1. Peran Peran BPOM BPOM di di bida bidang ng Farmas Farmasii
Secara Secara strukt struktura urall BPOM BPOM tidak tidak berada berada di bawah bawah Depart Departemen emen Keseha Kesehatan tan,, tetapi tetapi langsu langsung ng bertanggungjawab kepada presiden. Cakupan pengawasan BPOM ini meliputi produk terapeutik, narkotika, at aditi!, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen, keamanan pangan dan juga produk berbaha"a. #ungsi BPOM selengkapn"a selengkapn"a adalah sebagai berikut $ %
Penyusunan kebijakan, pedoman dan standarisasi standarisasi
Kebijak Kebijakan an "ang "ang baru&b baru&baru aru ini dikelu dikeluark arkan an oleh oleh BPOM BPOM adalah adalah berkai berkaitan tan produk produk pangan olahan impor asal jepang pasca gempa dan tsunami "ang dikhawatirkan terkontaminasi radio akti!. %
Lisensi dan sertifikasi industri di bidang farmasi berdasarkan Cara-cara Produksi yang Baik
Suatu industri !armasi memiliki kewajiban menerapkan cara pembuatan obat "ang baik 'CPOB(, "ang telah di buat oleh BPOM. Dalam pelaksanaann"a, BPOM melakukan inspeksi langsung ke industri !armasi dalam jangka waktu tertentu. Penerapan CPOB ini bertujuan agar dihasilkan produk !armasi "ang konsisten dan terjamin mutu, khasiat, serta keamanann"a. %
!a"uasi produk sebe"um dii#inkan beredar
Produk !armasi "ang akan di edarkan, harus teregristrasi di BPOM dengan memenuhi kelengkapan dokumen dan serangkaian pers"aratan tertentu. )*aluasi produk dan sistem registrasi ini bertujuan untuk melindungi mas"arakat dari produk "ang tidak memenuhi s"arat keamanan, mutu, dan keman!aatan. %
Post
market marketing ing
vigila vigilance nce term termas asuk uk
samp" samp"in ing g
dan dan
peng penguj ujia ian n
"abo "abora rato tori rium um,,
pemeriksaan sarana produksi produksi dan distribusi, penyidikan dan penegakan $ukum.
BPOM BPOM juga juga melaku melakukan kan penguj pengujian ian terhad terhadap ap produk produk&pr &produ oduk k "ang "ang telah telah bereda beredarr di mas"arakat dengan teknik sampling kemudian dilakukan pengujian di laboratorium. +ika terda terdapa patt perm permasa asalah lahan an atau atau keti ketida daks ksesu esuai aian an suatu suatu prod produk uk,, maka maka BPOM BPOM memil memilik ikii kewenangan untuk menetapkan kebijakan bagi produsen. %
Pre-review dan pasca-audit pasca-audit ik"an dan dan promosi promosi produk
Promosi dan iklan produk, terutama obat memiliki aturan sesuai perundang&undangan agar tidak men"esatkan dan merugikan konsumen. Disinilah peran BPOM "ang seharusn"a mampu men"aring iklan&iklan obat "ang berkualitas. %
%iset ter$adap pe"aksanaan kebijakan penga&asan obat dan makanan
%
'omunikasi, informasi dan edukasi masyarakat termasuk peringatan pub"ik ( public public warning )
Secara umum demikianlah !ungsi BPOM dalam upa"a melindungi konsumen, si polisi obat. Selain itu BPOM juga men"ediakan in!ormasi obat dan unit a"anan Pengaduan Konsumen.
*. pela"anan ke!armasian di Puskesmas
Menurut Permenkes -o. / tahun 0/12, standar pela"anan ke!armasian di Puskesmas memiliki tujuan $ a. Meningkatkan mutu pela"anan ke!armasian b. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga ke!armasian c. Melindungi pasien dan mas"arakat dari penggunaan obat "ang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien ' patient safety( Standar pela"anan ke!armasian di Puskesmas meliputi pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai serta pela"anan !armasi klinis. Pela"anan !armasi klinis meliputi pengkajian resep, pen"erahan dan pemberian in!romasi obat, Pela"anan 3n!ormasi Obat 'P3O(, konseling, ronde4*isite pasien pada Puskesmas rawat inap, pemantauan dan pelaporan e!ek samping obat, pemantauan terapi obat dan e*aluasi penggunaan obat. 5poteker Sebagai 6enaga Ke!armasian di Puskesmas Dasar hukum$ 7ndang&7ndang 83 -omor 0 6ahun 1990 tentang Kesehatan :Sumber da"a manusia untuk melakukan pekerjaan ke!armasian di Puskesmas adalah apoteker; Kompetensi apoteker di Puskesmas sebagai berikut 1. Mampu men"ediakan dan memberikan pela"anan ke!armasian "ang bermutu 0. Mampu mengambil keputusan secara pro!essional . Mampu berkomunikasi "ang baik dengan pasien maupun pro!esi kesehatanlainn"a dengan menggunakan bahasa *erbal, non*erbal maupun bahasa lokal 2. Selalu belajar sepanjang karier baik pada jalur !ormal maupun in!ormal, sehinggailmu dan keterampilan "ang dimiliki selalu baru 'up to date(. Sedangkan asisten apoteker hendakn"a dapat membantu pekerjaan apoteker Dalam melaksanakan pela"anan ke!armasian tersebut.
+/ F%M/0/ 0 P/'/M/
1. Memeriksa keabsa$an atau ke"engkapan resep yaitu2 a. -ama, alamat, nomor Surat 3jin Praktek 'S3P( dokter penulisa resep. b. -ama obat, dosis, jumlah dan aturan pakai. c. -ama pasien, umur, berat badan 'pasien ba"i dan anak&anak(, alamat pasien. Bila tidak jelas atau ada keraguan dalam resep harus ditan"akan kepada dokter penuli resep atau lansung kepada pasien jika men"angkut identitas pasien. Pada resep "ang sudah absah atau lengkap dilakukan perhitungan jumlah obat dan harga obat. Setelah dilakukan
perhitungan diberikan pada pasien harga obat, apabila pasien setuju resep dapat dikerjakan dan pasien harus men"elesaikan pemba"aran di bagian kasir. *. Peracikan %esep a. Obat diracik sesuai dengan permintaan "ang tertulis pada resep. b. Pengambilan dan peracikan obat dilakukan oleh 5poteker atau 5sisten 5poteker dengan dibantu oleh juru resep. c. Setelah obat diracik dan diberi etiket maka pen"elesaian peracikan bisa dilakukan oleh juru resep dibawah pengawasan 5poteker atau 5sisten 5poteker dan setelah selesai harus diperiksa kembali oleh 5poteker atau 5sisten 5poteker. d. 7ntuk obat "ang belum diambil semua atau pasien minta cop" resep, 5potek harus membuatkan cop" resep "ang ditanda tangani oleh 5poteker. 3. Penyera$an Obat Pada Pasien a. Sebelum diserahkan pada pasien dilakukan oleh 5poteker wajib mencocokkan obat dengan resep dalam hal nama pasien, penulisan etiket, aturan pakai, nama dan jumlah obat. b. Pen"erahan obat kepada pasien dilakukan oleh 5poteker atau 5sisten 5poteker dengan memberikan penjelasan 'K3)( dalam hal$ & -ama obat, indikasi dan cara pemakaian. & 3nteraksi obat dengan obat dan obat dengan makanan. & Cara pen"impanan obat. & )!ek samping "ang mungkin timbul.
'egiatan poteker i Puskesmas 1. Mela"ani pasien ' Pela"anan obat ( Pela"anan obat adalah proses kegiatan meliputi aspek teknis dan non teknis, mulai dari menerima resep dokter sampai pen"erahan obat kepada pasien b. Pen"iapan obat C. 3n!ormasi obat 3n!ormasi obat meliputi $ 3. Kapan obat digunakan, berapa ban"ak pemakaian obat dan waktu pemakaian obat 33. ama pemakaian obat 333 .Cara penggunaan obat 3<. )!ek samping obat <. Kegunaan obat 'indikasi obat( 3. =udang #armasi Kabupaten mempun"ai tugas pengelolaan 'penerimaan, pen"impanan
dan pendistribusian( perbekalan !armasi dan peralatan kesehatan "ang diperlukan dalam rangka pela"anan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan pen"akit dan pembinaan kesehatan mas"arakat di Kabupaten sesuai petunjuk Kepala Dinas Kesehatan. % %
=udang #armasi adalah 7nit Pelaksana 6eknis Dinas Kesehatan =udang #armasi dipimpin oleh seorang Kepala "ang dalam melaksanakan tugasn"a
berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan 7ntuk men"elenggarakan tugas tersebut.
#ungsi =udang #armasi di Kabupaten4 Kod"a$
a.
Melakukan penerimaan, pen"impanan, pemeliharaan dan pendistribusian obat, alat kesehatan dan perbekalan !armasi.
b.
Melakukan pen"iapan,pen"usunan rencana,pencatatan dan pelaporan mengenai persediaan dan penggunaan obat,alat kesehatan dan perbekalan !armasi.
c.
Melakukan pengamatan mutu dan khasiat obat secara umum baik "ang ada dalam persedian maupun "ang didistribusikan.
d.
Melakukan urusan tata usaha keuangan kepegawaian dan urusan dalam. =#K merupakan titik sentral pengelolaan obat di Daerah tingkat 33. 7ntuk meningkatkan e!ekti!itas dan e!isien pengelolaan obat diperlukan adan"a koordinasi dengan unit&unit "ang terkait langsung antara lain Pemda Dati 33,Dinas Kesehatan Dati 33,Kandep 6rans,P>B Cabang.
4. 6ugas Seorang #armasis Di =udang #armasi Kabupaten $ •
Men"usun rencana kebutuhan obat dan kegiatan distribusi obat berdasarkan data program puskesmas dan ketentuan perundang&undangan "ang berlaku sebagai pedoman kerja.
•
Melaksanakan kegiatan !armasi meliputi permintaan obat di gudang !armasi, pen"impanan dan distribusi ke unit pela"anan serta koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang&undangan "ang berlaku
•
Menge*aluasi hasil kegiatan !armasi secara keseluruhan.
•
Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasn"a sebagai bahan in!ormasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
•
Melaksanakan tugas lain "ang diberikan oleh atasan
REFERENSI Undang undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan Peraturan pemerintah nomor 51 tahun 2009 tentang pekeraan ke!armasian Permenkes No" 30 tahun 201# tentang standar pe$a%anan ke!armasian di Puskesmas Permenkes No" &5 tahun 201# tentang Puskesmas"
P/ 2
=u"on, 5.B., Barman, 5., 5hmed, +.7., 5hmed, 5.7., 5lam, M.S., 1992, 5 Baseline Sur*e" on 7se o! Drugs at the Primar" >ealth Care e*el in Bangladesh, Bulletin of the World Health Organization, ?0 '0($ 0@A&0? Instansi Pemerintah
Departemen Kesehatan adalah instansi pemerintah "ang paling ban"ak men"erap tenaga #armasis, terutama Direktorat +enderal Pengawasan Obat dan Minuman 'Dit+en POM( dan jajaran Pusat Pemeriksaan Obat 'PPOM( dan Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan 'Balai POM( di daerah. Demikian pula Bidang Pengendalian #armasi dan Makanan pada setiap Kantor ila"ah Dep.Kes dan jajaran Dinas Kesehatan sampai ke Daerah 6ingkat 33 dan =udang #armasi. #ungsi utama #armasis pada instansi pemerintah ialah administrasti!, pemeriksaan, bimbingan dan pengendalian. Sejak tahun 0///, telah terjadi perubahan struktur, Direktorat +endral POM tidak lagi bernaung di bawah Departemen Kesehatan, tetapi menjadi Badan POM "ang bertanggungjawab langsung kepada Presiden 83. Demikian pula struktur Balai 'besar,kecil( POM di daerah tingkat 3, "ang langsung berada di bawah Badan POM, tidak berada di dalam Dinas Kesehatan Propinsi. Departemen >5-K5M, juga memerlukan #armasis "ang terutama ber!ungsi pada bagian logistik dan pen"aluran obat dan alat kesehatan. Departemen Pendidikan dan Kebuda"aan merekrut #armasis untuk jabatan dosen di perguruan tinggi. Sesuai 6ri Dharma Perguruan 6inggi, maka !ungsi seorang #armasis ialah dalam bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada mas"arakat. Pers"aratan untuk diterima menjadi dosen akan ditingkatkan menjadi lulusan Pascasarjana, atau mempun"ai Serti!ikat Mengajar Program P)K)863455 'Pengembangan Keterampilan Dasar 6eknik 3nstruksional45pplied 5pproach(, "aitu program penataran dosen dalam akti*itas instruksional atau proses belajar mengajar. Sebagai tenaga kesehatan, seorang #armasis atau 5poteker diwajibkan untuk mengabdi pada negara selama tahun setelah lulus ujian 5poteker sebelum dapat berpraktek swasta perorangan. ajib kerja sarjana ini dikenal sebagai Masa Bakti 5poteker 'MB5( "ang dapat dilaksanakan pada instansi pemerintah seperti tersebut di atas atau penugasan khusus dari Kepala Kantor ila"ah Departemen Kesehatan sebagai wakil Menteri Kesehatan di daerah.
Dengan dihapuskann"a Kantor ila"ah, tugas ini diambil alih Kepala Dinas Kesehatan Propinsi.