BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar Be Bela lakan kang g
Masyarakat Masyarakat berkembang berkembang semakin semakin kompleks. kompleks. Sasaran, Sasaran, bidang garapan dan intervensi pekerjaan social juga semakin luas. Globalisasi dan industrialisasi telah membuka kesempatan bagi pekerja social untuk terlibat dalam bidang yang relative baru, yakni dunia industry. industry. Dunia industry kini sedang menggali manfaat- manfaat positif dari adanya pekerja social industry, industry, baik terhadap aspek financial ataupun relasi social dengan para pekerja dan masyarakat. Ide mengenai anggunja!ab Sosial "erusahaan # S" $ atau yang dikenal deng dengan an Corporate Corporate Social Responbility Social Responbility (CSR) kini kini semaki semakin n diteri diterima ma secara secara luas. luas. %elompok yang mendukung !acana S" berpendapat bah!a perusahaan tidak dapat dipi dipisa sahk hkan an dari dari para para indi indivi vidu du yang yang terl terlib ibat at dida didala lamn mnya ya,, yakni yakni pemi pemili lik k dan dan kary karya! a!an anny nya. a.
&amu &amun n
mere mereka ka
tida tidak k
bole boleh h
hany hanyaa
memi memiki kirk rkan an
keun keuntu tung ngan an
finansialnya saja, melainkan pula harus memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap publik. Semakin besar suatu organisasi, maka semakin besar pula tuntutan masyarakat terhadap organisasi tersebut. 'anyak lembaga bisnis yang menggunakan segala cara untu un tuk k me meme menan nangk gkan an per persa sain ingan gan ol oleh eh ka kare rena na it itu, u, di diha hara rapka pkan n ma mana naje jerr da dapa patt menjal men jalanka ankan n bis bisnis nis yan yang g mem memenuh enuhii sy syarat arat dal dalam am eti etika ka bis bisnis nis,, bai baik k sec secara ara mor moral al maupun norma masyarakat. (rganisasi sebagai suatu system juga diharapkan dapat memiliki tanggung ja!ab social terhadap masyarakat. 'erita yang menggembirakan dari kalangan dunia usaha de!asa ini adalah semakin banyaknya jumlah organisasi yang menciptakan jabatan-jabatan baru yang berkaitan dengan lingkungan dalam jajaran pimpinan puncak mereka. )ang menjadi pusat perhatian para pimpinan tersebut adalah segala kegiatan perusahaan, dari
1
program daur ulang yang dilakukan sampai ke kebijaksanaan jangka panjang perusahaan terhadap lingkungan. Ini semua menuntut keterampilan dari manajer dita di tamb mbah ah ke kema mamp mpua uan n me mere reka ka da dala lam m me meng ngat atas asii be berb rbag agai ai ma macam cam is isu u te tent ntan ang g peraturan dan hal-hal teknis yang berkaitan dengan lingkungan. %emampuan melakukan diplomasi juga akan sangat membantu karena mereka juga berbicara atas nama lingkungan alam, dan rakyat, dalam berbagai forum eksekutif. "ada perusahaan Du"ont Du" ont,, mi misal salnya nya,, set setiap iap tah tahun un dil dilaku akukan kan peni penilai laian an ter terhad hadap ap par paraa lin linee ma manaje najer r tentang seberapa baik mereka mengelola tanggung ja!ab yang berkaitan dengan lingkungan. Secara lebih teoritis dan sistematis, sistematis , konsep "iramida anggung *a!ab Sosial "eru "erusa saha haan an yang yang dikem dikemban banga gakan kan oleh oleh Archie B Carrol member memberii justif justify y logis logis mengapa sebuah perusahaan perlu menerapkan S" bagi masyarakat di sekitarnya. Sebuah perusahaan tidak hanya memiliki tangungja!ab ekonomis, melainkan pula tanggungja!ab legal, etis dan filantropis 'erdasarkan hal tersebut, maka saya tertarik untuk membuat makalah ini yang akan membahas mengenai pengenalan tentang gambaran +S secara umum hingga sampai kepada perencanaan +S yang tepat dalam pengaplikasiannya.. pengaplikasiannya.. B. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h
'erdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut a. 'agaim 'agaimana ana sejara sejarah h perkem perkembang bangan an +S +S b. 'agaimana Definisi tanggungja!ab sosial perusahaan /. %onsep %onsep tanggung tanggung ja!ab dalam makna responsibi responsibility lity 0. %onsep %onsep tang tanggung gung ja!ab ja!ab dalam dalam makna makna liabi liabilit lity y c. 'agaim 'agaimana ana Motif Motif an anggun ggungja gja!ab !ab Sosia Sosiall d. 'agaimana 'agaimana Model Model anggungj anggungja!ab a!ab Sosial "erusahaan "erusahaan e. 'agaim 'agaimana ana +omdev +omdev dan "embe "emberday rdayaan aan Masyar Masyarakat akat f. 'agaim 'agaimana ana "eratu "eraturan ran "erunda "erundanga ngan n +S +S g. 'agaim 'agaimana ana pere perencan ncanaan aan +S +S yang yang baik baik h. 'agaim 'agaimana ana imple implemen mentas tasii +S oleh oleh "erusah "erusahaan aan
2
C. Tujuan juan
a. b. c. d. e. f. g. h.
1ntuk 1ntuk menget mengetahu ahuii sejara sejarah h perkemb perkembang angan an +S 1ntuk mengetahui Definisi tanggungja!ab sosial perusahaan 1ntuk 1ntuk mengeta mengetahui hui Motif Motif an anggun ggungja gja!ab !ab Sosial Sosial 1ntuk mengetahui mengetahui Model Model angg anggungja! ungja!ab ab Sosial Sosial "erusah "erusahaan aan 1ntuk 1ntuk mengeta mengetahui hui +omdev +omdev dan "ember "emberday dayaan aan Masyara Masyarakat kat 1ntuk 1ntuk menge mengetah tahui ui "erat "eratura uran n "erunda "erundanga ngan n +S 1ntuk mengetahui mengetahui bagaiman bagaiman perencanaa perencanaan n +S yang baik 1ntuk mengetahui mengetahui implement implementasi asi +S oleh "erusahaan "erusahaan
D. Man Manfaat faat
Dalam Dal am mem mempel pelajar ajarii mak makala alah h ini kit kitaa bis bisaa mem memper perole oleh h man manfaat faat tan tantan tang g gambaran umum dari +S yang seringkita dengar selama ini, kemudian kita juga akan mengetahui perencanaan program +S yang tepat untuk bisa lebih kritis dalam mena me nangg nggapi api pel pelak aksa sana naan an +S +S di dila lapan panga gan n se sert rtaa me menge ngeta tahu huii ba baga gaim iman anaa car caraa mengelolah +S yang baik dan benar dengan mengenal beberapa hal-hal penting yang terkandung dalam +S
BAB I PPEMBAHASAN A. Sejarah erkem! erkem!angan angan C"r"rat C"r"ratee S"#$al S"#$al Res"n#$!$l Res"n#$!$l$t% $t% &. Perkem!angan A'al A'al ("nse CSR CSR )$ era tahun &*+,-&*,-an
3
Sebenarnya jika diperhatikan di dalam sejumlah literatur tidak ada yang dapat memastikan kapan mulai dikenalnya atau munculnya +S itu. &amun di dalam banyak literatur banyak yang sepakat bah!a karya 2or!ard 'o!en yang berjudul Social esponsibilities of the 'usinessman yang terbit pada tahun /345 merupakan tonggak sejarah +S Modern. Di dalam karyanya ini, 'o!en memberikan definisi a!al dari +S sebagai 6it refers to the obligations of the businessmen to pursue those policies, to make those decisions, or to follo! those lines of actions !hich are desirable in terms of the objectives and values of our society7. Definisi tanggung ja!ab sosial yang diberikan oleh 'o!en telah memberi landasan a!al bagi pengenalan ke!ajiban pelaku bisnis untuk menetapkan tujuan bisnis yang selaras dengan tujuan dan nilai-nilai masyarakat. "ada saat 'o!en menulis buku ini, terdapat dua hal yang kiranya perlu diperhatikan mengenai +S pada saat itu. "ertama, 'o!en menulis buku tersebut pada saat di dunia bisnis belum mengenal bentuk perusahaan korporasi. %edua, judul buku 'o!en pada saat itu masih menyiratkan bias gender #hanya menyebutkan businessmen bukan business!omen$, karena pada saat itu pelaku bisnis di 8merika masih didominasi oleh kaum lelaki. 9alaupun judul dan isi buku 'o!en ini masih bias gender namun 1niversitas Sumatera 1tara sejak penerbitan buku 'o!en ini, memberikan pengaruh yang besar terhadap buku-buku +S yang terbit sesudahnya sehingga banyak yang sepakat untuk menyebut 'o!en sebagai 'apak +S. Selanjutnya pada tahun /3:;, banyak usaha yang dilakukan untuk memberikan formalisasi definisi +S dan salah satu akademis yang dikenal pada masa itu adalah %eith Davis. %eith Davis menambahkan dimensi lain tanggung ja!ab sosial perusahaan, pada saat itu ia merumuskan tanggung ja!ab sosial sebagai, 6businessmen
4
ekonomi semata-mata. 8rgumen Davis menjadi sangat relevan karena pada masa tersebut, pandangan mengenai tangung ja!ab sosial perusahaan masih sangat didominasi oleh pemikiran para ekonom klasik. "ada saat itu, ekonom klasik memandang para pelaku bisnis memiliki tanggung ja!ab sosial apabila mereka berusaha menggunakan sumber daya yang dimiliki perusahaan seefisien mungkin untuk menghasilkan barangdan jasa yang dibutukan oleh masyarakat pada kisaran harga yang dapat terjangkau oleh masayarakat konsumen, sehingga masyarakat bersedia untuk membayar harga barang tersebut. 'ila hal tersebut berjalan dengan baik, maka perusahaan akan memperoleh keuntungan
maksimum sehingga
perusahaan bisa melanjutkan tanggung ja!ab sosialnya kepada masyarakat #yakni menghasilkan barang pada tingkat harga yang rasional, menciptakan lapangan kerja, memberikan keuntungan bagi faktor-faktor produksi, serta memberi kontribusi pada pemerintah melalui pembayaran pajak$. "ada saat itu, konsep ini telah mengakibatkan sebagian orang yang terlibat dalam aktivitas bisnis maupun para teoritis ekonomi klasik menarik kesimpulan bah!a satu-satunya tujuan perusahaan adalah meraih laba semaksimal mungkin, serta menjalankan operasi perusahaan sesuai dengan hukum dan undang-undang yang berlaku. Setelah itu Davis memperkuat
argumennya dan ia berhasil memberikan
pandangan yang mendalam atas hubungan antara +S dengan kekuatan bisnis. Davis menegaskan adanya 6Iron =a! of esponsibility7 yang menyatakan 6social responsibilities of businessmen need to be commensurate !ith their social po!er>..then the avoidance of social responsibility leads to gradual erosion of social po!er.7 Davis menegaskan adanya tanggung ja!ab sosial para pelaku bisnis akan sejalan dengan kekuasaan sosial yang mereka miliki>..oleh karenanaya bila pelaku usaha mengabaikan tanggung ja!ab sosialnya maka hal ini bisa mengakibatkan merosotnya kekuatan sosial perusahaan. 8rgumenargumen yang dibangun oleh Davis menjadi cikal bakal bagi identifikasike!ajiban perusahaan yang akan mendorong munculnya konsep +S di
5
era tahun /3?;-an. Selain itu konsepsi Davis mengenai 6Iron =a! of esponsibility7 menjadi acuan bagi pentingnya reputasi dan legitimasi publik atas keberadaan suatu perusahaan. 'erkembangnya konsep tanggung ja!ab sosial di era tahun /34;-/3:; tidak terlepas dari pemikiran para pemimpin perusahaan yang pada saat itu menjalankan usaha mereka dengan mengindahkan prinsip derma #charity principle$ dan prinsip per!alian #ste!ardship principle$. "rinsip derma yang dimaksud di sini adalah para pelaku bisnis telah melakukan berbagai aktivias pemberian derma #charity$ yang sebagai besar berasal dari kesadaran pribadi kepemimpinan perusahaan untuk berbuat sesuatu kepada masyarakat. Semangat berbuat baik kepada sesama manusia antara lain dipicu oleh nilai-nilai spiritual yang dimiliki para pemimpin perusahaan kala itu. &ilai-nilai tersebut, mendorong sebagian pelaku bisnis untuk melakukan kegiatan filantropis di antaranya dalam bentuk derma atau sedekah. Sedangkan prinsip per!alian yaitu bah!a perusahaan merupakan !ali yang dipercaya oleh masyarakat untuk mengelola berbagai sumber daya. (leh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan dengan seksama berbagai kepentingan dari para pemangku kepentingan yang dikenai dampak keputusan dan praktik operasi perusahaan. 'erdasarkan prinsip per!alian, perusahan diharapkan untuk melakukan aktivias yang baik, tidak hanya untuk perusahaan tetapi juga
untuk lingkungan
sekitarnya /. Perkem!angan ("nse CSR Per$")e Tahun &*0,-&*1,-an
ahun /3?/, +ommittee for @conomic Development #+@D$ menerbitkan Social esponsibilities of 'usiness +orporations."enerbitan yang dapat dianggap sebagai code of conduct bisnis tersebut dipicu adanya anggapan bah!a kegiatan usaha memiliki tujuan dasar untuk memberikan pelayanan yang konstruktif untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat.
6
+@D merumuskan +S dengan menggambarkannya dalam lingkaran konsentris. =ingkaran dalam merupakan tanggung ja!ab dasar dari korporasi untuk penerapan kebijakan yang efektif atas pertimbangan ekonomi #profit
dan
pertumbuhan$. =ingkaran tengah menggambarkan tanggung ja!ab korporasi untuk lebih sensitif terhadap nilai-nilai dan prioritas sosial yang berlaku dalam menentukan kebijakan mana yang akan diambil. =ingkaran luar menggambarkan tanggung ja!ab yang mungkin akan muncul seiring dengan meningkatnya peran serta korporasi dalam menjaga lingkungan dan masyarakat. ahun /3?;-an juga ditandai dengan pengembangan definisi +S. Dalam artikel yang berjudul Dimensions of +orporate Social "erformance, S. "rakash Sethi memberikan penjelasan atas perilaku korporasi yang dikenal dengan social obligation, social responsibility, dan social responsiveness. Menurut Sethi, social obligation adalah perilaku korporasi yang didorong oleh kepentingan pasar dan pertimbanganpertimbangan
hukum.
Dalam
hal
ini
social
obligation
hanya
menekankan pada aspek ekonomi dan hukum saja. Social responsibility merupakan perilaku korporasi yang tidak hanya menekankan pada aspek ekonomi dan hukum saja tetapi menyelaraskan social obligation dengan norma, nilai dan harapan kinerja yang dimiliki oleh lingkungan sosial.
Social responsiveness merupakan perilaku
korporasi yang secara responsif dapat mengadaptasi kepentingan sosial masyarakat. Social responsiveness merupakan tindakan antisipasi dan preventif. %edua, perusahaan yang melaksanankan program +S pada periode /3?;/3A; mulai mencari model +S yang dapat mengukur dampak pelaksanaan +S oleh perusahaan terhadap masyarakat serta sejauh mana pelaksanaan +S sebagai suatu investasi sosial memberikan Dari pemaparan Sethi dapat disimpulkan bah!a social obligation bersifat !ajib, social responsibility bersifat anjuran dan social responsivenes
bersifat
preventif.
Dimensi-dimensi
kinerja
sosial
#social
performance$ yang dipaparkan Sethi juga mirip dengan konsep lingkaran konsentris yang dipaparkan oleh +@D.
7
erdapat beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan konsep +S pada era tahun /3?;-/3A;-an. "ertama, periode a!al tahun /3?;-an merupakan periode berkembangnya pemikiran mengenai manajemen para pemangku kepentingan. 2asil-hasil penelitian empiris menunjukkan perlunya perusahaan untuk memerhatikan kepentingan para pemangku kepentingan dalam keputusan-keputusan perusahaan yang akan memberikan dampak terhadap para pemangku kepentingan. %ontribusi bagi peningkatan kinerja keuangan perusahaan. %ebutuhan ini telah mendorong lahirnya konsep corporate social performance %etiga, periode tahun /3A;-an merupakan periode tumbuh dan berkembangnya perusahaan multinasional #multinational corporationM&+$. "ara M&+ beroperasi di berbagai negara yang memiliki kekuatan hukum dan undang-undang yang berbeda dengan hukum dan undangundang di negara asal perusahaan M&+.sebagai penyempurnaan atau konsep +S sebelumnya. 2. Perkem!angan ("nse CSR )$ Era Tahun &**,-an sama$ Saat In$
ahun /3A?, "erserikatan 'angsa-'angsa melalui
9orld +ommission on
@nvironment and Development #9@+D$ menerbitkan laporan yang berjudul (ur +ommon Buture C juga dikenal sebagai he 'rundtland eport +ommission untuk menghormati Gro 2arlem 'rundtland yang menjadi ketua 9@+D !aktu itu. =aporan tersebut menjadikan isu-isu lingkungan sebagai agenda politik yang pada akhirnya bertujuan mendorong pengambilan kebijakan pembangunan yang lebih sensitif pada isu-isu lingkungan. =aporan ini menjadi dasar kerja sama multilateral dalam rangka melakukan pembangunan berkelanjutan #sustainable development$. 'rutland
Menurut he
+ommisssion yang dimaksud dengan pembangunan berkelanjutan
#sustainability development$ adalah pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan +orporate Social "erformance adalah suatu konfigurasi prinsip-prinsip tanggung ja!ab sosial, proses social responsiveness serta berbagai kebijakan, program, dan hasil-hasil yang bisa diobservasi sebagai hasil dari hubungan sosial yang dilakukan perusahaan.
8
Manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan mereka. "engenalan konsep sustainability development memberi dampak besar kepada perkembangan konsep +S selanjutnya. 'eberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep +S di era tahun /33;-an sampai saat ini ialah diperkenalkannya konsep sustainable development yang mendorong munculnya sustainability report dengan menggunakan metode triple bottom line yang dikembangkan oleh @lkington maupun GI. "erkembangan +S saat ini juga dipengaruhi oleh perubahaan orientasi +S dari suatu kegiatan bersifat sukarela untuk memenuhi ke!ajiban perusahaan yang tidak memiliki kaitan dengan strategi dan pencapaian tujuan jangka panjang, menjadi suatu kegiatan strategis yang memiliki keterkaitan dengan pencapaian tujuan perusahaan dalam jangka panjang. %otler dan =ee menyebutkan beberapa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan melalui pelaksanaan +S yang bersifat yang strategis ini, seperti peningkatan penjualan dan market share, memperkuat brand positioning, meningkatkan citra perusahaan, menurunkan biaya operasi, serta meningkatkan daya tarik perusahaan di mata para investor dan analis keuangan.
B. Def$n$s$ Tanggungja'a! S"s$al Perusahaan &. Defen$s$ C"r"rate S"#$al Res"ns$!$l$t% Menurut ara ahl$ Defenisi +S menurut @di Suharto, adalah 6kepedulian perusahaan yang
menyisihkan sebagian keuntungannya #profit $ bagi kepentingan pembangunan manusia # people$ dan lingkungan # planet $ secara berkelanjutan berdasarkan prosedur # procedure$ yang tepat dan profesional7. Defenisi +S menurut Ismail Solihin, adalah 6salah satu dari bentuk tanggung ja!ab perusahaan terhadap pemangku kepentingan #stakeholders$7. +S menurut Merrick Dodd menyatakan, bah!a +S adalah 6suatu pengertian terhadap para buruh, konsumen dan masyarakat pada umumnya dihormati sebagai sikap yang pantas untuk diadopsi oleh pelaku bisnis>.7.
9
Saleem Sheikh menjelaskan bah!a 6+S merupakan tanggung ja!ab perusahaan, apakah bersifat sukarela atau berdasarkan undang-undang, dalam pelaksanaan ke!ajiban sosial-ekonomi di masyarakat7. amon Mullerat menggambarkan +S sebagai konsep bah!a perusahaan secara sukarela sebagai penghargaan kepada stakeholders yang lebih luas memberikan kontribusi terhadap lingkungan hidup lebih bersih, kehidupan masyarakat lebih baik melalui interaksi aktif dengan semua pihak. S. adek, M. Bostater dan ". aynard membagi +S ke dalam 5 #tiga$ generasi yakni mulai dari yang sifatnya sekedar filantropis, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari strategi bersaing jangka panjang perusahaa, serta yang terakhir yang lebih maju lagi, yakni yang berorientasi pada advokasi dan kebijakan public. Menurut defenisi The Jakarta Consulting Group, +S diarahkan baik ke dalam #internal$ maupun keluar #eksternal$ perusahaan. anggung ja!ab internal # nternal Responsibilities$ diarahkan kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas yang optimal dan pertumbuhan perusahaan, termasuk juga tanggung ja!ab yang diarahkan kepada karya!an terhadap kontribusi mereka kepada perusahaan berupa kompensasi yang adil dan peluang pengembangan karir. Sedangkan tanggung ja!ab eksternal #!"ternal Responsibilities$berkaitan dengan peran serta perusahaan sebagai pembayar pajak dan penyedia lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan dan kompetisi masyarakat, serta memelihara lingkungan bagi kepentingan generasi mendatang Magnan dan Berrel juga memberikan defenisi +S yaitu 6 A business acts in socially responsible manner #hen its decision and account for and balance di$erse stake holder interest%7 Defenisi ini menekankan kepada perlunya memberikan perhatian secara seimbang terhadap kepentingan berbagai pihak stakeholders yang beragam dalam setiap keputusan yang diambil oleh pelaku bisnis melalui perilaku yang secara sosial bertanggung ja!ab. Eersi lain mengenai defenisi +S diberikan oleh &orld Bank% =embaga keuangan global ini memandang +S sebagai 7the commitment of business to contribute to sustainable economic de$elopment #orking #ith employees and their
10
representati$e the local community and society at large to impro$e 'uality of life in #ays that are both good for business and good for de$elopment%7 #yaitu komitmen bisnis dalam memberikan kontribusi untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan bekerjasama dengan para pega!ai dan melibatkan komunitas lokal serta masyarakat luas untuk meningkatkan kualitas hidup, yang mana cara-cara ini baik untuk bisnis dan pembangunan$. +S Borum juga memberikan definisi, 6CSR mean open and transparent business practices that are based on ethical $alues and respect for employees communities and en$ironment ..7#+S berarti praktek bisnis yang terbuka dan transparan berdasarkan nilai-nilai etis dan penghargaan bagi para pega!ai, komunitas dan lingkungan$. Sementara sejumlah negara juga mempunyai defenisi tersendiri mengenai +S. 1ni @ropa # ! Green *aper on CSR$mengemukakan bah!a 6CSR is a concept #here by companies integrate social and en$ironmental concerns in their business operations and in their interaction #ith their stakeholders on
a
$oluntary
basic.7#+S
adalah
suatu
konsep
dimana
perusahaan
mengintegrasikan keprihatinan terhadap lingkungan dan sosial terhadap kegiatan bisnis dan interaksi mereka dengan stakeholders mereka berlandaskan dasar sukarela$. Defenisi +S secara etimologis di Indonesia kerap diterjemahkan sebagai anggung *a!ab Sosial dan =ingkungan #*S=$. &amun setelah tanggal /: 8gustus 0;;?, +S di Indonesia telah diatur melalui 1ndang-1ndang &omor F; ahun 0;;? tentang "erseroan erbatas yang menggantikan 1ndang-1ndang &omor / ahun /334 tentang "erseroan erbatas yang selanjutnya disingkat 11" bah!a +S yang dikenal dalam undang-undang ini sebagaimana yang termuat dalam "asal / 8yat 5 yang berbunyi, 6anggung *a!ab Sosial dan =ingkungan adalah komitmen "erseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi "erseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.7 Dari berbagai defenisi +S yang beragam diungkapkan oleh para ilmuan tersebut di atas, maka peneliti menyatakan konsep yang perlu dipahami tentang +S
11
ini, yakni +S mena!arkan sebuah kesamaan dalam bentuk keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis dan perhatian terhadap aspek sosial serta lingkungan. Selain itu, ada beberapa isu yang terkait dengan +S antara lain Good Corporate Go$ernance #G+G$, Sustainable +e$elopment "rotokol %yoto, ,illenium +e$elopment Goals #MDGs$ dan Triple Bottom -ine% +S adalah suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usah untuk bertindak etis dan memberikan kontrinusi bagi perkembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas ,'ersama meningkatkan taraf hidup pekerja beserta keluarganya dan masyarakat luas .&.R-+ BS/S C./C- 0.R SSTA/!B! +!1!-.*,!/ ( &BCS+ ) % Schermerhorn (2334) memberi definisi anggung *a!ab Sosial "erusahaan sebagai suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka sendiri dalam melayanai kepentingan organisasi dan kepentingan public eksternal. Secara konseptual, S" adalah pendekatan dimana perusahaan mengintegarasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis dan interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan # stakeholders $ berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan. # &uryana, 0;;4 $. Meskipun sesungguhnya memiliki pendekatan yang relative berbeda, beberapa nama lain yang memiliki kemiripan atau bahkan identik dengan S" antara lain, Investasi Sosial "erusahaan# corporate social n$estment5in$esting $ , pemberian perusahaan # Corporate Gi$ing $, kederma!anan "erusahaan # Corporate *hilantropy $. Secara teoretis, berbicara mengenai tanggung ja!ab yang harus dilaksanakan oleh perusahaan, maka setidaknya akan menyinggung 0 makna, yakni tanggung ja!ab dalam makna responsibility atau tanggung ja!ab moral atau etis, dan tanggung ja!ab dalam makna liability atau tanggung ja!ab yuridis atau hukum. /. ("nse Tanggung 3a'a! )alam Makna Res"ns$!$l$t%
'urhanuddin Salam, dalam bukunya 6@tika Sosial7, memberikan pengertian bah!a responsibility is having the character of a free moral agent capable of determining one
12
conseHuences. #anggung ja!ab itu memiliki karakter agen yang bebas moral mampu menentukan tindakan seseorang mampu ditentukan oleh sankihukuman atau konsekuensi$. Setidaknya dari pengertian tersebut, dapat kita ambil 0 kesimpulan a$harus ada kesanggupan untuk menetapkan suatu perbuatan dan b$harus ada kesanggupan untuk memikul resiko atas suatu perbuatan. %emudian, kata tanggung ja!ab sendiri memiliki 5 unsur /$%esadaran #a!areness$. 'erarti tahu, mengetahui, mengenal. Dengan kata lain, seseorang#baca perusahaan$ baru dapat dimintai pertanggungja!aban, bila yang bersangkutan sadar tentang apa yang dilakukannya 0$%ecintaan atau kesukaan #affiction$. 'erarti suka, menimbulkan rasa kepatuhan, kerelaan dan kesediaan berkorban. asa cinta timbul atas dasar kesadaran, apabila tidak ada kesadaran berarti rasa kecintaan tersebut tidak akan muncul. *adi cinta timbul atas dasar kesadaran, atas kesadaran inilah lahirnya rasa tanggung ja!ab 5$%eberanian #bravery$. 'erarti suatu rasa yang didorong oleh rasa keikhlasan, tidak ragu-ragu dan tidak takut dengan segala rintangan. *adi pada prinsipnya tanggung ja!ab dalam arti responsibility lebih menekankan pada suatu perbuatan yang harus atau !ajib dilakukan secara sadar dan siap untuk menanggung segala resiko dan atau konsekuensi apapun dari perbuatan yang didasarkan atas moral tersebut. Dengan kata lain responsibility merupakan tanggung ja!ab dalam arti sempit yaitu tanggung yang hanya disertai sanksi moral. Sehingga tidak salah apabila pemahaman sebagian pelaku dan atau perusahaan terhadap +S hanya sebatas tanggung ja!ab moral yang mereka !ujudkan dalam bentuk philanthropy maupun charity. 2. ("nse Tanggung 3a'a! )alam Makna L$a!$l$t%
'erbicara tanggung ja!ab dalam makna liability, berarti berbicara tanggung ja!ab dalam ranah hukum, dan biasanya di!ujudkan dalam bentuk tanggung ja!ab keperdataan. Dalam hukum keperdataan, prinsip-prinsip tanggung ja!ab dapat dibedakan sebagai berikut /$"rinsip tanggung ja!ab berdasarkan adanya unsure kesalahan #liability based on fault$ 0$"rinsip tanggung ja!ab berdasarkan praduga#presumption of liability$ 5$"rinsip tanggung ja!ab mutlak #absolute liability
13
or strict liability$. Selain ketiga hal tersebut, masih ada lagi khusus dalam gugatan keperdataan yang berkaitan dengan hukum lingkungan ada beberapa teori tanggung ja!ab lainnya yang dapat dijadikan acuan, yakni /$Market share liability 0$isk contribution 5$+oncert of action F$8lternative liability 4$@nterprise liability. 'erdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan perbedaan antara tanggung ja!ab dalam makna responsibility dengan tanggung ja!ab dalam makna liability pada hakekatnya hanya terletak pada sumber pengaturannya. *ika tanggung ja!ab itu belum ada pengaturannya secara eksplisit dalam suatu norma hukum, maka termasuk dalam makna responsibility, dan sebaliknya, jika tanggung ja!ab itu telah diatur di dalam norma hukum, maka termasuk dalam makna liability Munculnya %onsep S" didorong oleh terjadinya %ecenderungan pada masyarakat industri yang dapat disingkat dengan fenomena D@8B #yang dalam bahasa inggris berarti uli$, sebuah akronim dari Dehumanisasi, @Hualisasi, 8Huariumisasi, dan Beminisasi # Suharto, 0;;4$ /. Dehumanisas industry.
@fisien dan mekanisasi yang semakin menguat di
dunia industri telah menciptakan persoalan-persoalan kemanusiaan baik bagi kalangan buruh di perusahaan tersebut, maupun bagi masyarakat di sekitar perusahaan.
6Merger
mania7
dan
perampingan
perusahaan
menimbulkan gelombang "emutusan 2ubungan %erja dan
telah
pengangguran,
ekspansi dan eksploitasi dunia industri telah melahirkan polusi dan kerusakan lingkungan yang hebat. 0. @Hualisasi hak-hak publik. Masyarakat kini
semakin
sadar akan haknya
untuk meminta pertanggungja!aban perusahaaan atas berbagai masalah sosial yang sering kali ditimbulkan oleh beroperasinya perusahaan. %esadaran ini semakin menuntut akuntabilitas #accountability$ perusahaan bukan saja dalam
proses
kepedulian
produksi,
perusahaan
melainkan terhadap
pula berbagai
dalam kaitannya dampak
sosial
dengan yang
ditimbulkannya.
14
5. 8Huariumisasi dunia industri.
Dunia kerja
ini semakin transparan dan
terbuka laksana sebuah akuarium ."erusahaan yang hanya memburu rente ekonomi dan cenderung mengabaikan hokum, prinsip, etis,dan, filantropis tidak akan mendapat dukungan publik. 'ahkan
dalam
banyak
kasus,
masyarakat menuntut agar perusahaan seperti ini di tutup. F. Beminisasi dunia kerja. Semakin banyaknya !anita yang bekerja semakin menuntut dunia perusahaan, bukan saja terhadap lingkungan internal organisasi, seperti pemberian cuti hamil dan melahirkan, kesehatan dan keselamatan kerja, melainkan pula terhadap timbulnya
biaya-biaya sosial,
seperti penelantaran anak, kenakalan remaja akibat berkurangnya kehadiran ibu-ibu dirumah dan tentunya dilingkungan masyarakat. "elayanan
sosial
seperti pera!atan anak #child care$, pendirian fasilitas pendidikan dan kesehatan bagi anak-anak, atau pusat-pusat kegiatan olah raga dan rekreasi bagi remaja bisa merupakan sebuah 6kompensasi7 sosial terhadap isu ini.
C. M"t$f Tanggungja'a! S"s$al
Sebagaimana dinyatakan *orter dan 6ramer (7887) diatas, "endapat yang menyatakan bah!a tujuan ekonomi dan sosial adalah terpisah dan bertentangan adalah pandangan yang keliru. "erusahaan tidak berfungsi secara terpisah dari masyarakat sekitarnya. (leh karena itu "iramida anggungja!ab Sosial "erusahaan yang dikemukakan oleh Archie B% Carrol harus dipahami sebagai satu kesatuan. %arenanya secara konseptual, S" merupakan %eedulian perusahaan yang didasari 5 prinsip dasar yang dikenal dengan istilah Triple Bottom -ines yaiu, 5" &. Profit 4 perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari keuntungan
ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang. /. People4 "erusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan
manusia. 'eberapa perusahaan
mengembangkan
program
+S
seperti
pemberian beasis!a bagi pelajar sekitar perusahaan, pendirian sarana
15
pendidikan dan kesehatan, penguatan kapasitas ekonomi lokal, dan bahkan ada perusahaan yang merancang berbagai skema perlindungan sosial bagi !arga setempat 2. Plannet 4 "erusahaan peduli terhadap lingkunga hidup dan berkelanjutan
keragaman hayati. 'eberapa program S" yan berpijak pada prinsip ini biasanay berupa penghijaunan lingkungan hidup, penyediaan sarana air bersih, perbaikan permukiman, pengembangan pari!isata #ekoturisme $ dll. Secara radisional, para teoritisi maupun pelaku bisnis memiliki interprestasi yang keliru mengenai keuntungan ekonomi perusahaan. "ada umumnya mereka berpendapat mencari laba adalah hal yang harus diutamakan dalam perusahaan. Diluar mencari laba hanya akan menggangu efisiensi dan efektifitas perusahaan. %arena seperti yang dinyatakan ,ilton 0riedman, anggungja!ab Sosial "erusahaan tiada lain dan harus merupakan usaha mencari laba itu sendiri # Saidi dan 8bidan #0;;F:;$ *embangunan Berkelan9utan #Sustainability development$ dapat juga berarti menjaga pertumbuhan jumlah penduduk yang tetap sepadan dengan kapasitas produksi sesuai dengan daya dukung lingkungan. Dengan demikian pembangunan berkelanjutan merupakan integrasi dari cita ideal untuk memenuhi kebutuhan generasi kini secara merata (intra:generational e'uity), hal ini menentukan tujuan pembangunan, dan memenuhi kebutuhan generasi kini dan generasi mendatang secara adil (inter:generational e'uity) menentukan tujuan kesinambungan. "embangunan berkelanjutan sebagai sarana untuk
menjaga keseimbangan
antara jumlah penduduk dan kemampuan produksi sesuai daya dukung lingkungan mengindikasikan adanya keterbatasan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan persyaratan keseimbangan dalam pelaksanaan pembangunan untuk mencapai kondisi kesinambungan yang akan berubah sesuai situasi dan kondisi serta !aktu. "ada intinya pembangunan berkelanjutan memiliki dua unsur pokok yaitu kebutuhan yang !ajib dipenuhi terutama bagi kaum miskin, dan kedua adanya
16
keterbatasan sumber daya dan teknologi serta kemampuan organisasi sosial dalam memanfaatkan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan masa mendatang. 1ntuk itu %omisi 'randtland memberikan usulan penting dalam pembangunan berkelanjutan yaitu adanya keterpaduan konsep politik untuk melakukan perubahan yang mencakup berbagai masalah baik sosial, ekonomi maupun lingkungan. "embangunan berkelanjutan perlu dilakukan karena dorongan berbagai hal, salah satunya adalah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pelaksanaan pembangunan. "engalaman negara maju dan negara berkembang menunjukkan bah!a pembangunan selain mendorong kemajuan juga menyebabkan kemunduran karena dapat mengakibatkan kondisi lingkungan rusak sehingga tidak lagi dapat mendukung pembangunan. "elaksanaan pembangunan akan berhasil baik apabila didukung oleh lingkungan #sumber daya alam$ secara memadai. "enerapan S" di Indonesia semakin meningkat, baik dalam kuantitas maupun kualitas. Selain keragaman kegiatan dan pengelolaannya semakin bervariasi, dilihat dari kontribusi finansial, jumlahnaya semakin besar. "enelitian "I8+ pada tahun 0;;/ menunjukkan bah!a Dana S" di Indonesia mencapai lebih dari //4 miliar rupiah atau sekitar //,4 juta dolar 8S dari /A; "erusahaan yang dibelanjakan untuk 0?3 kegiatan sosial yang terekam oleh media masa. Meskipun dana ini masih sangat kecil jika dibandingkan dengan dana S" di 8merika Serikat, dilihat dari angka kumulaitif tersebut, perkembangan S" di Indonesia cukup menggembirakan. 8ngka rata-rata perusahaan yang menyumbangkan dana bagi kegiatan S" adalah sekitar :F; juta rupiah atau sekitar F/5 juta per kegiatan. Sebagai perbandingan, di 8S porsi sumbangan dana S" pada atahun /33A mencapai 0/,4/ miliar dollar dan tahun 0;;; mencapai 0;5 miliar dollar atau sekitar 0.;5; triliun rupiah # Saidi dan 8bidin, 0;;F:F$. Aa %ang mem"t$5as$ erusahaan melakukan TSP 6
Saidi dan 8bidin # 0;;F:3$ membuat matriks yang menggambarkan tiga tahap atau paradigma yang berbeda, diantaranya
17
/. Corporate Charity, yakni dorongan amal berdasarakan motivasi keagamaan. 0. Corporate
*hilanthropy,yakni
dorongan
kemanusiaan
yang
biasanya
bersumber dari norma dan etika universal untuk menolong sesama dan memperjuangkan kemerataan sosial. 5. Corporate Citi;enship, yakni motivasi ke!argaan demi me!ujudkan keadilan social berdasarkan prinsip keterlibatan social. *ika dipetakan, tampaklah bah!a spectrum paradigm ini terentang dari 6sekedar menjalankan ke!ajiban7 hingga 6 demi kepentingan bersama 6 atau dari 6 membantu dan beramal kepada sesama7 menjadi 6memberdayakan manusia7. Meskipun tidak selalu berlaku otomatis, pada umumnya perusahaan melakukan S" didorong oleh motivasi %aritatif kemudian kemanusiaan dan akhirnya ke!argaan. M"t$5as$
Semangat"rinsip
Tahaan7Para)$gma (ar$tat$f 8$lantr"$s 8gama, radisi, &orma, etika,
8dat
Misi
hukum
(e'argaan dan "encerahan
universal dan
diri
rekonsiliasi
redistribusi kekayaan
dengan ketertiban
Menolong sesama
sosial Mencari
dan
masalah
mengatai
akar
sesaatsaat itu
masalah
Mengatasi
memberikan kotribusi "engelolaan
*angka
masyarakat "endek erencana,terorganisasi, erinternalisasi
dan "arsial "engorganisasian
kepada
%epanitiaan
dan terprogram
dalam
kebijakan
)ayasan dana abadi
perusahaan "rofessional
keterlibatan tenaga-tenaga ahli
18
"enerima Manfaat %ontibusi
(rang Miskin 2ibah sosial
Masyarakat =uas
didalamnya Masyarakat
2ibah pembangunan
dan perusahaan 2ibah sosial
luas
maupun pembangunan dan Inspirasi
%e!ajiban
keterlibatan sosial %epntingan
%emanusiaan
bersama Sumber < +ikembangkan dari Saidi dan Abidin (788=<>3) D. M")el Tanggungja'a! S"s$al Perusahaan
Menurut Saidi dan 8bidin # 0;;F:F-:4$ ada empat model pola S" di Indonesia /. %eterlibatan langsung, "erusahaan menjalankan program S" secara langsung
dengan
menyelengarakan
sendiri
kegaiatn
social
atau
menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. 0. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan, "erusahaan mendirikan yayasan sendiri diba!ah perusahaan atau grupnya. Model ini merupaka adopsi dari model yang laJm diterapkan di perusahaan-perusahaan di negara maju. 5. 'ermitra dengan pihak lain, "erusahaan menyelenggarakan S" melalui kerjasama dengan lembaga sosial atau organisasinn pemerintah #(rnop$, Instansi "emerintah, 1niversitas atau media masa, baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya. F. Mendukung atau bergabung dalam suatu %onsorsium, perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga social yang didirikan untuk tujuan social tertentu *enis kegiatan S" berdasarkan jumlah kegiatan dan dana &o. 3en$s7Sekt"r (eg$atan
3umlah (eg$atan
3umlah
Dana
9ru$ah:
19
/ 0 5 F 4 : ? A
"elayanan Sosial "endidikan dan "enelitian %esehatan %edaruratan #emergency$ =ingkungan @konomi "roduktif Seni, olahraga dan pari!isata "embangunan
34 kegiatan#5F,/ K $ ?/ kegiatan#04,F K $ F: kegiatan#/:,F K $ 5; kegiatan#/;,A K $ /4 kegiatan#4,F K $ /; kegiatan#5,: K $ ? kegiatan#0,4 K $ 4 kegiatan#/,A K $
5A miliar #55,; K $ ::,A miliar #4?,3 K $ F,F miliar #5, AK $ 0,3 miliar #0,4 K $ 534 juta #;,5 K $ :F; juta # ;,: K $ / miliar # ;,3 K $ /,5 miliar #/,; K $
3
prasarana,perumahan 2okum, advokasi, politik 3UMLAH
; /0* (eg$atan
; &&+42 m$l$ar
E. C"m)e5 Dan Pem!er)a%aan Mas%arakat
Sebagaimana dijelaskan dimuka, konsep S" seringkali diidentikkan dengan metoda "engembangan Masyarakat ( Community +e$elompment $ yang akhir-akhir ini banyak diterapkan oleh "erusahaan dengan istilah Comde$% Dilihat dari motivasi dan paradigm S" diatas, maka sesungguhnya "endekatan Comde$ merupaka salah satu bentuk S" yang lebih banyak didorong oleh motivasi ke!argaan, meskipun pada beberapa aspek lain masih di!arnai oleh motivasi filantropis.sebagai ilustrasi, Comde$ berangkat dari pendayagunaan hibah pembangunan yang dicirikan oleh adanya langkah proaktif beberapa pihak dan kemampuan mereka dalam mengelola program dalam merespon kebutuhan masyarakat disuatu tempat. 2ibah pembangunan merujuk pada bantuan selektif pada satu lembaga nirlaba yang menjalankan satu kegiatan yang sejalan dengan pemberi bantuan yang dalam hal ini adalah perusahaan. Sedangkan kegiatan-kegiatan amal atau karitatif yang bergaya sinterklas, lebih banyak didorong oleh motivasi karitatif dan pendayagunaan hibah sosial. 2ibah Sosial adalah bantuan kepada suatu lembaga sosial guna menjalankan kegiatankegiatan sosial, pendidikan, sedekah, atau kegiatan untuk kemaslahatan umat dnegan hak pengelolaaan hibah sepenuhnya pada penerima. Saidi dan 8bidin # 0;;F:/$. %alau ditelaah secara seksama, maka tujuan utama pendekatan Comde$ adalah bukan sekedar membantu atau memberi barang kepada si penerima. Melainkan berusaha agar si penerima memiliki kemamuan atau kapasitas untuk
20
mampu menolong dirinya sendiri. Dengan kata lain, semangat utama Comde$ adalah "emberdayaan Masyarakat. (leh karena itu kegiatan Comde$ biasanya diarahkan pada proses pemerkuasaan, peningktan kekuasaan, atau penguatan kemampuan para penerima pelayanan. "emberdayaan masyarakat ini pada dasarnya merupakan kegiatan terencana dan kolektif dalam memperbaiki kehidupan masyarakat yang dilakukan melalui program peningkatan kapasitas orang, terutama kelompok lemah atau kurang beruntung#disad$antaged groups $ agar mereka memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, mengemukakan gagasan, melakukan pilihan-pilihan hidup, melaksanakan kegiatan ekonomi, menjangaku dan memobilisai sumber, serta berpartisipasi dalam kegiatan social. Meskipun pemberdayaan
masyarakat dpat dilakukan terhadap semua
kelompok atau kelas masyarakat, namun pada umumnya pemerdayaan dilakukan terhadap kelompok masyarakat yang dianggap lemah atau kurang berdaya yang memiliki karakteristik lemah atau rentan dalam aspek /. Bisik (rang dengan kecatatan dan kemampuan khusus. 0. "sikologis (rang yang mengalami masalah personal dan penyesuaian diri. 5. Binansial (rang yang tidak memiliki "ekerjaan, pendapatan, modal, dan asset yang mampu menopang kehidupannya. F. Struktural (rang yang mengalami diskriminasi dikarenakan status sosialnya, gender, etnis,orientasi sosial, dan pilihan politiknya. Selanjutnya, melalui program-program pelatihan, pemberian modal usaha, perluasan akses terhadap pelayanan sosial, dan peningkatan kemandirian, proses pemberdayaan diarahkan agar kelompok lemah tersebut mimiliki kemampuan atau keberdayaan. %eberdayaan disini bukan saja dalam arti fisik atau ekonomi, melainkan pula dalam arti psikologis dan sosial, seperti
21
/. Memiliki sumber pendapatan yang dapat menopang kebutuhan diri dan keluarganya. 0. Mampu mengemukakan gagasan didalam keluarga mauoun didepan umum. 5. Memiliki mobilitas yang cukup luas pergi keluar rumah atau !ilayah tempat tinggalnya. F. 'erpartisipasi dalam kehidupan sosial. 4. Mampu membuat keputusan dan menentukan pilihan-pilihan hidupnya.
"roses "emberdayaan Masyarakat dapat dilakukan melalui beberapa tahapan /. Menentukan populasi atau kelompok sasaran 0. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan kelompok sasaran 5. Merancang program kegiatan dan cara-cara pelaksanaannya F. Menentukan sumber pendanaan 4. Menentukan dan mengajak pihak-pihak yang akan dilibatkan :. Melaksakan kegiatan atau mengimplementasiakan program ?. Dan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan. %egiatan-kegiatan pemberdayaan biasanya dilakukan secara berkelompok dan terorganisir dengan melibatkan beberapa strategi seperti pendidikan dan pelatihan keterampilan hidup ( life skills ), ekonomi produktif, pera!atan social, penyadaran dan pengubahan sikap dan perilaku, advokasi, pendampingan dan pembelaan hak-hak klien,
aksi sosial,
sosialisasi,kampanye,
demonstasi,kolaborasi,
kontes,
atau
pengubahan kebijakan publik agar lebih responsive terhadap kebutuhan kelompok sasaran. 'erbeda dengan kegiatan 'antuan Sosial karitatif yang dicirikan oleh adanya hubungan 6 patron-klien 6 yang tidak seimbang, maka pemberdayaan masyarakat dalam program Comde$ didasari oleh pendekatan yang partisipatoris, humanis, emansipatoris yang berpijak pada beberapa prinsip sebagai berikut
22
/. 'ekerja bersama berperan setara. 0. Membantu rakyat agar mereka bisa membantu dirinya sendiri dan orang lain. 5. "emberdayaan bukan kegiatan satu malam. F. %egiatan diarahkan bukan saja untuk mendapat satu hasil, melainkan juga agar menguasai prosesnya. 8gar berkelanjutan, pemberdayaan jangan hanya berpusat pada komunitas lokal, melainkan pula pada sistem sosial yang lebih luas termasuk kegiatan sosial.
8. Peraturan Perun)angan Csr
"ada bulan
September 0;;F, IS( #International (rganiJation for
StandardiJation$ sebagai induk organisasi standarisasi internasional, berinisiatif mengundang
berbagai pihak untuk membentuk
tim #!orking group$ yang
membidani lahirnya panduan dan standarisasi untuk tanggung ja!ab sosial yang diberi nama IS( 0:;;; Guidance Standard on Social Responsibility% IS( 0:;;; menyediakan standar pedoman yang bersifat sukarela mengenai tanggung tanggung ja!ab sosial suatu institusi yang mencakup semua sektor badan publik ataupun
badan privat
baik di negara berkembang maupun negara maju.
Dengan Iso 0:;;; ini akan memberikan tambahan nilai terhadap aktivitas tanggung ja!ab sosial yang berkembang
saat ini dengan cara /$mengembangkan suatu
konsensus terhadap pengertian
tanggung
ja!ab
sosial
dan
isunya
0$
menyediakan pedoman tentang penterjemahan prinsip-prinsip menjadi kegiatankegiatan yang efektif dan 5$ memilah praktek-praktek terbaik yang sudah berkembang
dan
disebarluaskan
untuk
kebaikan komunitas atau masyarakat
internasional. 8pabila hendak menganut pemahaman yang digunakan oleh para ahli yang menggodok IS( 0:;;; Guidance Standard on Social responsibility yang secara
23
konsisten mengembangkan tanggung ja!ab sosial maka masalah
S akan
mencakup ? isu pokok yaitu
/. "engembangan Masyarakat 0. %onsumen 5. "raktek %egiatan Institusi yang Sehat F. =ingkungan 4. %etenagakerjaan :. 2ak asasi manusia ?. (rganiJational Governance #governance organisasi$ IS( 0:;;; menerjemahkan tanggung ja!ab sosial sebagai tanggung ja!ab suatu organisasi
atas
dampak
dari
keputusan
dan
aktivitasnya
terhadap
masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku yang transparan dan etis, yang %onsisten
dengan
pembangunan
berkelanjutan
dan
kesejahteraan
masyarakat Memperhatikan kepentingan dari para stakeholder Sesuai hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma internasional erintegrasi di seluruh aktivitas organisasi, dalam pengertian ini meliputi baik kegiatan, produk maupun jasa. 'erdasarkan
konsep
IS(
0:;;;,
penerapan
sosial
responsibility
hendaknya terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi yang mencakup ? isu pokok diatas. Dengan demikian jika suatu perusahaan hanya memperhatikan isu tertentu saja, misalnya suatu perusahaan sangat peduli terhadap isu lingkungan, namun perusahaan tersebut masih mengiklankan penerimaan pega!ai dengan
24
menyebutkan secara khusus kebutuhan pega!ai sesuai dengan gender tertentu, maka sesuai dengan konsep IS( 0:;;; perusahaan tersebut sesungguhnya belum melaksanakan tanggung ja!ab sosialnya secara utuh.
;. Peren#anaan r"gram CSR
erdapat tahapan-tahapan yang harus dilakukan ketika perusahaan akan melakukan program +S, menurut 9ibisono #0;;A$, setidaknya terdapat empat tahap, diantaranya &.
Taha eren#anaan
"erencanaan terdapat tiga langkah utama, yaitu a!areness building, +S 8ssessment, dan +S manual building. 8!areness building merupakan langkah a!al untuk membangun kesadaran mengenai pentingnya +S dan komitmen manajemen, 1paya ini dapat dilakukan antara lain melalui seminar, lokakarya, diskusi kelompok, dan lain-lain. +S 8ssessment merupakan upaya untuk memetakan kondisi perusahaan dan mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu mendapatkan prioritas perhatian dan langkah-langkah yang tepat untuk membangun struktur perusahaan yang kondusif bagi penerapan +S secara efektif. =angkah selanjutnya adalah membuat +S manual. 2asil assessment merupakan dasar menyusun manual atau pedoman implementasi +S. 1paya yang mesti dilakukan antara lain melalui benchmarking, menggali dari referensi atau menggunakan tenaga ahli. Manual merupakan inti dari perencanaan, karena menjadi panduan atau petunjuk pelaksanaan +S bagi komponen perusahaan. "enyusunan manual +S dibuat sebagai acuan, panduan dan pedoman dalam pengelolaan kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan oleh perusahaan. "edoman ini diharapkan mampu
25
memberikan kejelasan dan keseragaman pola pikir dan pola tindak seluruh elemen perusahaan guna tercapainya pelaksanaan program yang terpadu, efektif dan efesien.
/.
Taha Imlementas$
"erencanaan sebaik apapun tidak akan berarti dan tidak akan berdampak apapun bila tidak diimplementasikan dengan baik. 8kibatnya tujuan +S secara keseluruhan tidak akan tercapai, dan masyarakat tidak akan merasakan manfaat yang optimal. "adahal anggaran yang telah dikucurkan tidak bisa dibilang kecil. (leh karena itu perlu disusun strategi untuk menjalankan rencana yang telah dirancang. Dalam memulai implementasi, pada dasarnya terdapat tiga aspek yang harus disiapkan, yaitu siapa yang akan menjalankan, apa yang harus dilakukan, dan bagaimana cara mealakukan impelementasi beserta alat apa yang diperlukan. Dalam istlah manajemen populer, aspek tersebut diterjemahkan kedalam •
"engorganisasi, atau sumber daya yang diperlukan
•
"enyusunan #staffing$ untuk menempatkan orang sesuai dengan jenis tugas atau pekerjaan yang harus dilakukannya.
•
"engarahan #directing$ yang terkait dengan bagaimana cara melakukan tindakan
•
"enga!asan atau kontrol terhadap pelaksanaan
•
"elaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana
•
"enilaian #evaluating$ untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan
26
ahap impelementasi ini terdidri dari tiga langkah utama, yaitu sosialisasi, pelaksanaan dan internalisasi. Sosialisasi diperlukan untuk memperkenalkan kepada komponen perusahaan mengenai berbagai aspek yang terkait degan implementasi +S khsusnya mengenai pedoman penerapan +S. 8gar efektif, upaya ini perlu dilakukan dengan suatu tim atau divisi khusus yang dibentuk untuk mengelola program +S, langsung berada diba!ah penga!asan salah satu direktur atau +@(. ujuan utama sosialisasi adalah agar program +S yang akan diimplementasikan mendapat dukungan penuh dari seluruh komponen perusahaan, sehingga dalam perjalanannya tidak ada kendala serius yang dapat dialami oleh unit penyelenggara "elaksanaan kegiatan yang dilakukan pada dasarnya harus sejalan dengan pedoman +S yang ada, berdasarkan roadmap yang telah disusun. Sedangkan internalisasi adalah tahap jangka panjang. Internalisasi mencakup upaya-upaya untuk memperkenalkan +S di dalam seluruh aspek bisnis perusahaan, misalnya melalui sistem manajemen kinerja, prosedur pengadaan, proses produksi, pemasaran dan proses bisnis lainnya. Dengan upaya ini dapat dinyatakan bah!a penerapan +S bukan sekedar kosmetik namun telah menjadi strategi perusahaan, bukan lagi sebagai upaya untuk compliance tetapi sudah beyond compliance. 2.
Taha E5aluas$
Setelah program diimplementasikan langkah berikutnya adalah evaluasi program. ahap evaluasi adalah tahap yang perlu dilakukan secara konsisten dari !aktu ke !aktu untuk mengukur sejauhmana efektifitas penerapan +S. erkadang ada kesan, evaluasi baru dilakukan jika ada program yang gagal. Sedangkan jika program tersebut berhasil, justru tidak dilakukan evaluasi. "adahal evaluasi harus tetap dilakukan, baik saat kegiatan tersebut berhasil atau gagal. 'ahkan kegagalan atau keberhasilan baru bisa diketahui setelah program tersebut dievaluasi. @valuasi juga bukan tindakan untuk mencari-cari kesalahan. @valuasi dilakukan sebagai sarana untuk pengambilan keputusan. Misalnya keputusan untuk
27
menghentikan, melanjutkan, memperbaiki atau mengembangkan aspek-aspek tertentu dari program yang telah diimplementasikan. <.
Pela"ran
"elaporan dilakukan dalam rangka membangun sistem informasi baik untuk keperluan proses pengembalian keputusan maupun keperluan keterbukaan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. *adi selain berfungsi untuk keperluan shareholder juga untuk stakeholder yang memerlukan. H. Imlementas$ CSR =leh Perusahaan
Di Indonesia sekarang ini, sudah banyak perusahaan-perusahaan besar yang melaksanakan program +S. 'entuknya pun sangat beragam dan manfaatnya bisa diterapkan di semua kalangan. "ada tulisan ini kami akan menampilkan berbagai macam perusahaan yang melaksanakan program +S sebagai bentuk Social Investment serta bentuk-bentuk nyata disertai contohnya. &. PT 3a!a!eka Infrastruktur
"rogram +S yang dijalankan oleh pihak *ababeka adalah mencakup "rogram pemberdayaan ekonomi, %esehatan, "endidikan, "engembangan kebudayaan, dan %epedulian terhadap lingkungan. a. "emberdayaan ekonomi Memberikan pelatihan keterampilan seperti usaha jahit dan ternak sapi. %emudian memberikan dana bantuan juga sebagai modal a!al bagi masyarakat di sekitar. b. %esehatan Memberikan pelayanan pemeriksaan gratis dan pembagian obatobatan secara +uma-+uma. *ababeka juga menyediakan edukasi kesehatan bagi sis!a Sekolah Menengah "ertama dan Sekolah Menengah 8tas. c. "endidikan Menyediakan beasis!a bagi anak SD, SM", dan SM8. %emudian memberikan bantuan peralatan kepada pihak sekolah. Serta mengadakan perlombaan yang sifatnya edukatif.
28
d. "engembangan kebudayaan pembangunan
Memberikan
masjid, perbaikan
jalan,
bantuan
serta
sumbangan untuk
mengadakan
event-event
pagelaran budaya bagi masyarakat. e. =ingkungan Mengelola limbah '5 dengan baik, membangun kolam renang yang asri, menanam pohon sebagai penghijauan, dan Membangun *ababeka 'otanical Garden yang luasnya mencapai /;; 2a.
/. PT Un$le5er In)"nes$a4 T!k
1nilever melaksanakan program +S yang beragam pula, diantaranya Green and +lean dengan memanfaatkan bekas kantong produk 1nilever menjadi bentuk baru yang bermanfaat "emberdayaan petani kedelai hitam "rogram kesehatan dengan adanya pemeriksaan kesehatan gratis, periksa gigi gratis, serta membangun kader-kader yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. 3.
PT Bakr$e Sumatera Plantat$"ns
"rogram-program +S yang dijalankannya adalah Membangun koperasi desa memberikan bantuan pendidikan bagi sis!a SD mengadakan perkumpulan ibu-ibu pengajian dan juga Memberikan pelayanan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. <. PT A)ar" In)"nes$a4 T!k
a. 'idang ekonomi Menciptakan program kemitraan untuk membuat usaha kecil menengah yang berkelanjutan b. 'idang "endidikan Menciptakan "endidikan 8nak 1sia Dini #"81D$, Integrasi program "81D dengan "osyandu Memberikan bantuan sarana dan prasarana untuk "81D Memberikan beasis!a kepada sis!a berpretasi pada tingkat SD, SM", dan SM8 Memberikan pelatihan kepada para guru dalam bidang I.
29
c. 'idang =ingkungan Menyediakan pusat air bersih dan menjualnya kepada masyarakat dengan harga terjangkau. "engaturannya dijalankan oleh !arga masyarakat tersebut sendiri +. PT In)"m$n#" Man)$r$
a. 'idang Sosial Memberdayakan perempuan agar dapat menjadi sosok mandiri Menyelenggarakan kegiatan budaya untuk mempererat tali silaturahmi di antara !arga. b. 'idang
@konomi
pendampingan
Mengambangkan
kepada
masyarakat
usaha
kecil
Memberikan
rumput
laut
serta
pelatihan-pelatihan
keterampilan kepada masyarakat, perempuan, dan anak-anak usia produktif. . PT Bank Man)$r$4 T!k
a. 'idang Sumber Daya Manusia Memberikan pelatihan ke!irausahaan dan mengadakan berbagai macam event !irausaha muda dengan memberikan dana bantuan bagi pengusung format !irausaha yang fresh dan achievable. b. 'idang "endidikan Memberikan support dan rangsangan lomba-lomba untuk mengasah kecerdasan dan kreatifitas sis!a Memberikan dana beasis!a bagi yang ebrprestasi dan kurang mampu. 0. PT Telek"mun$kas$ In)"nes$a4 T!k
a. 'idang I Mendirkan kampung digital sehingga di sana#Sampali, Sumut$ banyak orang yang melek teknologi, utamanya computer dan internet pelatihan berbagai macam program komputer perkembangan Memberikan pelatihan kepada sis!a SM" dan SM8. b. 'idang Sosial "emberdayaan pendidikan anak kurang mampu "embinaan remaja olahraga "asar murah penjualan sembako +erdas cermat Gebyar festival seni Islami dan juga "eringatan 21 I dengan mengadakan berbagai macam lomba. c. 'idang @konomi "rogram kemitraan untuk usaha kecil menengah %elompok usaha pembuatan pupuk organik dan juga Membuat koperasi simpan pinjam.
30
d. 'idang =ingkungan "erbaikan dan pengembangan drainase "enanaman pohon pelindung "engerasan dan pengaspalan jalan "embuatan gapura %ampung Digital Sampali dan "embuatan plang nama "%% %ampung Sampali. 1. PT HM Sam"erna4 T!k
'erbagai macam kegiatan +S nya antara lain Membentuk im Sampoerna esHue untuk melaksanakan tanggap darurat terhadap bencana Menciptakan air bersih untuk masyarakat Membangun usaha mikro dan kecil Memberikan beasis!a bagi SM8 dan Sarjana Melakukan penanaman pohon untuk reboisasi. *. PT Tam!ang Batu!ara Buk$t Asam
a. 'idang =ingkungan "embuatan kolam pengendap lumpur "emanfaatan tanaman minyak kayu putih Membangun aman 2utan aya b. 'idang @konomi Membangun kelompok usaha pupuk 'okashi (rganik c. 'idang Sosial "enataan "asar anjung @nim &,. PT Arutm$n In)"nes$a
"rogramnya antara lain %erjasama dengan %1D setempat "rogram 82"'#8ku 2imung "etani 'anua$ yang mengajak masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya Membangun insfrastruktur Memberikan bantan kesehatan dan sosial lainnya. &&. PT Bakr$elan) De5el"ment4 T!k
"rogram +S di 'akrieland antara lain Membangun asuna @picentrum, yakni sebuah ka!asan resapan air "enggunaan solar energy system dalam setiap project 'akrieland Goes Green di 'ali &ir!ana esort Mempekerjakan 0 orang anggota keluarga yang tanahnya dibeli 'akrieland.
31
BAB III PENUTUP
A. (es$mulan
Secara
konseptual,
S"
adalah
pendekatan
dimana
perusahaan
mengintegarasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis dan interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan # stakeholders $ berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan. # &uryana, 0;;4 $. Meskipun sesungguhnya memiliki pendekatan yang relative berbeda, beberapa nama lain yang memiliki kemiripan atau bahkan identik dengan S" antara lain, Investasi Sosial "erusahaan# corporate social n$estment5in$esting $ , pemberian perusahaan # Corporate Gi$ing $, kederma!anan "erusahaan # Corporate *hilantropy $. Secara teoretis, berbicara mengenai tanggung ja!ab yang harus dilaksanakan oleh perusahaan, maka setidaknya akan menyinggung 0 makna, yakni tanggung ja!ab dalam makna responsibility atau tanggung ja!ab moral atau etis, dan tanggung ja!ab dalam makna liability atau tanggung ja!ab yuridis atau hukum. B. Saran
8dapun saran yang bisa saya berikan selaku penyusun makalah ini adalah, sebaiknya setiap perusahaan harus bisa memahami dan merealisasikan +S dengan baik dan benar untuk bisa menciptakan sinerji keuntungan yang bisa dirasakan oleh semua pihak termasuk didalamnya pemerintah dan masyarakat itu sendiri, semua ini
32
tidak lepas dari kerjasama partisipatif semuanya untuk bisa me!ujudkan apa yang dikatak oleh 11D /3F4 pasal 55 ayat 5 yang intinya adalah segala kekayaaan alam di ndonesia dikelola sepenuhnya oleh &egara dan dimanfatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
33
28SI= DIS%1SI DI %@=8S
Setelah makalah kami presentasikan di depan kelas, terjadi diskusi yang menghasilkan beberapa pertanyaan yang harus kami ja!ab. "ertanyaan itu antara lain Bagaimana
perlakuan
pemerintah
kepada
*erusahaan
yang
di
satu
sisi
melaksanakan CSR namun di sisi lain produknya 9uga merugikan masyarakat? Sebenarnya perusahaan sudah melakukan kesalahan yang besar dengan menghasilkan produk yang merugikan bagi masyarakat. &amun, kembali lagi dengan permintaan dari masyarakat itu sendiri, selama produknya masih dibeli oleh masyarakat, selama itu pulalah perusahaan itu masih akan tetap berdiri. Mengenai peran pemerintah sendiri sudah jelas, ia adalah sebagai regulator dari segala kebijakan yang ada. Mungkin saja masyarakat kita masih kurang pengetahuan mengenai dampak buruk yang bisa disebabkan oleh produk suatu perusahaan, maka di sinilah peran pemerintah, yakni memberikan pengetahuan yang baik bagi masyarakatnya. Sebenarnya apakah tu9uan suatu perusahaan melaksanakan program CSR di perusahaannya? ujuannya jelasLLL )akni untuk membuat citra yang positif bagi perusahaan oleh masyarakat. Semakin perusahaan dikenal 6baik7 oleh masyarakat, secara tidak langsung produk yang dihasilkannya pun akan mendapatkan predikat 6baik7 pula, dan itu akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan tentunya meningkatkan hasil penjualan juga. 8dapun alasan perusahaan melakukan +S ada 5 hal seperti yang telah dijelaskan sebelumnya /. Corporate Charity, yakni dorongan amal berdasarakan motivasi keagamaan.
34
0. Corporate *hilanthropy, yakni dorongan kemanusiaan yang biasanya bersumber dari norma dan etika universal untuk menolong sesama dan memperjuangkan kemerataan sosial. 5. Corporate Citi;enship, yakni motivasi ke!argaan demi me!ujudkan keadilan sosial berdasarkan prinsip keterlibatan sosial. %etiga hal di atas pulalah yang menjadi dasar suatu perusahaan melaksanakan program +S bagi masyarakat di sekitarnya. Apa langkah kongkrit pemerintah dalam hal men9adi Regulator atas kebi9akan perusahaan? Sebenarnya Indonesia sudah memiliki seperangkat aturan tentang perlindungan lingkungan hidup #11 &o. 05/33?$ dan perlindungan konsumen #11 &o. A/333$ dan peraturan itu secara implisit sudah menekankan suatu perusahaan menerapkan +S. %eterkaitan dengan +S "erusahaan secara langsung, pemerintah telah membuat aturan "asal ?F 11 " &o. F;0;;? meskipun menuai kontroversi. &amun, ya itulah langkah kongrit pemerintah dalam peranannya sebagai regulator. Apa peranan seorang *eker9a Sosial di dalam pelaksanaan CSR suatu perusahaan? Menarik sekali pertanyaannya karena ini sudah memasuki !ilayah pekerja sosial dalam kaitannya dengan pelaksanaan +S perusahaan. )ang jelas "ekerja Sosial di sana dapat menjadi seorang manajer program, artinya "ekerja Sosial lah yang merancang program-program pelayanan +S bagi masyarakat. "ekerja Sosial juga yang melakukan asesmen terhadap kebutuhan pelayanan masyarakat. *adi nantinya program +S yang dijalankan oleh perusahaan akan tepat guna dan bermanfaat. Bagaimana peluang ker9a bagi *eker9a Sosial ndustri di suatu perusahaan? (6aitannya dengan kenyataan saat ini)
35
Ini juga sebuah pertanyaan yang menarik dan kami rasa patut menjadi pertanyaan kita semua. 'aiklah akan coba kami ja!ab. Sejatinya peluang "ekerja Sosial Industri ini amatlah luas. 2anya saja memang dari kitanya sendiri yang masih 6malu-malu7 menunjukkan kualitas kita. 8lhasil ya malah orang lain yang menyerobot posisi strategis itu. "adahal sebenarnya kita yang bisa menghandle dan mengerti kebutuhan khusus dari masyarakat melalui asesmen yang detil. &ah, jadi sekarang ini merupakan " bagi kita semua untuk menunjukkan kualitas kita sebagai "ekerja Sosial "rofesional dan juga dukungan dari semua pihak untuk ikut mempromosikan profesi ini. 6ita saat ini sedang men9alani Jurusan Rehabilitasi Sosial bagaimana penerapan *eker9a Sosial 6linis dalam perusahaan? Sungguh pertanyaan yang kritis. Sebagai "ekerja Sosial %linis, kita dalam perusahaan bisa memberikan pelayanan kepada 'os dan %arya!an dalam rangka ikut menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dialami dan juga memberikan pelayanan konseling guna meningkatkan kualitas dan semangat kerja.
D8B8 "1S8%8
36