ultrasound menggunakan transmitter dan receiver, keuntungannya lebih peka dan akurat, tetapi harganya lebih mahal.
Mikrosound tidak menggunakan transmitter dan receiver. Hanya menerima, tidak memancarkan sehingga kurang peka.
Sejarah Perkembangan Doppler
Prinsip doppler pertamakali diperkenalkan oleh Cristian Jhann Doppler dari Australia pada tahun 1842. Di bidang kedokteran penggunaaan teknik Doppler Ultrasound pertamakali dilakukan oleh Shigeo Satomura dan Yosuhara Nimura untuk mengetahui pergerakan katup jantung pada tahun 1955. Kato dan Izumi pada tahun 1966 adalah yang pertama menggunakan ociloscope pada penggunaan Doppler Ultrasound sehingga pergerakan pembulauh darah dapat didokumentasikan.
Pada tahun 1968 H. Takemura dan Y. Ashitaka dari Jepang memperkenalkan penggunaan Doppler velocimetri di bidang kebidanan dengan menggambarkan tentang spektrum Doppler dari arteri umbilikalis. Sementara itu, di Barat penggunaann velocimetri Doppler di bidang kebidanan baru dilakukan pada tahun1977. Pada awal penggunaan Doppler Ultrasound difokuskan pada arteri umbilikalis, tetapi pada perkembangan selanjutnya banyak digunakan untuk pembuluh darah lainnya.
Sedangkan untuk fetal dopler sendiri diciptakan pada tahun 1958 oleh Dr Edward H.Hon, yakni sebuah Doppler monitor janin atau Doppler monitor denyut jantung janin dengan transduser genggam ultrasound yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung dari janin. Edward menggunakan efek Doppler untuk memberikan stimulasi terdengar dari detak jantung. Untuk perkembangan selanjutnya, alat ini menampilkan denyut jantung janin per menit. Penggunaan alat ini dikenal sebagai auskultasi doppler. Fungsi Doppler adalah untuk mendeteksi detak jantung pada janin, yang biasanya digunakan pada usia kehamilan 11 minggu keatas.
Aplikasi Klinis Doppler
Perangkat Ultrasonic Doppler mampu menghasilkan informasi yang berguna secara klinis noninvasif. Aplikasi utama mampu menilai sistem kardiovaskular, misalnya, mendiagnosis stenosis pada pembuluh darah dan penyakit katup jantung. Perangkat Ultrasonic Doppler juga telah digunakan untuk memperkirakan stenosis katup jantung (Feigenbaum, 1986). Kecepatan yang diukur oleh perangkat Doppler tergantung pada sudut Doppler, yang sulit diperkirakan; oleh karena itu, beberapa indeks yang tidak bergantung pada sudut telah sering digunakan dalam pengaturan klinis untuk memperoleh data diagnostik yang berguna.
Gambar 2.1 Menunjukkan kecepatan gelombang rata-rata dari arteri perifer yang diperoleh dengan pengukur aliran CW Doppler. Indeks pulsasi didefinisikan sebagai rasio (S - D) / M, di mana S, D, dan M adalah puncak, minimal, dan kecepatan rata-rata, masing-masing. Dalam ekspresi ini, ketergantungan sudut dihilangkan. Indeks pulsatilitas telah ditemukan terkait dengan hambatan dari pembuluh darah dari situs pengukuran. Indeks lain yang berguna adalah indeks resistensi Purcelot untuk arteri karotid, yang didefinisikan sebagai (S - D) / S.
Gambar 2.1 Kecepatan rata rata gelombang yang diperoleh dengan pengukur aliran CW dari pembuluh darah perifer dapat digunakan untuk menurunkan indeks yang berguna untuk mendiagnosis penyakit vaskular.
Diagnostik Doppler
Pemeriksaan dengan menggunakan Doppler adalah suatu pemeriksaan dengan menggunakan efek ultrasonografi dari efek Doppler. Prinsip efek doppler ini sendiri yaitu ketika gelombang ultrasound ditransmisikan kearah sebuah reflektor stationer, gelombang yang dipantulkan memiliki frekuensi yang sama. Jadi, jika reflektor bergerak kearah transmiter, frekuensi yang dipantulakn akan lebih tinggi, sedangkan jika reflektor bergerak menjauhi maka frekuensi yang dipantulkan akan lebih rendah. Perbedaan antara frekuensi yang ditransmisikan dan yang diterima sebanding dengan kecepatan bergeraknya reflektor menjauhi atau mendekati transmiter. Fenomena ini dinamakan efek Doppler dan perbedaan antar frekuensi tersebut dinamakan Doppler shift.
Fetal Doppler hanya menggunakan teknik auskultasi tanpa teknik pencitraan seperti pada velocimetri Doppler maupun USG. Untuk fetal Doppler, agar bisa menangkap suara detak jantung, transduser ini memancarkan gelombang suara kearah jantung janin. Gelombang ini dipantulkan oleh jantung janin dan ditangkap kembali oleh transduser. Jadi, transduser berfungsi sebagai pengirim gelombang suara dan penerima kembali gelombang pantulnya (echo). Pantulan gelombang inilah yang diolah oleh Doppler menjadi sinyal suara. Sinyal suara ini selanjutnya diamplifikasikan. Hasil terakhirnya berupa suara cukup keras yang keluar dari mikrofon. Dengan alat ini energi listrik diubah menjadi energi suara yang kemudian energi suara yang dipantulkan akan diubah kembali menjadi energi listrik. Pada velocimetri Doppler maupun USG, pencitraan yang diperoleh dan ditampilkan pada layar adalah gambaran yang dihasilkan gelombang pantulan ultrasound.
Bagian-Bagian USG Doppler
Gambar 2.2. Bagian-Bagian USG Doppler
Central Processing Unit (CPU)
CPU merupakan otak mesin ultrasonography. Pada dasarnya CPU merupakan unit pengolah atau pemroses dari sebuah komputer yang berisi chip mikroprosessor, penguat dan power supplay untuk mikroprosesor dan probe transduser. CPU mengirim arus listrik ke probe tansduser untuk mengemisikan gelombang suara dan juga menerima pulsa listrik dari probe pantulan. CPU melakukan semua perhitungan meliputi pemrosesan data. Satu bahan data diproses, CPU membentuk gambar dalam monitor. CPU dapat juga menyimpan data yang telah diproses atau menyimpan pada disk.
Keyboard/Cursor
Mesin ultrasonography memiliki keyboard dan kursor. Piranti ini memungkinkan operator menambah catatan dan pengukuran dalam melakukan pengambilan data pengukuran.
Tranducer atau probe
Probe atau transduser merupakan alat utama dari mesin ultrasonography. Probe transduser mentransmisikan sinyal ultrasonik dan menerima pantulan echo yang kembali dengan menggunakan prinsip yang dinamakan efek piezolistrik (tekanan listrik), yang telah diketemukan oleh Pierre dan Jacques Currie pada tahun 1880. Dalam probe transuser terdapat satu atau lebih kristal piezolistrik. Bila arus diberikan ke Kristal, maka Kristal dengan cepat berubah bentuk Kecepatan berubah bentuk atau vibrasi akan menghasilkan gelombang suara. Sebaliknya bila suara atau tekanan gelombang dikenakan pada kristal maka akan menghasilkan arus. Oleh karena itu, beberapa Kristal dapat digunakan untuk mengirim dan menerima gelombang suara. Probe transduser juga mempunyai penyerap suara untuk mengeliminasi pantulan balik dari probe itu sendiri, dan sebuah lensa akustik untuk membantu memfokuskan emisi gelombang suara.
Kemudian echo yang telah diubah menjadi sinyal listrik kemudian di amplifiksai, di modulasi, dan di band-pass filter untuk menhilangkan frekuensi pembawa dan sinyal palsu lainnya.
Master Oscilator
Master oscilator digunakan untuk mengatur dan mengubah frekuensi dan durasi pulsa ultrasonik, sebagus scan mode mesin. Komando dari operator diterjemahkan ke dalam perubahan arus listrik yang diaplikasikan pada kristal piezolistrik yang merupakan probe transduser.
Amplifier
Amplifier digunakan untuk menguatkan sinyal listrik hasil perubahan pantulan echo oleh piezoelektrik yang ditangkap oleh recivier probe.
Demodulator
Demodulator digunakan untuk membentuk kembali sinyal modulasi seperti aslinya dari suatu gelombang pembawa (carrier wave) yang termodulasi oleh rangkaian. Output dari demodulator berisi frekuensi pembawa dan Doppler shift.
Gambar 2. 3 Sinyal dopler pada waktu dan frekuensi setelah dilakukan demodulasi
Filter
Sinyal pembawa dapat dengan mudah dihapus oleh band-pass filtering dengan mensetting frekuensi cut-off dari band-pass filter di ujung yang tinggi menjadi jauh lebih rendah daripada frekuensi pembawa. Masalah dalam pengukuran aliran darah pada USG doppler adalah pembuluh darah yang menghasilkan pantulan echo yang besar, memantulkan echonya dengan lambat. Dalam terminologi Doppler, echo yang besar dan bergerak lambat ini disebut sinyal pengganggu atau clutter signal. Frekuensi cut-off dari filter band-pass di ujung bawah harus dirancang untuk meminimalkan gangguan dari sinyal-sinyal pengganggu atau clutter sinyal. Untuk itu digunakan band-pass filtering untuk menghilangkan sinyal-sinyal pengganggu informasi citra.
Speaker
Sinyal setelah band-pass filtering dapat diproses atau di tampilkan dengan berbagai cara. Sinyal tersebut dapat didengar dengan menggunakan speaker karena sinyal doppler yang telah dirubah tersebut berada pada rentang audiblesonik.
Zero Crossing-Counter
Zero Crossing-Counter dapat digunakan untuk memperkirakan frekuensi Doppler rata-rata. Zero Crossing-Counter diperoleh dari jumlah sinyal zero-crossing. Jumlah zerocrossing, N, and frekuensi rata-rata, fm, dari sinyal dapat diperoleh dari rumus :
Dimana P(f) adalah probabilitas fungsi densitas frekuensi f. Untuk sinyal sinusoidal frekuensi fm, N=2fm.
Spectrum Analyzer
Spectrum analyzer dapat digunakan untuk menampilkan spectrum. Spektrum biasanya ditampilkan dalam format yang ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar 2.4. Spectrum Analyzer
Sumbu vertikal menunjukkan frekuensi atau kecepatan Doppler, horizontal menunjukkan waktu sumbu, dan skala abu-abu menunjukkan intensitas sinyal Doppler pada frekuensi atau kecepatan tersebut. Pada setiap skala waktu, garis yang ditampilkan mewakili spektrum Doppler yang dihitung pada waktu itu dalam jangka waktu 5- 10-ms. Dari spektrum Doppler, frekuensi rata-rata atau frekuensi lainnya (mis. Frekuensi median) di mana spektrum daya Doppler dibagi menjadi dua bagian yang sama dan frekuensi mode, di mana kekuatan Doppler adalah yang tertinggi, dapat dengan mudah diperkirakan. Pengukur aliran Doppler telah digunakan untuk menilai gangguan vaskular noninvasif. Gangguan aliran dekat stenosis menyebabkan spektrum Doppler melebar karena kecepatan aliran darah berfluktuasi.
Disk Storage
Data dan atau gambar yang diproses dapat disimpan dalam disk. Disk bisa berupa hardisk, floppy disk, flash disk, compact disk (CD) dan digital video disk (VCD dan DVD). Pada umumnya pasien scan ultrasonography menyimpan data dan atau gambar pada flash disk yang dilengkapi dengan arsip catatan medis pasien.
Printer
Mesin Utrasonography kebanyakan mempunyai printer thermal yang dapat digunakan untuik mencetak gambar hardcopy dari gambar yang diperagakan.pada monitor.
Cara Kerja Doppler
Pergeseran doppler atau pergeseran frekuensi adalah perubahan frekuensi dari suatu gelombang yang dipantulkan oleh gerakan relatif antara reflektor dan tranducer beam. Perubahan frekuensi yang proporsional ada pada kecepatan gerak reflektor. Semakin tinggi frekuensi (yang ditransmisikan, semakin besar pula pergeseran frekuensi untuk kecepatan reflektor yang diberikan. Frekuensi kembali meningkat jika reflektor bergerak menuju tranducer dan menurun jika reflektor bergerak menjauh dari tranducer Efek dopler menghasilkan pergeseran frekuensi namun yang dipantulkan kurang menstransmisikan frekuensi tersebut.
Gambar 2.5. Pergeseran dopler yang meninggalkan pembuluh darah, menjauh dari beam (sinar menyebabkan pergeseran ke frekuensi yang lebih rendah
Pergeseran doppler hanya dapat terjadi jika sudut diantara tranducer beam dan arah gerakan reflektor (sel darah merah tidak 9. Pergeseran doppler maksimum terjadi jika sudutnya nol. Continous Wave (CW Doppler tranducer yang dirancang untuk digunakan tanpa B-mode imaging bermuatan transmisi terpisah dan menerima elemen.
Gambar 2.6 Diagram blok sistem Continous Wave
Tegangan generator yang berkisar pada frekuensi resonansi tranducer memberi energi pada elemen pengirim atau sumber. Ketika suara yang dipantulkan kembali ke elemen penerima, diubah menjadi tegangan listrik yang diumpankan (dikembalikan ke penerima. Penerima juga menerima tegangan dengan frekuensi yang diberikan ke sumber elemen. Secara elektronik penerima "menggabungkan" dua tegangan dan memproduksi, pada outputnya, tegangan yang memiliki frekuensi menggambarkan pergeseran doppler. Tegangan dapat diumpankan (dikembalikan ke loudspeaker untuk menghasilkan suara yang dapat didengar atau ke spectrum analyze untuk memberikan penggambaran visual (representasi visual dari pergeseran frequency. CW Doppler mampu mendeteksi berbagai pergeseran frekuensi yang disebabkan oleh aliran darah yang berkecepatan tinggi. Kekurangan CW Doppler adalah saat tidak dapat secara selektif mendeteksi pergeseran doppler dari kedalaman tertentu.
Ketika CW Doppler digunakan bersama dengan B-mode imaging untuk membantu dalam posisi tranducer yang tepat, kursor satu baris diposisikan pada gambar dua dimesi (2D untuk membantu sinar doppler ultrasound.
Gambar 2.7 B-mode dan Continous Wave
Sistem Pulse Wave (WV atau gated Doppler yang bersifat selektif.
Gambar 2.8. Diagram blok sistem Pulsed Doppler
Bagian gate pada sistem mengontrol waktu tegangan yang secara berkala disuplai ke tranduser. Fungsi lain dari gate adalah untuk menyonkronkan penerima dari PW Doppler. Sinkronisasi ini menghasilkan informasi dari loudspeaker atau spectrum analyzer yang hanya menggambarkan pergeseran doppler dari kedalaman yang dipilih. Sebuah kursor dapat superposisi pada gambar cross-sectional B-mode untuk memilih arah frekuensi pergeseran doppler yang akan diambil sampelnya. Untuk PW Doppler pengoperasionalkannya pada gate kursor diposisikan untuk memilih kedalaman yang diinginkan untuk mendeteksi pergeseran frekuensi doppler.
Gambar 2.9 B-mode dan pulsed wave doppler
Kekurangan dari pulsed doppler adalah kemungkinan aliasing yang terjadi ketika adanya aliran darah berkecepatan tinggi. Aliasing yang terjadi pada hasil CW Doppler dalam tampilan pergeseran doppler yang melibihi Nyquist limit.
Gambar 2.10 Pulsed wave doppler dengan aliasing, hasil yang melebihi Nyquist limit
Nyquist limit, yang menunjukkan pergeseran doppler maksimm yang dapat dideteksi secara akurat sama dengan setengah PRF doppler. PRF pada sistem PW Doppler menunjukkan interval eksitasi tranducer yang dikendalikan oleh fungsi pengaturan waktu. Meningkatkan PRF meingkatkan Nyquist limit, yang kemungkinan mendeteksi kecepatan yang lebih besar tanpa aliasing. PRF yang tinggi juga dapat menyebabkan depth ambiguity. Depth ambiguity mengurangi kedalaman maksimum darimana lokasi pergeseran doppler dapat dideteksi secara akurat. Metode lain yang dapat mengurangi peluang aliasing termasuk menggunakan tranduser frekuensi rendah atau angle doppler yang lebih curam.
Sistem doppler ultrasound dirancang hanya untuk mengukur pergeseran frequensi. Kebanyakan sistem juga memberikan indikasi kecepatan aliran darah. Kecepatan aliran darah tidak diukur tetapi dihitung. Operator harus memposisikan kursor "angle-correction" sejajar dengan dinding pembuluh untuk memastikan perhitungan kecepatan yang akurat.
Gambar 2.11 Pulsed wave doppler dengan angle corection
Sistem duplex ultrasound membuat pencitraan dan doppler dimungkinkan dengan tranducer yang sama dengan sistem duplex "benar" yang mampu menyediakan doppler "simultan" dan pecitraan real-time dari single probe. Sebagian besar array linier dan sistem pencitraan array bertahap yang dikendalikan secara elektronik mampu melakukan simultan doppler dan pencitraan real-time. Dalam sistem ini elemen piezoelektrik yang sama dapat dengan cepat diganti untuk memungkinkan penggunanya hampir bersamaan untuk kedua fungsi tersebut.
Tidak seperti spectral Doppler (CW atau PW, yang mendeteksi pergeseran doppler sepanjang satu baris, color flow Doppler memungkinkan mendeteksi keseluruhan seketika dari frekuensi pergeseran doppler dengan memperlihatkan gambar warna putih dan hitam. Warna yang dimainkan dengan warna yang biasanya berkisar dari merah ke biru digunakan untuk menunjukan arah aliran darah relatif terhadap sudut yang dipilih deteksi doppler.
Gambar 2.12 Gambar color flow doppler
Semua bentuk pencitraan ultrasound sel darah merah berasal dari pantulan yang diterima dari sebagai tanggapan terhadap suara yang ditransmisikan. Karakteristi.k utama dari refleksi adalah frekuensi dan amplitudo. Sedangkan kecepatan sel darah merah menentukan frekuensi yang dipantulkan, densitas (atau konsentrasi sel darah merah yang bergerak menghasilkan pergeseran doppler menentukkan amplitudonya. Densitas sel dikendalikan oleh dinamika aliran darah dalam pembuluh. Dengan aliran darah doppler daya deteksi menggunakan teknik doppler normal untuk menetapkan batas ambang untuk pembeda gerakan jaringan. Sinyal dengan kecepatan dibawah ambang diasumsikan berasal dari jaringan. Sedangkan sinyal dengan kecepatan diatas ambang berhubungan dengan aliran darah. Setelah pembeda gerakan jaringan, informasi pergeseran frekuensi yang ada diabaikan sehingga tampilan bebas dari doppler yang bersifat normal seperti sudut dan ketergantungan .arah dan aliasing. Sedangkan normal color flow doppler memberikan warna-warna tergantung pada arah dan kecepatan doppler pada sel darah, doppler memberikan kisaran warna yang sedikit tergantung pada konsentrasi sel-sel darah yang bergerak.
Gambar 2.13 Gambar power doppler
Daya doppler secara sifat lebih sensitif dari pada doppler normal color flow ini. Memungkinkan daya doppler untuk menunjukkan aliran darah dengan kecepatan sangat rendah. Selain itu daya doppler mampu menunjukkan pembuluh yang lebih kecil pada kedalaman yang lebih besar. Namun kepekaan yang meningkat membuat daya doppler lebih rentan terhadap artefak gerakan jaringan.
Berbagai istilah yang digunakan untuk menggambarkan teknik doppler antara lain:
POWER DOPPLER
POWERFLOW DOPPLER
DOPPLER ENERGY
COLOR ENERGY
COLOR AMPLITUDE
COLOR ANGIO
ULTRASOUND ANGIO
COLOR POWER ANGIO
Image Recording
Gambar ultrasound dapat direkam menggunakan berbagai metode. Metode fotografi secara rutin digunakan untuk menyediakan hard copy permanen dengan menangkap gambar langsung dari monitor televisi yang disupai dengan sinyal video dari pengonversi pemindaian sistem ultrasound.
Multiimage cameras adalah perangkat fotografer mandiri dengan monitor televisi built-in yang dapat menangkap beberapa gambar pada satu lembar film atau kertas foto. Beberapa posisi perekaman diproduksi menggunakan lensa bergerak, bebrapa lensa yang memindahi kaset film atau kertas biasanya dikembangkan dalam prosesor film x-ray untuk memberikan gambar hard copy yang transparan atau gambaran putih.
Gambar laser juga menghasilkan beberapa gambar pada satu lembar film menggunakan teknik non fotografi. Laser imagers beroperasi dengan menangkap frame video dalam memori digital. Informasi digital yang disimpan kemudian digunakan untuk mengontrol intensitas sinar laser yang mengekspos film menggunakan teknik sequential scanning.
Perangkat hard-copy non fotografi lainnya menggunakan teknik perekaman normal. Printer thermal hitam-putuh menggunakan kertas heat-sensitive sebagai media perekam. Gambar yang direkam pada kertas adalah hasil kertas yang melewati kertas yang thermal head multi elemen. Suhu berbagai elemen dikendalikan oleh informasi sinyal televisi yang dihubungkan ke printer dari sistem ultrasound. Thermal printer warna menghasilkan gambar warna hard-copy dengan menggunakan head thermal unti multi bagian pita multi colored ke penyimpanan kertas. Perekam video dan perekam disk menyimpan informasi gambar televisi menggunakan media magnetik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Doppler adalah aplikasi alat diagnostik untuk mendeteksi aliran darah dan arah aliran serta berwarna yang memungkinkan organ dan struktur vaskular memetakan, diukur, dan dicitrakan secara akurat. Perbedaan antara frekuensi yang ditransmisikan dan yang diterima sebanding dengan kecepatan bergeraknya reflektor menjauhi atau mendekati transmiter, fenomena inilah yang dinamakan efek Doppler.
Cara kerja Doppler dimulai dari perubahan frekuensi yang proporsional pada kecepatan gerak reflektor. Semakin tinggi frekuensi (yang ditransmisikan, semakin besar pula pergeseran frekuensi untuk kecepatan reflektor yang diberikan. Frekuensi kembali meningkat jika reflektor bergerak menuju tranducer dan menurun jika reflektor bergerak menjauh dari tranducer Efek dopler menghasilkan pergeseran frekuensi namun yang dipantulkan kurang menstransmisikan frekuensi tersebut.
Aplikasi utama USG Doppler ialah mampu menilai sistem vaskularisasi dan kardiovaskular, misalnya, mendiagnosis stenosis pada pembuluh darah dan penyakit katup jantung. Selain itu juga dapat digunakan pada bidang Obginology yaitu mendeteksi kelainan atau kematian pada janin.
Saran
Sebaiknya Radiografer dibuatkan regulasi tentang kewenangan dalam pengoperasian USG Doppler sebagaimana USG merupakan salah satu modalitas imejing diagnostik.
DAFTAR REFERENSI
Curry, Reva Arnez dan Betty Bates Tempkin. 24. Sonography Introduction to Norm.al Structure and Function. Second Edition.Saunders: An Imprint of Elsevier.
Evans, D.H. and McDicken, W.N. 2000. Doppler Ultrasound: Physics, Instrumentation and Signal Processing. Wiley: New York.
Feigenbaum, A. V. 1986. Total Quality Control. Third Edition. McGrow-Hill Book Company. New York.
Shung, K. Kirk. 2006. Diagnostic Ultrasound : Imaging and Blood Flow Measurements. Taylor & Francis Group,LLC: Boca Raton London New York.