2.Titanium 2.1 Keberadaan Di alam
Titanium relatif melimpah di kulit bumi (0,6%). Kelimpahan logam titanium di alam berada di urutan ke 7. Jadi lebih banyak daripada logam seng, tembaga,maupun nikel. Bijih titanium yang utama adalah rutil TiO 2 dan ilmenitnFeTiO3 atau FeO.TiO2. Karena titanium sangat elektropositif, titik lelehnya tinggi, dan mudah bersenyawa dengan karbon, maka sangat sukar membuat logam ini dalam keadaan murninya. 2.2 Cara Mendapatkan Logam Ti
Dalam laboraturium logam Titanium murni dapat diperoleh dengan cara memanaskan memanaskan 0
logam yang tidak murni dengan iod pada temperatur t emperatur 250 C dalam bejana yang berisi kawat 0
wolfram yang dipanaskan dengan arus listrik sampai temperatur 1100 C. Pada keadaan ini, akan terjadi uap TiI4. Uap ini akan mengenai kawat wolfarm dan akan mengurai menjadi i od dan logam titanium murni yang melekat pada kawat wolfarm.
Dalam industri logam titanium t itanium dapat di produksi dengan menggunakan “proses Kroll”. Langkah awal proses ini dilakukan dengan cara mengubah bijih ruti l, TiO 2 menjadi TiCl4 dengan persamaan reaksi: TiO2(s) + C(s) + 2Cl2(g)
TiCl4(l) +CO2(g)
TiCl4 yang telah murni kemudian direduksi menjadi logam titanium dengan 0
menggunakan menggunakan lelehan logam Mg pada temperatur 800 C, dalam keadaan lingkungan gas argon. Reaksinya TiCl4(l) + 2 Mg(s)
800 °C
Ti(s) + 2MgCl2(s)
Logam titanium yang didapatkan sebagai padatan disebut sepon. Sepon titanium harus di olah lagi dan dicampur dengan logam lain sebelum dapat digunakan. 2.3 Sifat Fisika dan Kimia logam Ti
Tabel1. Beberapa data sifat fisika logam Ti Sifat Fisika Nomer atom Konfigurasi elektron Jari-jari atom +3 Jari-jari ion Ti Titik leleh
Titanium (Ti) 22 2.8.8(2).2 2 6 2 2 . . . 3s 3p 3d 4s
1,32 0,76
0
1725 C
0
Titik didih 0 Berat jenis pada 2 C Daya hantar listrik (dibandingkan dengan perak (Ag):100) Keelektronegatifan
3130 C -3 4,43 g.cm 2 1.54(skala pauling)
Titanium memiliki 2 ciri yaitu: a. Mempunyai bilangan oksidasi yang bermacam macam b. Bilangan oksidasi maksimumnya sesuai dengan nomer golongan IV B Unsur
Tingkat Oksidasi Sifat-sifat Ti +2 Tidak setabil dalam air +3 Dapat dibuat dari reaksi Ti(IV) dengan logam Zn +4 Paling stabil Diagram potensial elektroda standar untuk vanadium adalah sebagai berikut. Dalam larutan suasana asam Ti
-1,63
2+
Ti
-0,37
3+
Ti
0.1
2+
TiO
-o,86 Dalam larutan suasana basa Ti
-1.69
TiO2(hidrat)
Logam Ti pada suhu rendah bereaksi sangat lambat dengan zat-zat lain, tetapi pada suhu tinggi sangat cepat bereaksi, misalnya dengan oksigen, nitrogen, belerang, halogen, uap air, asam klorida dengan persamaan reaksi sbg berikut: Ti(s) + O2(g) TiO2(s) 3Ti(s) + 2N2(g) Ti3N4(s) Ti(s) + 2S(s) TiS2 (s) Ti(s) + 2X2(g) TiX4(l) (X= F,Cl,Br atau I) Ti(s) + H2O(l) TiO2(s) +2H2(g) Ti(s) + 4HCl(aq) TiCl4(l) + 2H2(g) 3+
Titanium Ti KMnO4 .
dapat mereduksi secara kuantitatif oksidator-oksidator seperti FeCl3 atau
2.4 Senyawa-senyawa Titanium
Senyawa Titanium (IV) Titanium (IV) klorida dapat diperoleh dengan cara mengalirkan gas klor pada titanium panas atau campuran TiO 2 dan karbon. Ti(s) + 2Cl2(g) TiCl4(l) 0 0 TiCl4 merupakan cairan tak berwarna(t.b -24 C; t.d 136 C)
Titanium (IV) oksida dapat diperoleh dengan melewatkan campuran gas TiCl 4 dan O2 melalui 0 tabung silika pada suhu sekitar 700 C dengan persamaan reaksinya: TiCl4(g) + O2(g) TiO2(s) + 2Cl2(g) TiO2 merupakan zat padat berwarna putih yang berikatan ion dan b ersifat amfoter. Titanium pada tingkt oksidasi ini menunjukkan kemiripan dengan unsur gol IV-A. Sifat fisik dan bentuk dari TiCl 4 mirip dengan CCl4 dan SiCl4. Senyawa Titanium(III) 3+
Larutan yang mengandung ion [Ti(H 2O)6] dapat diperoleh dengan cara mereduksi senyawa titanium(IV) dalam larutan asam dengan logam seng. Senyawa Titanium (II) Titanium (II) klorida dapat diperoleh dengan cara mereduksi titanium(IV) klorida dengan logam titanium. TiCl4(l) + Ti(s) 2TiCl2(l) Senyawa titanium (II) klorida merupakan reduktor yang kuat, mudah dioksidasi oleh air, udara dan asam.