Diagnosa Kerusakan ECU Bagian 1: Melakukan Pemeriksaan Komponen ECU Secara Visual Prosedur Pemeriksaan Kerusakan ECU secara Visual Agar dapat menganalisa dan memperbaiki kerusakan pada sistem kelistrikan kelistrikan mobil, maka kita harus mempunyai pemahaman tentang kelistrikan dasar yang baik. Saat ada masalah pada sistem kelistrikan ada beberapa pemeriksaan dasar yang biasanya dilakukan, seperti pemeriksaan kondisi baterai, sistem starter dan sistem pengisian dll. Kadangkala dilakukan memberikan power tambahan dengan menjumper baterai atau memberikan ground tambahan untuk mengatasi masalah kelistrikan tersebut. Kita melakukan reprogram computer atau mengganti PROM ecu, memeriksa service bulletin untuk mencari kemungkinan penyebab dari kerusakan yang berhubungan dengan masalah kita. Atau bahkan kita membuat kabel baru secara langsung dari selenoid atau sensor langsung ke computer, tetapi masalah tersebut tetap ada dan DTC kerusakan tetap keluar atau kendaraan berjalan dalam fail safe mode.
Setelah serangkaian pemeriksaan tadi, kecurigaan mulai mengarah pada computer atau ECU, harga penggantian komputer mobil bisa sangat mahal, terlebih untuk mobil - mobil keluaran lama selain harganya yang tinggi ketersediaan barangnya juga terkadang sangat langka. Electronic control unit atau seing disingkat dengan ECU mempunyai bermacam – bermacam – macam macam nama atau sebutan, seperti : Powertrain Control Module( PCM ), Engine Control Module ( ECM ), Transmission Control Module ( TCM ) dan banyak lagi daftar nama Komputer yang digunakan pada mobil Namun semuanya mempunyai prinsip yang sama yaitu sistem kontrol secara komputerisasi yang membutuhkan informasi input dari sensor , kemudian melakukan analisa dan selanjutnya memberikan sinyal output berdasarkan program yang ada pada komputer tersebut.
Baca Juga : Diagnosa : Diagnosa kerusakan ECU Bag 2 : Alat test, Prosedur test dan Identifikasi Komponen
Kita akan memulai pemeriksaan kerusakan ECU dengan melakukan pemeriksaan secara visual, dan kemudian dilanjutkan pada pemeriksaan ECU lebih dalam lagi. Pemeriksaan dasar secara visual akan membantu kita mengidentifikasi kerusakan pada bagian
dalam ECU, yang dapat membantu memutuskan apakah ECU tersebut benar – benar rusak atau sekedar fault. Listrik statis
Hati-hati terhadap bahaya listrik statis yang dapat merusak kompon en ECU saat melakukan proses perbaikan yang tidak sesuai prosedur. Hindari untuk menyentuh terminal-terminal ECU secara langsung dengan tangan, karena akan dapat menghasilkan fenomena listrik statis yang tidak dapat kita rasakan dan akan menimbulkan kerusakan ECU. Lakukanlah pekerjaan pemeriksaan, pembongkaran dan perbaikan ECU pada meja kerja dengan alas anti listrik statis dan menggunakan gelang anti listrik statis (Wrist strap).
Pemeriksaan dasar secara visual : Pemeriksaan bagian dalam ECU
Sebelum membongkar ECU, terlebih dahulu goyang – goyangkan ECU dengan perlahan sambil coba dengarkan apakah terdengar suara berisik didalam ECU yang mengindikasikan ada komponen didalam ECU yang longgar atau lepas. Kemudian lepaskan cover ECU, kebanyakan cover ECU dikunci dengan menggunakan sekrup atau baut, beberapa ECU dikunci dengan plat cover ECU yang dibengkokkan sehingga harus diluruskan terlebih dahulu agar ECU dapat terbuka. Sangat dianjurkan agar kita mempunyai kaca pembesar dan senter dengan cahaya yang baik agar dapat melakukan pemeriksaan bagian dalam ECU dengan teliti.
Saat cover ECU sudah terbuka, perhatikan komponen bagian dalam ECU dari tanda – tanda munculnya karat ( tampak deposit berwarna kehijauan atau putih ). Perhatikan konektor terminal ECU dengan teliti pada kedua sisi yaitu pada bagian yang tehubung ke wiring harness mesin dan bagian yang disolder ke PCB. Perhatikan solderan timah yang menghubungkan pin konektor ke PCB. G ambar 1 dan G ambar1a memperlihatkan transmission control unit Mitsubhisi dimana pada
konektornya terdapat korosi berwarna hijau pada area solderan dan pada terminal konektor yang mengindikasikan ECU terkena air.
Gambar 1a
Beberapa tipe ECU, khususnya yang digunakan merk-merk mobil keluaran terakhir, mengunakan PCB yang ditutupi oleh liquid resin molded pada saat perakitan. Untuk ECU tipe ini akan sulit untuk melakukan metode pemeriksaan dengan cara menggoyangkan ECU dan melakukan pemeriksaan secara visual. Pemeriksaan yang dapat dilakukan hanya dengan mencium harness connector dan memeriksa secara visual terminal dari kemungkinan korosi, terbakar atau overheat.
Kerusakan komponen karena panas
Jika tercium bau terbakar yang sangat tajam kemungkinan besar ada komponen bagian dalam ECU yang terbakar atau overheat. Periksa terminal harness connector dari tanda – tanda overheat atau terbakar. Hal ini dapat diakibatkan panas yang timbul akibat koneksi terminal konektor yang longgar, atau circuit ECU dialiri arus listrik yang terlalu besar. Periksa komponen yang te rdapat pada PCB dengan teliti.
Jika terlihat komponen yang bekas terbakar, pecah, terkelupas , menghitam atau putih keabu – abuan kemungkinan komponen tersebut telah mengalami over heat. Jika ada kecurigaan komponen tertentu mendapat panas yang berlebihan, coba periksa PCB sekitar terminal konektor apakah memperlihatkan tanda – tanda mengalami overheat. Periksa juga bagian belakang PCB disekitar titik penyolderan, jika pada bagian itu PCB terlihat berwarna coklat, hitam atau timah solderan atau jalur PCB meleleh kemungkinan komponen mengalami overheat atau rusak.
G ambar 2 menunjukkan resistor yang overheat pada transmission control module honda accord.
Kerusakan ini biasanya juga diikuti kebocoran elco yang terjadi pada waktu hampir bersamaan.
Gambar 2 Resistor terbakar
G ambar 3 memperlihatkan transmission control unit Mazda dengan solenoid driver transistor
yang terbakar. Bagian belakang dari PCB juga terlihat menghitam akibat terbakar. Beberapa jenis transistor dan komponen biasanya ditempelkan ke komponen pelepas panas dengan menggunakan klip atau dibaut, sehingga kita perlu melepas komponen tersebut dari heat sink ( pelepas panas ) agar dapat melakukan pemeriksaan pada seluruh bagian komponen.
Gambar 3 Transistor terbakar
Gejala overheat pada beberapa komponen kadang tidak nampak secara jelas, tampilan luar komponen tampak biasa saja, namun pemeriksaan secara teliti pada PCB tempat komponen
disolder terlihat tanda – tanda overheat, seperti terlihat pada damper clutch solenoid pada transmission control unit mitsubishi ( Gambar 4 ).
Gambar 4
Jalur PCB terbakar
Transistor telah mengalami short circuit sehingga solenoid dialiri arus listrik terus menerus. Ini merupakan jenis kerusakan yang sering terjadi pa da transmission controller Mitsubishi KM, karena sistem ini menggunakan damper clutch solenoid dengan tahanan 3 ohm, sedangkan transmission controler didesain untuk solenoid dengan tahanan 13 ohm. Integrated Circuit atau sering disebut dengan “Chip” merupak an komponen berbentuk persegi panjang dari plastik dan biasanya mempunyai pin terminal atau kaki konektor yang banyak. G ambar 5 memperlihatkan integrated circuit pada PCB. Periksa hal – hal berikut dengan teliti :
jika terlihat retakan, tonjolan atau lubang pada IC itu merupakan tanda – tanda kerusakan IC.
Gambar 5
Jalur sirkuit pada PCB dapat mengalami over heat jika dialiri arus listrik yang terlalu besar. Jalur sirkuit pada PCB berupa kertas tembaga yang dilekatkan pada permukaan PCB yang terbuat dari fiberglass.
Baca Juga : Diagnosa kerusakan ECU Bag 2 : Alat test, Prosedur test dan Identifikasi Komponen
G ambar 6 memperlihatan jalur sirkuit di PCB yang terbakar dan terangkat pada engine control
unit Lucas/Bosch L-Jetronic yang digunakan Rover.
Gambar 6 Jalur PCB terkelupas ECU yang digunakan pada otomotif biasanya banyak yang mempunyai lapisan plastik tipis yang tembus pandang dan diaplikasikan pada PCB dan seluruh komponennya. Pada beberapa area lapisan tipis ini berwarna agak gelap dan biasanya terdapat gelembung didalamnya. Pada saat memeriksa sirkuit PCB dan komponen perhatikan juga bagian tersebut.
Kebocoran kapasitor G ambar 7 memperlihatkan electrolytic capacitor, komponen ini dapat diidentifikasi dengan
mudah dari permukaan alumunium pada bagian atasnya. Elco berisi electrolit yang bersifat korosif, seal yang terdapat pada bagian dalam komponen ini dapat rusak dan menyebabkan kebocoran elektrolit dan mengenai PCB. Perhatikan dengan teliti kondisi PCB disekitar komponen Elco.
Gambar 7 Electrolit Condensor
G ambar 8 memperlihatkan korosi dan kotoran pada PCB di area sekitar kebocoran Elco.
Kerusakan ini merupakan kerusakan yang umum terjadi pada control unit transmission honda accord tahun 1990 -1994, begitu juga pada mitsubishi.
Gambar 8
Kebocoran Elco
Kerusakan pada titik solder
Kerusakan pada titik solder kadang dapat terjadi pada lokasi penyolderan kaki komponen pada PCB. Kerusakan berupa keretakan yang sangat kecil ini dapat sangat sulit untu dilihat, untuk dapat memeriksa keretakan pada titik solder dapat dengan menggunakan bantuan kaca pembesar dan menggunakan senter yang terang. Keretakan dapat terlihat seperti lingkaran pada solderan d isekitar kaki komponen. Gambar 9 merupakan pemeriksaan menggunakan kaca pembesar yang memperlihatkan kerusakan titik solder yang terlihat melingkar.
Gambar 9 Titik solder komponen retak
Walaupun kerusakan ini sulit ditemukan, namun ini jenis kerusakan yang sangat mudah untuk diperbaiki jika anda mempunyai kemampuan menyolder komponen dengan baik. Hati – hati ketika menyingkirkan lapisan plastik tipis dari titik solder di PCB , panaskan titik solder dengan menggunakan mata solder yag runcing, dan cairkan sedikit timah solder pada titik solder. Walaupun kita tidak yakin terjadi retakan pada titik solder, akan sangat berguna jika kita melakukan penyolderan ulang pada titik solder.
Kerusakan pada PCB
Lakukan pemeriksaan dengan teliti pada PCB dari kemungkinan adanya retakan khususnya pada area mounting screw, clip, dan pada area dengan komponen yang besar dan berat.
Daerah – daerah tersebut merupakan titik paling sering terjadi kerusakan berupa retakan, khususnya jika mobil pernah mengalami kecelakaan atau kendaraan berjalan pada jalan yang rusak. Jika terlihat retakan , khususnya pada area jalur sirkuit pada PCB itu merupakan bukti yang cukup jelas telah terjadi kerusakan pada ECU. Komponen yang hilang ( sebenarnya tidak hilang, hanya pada tipe ECU tertentu memang tidak dipasang ) Kadang kita akan melihat tempat kosong pada PCB yang mempunyai tanda untuk pemasangan komponen. Pada baian itu terdapat jalur sirkuit, titik solder dll, kecuali komponennya sendiri yang tidak dipasang. Hal ini disebabkan karena memang komponen ini tidak dibutuhkan untuk aplikasi tertentu. G ambar 10 memperlihatkan transmission control unit honda dengan areal kosong pada PCB.
Gambar 10
Baca Juga : Diagnosa kerusakan ECU Bag 2 : Alat test, Prosedur test dan Identifikasi Komponen