PERHITUNGAN BOX GIRDER BETON PRESTRESS GEJAYAN FLY OVER, YOGYAKARTA Ir. M. Noer Ilham, MT.
[C]2008:MNI-EC
Panjang box girder pre-stress
L
50.00
m
Lebar jalur lalu lintas
7.00
m
Jumlah box girder
B n
2.00
bh
Beton bertulang
w'c =
25.00
Lebar median
bm
1.00
m
Beton pre-stress
wc =
25.50
Lebar trotoar
bt
0.75
m
Beton
w"c =
24.00
Tebal lapisan aspal + overlay
ta
0.10
m
Aspal
waspal =
22.00
Tebal genangan air hujan
th
0.05
m
Air hujan
wair =
9.80
Jenis Bahan
Berat (kN/m3)
1. BETON Mutu beton box girder prestress :
K - 500
fc' = 0.83 * K / 10 =
Kuat tekan beton box girder prestress, Modulus elastik balok beton prestress, [C]2008 : MNI-EC
41.50
MPa
Ec = 0.043 *(wc)1.5 * √ fc' = 3.57E+04 MPa Perhitungan Box Girder Prategang
1
Angka Poisson,
υ=
Modulus geser,
G = Ec / [2*(1 + υ)] = 1.49E+04 MPa
0.2
ε = 1.00E-05 / ºC fci' = 0.80 * fc' = 33.20 MPa
Koefisien muai panjang untuk beton, Kuat tekan beton pada keadaan awal (saat transfer), Tegangan ijin beton saat penarikan : Tegangan ijin beton keadaan akhir :
Tegangan ijin tekan = 0.55 * fci' =
18.26
MPa
Tegangan ijin tarik = 0.80 * √fci' =
3.46
MPa
Tegangan ijin tekan = 0.40 * fc' =
16.60
MPa
Tegangan ijin tarik = 0.60 * √fc' =
3.87
MPa
2. BAJA PRATEGANG DATA STRANDS CABLE - STANDAR VSL Jenis strands
Uncoated 7 wire super strands ASTM A-416 grade 270
Tegangan leleh strand
fpy = 1580000 kPa
Kuat tarik strand
fpu = 1860000 kPa
Diameter nominal strands
(1/2")
Luas tampang nominal satu strands
0.01270 m 2 Ast = 0.00010 m
Beban putus minimal satu strands
Pbs = 187.32 kN
(100% UTS atau 100% beban putus)
Jumlah kawat untaian (strands cable)
20
kawat untaian tiap tendon
Diameter selubung ideal
84
mm
Luas tampang strands Beban putus satu tendon Modulus elastis strands Tipe dongkrak [C]2008 : MNI-EC
0.00188 m2
Pb1 = 3746.40 kN
(100% UTS atau 100% beban putus)
Es = 1.9E+08 kPa VSL 19 Perhitungan Box Girder Prategang
2
1. DIMENSI BOX GIRDER PRESTRESS
B1 =
6.250
m
t1 =
0.350
m
x=
0.20
m
B2 =
1.000
m
y=
0.20
m
t2 =
0.250
m
Lebar total box,
Tinggi box girder,
H=
2.500
m
Tinggi dinding,
Dinding tengah,
t3 =
0.400
Dinding tepi,
t4 =
Slab bawah,
Slab atas bag. tengah, Slab atas bagian tepi,
[C]2008 : MNI-EC
Penebalan pada pertemuan slab dan dinding
Btot = B1 + 2*B2 =
8.250
m
h = H - t1 - t 5 =
1.900
m
m
a = (B1 - B3) / 2 =
1.125
m
0.400
m
c = h + t5 =
2.150
m
B3 =
4.000
m
t5 =
0.250
m
Perhitungan Box Girder Prategang
3
2. SECTION PROPERTIES BOX GIRDER PRESTRESS
DIMENSI Lebar Tebal
Shape factor
Jumlah Luas Jarak thd Tampang Tampang alas
Statis Momen
A
A*y
NO
y
3
Inersia Momen
A * y2
2
4
(m )
(m)
(m )
(m )
Inersia Momen
Io
( m4)
(m)
(m)
1
6.25
0.35
1.0
1
2.1875
2.33
5.08594
11.82480
0.022331
2
1.00
0.25
1.0
2
0.5000
2.38
1.18750
2.82031
0.002604
3
1.00
0.10
0.5
2
0.1000
2.22
0.22167
0.49136
0.000056
4
1.90
0.40
1.0
2
1.5200
1.20
1.82400
2.18880
0.457267
5
1.90
0.40
1.0
1
0.7600
1.20
0.91200
1.09440
0.228633
6
4.00
0.25
1.0
1
1.0000
0.13
0.12500
0.01563
0.005208
7a
0.20
0.20
0.5
4
0.0800
2.08
0.16667
0.34722
0.000178
7b
0.20
0.20
0.5
4
0.0800
0.32
0.02533
0.00802
0.000178
8
0.25
0.13
0.5
2
0.0327
0.17
0.00545
0.00091
0.000114
6.260 [C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
9.55355
18.79146
0.716568 4
H=
Tinggi box girder pre-stress :
2.50
m
A = 6.26020 m2 yb = ΣA*y / ΣA = 1.526 m
Luas penampang box girder pre-stress : Letak titik berat :
ya = h - yb =
0.974
m 4
Ib = Σ A*y + Σ Io =
19.50802
m
Ix = Ib - A * yb2 =
4.92856
m4
Tahanan momen sisi atas :
Wa = Ix / ya =
5.06053
m3
Tahanan momen sisi bawah :
Wb = Ix / yb =
3.22956
m3
Momen inersia terhadap alas balok : Momen inersia terhadap titik berat balok :
wc =
Berat beton prestress, Berat sendiri box girder prestress,
25.50
kN/m3
Qbs = A * wc = 159.635189 kN/m L=
Panjang bentang box girder,
50.00
m
Momen dan gaya geser maksimum akibat berat sendiri box girder prestress, Momen maksimum di tengah bentang, Gaya geser maksimum di tumpuan,
[C]2008 : MNI-EC
Mbs = 1/8 * Qbs * L2 = 49885.997 kNm Vbs = 1/2 * Qbs * L =
Perhitungan Box Girder Prategang
3990.880
kN
5
3. PEMBEBANAN BOX GIRDER PRESTRESS 3.1. BERAT SENDIRI (MS) Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan elemen struktural, ditambah dg. elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat tetap. Berat sendiri dihitung sebagai berikut.
No
Jenis berat sendiri konstruksi
Berat
1
Box girder prestress
159.635 kN/m
2
Diafragma
3.840 kN/m
3
Trotoar dan dinding pagar tepi
4.125 kN/m
4
Pemisah jalur (median)
3.600 kN/m Total berat sendiri,
Panjang bentang,
L=
50.00
Gaya geser maksimum akibat berat sediri, Momen maksimum akibat berat sendiri, [C]2008 : MNI-EC
QMS =
171.200 kN/m
m
VMS = 1/2 * QMS * L =
4280.005
kN
MMS = 1/8 * QMS * L2 = 53500.059 kNm Perhitungan Box Girder Prategang
6
3.2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA) Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang menimbulkan suatu beban pada girder jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan mungkin besarnya berubah selama umur jembatan Girder jembatan direncanakan mampu memikul beban mati tambahan berupa : a. Aspal beton setebal 50 mm untuk pelapisan kembali di kemudian hari ( overlay ). b. Genangan air hujan setinggi 50 mm apabila saluran drainase tidak bekerja dengan baik
Lebar
No Jenis beban mati tambahan
b
(m)
Tebal
h
(m)
Luas
A
2
(m )
Berat sat
Beban
QMA
w
3
(kN/m )
(kN/m)
1
Lapisan aspal + overlay
7.00
0.10
0.700
22.00
15.400
2
Air hujan
7.00
0.05
0.350
9.80
3.430
3
Tiang listrik (light)
0.100 Total berat sendiri,
Panjang bentang,
L=
50.00
18.930
m
Gaya geser maksimum akibat beban mati tambahan, Momen maksimum akibat beban mati tambahan, [C]2008 : MNI-EC
QMA =
VMA = 1/2 * QMA * L =
473.250
kN
MMA = 1/8 * QMA * L2 =
5915.625
kNm
Perhitungan Box Girder Prategang
7
3.3. BEBAN LAJUR "D" (TD) Beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi merata (Uniformly Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load), KEL seperti terlihat pd. gambar.
UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L
yang dibebani dan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
q = 8.0
kPa
untuk L ≤ 30 m
q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L )
kPa
untuk L > 30 m
KEL mempunyai intensitas,
p = 44.0
kN/m
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut :
DLA = 0.4
untuk L ≤ 50 m
DLA = 0.4 - 0.0025*(L - 50)
untuk 50 < L < 90 m
DLA = 0.3
untuk L ≥ 90 m
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
8
Panjang bentang,
L=
50.00
m
Lebar jalur lalu-lintas, B =
7.00
m
q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L ) = QTD = q * ( B + 5.5 ) / 2 =
6.400
kPa
40.00
kN/m
p=
44.0
kN/m
DLA = PTD = (1 + DLA) * p * (B +5.5) / 2 =
0.40
Beban merata : Beban merata pada box girder : Beban garis
:
Faktor beban dinamis, Beban terpusat pada box girder :
385
kN
1192.500
kN
Gaya geser dan momen maksimum pada balok akibat beban lajur "D" :
VTD = 1/2 * QTD * L + 1/2 * PTD =
Gaya geser,
2
MTD = 1/8 * QTD * L + 1/4 * PTD * L = 17312.500 kNm
Momen,
3.4. PEMBEBANAN UNTUK PEJALAN KAKI ( TP ) Trotoar pada jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul beban sbg. berikut : A = luas bidang trotoar yang dibebani pejalan kaki (m 2) Beban hidup merata pada trotoar :
2 Untuk A ≤ 10 m : 2
2
Untuk 10 m < A ≤ 100 m :
q= 5
kPa
q = 5 - 0.033 * ( A - 10 )
kPa
q= 2
kPa
Untuk A > 100 m2 : Panjang bentang, Luas bidang trotoar,
L = 50.000 m A = bt * L =
Intensitas beban pada trotoar, Pembebanan jembatan untuk trotoar,
[C]2008 : MNI-EC
Lebar trotoar, 75
bt =
0.75
m
m2
q = 5 - 0.033 * ( A - 10 ) = QTP = q * bt =
Perhitungan Box Girder Prategang
2.855
kPa
2.14
kN/m
9
Panjang bentang,
L=
50.00
m
VTP = 1/2 * QTP * L =
Gaya geser maksimum akibat beban pejalan kaki,
2
MTP = 1/8 * QTP * L =
Momen maksimum akibat beban pejalan kaki,
53.531
kN
669.141
kNm
3.5. GAYA REM (TB) Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang, dan dianggap bekerja pada jarak 1.80 m di atas permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan tergantung panjang total jembatan (Lt) sebagai berikut : Gaya rem, TTB = 250 kN
untuk Lt ≤ 80 m
Gaya rem, TTB = 250 + 2.5*(Lt - 80) kN
untuk 80 < Lt < 180 m
Gaya rem, TTB = 500 kN
untuk Lt ≥ 180 m
Gaya rem dapat diambil besarnya sama dengan 5 % beban lajur "D" tanpa memperhitungkan faktor beban dinamis. Panjang bentang,
L=
50.00
m
TTB =
250
kN
B= QTD = q * ( B + 5.5 ) / 2 =
7.00
m
40.00
kN/m
PTD = p * (B +5.5) / 2 =
275.00
kN
Gaya rem,
Untuk lebar lalu lintas, Beban lajur "D" tanpa faktor beban dinamis,
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
10
Gaya rem,
TTB = 5% beban lajur "D" tanpa faktor beban dinamis TTB = 0.05 * ( QTD * L + PTD ) =
113.75
<
TTB =
TTB =
250.00
kN
y = 1.80 + ta + ya =
2.874
m
Diambil gaya rem, Lengan thd. Titik berat box girder,
kN
M = TTB * y =
718.481
kNm
VTB = M / L =
14.370
kN
MTB = 1/2 * M =
359.240
kNm
Beban momen akibat gaya rem,
250.00
Gaya geser dan momen maksimum pada box girder akibat gaya rem : Gaya geser, Momen,
3.6. BEBAN ANGIN (EW) Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin yang meniup kendaraan
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2
di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus : Cw = koefisien seret [C]2008 : MNI-EC
=
kN/m
dengan,
1.20 Perhitungan Box Girder Prategang
11
Vw = Kecepatan angin rencana 2
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)
=
35
=
1.764
m/det
(lihat Tabel 5)
kN/m
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi 2 m di atas lantai jembatan. h=
2.00
m
Transfer beban angin ke lantai jembatan,
Jarak antara roda kendaraan,
x=
1.75
QEW = [ 1/2*h / x * TEW ] *2 =
2.016
kN/m
L=
50.00
m
VEW = 1/2 * QEW * L =
50.400
kN
630.000
kNm
Panjang bentang,
m
Gaya geser dan momen maksimum akibat beban angin : Gaya geser, Momen,
[C]2008 : MNI-EC
2
MEW = 1/8 * QEW * L =
Perhitungan Box Girder Prategang
12
3.7. BEBAN GEMPA (EQ) Gaya gempa vertikal pada balok dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal ke bawah sebesar 0.1*g dengan g = percepatan grafitasi bumi = Gaya gempa vertikal rencana :
9.81
m/det2
TEQ = 0.10 * Wt PMS + PMA
W t = Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan = Berat sendiri,
QMS = 171.200 kN/m
QMA =
Beban mati tambahan,
18.930
kN/m
L = 50.00 m Wt = ( QMS + QMA ) * L = 9506.51 kN
Panjang bentang,
TEQ = 0.10 * Wt = 1901.3 kN QEQ = TEQ / L =
38.026
kN/m
VEQ = 1/2 * QEQ * L =
950.651
kN
Beban gempa vertikal,
Gaya geser dan momen maksimum akibat beban gempa vertikal : 2
MEQ = 1/8 * QEQ * L = 11883.137 kNm
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
13
3.7. RESUME MOMEN DAN GAYA GESER PADA BALOK No
Jenis Beban
Kode
Q
P
M
beban
(kN/m)
(kN)
(kNm)
Keterangan
1
Berat sendiri box girder
bs
159.635
-
-
Beban merata, Q bs
2
Berat sendiri
MS
171.200
-
-
Beban merata, Q MS
3
Mati tambahan
MA
18.930
-
-
Beban merata, Q MA
4
Lajur "D"
TD
40.000
385.000
-
Beban merata, Q MA dan terpusat, PTD
5
Beban pejalan kaki
TP
2.141
-
-
Beban merata, Q TP
6
Gaya rem
TB
7
Angin
EW
2.016
-
-
Beban merata, Q EW
8
Gempa
EQ
38.026
-
-
Beban merata, Q EQ
Panjang bentang balok, No
Jenis Beban
L=
-
718.481 Beban momen, M TB
-
50.00 m
Persamaan Momen
Persamaan Gaya geser 2
1
Berat sendiri box girder
Mx = 1/2*Qbs*( L*X - X )
Vx = Qbs*( L/2 - X )
2
Berat sendiri (MS)
Mx = 1/2*QMS*( L*X - X2 )
Vx = QMS*( L/2 - X )
3
Mati tambahan (MA)
Mx = 1/2*QMA*( L*X - X2 )
Vx = QMA*( L/2 - X )
4
Lajur "D" (TD)
2
Vx = QTD*( L/2 - X ) + 1/2*PTD
2
Mx = 1/2*QTD*( L*X - X ) + 1/2*PTD*X
5
Pejalan kaki (TP)
Mx = 1/2*QTP*( L*X - X )
Vx = QTP*( L/2 - X )
6
Gaya rem (TB)
Mx = X / L * MTB
Vx = MTB / L
7 8
Angin (EW) Gempa (EQ)
Vx = QEW*( L/2 - X )
2
Vx = QEQ*( L/2 - X )
Mx = 1/2*QEW*( L*X - X ) Mx = 1/2*QEQ*( L*X - X )
Momen maksimum akibat berat sendiri box girder, [C]2008 : MNI-EC
2
Mbs = 1/8*Qbs*L2 = 49885.997 kNm
Perhitungan Box Girder Prategang
14
3.7.1. MOMEN PADA BOX GIRDER PRESTRESS Momen pada box girder prestress akibat beban
Jarak
Berat sen Mati tamb Lajur "D" Pedestrian X (m)
Rem
Angin
Gempa
MS
MA
TD
TP
TB
EW
EQ
(kNm)
(kNm)
(kNm)
(kNm)
(kNm)
(kNm)
(kNm)
KOMB. I MS+MA+ TD+TB (kNm)
KOMB. II MS+MA+ TD+EW (kNm)
KOMB. III MS+MA+ TD+TB+EW (kNm)
KOMB. IV MS+MA+ EQ (kNm)
0.0
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
1.3
5216.3
576.8
1459.4
65.24
18.0
61.4
1158.6
7270.37
7313.83
7331.79
6951.64
2.5
10165.0
1124.0
2856.3
127.14
35.9
119.7
2257.8
14181.15
14264.93
14300.85
13546.78
3.8
14846.3
1641.6
4190.6
185.69
53.9
174.8
3297.6
20732.36
20853.30
20907.19
19785.42
5.0
19260.0
2129.6
5462.5
240.89
71.8
226.8
4277.9
26923.99
27078.95
27150.79
25667.58
6.3
23406.3
2588.1
6671.9
292.75
89.8
275.6
5198.9
32756.05
32941.86
33031.67
31193.23
7.5
27285.0
3017.0
7818.8
341.26
107.8
321.3
6060.4
38228.52
38442.05
38549.82
36362.40
8.8
30896.3
3416.3
8903.1
386.43
125.7
363.8
6862.5
43341.42
43579.51
43705.24
41175.07
10.0 34240.0
3786.0
9925.0
428.25
143.7
403.2
7605.2
48094.73
48354.24
48497.93
45631.25
11.3 37316.3
4126.1 10884.4
466.73
161.7
439.4
8288.5
52488.47
52766.24
52927.90
49730.93
12.5 40125.0
4436.7 11781.3
501.86
179.6
472.5
8912.4
56522.63
56815.51
56995.13
53474.12
13.8 42666.3
4717.7 12615.6
533.64
197.6
502.4
9476.8
60197.22
60502.06
60699.64
56860.81
15.0 44940.0
4969.1 13387.5
562.08
215.5
529.2
9981.8
63512.22
63825.87
64041.42
59891.01
16.3 46946.3
5191.0 14096.9
587.17
233.5
552.8 10427.5
66467.64
66786.96
67020.47
62564.72
17.5 48685.1
5383.2 14743.8
608.92
251.5
573.3 10813.7
69063.49
69385.32
69636.79
64881.93
18.8 50156.3
5545.9 15328.1
627.32
269.4
590.6 11140.4
71299.76
71620.95
71890.38
66842.64
20.0 51360.1
5679.0 15850.0
642.38
287.4
604.8 11407.8
73176.45
73493.86
73781.25
68446.87
21.3 52296.3
5782.5 16309.4
654.08
305.4
615.8 11615.8
74693.56
75004.03
75309.39
69694.60
22.5 52965.1
5856.5 16706.3
662.45
323.3
623.7 11764.3
75851.09
76151.48
76474.79
70585.83
23.8 53366.3
5900.8 17040.6
667.47
341.3
628.4 11853.4
76649.05
76936.19
77277.47
71120.57
25.0 53500.1
5915.6 17312.5
669.14
359.2
630.0 11883.1
77087.42
77358.18
77717.42
71298.82
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
15
3.7.2. GAYA GESER PADA BOX GIRDER PRESTRESS Gaya geser pada box girder prestress akibat beban
Jarak
Berat sen Mati tamb Lajur "D" Pedestrian
Rem
Angin
Gempa
KOMB. I MS+MA+ TD+TB (kNm)
KOMB. II MS+MA+ TD+EW (kNm)
KOMB. III MS+MA+ TD+TB+EW (kNm)
KOMB. IV MS+MA+ EQ (kNm)
X (m)
MS
MA
TD
TP
TB
EW
EQ
(kNm)
(kNm)
(kNm)
(kNm)
(kNm)
(kNm)
(kNm)
0.0
4280.00
473.25 1192.50
53.53
14.37
50.40
950.65
5960.12
5996.15
6010.52
5703.91
1.3
4066.00
449.59 1142.50
50.85
14.37
47.88
903.12
5672.46
5705.97
5720.34
5418.71
2.5
3852.00
425.93 1092.50
48.18
14.37
45.36
855.59
5384.80
5415.79
5430.16
5133.52
3.8
3638.00
402.26 1042.50
45.50
14.37
42.84
808.05
5097.14
5125.61
5139.98
4848.32
5.0
3424.00
378.60
992.50
42.83
14.37
40.32
760.52
4809.47
4835.42
4849.79
4563.12
6.3
3210.00
354.94
942.50
40.15
14.37
37.80
712.99
4521.81
4545.24
4559.61
4277.93
7.5
2996.00
331.28
892.50
37.47
14.37
35.28
665.46
4234.15
4255.06
4269.43
3992.73
8.8
2782.00
307.61
842.50
34.80
14.37
32.76
617.92
3946.49
3964.88
3979.25
3707.54
10.0 2568.00
283.95
792.50
32.12
14.37
30.24
570.39
3658.82
3674.69
3689.06
3422.34
11.3 2354.00
260.29
742.50
29.44
14.37
27.72
522.86
3371.16
3384.51
3398.88
3137.15
12.5 2140.00
236.63
692.50
26.77
14.37
25.20
475.33
3083.50
3094.33
3108.70
2851.95
13.8 1926.00
212.96
642.50
24.09
14.37
22.68
427.79
2795.83
2804.14
2818.51
2566.76
15.0 1712.00
189.30
592.50
21.41
14.37
20.16
380.26
2508.17
2513.96
2528.33
2281.56
16.3 1498.00
165.64
542.50
18.74
14.37
17.64
332.73
2220.51
2223.78
2238.15
1996.37
17.5 1284.00
141.98
492.50
16.06
14.37
15.12
285.20
1932.85
1933.60
1947.97
1711.17
18.8 1070.00
118.31
442.50
13.38
14.37
12.60
237.66
1645.18
1643.41
1657.78
1425.98
20.0
856.00
94.65
392.50
10.71
14.37
10.08
190.13
1357.52
1353.23
1367.60
1140.78
21.3
642.00
70.99
342.50
8.03
14.37
7.56
142.60
1069.86
1063.05
1077.42
855.59
22.5
428.00
47.33
292.50
5.35
14.37
5.04
95.07
782.20
772.87
787.24
570.39
23.8
214.00
23.66
242.50
2.68
14.37
2.52
47.53
494.53
482.68
497.05
285.20
25.0
0.00
0.00
192.50
0.00
14.37
0.00
0.00
206.87
192.50
206.87
0.00
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
16
4. GAYA PRESTRESS, EKSENTRISITAS, DAN JUMLAH TENDON 4.1. KONDISI AWAL (SAAT TRANSFER) Kuat tekan beton,
fc' = 0.83 * K * 100 =
41500
kPa
Kuat tekan beton pada keadaan awal (saat transfer),
fci' = 0.80 * fc' =
33200
kPa
Mutu beton,
K - 500
Wa = 5.06053 m
Section properties,
Pt
3
Wb = 3.22956 m
3
A=
6.26020
xo A
xo C
ya
eo
Y
m2
eo
yb
es
B
Pt X
L/2
L/2 - Pt / A
0.80 f ci
+Pt*es/Wa - Mbs / Wa
+
+
=
es
yb zo
- Pt / A
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
-Pt*es/Wb
+ Mbs / Wb
-0.55 * f ci'
17
Letak titik berat box girder terhadap sisi bawah,
yb =
1.526
m
Ditetapkan jarak pusat berat tendon terhadap sisi bawah box girder,
zo =
0.30
m
es = yb - zo =
1.226
m
Eksentrisitas tendon,
Mbs = 49885.997 kNm
Momen akibat berat sendiri : Tegangan di serat atas,
0.80*√ fci = - Pt / A + Pt * es / Wa - Mbs / Wa
(persamaan 1)
Tegangan di serat bawah,
-0.55 * fci' = - Pt / A - Pt * es / Wb + Mbs / Wb
(persamaan 2)
Besarnya gaya prategang awal ditentukan sebagai berikut :
Pt = ( 0.80*√ fci + Mbs / Wa ) / ( es / Wa - 1/ A ) = 175270.53 kN
Dari pers (1) : Dari pers (2) :
Pt = ( 0.55* fci + Mbs / Wb ) / ( es / Wb + 1/ A ) =
62491.38
kN
Pt =
62491.38
kN
Dari persamaan 1, dan 2, diambil gaya prategang awal,
Digunakan kabel yang terdiri dari beberapa kawat baja untaian "Stands cable" standar VSL, dengan data sbb. : Jenis strands
Uncoated 7 wire super strands ASTM A-416 grade 270
Diameter nominal strands
(1/2")
Luas tampang nominal satu strands
0.01270 m 2 Ast = 0.00010 m
Beban putus minimal satu strands
Pbs = 187.32 kN
(100% UTS atau 100% beban putus)
ns = Pt / ( 0.8* Pbs ) =
Jumlah strand minimal yang diperlukan, Jumlah kawat untaian (strands cable)
20
kawat untaian tiap tendon
417
strand
Digunakan jumlah strands sebagai berikut : ns1 =
7
Tendon
20
strands / tendon =
140
Strands
dg. selubung tendon =
85
mm
ns2 =
7
Tendon
20
strands / tendon =
140
Strands
dg. selubung tendon =
85
mm
ns5 =
7
Tendon
20
strands / tendon =
140
Strands
dg. selubung tendon =
85
mm
nt =
21
Tendon
420
Strands
Beban satu strands, [C]2008 : MNI-EC
Jumlah strands,
ns =
Pbs1 = Pt / ns = 148.789 kN Perhitungan Box Girder Prategang
18
Persentase tegangan leleh yang timbul pada baja ( % Jacking Force) : Gaya prestress yang terjadi akibat jacking :
po = Pt / ( ns * Pbs1 ) =
79.430%
< 80% (OK)
Pj = po * ns * Pbs1 =
49637.14
kN
=
63.09%
UTS
4.2. KONDISI AKHIR (SAAT SERVICE) Diperkirakan kehilangan tegangan ( loss of prestress ) =
30%
Gaya prestress akhir setelah kehilangan tegangan (loss of prestress) sebesar 30% :
Peff = 70% * Pj = Mutu beton,
K - 500
Momen,
Kuat tekan beton,
MMS = 53500.1 kNm
MTD = 17312.5 kNm
MMA =
Mbs = 59415.7 kNm
5915.6 kNm
Wa = 5.06053 m
Section properties,
fc' = 0.83 * K * 100 =
3
3 Wb = 3.22956 m
34746.00
kN
41500
kPa
es =
1.226
m
A=
6.26020
m2
Tegangan di serat atas,
-0.45 * fc' = - Peff / A + Peff * es / Wa - Mbs / Wa - MTD / Wa
(persamaan 3)
Tegangan di serat bawah,
0.50*√ fc' = - Peff / A - Peff * es / Wb + Mbs / Wb + MTD / Wb
(persamaan 4)
Dari pers (3) :
Peff = [ -0.45*fc' + ( Mbs + MTD )/Wa ] / ( es / Wa - 1/ A ) =
42558.25
kN
Dari pers (4) :
Peff = [ 0.50*√fc' + ( Mbs + MTD )/ Wb ] / ( es / Wb + 1/ A ) =
50018.62
kN
Peff =
42558.25
kN
Peff =
54.09%
Dari persamaan 3, dan 4, diambil gaya prategang efektif,
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
UTS
19
5. POSISI TENDON 5.1. POSISI TENDON DI TENGAH BENTANG a= yd = zo - a =
Ditetapkan,
0.15
m
0.15
m
Jarak masing-masing baris tendon thd.alas
z1 = a + 2*yd =
0.450
m
z2 = a + yd =
0.300
m
z3 = a =
0.150
m
5.2. POSISI TENDON DI TUMPUAN yd' =
0.40
m
a' = yb - yd' =
1.13
m
Ditetapkan,
Jarak masing-masing baris tendon thd.alas
z1' = a' + 2*yd' =
1.926
m
z2' = a' + yd' =
1.526
m
z3' = a' =
1.126
m
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
20
5.3. EKSENTRISITAS MASING-MASING TENDON Baris Tendon
Posisi Tendon di Tumpuan
Baris Posisi Tendon di Tendon Tengah Bentang x = 20.00
zi'
fi = zi' - zi
Baris Tendon
zi (m)
1
x = 0.00 m z1' = a' + 2 * yd'
1.926
1
z1 = a + 2*yd
0.450
1
1.476
2
z2' = a' + yd'
1.526
2
z2 = a + yd
0.300
2
1.226
3
z3' = a'
1.126
3
z3 = a
0.150
3
0.976
(m)
(m)
5.4. LINTASAN INTI TENDON (CABLE) Panjang box girder, Persamaan lintasan tendon :
[C]2008 : MNI-EC
L=
50.00
m
es =
Eksentrisitas, 2
Y = 4 * f * X / L * (L - X)
dengan,
Perhitungan Box Girder Prategang
1.226
m
f = es
21
X
Y
X
Y
X
Y
X
Y
X
Y
(m)
(m)
(m)
(m)
(m)
(m)
(m)
(m)
(m)
(m)
-0.25
-0.025
10.00
0.785
21.00
1.195
32.00
1.130
43.00
0.590
0.00
0.000
11.00
0.842
22.00
1.208
33.00
1.101
44.00
0.518
1.00
0.096
12.00
0.895
23.00
1.218
34.00
1.067
45.00
0.441
2.00
0.188
13.00
0.944
24.00
1.224
35.00
1.030
46.00
0.361
3.00
0.277
14.00
0.989
25.00
1.226
36.00
0.989
47.00
0.277
4.00
0.361
15.00
1.030
26.00
1.224
37.00
0.944
48.00
0.188
5.00
0.441
16.00
1.067
27.00
1.218
38.00
0.895
49.00
0.096
6.00
0.518
17.00
1.101
28.00
1.208
39.00
0.842
50.00
0.000
7.00
0.590
18.00
1.130
29.00
1.195
40.00
0.785
50.25
-0.025
8.00
0.659
19.00
1.155
30.00
1.177
41.00
0.724
9.00
0.724
20.00
1.177
31.00
1.155
42.00
0.659
xo = 49.00 m
L/2 + xo =
74.00
m
α AB = 2*(es + eo)/(L/2 + xo) =
0.036
eo = 0.096 m
es + eo =
1.322
m
α BC = 2*(es + eo)/(L/2 + xo) =
0.036
5.5. SUDUT ANGKUR Persamaan lintasan tendon,
Y = 4 * fi * X / L2 * (L - X) dY/dX = 4 * fi * ( L - 2*X) / L 2
Untuk X = 0 (posisi angkur di tumpuan), maka
dY/dX = 4 * fi / L
Persamaan sudut angkur,
α = ATAN (dY/dX)
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
22
NO TENDON
JUMLAH
DIAMETER
STRAND SELUBUNG
Eksentri-
fi
sitas
(m)
dY/dX
SUDUT ANGKUR
1
140
85
f1 =
1.476
0.11809
2
140
85
f2 =
1.226
0.09809
3
140
85
f3 =
0.976
0.07809
ANGKUR HIDUP TIPE
0.11754
rad
=
6.735 º
0.09777
rad
=
5.602 º
0.07793
rad
=
4.465 º
VSL 19 Sc
ANGKUR MATI
VSL
TIPE
19 P
[C]2008 : MNI-EC
α1 = α2 = α3 =
Perhitungan Box Girder Prategang
23
5.6. TATA LETAK DAN TRACE KABEL L = 50.00 m fo = es = 1.22608 m yb = 1.526 m f1 = f2 = f3 =
1.476 1.226 0.976
m m m
Posisi masing-masing cable :
zi = zi' - 4 * fi * X / L2 * (L - X)
[C]2008 : MNI-EC
Jarak
Trace
Posisi baris tendon
z1
z2
z3
(m) 0.00 1.00
(m) 1.5261 1.4300
(m) 1.9261 1.8104
(m) 1.5261 1.4300
(m) 1.1261 1.0496
2.00 3.00 4.00 5.00
1.3378 1.2495 1.1651 1.0847
1.6994 1.5931 1.4915 1.3947
1.3378 1.2495 1.1651 1.0847
0.9762 0.9059 0.8387 0.7747
6.00 7.00 8.00 9.00
1.0082 0.9356 0.8669 0.8022
1.3026 1.2152 1.1325 1.0546
1.0082 0.9356 0.8669 0.8022
0.7138 0.6560 0.6013 0.5498
10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00
0.7414 0.6845 0.6315 0.5825 0.5374 0.4962 0.4589 0.4256 0.3961 0.3706 0.3490 0.3314 0.3177 0.3078 0.3020 0.3000
0.9814 0.9129 0.8491 0.7901 0.7358 0.6862 0.6413 0.6012 0.5657 0.5350 0.5090 0.4878 0.4713 0.4594 0.4524 0.4500
0.7414 0.6845 0.6315 0.5825 0.5374 0.4962 0.4589 0.4256 0.3961 0.3706 0.3490 0.3314 0.3177 0.3078 0.3020 0.3000
0.5014 0.4561 0.4139 0.3749 0.3390 0.3062 0.2765 0.2500 0.2265 0.2062 0.1890 0.1750 0.1641 0.1562 0.1516 0.1500
X
Perhitungan Box Girder Prategang
zo
24
z (m)
2.50 2.40 2.30 2.20 2.10 2.00 1.90 1.80 1.70 1.60 1.50 1.40 1.30 1.20 1.10 1.00 0.90 0.80 0.70 0.60 0.50 0.40 0.30 0.20 0.10 0.00
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
x (m)
Trace Masing-masing Cable
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
25
6. KEHILANGAN TEGANGAN (LOSS OF PRESTRESS) 6.1. KEHILANGAN TEGANGAN AKIBAT GESEKAN ANGKUR (ANCHORAGE FRICTION) Pj =
Gaya prestress akibat jacking (jacking force) :
49637.14
kN
Kehilangan gaya akibat gesekan angkur diperhitungkan sebesar 3% dari gaya prestress akibat jacking.
Po = 97% * Pj =
48148.02
kN
6.2. KEHILANGAN TEGANGAN AKIBAT GESEKAN CABLE (JACK FRICTION)
α AB =
Sudut lintasan tendon dari ujung ke tengah :
0.036
rad
Perubahan sudut total lintasan tendon,
α BC = α = α AB + α BC =
0.036
rad
0.071
rad
µ= β=
Dari Tabel 6.6 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh : Koefisien gesek, Dari Tabel 6.7 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh : Koefisien Wobble,
0.2 0.012
Gaya prestress akibat jacking setelah memperhitungkan loss of prestress akibat gesekan angkur,
Px = P o * e
Loss of prestress akibat gesekan kabel : dengan,
[C]2008 : MNI-EC
-µ*(α + β*Lx)
Po =
48148.02
kN
44700.54
kN
42097.36
kN
e = 2.7183 (bilangan natural)
Untuk,
Lx =
25.00
m
Untuk,
Lx =
50.00
m
Px = Po * e -µ*(α + β*Lx) = Px = Po * e -µ*(α + β*Lx) =
Perhitungan Box Girder Prategang
26
6.3. KEHILANGAN TEGANGAN AKIBAT PEMENDEKAN ELASTIS (ELASTIC SHORTENING) es = 1.22607735 m
Jarak titik berat tendon baja terhadap ttk berat box girder
4 Ix = 4.92856056 m
Momen inersia tampang box girder Modulus elatis box girder
A = 6.26020349 m2 Ec = 3.567E+07 kPa
Modulus elastis baja prestress (strand)
Es = 1.930E+08 kPa
Jumlah total strands
ns =
420
Luas tampang nominal satu strands
Ast =
0.00010
m2
Beban putus satu strands
Pbs =
187.32
kN
Momen akibat berat sendiri box girder
Mbs = 49885.997 kNm
Luas tampang box girder
At = ns * Ast =
Luas tampang tendon baja prestress Modulus ratio antara baja prestress dengan box girder Jari-jari inersia penampang box girder
0.04145
n = Es / E c =
5.411
i = √ ( Ix / A ) =
0.887
Ke = At / A *( 1 +
es2
m
2
m
2
/ i ) = 0.01926576
Tegangan baja pre-stress sebelum loss of prestresss (di tengah bentang) :
σpi = ns * Pbs / At =
1897872
kPa
Kehilangan tegangan pada baja oleh regangan elastik dengan memperhitungkan pengaruh berat sendiri :
∆σpe' = σpi * n * Ke / (1 + n * Ke) =
179161
kPa
20702
kPa
56007
kPa
Tegangan beton pada level bajanya oleh pengaruh gaya prestress Pt :
σbt = ∆σpe' / n - M balok *es / Ix = Kehilangan tegangan pada baja oleh regangan elastik tanpa pengaruh berat sendiri :
∆σpe = 1/2 * n * σbt = [C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
27
Loss of prestress akibat pemendekan elastis :
∆Pe = ∆σpe * At =
2321.70
kN
6.4. KEHILANGAN TEGANGAN AKIBAT PENGANGKURAN (ANCHORING) ∆L = 0.002 m Es = 1.930E+08 kPa
Panjang tarik masuk (berkisar antara 2 - 7 mm) diambil 2 mm : Modulus elastis baja prestress : Luas tampang tendon baja prestress :
At =
0.04145
m2
Loss of prestress akibat gesekan angkur :
Po =
48148.02
kN
Loss of prestress akibat gesekan cable :
Px =
44700.54
kN
Jarak dari ujung sampai tengah bentang,
Lx =
25.00
m
Kemiringan diagram gaya :
m = tan ω = ( Po - Px ) / Lx =
137.899
Jarak pengaruh kritis slip angkur dr ujung :
Lmax = √ ( ∆L * Es * At / m ) =
10.77
m
2970.90
kN
P'max = Po - ∆P / 2 =
46663
kN
Pmax = P'max - ∆Pe =
44341
kN
∆P = 2*Lmax* tan ω =
Loss of prestress akibat angkur :
kN/m
6.5. KEHILANGAN TEGANGAN AKIBAT RELAXATION OF TENDON a. Pengaruh Susut (Shrinkage) ∆εsu = εb * kb * ke * kp εb = regangan dasar susut (basic shrinkage strain).
Untuk kondisi kering udara dengan kelembaban < 50 %,
Dari Tabel 6.4 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh : [C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
εb =
0.0006 28
kb = koefisien yang tergantung pada pemakaian air semen (water cement ratio) untuk beton mutu tinggi dengan faktor air semen, w = 0.40
Cement content =
4.5
kN/m3
Dari Kurva 6.1 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh :
kb =
0.905
ke =
0.734
ke = koefisien yang tergantung pada tebal teoritis (em) Luas penampang balok,
A = 6.26020349 m2
Keliling penampang box girder yang berhubungan dg udara luar,
K=
19.537
m
em = 2 * A / K =
0.641
m
Dari Kurva 6.2 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh :
kp = koefisien yang tergantung pada luas tulangan baja memanjang non pre-stress. Presentase luas tulangan memanjang terhadap luas tampang balok :
0.50%
p=
kp = 100 / (100 + 20 * p) =
0.999
∆εsu = εb * kb * ke * kp = 0.00039816 Es = 1.930E+08 kPa
Modulus elastis baja prestress (strand),
σsh = ∆εsu * Es =
Tegangan susut :
76845.62
kPa
Pi = Px - ∆Pe =
42379
kN
Pi / (ns * Pbs) =
53.87%
b. Pengaruh Rayapan (Creep) P initial (keadaan saat transfer) di tengah bentang :
Mbs = 49886.0 kNm 3 Wa = 5.06053 m
Wb = 3.22956 m
Ec =
UTS
3.567E+07 kPa
es = 1.22607735 m
3
3 A = 6.26020349 m
Tegangan beton di serat atas,
fa = - Pi / A + Pi * es / Wa - M balok / Wa =
-6359.78
kPa
Tegangan beton di serat bawah,
fb = - Pi / A - Pi * es / Wb + M balok / Wb =
-7411.67
kPa
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
29
εcr = ( fc / Ebalok) * kb * kc * kd * ke * ktn
Regangan akibat creep,
kc = koefisien yang tergantung pada kelembaban udara, untuk perhitungan diambil kondisi kering dengan kelembaban udara < 50 %.
kc =
Dari Tabel 6.5 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh :
3
kd = koefisien yang tergantung pada derajat pengerasan beton saat dibebani dan pada suhu rata-rata di sekelilingnya selama pengerasan beton. Karena grafik pada gambar 6.4 didasarkan pada temperatur 20 ° C, sedang temperatur rata-rata di Indonesia umumnya lebih dari 20° C, maka perlu ada koreksi waktu pengerasan beton sebagai berikut : Jumlah hari dimana pengerasan terjadi pada suhu rata-rata T, Temperatur udara rata-rata,
t=
28
hari
T=
27.5
°C
35
hari
t' = t * (T + 10) / 30 =
Umur pengerasan beton terkoreksi saat dibebani :
Dari Kurva 6.4 (NAASRA Bridge Design Specification) untuk semen normal tipe I diperoleh :
kd =
0.938
ktn =
0.2
ktn = koefisien yang tergantung pada waktu ( t ) dimana pengerasan terjadi dan tebal teoritis (e m). Untuk,
t=
28
em =
hari
0.641
m
Dari Kurva 6.4 (NAASRA Bridge Design Specification) untuk semen normal tipe I diperoleh :
fc = f b =
7411.67
εcr = ( fc / Ebalok) * kb * kc * kd * ke * ktn =
0.00008
σcr = εcr * Es =
14992.34
kPa
∆σsc = σcr + σsh =
91837.96
kPa
Tegangan akibat Creep :
kPa
σpi = Pi / At = 1022309.96 kPa Besar tegangan terhadap UTS = X=
0
Jika :
X=
1
Jika :
X=
2
Jika :
σpi σpi σpi
<
50% UTS
=
50% UTS
=
70% UTS
Relaxasi setelah 1000 jam pada 70% beban putus (UTS) : [C]2008 : MNI-EC
Nilai, c=
Perhitungan Box Girder Prategang
2.50%
53.87%
X=
UTS
1.193
53.87% UTS 30
σr = X * c * ( σpi - ∆σsc) = 27758.431 kPa Loss of Prestress jangka panjang Gaya efektif di tengah bentang balok : Kehilangan gaya prestress total,
= ∆σsc + σr =
119596.395 kPa
∆P = ( ∆σsc + σr ) * At =
4957.75
kN
Peff = Pi - ∆P =
37421.09
kN
( 1 - Peff/Pj )*100% =
24.61%
≈
30%
Cukup dekat dengan estimasi awal (kehilangan gaya pre-stress akhir = 30% ) OK ! Kontrol tegangan pada tendon baja pasca tarik segera setelah penyaluran gaya prestress :
0.70 * fpu =
1302000
kPa
fp = Peff / At =
902714
kPa
0.70*fpu
( OK )
Tegangan ijin tendon baja pasca tarik : Tegangan yang terjadi pada tendon baja pasca tarik :
<
60000
50000
49637.14
48148.02 44700.54
42378.84
40000
37421.09
30000
20000
Gaya
(kN)
% UTS
Loss of prestress
Pj
49637.14
63.09%
Anchorage friction
Po
48148.02
61.20%
Jack friction
Px
44700.54
56.82%
Elastic shortening
Pi
42378.84
53.87%
Relaxation of tendon
Peff
37421.09
47.56%
10000
Loss of prestress =
24.61%
0 Pj
[C]2008 : MNI-EC
Po
Px
Pi
Peff
Perhitungan Box Girder Prategang
31
6. TEGANGAN YANG TERJADI AKIBAT GAYA PRESTRESS Menurut BDM (Bridge Design Manual), tegangan beton sesaat setelah penyaluran gaya prestress (sebelum terjadi kehilangan tegangan sebagai fungsi waktu) tidak boleh melampaui nilai berikut : 1) Tegangan serat tekan terluar harus ≤ 0.55 * fci' 2) Tegangan serat tarik terluar harus ≤
0.25 * √ fci'
Tegangan beton pada kondisi beban layan (setelah memperhitungkan semua kehilangan tegangan) tidak boleh melebihi nilai sebagai berikut : 1) Tegangan serat tekan terluar akibat pengaruh pre-stress, beban mati, dan beban hidup
≤ 0.4 * fc'
2) Tegangan serat tarik terluar yang pada awalnya mengalami tekan,
≤ 0.50 * √ fc'
6.1. KEADAAN AWAL (SAAT TRANSFER)
Mutu beton balok pre-stress,
K - 500
Kuat tekan beton,
Kuat tekan beton pada keadaan awal (saat tranfer), [C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
fc' = 0.83*K *100 =
41500
kPa
fci' = 0.80 * fc' =
33200
kPa 32
0.55 * fci' =
18260
kPa
0.25 * √ fci' =
1440
kPa
Tegangan ijin beton tekan, Tegangan ijin beton tarik,
Pt = 62491.4 kN
Wa = 5.06053 m
3
A = 6.26020 m
Mbs = 49886.0 kNm
3 Wb = 3.22956 m
es = 1.226077 m
2
Tegangan di serat atas,
fa = - Pt / A + Pt * es / Wa - Mbs / Wa =
-4700
kPa
Tegangan di serat bawah,
fb = - Pt / A - Pt * es / Wb + Mbs / Wb =
-18260
kPa
< 0.55*fc' (OK)
6.2. KEADAAN SETELAH LOSS OF PRESTRESS Mutu beton balok pre-stress,
fc' = 0.83*K *100 =
41500
kPa
Tegangan ijin beton tekan,
0.40 * fc' =
16600
kPa
Tegangan ijin beton tarik,
0.5 * √ fc' =
3221
kPa
K - 500
Kuat tekan beton,
Peff = 37421.1 kN
W a = 5.06053 m
3
A = 6.26020 m
Mbs = 49886.0 kNm
3 W b = 3.22956 m
es = 1.226077 m
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
2
33
Tegangan di serat atas,
fa = - Peff / A + Peff * es / Wa - Mbs / Wa =
-6769
kPa
Tegangan di serat bawah,
fb = - Peff / A - Peff * es / Wb + Mbs / Wb =
-4738
kPa
< 0.40*fc' (OK)
7. TEGANGAN PADA BOX GIRDER AKIBAT BEBAN 7.1. TEGANGAN AKIBAT BERAT SENDIRI (MS) MMS =
53500
A= Wa =
6.26020
m2
5.06053
m3
Wb =
3.22956
m3
kNm
Tegangan beton di serat atas :
fa = - MMS / Wa =
-10572
kPa
Tegangan beton di serat bawah :
fb = + MMS / Wb =
16566
kPa
7.2. TEGANGAN AKIBAT BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
MMA =
5916
A= Wa =
6.26020
m2
5.06053
m3
Wb =
3.22956
m3
kNm
34
Tegangan beton di serat atas :
fa = - MMA / Wa =
-1169
kPa
Tegangan beton di serat bawah :
fb = + MMA / Wb =
1832
kPa
7.3. TEGANGAN AKIBAT SUSUT DAN RANGKAK (SR) 7.3.1. TEGANGAN AKIBAT SUSUT BETON (SHRINKAGE) Gaya internal yang timbul akibat susut (menurut NAASRA Bridge Design Specification) dinyatakan dengan :
Ps = Aplat * Ec * ∆εsu * [ ( 1 - e-cf ) / cf ] Aplat = luas penampang plat bagian atas,
Aplat = (B1 +2*B2) * t1 =
Ec = modulus elastis beton,
Ec =
e = bilangan natural,
[C]2008 : MNI-EC
e=
Perhitungan Box Girder Prategang
2.88750
m2
3.567E+07 kPa 2.7183
35
kb = 0.905 kc = 3 kd = 0.938 2 A = 6.26020 m Eksentrisitas tendon, 3 Wa = 5.06053 m
Wb = 3.22956 m
ke = 0.734 e' = ya - t1 / 2 =
ktn = 0.2 0.799
m
Gaya internal yang timbul akibat susut :
3
∆εsu = εb * kb * ke * kp = 0.0003982
cf = kb * kc * kd * ke * ( 1 - ktn) =
1.49540
Ps = Aplat * Ec * ∆εsu * [ ( 1 - e-cf ) / cf ] =
21276.61
kN
Tegangan akibat susut yang terjadi : Tegangan beton di serat atas, Tegangan beton di serat bawah,
fa = Ps/Aplat - Ps / A - Ps * e' / Wa =
611
kPa
fb = - Ps / A + Ps * e' / Wb =
1865
kPa
7.3.2. TEGANGAN AKIBAT RANGKAK BETON (CREEP)
Residual creep (menurut NAASRA Bridge Design Specification) dinyatakan dengan persamaan :
σcr = ( 1 - e-cf )*( σ2 - σ1 )
σ1 = tegangan sevice akibat berat sendiri saja [C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
36
σ2 = tegangan service akibat beban mati dan beban mati tambahan cf = the residual creep factor = e = bilangan natural =
kb * kc * kd * ke * ( 1 - ktn)
= 1.49540
2.7183
Tegangan service akibat beban mati dan beban mati tambahan : Tegangan beton di serat atas
fa = - Peff / A + Peff * es / Wa - ( MMS + MMA ) / Wa =
-8652
kPa
fb = - Peff / A - Peff * es / Wb + ( MMS + MMA) / Wb =
-1787
kPa
Tegangan beton di serat bawah
( 1 - e-cf ) =
0.77584
σ2
σ1
σcr
(kPa)
(kPa)
(kPa)
Tegangan beton di serat atas
fa =
-8652
fa =
-6769
fa =
-1461
Tegangan beton di serat bawah
fb =
-1787
fb =
-4738
fb =
-2289
7.3.3. SUPERPOSISI TEGANGAN SUSUT DAN RANGKAK
Susut
Tegangan pada beton akibat
Rangkak
Susut dan Rangkak
Tegangan beton di serat atas
fa =
611
kPa
-1461
kPa
-850
kPa
Tegangan beton di serat bawah
fb =
1865
kPa
-2289
kPa
-425
kPa
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
37
7.4. TEGANGAN AKIBAT PRATEGANG (PR) Peff = 37421.1 kN
es =
1.226
m
Tegangan beton di serat atas
fa = - Peff / A + Peff * es / Wa =
3089
kPa
Tegangan beton di serat bawah
fb = - Peff / Ac - Peff * es / Wb =
-20184
kPa
Tegangan beton di serat atas
fa = - MTD / Wa =
-3421
kPa
Tegangan beton di serat bawah
fb =
5361
kPa
Gaya prestress efektif,
Eksentrisitas,
A = 6.26020 m2 3 Wa = 5.06053 m 3 Wb = 3.22956 m
7.5. TEGANGAN AKIBAT BEBAN LAJUR "D" (TD) MTD = 17312.5 kNm 3 Wa = 5.06053 m 3 Wb = 3.22956 m
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
MTD / Wb =
38
7.5. TEGANGAN AKIBAT BEBAN PEJALAN KAKI (TP) MTP =
669.1
kNm
3 Wa = 5.06053 m 3 Wb = 3.22956 m
Tegangan beton di serat atas
fa = - MTP / Wa =
-132
kPa
Tegangan beton di serat bawah
fb =
MTP / Wb =
207
kPa
Tegangan beton di serat atas
fa = - MTB / Wa =
-71
kPa
Tegangan beton di serat bawah
fb =
111
kPa
7.6. TEGANGAN AKIBAT GAYA REM (TB)
MTB = 359.24 kNm 3 Wa = 5.06053 m 3 Wb = 3.22956 m
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
MTB / Wb =
39
7.7. TEGANGAN AKIBAT BEBAN ANGIN (EW)
MEW = 630.00 kNm 3 Wa = 5.06053 m 3 Wb = 3.22956 m
Tegangan beton di serat atas
fa = - MEW / Wa =
-124
kPa
Tegangan beton di serat bawah
fb =
195
kPa
MEW / Wb =
7.8. TEGANGAN AKIBAT BEBAN GEMPA (EQ)
MEQ = 11883.1 kNm 3 Wa = 5.06053 m 3 Wb = 3.22956 m
Tegangan beton di serat atas
fa = - MEQ / Wa =
-2348
kPa
Tegangan beton di serat bawah
fb =
3679
kPa
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
MEQ / Wb =
40
7.9. TEGANGAN AKIBAT PENGARUH TEMPERATUR (ET) Pt = At * Ec * β * (Ta + Tb) / 2
Gaya internal akibat perbedaan temperatur : Perbedaan temperatur, Modulus elastis balok,
15
ºC
At = Luas tampang yang ditinjau Ta = Temperatur atas
Ec = 3.6E+07 kPa 1.1E-05 / ºC
β=
Koefisien muai,
[C]2008 : MNI-EC
∆T =
Tb = Temperatur bawah
B1 =
6.250
m
x=
0.20
m
A=
6.26020
m2
B2 =
1.000
m
y=
0.20
m
ya =
0.974
m
t1 =
0.350
m
yb =
1.526
m
t2 =
0.250
m
Wa =
5.06053
m3
t3 =
0.400
m
Wb =
3.22956
m3
t4 =
0.400
m Perhitungan Box Girder Prategang
41
MOMEN AKIBAT TEMPERATUR Lebar
Tebal
Shape
b
h
(m)
(m)
1
6.25
0.35
1.0
2
1.00
0.25
3
1.00
4
Jumlah
Luas
Temperatur
Gaya
Lengan thd
Momen
Pt
titik berat
Mpt
(kg)
zi (m)
(kg-cm)
At (m2)
atas
bawah
Ta ( ºC)
Tb ( ºC)
(Ta+Tb)/2 ( ºC)
1
2.1875
15.0
8.0
11.50
9870.55
0.799
7885.806
1.0
2
0.5000
15.0
10.0
12.50
2452.31
0.849
2081.822
0.10
0.5
2
0.1000
10.0
8.0
9.00
353.13
0.691
243.870
0.62
0.40
1.0
2
0.4991
8.0
0.0
4.00
783.39
0.312
244.386
5
0.62
0.40
1.0
1
0.2496
8.0
0.0
4.00
391.69
0.312
122.193
6
0.20
0.20
0.5
4
0.0800
8.0
6.0
7.00
219.73
0.557
122.444
No
ΣPt = Eksentrisitas,
ep = ΣMpt / ΣPt =
0.760
14070.80
ΣMpt = 10700.522
m
Tegangan yang terjadi akibat perbedaan temperatur : Tegangan beton di serat atas plat : Tegangan beton di serat bawah balok :
[C]2008 : MNI-EC
fa = - Ec* β * ∆T + ΣPt / A + ΣPt * ep / Wa =
-1523
kPa
fb = ΣPt / A - ΣPt * ep / Wb =
-1066
kPa
Perhitungan Box Girder Prategang
42
8. KONTROL TEGANGAN TERHADAP KOMBINASI PEMBEBANAN Mutu Beton :
K - 500
Kuat tekan beton,
fc' = 0.83*K*100 = 41500 kPa
Tegangan ijin tekan beton : Tegangan ijin tarik beton :
fai = 0.4 * fc' =
16600
kPa
fbi = 0.60 * √fc' =
3865
kPa
KOMBINASI PEMBEBANAN UNTUK TEGANGAN IJIN Aksi / Beban
Simbol
KOMBINASI PEMBEBANAN
1
2
3
4
5
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
√
√
√
√ √
A. Aksi Tetap Berat sendiri
MS
Beban Mati Tambahan
MA
Susut dan Rangkak
SR
Prategang
PR
B. Aksi Transien Beban Lajur "D"
TD
Beban pedestrian
TP
√ √
Gaya Rem
TB
√
C. Aksi Lingkungan Pengaruh Temperatur
ET
Beban Angin
EW
Beban Gempa
EQ
[C]2008 : MNI-EC
√
√
Perhitungan Box Girder Prategang
43
8.1. KONTROL TEGANGAN TERHADAP KOMBINASI - 1 Teg. ijin tekan : Teg
fa fb
- 0.4 * fc' = -16600 kPa
Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress
Teg. ijin tarik :
0.60 * √fc' =
3865
kPa
Lajur "D"
Pedestrian
Rem
Temperatur
Angin
Gempa
TEGANGAN
ET
EW
EQ
KOMB
MS
MA
SR
PR
TD
TP
TB
-10572
-1169
-850
3089
-3421
-132
-71
-13127
16566
1832
-425
-20184
5361
207
111
3468
Keterangan :
fa
<
0.4 * fc'
AMAN (OK)
fb
<
0.6*√fc'
AMAN (OK)
8.2. KONTROL TEGANGAN TERHADAP KOMBINASI - 2 Teg. ijin tekan : Teg
fa fb
- 0.4 * fc' = -16600 kPa
Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress
Teg. ijin tarik :
0.60 * √fc' =
3865
kPa
Lajur "D"
Pedestrian
Rem
Temperatur
Angin
Gempa
TEGANGAN
EW
EQ
KOMB
MS
MA
SR
PR
TD
TP
TB
ET
-10572
-1169
-850
3089
-3421
-132
-71
-1523
-14650
16566
1832
-425
-20184
5361
207
111
-1066
2402
Keterangan :
[C]2008 : MNI-EC
fa
<
0.4 * fc'
AMAN (OK)
fb
<
0.6*√fc'
AMAN (OK)
Perhitungan Box Girder Prategang
44
8.3. KONTROL TEGANGAN TERHADAP KOMBINASI - 3 Teg. ijin tekan : Teg
fa fb
- 0.4 * fc' = -16600 kPa
Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress
Teg. ijin tarik :
0.60 * √fc' =
3865
kPa
Lajur "D"
Pedestrian
Rem
Temperatur
Angin
Gempa
TEGANGAN
ET
EW
EQ
KOMB
MS
MA
SR
PR
TD
TP
TB
-10572
-1169
-850
3089
-3421
-132
-71
-124
-13251
16566
1832
-425
-20184
5361
207
111
195
3663
Keterangan :
fa
<
0.4 * fc'
AMAN (OK)
fb
<
0.6*√fc'
AMAN (OK)
8.4. KONTROL TEGANGAN TERHADAP KOMBINASI - 4 Teg. ijin tekan : Teg
fa fb
- 0.4 * fc' = -16600 kPa
Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress
Teg. ijin tarik :
0.60 * √fc' =
3865
kPa
Lajur "D"
Pedestrian
Rem
Temperatur
Angin
Gempa
TEGANGAN
EQ
KOMB
MS
MA
SR
PR
TD
TP
TB
ET
EW
-10572
-1169
-850
3089
-3421
-132
-71
-1523
-124
-14775
16566
1832
-425
-20184
5361
207
111
-1066
195
2597
Keterangan :
[C]2008 : MNI-EC
fa
<
0.4 * fc'
AMAN (OK)
fb
<
0.6*√fc'
AMAN (OK)
Perhitungan Box Girder Prategang
45
8.5. KONTROL TEGANGAN TERHADAP KOMBINASI - 5 - 0.4 * fc' = -16600 kPa
Teg. ijin tekan : Teg
fa fb
Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress
Teg. ijin tarik :
0.60 * √fc' =
3865
kPa
Lajur "D"
Pedestrian
Rem
Temperatur
Angin
Gempa
TEGANGAN
TD
TP
TB
ET
EW
EQ
KOMB
MS
MA
SR
PR
-10572
-1169
-850
3089
-2348
-11851
16566
1832
-425
-20184
3679
1468
Keterangan :
fa
<
0.4 * fc'
AMAN (OK)
fb
<
0.6*√fc'
AMAN (OK)
9. LENDUTAN BOX GIRDER Ec = 3.6E+07 kPa 4 Ix = 4.92856 m
L=
50.00 m
9.1. LENDUTAN PADA KEADAAN AWAL (TRANSFER) Pt = Mbs =
62491 kN
es = 1.22608 m
49886 kNm
Qpt = 8 * Pt * es / L2 Qbs = 8 * Mbs / L
2
= 245.182 kN/m = 159.635 kN/m
δ = 5/384 * ( -Qpt + Qbs)*L4 / ( Ec*Ix) = -0.040 m [C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
ke atas
< L/240 (OK) 46
9.2. LENDUTAN SETELAH LOSS OF PRESTRESS Peff =
37421 kN
es = 1.22608 m
Mbs =
49886 kNm
Qpeff = 8 * Peff * es / L2 Qbs = 8 * Mbs / L
= 146.820 kN/m
2
= 159.635 kN/m
δ = 5/384 * ( -Qpeff + Qbs)*L4 / ( Ec*Ix ) =
0.006
m
ke bawah
< L/240 (OK)
9.3. LENDUTAN BOX GIRDER AKIBAT BEBAN Section Properties :
Ec = 3.6E+07 kPa 4 Ix = 4.92856 m
L=
50.00 m
Peff =
37421 kN
es =
1.2261 m
A = 6.26020 m2 3 Wa = 5.06053 m 3 Wb = 3.22956 m
9.3.1. LENDUTAN AKIBAT BERAT SENDIRI (MS)
QMS = 171.200 kN/m
[C]2008 : MNI-EC
δ = 5/384*QMS*L4 / ( Ec*Ix ) =
Perhitungan Box Girder Prategang
0.07925
m
ke bawah
47
9.3.2. LENDUTAN AKIBAT BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)
δ = 5/384*QMA*L4 / ( Ec*Ix ) =
QMA = 18.930 kN/m
0.00876
m
ke bawah
9.3.3. LENDUTAN AKIBAT PRESTRESS (PR) Peff =
37421 kN
es = 1.2261 m
Qpeff = 8 * Peff * es / L2 = 4
δ = 5/384*( -Qeff )* L / ( Ec* Ix ) =
-0.06796
146.820 m
kN/m ke atas
9.3.4. LENDUTAN AKIBAT SUSUT DAN RANGKAK (SR) a. Lendutan Akibat Susut (Shrinkage) Ps =
21277 kN
e' =
0.799
m
Qps = 8 * Ps * e' / L2 =
54.395
kN/m
δ = 5/384*Qps* L4 / ( Ec * Ix ) =
0.02518
m
Lendutan setelah loss of prestress,
δ1 =
0.00593
m
Lendutan saat tranfer,
δ2 =
-0.03960
m
δ = δ2 - δ1 =
-0.04553
m
δ=
-0.02035
m
ke atas
δ = 1/48* PTD*L / (Ec *Ix ) + 5/384*QTD*L4 / ( Ec*Ix ) =
0.02422
m
ke bawah
b. Lendutan Akibat Rangkak (Creep) Peff =
37421
Lendutan akibat rangkak, Lendutan (superposisi) akibat susut dan rangkak,
9.3.5. LENDUTAN AKIBAT BEBAN LAJUR "D" (TD)
QTD =
PTD = 385.000 kN
40.000 kN/m 3
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
48
9.3.6. LENDUTAN AKIBAT BEBAN PEJALAN KAKI / PEDESTRIAN (TP)
QTP =
2.141
δ = 5/384*QTP*L4 / ( Ec*Ix ) =
0.00099
m
ke bawah
δ = 0.0642 * MTB * L2 / ( Ec * Ix ) =
0.00066
m
ke bawah
0.00977
m
ke bawah
δ = 5/384*QEW*L4 / ( Ec *Ix ) =
0.00093
m
ke bawah
δ = 5/384*QEQ*L4 / ( Ec * Ix ) =
0.01760
m
ke bawah
kN/m
9.3.7. LENDUTAN AKIBAT BEBAN REM (TB)
MTB = 718.481 kNm
9.3.8. LENDUTAN AKIBAT PENGARUH TEMPERATUR (ET) ΣPt =
14071 kN
ep =
0.760 cm
δ = 0.0642 * ΣPt * ep * L2 / ( Ec * Ix ) = 9.3.9. LENDUTAN AKIBAT BEBAN ANGIN (EW)
QEW =
2.016
kN/m
9.3.10. LENDUTAN AKIBAT BEBAN GEMPA (EQ)
QEQ = 38.026 kN/m
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
49
10. KONTROL LENDUTAN TERHADAP KOMBINASI BEBAN δ = L / 240 =
Lendutan maksimum yang diijinkan,
KOMBINASI - 1 Lend
δ
Lendutan (m) pada box girder akibat beban
Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress
MS
0.20833 m
MA
SR
PR
Lajur "D"
Pedestrian
Rem
Temperatur
Angin
Gempa
LENDUTAN
TD
TP
TB
ET
EW
EQ
KOMB
0.07925 0.00876 -0.0204 -0.06796 0.02422 0.00099 0.00066
0.02457 Keterangan :
KOMBINASI - 2 Lend
δ
Lendutan (m) pada box girder akibat beban
Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress
MS
MA
SR
PR
Lajur "D"
Pedestrian
Rem
Temperatur
Angin
Gempa
LENDUTAN
TD
TP
TB
ET
EW
EQ
KOMB
0.07925 0.00876 -0.0204 -0.06796 0.02422 0.00099 0.00066
0.00977
0.03434 Keterangan :
KOMBINASI - 3 Lend
δ
MA
SR
PR
Lajur "D"
Pedestrian
Rem
Temperatur
Angin
Gempa
LENDUTAN
TD
TP
TB
ET
EW
EQ
KOMB
0.07925 0.00876 -0.0204 -0.06796 0.02422 0.00099 0.00066
0.00093
0.02550 Keterangan :
[C]2008 : MNI-EC
< L/240 (OK)
Lendutan (m) pada box girder akibat beban
Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress
MS
< L/240 (OK)
Perhitungan Box Girder Prategang
< L/240 (OK)
50
KOMBINASI - 4 Lend
Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress
MS
δ
Lendutan (m) pada box girder akibat beban MA
SR
PR
Lajur "D"
Pedestrian
Rem
Temperatur
Angin
Gempa
LENDUTAN
TD
TP
TB
ET
EW
EQ
KOMB
0.00977
0.00093
0.07925 0.00876 -0.0204 -0.06796 0.02422 0.00099 0.00066
0.03527 Keterangan :
KOMBINASI - 5 Lend
δ
Lendutan (m) pada box girder akibat beban
Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress
MS
< L/240 (OK)
MA
SR
PR
Lajur "D"
Pedestrian
Rem
Temperatur
Angin
Gempa
LENDUTAN
TD
TP
TB
ET
EW
EQ
KOMB
0.01760
0.01730
0.07925 0.00876 -0.0204 -0.06796
Keterangan :
< L/240 (OK)
11. TINJAUAN ULTIMIT BOX GIRDER PRESTRESS 11.1. KAPASITAS MOMEN ULTIMIT Modulus elastis baja pre-stress (strands) ASTM A-416 Grade 270 :
Es = 1.930E+08 kPa
Jumlah total strands
ns =
420
Luas tampang nominal satu strands
Ast =
0.00010
m2
Tegangan leleh tendon baja prestress
fpy =
1580000
kPa
A ps = ns * Ast =
0.04145
m
Luas tampang tendon baja prestress Mutu beton :
[C]2008 : MNI-EC
K - 500
Kuat tekan beton,
fc' = 0.83*K*100 =
Perhitungan Box Girder Prategang
41500
buah
2
kPa
51
B1 =
6.250
m
t1 =
0.35
m
B2 =
1.000
m
t2 =
0.25
m
Kuat leleh baja prestress (f ps) pada keadaan ultimit, ditetapkan sebagai berikut : Untuk nilai L / H ≤ 35 :
fps = feff + 250 + fc' / (100 * ρp)
harus < feff + 400 MPa
MPa
dan harus < 0.8*fpy Tinggi box girder, Panjang bentang balok, Gaya prestress efektif (setelah loss of prestress), Tegangan efektif baja prestress, Luas penampang brutto box girder, Rasio luas penampang baja prestress, Untuk nilai,
[C]2008 : MNI-EC
L/H=
20
H=
2.50
m
L= Peff =
50.00
m
37421.09
kN
902714
kPa
feff = Peff / Aps =
A= 6.2602 ρp = Aps / A = 0.0066
m
2
fps = feff *10-3 + 250 + fc' *10-3/ (100 * ρp) = 1215.385 MPa fps =
1215385
kPa
< feff + 400 MPa =
1302714
kPa
Perhitungan Box Girder Prategang
(OK) 52
< 0.8 * fpy = β1 = 0.85
untuk fc' ≤ 30 MPa
β1 = 0.85 - 0.05*( fc' - 30 )/7
untuk fc' > 30 MPa
β1 harus ≥ 0.65
Untuk,
fc' =
41.5
MPa
1264000
kPa
(OK)
maka nilai,
β1 = 0.85 - 0.05*( fc' - 30 )/7 = 0.76785714 Tps = Aps * fps = 50382.5727 kN
Gaya internal tendon baja prategang,
Untuk garis terletak di sisi bawah plat atas, maka gaya internal tekan beton,
Cc1 = 0.85 * fc' * [ B 1* t1 + B2*( t1 + t2 ) ] = 98329.0625 kN Cc1 > Tps
maka garis netral berada di dalam plat atas
B = B1 + 2 * B2 =
8.250
m
d = ya + es =
2.200
m
a = Aps * fps / ( 0.85 * fc' * B ) = 0.17312483 m Momen nominal,
Mn = Aps * fps * ( d - a / 2 ) =
φ=
Faktor reduksi kekuatan lentur, Kapasitas momen ultimit box girder prestress,
[C]2008 : MNI-EC
Muk = φ * Mn =
Perhitungan Box Girder Prategang
106480
kNm
0.8
85184
kNm
53
11.2. MOMEN ULTIMIT AKIBAT BEBAN 11.2.1. MOMEN AKIBAT SUSUT DAN RANGKAK
Ps = Aplat * Ec * ∆εsu * [ ( 1 - e-cf ) / cf ] =
Gaya internal akibat susut :
Eksentrisitas gaya susut terhadap pusat penampang, Momen akibat susut, Momen akibat rangkak, Momen akibat susut dan rangkak,
e' = ya - t1 / 2 =
21276.61
kN
0.799
m
MS = - 1/2 * Ps * e' =
-8499.18
kNm
MR = far * Wa =
7393.55
kNm
MSR = MS + MR =
-1105.63
kNm
11.2.2. MOMEN AKIBAT PENGARUH TEMPERATUR
Pt = At * Ec balok * β * (Ta - Tb) / 2 = 14070.80 kN
Gaya internal akibat perbedaan temperatur :
ep =
Eksentrisitas gaya terhadap pusat penampang balok, Momen akibat pengaruh temperatur,
0.760
MET = 1/2 * Pt * ep =
5350.26
Eksentrisitas tendon,
es =
m kNm
11.2.3. MOMEN AKIBAT PRESRESS Gaya pre-stress efektif, Momen akibat pre-stress,
[C]2008 : MNI-EC
Peff = 37421.1 kN
MPR = - Peff * es =
Perhitungan Box Girder Prategang
1.2260773 m
-45881.15 kNm
54
RESUME MOMEN BALOK Aksi / Beban
Faktor Beban Ultimit
Daya Layan
Kondisi Ultimit
Momen
Momen Ultimit
M
(kNm)
Mu
(kNm)
A. Aksi Tetap Berat sendiri
KMS
1.3
MMS
53500.1 KMS*MMS
69550.08
Beban Mati Tambahan
KMA
2.0
MMA
5915.6 KMA*MMA
11831.25
Susut dan Rangkak
KSR
1.0
MSR
-1105.6
KSR*MSR
-1105.63
Prestress
KPR
1.0
MPR
-45881.1
KPR*MPR
-45881.15
Beban Lajur "D"
KTD
2.0
MTD
17312.5
KTD*MTD
34625.00
Beban Pedestrian
KTP
2.0
MTP
669.1 KTP*MTDP
1338.28
Gaya Rem
KTB
2.0
MTB
359.2
KTB*MTB
718.48
Pengaruh Temperatur
KET
1.2
MET
5350.3
KET*MET
6420.31
Beban Angin
KEW
1.2
MEW
630.0 KEW* MEW
756.00
Beban Gempa
KEQ
1.0
MEQ
KEQ*MEQ
11883.14
B. Aksi Transien
C. Aksi Lingkungan
[C]2008 : MNI-EC
11883.1
Perhitungan Box Girder Prategang
55
11.2. KONTROL KOMBINASI MOMEN ULTIMIT Kapasitas momen balok,
KOMBINASI - 1
Ultimit KMS*MMS KMA*MMA KSR*MSR
69550
85184
kNm
Momen ultimit pada box girder (kNm) akibat beban
Momen Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress
Mu
Mu = φ * Mn =
11831
-1106
Lajur "D"
KPR*MPR KTD*MTD -45881
34625
Pedestrian
Rem
Temperatur
Angin
Gempa
MOMEN ULT
KTP*MTP
KTB*MTB
KET*MET
KEW*MEW
KEQ*MEQ
KOMB
1338
718
69738 Keterangan : < Mu (Aman)
KOMBINASI - 2
Momen ultimit pada box girder (kNm) akibat beban
Momen Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress
Ultimit KMS*MMS KMA*MMA KSR*MSR
Mu
69550
11831
-1106
Lajur "D"
KPR*MPR KTD*MTD -45881
34625
Pedestrian
Rem
Temperatur
Angin
Gempa
MOMEN ULT
KTP*MTP
KTB*MTB
KET*MET
KEW*MEW
KEQ*MEQ
KOMB
1338
718
6420
76158 Keterangan : < Mu (Aman)
KOMBINASI - 3
Momen ultimit pada box girder (kNm) akibat beban
Momen Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress
Ultimit KMS*MMS KMA*MMA KSR*MSR
Mu
69550
11831
-1106
Lajur "D"
KPR*MPR KTD*MTD -45881
34625
Pedestrian
Rem
Temperatur
Angin
Gempa
MOMEN ULT
KTP*MTP
KTB*MTB
KET*MET
KEW*MEW
KEQ*MEQ
KOMB
1338
718
756
70494 Keterangan : < Mu (Aman)
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
56
KOMBINASI - 4
Momen ultimit pada box girder (kNm) akibat beban
Momen Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress
Ultimit KMS*MMS KMA*MMA KSR*MSR
Mu
69550
11831
-1106
Lajur "D"
KPR*MPR KTD*MTD -45881
34625
Pedestrian
Rem
Temperatur
Angin
Gempa
MOMEN ULT
KTP*MTP
KTB*MTB
KET*MET
KEW*MEW
KEQ*MEQ
KOMB
1338
718
6420
756
76914 Keterangan : < Mu (Aman)
KOMBINASI - 5
Momen ultimit pada box girder (kNm) akibat beban
Momen Berat sen Mati tamb Susut-rang pre-stress
Ultimit KMS*MMS KMA*MMA KSR*MSR
Mu
69550
11831
-1106
Lajur "D"
KPR*MPR KTD*MTD
Pedestrian
Rem
Temperatur
Angin
Gempa
MOMEN ULT
KTP*MTP
KTB*MTB
KET*MET
KEW*MEW
KEQ*MEQ
KOMB
11883
46278
-45881
Keterangan : < Mu (Aman)
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
57
12. PEMBESIAN END BLOCK
Pj = po * ns * Pbs
Gaya prestress akibat jacking pada masing-masing cable : NO
Angkur hidup VSL
CABLE
Sc (Ton) Dim (mm)
Angkur mati VSL P (Ton)
ns
Dim (mm) (STRAND)
Pbs
po
(kN)
Pj
Sudut
(kN)
( .. º )
1
19
265
19
250
20
187.32
79.430%
2975.78
6.735
2
19
265
19
250
20
187.32
79.430%
2975.78
5.602
3
19
265
19
250
20
187.32
79.430%
2975.78
4.465
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
58
MOMEN STATIS PENAMPANG BALOK BAGIAN ATAS
Letak titik berat :
ya =
0.974
m
B1 =
6.250
m
yb =
1.526
m
t1 =
0.350
m
B2 =
1.000
m
Momen
t2 =
0.250
m
2.500
m
0.400
m
Momen Statis Luasan Bagian Atas (S xa) No
horisontal
vertikal
Shape
Jumlah
Luas
Lengan
1
6.25
0.35
1
1
2.18750
0.799
1.74764
2
1.00
0.25
1
2
0.50000
0.849
0.42446
H= t3 =
3
1.00
0.10
0.5
2
0.10000
0.691
0.06906
t4 =
0.400
m
4'
0.40
0.62
1
2
0.49914
0.312
0.15571
B3 =
4.000
m
5'
0.40
0.62
1
1
0.24957
0.312
0.07786
t5 =
0.250
m
7
0.20
0.20
0.5
4
0.08000
0.557
0.04458
x=
0.20
m
Sxa =
2.51931
y=
0.20
m
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
59
MOMEN STATIS PENAMPANG BALOK BAGIAN BAWAH
Momen Statis Luasan Bagian Bawah (S xb) No
horisontal
vertikal
Shape
Jumlah
Luas
Lengan
Momen
a=
1.13
m
c=
2.15
m
4
0.40
1.28
1
2
1.02086
0.638
0.65135
5
0.40
1.28
1
1
0.51043
0.638
0.32567
6
4.00
0.25
1
1
1.00000
1.401
1.40108
7
0.20
0.20
0.5
4
0.08000
1.209
0.09675
8
0.13
0.25
0.5
2
0.03270
1.359
0.04446
Sxb =
2.51931
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
60
12.1. PERHITUNGAN SENGKANG UNTUK BURSTING FORCE
PLAT ANGKUR
SENGKANG UNTUK BURSTING FORCE
Rasio perbandingan lebar plat angkur untuk sengkang arah vertikal :
ra = a1 / a
Rasio perbandingan lebar plat angkur untuk sengkang arah horisontal :
rb = b1 / b
Bursting force untuk sengkang arah vertikal :
Pbta = 0.30*( 1 - ra )*Pj
Bursting force untuk sengkang arah horisontal :
Pbtb = 0.30*( 1 - rb )*Pj
Luas tulangan sengkang arah vertikal yang diperlukan :
Ara = Pbta / ( 0.85 * fs )
Luas tulangan sengkang arah horisontal yang diperlukan :
Arb = Pbtb / ( 0.85 * fs )
fs = tegangan ijin tarik baja sengkang
Untuk mutu baja sengkang :
fy =
320000
kPa
fs = 0.578 * fy =
184960
kPa
Tegangan leleh baja sengkang : Tegangan ijin baja sengkang : Digunakan sengkang tertutup berdiameter : [C]2008 : MNI-EC
U - 32
2 D 13
mm
Perhitungan Box Girder Prategang
61
2 As = 2 * π / 4 * D2 = 265.465 mm
Luas penampang sengkang :
= 0.0002655 m
Jumlah sengkang arah vertikal yang diperlukan :
n = Ara / As
Jumlah sengkang arah horisontal yang diperlukan :
n = Arb / As
2
PERHITUNGAN SENGKANG ARAH VERTIKAL NO
Angkur hidup VSL
CABLE Sc (Ton) Dim (mm)
Angkur mati VSL
Pj
a1
a
(mm)
(mm)
P (Ton)
Dim (mm)
(kN)
ra
Pbta
Ara
Jumlah
(kN)
(m2)
sengkang
1
19
265
19
250
2975.78
250
340
0.735
259.94
0.001653
6.23
2
19
265
19
250
2975.78
250
340
0.735
259.94
0.001653
6.23
3
19
265
19
250
2975.78
250
340
0.735
259.94
0.001653
6.23
PERHITUNGAN SENGKANG ARAH HORISONTAL NO
Angkur hidup VSL
CABLE Sc (Ton) Dim (mm)
Angkur mati VSL
Pj
b1
b
(mm)
(mm)
P (Ton)
Dim (mm)
(kN)
ra
Pbta
Ara
Jumlah
(kN)
(m2)
sengkang
1
19
265
19
250
2975.78
250
340
0.735
259.94
0.001653
6.23
2
19
265
19
250
2975.78
250
340
0.735
259.94
0.001653
6.23
3
19
265
19
250
2975.78
250
340
0.735
259.94
0.001653
6.23
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
62
12.2. JUMLAH SENGKANG YANG DIGUNAKAN UNTUK BURSTING FORCE NO
Angkur hidup VSL
Angkur mati VSL
CABLE Sc (Ton) Dim (mm)
P (Ton)
Jumlah
Dim (mm) sengkang
1
19
265
19
250
7
2
19
265
19
250
7
3
19
265
19
250
7
12.3. TINJAUAN TERHADAP GESER V=
gaya geser akibat beban
M = momen akibat beban Eksentrisitas tendon :
e = Y = 4 * f * X / L 2 * (L - X) Sudut kemiringan tendon :
α = ATAN [ 4 * f * ( L - 2*X ) / L 2 ] Komponen gaya arah x Px = Peff*cos α Komponen gaya arah y Resultan gaya geser,
Py = Peff*sin α Vr = V - Py
Tegangan geser yang terjadi :
f v = Vr * S x / ( b * I x ) Untuk tinjauan geser di atas garis netral : Tegangan beton di serat atas : [C]2008 : MNI-EC
fa = - P x / A + P x * e / W a - M / W a Perhitungan Box Girder Prategang
63
Sudut bidang geser,
γ = 1/2*ATAN (2*fv / fa)
Jarak sengkang yang diperlukan,
as = fa * At / ( fv * b * tan γ )
Tegangan beton di serat bawah :
fb = - P x / A + P x * e / W b - M / W b
Sudut bidang geser,
γ = 1/2*ATAN (2*fv / fb)
Jarak sengkang yang diperlukan,
as = fb * At / ( fv * b * tan γ )
At = luas tulangan geser, Untuk tulangan geser digunakan sengkang berdiameter
nt =
Jumlah kaki sengkang,
D
16
6
2 At = nt * π /4*D2 = 1206.3716 mm
RESUME PERSAMAAN UNTUK TINJAUAN GESER Persamaan (1) :
e = 4 * f * X / L 2 * (L - X)
2 At = 0.001206 m
Persamaan (3) :
α = ATAN [ 4 * f * ( L - 2*X ) / L 2 ] Px = Peff * cos α
Persamaan (4) :
Py = Peff * sin α
Persamaan (5) :
Vr = V - Py
b=
Persamaan (6) :
f v = Vr * S x / ( b * I x )
A=
Persamaan (7) :
fa = - P x / A + P x * e / W a - M / W a
4 Ix = 4.9285606 m
Persamaan (8) :
γ = 1/2*[ ATAN (2*fv / fa) ]
Persamaan (9) :
Persamaan (2) :
Peff =
37421.09 kN 1.20 m 2 6.260203 m
Sx =
3 2.519312 m
as = fa * At / ( fv * b * tan γ )
Wa =
3 5.060526 m
atau
Wb =
3 3.229561 m
Persamaan (7') :
fb = - P x / A + P x * e / W b - M / W b
Persamaan (8') :
γ = 1/2*[ ATAN (2*fv / fb) ]
Persamaan (9') :
as = fb * At / ( fv * b * tan γ )
[C]2008 : MNI-EC
f = 1.2260773 m L= 50 m
Perhitungan Box Girder Prategang
64
12.3.1. TINJAUAN GESER DI ATAS GARIS NETRAL KOMBINASI - III Momen M Geser V
X (m)
0
(kNm)
(kN)
Pers.(1)
Pers.(2)
Pers.(3)
Pers.(4)
Pers.(5)
Pers.(6)
Pers.(7)
Pers.(8)
e
α
Px
Py
Vr
fv
fa
γ
(m)
(rad)
(kN)
(kN)
(kN)
(kPa)
(kPa)
(rad)
Pers.(9)
as (m)
0.0 6010.52 0.00000
0.09777
37242
3653
2358
1004.25
-5949
-0.1628
0.0363
1.3
7331.8 5720.34 0.11954
0.09291
37260
3472
2248
957.76
-6520
-0.1429
0.0476
2.5
14300.9 5430.16 0.23295
0.08805
37276
3291
2140
911.37
-7064
-0.1263
0.0614
3.8
20907.2 5139.98 0.34024
0.08318
37292
3109
2031
865.08
-7581
-0.1122
0.0782
5.0
27150.8 4849.79 0.44139
0.07831
37306
2927
1922
818.89
-8071
-0.1001
0.0986
6.3
33031.7 4559.61 0.53641
0.07343
37320
2745
1814
772.78
-8533
-0.0896
0.1236
7.5
38549.8 4269.43 0.62530
0.06855
37333
2563
1706
726.76
-8968
-0.0803
0.1541
8.8
43705.2 3979.25 0.70806
0.06367
37345
2381
1598
680.81
-9377
-0.0721
0.1917
10.0 48497.9 3689.06 0.78469
0.05878
37356
2198
1491
634.94
-9758
-0.0647
0.2385
11.3 52927.9 3398.88 0.85519
0.05390
37367
2016
1383
589.14
-10113
-0.0580
0.2972
12.5 56995.1 3108.70 0.91956
0.04900
37376
1833
1276
543.39
-10441
-0.0519
0.3722
13.8 60699.6 2818.51 0.97780
0.04411
37385
1650
1168
497.70
-10743
-0.0462
0.4694
15.0 64041.4 2528.33 1.02990
0.03921
37392
1467
1061
452.07
-11018
-0.0409
0.5982
16.3 67020.5 2238.15 1.07588
0.03432
37399
1284
954
406.48
-11267
-0.0360
0.7734
17.5 69636.8 1947.97 1.11573
0.02942
37405
1101
847
360.92
-11489
-0.0314
1.0197
18.8 71890.4 1657.78 1.14945
0.02452
37410
917
740
315.40
-11685
-0.0270
1.3807
20.0 73781.2 1367.60 1.17703
0.01961
37414
734
634
269.91
-11854
-0.0228
1.9400
21.3 75309.4 1077.42 1.19849
0.01471
37417
551
527
224.45
-11997
-0.0187
2.8733
22.5 76474.8
787.24 1.21382
0.00981
37419
367
420
178.99
-12114
-0.0148
4.6056
23.8 77277.5
497.05 1.22301
0.00490
37421
184
314
133.55
-12204
-0.0109
8.3960
25.0 77717.4
206.87 1.22608
0.00000
37421
0
207
88.12
-12269
-0.0072
19.4879
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
65
12.3.2. TINJAUAN GESER DI BAWAH GARIS NETRAL KOMBINASI - III Momen M Geser V
X (m)
0
(kNm)
(kN)
Pers.(1)
Pers.(2)
Pers.(3)
Pers.(4)
Pers.(5)
Pers.(6)
Pers.(7')
Pers.(8')
e
α
Px
Py
Vr
fv
fb
γ
(m)
(rad)
(kN)
(kN)
(kN)
(kPa)
(kPa)
(rad)
Pers.(9')
as (m)
0.0 6010.52 0.00000
0.09777
37242
3653
2358
1004.25
-5949
-0.1628
0.0363
1.3
7331.8 5720.34 0.11954
0.09291
37260
3472
2248
957.76
-6843
-0.1365
0.0523
2.5
14300.9 5430.16 0.23295
0.08805
37276
3291
2140
911.37
-7694
-0.1163
0.0726
3.8
20907.2 5139.98 0.34024
0.08318
37292
3109
2031
865.08
-8502
-0.1004
0.0981
5.0
27150.8 4849.79 0.44139
0.07831
37306
2927
1922
818.89
-9268
-0.0875
0.1298
6.3
33031.7 4559.61 0.53641
0.07343
37320
2745
1814
772.78
-9991
-0.0767
0.1690
7.5
38549.8 4269.43 0.62530
0.06855
37333
2563
1706
726.76
-10672
-0.0677
0.2178
8.8
43705.2 3979.25 0.70806
0.06367
37345
2381
1598
680.81
-11311
-0.0599
0.2785
10.0 48497.9 3689.06 0.78469
0.05878
37356
2198
1491
634.94
-11908
-0.0531
0.3546
11.3 52927.9 3398.88 0.85519
0.05390
37367
2016
1383
589.14
-12463
-0.0471
0.4509
12.5 56995.1 3108.70 0.91956
0.04900
37376
1833
1276
543.39
-12976
-0.0418
0.5743
13.8 60699.6 2818.51 0.97780
0.04411
37385
1650
1168
497.70
-13448
-0.0369
0.7350
15.0 64041.4 2528.33 1.02990
0.03921
37392
1467
1061
452.07
-13878
-0.0325
0.9485
16.3 67020.5 2238.15 1.07588
0.03432
37399
1284
954
406.48
-14267
-0.0285
1.2396
17.5 69636.8 1947.97 1.11573
0.02942
37405
1101
847
360.92
-14615
-0.0247
1.6494
18.8 71890.4 1657.78 1.14945
0.02452
37410
917
740
315.40
-14921
-0.0211
2.2510
20.0 73781.2 1367.60 1.17703
0.01961
37414
734
634
269.91
-15186
-0.0178
3.1834
21.3 75309.4 1077.42 1.19849
0.01471
37417
551
527
224.45
-15410
-0.0146
4.7401
22.5 76474.8
787.24 1.21382
0.00981
37419
367
420
178.99
-15593
-0.0115
7.6303
23.8 77277.5
497.05 1.22301
0.00490
37421
184
314
133.55
-15735
-0.0085
13.9551
25.0 77717.4
206.87 1.22608
0.00000
37421
0
207
88.12
-15835
-0.0056
32.4650
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
66
12.3.3. JARAK SENGKANG YANG DIGUNAKAN Jarak sengkang D16 X
Tinjauan Tinjauan Jarak yg
(m)
geser-1
geser-2
diambil
36
36
50
1.3
48
52
50
2.5
61
73
50
3.8
78
98
75
5.0
99
130
75
6.3
124
169
100
7.5
154
218
150
8.8
192
278
200
10.0
238
355
250
11.3
297
451
250
12.5
372
574
250
13.8
469
735
250
15.0
598
948
250
16.3
773
1240
250
17.5
1020
1649
250
18.8
1381
2251
250
20.0
1940
3183
250
21.3
2873
4740
250
22.5
4606
7630
250
23.8
8396
13955
250
25.0
19488
32465
250
0
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
67
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
68
13. PEMBESIAN BOX GIRDER B1 = t1 = B2 = t2 = H= t3 = t4 = B3 = t5 =
6.250
m
0.350
m
1.000
m
0.250
m
2.500 0.400
m m
0.400
m
4.000
m
0.250
m
13.1. PLAT DINDING TENGAH t3 = ρ= As = ρ * t3 * 1000 =
Tebal plat dinding, Rasio tulangan susut, Luas tulangan susut, Digunakan tulangan diameter, Luas tulangan,
D 16
Jarak tulangan yang diperlukan,
D
[C]2008 : MNI-EC
16
-
As1 = π / 4 * D2 = s = 1000 * As1 / As = 200
Perhitungan Box Girder Prategang
400
mm
0.25% 1000
mm2
201.06
mm
201
mm
2
69
13.2. PLAT DINDING TEPI Tebal plat dinding, Rasio tulangan susut, Luas tulangan susut, Digunakan tulangan diameter,
t4 = ρ= As = ρ * t4 * 1000 =
400
mm
0.25% 1000
mm
2
As1 = π / 4 * D2 =
201.06
mm
2
201
mm
250
mm
D 16
Luas tulangan,
s = 1000 * As1 / As =
Jarak tulangan yang diperlukan,
D
16
-
200
13.3. PLAT BAWAH t5 =
Tebal plat bawah, Rasio tulangan susut, Luas tulangan susut, Digunakan tulangan diameter,
ρ= As = ρ * t4 * 1000 =
0.25% 625
mm2
As1 = π / 4 * D2 =
201.06
mm2
322
mm
mm
D 16
Luas tulangan,
s = 1000 * As1 / As =
Jarak tulangan yang diperlukan,
D
16
-
200
13.4. PLAT ATAS Tebal plat atas,
t1 =
350
Rasio tulangan susut,
ρ=
0.25%
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
70
Luas tulangan susut, Digunakan tulangan diameter,
875
mm
2
As1 = π / 4 * D2 =
201.06
mm
2
200
mm
D 16
Luas tulangan,
s = 1000 * As1 / As =
Jarak tulangan yang diperlukan,
D
[C]2008 : MNI-EC
As = ρ * t1 * 1000 =
16
-
200
Perhitungan Box Girder Prategang
71
14. TINJAUAN SLAB LANTAI JEMBATAN
3
h= ha =
0.35 0.05
m
Specific Gravity
m
Berat beton prategang
wc =
25.50
Tinggi genangan air hujan
th =
0.05
m
Berat beton bertulang
w'c =
25.00
Bentang slab
s=
3.00
m
Berat beton rabat
w"c =
24.00
Lebar jalur lalu-lintas
b1 =
7.00
m
Berat aspal
wa =
22.00
Lebar trotoar
b2 =
0.75
m
Berat jenis air
ww =
9.80
Berat baja
ws =
77.00
Tebal slab lantai jembatan Tebal lapisan aspal
Panjang bentang jembatan Mutu beton : Kuat tekan beton Modulus elastik Angka poisson Modulus geser
L = 50.00 m
K - 500
fc' = 0.83 * K / 10 =
41.50
MPa
Ec = 0.043 *(wc)1.5 * √ fc' =
35670
MPa
υ= G = Ec / [2*(1 + u)] = α=
Koefisien muai panjang untuk beton, [C]2008 : MNI-EC
kN/m
Perhitungan Box Girder Prategang
0.2 14862
MPa
1.0E-05
/ ºC 72
Mutu baja : Untuk baja tulangan dengan Ø > 12 mm : Tegangan leleh baja, Untuk baja tulangan dengan Ø ≤ 12 mm : Tegangan leleh baja,
U - 39 fy =U*10 = 390
MPa
U - 24 fy = U*10 = 240
MPa
14.1. BERAT SENDIRI (MS) 1.3
Faktor beban ultimitK:MS =
Ditinjau slab lantai jembatan selebar, Tebal slab lantai jembatan, Berat beton bertulang, Berat sendiri,
b=
1.00
m
h= wc =
0.35
m
25.00
kN/m
3
QMS = b * h * wc
Momen max. akibat berat sendiri,
QMS =
8.750
kN/m
MMS = 1/12 * QMS * s2 =
6.563
kNm
14.2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA) Faktor beban ultimitK:MA = NO
JENIS
2.0 TEBAL
BERAT
BEBAN
(m)
(kN/m3)
kN/m
1 Lapisan aspal
0.05
22.00
1.100
2 Air hujan
0.05
9.80
0.490
QMA =
1.590
Beban mati tambahan : [C]2008 : MNI-EC
kN/m
Perhitungan Box Girder Prategang
73
MMA = 1/12 * QMA * s2 =
Momen max. akibat beban mati tambahan,
1.193
kNm
14.3. BEBAN TRUK "T" (TT) Faktor beban ultimitK:TT =
2.0
Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang besarnya,
T=
100
kN
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil, DLA =
0.3
PTT = ( 1 + DLA ) * T = 130.000
kN
Beban truk "T" :
Momen max. akibat beban truk,
MTT = 1/8 * PTT * s =
0.000
kNm
14.4. BEBAN ANGIN (EW) Faktor beban ultimitKEW : =
1.2
Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin yang meniup kendaraan di atas jembatan dihitung dengan rumus : Cw = koefisien seret
=
1.20
Vw = Kecepatan angin rencana
=
35
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2 = [C]2008 : MNI-EC
1.764
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2
m/det kN
Perhitungan Box Girder Prategang
74
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi 2.00 m di atas lantai jembatan.
h=
2.00
m
Jarak antara roda kendaraan
x=
1.75
m
PEW = [ 1/2*h / x * TEW ] Transfer beban angin ke lantai jembatan,
PEW =
1.008
kN
MEW = 1/8 * PEW * s =
Momen max. akibat beban angin,
0.378
kNm
∆T =
12.5
ºC
α=
1.0E-05
14.5. PENGARUH TEMPERATUR (ET) Faktor beban ultimitK:ET =
1.2
Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat pengaruh temperatur, diambil perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih antara temperatur maksimum dan temperatur minimum rata-rata pada lantai jembatan. °C Tmax = 40 Temperatur maksimum rata-rata Tmin = Temperatur minimum rata-rata
15
°C
∆T = ( Tmax - Tmin ) / 2 Perbedaan temperatur pada slab, Koefisien muai panjang untuk beton, [C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
/ ºC 75
Modulus elastis beton, -6
Ec =
35669973
kPa
3
0.361
kNm
MET = 3*10 * α * ∆T * Ec * s =
Momen max. akibat temperatur,
14.6. MOMEN ULTIMIT PADA SLAB LANTAI JEMBATAN No Jenis Beban
Kode
Faktor
M
Mu = K*M
Beban
(kNm)
(kNm)
1 Berat sendiri
KMS
1.3
6.563
8.531
2 Beban mati tambahan
KMA
2.0
1.193
2.385
3 Beban truk "T"
KTT
2.0
0.000
0.000
4 Beban angin
KEW
1.2
0.378
0.454
5 Pengaruh temperatur
KET
1.2
0.361
0.433
Total momen ultimit slab,
Mu =
11.803
kNm
Mu =
11.803
kNm
14.7. PEMBESIAN SLAB Momen rencana ultimit slab, Mutu beton :
K-
500
Kuat tekan beton,
fc' =
41.50
MPa
Mutu baja :
U-
39
Tegangan leleh baja,
fy =
390
MPa
h=
350
mm
Tebal slab beton, Modulus elastis baja, Es
d' = 35 mm Es = 2.00E+05
Faktor bentuk distribusi tegangan beton,
β1 =
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton,
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
0.85 76
ρb = β1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.04659479 Rmax = 0.75 * ρb * fy * [1 – ½*0.75* ρb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] =10.9961067 Momen rencana ultimit,
φ = Mu =
Tebal efektif slab beton,
Faktor reduksi kekuatan lentur,
Ditinjau slab beton selebar 1 m, Momen nominal rencana, Faktor tahanan momen,
0.80 11.803
kNm
d = h - d' =
315
mm
b= Mn = Mu / φ =
1000
mm
14.754
kNm
Rn = Mn * 10-6 / ( b * d2 ) =
0.14869 Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √ * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0.00038 Rasio tulangan minimum, Rasio tulangan yang digunakan, Luas tulangan yang diperlukan, Diameter tulangan yang digunakan, Jarak tulangan yang diperlukan, Digunakan tulangan,
ρ min = 25%*( 1.4 / fy ) = 0.00090 ρ = As = ρ ∗ b * d =
0.00090 282.69
mm
D 16 s = π / 4 * D2 * b / As = 711.239
mm
D 16 2 As = π / 4 * D * b / s =
2
mm
150 1340
mm2
14.8. KONTROL LENDUTAN SLAB Mutu beton :
500K -
Kuat tekan beton, fc’ =
41.5
MPa
Mutu baja :
39U -
Tegangan leleh baja, fy =
390
MPa
[C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
77
Ec = 4700*√ fc' = 30277.632 MPa
Modulus elastis beton,
Es =
Modulus elastis baja,
2.00E+05 MPa
Tebal slab,
h=
350
mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton,
d' =
35
mm
d = h - d' = As =
315 1340
mm mm2
Tebal efektif slab, Luas tulangan slab, Panjang bentang slab,
Lx =
3.00
m
=
3000
mm
Ditinjau slab selebar,
b=
1.00
m
=
1000
mm
130.000
kN
10.340
kN/m
12.500
mm
P=
Beban terpusat, Beban merata,
Q = PMS + PMA
TTT =
=
Lendutan total yang terjadi ( δtot ) harus < Lx / 240 = 3
Ig = 1/12 * b * h =
Inersia brutto penampang plat,
3.57E+09 mm
3
fr = 0.7 * √ fc' = 4.5094346 MPa
Modulus keruntuhan lentur beton,
n = Es / Ec =
Nilai perbandingan modulus elastis,
2 8854.146 mm
n * As = c = n * As / b
Jarak garis netral terhadap sisi atas beton,
6.61
=
8.854
mm
Inersia penampang retak yang ditransformasikan ke beton dihitung sbb. : 4 Icr = 1/3 * b * c3 + n * As * ( d - c )2 = 830088720 mm
yt = h / 2 = Mcr = fr * Ig / yt =
Momen retak : Momen maksimum akibat beban (tanpa faktor beban) :
Ma = 1/8 * Q *
Lx2
+ 1/4 * P *Lx = Ma =
175
mm
9.21E+07 Nmm 109.133
kNm
1.09E+08 Nmm
Inersia efektif untuk perhitungan lendutan, [C]2008 : MNI-EC
Perhitungan Box Girder Prategang
78
4 Ie = ( Mcr / Ma )3 * Ig + [ 1 - ( Mcr / Ma )3 ] * Icr = 2.48E+09 mm
Q = 10.340 N/mm
P = 130000 N
Lendutan elastis seketika akibat beban mati dan beban hidup :
δe = 5/384*Q*Lx4 / ( Ec*Ie ) +1/48*P*Lx3 / ( Ec*Ie ) =
1.120
mm
Rasio tulangan slab lantai jembatan :
ρ = As / ( b * d ) =0.00426 Faktor ketergantungan waktu untuk beban mati (jangka waktu > 5 tahun), nilai :
ζ=
2.0
λ = ζ / ( 1 + 50*ρ ) = 1.6491 Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut :
δg = λ * 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie ) = Lendutan total pada plat lantai jembatan :
[C]2008 : MNI-EC
Lx / 240 =
12.500
mm
δtot = δe + δg =
1.360
mm
Perhitungan Box Girder Prategang
0.240
mm
< Lx/240 (aman) OK
79