LAPORAN LAPORAN STUDI KASUS KASUS BESAR BESAR NUTRITION CARE PROCESS PROCESS (NCP) POST COMBUSTIO COMBUSTIO
GRADE II DIBANGSAL FIRDAUS KAMAR 206 DI RUMAH SAKIT SAKIT PKU MUHAMMADIYAH MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA UNIT II
Disusun Oleh : MUHAMAD HARIS WIDIANTO 08120227
PROGRAM STUDI S-1 ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA 2012 1
BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr Be Bela laka kang ng
Pelayanan gizi di rumah sakit merupakan salah satu bagian dari sistem pelayanan rumah sakit yang mempunyai peranan penting dalam mempercepat tingkat kesehatan baik bersifat sebagai promotif, preventif, maupun rehabilitative. Kegiatan pokok pelayanan gizi di rumah sakit meliputi pengadaan dan pengolahan makanan, pelayanan gizi rawat inap, konsultasi dan penyuluhan gizi serta penelitian dan pengembangan bidang gizi terapan (PGRS, 2005). Luka Luka bakar bakar dan dan cedera cedera yang berhubung berhubungan an deng denganny annyaa masih masih merupakan penyebab kematian dan kecacatan utama di Amerika serikat. Wawasan klinik dan perawatan luka bakar mengacu pada fisiologi cairan dan elektrolid, infeksi bedah, pemeliharaan nutrisi , pemantauan kardiopulmonar, dan perawatan luka, dimana taksatupun dapat diatasi sebagai kondisi-kondisi yang terpisah tanpa pemahaman proses penyakit secara keseluruhan. (Schwartz, 2000) Terdapat sekitar 1,2 juta orang menderita luka bakar setiap tahunnya di Amerika serikat, sekitar sekitar 6000 orang dirawat di rumah sakit sakit dan 5000 orang meninggal. Angka mortilitas akibat luka bakar menurun sejak tahun 1971 hingga 40%. Hal ini terjadi karena kemajuan pengetahuan tentang resusitasi, perawatan luka, pengendalian infeksi, dan penatalaksanaan cedera inhalasi. Di Indonesia angka kejadian luka bakar cukup tinggi, lebih dari 250 jiwa per tahun meninggal akibat luka bakar. Dikarenakan jumlah anak-anak dan lansia lansia cukup tinggi tinggi di Indones Indonesia ia serta ketidak ketidak berdaya berdayaan an anak-anak anak-anak dan dan lansia untuk menghindari terjadinya kebakaran, maka usia anak-anak dan lansia menyumbang angka kematian tertinggi akibat luka bakar yang terjadi di Indones Indonesia ia (Anonim) (Anonim) Pasien mengalami mengalami luka bakar diakibatkan diakibatkan terkena air panas dibagian bokong luas luas luka bakar > 15% sehingga Luka bakar bakar yang pasien alami alami adalah
2
luka bakar grade II yang artinya kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, beupa beupa reaksi inflamasi disertai disertai proses edukasi, nyeri nyeri karena ujungujung syaraf teriritasi. teriritasi. Luka bakar pada pada pasien ini termasuk termasuk dalam Derajat II dang dangka kall (supe (superf rfic icia ial) l) yait yaitu u Keru Kerusa saka kan n menge mengena naii bagi bagian an sup super erfi fisi sial al dari dari dermis, dermis, Organ-orga Organ-organ n kulit kulit seper seperti ti folike folikell rambut, rambut, kelenjar kelenjar keringat, keringat, kelenjar kelenjar sebasea masih utuh, penyembuhan penyembuhan terjadi spontan dalam waktu 10-14 hari.
B. Tujuan
1. Tujua juan um umum Pada akhir kegiatan ini peserta didik diharapkan mampu memahami manajemen asuhan gizi klinik pada penderita luka bakar ( Combustio grade II)
2. Tuju Tujuaan Kh Khusu usus a. Mahas Mahasisw iswaa mampu mampu menga menganal nalisa isa hasi hasill pemeri pemeriksa ksaan an baik baik fisik, fisik, klini klinis, s, laboratorium, dan antropometri b. Mahasisw Mahasiswaa mampu mampu melakuka melakukan n pengukura pengukuran n antropome antropometri tri pasien pasien c. Mahasisw Mahasiswaa mampu mampu mengeta mengetahui hui diagno diagnosis sis medis medis dari dari dokter dokter d.
Mahasiswa Mahasiswa mampu mampu melaks melaksanak anakan an anamnese anamnese gizi pasien pasien dan menentukan status status gizi pasien sesuai sesuai metode dan keadaan pasien.
e. Mahas Mahasisw iswaa mamp mampu u mengh menghitu itung ng kebutu kebutuhan han zat gizi gizi pasi pasien en dan menerjemahkan menerjemahkan dalam diet f. Mahasisw Mahasiswaa mampu mampu membuat membuat perencana perencanaan an diet diet sesuai sesuai denga dengan n peyakit peyakit pasien dan mampu mengevaluasi dan memonitoring asupan dan keadaan pasien. C. Manfaa faat 1. Bagi Rumah Rumah Sakit PKU Muhamma Muhammadiyah diyah Yogyakar Yogyakarta ta a. Institusi dapat memanfaatkan tenaga praktikan sesuai kebutuhan
diunit kerjanya. b. Laporan praktek dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber
informasi mengenai situasi umum institusi tempat praktek tersebut
3
2. Bagi Bagi Pasi Pasien en
Dapat memberikan informasi atau gambaran diet yang diberikan di Rumah Sakit sehingga dapat diterapkan dirumah setelah pasien pulang dari rumah sakit 3. Bagi Bagi Juru Jurusan san Gizi Gizi a. Memperoleh informasi tentang kondisi nyata di dunia kerja yang
berguna bagi peningkatan kualitas lulusan sarjana Gizi. b. Menjalani kerja sama dengan Instiusi Praktek sehingga dapat
mendukung pelaksanaan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi lainnya. 4. Bagi Praktikan Praktikan dan mahasiswa mahasiswa a. Dapat menambah wawasan dan pengalaman kerja mahasiswa. b. Mendapatkan Mendapatkan kesempatan kesempatan mengaplikasikan mengaplikasikan teori yang siperoleh dari dari
proses perkuliahan dengan kenyataan didunia kerja.
4
BAB II METODE PENELITIAN
A. Lokasi Lokasi,, Popula Populasi, si, dan dan Sampel Sampel
1. Lokas okasii dan dan Wa Wakt ktu u Studi kasus kasus dilaku dilakukan kan di Rumah Rumah Sakit Sakit PKU Muhamma Muhammadiya diyah h Yoyakar Yoyakarta ta Unit II II pada tanggal tanggal 18 samapi samapi 23 mei 2012. 2012. 2. Popu Popula lasi si dan dan Samp Sampel el a. Polulasi Populasi pada studi kasus ini adalah pasien dewasa yang menjal menjalan anii rawat rawat inap di di Rumah Rumah Sakit Sakit PKU Muha Muhamma mmadiy diyah ah Yogyakar Yogyakarta ta Unit II di bangsal bangsal firdaus firdaus kamar kamar 206. 206. b. Sampel Sampel studi kasus ini adalah adalah salah satu pasien yang yang menjalani rawat rawat inap inap di Rumah Rumah Sakit Sakit PKU Muhammad Muhammadiyah iyah Yogyakar Yogyakarta ta Unit II di bangsal Firdaus kamar 206.
B. Data Data dan dan Pengu Pengump mpula ulan n Data Data
1. Data Primer adalah data data yang diperoleh langsung langsung dari dari lapangan berupa data data wawanc wawancara ara,, asupan asupan maka makanan nan deng dengan an metod metodee Recall Recall 24 24 jam dan data data hasil pengukuran antropometri . 2. Data Sekunder Sekunder adalah data yang diperoleh diperoleh dari recam medis pasien yang yang terdiri dari : a. Data Data iden identi tita tass pasi pasien en b. Data Data klin klinis is dan dan fis fisik ik c. Diag iagnosa nosa med medis d. Data Data Lab Labor orat ator oriu ium m
5
C. Cara Cara Ana Analis lisa a Data Data
Data yang diperoleh melalui rekam medis merupakan data sekunder. Sedangkan data data recall makanan makanan merupakan data primer. Data recall makanan selama 2 hari dikonversi kedalam bahan makanan mentah dalam bentuk bentuk gram, kemudian asupan bahan makanan mentah dalam gram dikalikan dengan kandungan zat gizi per jenis makanan nutrisurvei. Data pengamatan pengamatan diperoleh dengan dengan melalui melalui pemorsian makanan dan melihat asupan makan, setelah data di peorleh data dikonversi kedalam bahan makanan mentah dalam bentuk gram.
6
BAB III GAMBARAN UMUM PASIEN
A. Iden Identit titas as pasi pasien en Nama
: Ny Y
Umur
: 75 Tahun
Sex
: Perempuan
Pekerjaan
: Petani
Pendidikan
: Tidak tamat SD
Agama
: Islam
Tanggal ma masuk
: 11 11 – 05 – 2012
Tanggal kasus
: 18 – 05 – 2012
No. RM
: 03-03-46
Alamat
: Pasekan lor RT 04/04 Gamping, Sleman
Dokter
: dr. Sagiran, Sp.B
Diagn Diagnosi osiss medis medis : Post Post combu combusti stio o grad gradee II Ruang Ruang rawat rawat inap inap : R.Firdaus R.Firdaus 206/2
B. Data Data suby subyek ektif tif 1. Berkaitan Berkaitan denga dengan n riwayat riwayat penyakit penyakit a. Kelu Keluha han n uta utama ma 1) terken terkenaa air pana panas, s, luka luka bakar bakar didae didaerah rah boko bokong ng b. Riwayat Riwayat penya penyakit kit sekar sekarang ang 1) Pasien Pasien terpeles terpeleset et dan jatuh jatuh di bak beris berisii air panas panas saat akan akan mandi mandi pagi. terjadi luka akibatnya terdapat luka bakar/ melepuh dibagian bokong bokong Combustio Combustio grade grade II. c. Riway Riwayat at penyaki penyakitt dahulu dahulu 1) Keluarga Keluarga pasien pasien mengata mengatakan kan tidak ada riwayat riwayat penya penyakit kit dahul dahulu u d. Riwayat Riwayat penya penyakit kit kelua keluarga rga 1) Tidak Tidak ada ada riway riwayat at penya penyakit kit dah dahulu ulu 2. Berkaitan Berkaitan dengan dengan riwayat riwayat gizi gizi
7
a. Data Data sosi sosial al ekon ekonomi omi 1) Penghasilan
: Menengah kebawah
2) Jumlah Jumlah kelua keluarga: rga: 6 (5 (5 anak anak dan dan 1 suam suami) i) 3) Suku
: jawa
b. Aktif Aktifit itas as fisik fisik 1) Jenis pekerjaan
: Ta T ani
2) Jumlah jam kerja
: Tidak tentu
3) Jenis olahraga
:-
4) Frekuensi olahraga
:-
5) Jumlah jam tidur
: 9 jam
c. Aler Alergi gi maka makan n 1) Makanan
: Ti T idak ada alergi makanan
2) Penyebab
:-
3) Jenis diet kusus
:-
4) Alasan
:-
5) Yang menganjurkan
:-
d. Masalah Masalah gastroint gastrointestin estinal al 1) Nyeri uluhati
: tidak
2) Mual
: tidak
3) Muntah
:-
4) Diare
:-
5) Konstipasi
:-
6) An Anoreksia
: Tidak
7) Peruba Perubaha han n peng pengeca ecapa pan n : Tidak Tidak ada ada 8) Peru Peruba baha han n penc penciu iuma man n : Tida Tidak k ada ada e. Penya Penyakit kit kronik kronik 1) Jenis penyakit
: tidak ada
2) Modifikasi diet
:-
3) Jeni Jeniss dan dan lama lama peng pengob obat atan an : f. Keseh Kesehata atan n mulut mulut/me /menel nelan an 1) Su S ulit menelan
:-
8
2) Stomatitis
:-
3) Gi G igi lengkap
: Iya
g. Peng Pengob obat atan an 1) Vitami Vitamin/m n/mine ineral ral/su /suple plemen men gizi gizi : 2) Frekuensi da dan ju jumlah
:-
h. Perubaha Perubahan n berat badan badan 1) Bertam Bertambah bah/be /berku rkuran rang g
: tidak tidak ada ada peru perubah bahan an berat berat bada badan n
2) Lamanya
:-
3) Disengaja/tidak
:-
i. Memp Mempeersia rsiap pkan kan maka makan n
: anak nak dan kelua luarga rga
j. Riwayat pola makan Maka Makana nan n pok pokok ok
: nas nasii @2x @2x/h /har arii 100 100 g
Lauk nabati
: ay ayam @1 @1x/ming inggu 50 g, g, ik ikan @2 @2x/m x/minggu 40 g
Lauk na nabati
: te tempe @3 @3x/mi /minggu 40 40 g, g, ta tahu @2 @2x/min /ming ggi 50 50 g
Sayur
: sawi @2x/minggu, bayam @2x/minggu, kacang
oanjang @3x/minggu Buah
: pisang @4x/minggu, semangka @2x/minggu
Teh 2x/hari
9
C. Data Data suby subyek ektif tif 1. Antr Antrop opom omet etri ri a. Satu Satu ming minggu gu sebelu sebelum m masuk masuk ruma rumah h saki sakitt meng mengiku ikuti ti posy posyand andu u lansia lansia (tanggal (tanggal 3 mei 2012) b. Berat badan
: 36 kg
c. Tinggi badan : 150 cm 2. Biok Biokim imia ia a. Pemeri Pemeriksa ksaan an labora laborator torium ium Tanggal Tanggal : 17-05-2012 17-05-2012 Tabel 1. Pemeriksaan laboratorium urin/darah Satuan/Nilai
Pemeriksaan
Keterangan
urin/darah
Hasil
Normal
Hemoglobin
11,7
12-16 g/dl
Rendah
Leukosit
24,6
4 - 10 rb/ul
Tinggi
Eosinofil
0
0-1%
Normal
Basofil
2
0-1%
Normal
Netrofil
81
50-70%
Tinggi
Lemfosit
5
25-40%
Rendah
Monosit
12
2-8%
Tinggi
Eritrosit
3,63
4,4-5,9 juta/ml
Rendah
Hematokrit
35
36-52 %
Rendah
MCV
97
80-100 fl
Normal
MCH
32,2
22-34 pg
Normal
MCHC
33,2
32-36 g/dl
Normal
Trombosit
128
150-450 rb/ul
Rendah
PPT
16,4
12-18
Normal
APTT
28
20-35
Normal
HBSAG
Negatif
-
Normal
Sumber : Reka Medik Firdaus Firdaus 03-03-46
10
Tabel 2. Pemeriksaan urin/darah Tanggal Tanggal 18 mei 2012 Satuan/Nilai
Pemeriksaan
Awal masuk
Awal kasus
urin/darah
Hasil
Normal
Natrium
131
135-147 mmol/l
131 mmol/l
Rendah
Kalium
28
20-40 mmol/l
28 mmol/l
Normal
Klorida
99
100-106 mg/l
99 mg/l
Rendah
rumah sakit
Sumber : Reka Medik Medik Firdaus 03-03-46
Tabel 3. Pemeriksaan urin/darah tanggal 21 mei 2012 Satuan/Nilai
Pemeriksaan
Keterangan
urin/darah
Hasil
Normal
Hemoglobin
12,7
12-16 g/dl
Normal
Leukosit
18,6
4,10 rb/ul
Tinggi
Eosinofil
0
0-1%
Normal
Basofil
1
0-1%
Normal
Netrofil
74
50-70%
Tinggi
Lemfosit
16
25-40%
Rendah
Monosit
9
2-8%
Tinggi
Eritrosit
4,15
4,4-5,9 juta/ml
Rendah
Hematokrit
38
36-52 %
Rendah
MCV
91,3
80-100 fl
Normal
MCH
30,6
22-34 pg
Normal
MCHC
33,5
32-36 g/dl
Normal
Trombosit
514
150-450 rb/ul
Tinggi
Sumber : Reka Medik Firdaus 03-03-46
11
b. Pemeri Pemeriksa ksaan an pen penunja unjang ng : tangga tanggall 17 mei 2012 2012 d. Ro tora torax x hasi hasill : card cardio iome mega gali li den denga gan n pul pulmo mo DBN. DBN.
3. Fisik Fisik dan klinis klinis Keadaan umum
: Composmentis
Vital sign
: Tabel 4. Vital sign Pemeriksaan
Tanggal
Tekanan darah
Nadi
Suhu
17
170/95
65x/menit
-
18
130/60
85x/menit
36 C
o
Sumber : Reka Medik Firdaus Firdaus 03-03-46
4. Dieta ietary ry a. Anamne Anamnesis sis Gizi Gizi : Reca Recall ll 24 24 jam jam di di Rumah Rumah Sakit Sakit Tabel Tabel 4. Reca Recall ll 24 jam jam tangg tanggal al 17 Mei 2012 2012 Energi
Protein
Lemak
KH
(kal)
(g)
(g)
(g)
1097,4
36,3
21,6
185,5
518,8
32,4
14,5
65,2
Rata –rata
808,1
34,35
18,05
125,35
Kebutuhan
1668
60
43
252,7
% Asupan
48,44%
57,25%
41,91%
49,60%
Implementasi Makanan Makanan RS 17 mei mei 2012 Makanan RS 19 mei 2012
Sumber : Data primer terolah
12
Ket
b. Tera Terap pi medi mediss Tabel 6. Terapi medis tanggal 17 mei 2012 Jenis obat/tindakan
Interaksi dengan zat
Fungsi
Oral Cefotaxime golongan ketiga
adalah
Gizi antibiotic
sefalosporin
yang
generasi
mempunyai
khasiat
bakterisidal dan bekerja dengan menghambat sintesis mukopeptida Ceftriaxon
pada
dinding
sel
bakteri.
Cefotaxime sangat stabil terhadap hidrolisis beta laktamease, maka Cefotaxime
digunakan
sebagai
alternatif lini pertama pada bakteri yang resisten terhadap Penisilin Ketorolac Ketrolak
diindikasikan
penatalaksanaan
jangka
untuk pendek
terhadap nyeri akut sedang sampai berat setelah prosedur bedah. merupakan cairan solusio untuk
Invus RL
mengganti cairan tubuh, sebagai keseimbangan cairan elektrolit dan terapi shock
Sumber : Reka Medik Firdaus Firdaus 03-03-46
13
D. NUTRIT NUTRITIN IN CARE CARE PROCE PROCES S (NCP) (NCP) 1. Nutriti Nutrition on Assesm Assesment ent a. Anto Antopo pome metr trii IMT
=
(
)
=
=
,
= 16 (statu (statuss gizi gizi kur kurus) us)
b. Biok Biokim imia ia e. Leuko Leukosit sit tinggi tinggi (infek (infeksi) si),, Hb renda rendah h (Anemi (Anemia) a) c. Fisi Fisik/ k/kl klin inis is Keadaan Keadaan umum umum : Coposmen Coposmentis tis (tamapak (tamapak lemas) lemas) f. 130/60 130/60 mmHg. mmHg. Tekana Tekanan n darah darah tinggi tinggi awal awal masuk masuk rumah rumah sakit d. Dietary Dietary (riway (riwayat at makan makan)) Tabel Tabel 7. Dietary Dietary History History (riwayat (riwayat makan) makan) Zat gizi
% asupan
Keterangan
Energi
48,44%
Buruk
Protein
57,25%
Buruk
Lemak
41,91%
Buruk
Karbohidrat
49,60%
Buruk Sumber : Data primer terolah
1) Standar Standar asupan asupan makan menurut menurut Depkes Depkes 1999. 1999. a) Lebih
: > 120 %
b) Baik
: 80 -120 %
c) Sedang
: 70 - 79 79,9 %
d) Kurang
: 60 – 69,9 %
e) Buruk
: < 60%
14
2. Nutr Nutriti ition on diag diagno nosi siss a. Diag Diagno nosi siss medis medis 1) Post Post Combus Combustio tio grade grade II b. Diagn Diagnosi osiss gizi gizi 1) (NI – 1.1) Peningka Peningkatan tan kebutu kebutuhan han energ energii berkaitan berkaitan dengan dengan adanya adanya infeksi dan status gizi kurus dibuktikan dengan leokosit tinggi 24,6 rb/ul, adanya luka bakar dan IMT 16. 2) (NI – 5.1) Peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik protein berk berkai aita tan n deng dengan an luka luka baka bakarr dan dan anem anemia ia (ter (terke kena na air air pana panas) s) ditandai dengan adanya infeksi infeksi dan Hb rendah.
3. Nutr Nutriti ition on Int Inter erve vent ntio ion n a. Pere Peren ncanaa naan ( planning) 1) Tera Terapi pi diet diet Jenis diet
: TETP (energi : 1668 kkal protein : 60 g)
Bent Bentuk uk maka makana nan n
: Bub Bubur ur kasa kasarr
Cara pemberian
: oral
2) Tuju Tujuan an die diett a) Membe Memberik rikan an makan makanan an tingg tinggii energi energi dan dan protein protein untuk untuk memper cepat penyembuhan dan mencegah terjadi gangguan metabolik . b) Membeika Membeikan n makanan makanan sesuai sesuai denga dengan n kemampua kemampuan n pasien pasien c) Mengurang Mengurangii terjadinya terjadinya infeksi. infeksi.deng dengan an memberik memberikan an tinggi tinggi protein d) Meni Mening ngka katk tkan an Hb Hb e) Mempe Memperce rcepa patt penye penyembu mbuhan han luka luka
15
3) Prinsip Prinsip diet diet a) Energi Energi tingg tinggii untuk untuk meme memenuh nuhii pening peningka katan tan kebut kebutuha uhan/h n/hipe iperr metabolisme dan meningkatkan berat badan pasien b) Prot Protei ein n ting tinggi gi 1,2 1,2 g/Kg g/KgBB BB,, untu untuk k meng mengur uran angi gi terj terjad adin inya ya infeksi dan kerusakan jaringan akibat luka bakar,serta meningkatkan Hb c) lemak lemak cukup cukup 25% dari kebutu kebutuhan han energ energii sebagai sebagai sumber sumber energi utama agar tubuh tidak memecah simpanan protein d) karbo karbohid hidrat rat sisa sisa dari dari kebut kebutuha uhan n ene energi rgi sebag sebagai ai sumber sumber energi utama e) Sera Seratt 25 g/ha g/hari ri 4) Syar Syarat at die diett Energi
: 16 1668 kal
Protein
: 60 g
Lemak
: 43 g
Karb Karboh ohid idra ratt : 252 252,7 g
16
5) Perhitungan kebutuhan energidan zat gizi
BBI = (T (TB-100) = 150-100) = 50 = 50 Kg BEE BEE = 665, 665,1 1 + 9,5 9,56 6 (BBI (BBI)) + 1,85 1,85 (TB) (TB) – 4,68 (usia) = 665,1 + 9,56 (50) + 1,85 (150) – 4,68 (75) = 665, 665,1 1 + 478 + 277,5 277,5 – 351 = 1069,6 = BEE x FS x FA = BEE BEE x 1,3 1,3 x 1,2 = 1668 1668 kal kal
Protein
= 1,2 g/Kg BB = 1,2 x 50 = 60 g x 4 = 240 240 kal
Lemak
= 25% total energi = 25 % x 1668 1668 kal =
= 46,33 g
Karb Karboh ohid idra ratt = TE – (TP + TL) = 1668 – (240 + 417) = 1668 – 657 =
= 252,7 g
17
6) Rencana Rencana monitoring monitoring a) Antropometri
: Berat badan
b) Biokimia
: Leokosit, Hb
c) Fisik klinis
: Tekanan darah
d) Dietary
: As Asupan zat gi gizi Energi, Pr Protein, le lemak,
karbohidrat 7) Rencana Rencana konsultas konsultasii gizi a) Masalah gizi
: Status gizi kurang, anemia, asupan
rendah, luka bakar sehingga terjadi hipermetabolisme b) materi
: Pengaturan makanan/ diet TETP
c) Sasaran
: Pasien da dan keluarga
d) Waktu pelaksanaan
: ± 10 -15 menit
e) Tempat
: PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Unit II f) Media
: Leaflet
(1) Tujuan (a) (a) Memb Member erii penge pengeta tahu huan an kepa kepada da pasie pasien n tenta tentang ng diit diit TETP (b) Memberika Memberikan n pengetahua pengetahuan n tentang gizi gizi makanan makanan (c)
Memberikan
mo motivasi
kepada
pa pasien
untuk
meningkatkan asupan makanan yang diberikan. (2) (2) Eduk Edukas asii gizi gizi (a) Menjelaskan tentang tentang diit TETP (b) Menjelaska Menjelaskan n tentang tentang bahan makanan makanan penukar. penukar. (c) Menjelask Menjelaskan an diit diit yang yang diberik diberikan an kepad kepadaa pasien pasien tentang
makana
tinggi
protrin
mempercepat mempercepat penyembuhan. penyembuhan.
18
Untuk
membantu
4. Impl Implem emen enta tasi si (implementation )
a. Kaji Kajian an diet diet RS 1) Jenis Diet
: TKTP
2) Bentuk makanan
: BA
3) Cara pemberian
: Oral
b. Rekome Rekomenda ndasi si Diet Diet 1) Jenis diet
: di diit TETP
2) Bentuk makanan
: BK
3) Cara pemberian
: Oral
4) Nilai gizi
:
Energi
: 1668 ka kal
Protein
: 60 g
Lemak
: 43 g
Karb Karboh ohid idra ratt : 252 252,7 ,7 g
5. Nutr Nutriti ition on moni monito tori ring ng
a. Antropometri
:
1) Berat Berat badan badan tidak bisa bisa dimonitori dimonitoring ng dalam dalam waktu waktu singkat singkat dan keaadaan pasien dalam keaadan bedress. b. Biokimia
:
Tabel 8. Pemeriksaan Pemeriksaan urin / darah tanggal tanggal 21 mei 2012 Satuan/Nilai
Pemeriksaan
Keterangan
urin/darah
Hasil
Normal
Hemoglobin
12,7
12-16 g/dl
Normal
Leukosit
18,6
4 - 10 rb/ul
Tinggi
Sumber : Reka Medik Firdaus Firdaus 03-03-46
19
c. Fisik/klinis
: Tabel Tabel 9. Vital sign
Tanggal
Pemeriksaan Tekanan dara
Nadi
Suhu
20
163/68
70x/menit
36 C
21
162/59
65x/menit
37 C
22
130/76
75x/menit
37 C
o o o
Sumber Sumber : Rekam Rekam Medik Firdaus Firdaus 03-03-4 03-03-46 6 d. Di D ietary
:
Tabel 9. Asupan zat zat gizi selama 2 hari Energi
Protein
Lemak
KH
(kal)
(g)
(g)
(g)
MRS tanggal 21-05-2012
1152,4
58,3
28,9
168,8
MRS tanggal 22-05-2012
1003,94
50,03
29,71
135,11
MLRS 22-05-2012
387
14
1
78,1
Total Total recall recall 2 hari
2543,34
122,6
59,61
382,01
Rata – rata
1271,67
61,3
29,80
191
Kebutuhan
1668
60
43
252,7
% Asupan
76,23%
107%
69,3%
75,58%
Implementasi
Sumber : data primer terolah
20
6. Nutr Nutrit itio ion n eval evalua uasi si a. Antropometri
:
1) Berat Berat badan badan tidak bisa bisa dimonitor dimonitoring ing dalam dalam waktu waktu singkat singkat dan dan keaadaan pasien dalam keaadan bedress. b. Biokimia
:
1) Pening Peningkat katan an Hb Hb menja menjadi di norma normall 2) Leokosit Leokosit menurun menurun dari dari 24,6 24,6 sampai sampai 18,6 18,6 rb/ul rb/ul c. Fidik idik/k /kli lini niss : 1) Teka Tekana nan n dara darah h beran berangs gsur ur dala dalam m kead keadaa aan n norm normal al d. Dietary 1) Asupan Asupan
: makan makan
pasien pasien
sudah sudah
mulai
membaik, membaik,
ada ada
peningkatan asupan zat gizi energi, protein, lemak dan karbohidrat.
21
BAB IV TINJAUAN PUSTAKA
A. Lu Luka ka Baka Baka 1. Peng Penger ertia tian n luk luka a baka bakarr
Luka
bakar
adalah
kerusakan
jaringan
permukaan
tubuh
disebabka disebabkan n oleh panas panas pada suhu suhu tinggi tinggi yang yang menimbul menimbulkan kan resiko resiko pada seluruh sistem metabolisme. Luka bakar dapat disebabkan oleh ledakan, aliran listrik, api, zat kimia, uap panas, minyak panas dan matahari (Almatsier, 2004) Luka bakar bakar adalah adalah luka yang yang timbul timbul akibat akibat kulit terpajan terpajan ke suhu suhu tinggi, syok listrik, atau bahan kimia. Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan kedalaman kedalaman dan luas daerah yang terbakar (Elizabeth, 2000) Menurut
Almatsier
(2004).
Luka
bakar
diklasifikasikan
berdasarkan : a. Kedalama Kedalaman n pengaruh pengaruh panas panas terhada terhadap p tubuh, tubuh, dikenal dikenal dengan dengan drajat drajat luka bakar I sampai III. 1) Derajat I adalah adalah derajat luka bakar dimana dimana terjadi kematian kematian pada lapisan atas epidermis kulit yang disertai perlebaran pembuluh darah sehingga kulit tampakkemerah-merahan tampakkemerah-merahan 2) Derajat II adalah adalah derajat luka bakar dimana terjadi kerusakan epidermis dan dermis, sedangkan pembuluhdarah di bawahkulit
22
menumpuk dan mengeras. Selain timbul warna kemerah-merahan pada kulit juga timbul gelombang – gelombang. 3) Derajat Derajat III III adalah adalah derajat derajat luka luka akar dimana dimana terjadi terjadi kerusaka kerusakan n seluruh sel epitel kulit (epidermis, dermis, dan sub kutan) dan otot. Pembuluh darah mengalami trombosit. b. Luas Luasnya nya tubuh tubuh yang yang terken terkenaa penga pengaruh ruh panas panas Luka bakar dinyatakan dalam persen luas tubuh. Untuk dewasa, perkiraan perkiraan luas tubuh tubuh yang terkena terkena didasarka didasarkan n pada bagian bagian tubuh yang yang terkena menurut rumus 9“ ( rule of nine)
1) Kepala
10 %
2) Tubu Tubuh h bagi bagian ande depa pan n 18 % 3) Tubuh Tubuh bagian bagianbel belaka akang ng 18 % 4) Ekst Ekstre remi mita tass ata atass 18 % 5) Ekstre Ekstremita mitass bawah bawah kanan kanan 18 18 % 6) Ekstre Ekstremita mitass bawa bawah h kiri kiri 18 % 7) Org Organ genita ital 1 %
2. Etiologi
Luka bakar bakar disebabka disebabkan n oleh pengaliha pengalihan n energi energi dari dari satu satu sumber sumber panas kepadatubuh. Panasdapat dipindahkan lewat hantaran atau radiasi elektomagnetik. Luka bakar dapat dikelompokkan menjadi luka bakar termal, luka bakar radiasi,dan radiasi,dan luka bakar kimia. kimia. Dekstruksi jaringan terjadi akibat kogulasi, kogulasi, denaturasi protein atau ionisasi isi sel. sel. Kulit dan mukosa
23
saluran nafasatau merupakan lokasi destruksi jaringan. Jaringanyang dalam, termasuk organ visera, dan mengalami keusakan karena luka bakar elektrik atau kontak yang lama dengan agen penyebab( burning agent ). ). Dalamnya Dalamnya luka bakar bakar tergantun tergantung g pada pada suhu peny penyebab ebab luka luka bakar bakar danlamanya kontak dengan agen tersebut. 3. Pato atofisi fisiol olo ogi
Akibat luka bakar yang pertama adalah syok karena karena kaget kaget dan kesakitan kesakitan,, pembuluh pembuluh kapiler kapiler yang yang terpajan terpajan suhu suhu tinggi tinggi rusak rusak dan permea permeabil bilita itass mening meninggi. gi. Sel dara darah h yang yang ada dida didalam lamny nyaa ikut ikut rusak rusak sehingga dapat terjadi anemi. Meningkatnya Meningkatnya permeabilitas menyebabkan menyebabkan udem dan menimbulkan bulu yang mengandung banyak elektrolid. Hal ini menyebabkan berkurangnya volume cairan intravaskuler. Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan cairan akibat pengumpalan yang berlebih, masuknya cairan ke dalam bulu yang terbentuk pada luka bakar derajat 2. Dan pengumpalan cairan dari kropeng luka bakar 3. Bila luka luka bakar bakar kurang kurang dari dari 20% 20% biasany biasanyaa mekanisme mekanisme kompensa kompensasi si tubuh masih bisa mengatasinya tetapi bila lebih dari 20% akan terjadi syok hipovolem hipovolemik ik dengan dengan gejala gejala yang khas seperti seperti gelisah gelisah,, pucat,ding pucat,dingin, in, berkeringat, nadi nadi kecil dan dan cepat. Tekanan darah darah menurun dan dan produksi produksi urin berkurang, pembengkakan terjadi pelan-pelan,maksimal terjadi selama 8 jam.
24
4. Mani Manife fest stas asii klin klinis is
a. Gangg Ganggua uan n hematol hematolog ogik ik Tandanya yang ditemukan adalah kenaikan hematokrit, penurunan SDP, leokosit meningkat, penurunan trombosit b. Gaggu Gagguan an elek elektro trolit lit Ditandai dengan penurunan kalium kenaikan natrium dan klorida, serta kenaikan BUN c. Gangg Ganggua uan n metab metaboli olik k ditandai dengan hipermetabolik dan kehilangan berat badan d. Cede Cedera ra pulm pulmon onal al Ditandai dengan pernafasan cepat atau sulit, sulit, krakle, stridor, dan batuk pendek. 5. Komplik likasi
a. Setiap Setiap luka bakar bakar dapat dapat terinfeksi terinfeksi yang yang menyebabk menyebabkan an cacat cacat lebih lebih lanjut atau kematian. b. Lambatny Lambatnyaa aliran darah darah dapat dapat menyebab menyebabkan kan pembent pembentukan ukan bekuan bekuan darah sehinga timbul cerebrovascular cerebrovascular accident, infrak miokardium, atau emboli emboli paru. paru. c. Gagguan Gagguan elektro elektrolit lit dapat dapat menyeb menyebabka abkan n disrimtmia disrimtmia jantung jantung d. Syok luka luka bakar bakar dapatsec dapatsecara ara irreversi irreversibel bel merusak merusak ginjal ginjal sehingg sehinggaa timbul gagal ginjal dalam 1 atau2 minggu pertama setelahluka bakar. Dapat terjadi gagl ginjal akibat hipoksia ginjal atau rabdomiolisis (obstruksi mioglobin pada tubulusginjal akibat nekrosis otot yang luas)
25
e. Penuruna Penurunan n aliran aliran darah darah darah kesel keseluruh uruh cairan cairan dapat dapat menye menyebabka babkan n hipoksia sel-sel penghasilan mukus sehingga terjadiulkus peptikum. f. Pada luka bakar bakar yang yang luas luas akan akan menyeb menyebabka abkan n kecacata kecacatan, n, trauma trauma pisiologis dapat menyebabkan depres. Perpecahan keluarga. Dan keinginan bunuh diri. Gejala-gejala pisikologi pisikologi dapat timbul setiap saat setlah setlah luka baka. baka. Gejala-g Gejala-gejala ejala dapat dapat datang datang dan dan pergi berulang berulang-ulang -ulang kapan saja seumur hidup.(Engram, 1999) 6. Klas Klasifi ifika kasi si Lu Luka ka Baka Bakarr
Untuk membantu mempermudah penilaian dalam memberikan terapi dan perawatan, luka bakar diklasifikasikan berdasarkan penyebab, kedalaman luka, dan keseriusan luka, yakni : a. Berda Berdasa sark rkan an peny penyeb ebab ab 1) Luka Luka baka bakarr kar karen enaa api api 2) Luka Luka baka bakarr kare karena na air air pan panas as 3) Luka Luka baka bakarr karen karenaa bahan bahan kimia kimia 4) Laka Laka bakar bakar karen karenaa list listrik rik 5) Luka Luka bakar bakar karena karena radias radiasii 6) Luka Luka bakar bakar karen karenaa suhu suhu rendah rendah (frost bite). bite). b. Berda Berdasa sarka rkan n kedala kedalama man n luka bakar bakar 1) Luka Luka bakar bakar derajat derajat I b) Kerusakan terjadi pada lapisan epidermis c) Kulit Kulit kering kering,, hipere hiperemi mi berupa berupa eritem eritemaa d) Tidak Tidak dijump dijumpai ai bulae
26
e) Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi f) Penyembu Penyembuhan han terjadi terjadi spontan spontan dalam dalam waktu 5-10 5-10 hari 2) Luka Luka bakar bakar deraja derajatt II a) Kerusaka Kerusakan n meliputi meliputi epidermis epidermis dan sebag sebagian ian dermis, dermis, berupa berupa reaksi reaksi inflamasi disertai proses eksudasi. b) Diju Dijump mpai ai bul bulae ae.. c) Nyeri Nyeri karena karena ujung-ujung ujung-ujung saraf saraf teririta teriritasi. si. d) Dasar Dasar luka berwarna berwarna merah merah atau atau pucat, pucat, sering terletak terletak lebih lebih tinggi tinggi diatas kulit normal. Luka bakar derajat II ini dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu : a) Deraja Derajatt II dang dangkal kal (su (super perfic ficial ial)) (1) Kerusakan mengenai bagian bagian superfisial dari dermis. (2) Organ-organ kulit seperti seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea masih utuh. (3) Penyembuhan Penyembuhan terjadi spontan dalam dalam waktu 10-14 hari. hari. b) Dera Deraja jatt II II dala dalam m (deep) (1) Kerusaka Kerusakan n mengenai mengenai hampir hampir seluruh seluruh bagian dermis. dermis. (2) Organ-orga Organ-organ n kulit seperti seperti folikel rambut, rambut, kelenjar kelenjar keringat, keringat, kelenjar sebasea sebagian besar masih utuh. (3) Penyembu Penyembuhan han terjadi terjadi lebih lebih lama, lama, tergantung tergantung epitel epitel yang yang tersisa. Biasanya penyembuhan terjadi lebih dari sebulan.
27
3) Luka Luka baka bakarr dera deraja jatt III III Kerusakan meliputi seluruh lapisan dermis dan lapisan yang lebih dalam. a) Organ-org Organ-organ an kulit kulit seperti seperti folikel folikel rambut, rambut, kelen kelenjar jar keringa keringat, t, kelenjar sebasea mengalami kerusakan. b) Tida Tidak k diju dijump mpai ai bul bulae ae.. c) Kulit Kulit yang yang terba terbakar kar berwa berwarna rna abu-ab abu-abu u dan pucat. pucat. Karena Karena kering letaknya lebih rendah dibanding kulit sekitar. d) Terjadi Terjadi koagulas koagulasii protein protein pada epider epidermis mis dan dermis dermis yang yang dikenal sebagai eskar. e) Tidak Tidak dijumpai dijumpai rasa rasa nyeri nyeri dan hilang hilang sens sensasi, asi, oleh oleh karena karena ujung-ujung saraf sensorik mengalami kerusakan/kematian. f) Penyembu Penyembuhan han
terja terjadi di
lama lama
karena karena tidak terjadi terjadi
proses proses
epitelisasi spontan dari dasar luka. 4) Berdasar Berdasarkan kan tingkat tingkat keseriusa keseriusan n luka American Burn Association menggolongkan luka bakar menjadi tiga kategori, yaitu : a) Luka Luka bak bakar ar mayo mayorr (1) Luka bakar bakar dengan dengan luas lebih dari dari 25% pada orang orang dewas dewasaa dan lebih dari 20% pada anak-anak. (2) Luka bakar bakar fullthickness lebih dari 20%. 20%. (3) Terdapat luka bakar pada tangan, tangan, muka, mata, telinga, kaki, kaki, dan perineum.
28
(4) Terda Terdapat pat traum traumaa inhalas inhalasii dan multip multiple le injur injurii tanpa tanpa memperhitungkan memperhitungkan derajat dan luasnya luka. (5) Terdapat luka bakar listrik bertegangan bertegangan tinggi. b) Luka bakar moderat moderat (1) Luka bakar bakar dengan luas 15-25% 15-25% pada orang dewasa dewasa dan 1020% pada anak-anak. (2) Luka bakar bakar fullthickness kurang dari 10%. (3) Tidak Tidak terdapat terdapat luka bakar bakar pada pada tangan, tangan, muka, muka, mata, telinga, telinga, kaki, dan perineum. c) Luka Luka bakar bakar mino minorr Luka bakar minor seperti yang didefinisikan oleh Trofino (1991) dan Griglak (1992) adalah : (1) Luka Luka bakar dengan dengan luas luas kurang kurang dari 15% pada pada orang dewas dewasaa dan kurang dari 10 % pada anak-anak. anak-anak. (2) Luka Luka bakar bakar fullthick fullthicknes nesss kurang kurang dari dari 2%. 2%. (3) Tidak terdapat terdapat luka bakar di daerah wajah, wajah, tangan, tangan, dan kaki. (4) (4) Luka Luka tida tidak k sirk sirkum umfe fer. r. (5) Tidak Tidak terdapat terdapat trauma trauma inhalasi, inhalasi, elektrik, elektrik, fraktur. fraktur.
29
B. Diet luka bakar Almatsier Almatsier (2004) (2004) Tujuan Tujuan diet diet luka luka bakar bakar adalah adalah untuk untuk memper cepat penyembuhan dan mencegah tejadinya gangguan metabolik serta mempertahankan staus gizi secara optilam selama proses penyembuhan dengan cara : 1. Mengusah Mengusahakan akan dan dan memperce mempercepat pat penyembu penyembuhan han jaringan jaringan yang yang rusak. 2. Mencegah Mencegah terjadinya terjadinya keseim keseimbang bangan an nitroge nitrogen n yang negatif negatif 3. Memperkec Memperkecil il terjadiny terjadinyaa hiperglik hiperglikemi emi dan dan hiperglise hipergliseridem ridemia ia 4. Mencegah Mencegah terjadi terjadinya nya gejala-g gejala-gejala ejala kekura kekurangan ngan zat zat gizi mikro. mikro. Syarat Syarat diet luka baka baka adalah adalah : 1. Memberika Memberikan n makanan makanan dalam dalam bentuk bentuk cair cair sedini sedini mungkin mungkin atau atau nutrisi enternal dini. 2. Kebutuha Kebutuhan n gizi dihitun dihitung g dengan dengan pertimba pertimbanga ngan n kedalaman kedalaman dan dan luas luka bakar. Penilaian
luka
bakar
yang
memerlukan
perawatan
dan
pengobatan adalah sebagai beriku : a)
Luka Luka bakar bakar draj drajat at II Deng Dengan an luas luas luka luka bak bakar ar > 15% 15%
b) Luka Luka bakar bakar drajat drajat III III deng dengan an luas luas luka luka bakar bakar > 20% c)
Luka Luka bakar bakar pad padaa daera daerah h genit genitel el dan dan anu anuss
d)
Luka bakar bakar yang yang diserta disertaii trauma trauma berat, berat, trauma trauma pada jalan nafas, tulang dan alat tubuh dalam rongga perut.
30
Menurut Asosiai Dietetik Australia berdasarkan % Luka bakar yaitu : Tabel 11. Persentase Persentase berdasarkan berdasarkan luka bakar Luka bakar % Kebutuhan energi (Kkal) < 10 1,2 x AMB 11-20 1,3 x AMB 21-30 1,5 x AMB 31-50 1,8 x AMB > 50 2,0 x AMB Sumber : Penuntun diet hal 91.2004
e) Protein Protein diberikan diberikan tinggi tinggi 20-25% 20-25% dari kebutuha kebutuhan n energ energii total f) Lemak Lemak diberi diberikan kan sedang sedang 15-20% 15-20% dari dari total total ener energi gi g) Karbohidr Karbohidrat at diberikan diberikan sedang sedang yaitu 50-60% 50-60% dari dari kebutuha kebutuhan n energi total. Bilapasien mengalami trauma jalan napas (trauma inhalasi), karbohidrat diberikan 45-55% dari kebutuhan energi total. h) Vitamin Vitamin diberikan diberikan tinggi tinggi untuk untuk memperce mempercepat pat penyembu penyembuhan han i) Mineral Mineral tingg tinggi, i, terutama terutama zat besi,sen besi,seng, g, natrium, natrium, kalium, kalium, kalsium, fosfor dan magnesium. Sebagian mineral diberikan dalam bentuk suplemen.
31
BAB V PEMBAHASAN
A. Evalua Evaluasi si Data Antr Antropo opomet metri ri
Data antropometri antropometri didapatkan dengan wawancara. Tinggi badan badan pasien pasien tidak diukur karena data mengenai tinggi badan sudah ada di rekam medis. Sedangka Sedangkan n data Berat Berat badan tidak tidak dapat diukur diukur karena karena keadaan keadaan pasien pasien yang tidak memungkinkan untuk ditimbang, tetapi 1 minggu sebelum m asuk rumah sakit
pasien mengikuti Posyandu lansia sehingga data berat
badan yang
digunakan adalah berat badan sebelum masuk rumah sakit. beradasarkan perhitung perhitungan an IMT IMT 16 status gizi pasien pasien termasuk termasuk kategori kategori gizi gizi kurus kurus .
B. Evalua Evaluasi si Asup Asupan an maka makan n recal recalll 24 jam di Rumah Rumah Saki Sakitt
Asupan Asupan makana makanan n sebelum sebelum peng pengambi ambilan lan kasus kasus berdasar berdasarkan kan hasil hasil anamnesa yang dilakukan menunjukkan menunjukkan bahwa asupan makanan pasien adalah kurang, hal hal ini dilihat dari dari hasil perbandingan perbandingan antara asupan asupan makan pasien dengan dengan perhitunga perhitungan n kebutuhan kebutuhan pasien. pasien. Hasil Hasil perse persentasi ntasi asupan asupan makanan makanan rumah rumah sak sakit it selam selamaa 2 hari hari yaitu yaitu : Asupan Asupan energi energi 48,44% 48,44%,, perse persenta ntase se asup asupan an prote rotein in 57,2 57,25% 5%,, pers persen enta tassi asupa upan lema lemak k 41,91 1,91%, %, pers perseenta ntasi asup supan Karbohidr Karbohidrat at 49,60% 49,60% Asupan makan kurang disebabkan karena adanya penurunan nafsu makan pasien. pasien. Berdasarkan Berdasarkan data kebiasaan kebiasaan makan yang yang ada, pasien jarang mengkonsumsi mengkonsumsi lauk nabati, namun namun pasien sering mengkonsumsi mengkonsumsi lauk hewani hewani
32
seper seperti ti ikan ikan setia setiap p kali maka makan. n. Selai Selain n itu, pasi pasien en jarang jarang mengk mengkons onsums umsii buabuahan. Kebiasaan Kebiasaan makan makan yang salah salah dan kurangnya variasi makanan makanan yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan pasien mengalami kekurangan zat gizi. C. Evaluasi Evaluasi Asupan Asupan makanan makanan selama selama Kasus Kasus di Rumah Rumah Sakit
Asupan makan di rumah sakit berdasarkan hasil recall 24 jam jam yang dilaku dilakukan kan selam selamaa 2 hari hari studi studi kasus kasus dapat dapat diketa diketahui hui dari dari perse persenta ntasi si perbandingan antara asupan makan pasien dengan perhitungan kebutuhan pasie pasien n yaitu yaitu sebaga sebagaii berikut berikut : perse persenta ntase se kebutu kebutuhan han ene energi rgi adala adalah h 76,23% 76,23%,, persenta persentasi si kebutuhan kebutuhan protein protein adala adalah h 107%, 107%, persentas persentasii kebutuha kebutuhan n lemak adalah adalah 69,3%, 69,3%, persentas persentasii kebutuhan kebutuhan karbohid karbohidrat rat adalah 75,58% 75,58% Tabel Tabel 12. Asupan Asupan Makanan Makanan Selama Selama 2 hari pemorsian pemorsian Energi
Protein
Lemak
KH
(kal)
(g)
(g)
(g)
MRS tanggal 21-05-2012
1152,4
58,3
28,9
168,8
MRS tanggal 22-05-2012
1003,94
50,03
29,71
135,11
MLRS 22-05-2012
387
14
1
78,1
Total recall 2 hari
2543,34
122,6
59,61
382,01
Rata – rata
1271,67
61,3
29,80
191
Kebutuhan
1668
60
43
252,7
% Asupan
76,23%
107%
69,3%
75,58%
Implementasi
Sumber : Data primer terolah Berd Berdas asar arka kan n hasi hasill pers persen enta tase se asup asupan an ter terse sebu butt dapa dapatt dike diketa tahu huii bahw bahwaa asupan asupan protein protein tergolong tergolong baik, baik, namun asupan asupan energi, energi, lemak dan dan karbohidra karbohidratt pasien pasien tergolon tergolong g sedang sedang bila dibandi dibandingka ngkan n dengan dengan kebutuha kebutuhan n pasien pasien
33
berdasar berdasarkan kan hasil hasil perhitung perhitungan. an. Asupan Asupan yang yang kurang kurang disebabk disebabkan an karena karena nafsu makan pasien pasien belum stabil stabil dan pasien masih masih merasa sakit sakit pada luka bakar dibagian bokong jadi psien jarang menghabiskan bubur, serta pasien juga tidak suka suka mengkonsumsi mengkonsumsi lauk lauk nabati nabati seperti tempe yang disediakan dari piha pihak k rum rumah ah saki sakit. t. Penin Peningk gkat atan an asup asupan an pasie pasien n mula mulaii bera berang ngsu surr m mem emba baik ik dikarena dikarenakan kan mendapatk mendapatkan an motivasi motivasi dari keluarga keluarga dan petuga petugass gizi. Perubahan diet yang dilakukan yaitu dari bentuk makanan, bentuk makanan pasien awal masuk rumah sakit adalah BA (Bubur halus) tetapi dengan diberikannya bentuk makanan yang halus asupan zat gizi pasien tidak ada perubahan sehingga bentuk makanan diubah menjadi BK (Bubur kasar), perubahan tersebut melihat dari beberapa faktor yaitu kemampuan pasien untuk untuk mengk mengkons onsums umsii makana makanan n yang yang padat padat sudah sudah lebi lebih h baik, baik, tidak tidak ada ada gangguan menelan, menelan, pasien mual ketika ketika mengkonsumsi mengkonsumsi bubur halus dan setelah diberikan diberikan bentu bentuk k makanan makanan BK (bubur (bubur kasar) kasar) asupan asupan zat zat gizi pasien pasien berangsur berangsur meningka meningkat, t, dapat dapat dilihat dilihat dari recall recall 24 jam perse persentasi ntasi selam selamaa 2 hari pemorsian pemorsian yaitu yaitu : Asupan Asupan energ energii 48,44%, 48,44%, perse persentas ntasee asupan asupan protein protein 57,25%, 57,25%, persentas persentasii asupa asupan n lemak lemak 41,91 41,91%, %, perse persenta ntasi si asupan asupan Karboh Karbohidr idrat at 49,60% 49,60% sedang sedangka kan n setelah perubahan pentuk makanan makanan menjadi BK (Bubur kasar) kasar) persentasi kebut kebutuha uhan n energi energi adalah adalah 76,23% 76,23%,, perse persenta ntasi si kebutu kebutuhan han protei protein n adalah adalah 107%, 107%, persenta persentasi si kebutuhan kebutuhan lemak lemak adalah 69,3%, 69,3%, persentas persentasii kebutuhan kebutuhan karbohidrat karbohidrat adalah adalah 75,58%. 75,58%.
34
D. Evalua Evaluasi si pemerik pemeriksaa saan n fisik fisik
Berdasark Berdasarkan an hasil hasil pemeriksaa pemeriksaan n pasien pasien saat saat masuk rumah rumah sakit tanggal tanggal 11 Mei 2012, keadaan umum pasien adalah compos compos mentis sedang, sedang, menahan sakit akibat luka luka bakar terkena terkena air panas. panas. Pada tanggal tanggal 18 mei 2012 pasien masih mengeluh mengeluh merasa sakit sakit dibagian bokong.. bokong.. Pada tangga tanggall 18 mei 2012, 2012, pemeriksa pemeriksaan an tensi tensi darah darah pasien pasien mengalami mengalami penin peningka gkatan tan tek tekana anan n darah darah 130/60 130/60 tetapi tetapi dala dalam m anamn anamnes esaa yang yang dila dilakuk kukan an bahwa bahwa pasien pasien tidak tidak memiliki memiliki riwayat riwayat hipertens hipertensi. i. Kemungki Kemungkinan nan terjdai terjdai peningka peningkatan tan tekanan tekanan darah diakibatk diakibatkan an beberapa beberapa faktor faktor yang yang mempenga mempengaruhi ruhi tekan tekanan an dara darah h seper seperti ti stres stresss metab metaboli olik, k, gene genetik, tik, hipoka hipokalem lemia ia dan usia usia sehinggan sangat mungkin terjadi peningkatan peningkatan tekanan tekanan darah. Stres metabolik diduga kuat dapat meningkatkan tekanan dara pada pasien pasien luka bakar bakar diakibatkan diakibatkan salah salah satu tugas tugas syaraf syaraf simpatis simpatis adalah adalah merangsang pengeluaran hormon ardenalin. Hormon ini dapat menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat dan menyebabkan penyempitan kapiler. Hal ini berakibat terjadi peningkatan tekanan darah. Syaraf simpatis di pusat syaraf pada orang yang steres atau mengalami tekanan mental bekerja keras. Mengapa orang yang stres atau mengalami tekanan mental jantungnya berdebar – debar dan mengalami peningkatan tekanan darah (Anonim D)
35
E. Evaluasi Evaluasi hasil pemeriksaa pemeriksaan n laborat laboratorium orium
Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 17 Mei 2012 diketahui kadar Hb dalam dalam darah darah adalah adalah 11,7 g/dl tergolong tergolong rendah. rendah. Rendahny Rendahnyaa kadar kadar Hb Hb ini 6
disebabkan karena rendahnya rendahnya kadar kadar eritrosit yaitu 3,6 10 /uL. Kadar Hb yang rendah diakarenakan asupan makanan sumber zat besi kurang karena kebiasaa kebiasaan n makan makan pasien pasien yang salah salah dan bebera beberapa pa faktor faktor yang mungk mungkin in bisa terjadi yaitu terdapatnya luka bakar sehingga mempengaruhi kadar Hb pasien. Akibat luka bakar yang pertama adalah syok karena kaget dan kesakitan, pembuluh kapiler kapiler yang terpajan suhu suhu tinggi rusak dan permeabilitas permeabilitas meninggi sehingga sel darah yang yang ada didalamnya ikut rusak sehingga dapat terjadi anem anemia ia.. Di sisi sisi lain lain Pasi Pasien en tida tidak k sau sauka ka meng mengko kons nsum umsi si prot protei ein n lau lauk k naba nabati ti yang juga termasuk sumber sumber Fe tinggi seperti seperti yang terdapat terdapat pada temep dan tahu, faktor yang mempengaruhi asupan Fe dalam tubu sepeti kebiasaan minum teh yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan terhambatnya penyerapan asupan Fe sehingga pasien mengalami anemia, usia lanjut banyak terjad terjadii anemia anemia diseba disebabka bkan n kurang kurangnya nya asup asupan an Fe dari dari makana makanan. n. Pada Pada lanjut lanjut usia anemia anemia gizi gizi juga dimungkinkan oleh peredaran peredaran darah darah saluran saluran cerna karena peradangan usus, kanker saluran cerna ataupun hal lain. Asorbsi besi dapat terganggu oleh kekurangan asam lambung (Almatsier,2011). Pada pemeriksaan tanggal 18 Mei 2012 kadar natrium 131 mmol/l tergolong rendah. Dikarenakan Dikarenakan syok pada pada luka bakar bakar akibat akibat dari lolosnya lolosnya cairan dalam sirkulasi kapiler secara massive dan berpengaruh pada sistem kardiovaskular karena hilangnya atau rusaknya kapiler, yang menyebabkan
36
cairan akan lolos atau hilang dari compartment intravaskuler kedalam jaringan interstisial. Eritrosit dan leukosit tetap dalam sirkulasinya dan menyebabkan menyebabkan peningka peningkatan tan hematok hematokrit rit dan leukosit. leukosit. Darah Darah dan cairan cairan akan akan hilang hilang melalui melalui evapora evaporasi si sehingga sehingga terjadi terjadi kekurang kekurangan an cairan cairan atau natrium natrium kurang kurang dari normal.( normal.( Brunner Brunner & Sudda Suddarth, rth, 1996) 1996) F. Perk Perkem emba bang ngan an Diit Diit
Pemberian diit untuk pasien yaitu diit TETP 1668 kkal energi dan 60 g protein, diit ini diberikan karena pasien mengalami luka bakar dan status gizi kurus sehingga diberikan diberikan diet tinggi energi dan tinggi protin. Tujuannya Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan energi dan protein yang meningkat meningkat untuk mencegah dan dan mengurangi kerusakan pada jaringan yang terkena luka bakar, untuk meningkatkan berat badan pasien pasien dalam batas batas normal. Bentuk makanan yang yang diberikan adalah bubur halus tetapi asupan pasien sudah mulai membaik sehingga bentuk makanan dibeikan bubur kasar dengan pertimbangan sesuai dengan kemampuan kemampuan pasien. pasien. Perbandingan kebutuhan bentuk bentuk makanan bubur bubur halus energi 1097,4 kkal, protein 36,3 gram, lemak 21,6 gram, karbohidrat 185,5 gram. Sedangkan bentuk bubr kasar energi 1271,67 kkal, protein 61,3 gram, lemak 29,80 gram, karbohidrat 191 gram.
37
BAB BAB VI PENUTUP
A. Kesi Kesimp mpul ulan an 1. Berdasa Berdasarkan rkan hasil hasil pemeriksa pemeriksaan an fisik, fisik, klinis dan dan laboratoriu laboratorium m pasien pasien didiagnos didiagnosaa mengalam mengalamii post combustio combustio grade grade II, luka bakar bakar dibagian dibagian bokong. 2
2. Status Status gizi gizi pasie pasien n berda berdasar sarka kan n Indeks Indeks Masa Masa Tubuh Tubuh (IMT) (IMT) 16 16 kg/m kg/m pasien tergolong kurus. 3. Asup Asupan an mak makan an pas pasie ien n sela selama ma 2 hari hari terg tergol olon ong g kur kuran ang/ g/bu buru ruk k yait yaitu u : Asupan Asupan energi energi 48,44%(bu 48,44%(buruk) ruk) , persentase persentase asupan asupan protein protein 57,25%(bu 57,25%(buruk), ruk), persenta persentasi si asupan asupan lemak 41,91% 41,91% (buruk), (buruk), persentas persentasii asupan Karbohi Karbohidrat drat 49,60(buruk)% 4. Terapi Terapi diet diet yang yang diberikan diberikan adalah adalah TETP (tinggi (tinggi energ energi, i, tingg tinggii protein) protein) untuk memenuhi kebutuhan energi yang mengalami
peningkatan
/hipermetabolisme, /hipermetabolisme,
mengurangi
mempercepat
penyembuhan
dan
kerusakan jaringan. Bentuk makanan bubur kasar. 5. Kebut Kebutuh uhan an zat zat gizi gizi pasien pasien berd berdas asark arkan an hasil hasil perhi perhitun tunga gan n kebut kebutuha uhan n denga dengan n mengg mengguna unakan kan rumus rumus Harri Harriss Bened Benedict ict,, adalah adalah Energi Energi : 1668 1668 kkal, kkal, Protei Protein n : 60 gram, gram, Lemak Lemak : 46,33 46,33 gram, gram, Karboh Karbohidra idratt : 252,7 252,7 gram. gram. 6. Persenta Persentasi si asupa asupan n makanan makanan pada akhir studi studi kasus kasus diband dibandingka ingkan n dengan dengan kebutuha kebutuhan n pasien pasien adala adalah h sebagai sebagai beriku berikutt : energi energi 1271,67 1271,67 kkal kkal (76,23%), (76,23%), protein 61,3 gram (107%), lemak 43 gram (69,3%), karbohidrat 191 gram (75,58%)
7. Pada akhir studi kasus ada peningkatan terhadap kenaikan Hb dari awal kasus kasus 11,7g/ 11,7g/dl dl (rendah) (rendah) menjadi menjadi 12,7g 12,7g/dl /dl (normal). (normal). Leoko Leokosit sit 24,6 24,6 Tinggi Tinggi pada awal awal kausu kausu dan pada pada akhir akhir studi kasus kasus leokos leokosit it mengalam mengalamii penurunan 18,6 rb/ul. 8. Dalam Dalam penga pengama matan tan selam selamaa studi studi kasu kasuss keada keadaan an pasie pasien n berang berangsur sur-an -angs gsur ur mulai mulai membaik membaik luka baka bakarr mulai meng mengering ering..
38
B. Saran 1. Pasien diharapkan diharapkan meningkatkan meningkatkan asupan asupan makan untuk mempercepat mempercepat penyembuhan. 2. Disarank Disarankan an kepada kepada pasien pasien baik dirumah dirumah sakit sakit atau pun setelah setelah pulang pulang nanti nanti untuk tetap menjalankan terapi diit yang telah diberikan.
39
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Gramedia Pusta Pustaka ka Utama. Utama. Jakarta Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet . PT Gramedia Pustaka Pustaka Utama. Utama. Jakarta Anonim A. 2010. 2010. http://www.lukabakar.net.htm http://www.lukabakar.net.htm Anonim B. 2012. 2012. http://yosefw.wordpress.com/2008/03/26 http://yosefw.wordpress.com/2008/03/26/cefotaxime/ /cefotaxime/ Anonim C. 2012. http://www.hexpharmjaya.com/page http://www.hexpharmjaya.com/page/ketorolac.asp /ketorolac.aspx x Anon Anonim im D. 2012 2012.. http://soerya.s http://soerya.surabaya.go.id/AuP urabaya.go.id/AuP/eDU.KONTEN/ /eDU.KONTEN/ edukasi.net/ Biologi/ Biolo gi/ Hiper Hipertens tensi/ i/ mater materi2.ht i2.html ml Aulia. 2012 (http://auliya-0210.blogspot.com/2012/04/pelayanan-gizi-pada-lukabakar.html) Brunner & Suddarth, (1996) Text Book of Medical-Surgical Nursing. Brunner. 2000. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta : EKG Depkes RI. 2006. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit . Jakarta. Direktorat Gizi Depkes RI. 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhrata Karya Aksara. Jakarta. Nutrition Diagnosis. Yogyakarta Poltekes, kemenkes. 2011. Nutrition
Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EKG Smeltzer. 2001. Buku ajaran keperawatan medikal bedah. Edisi 8. Volume 3. Jakarta : EKG
40
Sutedj Sutedjo, o, Ay. Ay. 2007. 2007. Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Amara Book. Yogyakarta
41
LAMPIRAN
42
Menu sehari Menu
Makanan
Jumlah
Energy
protein
F at
carbohydr.
sodium
Potassium
G
Kcal
g
G
g
mg
Mg
MAKAN PAGI Bubur
beras putih giling
50
180,4
3,3
0 ,3
39,8
0
40,5
Pepes ikan
ikan gabus segar
40
33,6
6,3
0 ,3
0
24,8
78
Tahu kukus
Tahu
50
38
4,1
2 ,4
0,9
3,5
60,5
Kentang
20
18,6
0,4
0
4,3
1
78,2
Wortel
10
3,6
0,1
0 ,1
0,8
7
24,5
Bubur
beras putih giling
50
180,4
3,3
0 ,3
39,8
0
40,5
Rolade
daging sapi
50
94,1
7,7
6 ,3
0
18,5
119
Tempe ugkep
tempe kedele murni
35
69,7
6,7
2 ,7
5,9
2,1
128,4
gambas / oyong mentah
20
4
0,2
0 ,1
0,9
0,2
38,4
mie soun
10
38,1
0
0
9,1
0,9
0,3
Wortel
10
3,6
0,1
0 ,1
0,8
7
24,5
min yak kelapa sawit
5
43,1
0
5
0
0
0
Melon/
100
47,1
0,2
0 ,1
12,1
2
77
gula pasir
5
19,3
0
0
5
0,1
0,1
Risoles
50
123,4
5,2
3 ,8
16,6
12,5
116,5
Bubur
beras putih giling
50
180,4
3,3
0 ,3
39,8
0
40,5
Telur ceplok air
telur ayam
50
77,6
6,3
5 ,3
0,6
62
63
Tahu
50
38
4,1
2 ,4
0,9
3,5
60,5
min yak kelapa sawit
5
43,1
0
5
0
0
0
wortel
20
7,2
0,2
0 ,1
1,6
14
49
daun melinjo mentah
10
3,7
0,4
0
0,7
1,1
55
labu siam mentah
20
4
0,2
0 ,1
0,9
0,2
38,4
Buah
pisang ambon
100
69
0,8
0 ,4
17,5
0,8
297
Peptisol
Peotisol
63
240
14
3
45
0
100
1607,6
65,6
38
254,2
174,3
1471,5
Sop woretl
MAKAN SIANG
Sop oyong
Jus Snack MAKAN MALAM
Tahu
Sayur asam
jml:
43
Recall tanggal 21-05-2012 Makanan
Jumlah
Energy
protein
F at
carbohydr.
sodium
potassium
g
K c al
G
g
g
mg
mg
bubur nasi
120
87,5
1,6
0,1
19,2
0
19,2
Filet ikan
50
55,4
12
0,5
0
19
95
gula pasir
20
77,4
0
0
20
0,2
0,4
Semangka
75
24
0,5
0,3
5,4
1,5
87
daun melinjo mentah
20
7,4
0,7
0
1,5
2,2
110
terong belanda / ungu
5
1,4
0
0
0,3
0,2
12,4
Semangka
75
24
0,5
0,3
5,4
1,5
87
bubur nasi
127
92,6
1,7
0,1
20,3
0
20,3
daging ayam goreng
50
166
13,1
11,6
1,9
35
98
Tahu
50
38
4,1
2,4
0,9
3,5
60,5
daun melinjo mentah kacang panjang mentah pisang ambon
20
7,4
0,7
0
1,5
2,2
110
10
3,5
0,2
0
0,8
0,3
29,9
75
69
0,8
0,4
17,5
0,8
297
Santan
5
3,5
0
0,3
0,2
0,2
3,5
Peptisol
31
120
7
1,5
22,5
0
50
bubur nasi
130
94,8
1,7
0,1
20,8
0
20,8
gula pasir
10
38,7
0
0
10
0,1
0,2
daging sapi
50
134,4
12,4
9
0
26,5
170
gambas
30
6
0,3
0,1
1,3
0,3
57,6
Wortel
20
7,2
0,2
0,1
1,6
14
49
Arem – arem
50
94
1,1
2,1
17,8
1,5
32,5
1152,4
58,3
28,9
168,8
108,9
1506,7
SIANG
MALAM
PAGI
jml:
44
Recall Recall tanggal tanggal 22-05-2012 22-05-2012
Jumlah
Energy
Protein
fat
carbohydr.
sodium
potassium
g
Kcal
G
g
G
mg
mg
bubur nasi
140
102,1
1 ,8
0,1
22,4
0
22,4
telur ayam
40
62
5
4,2
0,4
49,6
50,4
daging sapi
10
53,8
5
3,6
0
10,6
68
Tahu
10
7 ,6
0 ,8
0,5
0,2
0,7
12,1
kacang panjan
20
7
0 ,4
0,1
1,6
0,6
59,8
Wortel
10
3 ,6
0 ,1
0,1
0,8
7
24,5
Pepaya
75
29,2
0 ,5
0,1
7,4
2,3
192,8
Gula
10
38,7
0
0
10
0,1
0,2
Filet ikan
30
33,6
6 ,4
0,7
0
16,5
138,3
Tahu
40
30,4
3 ,2
1,9
0,8
2,8
48,4
Brokoli
20
5
0 ,3
0,1
1,1
3,6
49,2
Wortel
10
3 ,6
0 ,1
0,1
0,8
7
24,5
Makaroni
10
35,5
1 ,2
0,2
7,1
0,3
7,8
Melon
75
35,3
0 ,2
0,1
9,1
1,5
57,8
Peptisol
15
57,14
3,33
0,71
10,71
0
23,80
bubur nasi
135
98,4
1,8
0,1
21,6
0
21,6
daging ayam
50
142,4
13,4
9,4
0
36,5
91
Tahu
50
38
4,1
2,4
0,9
3,5
60,5
minyak kelapa sawit kool merah / putih mentah toge kacang hijau mentah Wortel
5
43,1
0
5
0
0
0
9
2
0,1
0
0,4
0,7
8,7
5
3
0,3
0,2
0,2
0,3
12,1
5
1,8
0,1
0
0,4
3,5
12,3
mie soun
12
45,7
0
0
11
1,1
0,4
gula pasir
5
19,3
0
0
5
0,1
0,1
Makanan MAKAN SIANG
MAKAN MALAM
MAKAN PAGI
1003,94
JUMLAH
50,03
29,71
135,11
148,3
1009,9
MAKANAN LUAR RS Cerelac
100
387
14
1
78,1
130
482
1390,94
64,3
30,71
213,21
278,3
1491,9
45